Anda di halaman 1dari 17

PPKI(PANITIA PERSIAPAN

KEMERDEKAAN
INDONESIA)
• PPKI atau Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia adalah panitia yang bertugas
mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. Sebelum PPKI, sudah ada BPUPKI yang dibentuk
Jepang, kemudian dibubarkan. Setelah BPUPKI tidak ada lagi, Soekarno membentuk PPKI

• Dibentuknya PPKI di awal Agustus 1945 Jepang makin terimpit dalam perang. Sekutu
menjatuhkan bom atom di Hiroshima pada 6 Agustus 1945. Mengetahui posisi Jepang yang
melemah dan nasib Indonesia yang tidak jelas, para tokoh nasional terus mendesak kemerdekaan
untuk melunasi janji kemerdekaannya, perwira tinggi AD Jepang di Saigon, Hisaichi Terauchi
menyetujui pembentukan PPKI

• . Tugas PPKI adalah melanjutkan tugas BPUPKI dan mempersiapkan kemerdekaan Indonesia.
Tokoh PPKI PPKI atau dalam bahasa Jepang Dokuritsu Junbi inkai berperan untuk melanjutkan
hasil kerja BPUPKI untuk meresmikan pembukaan dan batang tubuh konstitusi.
• PPKI didirikan 7 Agustus 1945, namun diresmikan oleh Jendral Terauchi tanggal 9 Agustus 1945
secara simbolik dengan dihadiri, antara lain oleh Ir. Soekarno, Drs. Mohammad Hatta, dan
Radjiman Widiodiningrat. Pelantikan secara simbolik tersebut dilakukan di Dalat, Vietnam. Saat
peresmian PPKI, Jepang langsung menunjuk beberapa orang yang akan menjadi pengurusnya,
yaitu:

~Ketua : Ir. Soekarno


• Wakil ketua : Drs. Mohammad Hatta
• Penasehat Dr Radjiman Widiodiningrat
• PPKI ketika dibentuknya beranggotakan 21 orang dengan berbagai perwakilan daerah dan suku
seperti, perwakilan dari Sumatera, Kalimantan, Seulawesi, Jawa, dan perwakilan dari etnis Cina.
Keanggotaan ini semakin lama terus berkembang.
Anggota PPKI:
• . Ir. Soekarno (Ketua]
• Drs. Moh. Hatta (Wakil Ketua)
• Prof. Mr. Dr. Soepomo
• KRT Radjiman Wedyodiningrat
• R. P. Soeroso
• Soetardjo Kartohadikoesoemo
• Kiai Abdoel Wachid Hasjim
• Ki Bagus Hadikusumo
Selanjutnya tanpa sepengetahuan Jepang, keanggotaan
• Otto Iskandardinata
bertambah enam yakni:
• Ki Bagus Hadikusumo ~Achmad Soebardjo
• Abdoel Kadir ~Sayuti Melik
• Pangeran Soerjohamidjojo ~Ki Hadjar Dewantara
~RAA Wiranatakoesoema
• Pangeran Poerbojo
~Kasman Singodimedjo
• Mohammad Amir ~Iwa Koesoemasoemantri
• Abdul Abbas
• Mohammad Hasan
• GSSJ Ratulangi
• Andi Pangerang
• AH Hamidan
• I Goesti Ketoet Poedja
• Mr. Johannes Latuharhary
• Yap Tjwan Bing
PERISTIWA YANG TERJADI PADA 6 AGUSTUS 1945
• Tanggal 6 Agustus, AS menjatuhkan bom atom uranium jenis bedil (Little
Boy) di Hiroshima. Tiga hari kemudian, pada tanggal 9 Agustus, AS
menjatuhkan bom plutonium jenis implosi (Fat Man) di Nagasaki.
• Dalam kurun dua sampai empat bulan pertama setelah pengeboman
terjadi, dampaknya menewaskan 90.000–146.000 orang di Hiroshima dan
39.000–80.000 di Nagasaki. Kurang lebih separuh korban di setiap kota
tewas pada hari pertama.
• Pada bulan-bulan seterusnya, banyak orang yang tewas karena efek luka
bakar, penyakit radiasi, dan cedera lain disertai sakit dan kekurangan
gizi. Di dua kota tersebut, sebagian besar korban tewas merupakan
warga sipil meskipun terdapat garnisun militer besar di Hiroshima.
PERISTIWA YANG TERJADI PADA 8 AGUSTUS  1945
-STALIN MENGUMUMKAN PERANG DENGAN JEPANG. 8 AGUSTUS TAHUN 1945, STALIN, PEMIMPIN UNI
SOVIET MENGUMUMKAN PERANG TERHADAP JEPANG. PASUKAN SOVIET KEMUDIAN MENYERANG
MANCHURIA, YANG TERLETAK DI TIMUR CINA PADA 9 AGUSTUS 1945. SOVIET DAN JEPANG
SEBELUMNYA TELAH MENANDATANGANI PERJANJIAN NON-AGRESI. NAMUN, SETELAH AMERIKA
MENGEBOM HIROSHIMA DAN JEPANG SEDANG BERSIAP UNTUK MENYERAH, SOVIET MENGGUNAKAN
KESEMPATAN TERSEBUT UNTUK MEREBUT BEBERAPA WILAYAH KEKUASAAN JEPANG. TENTARA
SOVIET DALAM AKHIR SERANGANNYA ITU BERHASIL MEREBUT KOREA UTARA DAN KEPULAUAN
CORAL. HINGGA KINI, KEPULAUAN CORAL MASIH DIKUASAI RUSIA DAN PERUNDINGAN ANTARA RUSIA
DAN JEPANG MENGENAI NASIB KEPULAUAN INI HINGGA KINI MASIH BELUM MENCAPAI HASILNYA .
Hasil Sidang PPKI
Sidang PPKI dilaksanakan 3 (tiga) kali, yakni pada tanggal 18, 19 dan 22 Agustus 1945. Tiap
sidang menghasilkan ide, gagasan dan keputusan berbeda yang dibahas, meliputi
pembentukan konstitusi, struktur pemerintahan, komite nasional dan pasukan negara.

