Indonesia merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945. Setelah itu para founding fathers
langsung melaksanakan beberapa agenda untuk membentuk susunan kelembagaan NKRI
di awal kemerdekaan. Berikut ini kronologi sejarah pembentukan NKRI di awal
kemerdekaan:
Tugas pertama KNIP adalah membantu tugas kepresidenan. Namun, kemudian diperluas
tidak hanya sebagai penasihat presiden, tetapi juga mempunyai kewenangan legislatif.
Wewenang KNIP sebagai DPR ditetapkan dalam rapat KNIP tanggal 16 Oktober 1945.
Dalam rapat tersebut, wakil presiden Drs. Moh. Hatta mengeluarkan Maklumat Pemerintah
RI No. X yang isinya meliputi hal-hal berikut:
4) pemerintah pada tanggal 5 Oktober 1945 membentuk Tentara Keamanan Rakyat (TKR)
berdasarkan maklumat pemerintah. Sebagai panglima TKR, pemerintah menunjuk
Supriyadi. Berdasarkan maklumat pemerintah tersebut, dibentuk Markas Tertinggi TKR oleh
Oerip Soemohardjo yang berkedudukan di Yogyakarta. Di Pulau Jawa terbentuk 10 Divisi
dan di Sumatra 6 Divisi.
5) Karena Supriyadi tidak pernah muncul, maka pada bulan November 1945 digantikan oleh
Soedirman (Komandan Divisi V/Banyumas dengan pangkat Kolonel). Pada tanggal 18
Desember 1945, Soedirman dilantik sebagai Panglima Besar TKR dengan pangkat
Jenderal. Sedangkan Oerip Soemohardjo sebagai Kepala Staf Umum dengan pangkat
Letnan Jenderal. Selanjutnya TKR mengalami perkembangan dan perubahan nama berikut:
● 7 Januari 1946, Tentara Keamanan Rakyat (TKR) diganti dengan nama Tentara
Keselamatan Rakyat (TKR).
● 11 Januari 1946, Tentara Keselamatan Rakyat (TKR) berganti nama menjadi Tentara
Republik Indonesia (TRI).
● 3 Juni 1947, Tentara Republik Indonesia (TRI) berganti nama menjadi Tentara
Nasional Indonesia (TNI).