Nama : Pricilyasari R
No : 20
Kelas : X BKP2
NB :
1.SILAHKAN KALIAN PRINDS ,FTO KIRIM KE FOLDER PENGUMPULAN MATERI 3 BAB 4 PPKN KASIH
NAMA DAN NO ABSEN
3.TUGAS-TUGAS YG BELUM KIRIM SEGERA KIRIM ,JANGAN SAMPAI NILAI MU DI BAWAH KKM .
BAB 4 ** KETENTUAN UUD NRI 1945 DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA **
3. Persamaan asal keturunan bangsa (etnis) merupakan bangsa Indonesia berasal dari
rumpun bangsa Melayu yang kemudian diperkaya oleh variasi percampuran daerah-
daerah.
4. Persamaan tempat tinggal yang disebut dengan tanah air yang meliputi sabang sampai
merauke.
5. Persamaan cita-cita ialah persamaan cita-cita hidup bersama sebagai bagsa yang
merdeka dan berdaulat.
Pasal pasal dalam UUD 1945 yg mengatur tentang bela negara sbb :
1.Pasal 27 ayat 3 berbunyi setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya
pembelaan negara
2.Pasal 30 ayat 1 berbunyi tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam pertahanan dan
keamanan Negara
3.Pasal 30 ayat 2 berbunyi usaha pertahanan dan keamanan Negara dilaksanakan melalui
sistem pertahanan dan kemanan rakyat semesta oleh TNI dan POLRI sebagai kekuatan
utama,dan rakyat sebagai kekuatan pendukung
4.Pasal 30 ayat 3 berbunyi Tentara Nasional Indonesia terdiri atas Angkatan Darat, Angkatan
Laut dan Angkatan Udara sebagai alat negara bertugas mempertahankan, melindungi, dan
memelihara keutuhan dan kedaulatan negara
5.Pasal 30 ayat 4 berbunyi Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai alat negara yang
menjaga kemanan dan ketertiban masyarakat bertugas melindungi, mengayomi,melayani
masyarakat, serta menegakkan hukum
6.Pasal 30 ayat 5 berbunyi Susunan dan kedudukan Tentara Nasional Indonesia,kepolisian
Negara Republik Indonesia,hubungan kewenangan Tentara Nasional Indonesia dan kepolisian
Negara RepublikIndonesia di dalam menjalankan tugasnya,syarat-syarat keikut sertaan warga
negara dalam usaha pertahanan dan keamanan diatur dengan undang-undang.
Jepang sudah menduga kekalahan mereka akan datang. Dalam situasi itu, pada tanggal 1
Maret 1945, Saiko Syikikan Kumakici Harada mengumumkan pembentukan Dokuritsu Zyunbi
Tyoosakai atau Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPKI)[4]
. Mereka membicarakan berbagai macam hal tentang persiapan Indonesia Merdeka. Sebagai
usaha untuk menjawab apakah yang akan menjadi dasar Negera Indonesia di pilihlah 3 orang
yaitu Muh. Yamin, Soepomo dan Soekarno.
Pertama pada tanggal 1 Juni yang menjadi Hari Lahir Pancasila dan setiap tanggal 1 Oktober
yang menjadi Hari Kesaktian Pancasila.
Sidang pertama dilaksanakan pada 29 Mei-1 Juni 1945. Kemudian sidang kedua dilaksanakan
pada 10 Juli-17 Juli 1945.
**Sidang pertama BPUPKI berlangsung pada 29 Mei-1 Juni 1945. Pada sidang pertama
BPUPKI tersebut membahas perumusan dasar negara Republik Indonesia sbb :
A.Pada sidang 29 Mei 1945, Mohammad Yamin, S.H., mengemukakan gagasan tentang
rumusan lima dasar negara secara llesan yakni:
1. Peri Kebangsaan
2. Peri Kemanusiaan
3. Peri Ketuhanan
4. Peri Kerakyatan
5. Kesejahteraan Rakyat
Mohammad Yamin menyampaikan secara tertulis, yaitu:
1.Ketuhanan Yang Maha Esa
2.Kebangsaan persatuan Indonesia
3.Rasa kemanusian yang adil dan beradab
4.Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan.
5Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
B.Tanggal 31 Mei 1945, Soepomo mengemukakan gagasannya mengenai rumusan lima
prinsip dasar negara Republik Indonesia, yang dinamakan 'Dasar Negara Indonesia Merdeka',
yaitu:
1. Persatuan
2. Kekeluargaan
3. Keseimbangan lahir batin
4. Musyawarah
5. Keadilan Sosial
C.Tanggal 1 juni 1945Rumusan Ir. Soekarno, merumuskan pancasila, trisila dan ekasila, yaitu:
Rumusan Pancasila:
2. Internasionalisme (peri-kemanusiaan)
3. Mufakat (demokrasi)
4. Kesejahteraan sosial
Rumusan Trisila:
1. Sosio-nasionalisme
2. Sosio-demokratis
3. ke-Tuhanan
Rumusan Ekasila:
1. Gotong-Royong
Dari beberapa usulan, milik Ir. Soekarno yang diterima dan diberi nama Pancasila. Rumusan ini
kemudian digunakan sebagai fondasi dan ideologi negara Indonesia.
D.Panitia Sembilan melakukan pertemuan pada 22 Juni 1945. dikenal sebagai Piagam Jakarta.
Isinya :
3. Persatuan Indonesia.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.
PPKI pada sidang ini pada sila pertama yang awalnya berbunyi "Ketuhanan dengan kewajiban
menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya" mendapatkan perubahan yaitu "Ketuhanan
Yang Maha Esa". Dengan demikian rumusan terakhir yang disepakati yaitu:
3. Persatuan Indonesia
Setelah Soekarno membacakan laporan, sidang kedua kembali dijalankan. Sidang dilanjutkan dengan
agenda:
1.Panitia perancang undang-undang dasar Panitia yang mempelajari tentang pembelaan negara
2.Panitia yang mempelajari tentang keuangan dan perekonomian
3.Panitia perancang UUD diketuai Soekarno. Mereka mulai bersidang pada 10 Juli 1945.
Tiga hal yang dikerjakan panitia ini yaitu:
1.Pernyataan kemerdekaan
2Preambule atau pembukaan
3.Undang-undang dasar.
Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (独立準備委員会 Dokuritsu Junbi Iinkai) atau PPKI adalah
panitia yang bertugas untuk mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. Sebelumnya sudah dibentuk
BPUPKI, kemudian dibubarkan oleh Jepang dan dibentuk PPKI pada tanggal 7 Agustus 1945 yang
diketuai oleh Ir. Sukarno.
Tugas Presiden sementara dibantu oleh Komite Nasional Indonesia Pusat sebelum
dibentuknya MPR dan DPR.
Bentu pertahanan negara Indonesia adalah untuk mempertahankan kedaulatan negara dari ancaman
serta gangguan, maka Indonesia menerapkan sistem pertahanan semesta (sishanta). ... Diselenggarakan
secara total, terpadu, terarah, dan berkelanjutan untuk menegakkan kedaulatan negara, menjaga
keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap bangsa dari segala bentuk ancaman.
Kita sebagai warga negara Indonesia, wajib untuk melindungi bangsa dan negara. Kita haruslah
menjaga kenyamanan bangsa Indonesia dari segala ancaman. Pertahanan negara ialah
merupakan segala usaha yang dimana dilakukan untuk mempertahankan kedaulatan negara, keutuhan
wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dan juga segenap bangsa dari ancaman dan gangguan
terhadap keutuhan bangsa dan negara.
Pembahasan
Salah satu wujud dalam usaha pembelaan negara ialah melalui sistem pertahanan keamanan rakyat
(sishankamrata). Sishankamrata ialah merupakan sistem pertahanan yang dimana bersifat semesta.
Artinya, sistem ini melibatkan seluruh warga negara, wilayah, dan juga sumber daya nasional lainnya.
Selain itu, pada sistem sishankamrata ini dipersiapkan secara dini oleh pemerintah dan juga
diselenggarakan secara total, terpadu, terarah dan berlanjut untuk menegakkan kedaulatan negara,
keutuhan wilayah dan juga keselamatan segenap bangsa dari segala ancaman yang dimana tidak hanya
bersifat fisik, namun juga mental, sosial dan budaya.
Sistem pertahanan keamanan rakyat semesta artinya adalah pertahanan negara Indonesia bersifat
semesta. Yaitu, melibatkan seluruh rakyat dan semua sumber daya nasional, sarana dan prasarana
nasional, dan segenap wilayah negara sebagai satu kesatuan pertahanan.
