Anda di halaman 1dari 21

A.

PEMBENTUKAN
PEMERINTAHAN RAKYAT
INDONESIA

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 6


1. SITI FAINURRYZKY ANNISA
2. ALYA MAILA TARISA
3. DAFFA MUHAMMAD

4. DANU PRATAMA

5. SALSA NABILA
S YA R AT- S YA R AT D A L A M B E R D I R I N YA
S U AT U N E G A R A

Terbagi 2 macam yaitu :


1. Unsur Konstitutif
o Rakyat
o Wilayah 2. Unsur Deklaratif
o Pengakuan dari negara lain
o Pemerintah yang berdaulat
1. RAKYAT
Rakyat adalah sekumpulan manusia yang disatukan oleh suatu
wilayah tertentu serta tunduk pada kekuasaan negara.
Rakyat dibedakan menjadi 2 yaitu :
1. Penduduk adalah sekumpulan orang yang telah memenuhi syarat
administratif dari peraturan negara.
2. Bukan penduduk adalah orang yang tidak memenuhi syarat
tersebut.
 Penduduk dibedakan menjadi 2 yaitu :
1. Warga negara adalah orang yang memenuhi syarat negara.
2. Bukan warga negara adalah orang yang tidak memenuhi syarat
tersebut seperti turis.
2. WILAYAH

Wilayah dibagi menjadi tiga bagian yaitu :


1. Darat memiliki garis batas/perbatasan dengan wilayah negara
lain yang dijaga dengan ketat
2. Laut termasuk danau, sungai, selat dan teluk juga memiliki
teritorial dan di luar itu disebut laut bebas
3. Udara berada di atas laut dan darat dan perbatasan udara juga
memilii daerah teritorial yang diawasi dengan ketat.
3 . P E M E R I N TA H YA N G B E R D A U L AT

Arti luas, adalah keseluruhan badan pengurus negara dan segala


organisasi negara.
Arti sempit, adalah suatu badan pimpinan yang terdiri atas
seseorang atau beberapa orang
4. PENGAKUAN DARI NEGARA LAIN

Indonesia lahir secara de facto pada tanggal 17 Agustus saat


proklamasi dan mendapat pengakuan de jure tanggal 18 Agustus saat
disahkannya UUD 1945
Proklamasi Indonesia sebagai pernyataan bahwa Indonesia telah
mencapai cita-citanya belumlah cukup jika dilihat berdasarakan syarat
tersebut. Indonesia baru memenuhi 2 syarat, yaitu pengakuan dan
rakyat. Jadi, bangsa Indonesia pun melakukan berbagai usaha berikut.
 U S A H A YA N G D I L A K U K A N I N D O N E S I A
U N T U K M E N D A PAT P E N G A K U A N D A R I
NEGARA LAIN

1. Pengesahan UUD 1945

2. Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden

3. Pembagian Wilayah Indonesia

4. Pembentukan Kementerian

5. Pembentukan Komite Nasional Indonesia Pusat

6. Membentuk Kekuatan Pertahanan dan Keamanan


1. PENGESAHAN UUD 1945
Rapat pertama PPKI untuk mengesahkan UUD 1945 tanggal 18 Agustus 1945
dilaksanakan di Pejambon Jakarta. Tercantum dalam Piagam Jakarta yang dianut oleh
BPUPKI pada 22 Juni 1945, khususnya berkaitan dengan kalimat “Ketuhanan dengan
kewajiban menjalankan syariat Islam bagi para pemeluk-pemeluknya”.
Karena pemeluk agama lain merasa keberatan dengan kalimat itu Akhirnya, dicapai
kata sepakat bahwa kalimat tersebut dihilangkan untuk menjaga persatuan dan
kesatuan bangsa. Rapat pleno dipimpin Soekarno dan Hatta. Rapat berhasil
menyepakati bersama rancangan Pembukaan dan UUD Negara Republik Indonesia.
Isi dari UUD meliputi Pembukaan, Batang Tubuh yang terdiri dari 37 Pasal, 4 Pasal
Aturan Peralihan, dan 2 Ayat Aturan Tambahan disertai dengan penjelasan. Dengan
demikian, Indonesia memiliki landasan hukum yang kuat dalam hidup bernegara
dengan menentukan arahnya sendiri.
2. PEMILIHAN PRESIDEN DAN
WA K I L P R E S I D E N

Pada hari yang sama, dalam rapat untuk memilih presiden dan wakil presiden,
tampil Otto Iskandardinata yang mengusulkan agar pemilihan dilakukan secara
mufakat. Ia sendiri mengajukan Soekarno dan Hatta masing-masing sebagai
presiden dan wakil presiden. Tentunya hal ini sesuai dengan UUD yang baru
disahkan. 
Dalam musyawarah untuk mufakat, secara aklamasi peserta sidang menyetujui
dan menetapkan Soekarno dan Hatta sebagai presiden dan wakil presiden
pertama Republik Indonesia, diiringi dengan lagu kebangsaan “Indonesia Raya”.
3 . P E M B A G I A N W I L AYA H
INDONESIA

Rapat PPKI pada 19 Agustus 1945 memutuskan pembagian


wilayah Indonesia menjadi delapan provinsi di seluruh bekas
jajahan Hindia Belanda.
Kedelapan provinsi tersebut adalah Jawa Timur, Jawa Tengah,
Jawa Barat, Borneo (Kalimantan), Maluku, Sulawesi, Sunda Kecil
(Nusa Tenggara), Sumatra, Daerah Istimewa Yogyakarta dan
Surakarta.
4. PEMBENTUKAN KEMENTRIAN

