Anda di halaman 1dari 15

BAB 1

PERUMUSAN DAN PENETAPAN PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA


A. SEJARAH PERUMUSAN PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA
1. PEMBENTUKAN BPUPKI DAN USULAN DASAR NEGARA OLEH TOKOH PERUMUS
PANCASILA
Indonesia sudah beberapa kali dijajah oleh sekutu, salah satunya belanda selama 350 tahun. Setelah
dijajah oleh belanda, pada tanggal 8 maret 1942 belanda menyerah kepada jepang dalam perjanjian
kalijati. Kemenangan jepang tidak bertahan lama, sekutu (inggris, amerika serikat, belanda) melakukan
serangan balasan. Jepang terdesak oleh sekutu sehingga untuk menarik simpati bangsa Indonesia dengan
menjanjikan kemerdekaan Indonesia.
Jepang membentuk badan penyelidik usaha-usaha persiapan kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) atau
dokuritsu junbi chosakai. Tujuan BPUPKI untuk menyelidiki berbagai hal dalam segala bidang
kehidupan yang diperlukan sebgaai persiapan pembentukan negara Indonesia yang merdeka. Ketua
BPUPKI ialah K.R.T Radjiman Wedyodiningrat dan dibantu 2 ketua muda Ichibangase Yoshio dan
Raden Pandji Soeroso.
Pada 29 april 1945 anggota BPUPKI dilantik, dengan jumlah anggota 62 orang ditambah 7 orang jepang
(tanpa hak suara). BPUPKI melaksanakan sidang sebanyak 2 kali, yaitu sebgai berikut:
a. Sidang pertama BPUPKI (29 mei-1 juni 1945)
BPUPKI melaksanakan sidang di Gedung chou sangi in, jalan pejambon 6, Jakarta yang sekarang
dikenal Gedung Pancasila. Ketua BPUPKI menyatakan perlunya dasar negara, sehingga beberapa
anggota mengusulkan rumusannya. Tiga anggota yang mengusulkan rumusannya yaitu Muhammad
Yamin, Soepomo dan Soekarno. Usulan pertama oleh Muhammad yamin pada 29 Mei 1945 yaitu :
a) Perikebangsaan
b) Perikemanusiaan
c) Periketuhanan
d) Perikerakyatan
e) Kesejahteraan rakyat
Usulan kedua oleh Soepomo pada 31 Mei 1945 yaitu :
a) Persatuan
b) Kekeluargaan
c) Keseimbangan lahir dan batin
d) Keadilan rakyat
e) Musyawarah
Usulan yang terakhir oleh Soekarno pada 1 Juni 1945 yaitu :
a) Nasionalisme dan kebangsaan Indonesia
b) Internasionalisme dan perikemanusiaan
c) Mufakat atau demokrasi
d) Kesejahteraan sosial
e) Ketuhanan yang maha esa
Rumusan soekarno menginspirasi para pendiri negara dalam sidang berikutnya tentang dasar negara,
untuk mengenang rumusan tersebut setiap tanggal 1 Juni diperingati hari lahirnya Pancasila.
b. Piagam Jakarta
Ketua BPUPKI membentuk panitia kecil yang berjumlah 38 orang, tujuannya mengumpulkan usulan
para anggota. Usulan yang harus dibahas yaitu kapan penentuan Indonesia merdeka, dasar negara,
unifikasi dan federasi, bentuk negara dan kepala negara, warga negara, daerah, agama dan negara,
pembelaan dan keuangan. Setelah itu dibuatlah panitia kecil lagi dengan jumlah 9 orang yang tugasnya
membahas usulan dasar Negara yang belum tercapainya kesepakatan. Panitia ini disebut dengan panitia
Sembilan yang anggota yaitu :
1) Soekarno (ketua)
2) Mohammad hatta (wakil ketua)
3) Achmad soebardjo (anggota)
4) Muhammad yamin (anggota)
5) K.H. Wahid Hasyim (anggota)
6) Abdul kahar muzakkir (anggota)
7) Abikoesno tjokrosoejoso (anggota)
8) H. Agus salim (anggota)
9) A. A. Maramis (anggota)
Panitia Sembilan mencapai kesepakatan tentang pembukaan undang undang dasar, yang diberi
“mukadimmah” oleh Soekarno “piagam jakarta” oleh M. yamin dan “Gentlemen’s Agreement” oleh
Sukiman wijosandjojo. Hasil rumusan dasar Negara berbeda dengan Pancasila yang kita pakai saat ini.
Perbedaan tersebut pada Alinea pertama yaitu ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat islam
bagi pemeluk-pemeluknya menjadi ketuhanan yang maha esa.
c. Sidang kedua BPUPKI (10-17 Juli 1945)
Panitia Sembilan melaporkan hasil rumusan dasar pada sidang kedua BPUPKI dilanjutkan dengan
membentuk 3 panitia yaitu panitia hukum dasar, panitia ekonomi dan panitia bela negara. Hasil
rancangan undang-undang oleh panitia hukum dasar terdiri 3 bagian yaitu pernyataan Indonesia merdeka,
pembukaan undang-undang dasar dan batang tubuh undang-undang dasar.
2. PENETAPAN PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA
Setelah BPUPKI menyelesaikan tugasnya, pada 7 Agustus 1945 BPUPKI dibubarkan dan digantikan
Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). PPKI beranggotakan 21 orang bangsa Indonesia
ditambah Kembali 6 orang tanpa sepengetahuan jepang. Pada 14 Agustus 1945 jepang menyerah pada
sekutu setelah kota Hiroshima dan Nagasaki di bom pada tanggal 6 dan 9 Agustus 1945.
Sebelumnya jepang berjanji untuk memberikan kemerdekaan pada 24 Agustus 1945 melalui PPKI,
namun setelah jepang menyerah kepada sekutu, golongan muda mendesak untuk mempercepat
kemerdekaannya. Keinginan tersebut ditolak golongan tua, mereka ingin kemerdekaan melalui PPKI,
akibatnya terjadi peristiwa renggas dengklok pada 16 Agustus 1945. Golongan muda dan golongan tua
akhirnya menyepakati proklamasi dilaksanakan pada hari jumat tanggal 17 agustus 1945.
Menjelang proklamasi M. Hatta mendapat pesan keberatan dari Indonesia timur pada bagian
“Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syari’at islam bagi pemeluk-pemeluknya’. Selanjutnya M.
Hatta mengadakan rapat sebelum sidang PPKI yang akhirnya tercapai kesepakatan mengganti bunyi
menjadi ketuhanan Yang Maha Esa pada piagam Jakarta.
Hasil sidang PPKI pada 18 Agustus 1945 adalah:
1) Menetapkan UUD 1945
2) Memilih Ir. Soekarno menjadi presiden dan Moh, hatta menjadi wakil presiden, dan
3) Membentuk Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP)