Hasil Sidang PPKI Tanggal 18 Agustus 1945

• 1. Mengesahkan UUD 1945


Hasil sidang PPKI pertama adalah mengesahkan undang-undang dasar sebagai konstitusi
negara. PPKI mengesahkan Undang-Undang Dasar (UUD 1945). Adapun rancangan batang
tubuh UUD 1945 sudah dibuat oleh BPUPKI sebelumnya.
Selain itu juga dilakukan revisi Piagam Jakarta dimana kalimat ‘Ketuhanan dengan
kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya’ diganti menjadi
‘Ketuhanan Yang Maha Esa’.
• 2. Mengangkat Soekarno sebagai Presiden dan Moh. Hatta sebagai
Wakil Presiden
Hasil sidang pertama PPKI berikutnya adalah memilih dan mengangkat presiden serta wakil
presiden Indonesia. Atas usulan Otto Iskandardinata secara aklamasi, Ir. Soekarno terpilih
sebagai presiden Indonesia pertama didampingi oleh Drs. Mohammad Hatta sebagai wakil
presidennya.

• 3. Membentuk Komite Nasional


Sidang PPKI juga memutuskan pembentukan sebuah komite nasional. Fungsi komite
nasional ini adalah untuk sementara membantu tugas tugas Presiden sebelum dibentuknya
MPR dan DPR.
• Hasil Sidang PPKI Tanggal 19 Agustus 1945
1. Membentuk pemerintah daerah yang terdiri dari 8 provinsi
Hasil sidang PPKI kedua salah satunya adalah pembentukan pemerintah
daerah. Indonesia dibagi menjadi 8 provinsi, dimana tiap provinsi dipimpin
oleh seorang gubernur sebagai kepala daerah.
Nama
No Provinsi
Gubernur
Teuku
1 Sumatra Mohammad
Hassan
Sutarjo
2 Jawa Barat Kartohadikusum
o
3 Jawa Tengah R. Panji Suroso
4 Jawa Timur R. A. Suryo
I Gusti Ketut Puja
5 Sunda Kecil
Suroso
Ir. Pangeran
6 Kalimantan
Mohammad Nor
7 Sulawesi Mr. J. Ratulangi
Dr G. S. S. J.
8 Maluku
Latuharhary
• 2. Membentuk komite nasional daerah
• Setelah membagi wilayah Indonesia menjadi 8 provinsi, selanjutnya juga
dibentuk komite nasional di tingkat daerah di tiap-tiap provinsi, mulai dari
Sumatera, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sunda Kecil, Kalimantan,
Sulawesi dan Maluku.
• 3. Membentuk 12 Kementerian dan 4 Menteri Negara
No Nama Menteri Departemen

