Anda di halaman 1dari 24

Pada 8 Maret 1942 Indonesia menjadi wilayah Jepang.

Perjanjian Kalijati (kalijati, Subang, Jawa barat) menyebabkan


hal tersebut. 3A Jepan pelindung, pemimipin, & cahaya Asia.
Pada 17 September 1944 Jepang (Perdana menteri Koiso)
memperbolehkan Hindia timur merdeka. Jenderal Kumakichi
Harada menyakinkan bangsa Indonesia tentang janji
kemerdekaan. Pada 1 Maret 1945 dibentuklah BPUKI (badan
penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia
(Jepang: Dokuritsu Junbi Chosakai)

Tujuan BPUKI yaitu menyelidiki berbagi hal dalam segalaga


bidang kehidupan yang diperlukan sebagi persiapan
pembentukan negara merdeka. K.R.T Radjiman
Wedyodiningrat dipilih (selaku) sebagi ketua yang dibatu oleh
Ichibangase Yoshio (syucokan Cirebon & wakil dari Indonesia)
& Raden Pandji Soeroso (kepala sekretariat).

Pada 29 April 1945 anggota BPUKI dilantik yang jumlahnya


62+7 orang Jepang. Sidang pertama yang membahas tentang
dasar negara dilaksanakan pada tanggal 29 Mei-1Juni 1945.
Sidang kedua yang membahas tentang rancangan UUD
dilaksanakan pada tanggal 10-17 Juli 1945.

BPUKI melaksanakan sidang pertamanya di Gedung Chuo


Sang In, Jalan Pejambon 6, yang kini dikenal dengan sebutan
Gedung Pancasila. 3 tokoh menyampaikan rumusan dasar
negara yaitu Muhammad Yamin, Soepomo, & Soekarno.

Muhammad Yamin menyampaikan rumusnya pada tanggal 29


Mei 1945 secara oral (audio/pidato) dalam pidatonya yang
berjudul “Asas & Kebangsaan Indonesia” 5 unsur dalam
pidato Muhammad Yamin adalah:
1) Perikebangsaan
2) Perikemanusiaan
3) Periketuhanan
4) Perikerakyatan
5) Kesejahteraan rakyat

Rumusnya tersebut kemudian disampaikan secara tertulis


yaitu:
1) Ketuhanan yang maha esa
2) Kebangsaan persatuan Indonesia
3) Rasa kemanusiaan yang adil & beradab
4) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijiksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan
5) Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Pada 30 Mei 1945 Soepomo menyampaikan pidatonya


tentang dasar negara yang menngandung 5 unsur yaitu:
[mempersatukan diri dg segala lapisan masyarakat]
1) Persatuan
2) Kekeluargaan
3) Keseimbangan lahir & batin
4) Keadilan rakyat
5) Musyawarah

Pada 1 Juni 1945 (hari Pancasila) Soekarno menyampaikan


pidatonya tentang dasar negara Indonesia merdeka. [lebih
fokus kemerdekaan] Rumus yang disampaikan oleh Soekarno
menakup 5 dasar yaitu Pancasila. Pancasila terdiri dari 5 asas
yaitu
1) Nationalisme & kebangsaan Indonesia
2) Internationalisme & perikemanusiaan
3) Mufakat atau demokrasi
4) Kesejahteran sosial
5) Ketuhanan yang maha esa

Pancasila dapt diringkas menjadi trisila yang isinya dalah:


1) Sosio nasionalisme (bangsa yang hidup bersama dalam
kekeluargaan bangsa-bangsa)
2) Sosio demokrasi (persamaan seluruh rakyatnya dalam
bidang politik, sosial, ekonomi, kebudayaan, & agama)
3) Ketuhanan (menjiwai dasar sosio nationalisme serta sosio
demokrasi)
Trisila dapat diringkas lagi menjadi ekasila yaitu gotong
royong. Satu untuk semua, semua untuk satu, semua untuk
semua.
Pancasila>Trisila>Ekasila=gotong royong