Rapat yang dipimpin oleh Ahmad Soebarjo yang 6. Menteri Keuangan Dr. Samsi Sastrawidagda
memutuskan adanya dua belas departemen dan satu 7. Menteri Kemakmuran Ir. Soerachman
kementerian negara. Tjokroadisoerjo
1. Menteri Luar Negeri Mr. Achmad Soebardjo 8. Menteri Pekerjaan Umum Abikoesno
2. Menteri Dalam Negeri R.A.A. Wiranatakoesoema Tjokrosoejoso
Wakil Menteri Dalam Negeri Mr. Harmani 9. Menteri Perhubungan Abikoesno
3. Menteri Keamanan Rakyat Soeljadikoesoemo Tjokrosoejoso
4. Menteri Kehakiman Prof. Dr. Soepomo
10. Menteri Sosial Iwa Koesoemasoemantri
5. Menteri Penerangan Amir Sjarifuddin
11. Menteri Pengajaran Ki Hadjar Dewantara
Wakil Menteri Penerangan Ali Sastroamidjojo
12. Menteri Kesehatan Dr. Boentaran
Martoatmodjo
Menteri Negara :  Pejabat setingkat menteri
Mohammad Amir Ketua Mahkamah Agung Dr. Koesoema
Wahid Hasjim Atmadja
Mr. Sartono Jaksa Agung Gatot Tarunamihardja
A. A. Marami Sekretaris Negara Abdoel Gaffar
Otto Iskandardinata Pringgodigdo
Juru bicara negara Soekarjo Wirjopranoto
5. PEMBENTUKAN KOMITE NASIONAL
I N D O N E S I A P U S AT

Pada 22 Agustus 1945, PPKI kembali menyelenggarakan rapat


pembentukan Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) yang akan
menggantikan PPKI. Soekarno dan Hatta mengangkat 135 orang anggota
KNIP yang mencerminkan keadaan masyarakat Indonesia. Seluruh anggota
PPKI, kecuali Soekarno dan Hatta menjadi anggota KNIP. Mereka
kemudian dilantik pada 29 Agustus 1945. 
Tugas dan wewenang KNIP adalah menjalankan fungsi pengawasan dan
berhak ikut serta dalam menetapkan GBHN.
• SUSUNAN PENGURUS KNIP

Susunan pengurus KNIP adalah sebagai berikut.


Ketua KNIP : Mr. Kasman Singodimejo

Wakil Ketua I : Sutarjo Kartohadikusumo

Wakil Ketua II : Mr. J.Latuharhary

Wakil Ketua III : Adam Malik 


6 . M E M B E N T U K K E K U ATA N
P E RTA H A N A N D A N K E A M A N A N

Pada 23 Agustus Presiden Soekarno mengesahkan secara resmi berdirinya BKR sebagai badan kepolisian
yang bertugas menjaga keamanan. Dalam perkembangannya, kebutuhan untuk membentuk tentara tidak
dapat diabaikan lagi. Apalagi setelah Sekutu membebaskan para serdadu Belanda bekas tawanan Jepang dan
melakukan tindakan-tindakan yang mengancam pertahanan dan keamanan. Soekarno kemudian memanggil
mantan Mayor KNIL Oerip Soemohardjo dari Yogyakarta ke Jakarta. dan diberi tugas untuk membentuk
tentara nasional.

Berdasarkan maklumat Presiden RI, pada 5 Oktober berdirilah Tentara Keamanan Rakyat (TKR). Soepriyadi
(tokoh perlawanan tentara PETA terhadap Jepang di Blitar) terpilih sebagai pimpinan TKR. Atas dasar
maklumat itu, Oerip Soemohardjo segera membentuk Markas Besar TKR yang dipusatkan di
Yogyakarta. Pada perkembangannya, Tentara Keamanan Rakyat berubah menjadi Tentara Keselamatan
Rakyat pada 7 Januari 1946. Nama itu berubah kembali menjadi Tentara Republik Indonesia (TRI) pada 24
Januari 1946. TRI berubah nama menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI) pada 3 Juni 1947.
MEMBENTUK PPKI

Indonesia membentuk ppki untuk mewujudkan kemerdekaan dan


ppki telah melakukan 3 kali sidang dengan hasil sebagai berikut:

1. Hasil Sidang PPKI 18 Agustus 1945

2. Sidang PPKI 19 Agustus 1945

3. Sidang PPKI ke-3 22 Agustus 1945


HASIL SIDANG PPKI 18
AGUSTUS 1945

Mengesahkan Undang-Undang Dasar 1945

Memilih Ir. Soekarno sebagai Presiden dan Drs. Mohammad


Hatta sebagai wakil
Dibentuk Komite Nasional untuk membantu tugas Presiden
sementara, sebelum dibentuknya MPR dan DPR.
HASIL SIDANG PPKI 19
AGUSTUS 1945

Pembagian wilayah, terdiri atas 8 provinsi.

Membentuk Komite Nasional (Daerah).

Menetapkan 12 departemen dengan menterinya yang mengepalai


departemen dan 4
menteri negara.
HASIL SIDANG PPKI KE-3 22
AGUSTUS 1945

Pembentukan Komite Nasional.

Membentuk Partai Nasional Indonesia.

Pembentukan Badan Keamanan Rakyat


B. PERUBAHAN DASAR SISTEM
D A L A M P E M E R I N TA H A N

negara berbentuk kesatuan dengan wilayah negara yang terbagi kedalam beberapa
provinsi
 bentuk pemerintahan adalah presiden
sistem pemerintahan adalah presidensial
presiden merupakan kepala negara sekaligus kepala pemerintahan
menteri diangkat oleh presiden dan bertanggung jawab kepada presiden
parlemen bersifat bikameral (terdiri atas dua) yaitu DPR dan DPD
kekuasaan yudikatif dijalankan oleh mahkamah agung dan badan peradilan
dibawahnya
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai