Anda di halaman 1dari 8

Nama : FIRMAN FADLILAH

Nim : 20921027

Kelas : ABI6

JAWABAN
1.)Revitalisasi menurut kamus besar Bahasa Indonesia mempunyai arti proses, cara dan
perbuatan yang menghidupkan kembali suatu hal yang sebelumnya kurang terberdaya.
Sebenernya revitalisasi berarti menjadikan sesuatu atau perbuatan menjadi vital. Sedangkan kata
vital mempunyai arti sangat penting atau perlu sekali. Pengertian melalui bahasa lainnya
revitalisasi bisa berarti membangkitkan kembali vitalitas. Jadi, revitalisasi secara umum adalah
usaha-usaha untuk menjadikan sesuatu itu menjadi penting dan perlu sekali. Revitalisasi
Pancasila dapat diartikan sebagai usaha mengembalikan Pancasila kepada subjeknya yaitu
sebagai pedoman bagi para penyelenggara pemerintahan. Untuk merevitalisasi, maka Pancasila
perlu diajarkan dalam kaitannya dengan pembuatan atau evaluasi atas kebijakan publik selain
dibicarakan sebagai dasar negara. Pancasila dapat dihidupkan kembali sebagai nilai-nilai dasar
yang memberi orientasi dalam pembuatan kebijakan publik yang pro terhadap aspek-aspek
agama, kemanusiaan, nasionalisme, demokrasi dan keadilan sebagaimana yang termaktub dalam
Pancasila

2. Implementasi pancasila

- pancasila harus menjadi petunjuk hidup warga negara menuju daya saing bangsa :

- pancasila memberi "koridor" kehidupan kebangsaan dan kenegaraan : baik dalam konteks
internal maupun eksternal

SILA PERTAMA

- setiap warga negara wajib berketuhanan YME :

- saling menghormati dan bekerjasama antar umat beragama :

- saling menghormati dan kebebasan beribadah sesuai dengan agama dan kepercayaanya

- tidak memaksa suatu agama dan kepercayaan orang lain :

PROBLEM BESAR :
mengapa tidak disebutkan sebagai negara agama tetapi negara beragama

SILA KEDUA

- pengakuan atas harkat dan martabat kemanusiaan : yakni kedudukan dan derajat yang sama :

- saling mencintai sesama manusia (rasa memiliki dan berkorban untuk kemanusiaan)

- mengembangkan sikap tenggang rasa :

PROBLEM BESARNYA :

dalam peradaban kemanusiaan mengapa justru melahirkan situasi yang biadab dan kekeresan
dimana mana?

SILA KETIGA

- menempatkan kepetingan negara di atas kepentingan sendiri / golongan

- rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara

- cinta tanah air dan bangsa (nasionalisme)

- bangga sebagai bangsa indonesia bertanah air indonesia

- mengedepankan ke-bhinekaan tunggal ika

PROBLEM BESARNYA : mengapa dalam konteks pluralitas kehidupan kebangsaan kita gagal
membuat nyaman bangsa indonesia lainnya?

SILA KEEMPAT

- intinya : pengurusutamaan rakyat dan kekuasaan :

- mengutamakan musyawarah dalam mengabil keputusan untuk kepentingan bersama (dekokrasi


dengan musyawarah)

- mengedepankan keputusan bersama sebagai sehuah konsuses :

PROBLEM BESARNYA : dalam demokrasi kita lebih mengutamakan kepentingan mayoritas


dengan memarginalsasikan minoritas politik tanpa civic educatioin.

3. Isi adalah aspirasi bangsa yang berkembang di masyarakat dan cita-cita serta tujuan nasional
yang terdapat pada pembukaan UUD 1945. Untuk mencapai aspirasi yang berkembang di
masyarakat maupun cita-cita dan tujuan nasional seperti tersebut di atas, bangsa Indonesia harus
mampu menciptakan persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan dalam kehidupan nasional. Isi
menyangkut dua hal yang essensial, yaitu:
a. Realisasi aspirasi bangsa sebagai kesepakatan bersama serta pencapai

cita-cita dan tujuan nasional.

b. Persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan yang meliputi semua aspek kehidupan nasional.

Isi wawasan nusantara tercemin dalam perspektif kehidupan manusia Indonesia meliputi :

a. Cita-cita bangsa Indonesia tertuang di dalam Pembukaan UUD 1945 yang menyebutkan:

- Negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.

- Rakyat Indonesia yang berkehidupan kebangsaan yang bebas.

- Pemerintahan Negara Indonesia melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah
darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa,
dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan
keadilan sosial.