Ketua BPUKI membentuk panitia kecil yang tugasnya untuk


mengumpulkan usulan para anggota. Soekarno diberi mandat
untuk memipin panitia kecil itu. Yang terdiri dari: [Ki, K.H, Mu,
Su, A.A, Ot, Mo]
1) Ki Bagoes Hadikoesoemo
2) K.H Wachid Hasjim
3) Muhammad Yamin
4) Sutardjo Kartohadikoesoemo
5) A.A Maramis
6) Otto Iskander di Nata
7) Mohammad Hatta

Ada beberapa usulan dari anggota yang harus dibahas yaitu:


1) Penentuan kapan Indonesia merdeka
2) Dasar negara
3) Unifikasi & federasi
4) Bentuk negara & kepala negara
5) Warga negara
6) Daerah
7) Agama & negara
8) Pembelaan
9) keuangan

Panitia kecil mengadakan rapat dengan 38 anggota BPUKI.


Hasilnya yaitu membentuk panitia kecil lagi yang bertujuan
untuk membahas para usulan dari anggota tentang dasar
negara. Nama panitia tersebut adalah Panitia sembilan yang
mempunyai 9 anggota yaitu: [So, Mo, Ac, Mu, K.H, Ab, H. A,
A.A]
1) Soekarno (ketua)
2) Mohammad Hatta (wakil ketua)
3) Achmad Soebardjo
4) Muhammad Yamin
5) K.H Wahid Hasyim
6) Abdul Kahar Muzakkir
7) Abikoesno Tjokrosoejoso
8) H. Agus Salim
9) A.A Maramis

Pada 22 Juni panitia sembilan melaksanakan rapat di


kediaman Ir. Soekarno. Panitia sembilan mencapai suatu
kesepakatan mengenai rancangan pembukaan pembukaan
hukum dasar (UUD). Soekarno memberi nama “Mukadimah”,
Muhammad Yamin memberi nama “Piagram Jakarta”,
Sukiman Wirjosandjojo memberi nama “Gentlemen ’s
agreement”. Adapun dalam Piagram Jakarta, rumusan dasar
negara adalah sebagi berikut:
1) Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam
bagi pemeluk-pemeluknya
2) Kemanusiaan yang adil & beradab
3) Persatuan Indonesia
4) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijiksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan
5) Keadilan sosia bagi seluruh rakyat Indonesia

Rancangan pembukaan hukum dasar kemudian menjadi


sebuah naskah yang memiliki persamaan dengan pembukaan
UUD 1945 tetapi, bedanya adalah rumusan dasar negara satu
(berdasarkan Piagram Jakarta)(cek di buku).
BPUKI membentuk 3 panitia yaitu panitia hukum dasar,
ekonomi, & bela negara. Soekarno mengetuai panitia hukum
dasar. Tugasnya membahas rancangan UUD negara. Soekarno
menyampaikan hasilnya pada tanggal 14 Juli yang terdir atas
tiga bagian yaitu:
1) Pernyataan Indonesia merdeka
2) Pembukaan UUD
3) Batang tubuh UUD

Pada 7 Agustus setelah menyelesaikan tugasnya, BPUKI


dibubarkan & digantikan dengan PPKI (Dokuritsu Jubi linkai).
Pada 8 Agustus Soekarno, Mohammad Hatta, K.R.T Radjiman
Wedyodiningrat berangkat menemui Marsekal Terauchi, di
dalat Vietnam. Dengan tujuan keperluan membentuk PPKI.
Hasilnya adalh Jepang berjanji akan memberi kemerdekaan
kepada Indonesia pada tanggal 24 Agustus. Selain itu,
Soekarno diangkat sebagi ketua PPKI & Mohammad Hatta
sebagi wakilnya. PPKI beranggota 21 orang + 6 tanpa
sepengetahuan Jepang.

Jepang akhirnya menyatakan kekalahannya pada tanggal 14


Agustus sebab, Hiroshima & Nagasaki dijatuhi bom atom pada
tanggal 6 & 9 Agustus. Akibat terdengar berita ini oleh
golongan muda adalah peristiwa Rengasdengklok yang terjadi
pada tanggal 16 Agustus. Akhirnya, disepakati bahwa
pelaksanaan proklamasi dilaksanakan pada tanggal 17
Agustus oleh Soekarno yang didampingi oleh Muhammad
Hatta.

