Anda di halaman 1dari 14

POKOK-POKOK PIKIRAN

DALAM PANCASILA DAN UUD 1945


DIPRESENTASIKAN OLEH KELOMPOK 6
• YUSRAN AMAR (202201129)
• NURFADILA (202201127)
• NADIRA (202201145)
• NESA RATU FELISA (202201126)
A POKOK-POKOK PIKIRAN SILA 1 SAMPAI 5

KELOMPOK 6
POKOK PIKIRAN SILA KESATU
Ketuhanan Yang Maha Esa Mengandung arti adanya pengakuan
dan keyakinan bangsa terhadap adanya Tuhan sebagai pencipta
alam semesta. Dengan nilai ini menyatakan bangsa indonesia
merupakan bangsa yang religius bukan bangsa yang ateis.
Sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilai Pancasila sila Kesatu
antara lain:
1. Percaya dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Saling menghormati dan bisa bekerjasama dengan pemeluk
agama lain
3. Saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai
dengan agama dan kepercayaan masing-masing
4. Tidak memaksakan salah satu agama kepada orang lain

KELOMPOK 6
POKOK PIKIRAN SILA KEDUA
Kemanusiaan yang adil dan beradab mengandung arti kesadaran sikap
dan perilaku sesuai dengan nilai-nilai moral dalam hidup bersama atas
dasar tuntutan hati nurani dengan memperlakukan sesuatu hal sebagai
mana mestinya.
Sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilai pancasila sila kedua
antara lain :
1. Mengakui persamaan derajat, harkat, dan martabat manusia
2. Mengembangkan sikap peduli sesama manusia
3. Tidak semena-mena kepada orang lain
4. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan

KELOMPOK 6
POKOK PIKIRAN SILA KETIGA
Persatuan Indonesia mengandung makna usaha kearah bersatu
dalam kebulatan rakyat untuk membina rasa nasionalisme dalam
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Persatuan Indonesia sekaligus
mengakui dan menghargai sepenuhnya terhadap keanekaragaman
yang dimiliki bangsa indonesia.
Sikap dan perilaku sesuai dengan Pancasila sila ketiga
antara lain :
1. Cinta kepada tanah air dan bangsa
2. Rela berkorban demi kepentingan negara
3. Membina persatuan dan kesatuan

KELOMPOK 6
POKOK-POKOK PIKIRAN SILA KEEMPAT
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan mengandung makna suatu
pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat dengan
cara musyawarah mufakat melalui lembaga-lembaga perwakilan.
Sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilai pancasila sila keempat
antara lain:
1. Menghargai perbedaan pendapat
2. Tidak memaksakan kehendak pada orang lain
3. Mengembangkan sikap demokratis
4. Mau menerima hasil keputusan demi kepentingan bersama

KELOMPOK 6
POKOK-POKOK PIKIRAN SILA KELIMA
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia mengandung makna sebagai
dasar sekaligus tujuan, yaitu tercapainya masyarakat Indonesia Yang Adil dan
Makmur.
Sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilai pancasila sila ke-5, antara lain:
1. Mengembangkan perbuatan yang luhur.
2. Bersikap adil terhadap sesama manusia.
3. Menjunjung tinggi nilai kebenaran dan keadilan.
4. Berani bertanggung jawab atas semua perbuatan yang telah dilakukan.