Wawasan Nusantara dapat dibedakan sbb:

Ke dalam : untuk mewujudkan kesatuan dan keutuhan dalam semua aspek

kehidipan bangsa dan negara, baik itu dalam aspek alamiah begitu juga dalam aspek sosial.

- Aspek alamiah mencakup:

- gatra(aspek) geografis (p;osisi wilayah)

- gatra keadaan dan kekayaan alam

- gatra keadaan dan kemampuan penduduk

- Aspek sosial , yang mencakup :

- Gatra ideologi

- Gatra politik

- Gatra ekonomi

- Gatra sosial budaya, dan

- Gatra hankam.

Tujuan keluar : turut serta mewujudkan kebahagiaan, ketertiban dan perdamaian bagi seluruh
uamt manusia.
4. Konsep Wawasan Nusantara mulai dirumuskan dan dimuat dalam peraturan perundang-
undangan RI sejak tahun 1973, yakni dengan dimuatnya dalam GBHN saat itu.

Dalam TAP MPR No. IV/MPR/1978, yo TAP MPR No. II/MPR/1983, yo TAP MPR No,
II/MPR 1988, yo TAP MPR No. No. II/MPR No. 1993, yo TAP MPR No. II/MPR 1998
ditegaskan bahwa Wawasan dalam mencapai tujuan pembangunan nasional adalah Wawasan N
usantara, yang mencakup sbb :

- Perwujudan Kepulauan Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan politik, dalam arti :
menginginkan terwujudnya integrasi (kesatuan/keadilan) politik.

- Perwujudan Kepulauan Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan ekonomi, dalam arti :
menginginkan terwujudnya integrasi (kesatuan/keadilan) ekonomi.

- Perwujudan Kepulauan wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan sosial budaya, dalam
arti :menginginkan terwujudnya kesatuan intergrasi (kesatuan/keadilan) di bidang sosbud.

- Perwujudan Kepuluan Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan hankam, dalam arti :
menginginkan terwujudnya integrasi di bidang hankan.

- Dengan dimuatnya rumusan Wawasan Nusantara dalam GBHN, maka berati sejak 1973
tersebut, konsep rumusan dan subtansi Wawasan Nusantara telah menjadi bagian dari hukum
positif di Indonesia yang mengikat baik pemerintah begitu juga segenap rakyat Indonesia.

5. Tujuan otonomi daerah Dapat mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh masyarakat.
Dapat mewujudkan pemerataan daerah. Dapat memelihara hubungan yang serasi dan baik antara
pusat dan daerah serta antardaerah dalam rangka menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI).

6. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia

- HAK berarti milik : kekuatan berbuat sesuatu : atau kekuasaan yang benar atas sesuatu.

- KEWAJIBAN berarti keharusan atau sesuatu yang harus dilakukan.

Pengertian hak dan Kewajiban Warga Negara

- Menurut UUD 1945, pasal 26:

Warga Negara adalah bangsa Indonesia asli dan Bangsa lain yang disahkan undang-undang
sebagai warga Negara.

- Pasal 1 UU No. 22/1958 dan dinyatakan juga dalam UU No.12/2006:


Warga Negara republik Indonesia adalah orang-orang yang berdasarkan perundang-undangan
dan atau perjanjian-perjanjian dan atau peraturan yang berlaku sejak proklamasi 17 Agustus
1945 sudah menjadi warga Negara republik Indonesia.

Jadi.

- WARGA NEGARA adalah anggota atau bangsa Indonesia asli dan bangsa lain yang disahkan
UU.

- HAK WARGA NEGARA: sesuatu yang diperoleh dari Negara, seperti hak hidup layak, aman,
dan pelayanan UU.

- KEWAJIBAN WARGA NEGARA ditetapkan oleh UU seperti membela Negara, menaati UUD
dan lain-lain.

7. Warga Negara adalah penduduk dalam sebuah Negara berdasarkan keturunan. Maka warga
Negara memiliki hubungan atau ikatan dengan Negara. Hubungan antara warga Negara dan
Negara terwujud dalam identitas, partisipasi, dan aneka bentuk hak dan kewajiban antara
keduanya. Warga Negara memiliki hak dan kewajiban terhadap Negara dan begitu juga
sebaliknya.