Menjelang proklamasi, Soekarno menerima pesan bahwa


adanya keberatan tokoh dari Indonesia Timur tentang
piagram jakarta (syait Islam). Mohammad Hatta mengajak Ki
Bagus Hadikusumo, K.H Wahid Hasyim, Mr. Kasman
Singodimedjo, dan Mr. Teuku Mohammad Hasan untuk
mengadakan suatu rapat pendahuluan sebelum dimulainya
sidang PPKI. Hasilnya, tercapai kesepakatan dengan
mengganti bunyi kalimat tersebut menjadi “Ketuhanan yang
maha esa” yang mencerminkan bangsa Indonesia menjunjung
tinggi sikap toleransi.

Pada 18 Agustus PPKI melaksanakan sidang dimana


mengesahkan pancasila sebagi dasar negara. Rumusnya
tersebut ada pada pembukaan UUD 1945 alinea keempat.
Sudah tahukan pancasila?
------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------
Komitmen dilandasi sikap & tanggung jawab untuk
melaksanakan janji yang telah dibuat. Menurut KBBI,
komitmen adalah perjanjian untuk melakukan
sesuatu;kontrak. Nilai-nilai komitmen adalah:
1) Semangat persatuan, kesatuan, nasionalisme
2) Rasa memiliki terhadap bangsa Indonesia
3) Aktif dalam mencapai cita-cita bangsa, yaitu merdeka,
bersatu, berdaulat, dll
4) Pantang menyerah
5) Menempatkan kepentingan bangsa atas kepentingan diri
6) Mengutamakan persatuan & kesatuan bangsa di atas
kepentingan diri
7) Mengedepankan musyawarah
8) Menghargai pendapat orang lain
9) Tidak memaksakan pendapat

Perbedaan era/waktu menuntut bangsa Indonesia memiliki


komitmen kebangsaan yang berbeda-beda. Saat ini bentuk
komitmen lebih kepada upaya memajukan kehidupan
masyarakat dalam segala aspek. Komitmen kebangsaan
dewasa ini dapat diwujudkan melalui peran serta dalam
berbagai bidang. Generasi muda perlu menyadari potensi diri
& tanggung jawabnya terhadap kemajuan bangsa. Generasi
muda merupakan agen perubahan suatu bangsa.
Semangat merupakan hasrat, gairah, & kemauman untuk
berjuang & bekrja dengan segala daya & upaya yang dimiliki
untuk mencapi tujuan. Dengan memahami pentingnya
semangat kebangsaan dari para pendiri bangsa tersebut, kita
diharapkan mampu melahirkan jiwa nasionalisme &
patriotisme.

Nasionalisme adalah bentuk patriotisme, nasionalisme adalah


paham kebangsaan yang mengandung kesadaran & semangat
cinta tanah air, memiliki rasa kebangaan sebagi bangsa, atau
memelihara kehormatan bangsa. Nasionalisme dibagi 2 yaitu
arti sempit & luas.

Nasionalisme dalam arti sempit adalah perasaan atau rasa


cinta tinggi/berlebihan terhadap bangsanya. Ini dikenal
dengan istilah sauvinisme yang pernah dianut oleh 3 bangsa,
Jepang, Italia, serta Jerman.

Nasionalisme dalam arti luas adalah kebalikan dari arti sempit


tetapi tetap mencintai bangsanya sendiri. Prinsip
Nasionalisme arti luas adalah:
1) Prinsip kebersamaan (mengutamakan kepentingan bangsa)
2) Prinsip persatuan/kesatuan (bersatu & mengesampaikan
perbedaan)
3) Prinsip demokrasi (memiliki hak/kedudukan sama)