KELOMPOK 6
B. POKOK PIKIRAN DALAM ALINEA PERTAMA
Alinea pertama Pembukaan UUD 1945 menunjukkan keteguhan dan tekad bangsa Indonesia untuk
menegakkan kemerdekaan dan menentang penjajahan. Pernyataan ini tidak hanya tekad bangsa
untuk merdeka, tetapi juga berdiri di barisan paling depan untuk menghapus penjajahan di muka
bumi. Secara umum, alinea ini memuat 2 dalil yakni: objektif dan subjektif. Secara objektif, didalilkan
bahwa penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusian dan
perikeadilan, serta kemerdekaan merupakan hak asasi semua bangsa di dunia. Dalil itu menjadi
alasan bangsa Indonesia untuk berjuang memperoleh dan mempertahankan kemerdekaan, serta
membantu perjuangan bangsa lain yang masih terjajah untuk memperoleh kemerdekaan. Adapun
kandungan dalam dalil subjektif yaitu aspirasi bangsa Indonesia untuk melepaskan diri dari
penjajahan. Bangsa Indonesia telah berjuang selama ratusan tahun memperjuangkan kemerdekaan
Indonesia. Perjuangan ini didorong oleh penderitaan rakyat Indonesia selama penjajahan dan
kesadaran akan hak sebagai bangsa untuk merdeka
KELOMPOK 6
C. POKOK PIKIRAN DALAM ALINEA KEDUA
Alinea kedua Pembukaan UUD 1945 menunjukkan penghargaan atas perjuangan bangsa Indonesia
dalam merebut kemerdekaan. Ini juga berarti kesadaran bahwa kemerdekaan dan keadaan sekarang
tidak dapat dipisahkan dari keadaan sebelumnya. Kemerdekaan yang diraih merupakan perjuangan
para pendahulu bangsa Indonesia. Mereka telah berjuang dengan mengorbankan jiwa raga demi
kemerdekaan bangsa dan negara. Selain itu, ada pula kesadaran bahwa kemerdekaan bukanlah akhir
dari perjuangan bangsa Indonesia. Kemerdekaan yang diraih harus mampu mengantarkan rakyat
Indonesia menuju cita-cita nasional, yaitu negara yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan
makmur. Negara yang ”merdeka” berarti negara yang terbebas dari penjajahan bangsa lain. Dan
”Bersatu”, artinya menghendaki bangsa Indonesia bersatu dalam negara kesatuan bukan bentuk
negara lain.
KELOMPOK 6
D. POKOK PIKIRAN DALAM ALINEA KETIGA
Alinea ketiga Pembukaan UUD 1945 memuat makna bahwa kemerdekaan didorong oleh motivasi, yaitu
kemerdekaan yang dicapai oleh bangsa Indonesia merupakan berkat rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa. Dengan
demikian, hal tersebut merupakan perwujudan sikap dan keyakinan bangsa Indonesia kepada Tuhan Yang Maha
Esa. Alinea ketiga juga secara tegas menyatakan kembali kemerdekaan Indonesia yang telah diproklamasikan
tanggal 17 Agustus 1945. Melalui alinea ketiga ini, bangsa Indonesia menyadari bahwa tanpa rahmat Tuhan Yang
Maha Kuasa, bangsa Indonesia tidak akan merdeka. Kemerdekaaan yang dicapai tidak semata-mata hasil jerih
payah perjuangan bangsa Indonesia, tetapi juga atas kuasa Tuhan Yang Maha Esa. Selain itu, alinea ketiga
Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 juga memuat motivasi, yaitu keinginan luhur bangsa
supaya berkehidupan yang bebas. Kemerdekaan merupakan keinginan dan tekad seluruh bangsa Indonesia
untuk menjadi bangsa yang bebas serta merdeka. Maksudnya: bebas dari segala bentuk penjajahan, bebas dari
penindasan, dan bebas menentukan nasib sendiri.
KELOMPOK 6
E. POKOK PIKIRAN DALAM ALINEA KEEMPAT
Alinea keempat Pembukaan UUD 1945 memuat tujuan pembentukan Negara Republik Indonesia
yang merdeka 17 Agustus 1945. Pembentukan Negara Republik Indonesia memiliki tujuan yang
hendak diwujudkan, sesuai isi alinea 4, yaitu: "Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh
tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan
sosial." Selain mencantumkan tujuan bangsa Indonesia setelah merdeka, dalam alinea keempat juga
terdapat ketentuan diadakannya Undang-Undang Dasar; bentuk negara yaitu bentuk republik yang
berkedaulatan rakyat; dan dasar negara yakni Pancasila. Terkait dasar negara, secara jelas pada alinea
keempat tertulis rumusan Pancasila. Dengan demikian, secara yuridis-konstitusional dasar negara ini
adalah sah, berlaku, dan mengikat seluruh lembaga negara, lembaga masyarakat, dan setiap warga
negara di Republik Indonesia.
KELOMPOK 6
F. AMANDEMEN UUD 1945
AMANDEMEN ADALAH PROSES PERUBAHAN TERHADAP KETENTUAN DALAM SEBUAH PERATURAN
BERUPA PENAMBAHAN MAUPUN PENGURANGAN/PENGHILANGAN KETENTUAN TERTENTU.AMANDEMEN UUD
1945 DILAKUKAN SEBANYAK 4 KALI. KEEMPAT TAHAP AMANDEMEN TERSEBUT ADALAH SEBAGAI BERIKUT:

AMANDEMEN PERTAMA: DALAM SIDANG UMUM MPR OKTOBER 1999


Amandemen Pertama mmenyangkut pada persoalan berikut:
• Perubahan Tentang Lembaga Pemegang Kekuasaan Membuat Undang-undang
• Perubahan Tentang Masa Jabatan Presiden
• Perubahan Tentang Hak Prerogative Presiden
• Perubahan Tentang Fungsi Menteri
• Perubahan Redaksional

AMANDEMEN KEDUA: DALAM SIDANG TAHUNAN MPR AGUSTUS 2000


Amandemen kedua dilakukan terhadap persoalan dibawah ini :
• Wilayah Negara
• hak hak asasi manusia dan DPR
• Pemerintahan Daerah
• Pertahanan dan keamanan negara
• Lambang Negara dan Lagu kebangsaan

KELOMPOK 6
AMANDEMEN KETIGA: DALAM SIDANG TAHUNAN MPR OKTOBER 2001
Amandemen ketiga berkenaan pada persoalan berikut:
Kedaulatan Rakyat,tugas Mpr,syarat Syarat Presiden Dan Wakil Presiden,pemilihan Presiden Dan Wakil Presiden
Secara Langsung,pemberentian Presiden,presiden Berhalangan Tetap,kekosongan Wakil Presiden,perjanjian
Internasional,kementrian Negara,dpd,pemilihan Umun,apbn,pajak Dan Keuangan Negara,badan Pemeriksa
Keuangan,kekuasaan Kehakiman Dan Mahkamah Agung,komisi Yudisial,mahkamah Konstitusi

AMANDEMEN KEEMPAT: DALAM SIDANG TAHUNAN MPR AGUSTUS 2002


Amandemen Keempat Berkenaan pada persoalan berikut:
• Komposisi Keanggotaan Mpr
• Pemilu Presiden Dan Wakil Presiden
• Presiden Dan Wakil Presiden Tidak Dapat Menjalankan Kewajiban Dalam Masa Jabatan Secara Bersamaan
• Dewan Pertimbangan Yang Bertugas Memberi Nasihat Presiden
• Mata Uang
• Bank Sentral
• Badan Badan Lain Dalam Kekuasan Kehakiman
• Pendidikan
• Kebudayaan

KELOMPOK 6
TERIMA KASIH
A D A P E RTA N YA A N ?

KELOMPOK 6

Anda mungkin juga menyukai