B. KOMITMEN PARA PENDIRI NEGARA DALAM PERUMUSAN DAN PENETAPAN


PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA
Komitmen adalah perjanjian (keterikatan) untuk melakukan sesuatu; kontrak. Seseorang yang memiliki
komitmen terhadap bangsa adalah orang yang akan mendahulukan kepentingan bangsa dan negara di atas
kepentingan pribadinya. Jadi, komitmen para perumus dasar negara dapat diartikan sebagai suatu bentuki
ikrar untuk merumuskan dasar negara dengan sebaik-baiknya. Adapun nilai-nilai komitmen para pendiri
bangsaya yang terkandung dalam Pancasila yaitu :
1) Semangat persatuan, kesatuan dan nasionalisme
2) Pantang menyerah
3) Aktif dalam mencapai cita-cita
4) Mengedepankan musyawarah
5) Menghargai pendapat orang lain.
Komitmen bangsa pada era ini dapat diwujudkan melalui peran serta dalam berbagai bidang. Misalnya
pelajar dengan belajar dengan tekun dan giat, guru mendidik murid di sekolah merupakan wujud
komitmen. Para pendiri telah meletakan fondasi yang kokoh sebagai dasar perjuangan kepentingan
bangsa dan negara, sekarang saatnya kita Bersatu padu memperteguh komitmen para pendiri bangsa
dengan menyingkirkan perbedaan demi terciptanya kemajuan dan kemakmuran bangsa.
C. NILAI SEMANGAT PARA PENDIRI NEGARA DALAM PERUMUSAN DAN
PENETAPAN PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA
semangat merupakan Hasrat, gairah, dan kemauan untuk berjuang dan bekerja dengan segala daya upaya
untuk mencapai tujuan. Para pendiri bangsa dalam merumuskan dan menetapkan Pancasila sebagai dasar
negara selalu menjunjung semangat kebangsaan, kita diharapkan mampu melahirkan jiwa nasionalisme
dan patriotisme.
1. Nasionalisme
Nasionalisme adalah paham kebangsaan yang mengandung kesadaran dan semangat cinta tanah air,
memiliki rasa kebanggaan sebagai bangsa, atau memelihara kehormatan bangsa. Nasionalisme dibedakan
menjadi dua yauti nasionalisme dalam arti sempit dan dalam arti luas.
a. Nasionalisme dalam arti sempit adalah perasaan atau rasa cinta terhadao bangsanya yang sangat
tinggi atau berlebih-lebihan. Nasionalisme ini serinng disebut sauvinisme yang dianut 3 negara pada
masa perang dunia kedua yaitu italia (B. Mussolini), jepang (Kaisar Hirohito) dan jerman (A. Hitler).
b. Nasionalisme dalam arti luas adalah perasaan cinta yang tinggi terhadap bangsa dan negara tanpa
memandang rendah bangsa lain. Nasionalisme dalam arti luas mengandung prinsip-prinsip
kebersamaan, persatuan dan kesatuan, dan demokrasi.
2. Patrotisme
Patriotisme adalah cinta tanah air atau sikap seseorang yang rela berkorban baik jiwa maupun raga untuk
mempertahankan bangsanya. Pada masa setelah kemerdekaan, setiap warga negara dapat mewujudkan
semangat patriotisme yang dilandasi semangat nasionalisme dengan cara antara lain menegakkan hukum
dan kebenaran, memajukan Pendidikan dengan memberantas kebodohan dan kemiskinan, belajar dengan
giat demi memajukan bangsa.
BAB II NORMA NORMA DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT
A. NORMA YANG BERLAKU DALAM MASYARAKAT
1. Hakikat norma yang berlaku dalam kehidupan masyarakat
Menurut KBBI norma adalah aturan atau ketentuan yang mengikat warga kelompok dalam masyarakat.
Dengan kata lain norma adalah ketentuan yang mengatur tingkah laku manusia dalam masyarakat. Norma
yang berlaku di satu kelompok masyarakat akan berbeda bentuk dan penerapannya di masyarakat lain.
Norma dibuat berdasarkan nilai-nilai yang dijunjung oleh kelompok masyarakat. Contohnya adalah
Ketika suatau kelompok masyarakat melarang seseorang membuang sampah sembarangan. Cara yang
ditetapkan untuk mempertahankan dan melestarikan norma adalah memberikan atau menetapkan sanksi
bagi warga masyarakat yang melanggar.
Sanksi terdiri atas dua jenis, yaitu sanksi positif berupa pujian, mudah bergaul dan disukai banyak orang
dan sanksi negatif berupa denda, pengucilan, ejekan, sindiran dan hukuman penjara.
2. Macam-macam norma
Norma dapat menjadi tuntunan bagi manusia untuk berprilaku baik dalam kehidupan masyarakat.norma
dimasyarakat dapat dibagi menjadi 4, yaitu norma agama, norma kesopanan, norma kesusilaan dan
norma hukum.
a. Norma agama
Norma agama adalah aturan yang bersumber pada hukum agama atau kitab suci yang berasal dari Tuhan
Yang Maha Esa. Norma ini berisi perintah dan larangan. Norma agama bertujuan mengatur manusia agar
hidup Bahagia dunia dan akhirat. Di Indonesia, pengakuan adanya norma agama sesuai dengan pasal 29
ayat (1) UUD 1945. Contoh ketaatan terhadap norma agama antara lain:

 Menjalankan ibadah sesuai ajaran agamanya


 Menghormati dan patuh kepada orangtua
 Tidak melakukan hal-hal yang tercela
b. Norma kesusilaan
Norma kesusilaan adalah aturan-aturan hidup yang berkaitan dengan bisikan kalbu dan suara hati
Nurani. Suara hati Nurani ini senantiasa mengatakan kejujuran dan kebenaran yang menuntun
manusia untuk menjadi manusia yang baik. Seseorang yang melanggar norma kesusilaan akan
merasa malu, menyesal dan bersalah. Contoh dari norma kesusilaan ai antaranya adalah :
 Tidak menyombongkan diri kepada orang lain
 Menghindari sifat malas, kasar, dan pendendam
 Berlaku jujur
c. Norma kesopanan
Norma kesopanan adalah aturan atau kaidah yang mengatur tingkah laku manusia yang bersumber
dari tata kelakuan atau tata krama kebiasaan dalam masyarakat . norma kesopanan bersifat khusus
dan setempat karena hanya berlaku pada masyarakat tertentu berdasarkan kebiasaan tiap masyarakat.
Norma kesopanan yang berlaku dalam masyarakat memuat berbagai aturan seperti tatacara berbicara,
berpakaian, makan dan berperilaku. Sanksi bagi pelanggar norma kesopanan, antara lain cemoohan,
celaan, dikucilkan dan diasingkan. Contoh norma kesopanan antara lain :
 Mengucapkan permisi Ketika memasuki rumah
 Tidak berkata kotor dan kasar
 Tidak makan sambil berbicara
d. Norma hukum
Norma hukum adalah kaidah atau aturan yang mengatur tingkah laku manusia yang bersumber dari
peraturan yang dibuat oleh pemerintah atau penguasa negara. Tujuan norma hukum adalah untuk
mempertegas norma-norma lainnya. Sanksi terhadap pelanggaran norma hukum bersifat tegas, nyata dan
memaksa. Sanksi hukuman berbentuk hukuman penjara, hukuman mati, hukuman denda serta hukuman
pencabutan hak-hak tertentu. Contih norma hukum antara lain :

 Melakukan kewajiban membayar pajak teoat waktu


 Patuh terhadap peraturan lalu lintas
 Dilarang mencuri, membunuh dan melakukan tindak kejahatan lainnya.