Patriotisme adalah sikap seorang yang bersedia


mengorbankan segala-galanya untuk kejayaan & kemakmuran
tanah airnya/ patriotisme adalah cinta tanah air atau sikap
seorang yang rela berkorban baik jiwa maupun raga untuk
mempertahankan bangsanya. Contoh patrotisme :
1) Menegaskan hukum & kebenaran
2) Memajukan pendidikan dengan memberantas kebodohan
& kemiskinan
3) Belajar dengan giat demi memajukan bangsa
NORMA
Seorang filsuf Yunani, Aristoteles menyatakan bahwa manusia
merupakan zoom politicon. Yaitu makhluk yang selalu ingin
bergaul & berkumpul, manusia adalah makhluk sosial yang
tidak dapat hidup sendiri. Dalam kehidupan sosial pasti terjadi
hal yang tidak diinginkan, seperti petikaian atau konflik. Oleh
karen itu dibutuhkan aturan-aturan yang disepakati sebagi
pedoman kontrol sosial bagi masyarakat. Menurut KBBI,
norma adalah aturan/ketentuan yang mengikat warga
kelompok dalam masyarakat. Dengan kata lain norma adalah
ketentuan yang mengatur tingkah laku manusia dalam
masyarakat, ketentuan tersebut mengikat setiap manusia
yang hidup dalam lingkungan berlakunya norma tersebut.

Norma dibuat berdasarkan dari nilai-nilai yang dianut oleh


sekelompok masyarakat. Cara untuk melestarikan norma
adalah memberikan/menetapkan sanksi bagi warga
masyarakat yang melanggar norma-norma tersebut. Tujuan
sanksi yaitu untuk mengendalikan perilaku seorang sehingga,
perilakunya sama sesuai dengan aturan-aturan yang berlaku
dalam masyarakat.

Sanksi dibagi menjadi 2:

-Sanksi positif
Penghargaan terhadap individu berupa pujian

-Sanksi negatif
Hukuman terhadap individu berupa sindrian, ejekan,
pengucilan, denda, dan hukuman penjara

MACAM-MACAM NORMA
Norma dapat menjadi tuntunan bagi manusia untuk
berperilaku baik dalam kehidupan masyarakat. Ada beberapa
jenis norma yaitu:

-Norma agama
Aturan yang bersumber pada hukum agama atau kitab suci
yang berasal dari Tuhan Yang Maha Esa. Tujuannya untuk
mengatur manusia agar bahagia di dunia & akhirat. Contoh
ketaatan terhadap norma agama:
A)menjalankan ibadah
B) Menghormati & patuh terhadap ortu
C) Tidak melakukan hal-hal tercela
Norma agama sesuai dengan pasal 29:1 UUD 1945 yang
berbunyi: “Negara berdasarkan atas Ketuhan Yang Maha Esa”

-Norma kesusilaan
Aturan-aturan hidup yang berkaitan dengan bisikan kalbu &
suara hati nurani. Suara hati nurani ini senantiasa
mengatakan kejujuran & kebenaran yang mengarahkan
manusia pada kebaikan. Manusia diberikan hati nurani agar
dapat membedakan mana yang benar & salah. Sanksi dari
pelanggaran terhadap norma kesusilaan adalah akan merasa
malu, menyesal, & bersalah. Contohnya:
A)tidak sombong
B) Berbuat baik
C) Menghindari sifat tidak baik
D)Tidak angkuh
E) Jujur

-Norma kesopanan
Aturan untuk mengatur tingkah laku manusia yang bersumber
dari tata kelakukan/tata krama kebiasaan dalam masyarakat.
Norma ini berawal dari adanya hubungan yang terjadi
antarmanusia yang kemudian membentuk aturan-aturan yang
desepakati. Norma ini bersifat kedaerahan (lokal) karena
terkadang berbeda dengan masyarakat lainnya. Contoh:
A)mengucapkan permisi ketika memasuki rumah
B) Menghormati orang yang lebih tua
C) Tidak berkata tidak bagus
D)Tidak makan sambil bicara
E) Tidak meludah di sembarang tempat
Sanksi melanggar norma tersebut adalah cemoohan, celaan,
diasingkan, atau dikucilan.

-Norma hukum
Aturan yang mengatur tingkah laku manusia yang bersumber
dari peraturan yang dibuat oleh pemerintah/penguasa
negara. Tujuan norma ini adalah untuk mempertegas norma-
norma lainnya. Norma hukum bersifat tegas & memaksa yang
dibuat dari luar diri manusia. Sanksi melanggar norma hukum
adalah hukuman. Contohnya:
A)Melakukan kewajiban pajak
B) Tidak menggangu ketertiban umum
C) Patuh terhadap peraturan lalu lintas
D)Dilarang melakukan tindak kejahatan

TINGKATAN NORMA
Berdasarkan kekuatan mengikatnya, norma yang berlaku
dalam masyarakat dibedakan menjadi beberapa tingkatan,
yaitu cara (usage), kebiasaan (folkways), tata kelakuan
(mores), adat istiadat (custom).

