No Absen : 10
Kelas : XI MIPA 5
II. PEMBAHASAN
Pada saat mengakhiri pidato dalam rangka pembacaan teks proklamsi tanggal 17 Agustus 1945 itu,
Bung Karno berkata Kita sekarang telah merdeka. Tidak ada satu ikatan lagi yang mengikat tanah air
kita dan bangsa kita! Mulai saat ini kita menyusun negara kita! Negara merdeka, negara republik
Indonesia merdeka, kekal dan abadi. Insya Allah, Tuhan memberkati kemerdekaan kita itu. Beberapa
saat setelah proklamasi, rakyat bergerak tanpa dikomando untuk menasionalisasi seluruh aset-aset
tentara pendudukan Jepang. Para pemimpin melakukan konsulidasi untuk menata sistem kenegaraan
sistem demokrasi, monarki dan lain-lain.
Sehari setelah proklamasi, PPKI mengadakan sidangnya pada tanggal 18 Agustus 1945, meskipun
mendapat kritikan dari golongan muda seperti Sukarni, Chairul Saleh dan Wikana. Sidang dipimpin
langsung oleh Ir. Sukarno. Tidak lebih dari dua jam, sidang menyepakati beberapa keputusan terhadap
rancangan Pembukaan dan undang-undang dasar yang telah disiapkan BPUPKI, yaitu :
Pembahasan PPKI
a) Bab III Pasal 4 Presiden harus beragama Islam, mengingat sebagian besar rakyat beragama
IslamPresiden diganti menjadi presiden ialah orang Indonesia asli
b) Jumlah wakil presiden ditetapkan dua orangdirevisi menjadi Jumlah wakil presiden
ditetapkan satu orang saja
c) Presiden Republik Indonesia memegang kekuasaan, direvisi menjadi Presiden Republik
Indonesia memegang kekuasaan menurut undang-undang dasar
d) Negara berdasar atas ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-
pemeluknya, direvisi menjadi Negara berdasar atas ketuhanan Yang Maha Islam
Dengan beberapa revisi tersebut, rancangan pembukaan dan undang-undang dasar disahkan oleh PPKI
sebagai Undang-Undang Dasar RI 1945.
PPKI mengadakan pemilihan presiden dan wakil presiden. Sebelum acara pemilihan, Bung
Karno selaku ketua sidang mengusulkan agar pasal 3 dalam aturan peralihan bisa disahkan terlebih
dahulu. Pasal itu antara lain berbunyi : Untuk pertama kali presiden dan wakil presiden dipilih oleh PPKI.
Setelah disepakati, Otto Iskandardinata mengajukan usul agar pemilihan presiden dan wakil presiden
dilakukan secar aklamsi, sedangkan calon yang ia usulkan adalah Bung Karno sebagai presiden dan Bung
Hatta sebagai wakil presiden. Tanpa adanya kesulitan semua peserta sidang secara aklamsi bisa
menerimanya. Demikian setelah menetapkan Mukadimah dan UUD 1945, PPKI menetapkan Ir. Sukarno
sebagai presiden dan Drs. Muh. Hatta sebagai wakil presiden.
Sebelum menutup sidang PPKI Bung Karno menunjuk sembilan orang sebagai Panitia Kecil
yang harus menyusun rencana mengenai masalah-masalah yang sangat mendesak seperti pembagian
wilayah negara, kepolisian, tentara kebangsaan, dan perekonomian. Sidang tanggal 19 Agustus 1945
PPKI berhasil membentuk alat kelengkapan negara dan pemerintah
1. Untuk sementara waktu daerah negara Indonesia dibagi dalam delapan propinsi yang masing-
masing dikepalai oleh seorang gubenur. Provinsi-provinsi tersebut :
4. Mengenai Pertahanan :
Sidang pertama tanggal 29 Agustus 1945 KNIP mengeluarkan Mosi Rakyat antara lain :
Selain itu presiden Ir Soekarno juga mengangkat empat menteri negara yaitu :
1. Wachid Hasjim,
2. Dr. M Amir,
3. Mr. RM Sartono, dan
4. R Otto Iskandadinata,
Untuk memperkuat perasaan keamanan umum, maka diadakan satu Tentara Keamanan Rakyat (TKR).
Semula yang diangkat sebagai pimpinan tertinggi TKR adalah Supriyadi. Namun tokoh PETA yang
melakukan pemberontakan di Blitar tahun 1944 tidak pernah muncul, maka dalam rapat komandan-
komandan devisi seluruh Indonesia tanggal 12 Nopember 1945 di Yogyakarta, terpilihlah Sudirman
(Kepala Divisi IV yang berkedudukan di Purwokerto). Maka mulai tanggal 18 Desember 1945 Jenderal
Sudirman bertindak sebagai Panglima Besar TKR, Letnan Jenderal Urip Sumohardjo sebagai Kepala Staf
Umum TKR, dengan 10 Divisi TKR di Jawa dan 6 Devisi TKR di Sumatra.
Dukungan Daerah terhadap Pembentukan Negara dan Pemerintah Republik Indonesia.
Sehari setelah proklamasi kemerdekaan dibacakan, yaitu tanggal 18 Agustus 1945 keluarlah
dua maklumat penting, yaitu :
1. Berasal dari presiden dan wakil presiden yang antara lain berisi permintaan agar rakyat
Indonesia dari segenap lapisan tinggal tentram, tenang, siap sedia, dan memegang
teguh kedisiplinan.
2. Dari Komite Nasional Indonesia yang berisi agar rakyat menjaga nama dan kehormatan
bangsa dengan menjauhkan segala pikiran dan perbuatan yang jahat-jahat dengan
memegang teguh ketentraman umum.
III. KESIMPULAN
Di awal kemerdekaan ekonomi Indonesia sangat terpuruk sekali, ada beberapa hal yang
menyebabkan perekonomian Indonesia memburuk antara lain:
2. Bidang Politik
Perkembangan situasi politik dan kenegaraan Indonesia pada awal kemerdekaan sangat
dipengaruhi oleh pembentukan KNIP serta dikeluarkannya Maklumat Politik 3 November
1945 oleh wakil Presiden Moh. Hatta. Isi maklumat tersebut menekankan pentingnya
kemunculan partai-partai politik di Indonesia. Ada 4 dinamika politik yang berkembang pada
awal kemerdekaan sampai sekarang yaitu:
http://socialonesmansaboy.blogspot.com
http://sule-epol.blogspot.co.id