1 R.A.A. Wiranata Kusumah Departemen Dalam Negeri

2 Mr. Achmad Soebardjo Departemen Luar Negeri

3 Prof. Dr. Mr. Soepomo Departemen Kehakiman

4 Ki Hajar Dewantara Departemen Pengajaran

5 Abikusno Tjokrosujoso Departemen Pekerjaan Umum

6 Abikusno Tjokrosujoso Departemen Perhubungan

7 A.A. Maramis Departemen Keuangan

8 Ir. Surachman Tjokroadisurjo Departemen Kemakmuran

9 Dr. Buntaran Martoatmojo Departemen Kesehatan

10 Mr. Iwa Kusuma Sumantri Departemen Sosial

11 Soeprijadi Departemen Keamanan Rakyat

12 Mr. Amir Syarifudin Departemen Penerangan

13 Wachid Hasjim non-departemen


14 Dr. M. Amir non-departemen
15 Mr. R. M. Sartono non-departemen

16 R. Otto Iskandardinata non-departemen


• 4. Membentuk Tentara Rakyat Indonesia
• Usai sidang PPKI kedua dilakukan rapat kecil yang menghasilkan
keputusan untuk segera membentuk Tentara Rakyat Indonesia. Atas
usulan Adam Malik, pembentukan pasukan tentara nasional ini berasal
dari tentara Heiho dan PETA.
• Selain itu anggota kepolisian dimasukkan dalam departemen dalam
negeri. Keputusan ini dihasilkan dari buah pikiran Otto Iskandardinata.
Kemudian Otto Iskandardinata, Abdul Kadir dan Kasman Singodimerjo
ditunjuk untuk mempersiapkan pembentukan tentara kebangsaan dan
kepolisian negara.
Hasil Sidang PPKI Tanggal 22 Agustus1945
• Berikut merupakan beberapa keputusan dan hasil sidang PPKI pada tanggal 22 Agustus 1945 atau hasil sidang
PPKI yang ketiga.
• 1. Menetapkan Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP)
• Di sidang pertama telah diputuskan untuk membentuk komite nasional, namun baru di sidang ketiga Komite
Nasional Indonesia Pusat atau KNIP resmi terbentuk. Sebanyak 137 anggota KNIP dilantik terdiri dari golongan
muda dan masyarakat.
• Pada sidang KNIP, ditunjuk Kasman Singodimerjo sebagai ketua. Sementara terdapat tiga wakil ketua, yakni M.
Sutarjo sebagai wakil ketua pertama, Latuharhary sebagai wakil ketua kedua serta Adam Malik sebagai wakil
ketua ketiga.
• 2. Membentuk Partai Nasional Indonesia (PNI)
• Hasil sidang PPKI ketiga salah satunya adalah membentuk Partai Nasional Indonesia atau PNI yang diketuai oleh
Ir. Soekarno. Pembentukan PNI awalnya ditujukan sebagai satu-satunya partai di Indonesia. Tujuannya untuk
mewujudkan negara Republik Indonesia yang berdaulat, adil, dan makmur berdasarkan kedaulatan rakyat.
• Rancangan awal PNI sebagai partai tunggal di Indonesia kemudian ditolak. Pada akhir Agustus 1945, rencana ini
pun dibatalkan dan sejak itu gagasan yang hanya ada satu partai di Indonesia tidak pernah dimunculkan lagi.
• 3. Membentuk Badan Keamanan Rakyat (BKR)
• Hasil sidang ketiga PPKI juga menghasilkan keputusan untuk membentuk Badan Keamanan Rakyat atau BKR.
Fungsi BKR adalah untuk menjaga keamanan umum bagi masing-masing daerah.
• Berkaitan dengan pembentukan BKR, maka PETA, Laskar Rakyat dan Heiho resmi dibubarkan. Pembentukan
tentara kebangsaan Indonesia harus dilakukan segera demi kedaulatan negara Republik Indonesia.
PERISTIWA
RENGASDENGKL
OK
PERISTIWA RENGASDENGKLOK
KAMAR PERISTIRAHATAN BUNG KARNO DI RUMAH DJIAW KIE SIONG.
PERISTIWA RENGASDENGKLOK ADALAH PERISTIWA PENCULIKAN YANG DILAKUKAN OLEH SEJUMLAH PEMUDA ANTARA LAIN SOEKARNI, WIKANA, AIDIT DAN CHAERUL
SALEH DARI PERKUMPULAN "MENTENG 31" TERHADAP SOEKARNO DAN HATTA. PERISTIWA INI TERJADI PADA TANGGAL 16 AGUSTUS 1945 PUKUL 03.00. WIB, SOEKARNO DAN
HATTA DIBAWA KE RENGASDENGKLOK, KARAWANG, UNTUK KEMUDIAN DIDESAK AGAR MEMPERCEPAT PROKLAMASI KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA,SAMPAI DENGAN
TERJADINYA KESEPAKATAN ANTARA GOLONGAN TUA YANG DIWAKILI SOEKARNO DAN HATTA SERTA MR. ACHMAD SUBARDJO DENGAN GOLONGAN MUDA TENTANG KAPAN
PROKLAMASI AKAN DILAKSANAKAN TERUTAMA SETELAH JEPANG MENGALAMI KEKALAHAN DALAM PERANG PASIFIK.