-Cara
Perbuatan yang dilakukan secara perorangan/berkaitan
dengan hubungan antarindividu dalam masyarakat.
Berdasarkan daya pengikatnya, pelanggar mendapt sanksi
yang tidak tegas, seperti teguran.
-Kebiasaan
Perbuatan yang dilakukan berulang-ulang & dianggap benar.
Perilaku yang diakui & diterima oleh masyarakat. Sanksi lebih
tegas dibandingkan cara yang berupa, mendapatkan
cemooh/ejekan.

-Tata kelakuan
Perilaku yang oleh masyarakat dijadikan sebagi alat
pengawas/pengontrol anggota masyarakat. Bersifat memaksa
& berupa larangan yang sanksinya berupa, hukuman atau
dipenjara.

-Adat istiadat
Aturan yang tidak tertulis & biasanya aturanya diakui sebagi
hal yang baik. Sanksi berupa hukuman penolakan dari
masyarakat ataupun sanksi berat lainnya.
RANGKUMAN PPKN BAB 3
Konstitusi
Bahasa Inggris: Constitution
Bahasa Belanda: Constitutie
Bahasa Jerman: Constitution (verfassung)
Bahasa Latin: Constitution/Constituere
Pengertian: Hukum dasar yang menjadi pegangan dalam
penyelenggaraan suatu negara

Tujuan:
 Memberikan pegawasan terhadap kekuasaan politik
 Memberikan batasan bagi pemerintah dalam
menjalankan tugasnya

Konstitusi dibagi menjadi 2 yaitu:


 Dalam arti luas
 Konstitusi tertulis (UUD 1945)
 Konstitusi tidak tertulis (Berdasarkan musyawarah)
 Dalam arti sempit
 Hukum dasar tertulis (UUD 1945)

UUD 1945 termasuk pada konstitusi yang mempunyai


tujuan yaitu untuk memberikan kita panduan tentang
bagaimana pemerintah akan dibentuk, para pemimpin
yang akan dipilih, kedudukan lembaga-lembaga negara,
dan hak & kewajiban negara.

Indonesia memiliki UUD yang ditegaskan dalam Pasal


1:2 UUD 1945 “Kedaulatan berada di tangan rakyat dan
dilaksanakan menurut UUD”. UUD republik Indonesia
ditetapkan oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945.
UUD Indonesia disusun oleh BPUKI (Badan Penyelidik
Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia)
(Dokuritsu Junbi Chosakai)

SIDANG KEDUA BPUKI


10-16 Juli 1945
Tujuan: Membahas rancangan UUD
Hasil sidang BPUKI:
 Dibentuk 3 panitia kecil
 Hukum dasar (Soekarno)
 Pembelaan tanah air (Raden Abikusno Tjokrosoejoso)
 Ekonomi dan keuangan (Mohammad Hatta)

PANITIA HUKUM DASAR


 11 JULI 1945
Panitia hukum dasar yang beranggota 19 orang
menggelar sidang
Hasil sidang panitia hukum dasar:

1) Membentuk panitia perancang “Declaration of rights”


yang beranggota A. Soebardjo, Sukiman, & Parada
Harahap.

2) Bentuk negara kesatuan/unitaris

3) Kepala negara di satu orang (presiden)

Panitia hukum dasar membentuk panitia kecil lagi yaitu


panitia perancang undang-undang yang mempunyai
tugas merancang isi UUD. Anggota panitia tersebut:
1) Soepomo (ketua)
2) K.R.M.T Wongsonegoro
3) Raden Achmad Soebardjo Djojoadisoerjo
4) Alexander Andries Maramis
5) Raden Panji Singgih
6) Haji Agus Salim
7) Soekiman Wirjosandjoyo

 13 JULI 1945
Panitia perancang UUD membahas dan menyepakati
beberapa hal (lambang negara, negara kesatuan, sebutan
Majelis Permusyawaratan Rakyat, & pembentukan
Panitia Penghalus Bahasa (Djajadiningrat, Salim, &
Soepomo). Rancangan UUD diberikan kepada panitia
Penghalus Bahasa.

