Anda di halaman 1dari 4

Pengertian Enzim

1 Enzim adalah biomolekul berupa protein yang berfungsi sebagai katalis (senyawa
yang        mempercepat proses reaksi tanpa habis bereaksi) dalam suatu reaksi kimia
organik.Molekul awal yang disebut substrat akan dipercepat perubahannya menjadi
molekul lain yang disebut produk. Jenis produk yang akan dihasilkan bergantung
pada suatu kondisi/zat, yang disebut promoter. Semua proses biologis sel
memerlukan enzim agar dapat berlangsung dengan cukup cepat dalam suatu arah
lintasan metabolisme yang ditentukan oleh hormon sebagai promoter.

2.      Sifat Umum Enzim


Enzim bekerja dengan cara bereaksi dengan molekul substrat untuk menghasilkan
senyawa intermediat melalui suatu reaksi kimia organik yang membutuhkan energi
aktivasi lebih rendah, sehingga percepatan reaksi kimia terjadi karena reaksi kimia
dengan energi aktivasi lebih tinggi membutuhkan waktu lebih lama. Enzim umumnya
merupakan protein globular dan ukurannya berkisar dari hanya 62 asam amino pada
monomer 4-oksalokrotonat tautomeras, sampai dengan lebih dari 2.500 residu pada
asam lemak sintase.Terdapat pula sejumlah kecil katalis RNA, dengan yang paling
umum merupakan ribosom; Jenis enzim ini dirujuk sebagai RNA-enzim ataupun
ribozim. Aktivitas enzim ditentukan oleh struktur tiga dimensinya (struktur
kuaterner).Walaupun struktur enzim menentukan fungsinya, prediksi aktivitas enzim
baru yang hanya dilihat dari strukturnya adalah hal yang sangat sulit. Secara spesifik
enzim memiliki beberapa sifat yaitu sebagai berikut.
   SIFAT UMUM ENZIM
   Sifat Enzim
a. Merupakan protein
b. Merupakan biokatalisator.
c. Mempercepat reaksi kimia dengan jalan menurunkan energy aktivasi yaitu energy
awal yang diperlukan untuk memulai reaksi kimia.
d. Enzim bekerja spesifik artinya untuk mengubah atau mereaksikan suatu zat tertentu
memerlukan zat tertentu pula.
e. Bekerja sangat cepat
f. Tidak ikut bereaksi (tidak mengalami perubahan).
g. Tidak mengubah keseimbangan reaksi
h. Memliki sifat aktif atau sisi katalitik yaitu bagian enzim tempat substrat
berkombinasi.
i. Substrat asing yang berfungsi menghambat reaksi disebut inhibitor dan yang
berfungsi mempercepat reaksi disebut activator.

   Enzim memiliki beberapa sifat, yaitu:


1. Enzim adalah protein, karenanya enzim bersifat thermolabil,  membutuhkan pH
dan suhu yang tepat.
2. Enzim bekerja secara spesifik, dimana satu enzim hanya bekerja pada satu substrat.
3. Enzim berfungsi sebagai katalis, yaitu mempercepat terjadinya reaksi kimia tanpa
mengubah kesetimbangan reaksi.
4. Enzim hanya diperlukan dalam jumlah sedikit.
5. Enzim dapat bekerja secara bolak-balik.
6. Kerja enzim dipengaruhi oleh lingkungan, seperti oleh suhu, pH, konsentrasi, dan
lain-lain.

KOENZIM
Koenzim adalah suatu molekul organik yang merupakan kobaktor non protein
dari enzim, yang dibutuhkan untuk fungsi katalitiknya. Kobaktor enzim walaupun
jumlahnya kecil dalam sel tetapi sangat esensial bagi kerja beberapa enzim, dan oleh
karena itu memegang peranan.

KLASIFIKASI ENZIM :

Enzim diklasifikasikan berdasarkan tipe reaksi dan mekanisme reaksi yang


dikatalisis. Pada awalnya hanya ada beberapa enzim yang dikenal, dan kebanyakan
mengkatalisis reaksi hidrolisis ikatan kovalen. Semua enzim ini diidentifikasi dengan
menambahkan akhiran –ase pada nama substansi atau substrat yang dihidrolisis.
Contoh: lipase menghidrolisis lipid, amilase menghidrolisis amilum, protease
menghidrolisis protein. Pemakaian penamaan tersebut terbukti tidak memadai karena
banyak enzim mengkatalisis substrat yang sama tetapi dengan reaksi yang berbeda.
Contohnya ada enzim yang megkatalisis reaksi reduksi terhadap fungsi alkohol gula
dan ada pula yang mengkatalisis reaksi oksidasi pada substrat yang sama.