MENGHADAPI DESAKAN TERSEBUT, SOEKARNO DAN HATTA TETAP TIDAK BERUBAH PENDIRIAN. SEMENTARA ITU DI JAKARTA, CHAIRUL DAN KAWAN-KAWAN TELAH
MENYUSUN RENCANA UNTUK MEREBUT KEKUASAAN. TETAPI APA YANG TELAH DIRENCANAKAN TIDAK BERHASIL DIJALANKAN KARENA TIDAK SEMUA ANGGOTA PETA
MENDUKUNG RENCANA TERSEBUT.
PROKLAMASI KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA RENCANANYA AKAN DIBACAKAN BUNG KARNO DAN BUNG HATTA
PADA HARI JUMAT, 17 AGUSTUS 1945 DI LAPANGAN IKADA(YANG SEKARANG TELAH MENJADI LAPANGAN MONAS) ATAU DI
RUMAH BUNG KARNO DI JL.PEGANGSAAN TIMUR 56. DIPILIH RUMAH BUNG KARNO KARENA DI LAPANGAN IKADA SUDAH
TERSEBAR BAHWA ADA SEBUAH ACARA YANG AKAN DISELENGGARAKAN, SEHINGGA TENTARA-TENTARA JEPANG SUDAH
BERJAGA-JAGA, UNTUK MENGHINDARI KERICUHAN, ANTARA PENONTON-PENONTON SAAT TERJADI PEMBACAAN TEKS
PROKLAMASI, DIPILIHLAH RUMAH SOEKARNO DI JALAN PEGANGSAAN TIMUR NO.56. TEKS PROKLAMASI DISUSUN DI
RENGASDENGKLOK, DI RUMAH DJIAW KIE SIONG. BENDERA MERAH PUTIH SUDAH DIKIBARKAN PARA PEJUANG DI
RENGASDENGKLOK PADA KAMIS TANGGAL 16 AGUSTUS, SEBAGAI PERSIAPAN UNTUK PROKLAMASI KEMERDEKAAN
INDONESIA.

KARENA TIDAK MENDAPAT BERITA DARI JAKARTA, MAKA JUSUF KUNTO DIKIRIM UNTUK BERUNDING DENGAN PEMUDA-
PEMUDA YANG ADA DI JAKARTA. NAMUN SESAMPAINYA DI JAKARTA, KUNTO HANYA MENEMUI WIKANA DAN MR.
ACHMAD SOEBARDJO, KEMUDIAN KUNTO DAN ACHMAD SOEBARDJO KE RANGASDENGKLOK UNTUK MENJEMPUT
SOEKARNO, HATTA, FATMAWATI DAN GUNTUR. ACHMAD SOEBARDJO MENGUNDANG BUNG KARNO DAN HATTA
BERANGKAT KE JAKARTA UNTUK MEMBACAKAN PROKLAMASI DI JALAN PEGANGSAAN TIMUR 56. PADA TANGGAL 16
TENGAH MALAM ROMBONGAN TERSEBUT SAMPAI DI JAKARTA.

KEESOKAN HARINYA, TEPATNYA TANGGAL 17 AGUSTUS 1945 PERNYATAAN PROKLAMASI DIKUMANDANGKAN DENGAN
TEKS PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA YANG DIKETIK OLEH SAYUTI MELIK MENGGUNAKAN MESIN KETIK YANG
"DIPINJAM" (TEPATNYA SEBETULNYA DIAMBIL) DARI KANTOR KEPALA PERWAKILAN ANGKATAN LAUT JERMAN, MAYOR
(LAUT) DR. HERMANN KANDELER.

Anda mungkin juga menyukai