PENDAHULUAN
Bulan Agustus merupakan bulan bersejarah bagi bangsa Indonesia. Pada bulan
tersebut, Negara Indonesia telah keluar dari masa penjajahan kolonial Belanda dan Jepang.
Berbagai perjuangan dan pengorbanan dilakukan demi mencapai kemerdekaan. Tidak dapat
digambarkan begitu beratnya usaha yang dilakukan oleh para pahlawan demi
memperjuangkan kemerdekaan itu. Mereka bahkan tidak takut dan tidak peduli jika memang
harus mengorbankan nyawa demi mendapatkan hal penting itu.
Dengan usaha, niat, dan doa, bangsa Indonesia akhirnya mendapatkan kesempatan
untuk memperoleh kemerdekaan ketika Jenderal Koiso memberikan janji kemerdekaan
kepada rakyat Indonesia pada tanggal 7 September 1944. Saat itu, kedudukan Jepang dalam
Perang Pasifik semakin sulit. Kedudukan Jepang yang semakin terdesak di seluruh front
Perang Pasifik mulai menurunkan moral pasukannya, dan menimbulkan krisis ekonomi dan
politik di dalam negeri Jepang sendiri. Untuk memulihkan kewibawaan Jepang di mata
bangsa Asia, Jenderal Koiso menjanjikan kemerdekaan kepada sejumlah negara, termasuk
Indonesia.
BPUPKI mengadakan sidang sebanyak 2 kali, dan berhasil merumuskan dasar negara
Indonesia (Pancasila) dan pembukaan serta batang tubuh Undang-Undang Dasar 1945. Badan
ini sepakat menyetujui isi dari dasar negara sebagai inti dari pembukaan undang-undang
dasar. BPUPKI kemudian dibubarkan pada tanggal 7 Agustus 1945. Sebagai penggantinya,
didirikan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) atau Dokuritsu Junbi Iinkai yang
diketuai oleh Ir. Soekarno. Badan inilah yang kemudian meresmikan pembukaan serta batang
tubuh Undang-Undang Dasar 1945.
Mencapai kemerdekaan benar-benar memerlukan perjalanan yang panjang. Selain,
merumuskan dasar negara dan konstitusi negara, terjadi beberapa peristiwa yang menghias
sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia. Pada tanggal 15 Agustus 1945, Jepang menyerah
tanpa syarat kepada Sekutu. Meskipun dirahasiakan, kekalahan itu dapat diketahui oleh
sejumlah tokoh pergerakan bawah tanah dan para pemuda melalui siaran radio luar negeri.
Kekalahan Jepang menimbulkan keinginan kuat dan keberanian untuk memproklamasikan
kemerdekaan Indonesia sesegera mungkin.
ISI
Hari berikutnya setelah peristiwa proklamasi dan sidang PPKI, KNI Pusat
mengadakan rapat pleno pada 16 Oktober 1945. Wakil presiden mengeluarkan
Keputusan Presiden No. X yang isinya memberikan kekuasaan dan wewenang
legislatif bagi KNI Pusat untuk ikut serta dalam menetapkan GBHN sebelum
MPR dibentuk. Kemudian, Sutan Syahrir sebagai ketua Badan Pekerja KNI Pusat
mendesak pemerintah, dan akhirnya pemerintah memberikan maklumat politik
yang ditandatangani oleh wakil presiden. Adapun isi dari maklumat tersebut
adalah pemerintah menghendaki adanya partai-partai politik yang membuka
kesempatan kepada masyarakat untuk menyalurkan aliran atau pahamnya secara
terbuka. Pemerintah berharap supaya partai politik itu telah tersusun sebelum
dilaksanakannya pemilihan anggota Badan Perwakilan Rakyat yang direncanakan
pada Januari 1946. Setelah dikeluarkannya maklumat politik itu, ternyata
bermunculan berbagai partai politik, di antaranya Masyumi, PNI, Partai Buruh
Indonesia, Partai Komunis Indonesia, Partai Kristen, Partai Katholik dan Partai
Rakyat Sosialis.
c. Menetapkan Susunan Kementrian
Pada 19 Agustus 1945, sidang PPKI berhasil membentuk departemen-departemen
dan menunjuk para menterinya. Dari rapat kecil sebelumnya diusulkan dan
disetujui adanya 13 kementerian. Namun, untuk menteri negara terdiri atas 4
orang sehingga personal yang ditunjuk untuk jabatan itu menjadi 16 orang.
Adapun nama-nama departeman dan kementerian tersebut beserta para
menterinya adalah sebagai berikut.
1) Menteri Dalam Negeri : R.A.A. Wiranata Kusumah
2) Menteri Luar Negeri : Mr.Ahmad Subardjo
3) Menteri Keuangan : Mr. A.A. Maramis
4) Menteri Kehakiman : Prof. Dr. Mr. Soepomo
5) Menteri Kemakmuran : Ir. Surachman T. Adisurjo
6) Menteri Keamanan Rakyat : Supriyadi
7) Menteri Kesehatan : dr. Buntaran Martoajmodjo
8) Menteri Pengajaran : Ki Hajar Dewantara
9) Menteri Penerangan : Mr.Amir Syarifuddin
10) Menteri Sosial : Iwa Kusumasoemantri
11) Menteri Pekerjaan Umum : Abikusno Tjokrosujoso
12) Menteri Perhubungan : Abikusno Tjokrosujoso
13) Menteri Negara : Wahid Hasyim
14) Menteri Negara : Dr. M. Amir
15) Menteri Negara : Mr. R. M. Sartono
16) Menteri Negara : Otto Iskandardinata
https://www.pelajaran.id/2016/20/4-tahap-pembentukan-badan-badan-kelengkapan-negara.html
https://jihanryanandha.blogspot.com/2012/02/dukungan-spontan-terhadap-proklamasi.html
https://mimundounlibro.blogspot.com/2016/07/sambutan-dan-dukungan-spontan-rakyat.html
https://www.edukasippkn.com/2016/09/dukungan-spontan-terhadap-proklamasi.html
https://www.kompasiana.com/nurama/54f3a21a745513a12b6c7be3/revolusi-sosial-
pascaproklamasi
https://serbasejarah.wordpress.com/2011/02/19/masa-bersiap/