Sistem penamaan enzim sekarang tetap menggunakan –ase, namun ditambahkan pada
jenis reaksi yang dikatalisisnya. Contoh: enzim dehidrogenase mengkatalisis reaksi
pengeluaran hidrogen, enzim transferase mengkatalisis pemindahan gugus tertentu.
Untuk menghindari kesulitan penamaan karena semakin banyak ditemukan enzim
yang baru, maka International Union of Biochemistry (IUB) telah mengadopsi sistem
penamaan yang kompleks tetapi tidak meragukan berdasarkan mekanisme reaksi.
Namun sampai sekarang masih banyak buku-buku yang masih menggunakan sistem
penamaan lama yang lebih pendek

Penyakit Hati Akibat Peningkatan Enzim Pada Bayi


10/07/2015
SehatFresh.com – Hati adalah organ dengan fungsi kompleks yang melakukan
banyak fungsi penting. Terletak di bagian atas kanan perut, hati membantu
mengeluarkan racun yang mengendap dalam tubuh. Organ ini juga menyimpan
vitamin dan mineral, menghasilkan protein dan enzim serta memroduksi senyawa
pembekuan. Ketika hati rusak, terjadi pelepasan enzim ke dalam aliran darah. Hal ini
dapat dideteksi dengan serangkaian tes darah.

Peningkatan enzim hati pada bayi dapat menunjukkan masalah kesehatan yang serius.
Enzim utama yang digunakan untuk memeriksa kerusakan hati adalah AST, atau
aspartat transaminase, dan ALT, dan alanin transaminase. Menurut Lab Test Online,
ALT berguna dalam deteksi dan diagnosis penyakit hati karena dilepaskan ke dalam
aliran darah sebelum tanda-tanda yang lebih jelas dari penyakit hati muncul. ALT
dapat membantu metabolisme protein dalam tubuh. Pada kondisi normal, kadar ALT
di dalam darah adalah rendah. Tingginya kadar ALT mengindikasikan adanya
kerusakan hati. Sedangkan enzim AST berperan dalam metabolisme alanine. AST
ditemukan dalam kadar yang tinggi di sel-sel hati, jantung, dan otot-otot lainnya. Jika
dalam darah AST tersebut ditemukan dengan kadar yang tinggi, hal tersebut juga
mengindikasikan adanya kerusakan atau penyakit hati.

Peningkatan enzim hati menunjukkan kerusakan atau peradangan pada sel-sel di hati.
Sedikit peningkatan enzim hati dapat mendahului gejala penyakit hati. Tingginya
kadar enzim hati menunjukkan hepatitis. Penyebab paling umum dari peningkatan
enzim hati pada bayi termasuk virus hepatitis (A, B, dan C), infeksi virus Epstein-
Barr, yang menyebabkan mononucleosis; dan sitomegalovirus, mikroba yang dapat
menyebabkan kelahiran prematur, kejang, sakit kuning, dan peningkatan enzim hati.
Penyebab lain dari peningkatan enzim hati pada bayi termasuk atresia bilier dan
penyakit hati autoimun, di mana sistem kekebalan tubuh sendiri menyerang jaringan
hati.

Gejala-gejala penyakit hati, yang sesuai dengan ketinggian enzim hati, termasuk
penyakit kuning, atau semburat kekuningan pada kulit, pembesaran hati, yang pada
bayi dapat menyebabkan distensi abdomen, mual, muntah, dan penurunan berat
badan. Bayi dengan penyakit hati yang progresif dan peningkatan enzim hati kronis
dapat menderita hipertensi portal, tekanan darah tinggi yang abnormal dari pembuluh
darah yang memasok hati, yang dapat menyebabkan distensi abdomen dan
perdarahan dari pembuluh darah di kerongkongan dan ensefalopati hati, serta
memburuknya fungsi otak yang menyebabkan kebingungan, mengantuk, kehilangan
kesadaran dan bahkan koma.

Selain orang dewasa, bayi juga bisa terserang penyakit hati yang secara umum
gejalanya berupa kuning. Di antara banyaknya penyakit hati pada bayi, atresia bilier
merupakan penyakit yang paling fatal. Penyakit hati yang sudah parah umumnya
ditandai dengan bayi kuning dan feses pucat. Maka dari itu, para orang tua perlu
waspada jika bayi masih kuning padahal usianya sudah dua minggu lebih

Anda mungkin juga menyukai