UUD 1945
 14 JULI 1945
BPUKI menggelar sidang pleno
Agenda: Pembacaan tentang pernyataan kemerdekaan
 Panitia perancang UUD melaporkan hasil kerjanya:
1) Pernyataan tentang Indonesia merdeka
2) Pembukaan UUD
3) Batang tubuh UUD
 Wilayah negara Indonesia sama dengan bekas wilayah
Hindia-Belanda ditambah Malaya (Sabah & Serawak
di negara Malaysia), Borneo Utara (wilayah Brunei
Darussalam), Papua, Timor-Portigus (Timor Leste),
dan pulau-pulau di sekitarnya.
 Bentuk negara: negara kesatuan
 Bentuk pemerintahan: republik
 Bendera: Sang Saka Merah Putih
 Bahasa: Bahasa Indonesia
Rancangan UUD berjumlah:
-42 Pasal
-5 pasal (di antaranya aturan peralihan dengan keadaan
perang)
-1 pasal (mengenai aturan tambahan)

 15 JULI 1945
BPUKI menggelar sidang
Agenda: Penambahan rancangan UUD
 Soepomo (Ketua panitia perancang UUD)
memberikan penjelasan atas naskah UUD

 16 JULI 1945
Naskah UUD diterima dalam sidang BPUKI. Usulan-
usulan panitia keuangan, pembelaan tanah air diterima.
Tugas BPUKI pun berakhir & dibubarkan pada tanggal 7
Agustus 1945.

PPKI
 7 AGUSTUS 1945
BPUKI dibubarkan dan Soekarno diangkat menjadi
ketua. Kemudian dibentuk PPKI (Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia)(Dokuritsu Junbi Inkai)

Ada 2 tugas PPKI:


1) Meresmikan pembukaan & Batang Tubuh Undang-
Undang Dasar 1945

2) Melanjutkan hasil kerja BPUKI

 ANGGOTA PPKI
PPKI beranggota 21 orang yang dipilih oleh Marsekal
Terauchi dan 6 tanpa sepengetahuan Jepang.

-12 Orang Jawa


-3 Orang Sumatera
-2 Orang Sulawesi
-1 Orang Kalimantan
-1 Orang Nusa Tenggara
-1 Orang Maluku
-1 Orang golongan Tionghoa
ANGGOTA TAMBAHAN
-Achmad Soebardjo (penasihat)
-Sajoeti Melik
-Ki Hadjar Dewantara
-R.A.A Wiranatakoesoema
-Kasman Singodimedjo
-Iwa Koesoemasoemantri

 SIDANG PERTAMA (18 AGUSTUS 1945)


Agenda: Menetapkan & mengesahkan rancangan UUD
Durasi: Kurang lebih 2 jam
Proses singkat karena telah dirumuskan sebelumnya &
faktor semangat persatuan & kesatuan
Hasil sidang PPKI:
1)Menetapkan & mengesahkan UUD 1945
2)Memilih & mengangkat Soekarno sebagai presiden
dan Moh. Hatta sebagai wakil presiden
3)Membentuk KNIP (Komite Nasional Indonesia Pusat)
yang berfungsi membantu presiden & wakil presiden
sebelum lembaga-lembaga negara yang diharapkan UUD
1945 terbentuk secara resmi

 PERUBAHAN UUD
1) Istilah “hukum dasar” menjadi “undang-undang dasar”
2) “Muqaddimah” (piagram Jakarta) diganti menjadi
“Pembukaan”
3) Mengubah kalimat “dalam suatu hukum dasar”
menjadi “dalam suatu undang-undang dasar”
4) Dalam piagram Jakarta alinea keempat rumusan
Pancasila sila pertama diubah menjadi “Ketuhanan Yang
Maha Esa”
5) Pada alinea keempat tercabtum sila kedua Pancasila
“Menurut kemanusiaan yang adil & beradab” diubah
menjadi “Kemanusiaan yang adil & beradab”
6) Pasal 6:1 “Presiden ialah orang Indonesia asli yang
beragama Islam” diubah menjadi “Presiden ialah orang
Indonesia asli”
7) Pasal 29:1 “Negara berdasar atas ketuhanan, dengan
kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-
pemeluknya” diubah menjadi “Negara berdasar atas
Ketuhanan Yang Maha Esa”

