Anda di halaman 1dari 2

Sejarah Pembentukan BPUPKI

Dalam situasi kritis tersebut, pada 1 Maret 1945, Letnan Jendral Kumakici Harada, pimpinan pemerintah
pendudukan Jepang di Jawa, mengumumkan pembentukan Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (Dokuritsu Junbi Cosakai).

Pembentukan badan tersebut bertujuan untuk menyelidiki hal-hal penting menyangkut pembentukan
negara Indonesia merdeka. Pengangkatan pengurus diumumkan pada 29 April 1945. Dr. K.R.T. Radjiman
Wediodiningrat diangkat sebagai ketua (Kaico).

Sementara yang ditunjuk sebagai Ketua Muda (Fuku Kaico) pertama ialah seorang bernama Icibangase.
Kemudian R.P. Suroso diangkat sebagai Kepala Sekretariat dengan dibantu oleh Toyohito Masuda dan
Mr. A.G. Pringgodigdo.

BPUPKI dibubarkan pada 7 Agustus 1945 karena tugas-tugasnya telah selesai dilaksanakan. Selama
BPUPKI terbentuk, secara resmi BPUPKI telah melakukan sidang sebanyak dua kali.

Sidang pertama dilaksanakan pada 29 Mei-1 Juni 1945. Kemudian sidang kedua dilaksanakan pada 10
Juli-17 Juli 1945. Dari dua kali sidang tersebut ada beberapa poin yang dirumuskan.

Tujuan BPUPKI

Pembentukan BPUPKI oleh Jepang memiliki tujuan berikut ini:

Menarik simpati rakyat Indonesia untuk membantu Jepang dalam melawan sekutu. Kala itu, Jepang
menjanjikan kemerdekaan dan melaksanakan politik kolonial pada 1 Maret 1945.

Mempelajari dan menyelidiki sesuatu yang berhubungan dengan pembentukan negara Indonesia
merdeka atau mengenai tata pemerintahan Indonesia merdeka.

Tugas-Tugas BPUPKI

Dengan dibentuknya BPUPKI ada beberapa tugas penting yang harus dilakukan untuk
mempersiapkannya kemerdekaan.Tugas utama dari BPUPKI adalah mempelajari dan menyelidikinya
berbagai hal penting yang berkaitan dengan pembentukan sebuah negara.
Sidang BPUPKI

Sidang BPUPKI digelar dua kali. Sidang pertama dilakukan pada 29 Mei-1 Juni 1945, di gedung Chuo
Sangi In di Jalan Pejambon 6 Jakarta (sekarang gedung Pancasila). Sidang dibuka pada tanggal 28 Mei
1945 dan pembahasan dimulai pada tanggal 29 Mei 1945. Ada tiga puluh tiga pembicara pada sidang
pertama yang membahas perumusan dasar negara Indonesia ini.Adapun tokoh-tokoh yang
menyumbangkan pendapat tentang usulan dasar negara, antara lain Mr. Mohammad Yamin, Mr.
Soepomo, dan Ir.Soekarno.

Setelah bermusyawarah, sidang BPUPKI sepakat menjadikan Pancasila sebagai nama dasar negara
Indonesia. Pada 1 Juni 1945 inilah ditetapkan sebagai hari lahirnya Pancasila.

Pada tanggal 14 Juli 1945, sidang BPUPKI menerima hasil laporan Panitia Perancang UUD yang
disampaikan oleh Ir. Soekarno selaku ketua. Laporan tersebut berisi rancangan UUD, yaitu:

1. Pernyataan mengenai kemerdekaan Indonesia.

2. Pembukaan Undang-Undang Dasar atau preambule.

3. Batang tubuh Undang-Undang Dasar atau isi.

BPUPKI Dibubarkan

BPUPKI akhirnya resmi dibubarkan pada tanggal 6 Agustus 1945 karena tugasnya dalam menyusun dasar
negara dan UUD telah selesai. Kemudian Ir. Soekarno memutuskan untuk pergi ke Saigon untuk bertemu
dengan Jenderal Besar Terauchi. Saat kembali ke Indonesia, Ir. Soekarno telah membawa sejumlah
perintah yang isinya adalah sebagai berikut.

Ir. Soekarno akan diangkat menjadi ketua dari sebuah panitia baru, yakni PPKI bersama Drs. Moh. Hatta
yang akan menjabat sebagai wakil ketua.

PPKI boleh dioperasikan pada tanggal 19 Agustus 1945.

Pekerjaan akan diserahkan pada panitia, tidak menuntut pada cepat atau tidaknya proses.

Anda mungkin juga menyukai