3. Tingkatan norma
Berdasarkan kekuatan mengikatnya, norma dibagi menjadi empat tingkatan yaitu, cara, kebiasaan, tata
kelakuan dan adat istiadat.
a. Cara (usage)
Cara adalah perbuatan yang dilakukan secara perorangan atau berkaitan dengan hubungan antarindividu
dalam masyarakat. Pelanggar mendapat sanksi yang tidak tegas seperti teguran. Contohnya seorang
remaja yang berdandan terlalu menor (berlebihan) akan mendapat teguran dari teman-teman lainnya.
b. Kebiasaan (folkways)
Kebiasaan adalah perbuatan yang dilakukan berulang-ulang dan dianggap baik. Sanksi bagi pelanggar
akan mendapatkan cemooh atau ejekan. Contoh kebiasaan adalah mematuhi orang yang lebih tua dan
mengucapkan salam Ketika akan keluar atau amsuk ke rumah.
c. Tata kelakuan (mores)
Tata kelakuan adalah perilaku yang oleh masyarakat dijadikan sebagai alat pengawas atau pengontrol
anggota masyarakat. Tata kelakuan bersifat memaksa dan berupa larangan. Sanksi bagi pelanggar tata
kelakuan misalnya mendapat hukuman atau dipenjara. Contoh tata kelakuan berupa larangan melakukan
kejahatan atau perbuatan yang tidak pantas.
d. Adat istiadat (custom)
Adat istiadat adalah aturan yang tidak tertulis dan biasanya aturannya diakui sebagai hal yang baik.
Sanksi bagi pelanggar adat istiadat akan mendapat hukuman penolakan dari masyarakat atau sanksi berat
yang lain. Contoh adat istiadat adalah pantangan atau sesuatu yang dianggap tabu dalam masyarakat
adat.
B. ARTI PENTING NORMA DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT DAN BERNEGARA
Pentinganya norma dalam kehidupan masyarakat adalah sebagai berikut :
1. Menciptakan kehidupan yang aman, tertib, selaras, serasi dan seimbang
2. Menjadi penuntun atau pedoman bertingkah laku dalam masyarakat
3. Membentuk budi pekerti manusia yang baik, perilaku yang taat/patuh, sadar hukum dan memiliki
akhlak mulia
4. Mengatur/membatasi tingkah laku manusia dalam kehidupan bermasyarakat
5. Mewujudkan keadilan.
C. PERILAKU YANG SESUAI DENGAN NORMA
Ketaatan adalah sikap patuh terhadap aturan yang berlaku. Mengimplementasikan norma-norma yang
ada dalam kehidupan sehari-hari akan mewujudkan masyarakat yang saling menghargai, hidup tentram,
tertib, aman dan seimbang. Berikut ini contoh sikap atau perilaku sesuai dengan norma yang dapat kita
lakukan dalam kehidupan sehari-hari.
1. Perilaku sesuai norma yang dapat diwujudkan di lingkungan sekolah antara lain :
a. Mematuhi tata tertib sekolah, berpakaian sesuai dengan peraturan sekolah
b. Berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan belajar
c. Mengerjakan ulangan dengan jujur
2. Perilaku sesuai norma yang dapat diwujudkan di lingkungan rumah antara lain :
a. Menghormati orangtua
b. Membantu mengerjakan pekerjaan rumah dengan ikhlas
c. Menaati peraturan rumah yang telah disepakati oleh keluarga
3. Perilaku sesuai norma yang dapat diwujudkan di lingkungan masyarakat antara lain :
a. Mengucapkan permisi Ketika melintasi orang yang lebih tua atau orang yang sedang berkumpul
b. Saling menghargai dan tolong menolong sesama tetangga
c. Berperilaku ramah dan menjaga tutur Bahasa yang sopan.
BAB 3
PERUMUSAN DAN PENGESAHAN UNDANG-UNDANG DASAR NRI TAHUN 1945
A. PERUMUSAN UUD NRI TAHUN 1945
1. Hakikat konstitusi dan Undang-Undang Dasar
Kata konstitusi dalam Bahasa inggris adalah constitution, Bahasa belanda constitutie, Bahasa jerman
verfassung dan Bahasa latin constituere. Konstitusi adalah hukum dasar yang menjadi pegangan dalam
penyelenggaraan suatu negara. Tujuan konstitusi adalah memberikan pengawasan terhadap kekuasaan
politik. Konstitusi dalam arti luas terdiri dari konstitusi tertulis dan konstitusi tidak tertulis. Konstitusi
tertulis dapat berupa hukum dasar tertulis, yaitu undang-undang dasar. Konstitusi yang tidak tertulis
berupa konvensi (kebiasaan ketatanegaraan yang timbul dalam sebuah negara). Contoh konvensi adalah
MPR mengambil keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Konstitusi secara sempit konstitusi
adalah hukum dasar tertulis, yaitu undang-undang dasar.
2. Perumusan Undang-Undang Dasar 1945
Proses penyusunannya dibuat sebelum Indonesia merdeka oleh BPUPKI. Hasil panitia hukum dasar
adalah:
1) Membentuk panitia perancang
2) Bentuk negara kesatuan atau unitaris
3) Kepala negara ditangan satu orang, yaitu presiden.
Panitia hukum dasar membentuk panitia perancang undang-undang untuk merancang isi undang-undang
dasar. BPUPKI menggelar sidang pleno yang hasilnya adalah:
1. Pernyataan tentang Indonesia merdeka
2. Pembukaan undang-undang dasar
3. Batang tubuh undang-undang dasar yang isinya meliputi :
 Wilayah negara Indonesia adalah sama dengan bekas wilayah hindia belanda Malaya, borneo
utara, papua, timor leste dan pulau-pulau lainnya
 Bentuk negara Indonesia adalah negara kesatuan
 Bentuk pemerintahan Indonesia adalah republik
 Bendera nasional Indonesia adalah sang saka merah putih, dan
 Bahasa nasional Indonesia adalah Bahasa Indonesia.

B. PENGESAHAN UUD NRI TAHUN 1945


1. Pembentukan PPKI
Setelah BPUPKI dibubarkan selanjutnya dibentuk PPKI. Ada 2 tugas PPKI, yakni sebagai berikut :
a. Tugas pertama, meresmikan pembukaan dan batang tubuh Undang-Undang Dasar 1945.
b. Tugas kedua, melanjutkan hasil kerja BPUPKI, mempersiapkan pemindahan kekuasaan dari pihak
pemerintah jepang kepada bangsa Indonesia.