UUD 1945
UUD 1945 disahkan melalui 2 tahap:
1) Pengesahan pembukaan UUD 1945 yang terdiri atas 4
alinea
2) Pengesahan Batang Tubuh UUD 1945 :
-16 bab
-37 pasal
-4 pasal aturan peralihan
-2 ayat aturan tambahan
16 Bab 41 Pasal 2 Ayat

UUD kemudian dilengkapi oleh penjelasan yang


dilampirkan dalam Berita Republik Indonesia tahun II
No. 7 yang dilampirkan pada tanggal 15 Febuari 1946.
Jadi secara lengkap UUD 1945 terdiri atas Pembukaan,
Batang tubuh, dan penjelasan.
PEMBUKAAN UUD 1945
Memuat prinsip-prinsip pokok kenegaraan yang terdiri
dari 4 alinea:
1) Tujuan negara
2) Bentuk negara
3) Rumusan Pancasila sebagai dasar negara

BATANG TUBUH UUD 1945


-16 Bab
-37 Pasal
-4 pasal aturan peralihan
-2 ayat aturan tambahan

Rangkaian kesatuan pasal yang bulat & terpadu yang


dibedakan menjadi 2 bagian:
1) Pasal-pasal yang berisi materi pengaturan sistem
pemerintahan negara
-Pasal 1-25
-Peraturan tentang kedudukan, tugas, dan fungsi lembaga
negara

2) Pasal-pasal yang berisi materi hubungan antara negara


& warga negara serta penduduknya. Juga berisi konsepsi
negara di berbagai bidang seperti bidang ekonomi,
pertahanan keamanan, & politik sosial budaya.
-Pasal 26-34

PENJELASAN UUD 1945


Disusun oleh Soepomo yang setelah UUD 1945
diumumkan dalam naskah resmi yang dimuat dalam
Berita Republik Indonesia No. 7 Tahun II yang
diterbitkan pada 15 Febuari 1946. Dalam penjelasan
UUD terdapat 7 kunci pokok sistem pemerintah negara:
1) Rechtstaat
Berdasarkan atas hukum (rechtstaat) tidak berdasarkan
atas kekuasaan belaka (machstaat)
2) Sistem konstitusional
Berdasarkan atas sistem konstitusi yang tidak bersifat
absolut
3) Kekuasaan negara yang tertinggi berada di tangan
Majelis Permusyawaratan Rakyat
4) Penyelenggara pemerintah negara tetinggi adalah
presiden dibawah majelis
5) Presiden tidak bertanggung jawab kepada dewan
perwakilan rakyat
6) Menteri negara berfungsi sebagai pembantu presiden
& tidak bertanggung jawab kepada Dewan Perwakilan
Rakyat
7) Kepala negara memiliki kekuasaan terbatas

ARTI PENTING UUD 1945


Kedudukan paling tinggi & fundamental karena
merupakan sumber legitimasi/landasan bentuk-bentuk
peraturan perundang-undangan di bawahnya. UUD 1945
memuat pola kehidupan bernegara di Indonesia. Dengan
demikian semua peraturan perundang-undangan di
Indonesia harus berpedoman & tidak boleh bertentangan
dengan UUD 1945.

Sebagai warga negara Indonesia, kepatuhan kepada UUD


1945 harus dipupuk & dikembangkan sehingga tercipta
ketertiban, keteraturan, & kesejahteraan. Menyimpang
dari UUD 1945 dapat menyebabkan ketidakharmonisan
atau bubarnya Negara Republik Indonesia. Oleh karena
itu kita harus mempunyai komitmen melaksanakan UUD
1945.
Dalam pembukaan UUD terdapat pokok-pokok pikiran
yang meliputi suasana kebatinan negara Indonesia. Hal
ini termuat dalam Berita Negara Republik Indonesia
Tahun II No.7.

1)Negara melindungi segenap bangsa Indonesia &


seluruh tumpah darah Indonesia dengan berdasarkan atas
asas persatuan. Pembukaan ini menghendaki persatuan
bagi segenap bangsa Indonesia seluruhnya.

