Anda di halaman 1dari 4

BAB II

PEMBUKAAN UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA


TAHUN 1945

UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945

PEMBUKAAN
Bahwa sesungguhnya Kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka
penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan
dan perikeadilan.

Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat


yang berbahagia dengan selamat sentausa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu
gerbang kemerdekaan Negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan
makmur.

Atas berkat rakhmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan
luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan
dengan ini kemerdekaanya.

Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia yang
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan
keadilan sosial, maka disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu
Undang-Undang Dasar Negara Indonesia yang terbentuk dalam suatu susunan Negara
Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada
Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia,
dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu Keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia.

A. Makna alineaPembukaan UUD Negara RI th.1945


1. Alinea pertama
 Mengandung pernyataan hak untuk merdeka bagi seluruh bangsa-bangsa di dunia
 Pernyataan penjajahan harus dihapuskan
 Penjajahan bertentangan dengan perikemanusiaan dan perikeadilan

2. Alinea kedua
 Perjuangan bangsa Indonesia telah mencapai hasil yang diharapkan
 Perjuangan bangsa Indondonesia sampai pada pintu gerbang atau jembatan emas
 Kemerdekaan harus diisi
 Kemerdekaan merupakan hasil perjuangan bangsa Indonesia

3. Alinea ketiga
 Kemerdekaan bukan semata-mata hasil pejuangan bangsa Indonesia melainkan
juga rahmat Allah Yang Maha Kuasa
 Penegasan kembala pernyataan Indonesia merdeka

4. Alinea keempat
 Tujuan negara
 Bentuk negara
 Bentuk pemerintahan
 Dasar negara

Pembukaan UUD Negara RI tahun 1945 merupakan pokok kaidah negara yang
fondamental, karena didalamnya mengandung dasar-dasar yang fondamental yaitu:
 Pernyataan kemerdekaan
 Tujuan negara
 Bentuk negara
 Bentuk pemerintahan
 Dasar negara

Sesuai dengan hukum ketatanegaraan Pembukaan UUD Negara RI tidak dapat dirubah
karena mengandung pokok kaidah negara yang fonadamental

Hubungan Pancasila dengan Pembukaan UUD Negara RI th. 1944 adalah, Pancasila
merupakan substansi esensial (kritalisasi) dari Pembukaan UUD Negara RI Tahun 1945

Hubungan Pembukaan UUD Negara RI tahun 1945 dengan Pancasila adalah,


Pembukaan UUD Negara RI merupakan pemjabaran terperinci dari Pancasila

B. Hakikat Pokok Pikiran Pembukaan UUD Negara RI Tahun 1945


Pembukaan UUD Negara RI Tahun 1945 terdiri atas empat alinea.
Setiap alinea dalam pembukaan memiliki makna khusus bilamana ditinjau dari isinya.
Selain mempunyai makna yang sangat mendalam, UUD Negara RI Tahun 1945 juga
mengandung pokok-pokokpikiran.

1. Pokok pikiran pertama: Negara melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh
tumpah darah Indonesia dengan berdasar atas persatuan (pokok pikiran persatuan).
Sesuai dengan sila ke 3 Pancasila

2. Pokok pikiran kedua: Negara hendak mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia (pokok pikiran keadilan sosial).
Sesuai dengan ke 5 Pancasila

3. Pokok pikiran ketiga: Negara yang berkedaulatan rakyat, berdasarkan atas kerakyatan
dan permusyawaratan / perwakilan (pokok pikiran kedaulatan rakyat).
Sesuai dengan sila ke 4 Pancasila

4. Pokok pikiran keempat: Negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa, menurut
dasar kemanusiaan yang adil dan beradab (pokok pikiran Ketuhanan).
Sesuai dengan sila ke 1 dan 2 Pancasila

B. Arti Penting Pokok Pikiran Pembukaan UUD Negara RI Tahun 1945


“Pokok-pokok pikiran tersebut meliputi suasana kebatinan dari UUD Negara RI tahun 1945.
Pokok- pokok pikiran ini mewujudkan cita-cita hukum (Reichsidee) yang menguasai hukum
dasar negara, baik hukum yang tertulis (Undang-Undang Dasar) maupun hukum yang tidak
tertulis. Undang-Undang Dasar menciptakan pokok-pokok pikiran ini dalam pasal-pasalnya.”

