Anda di halaman 1dari 5

Sikap Positif Terhadap Pokok Pikiran Pembukaan UUD 1945

Kelompok 4

Indonesia adalah negara yang besar dan beragam, dengan lebih dari 17.000 pulau, 1.300 suku,
dan 700 bahasa. Indonesia juga memiliki sejarah yang panjang dan penuh perjuangan, mulai
dari zaman penjajahan, revolusi, hingga reformasi. Dalam perjalanan bangsa ini, terdapat satu
dokumen yang menjadi landasan dan pedoman bagi seluruh rakyat Indonesia, yaitu Pembukaan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945).

Pembukaan UUD 1945 adalah hasil dari perumusan dan kesepakatan para pendiri bangsa yang
menggambarkan cita-cita dan aspirasi rakyat Indonesia. Pembukaan UUD 1945 terdiri dari
Pembukaan dan Batang Tubuh. Pembukaan UUD 1945 mengandung empat pokok pikiran yang
menjadi dasar dan tujuan negara, yaitu:

- pokok pikiran persatuan ( kemerdekaan adalah hak segala bangsa)

- Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

- Negara yang berkedaulatan rakyat, berdasarkan atas kerakyatan dan

permusyawaratan / perwakilan

- Ketuhanan yang maha esa

Dasar-dasar falsafah dan pandangan hidup bangsa yang digambarkan dalam Pancasila dan
pembukaan UUD 1945 serta sudah mengakar dan tumbuh lama dalam benak masyarakat dan
menjadi bagian dari sejarah bangsa Indonesia yang besar dan panjang. Generasi penerus ini lah
bertugas untuk terus mempertahankan dan melestarikan pokok-pokok pikiran pembukaan UUD
1945 tersebut.

Pokok-pokok pikiran tersebut merupakan nilai-nilai luhur yang harus dijunjung tinggi oleh setiap
warga negara Indonesia. Sikap positif terhadap pokok-pokok pikiran tersebut adalah penting
untuk membangun dan menjaga keutuhan bangsa.
Hal itu akan menjaga Pembukaan UUD 1945 bukan hanya sekadar menjadi rangkaian kata-kata
luhur yang hanya sebatas rangkaian kata namun menjadi pegangan hidup dalam kehidupan
sehari-hari masyarakat, Upaya mempertahankan pokok-pokok pikiran dalam pembukaan UUD
1945 tidak hanya dilakukan dengan melakukan perubahan tersebut namun juga dapat dengan
melakukan langkah yang tidak kalah penting yaitu dengan mencoba mewujudkan pokok-pokok
pikiran dalam pembukaan UUD 1945 dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara

Pokok pikiran pertama dalam Pembukaan UUD 1945 adalah pokok pikiran persatuan
yaitu negara melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia
dengan dasar persatuan . Pokok pikiran ini mengandung implikasi bahwa Indonesia
harus menghormati dan menjunjung tinggi hak asasi manusia, demokrasi, dan
kedaulatan rakyat serta wajib mengutamakan kepentingan negara di atas kepentingan
golongan atau individu
Sikap positif yang dapat ditunjukkan oleh warga negara Indonesia terhadap pokok
pikiran ini antara lain adalah:

- Menjaga kerukunan di lingkungan keluarga

- Menjaga kerukunan di lingkungan keluarga.

- Tidak membeda-bedakan teman di sekolah

- Membantu dalam menyelesaikan masalah yang terjadi lingkungan.

- Tidak egois dan memikirkan kepentingan bersama.