(5) Memiliki kemampuan bela negara baik secara psikis maupun fisik; dan,
Usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sistem pertahanan dan keamanan
rakyat semesta /SISHANKAMRATA.
1.Kerakyatan, yaitu orientasi pertahanan dan keamanan negara di abdikan oleh dan untuk
kepentingan seluruh rakyat >>>> keikutsertaan seluruh warga negara Indonesia sesuai dengan
kemampuan dan keahliannya.
3.Kewilayahan, yaitu kekuatan pertahanan dilaksanakan secara menyeluruh dan merata di wilayah
NKRI sebagai negara kepulauan >>>>>.seluruh / setiap titik dalam wilayah RI merupakan tumpuan
perlawanan secara berlanjut.
Salah satu hak dan kewajiban setiap warga negara adalah membela negaranya. Dalam Undang-
undang sudah diatur mengenai hak dan kewajian warga negara dalam upaya bela negara.
2) Pasal 30 ayat (1) UUD 1945 menyatakan bahwa tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta
dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.
b. Undang-Undang nomor 20 tahun 1982 tentang Ketentuan Pokok Pertahanan Keamanan Negara
Republik Indonesia.
c. Ketetapan MPR RI No. VI/MPR/2000 tentang Pemisahan Tentara Nasional Republik Indonesia dan
Kepolisian Negara Republik Indonesia dan Ketetapan MPR RI No. VII/MPR/2000 tentang Peranan
Tentara Nasional Republik Indonesia dan Peranan Kepulisian Negara Republik Indonesia.
d. Undang-Undang No. 56 tahun 1999 tentang Rakyat Terlatih
e. Undang-Undang No. 2 tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia.
f. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara sbb:
Pasal 9 ayat 1 UU Nomor 3 Tahun 2002 menyatakan bahwa setiap warga negara berhak dan wajib
ikut serta dalam upaya bela negara diwujudkan dalam penyelenggaraan pertahanan negara.
PERTAHANAN NEGARA DAN KEAMANAN NEGARA TERDAPAT DALAM UUD 1945 PASAL :
Pasal 30
AYAT (1) Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan
negara.** )
AYAT (2) Usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sistem pertahanan dan
keamanan rakyat semesta oleh Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia,
sebagai kekuatan utama, dan rakyat, sebagai kekuatan pendukung.** )
AYAT (3) Tentara Nasional Indonesia terdiri atas Angkatan Darat, Angkatan laut dan Angkatan Udara
sebagai alat negara bertugas mempertahankan, melindungi, dan memelihara keutuhan dan
kedaulatan negara.** )
AYAT (4) Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai alat negara yang menjaga keamanan dan
ketertiban masyarakat bertugas melindungi, mengayomi, melayani masyarakat, serta menegakkan
hukum.**)
AYAT (5) Susunan dan kedudukan Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian Negara Republik Indonesia,
hubungan dan kewenangan Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia di
dalam menjalankan tugasnya, syarat-syarat keikutsertaan warga negara dalam usaha pertahanan dan
keamanan diatur dengan undang-undang.** )
Pasal 2
Hakikat pertahanan negara adalah segala upaya pertahanan bersifat semesta yang
penyelenggaraannya didasarkan pada kesadaran atas hak dan kewajiban warga negara serta
keyakinan pada kekuatan sendiri.
Pasal 3
1. Pertahanan negara disusun berdasarkan prinsip demokrasi, hak asasi manusia,
kesejahteraan umum, lingkungan hidup, ketentuan hukum nasional, hukum
internasional dan kebiasaan internasional, serta prinsip hidup berdampingan secara
damai.
2. Pertahanan negara disusun dengan memperhatikan kondisi geografis Indonesia
sebagai negara kepulauan.
Pasal 4
Pertahanan negara bertujuan untuk menjaga dan melindungi kedaulatan negara, keutuhan
wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan keselamatan segenap bangsa dari segala
bentuk ancaman.
Pasal 5
Pertahanan negara berfungsi untuk mewujudkan dan mempertahankan seluruh wilayah
Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai satu kesatuan pertahanan.
Pasal 9
1. Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya bela negara yang
diwujudkan dalam penyelenggaraan pertahanan negara.
a. pendidikan kewarganegaraan;
Pasal 10