2)Negara hendak mewujudkan keadilan sosial bagi


rakyat Indonesia

3)Negara yang berkedaulatan rakyat berdasarkan atas


kerakyatan & permusyawaratan/perwakilan. Sistem
negara yang berbentuk UUD harus berdasar atas
permusyawaratan rakyat dan perwakilan

4)Negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa


menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab
Arti penting UUD 1945 dapat dilihat dari pembukaan
UUD 1945 yang memuat beberapa pokok kaidah negara
yang fundamental, yaitu sebagai berikut:

1) Menjelaskan arti suatu kemerdekaan. Ditegaskan


sikap menolak penjajahan karena bertentangan dengan
hak untuk merdeka

2) Menjelaskan arti penting cita-cita bangsa Indonesia


bahwa persatuan, kedaulatan, keadilan, dan kemakmuran
adalah hal lain yang perlu diwujudkan. Kemerdekaan
adalah jembatan menuju terciptanya keadilan dan
kemakmuran masyarakat.
3) Menjelaskan pernyataan kemerdekaan bangsa
Indonesia. Yang tidak semata-mata hasil perjuangan
bangsa tetapi merupakan berkat rahmat & anugerah
Tuhan Yang Maha Esa.

4) Negara Indonesia yang merdeka harus dapat


melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh
tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan
umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaianabadi dan keadilan sosial.

Negara Indonesia harus berdasarkan pada UUD &


hukum dan mempunyai Pancasila sebagai dasar &
falsafah negara.

KEDUDUKAN UUD 1945


1) Bersifat mengikat terhadap setiap pihak

2) Berisi norma-norma sebagai dasar & garis besar


hukum dalam penyelenggaraan negara yang harus
dilaksanakan & ditaati

3) UUD merupakan sumber hukum tertulis(tertinggi).


Setiap produk hukum & kebijakan pemerintah
berlandaskan UUD 1945

4) Alat kontrol (Apakah norma hukum sesuai dengan


ketentuan UUD?)

HUBUNGAN ANTARA PEMBUKAAN UUD 1945


DAN PROKLAMASI
1) Pernyataan mengenai proklamasi kemerdekaan
ditetapkan pada alinea 3 pembukaan UUD 1945.

2) Pembukaan UUD 1945 ditetapkan pada tanggal 18


Agustus 1945 bersamaan dengan ditetapkan UUD &
presiden serta, wakil presiden. Hal ini merupakan
realisasi tindak lanjut dari proklamasi.

3) Pembukaan UUD 1945 pada hakikatnya merupakan


suatu pernyataan yang lebih terperinci dari cita-cita luhur
yang menjadi semangat pendorong ditegakkannya
kemerdekaan,

PERAN TOKOH PERUMUS UUD 1945

Para pendiri yang merumuskan UUd 1945 merupakan


tokoh terbaik bangsa yang memiliki visi & misi untuk
kesejahteraan & kesatuan Indonesia. Meski terdapat
perbedaan pendapat, mereka dapat mengatasinya dengan
mangutamakan bangsanya diatas kepentingan
pribadi/golongan. Hal ini tercermin dalam sidang BPUKI
pada 1 Juli 1945, Soekarno mengatakan:

“... Kita hendak mendirikan negara Indonesia, yang bisa


semua harus melakukannya. Semua buat semua…”
-Soekarno

Berbagai sidang dilaksanakan secara kekeluargaan &


kemufakatan. Hal itu tervermin dari ungkapan ketua
BPUKI pada sidang BPUKI 16 Juli 1945 yaitu:
“.jadi, rancangan ini sudah diterima semuanya. Jadi, saya
ulangi lagi, Undang-Undang Dasar ini kita terima dengan
sebulat-bulatnya. Bagaimanakah Tuan-Tuan? Untuk
penyelesaikannya saya minta dengan hormat yang setuju
yang menerima, berdiri (saya melihat Yamin belum
berdiri). Dengan suara bulat diterima Undang-Undang
Dasar ini. Terima kasih Tuan-Tuan”.
-K.R.T RadjimanWedyodiningrat

Para pendiri negara dalam setiap pengambilan


keputusan , penuh rasa tanggung jawab, kekeluargaan,
bertoleransi, menggunakan kecerdasan, kecermatan, &
ketelitian.

Anda mungkin juga menyukai