Pokok pikiran kedua dalam Pembukaan UUD 1945 adalah keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia. Pokok pikiran ini mengandung makna bahwa Indonesia adalah negara
yang berkomitmen untuk mewujudkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara
merata dan adil, tanpa memandang status sosial, ekonomi, atau geografis. Pokok pikiran
kedua ini , hendak mewujudkan suatu keadilan sosial yang didasarkan pada kesadaran
bahwa manusia memiliki hal dan kewajiban dalam berkehidupan di masyarakat. . Pokok
pikiran ini juga mengandung implikasi bahwa Indonesia harus menjamin hak-hak
ekonomi, sosial, dan budaya rakyat, serta mengentaskan kemiskinan, ketimpangan, dan
ketertinggalan.
Sikap positif yang dapat ditunjukkan oleh warga negara Indonesia terhadap pokok
pikiran ini antara lain adalah:
- Berusaha untuk meningkatkan kualitas diri sendiri melalui pendidikan, pelatihan, atau
pengembangan keterampilan yang sesuai dengan minat dan bakat.
- Berkontribusi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar melalui kegiatan
sosial, seperti berdonasi, berbagi ilmu, atau menjadi relawan.
- Menjaga dan memanfaatkan sumber daya alam yang ada di Indonesia dengan bijak dan
bertanggung jawab, serta menjaga lingkungan hidup dari pencemaran atau kerusakan.
- Menegakkan hukum dan tata tertib dengan adil dan tanpa diskriminasi, serta
membantu penegakan hukum dengan cara melaporkan atau memberantas tindak
pidana yang merugikan masyarakat.

Pokok pikiran ketiga dalam Pembukaan UUD 1945 adalah negara yang berkedaulatan
rakyat dan berdasarkan kerakyatan serta permusyawaratan/perwakilan. Pokok pikiran
ini mengandung makna bahwa Indonesia adalah negara yang berdasarkan pada
kedaulatan rakyat, yang diwujudkan melalui sistem pemerintahan yang demokratis,
representatif, dan responsif. Pokok pikiran ini juga mengandung implikasi bahwa
Indonesia harus menjamin hak-hak politik dan sipil rakyat, serta mendorong partisipasi
dan keterlibatan masyarakat dalam proses pengambilan keputusan.
Sikap positif yang dapat ditunjukkan oleh warga negara Indonesia terhadap pokok
pikiran ini antara lain adalah:
- Menghormati dan mengikuti hasil pemilihan umum sebagai bentuk legitimasi rakyat
terhadap pemerintah.
- Mengawasi dan mengkritisi kinerja pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah,
dengan cara yang rasional, objektif, dan berdasarkan data atau fakta.
- Menyuarakan aspirasi dan kepentingan masyarakat melalui berbagai saluran, seperti
organisasi kemasyarakatan, media sosial, atau aksi demonstrasi yang damai dan tertib.
- Mengedepankan musyawarah dan mufakat dalam menyelesaikan setiap permasalahan
yang dihadapi, baik di tingkat individu, keluarga, maupun masyarakat.

Pokok pikiran keempat dalam Pembukaan UUD 1945 adalah pokok pikiran ketuhanan
yaitu berdasarkan atas Keturunan Yang Maha Esa . Pokok pikiran ini mengandung makna
bahwa Indonesia adalah negara yang berkomitmen untuk mewajibkan pemerintah dan
penyelenggara negara lainnya untuk memelihara budi pekerti luhur serta faham akan
pengertian takea kepada Tuhan yang maha Esa

Sikap positif yang dapat ditunjukkan oleh warga negara Indonesia terhadap pokok
pikiran ini antara lain adalah:

- bertoleransi terhadap orang lain yang berbeda agama


- Taat beribadah sesuai agama dan kepercayaan masing-masing

- Mengingatkan anggota keluarga untuk beribadah.

- Menghargai orang lain yang memiliki agama dan kepercayaan yang berbeda.

- Tidak memaksakan orang lain untuk menganut agama dan kepercayaan yang

kita miliki.

Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa pokok-pokok pikiran dalam Pembukaan
UUD 1945 adalah nilai-nilai luhur yang harus dijunjung tinggi oleh setiap warga negara
Indonesia. Sikap positif terhadap pokok-pokok pikiran tersebut adalah penting untuk
membangun dan menjaga keutuhan bangsa. Oleh karena itu, sebagai warga negara Indonesia
yang baik dan bertanggung jawab, kita harus senantiasa mengamalkan sikap positif tersebut
dalam kehidupan sehari-hari.

Anda mungkin juga menyukai