2. Keanggotan PPKI
PPKI beranggotakan 21 orang yang dipilih 21 orang (12 orang jawa, 3 orang sumatera, 2 orang Sulawesi,
1 orang Kalimantan, 1 orang nusa tenggara, 1 orang maluku dan 1 orang tionghoa). Ada 6 orang anggota
yang ditambahkan tanpa sepengetahuan jepang.
3. Sidang pertama PPKI (18 Agustus 1945)
Pada sidang pertama PPKI (18 agustus 1945) menghasilkan keputusan sebagai berikut :
1) Menetapkan dan mengesahkan UUD 1945
2) Memilih dan mengangkat Soekarno dan Moh. Hatta sebagai presiden dan wakil presiden
3) Membentuk komite nasional Indonesia pusat (KNIP) untuk membantu presiden dan wakil presiden
sebelum Lembaga-lembaga negara terbentuk secara resmi.
Pada sidang kedua PPKI (19 agustus 1945) menghasilkan keputusan sebagai berikut :
1) Pembentukan 12 departemen beserta para pejabat kementriannya
2) Pembagian wilayah Indonesia menjadi 8 provinsi beserta penetapan gubernur wilayahnya.
Pada sidang ketiga PPKI (22 agustus 1945) menghasilkan keputusan sebagai berikut :
1) Membentuk komite nasional Indonesia sebagai badan pembantu dan penasihat presiden
2) Menetapkan partai nasional Indonesia sebagai partai tunggal
3) Membentuk badan keamanan rakyat (BKR) yang berfungsi sebagai tentara nasional indonesia.
Beberapa perubahan UUD sekarang dengan rancangan UUD sebelumnya yaitu :
a. Mengganti istilah hukum dasar menjadi undang-undang dasar
b. Kata muqadimmah diganti menjadi pembukaan
c. Kalimat dalam suatu hukum dasar diganti dalam suatu undang-undang dasar
d. Pada Alinea keempat rancangan sebelumnnya bunyi Pancasila pertama ketuhanan, dengan kewajiban
menjalankan syariat islam bagi pemeluk-pemeluknya diganti dengan ketuhanan yang maha esa.
e. Pada Alinea keempat rancangan sebelumnnya bunyi Pancasila kedua menurut kemanusiaan yan adil
dan beradab diganti kemanusiaan yang adil dan beradab
f. Usulan perubahan dalam rencana undang-undang dasar pada pasal 6 ayat (1) presiden ialah orang
Indonesia asli yang beragama islam diubah menjadi presiden ialah orang Indonesia asli, pada pasal 29
ayat (1) negara berdasar atas ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat islam bagi pemeluk-
pemeluknya diubah menjadi negara berdasar atas ketuhanan yang maha esa.
UUD dibagi menjadi 3 bagian yang terdiri dari pembukaan, batang tubuh dan penjelasan.
 Pembukaan UUD 1945 terdiri Alinea pertama sampai Alinea keempat yang memuat tentang tujuan,
bentuk, dan rumusan dasar negara.
 Batang tubuh UUD 1945 terdiri 16 bab, 37 pasal, 4 pasal aturan peralihan dan 2 ayat aturan
tambahan. Materi yang terkandung dalam batang tubuh yaitu pengaturan sistem pemerintahan negara
dan hubungan antara negara dengan warga negara serta penduduknya.
 Penjelasan UUD 1945 terdiri penjelasan dari pasal-pasal pada batang tubuh yang memuat 7 kunci
pokok sistem pemerintah negara yaitu, rechtstaat (negara hukum), sistem konstitusional, kekuasaan
negara yang tertinggi, penyelenggara pemerintah negara tertinggi, presiden tidak bertanggung jawab
kepada DPR, mentri berfungsi membantu presiden dan kekuasaan kepala negara.

C. ARTI PENTING UUD NRI 1945 BAGI BANGSA DAN NEGARA INDONESIA
Dalam pembukaan UUD terdapat pokok-pokok pikiran yaitu :
a. Pokok pikran pertama adalah persatuan
b. Pokok pikiran kedua adalah keadilan sosial
c. Pokok pikiran ketiga adalah kedaulatan rakyat
d. Pokok pikiran keempat adalah ketuhanan dan kemanusiaan
Selain pokok pikiran terdapat arti penting pembukaan UUD yaitu :
a. Arti penting Alinea pertama suatu kemerdekaan
b. Arti penting Alinea kedua cita-cita bangsa Indonesia
c. Arti penting Alinea ketiga pernyataan kemerdekaan bangsa Indonesia
d. Arti penting Alinea ketiga tujuan bangsa Indonesia
Kedudukan UUD 1945 yaitu :
a. UUD bersifat mengikat semua warga negara indonesia
b. Berisi norma sebagai hukum dasar
c. UUD merupakan sumber hukum tertulis tertinggi
d. Sebagai alat kontrol norma yang lebih rendah
Hubungan antara pembukaan UUD 1945 dan Proklamasi 17 Agustus 1945 merupakan satu kesatuan yang
tidak terpisahkan yaitu :
a. Pernyataan proklamasi ditetapkan pada alinea ketiga pembukaan UUD 1945
b. Pembukaan UUD 1945 ditetapkan pada 18 Agustus 1945 bersama dengan ditetapkan UUD 1945
c. Pembukaan UUD 1945 merupakan suatu pernyataan cita-cita luhur ditegakkannya kemerdekaan