8. PANCAGATRA (intangible) kehidupan sosial

- IDEOLOGI → Value system

- POLITIK → Penetapan alokasi nilai di sektor pemerintahan & kehid pol masy. sistem politik
harus mampu memenuhi lima fungsi utama :

a. Usaha mempertahankan pola, struktur, proses politik

b. Pengaturan & penyelesaian pertentangan / konflik

c. Penyesuaian dengan perubahan dalam masyarakat

d. Pencapaian tujuan

e. Usaha integrasi

- EKONOMI (Sumberdaya Alam (SDA), Tenaga kerja, Modal, Teknologi)

- SOSBUD (Tradisi, Pendidikan, Kepemimpinan

nasional, Kepribadian nasional)

- HANKAM meliputi faktor2:

a. Doktrin
b. Wawasan Nasional

c. Sistem pertahanan keamanan

d. Geografi

e. Manusia

f. Integrasi angkatan bersenjata dan rakyat

g. Material

h. Ilmu pengetahuan dan teknologi

i. Kepemimpinan

j. Pengaruh luar negeri

Ketahanan Regional

- Pemb UUD45 alinea 4 mengamanatkan ketertiban dunia. Krn itu perlu geopolitik dan
geostrategi yg harus diwujudkan oleh bgs Ind sbg implementasi dari hub antar bgs dlm
membangun suatu ketahanan regional.

- Ketahanan regional mrpk suatu kebutuhan setiap Neg. Kepentingan nas suatu Neg perlu
dukungan keamanan kawasan ( regional security), tidak cukup keamanan dalam negeri saja
namun keamanan dapat diartikan secara luas dan menyeluruh dan tidak hanya diartikan sec
militer saja.

- Keterkaitan antara keamanan nasional (National security) dgn kebersamaan regional (regional
collectivity) mendorong munculnya suatu perkembangan baru dlm arsitektur “kerjasama” tiga
lapis yakni kerjasama bilateral, subregional dan regional, dimana ketiganya saling bergantung &
menunjang.

9. Dasar Hukum Undang-Undang Tentang Upaya Bela Negara

- Pasal 27 ayat (3) UUD 1945 menyatakan bahwa semua warga negara berhak dan wajib ikut
serta dalam upaya pembelaan Negara

- Pasal 30 ayat (1) UUD 1945 menyatakan bahwa tiap-tiap warga Negara berhak dan wajib ikut
serta dalam usaha pertahanan dan keamanan Negara.

Upaya bela Negara adalah sikap dan perilaku warga Negara yang dijiwai oleh kecintaanya
kepada Negara kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan pancasila dan UUD 1945 dalam
menjamin kelangsungan hidup bangsa dan Negara.
Setiap manusia normal secara naluriah pasti akan selalu melindungi, membel, dan
mempertahankan apa yang dimiliki dari dari gangguan orang lain.

Lebih-lebih jika sesuatu itu sangat disenangi sangat penting, dan sangat berharga bagi kalian.

10. Tujuan Penyelenggaraan Otonomi Daerah.

- Peningkatan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat yang semakin baik

- Pengembangan kehidupan demokrasi, keadilan, dan pemerataan

- Pemeliharaan hubungan yang serasi antara pusat dengan daerah dan antar daerah dalam rangka
menjaga keutuhan NKRI

- Mendorong untuk memperdayakan masyarakat

- Menumbuhkan prakarsa dan kreativitas, meningkatkan peran serta masyarakat, dan


mengembangkan peran dan fungsi DPRD

Sasaran Yang Akan Dicapai Melalui Kebijakan Otonomi Daerah

- Peningkatan pelayanan public pengembangan kreatifitas masyarakat dan aparatur pemerintahan


daerah.

- Kesetaraan hubungan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam kewenangan dan
keuangan.

- Pemberian jaminan untuk meningkatkan rasa kebangsaan, demokrasi dan kesejahteraan


masyarakat di daerah.

- Penciptaan ruang lebih luas bagi kemandirian daerah.

11. Prinsip-Prinsip Pelaksanaan Otonomi Daerah

- Memperhatikan Aspek Demokrasi Keadilan, Pemerataan, Potensi, dan Keragaman Daerah.

- Didasarkan Atas Otonomi Luas, Otonomi Nyata, dan Bertanggung Jawab.

- Otonomi Luas dan Utuh Diletakan Pada Kabupaten/Kota. Sedangkan Otonomi Provinsi
Merupakan Otonomi yang Terbatas.

- Pelaksanaan Otonomi Harus Sesuai Dengan Konstitusi Negara Sehingga Tetap Terjalin
Hubungan Pusat,, Daerah dan Antar Daerah

- Harus Meningkatkan Kemandirian Daerah Otonom Serta Di dalam Kabupaten dan Kota Tidak
Ada Lagi Wilayah Administratif
- Harus Meningkatkan Peranan dan Fungsi Legislatif Daerah dan Fungsi Anggaran Dalam
Penyelenggaraan Pemerintah Daerah

- Asas Dekonsentrasi Diletakan Pada Provinsi Sebagai Wilayah Administrasi Untuk


Melaksanakan Kewenangan Pemerintahan Tertentu yang Dilimpahkan Kepada Gubernur.

Anda mungkin juga menyukai