Pembukaan UUD Negara RI Tahun 1945 adalah sumber hukum tertinggi di Indonesia.
Nilai- nilai yang terkandung dalam Pancasila dan dengan hubungan antara Pembukaan
UUD Negara RI Tahun 1945 dan pasal-pasal, dapatlah disimpulkan bahwa Pembukaan
UUD Negara RI Tahun 1945 yang memuat dasar falsafah negara Pancasila dan UUD
Negara RI Tahun 1945 merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, bahkan
merupakan satu rangkaian kesatuan nilai dan norma yang terpadu.

Undang- Undang Dasar 1945 terdiri dari rangkaian pasal-pasal yang merupakan
perwujudan pokok-pokok pikiran yang terkandung dalam Pembukaan UUD Negara RI
Tahun 1945, yang tidak lain adalah nilai-nilai Pancasila.

Adapun Pancasila itu sendiri memancarkan nilai-nilai luhur yang telah mampu memberikan
semangat dan terpancang dengan khidmat dalam UUD Negara RI Tahun 1945.

C. Sikap Positif terhadap Pokok Pikiran Pembukaan UUD Negara RI Tahun 1945
Sikap positif terhadap pokok pikiran Pembukaan UUD Negara RI th 1945
1. Mempertahankan
2. Tidak merubahnya.
3. Mewujudkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Perwujudan Pokok Pikiran Persatuan


1. Lingkungan Keluarga
 Menghargai sesama anggota keluarga,
 Menjaga sesama anggota keluarga,
 Rukun serta sopan santun dengan saudara dan orang tua.
2. Lingkungan Sekolah
 Berteman tanpa membedakan suka, agama, startus sosial dll.
 Membetuk kelompok piket tanpa membedakan suka, agama, startus sosial dll.
 Berperan aktif dalam kelompok belajar tanpa membedakan suka, agama, startus sosial
dll.
3. Lingkungan masyarakat:
 Membaur dengan masyarakat sekitar tanpa membeda-bedakan
 Ikut serta dalam kegiatan kerja bakti
4. Lingkungan negara:
 Mendahulukan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi dan
golongan
 Menghormati orang lain yang berbeda suku, ras, dan agama.

Perwujudan Pokok Pikiran Keadilan Sosial


1. Dilingkungan Keluarga
 Tidak membeda-bedakan kasih sayang sesaa anggota keluarga
 Memperlakukan semua anggota keluarga dengan adil
2. Dilingkungan sekolah
 Berteman tidak membeda-bedakan suku, agama, ras dan golongan
 Mempelakukan teman secara adil
3. Dilinhkungan masyarakat
 Bersahabat dengan tetangga tanpa membedakan suku, agama, ras dan golongan
 Memandang semua warga mempunyai detajat yang sama
4. Dilingkungan bangsa dan negara
 Memandang sama terhadap seluruh bangsa Indonesia
 Semuawarga negara mempunya hak sama

Perwujudan Pokok Pikiran Kedaulatan Rakyat


1. Dilingkungan Keluarga
 Musyawarah untuk mengisi liburan
 Musyawarah untuk menentukan sekolah
 Musyawarah untuk belanja keluarga
2. Dilingkungan sekolah
 Musyawarah ketua kelas
 Musyawarah ketuan OSIS
 Musyawarah study tour
3. Dilinhkungan masyarakat
 Musyawarah ketuan RT
 Musyawarah ketua RW
 Musyawarah kebersihan lingkungan
4. Dilingkungan bangsa dan negara
 Mengikuti pemilu
 Memberikan saran tentang kebijakan pemerintah

Perwujudan Pokok Pikiran Ketuhanan


1. Dilingkungan Keluarga
 Sholat berjamaah
 Berdo’a sebelum makan
 Baca yasin bersama malam jum’at
2. Dilingkungan sekolah
 Sholat dhuha
 Berdo’a sebelum belajar
 Memperingati hari besar agama

3. Dilingkungan masyarakat
 Sholat berjaah di Masjid
 Menghormati orang lain yang sedang beribadah
 Tidak membedakan agama dalam bertetangga

4. Dilingkungan bangsa dan negara


 Menjunjung tinngi toreransi beragama
 Membayar zakat

Anda mungkin juga menyukai