D. PERAN TOKOH PERUMUS UUD NRI TAHUN 1945


Para pendiri bangsa indonesia yang merumuskan UUD 1945 adalah tokoh terbaik bangsa yang memiliki
visi dan misi untuk kesejahteraan dan kesatuan indonesia. Mereka mewakili seluruh bangsa Indonesia,
meski terdapat perbedaan pendapat, mereka mengatasi sikap dan prilaku untuk kepentingan bangsa dan
negara. Para pendiri Negara mengambil keputusan dengan penuh tanggung jawab, toleransi dan rasa
kekeluargaan. Contoh sikap sesuai pendiri negara yaitu Kerjasama.
BAB 4
KEBERAGAMAN MASYARAKAT INDONESIA DALAM BINGKAI BHINNEKA TUNGGAL
IKA
A. MAKNA BHINNEKA TUNGGAL IKA
Dalam peraturan pemerintah (PP) Nomor 66 Tahun 1951, pasal 1 menjelaskan mengenai tiga bagian yang
terdapat dalam lambang negara, yaitu :
1. Burung garuda, yang menengok dengan kepalanya lurus ke sebelah kanannya;
2. Perisai berupa jantung yang digantung dengan rantai pada leher garuda; dan
3. Semboyan ditulis di atas pita yang dicengkram oleh garuda.
Pada pasal 46 UU No. 24 Tahun 2009 menyebutkan lambang NKRI berbentuk garuda Pancasila yang
kepalanya menoleh lurus ke sebelah kanan, perisai berupa jantung yang digantung dengan rantai pada
leher garuda dan semboyan bhinneka tunggal ika ditulis diatas pita yang dicengkram oleh garuda.
Kemudian pada pasal 47 menyebutkan garuda dengan perisai memiliki paruh, sayap, ekor dan cakar yang
mewujudkan lambang tenaga pembangunan. Garuda memiliki sayap yang masing-masing berbulu 17,
ekor berbulu 8, pangkal ekor berbulu 19 dan leher berbulu 45.
Burung garuda atau burung yang menyerupai elang jawa berdasarkan mitologi kuno menggambarkan
bangsa Indonesia yang besar dan kuat sedangkan Perisai adalah tameng yang melambangkan perjuangan
dan perlindungan diri untuk mencapai tujuan. Semboyan Bhinneka tunggal ika terdapat dalam kitab
sutasoma adalah pepatah lama yang pernah dipakai pujangga Mpu tantular yang berarti berbeda-beda
namun tetap satu. Semboyan tersebut digunakan untuk menggambarkan persatuan dan kesatuan NKRI.
Bhinneka tunggal ika merupakan perwujudan bangsa Indonesia sebagai negara kepulauan yang memiliki
beragam ras, suku dengan latar belakang yang berbeda. Selain itu Indonesia juga memiliki beragam
Bahasa, agama dan kepercayaan, adat, golongan, warna kulit dan lain-lain. Perbedaan yang ada di
Indonesia bukan menjadikan perpecahan tetapi jadi persatuan dan kesatuan bangsa.
B. KEBERAGAMAN DALAM MASYARAKAT INDONESIA
Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki sekitar 17.508 pulau besar dan kecil. Luas wilayahnya
mencapai 5.193 juta km2 dengan jumlah penduduk kurang lebih 228 juta jiwa. Luasnya wilayah dan jarak
memberikan pengaruh pada keberagaman masyarakat Indonesia. keberagaman adalah adanya perbedaan
dalam masyarakat dalam berbagai bidang.
1. Faktor penyebab keberagaman masyarakat Indonesia
a. Letak strategis Indonesia
Indonesia terletak di antara 2 benua yaitu benua asia dan Australia dan 2 samudra yaitu Samudra pasifik
dan Samudra hindia. Selain itu Indonesia berada ditengah garis khatulistiwa sehingga pergantian siang
dan malam dengan siklus seimbang. Karena faktor tersebut Indonesia menjadi jalur perdagangan
internasional, dimana selain membawa barang juga menyebarkan budaya dan agama kepada Indonesia
seperti india, arab, tionghoa, jepang dan eropa.
b. Keadaan geografis
Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki banyak pulau yang terpisah oleh lautan. Karena faktor
geografis tersebut masyarakat mengembangkan budaya sendiri yang berbeda sesuai dengan sumber daya
alam yang mereka miliki. Hal ini yang mengakibatkan perbedaan suku, bahsa, budaya, pembagian peran
masyarakat, agama serta kepercayaan.
c. Perbedaan kondisi iklim
Indonesia mempunyai iklim tropis yang tergolong hangat cenderung panas dan lembab di sepanjang
tahunnya. Dengan iklim tropis Indonesia memiliki 2 musim yaitu musim kemarau dan musim hujan.
Dengan keadaan iklim tersebut menyesuaikan pola prilaku dan mata pencaharian masyarakat.
d. Sikap terbuka masyarakat Indonesia
Keragaman masyarakat juga dipengaruhi oleh unsur-unsur budaya asing. Akulturasi adalah budaya baru
dari luar diterima oleh masyarakat tanpa menghilangkan budaya asli. Sedangkan asimilasi adalah budaya
baru yang masuk membentuk kebudayaan baru yang berbeda dengan budaya asli.
2. Keberagaman suku bangsa
Suku bangsa adalah kesatuan hidup atau sekelompok manusia yang memiliki sistem interaksi, norma,
kontinuitas dan identitas yang sama. Di Indonesia terdapat 316 suku bangsa dari 34 provinsi, yang
masing-masing memiliki kebudayaan yang berbeda satu sama lain. Beberapa suku bangsa di Indonesia
antara lain :

N PROVINSI NAMA SUKU BANGSA


O
1 Sumatra utara Batak, mandailing, karo-karo, toba, melayu, nias
2 Lampung Abung, krui, semendo, sungkai, tulang bawang
3 Jakarta Betawi
4 Jawa barat Betawi, jawa, sunda
5 Kalimantan utara Banjar, bulungan, Dayak, tidung
6 Sulawesi selatan Bugis, makasar, mandar, toraja, ammatowa
7 Papua Asmat, amungme, dani, nimboran

3. Keragaman budaya
kata budaya berasal dari sansekerta, yaitu buddhayah dari bentuk jamak budhhi yang berarti budi dan
akal. Kebudayaan adalah segala kegiatan manusia dalam mengolah alam. Di dalam budaya terdapat
unsur yang penting seperti sistem mata pencaharian, sistem teknologi, bahsa, kesenian, sistem
pengetahuan dan religi.
a. Sistem mata pencaharian
Setiap masyarakat pasti memiliki mata pencaharian yang berbeda untuk menunjang hidupnya. Karena
wilayah Indonesia yang kepulauan maka mata pencahariannya pun berbeda. Misalnya di pulau Sumatra
masyarakat banyak yang menggantungkan hidupnya dari hasil kebun seperti karet, kako dan kelapa
sawit. Di dataran rendah seperti jawa dan bali masyarakat banyak yang bermata pencaharian sebagai
petani palawija atau sebagai peternak. Selain sebagai petani dan berkebun banyak juga yang bekerja
dibidang industri pekerja kantor.
b. Sistem kekerabatan
Kekerabatan adalah unit-unit sosial yang terdiri dari beberapa keluarga yang mempunyai hubungan darah
atau perkawinan. Sistem kekerabatan di Indonesia dibagi menjadi 3 yaitu patrilineal, matrilineal dan
parental. Patrilineal adalah sistem kekerabatan yang mengambil dari garis keturunan ayah seperti suku
lampung, batak dan Palembang. Matrilineal adalah sistem kekerabatan yang mengambil dari garis
keturunan ibu seperti masyarakat Minangkabau, padang. Sedangkan sistem kekerabatan parental adalah
sistem kekerabatan yang mengambil garis keturunan ayah dan ibu seperti masyarakat jawa.
Organisasi sosial adalah perkumpulan orang yang dibentuk oleh masyarakat, baik berbadan hukum atau
tidak seperti panti asuhan, rumah sakit dan sekolah.
c. Sistem teknologi
Teknologi adalah penerapan pengetahuan oleh manusia untuk mengerjakan suatu tuga yang dikehendaki.
Teknologi berkaitan dengan Teknik memproduksi, memakai, dan memelihara segala peralatan. Sistem
teknologi yang digunakan manusia antara lain alat-alat produksi, wadah, tempat tinggal, senjata, pakaian
dan perhiasan, makanan dan alat transportasi. Contoh pada suku asmat yang mengenal jaring dan
anyaman daun sagu untuk mencari ikan.
d. Bahasa
Melalui Bahasa manusia dapat berkomunikasi dengan orang lain. Indonesia memiliki 706 bahasa daerah
yang tersebar di seluruh Indonesia, beberapa Bahasa daerah antara lain :

NO PROVINSI NAMA BAHASA DAERAH


1 Jawa timur Jawa, madura, osing
2 Sumatra barat Melayu, Mentawai, Minangkabau, sikumbang
3 Bali Bali majapahit, bali aga, sasak
4 Lampung Abung, sungkai, lampung, jawa, bali
5 Maluku Melayu, ambon, buru, kei
6 Sulawesi selatan Bugis, makasar, mandar, toraja, luwu
7 Papua Asmat, amungme, tobati

e. Kesenian
Seni adalah keterampilan dan keahlian manusia untuk menciptakan dan mengekspresikan hal-hal indah
dan bernilai. Kesenian dibagi menjadi dua yaitu seni rupa dan seni suara. Seni rupa adalah kesenian yang
dinikmati dengan mata seperti patung, relief, rias, Lukis dan gambar. Sedangkan seni suara adalah
kesenian yang dinikmati dengan telinga seperti vocal, instrumental dan sastra. Selain itu ada seni tari dan
seni drama yang merupakan gabungan dari seni rupa dan seni suara. Beberapa tari daerah di Indonesia
antara lain :

N PROVINSI NAMA TARI DAERAH


O
1 Sumatra barat Tari piring, tari payung
2 Lampung Bedana, jangget, melinting, sembah
3 Jawa Timur Tari remo, reog ponorogo, gambyong, serimpi
4 Kalimantan barat Tari monong, tanduk sambas, zapin
5 Maluku Tari lenso, katreji
6 Jakarta Tari ondel-ondel, topeng, yapong
7 Aceh Tari pukat, saman, seudati, sunan gayo

Selain tarian, di Indonesia terdapat lagu-lagu daerah antara lain :

N PROVINSI NAMA LAGU DAERAH


O
1 Jakarta Jail-jali, kicir-kicir, surilang
2 Lampung Lipang-lipang dang, kulintang lampung
3 Yogyakarta Cublak-cublak suweng, suwe ora jamu
4 Jawa tengah Gambang suling, gundul-gundul pacul, ilir-ilir
5 NTT Anak kambing saya, potong bebek angsa
6 Kalimatan selatan Ampar-ampar pisang
7 Papua Apuse, yamko rambe yamko

f. Sistem pengetahuan
Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui manusia tentang benda, keadaan, sifat dan harapan-
harapan. Tiap suku memiliki pengetahuan tentang alam, flora dan fauna, tubuh manusia, ruang dan
waktu sampai ke benda-benda disekitar.
g. Religi
Sistem kepercayaan yang ada di Indonesia dipengaruhi agama besar seperti islam, Kristen, katolik,
hindu, buddha dan konghucu. Selain itu masih ada kepercayaan animisme dan dinamisme.
4. Ras
Ras adalah sekumpulan manusia yang memiliki kesamaan ciri fisik bawaan. Masyarakat Indonesia
terdiri dari berbagai ras yang membuat mereka memiliki perbedaan bentuk fisik, seperti warna kulit,
postur tubuh dan jenis rambut. Beberapa ras yang ada di Indonesia antara lain :
a. Ras Malayan mongoloid berada di Sumatra, jawa, Kalimantan, bali, Sulawesi dan NTB
b. Ras melanosoid berada di maluku, NTT dan papua
c. Ras asiatik mongoloid seperti etnis tionghoa, jepang dan korea yang ada di Indonesia
d. Ras kaukasoid seperti keturunan india, timur tengah, amerika dan eropa.

C. PENTINGNYA MEMAHAMI KEBERAGAMAN MASYARAKAT INDONESIA


Beberapa konflik yang dapat terjadi antara lain konflik yang berkaitan dengan masalah SARA (suku,
agama, ras dan antargolongan). Penyebab konflik melibatkan banyak faktor, antara lain kesukuan,
fanatisme yang berlebihan, sentimen, agama dan kesenjangan sosial. Keragaman masyarakat Indonesia
yang memiliki suku yang banyak ras, agama, suku bangsa dan budaya yang berbeda hendaknya jangan
menjadi pembeda tetapi menjadi kekayaan. Perbedaan juga membuat kita untuk saling mengisi dan
melengkapi satu sama lain. Kita selaku bangsa Indonesia mempunyai kewajiban untuk selalu
melestarikan kebudayaan yang beraneka ragam.
D. TOLERANSI TERHADAP KEBERAGAMAN NORMA, SUKU, AGAMA, RAS DAN
ANTARGOLONGAN
Toleransi adalah sikap terbuka, saling menghormati dan menghargai perbedaan yang ada di antara
sesama. Sikap toleransi dapat menjadi jembatan mencapai persatuan dan kesatuan di sebuah negara.
1. Toleransi terhadap keberagaman norma
Ada beberapa norma yang ada di dalam masyarakat, seperti norma agama, kesusilaan, kesopanan dan
norma hukum. Norma memberi rambu-rambu dimana perbuatan yang boleh dan tidak boleh dilakukan.
Bentuk prilaku toleransi dalam keberagaman norma yaitu:
a. Tidak memaksakan norma atau kebiasaan kepada suatu masyarakat
b. Menghormati dan menghargai perbedaan norma yang berlaku di daerah lain
2. Toleransi terhadap keberagaman agama
Pada pasal 29 ayat (2) berbunyi negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk
agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agama dan kepercayaaan itu. Berdasarkan pasal
tersebut masyarakat beragaman tudak boleh memaksakan agama dan kepercayaannya kepada orang lain.
Perilaku yang sesuai dengan toleransi keberagaman agama yaitu :
a. Menghormati agama dan kepercayaan oaring lain
b. Mengamalkan ajaran agama
c. Mau bekerja sama dengan orang yang berbeda agama dan kepercayaan dengan kita

3. Toleransi terhadap keberagaman suku bangsa dan ras


Setiap suku bangsa dan ras memiliki ciri khasnya masing-masing. Tiap suku bangsa dan ras mendapat
perlakuan yang sama serta memiliki hak dan kewajiban yang sama dalam memajukan Indonesia. upaya
yang dilakukan untuk mengembangkan sikap toleran terhadap suku dan ras yaitu :
a. Mau bekerja sama dengan orang suku dan ras lain
b. Mengakui persamaan derajar suku dan ras yang berbeda dengan kita

4. Toleransi terhadap keberagaman antargolongan


Golongan sosial merupakan suatu kesatuan manusia yang ditandai oleh ciri tertentu dan mempunyai ikatan
identitas sosial. Keberadaan antargolongan ini harus disikapi dengan bijaksana, jika tidak dapat
menimbulkan kesenjangan yang berujung konflik. Upaya yang dapat dilakuakan untuk mengembangkan
sikap toleransi terhadap antar golongan antara lain:
a. Tidak ada diskriminasi antargolongan tertentu
b. Memahami kepentingan golongan lain dan tidak mementingkan ego golongan sendiri.

Anda mungkin juga menyukai