IG: @diasmaswandaru
diasmaswandaru.blogspot.com
08122585842
• Nama: DIASMA SANDI SWANDARU
• Alamat : Jl. Wunguadi No. 5 Gamping Yogyakarta
• Pendidikan:
• S1-Fisipol UGM
• S2 - Magister Hukum UGM
• S3 - Mahasiswa Doktoral Ketahanan Nasional
UGM
• Pekerjaan:
• Kabid Advokasi dan Kerjasama Pusat Studi
Pancasila UGM
• Dosen Ilmu Pemerintahan STPMD “APMD”
• Timsel KPU DIY 2023
• Link : diasmaswandaru.blogspot.com
• IG : @diasmaswandaru
• WA : 08122585842
TIGA WARISAN TERBESAR
PENDIRI BANGSA
• PANCASILA
• PROKLAMASI KEMERDEKAAN
• WILAYAH INDONESIA
6
7
10
Pancasila Dasar Negara
• Bangsa Indonesia ada sebelum Indonesia Lahir
• Belum pernah ada wacana tentang Dasar Negara sebelum 1 Juni
1945
• Sidang BPUPK 28 Mei - 1 Juni.
Moh Yamin: Bicara Sejarah bangsa, bukan 5 dasar
Soepomo: Negara kekeluargaan-integralistik, bukan 5 dasar
Ki Bagus Hadikusumo: Bicara soal Islam
Hatta: Bicara hubungan Agama dan Negara
Soekarno: Pencetus pertama Pancasila Dasar Negara
(Philosophische Grondslag, Welltanchauung)
• Pancasila merupakan jawaban yang cerdas atas tantangan
kenegaraan, memenuhi nalar publik.
Panitia 9
12
PEMBUKAAN
( P r e a m b u l e)
Bahwa sesungguhnya Kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan
di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.
Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia
dengan selamat sentausa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan
Negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
Atas berkat rakhmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya
berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini
kemerdekaannya.
Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia yang melindungi
segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah-darah Indonesia, dan untuk memajukan kesejahteraan
umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan
Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu
susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat, dengan berdasar kepada : ke-
Tuhanan, dengan kewajiban menjalankan syari’at Islam bagi pemeluk-pemeluknya, menurut
dasar kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, dan kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, serta dengan
mewujudkan suatu Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Piagam Jakarta 13
Sidang II BPUPK, 10 – 17 Juli 1945
• 40 anggota memasukkan usulan-usulan tertulis
diklasifikasikan Panitia Kecil yaitu berisi:
1. Golongan yang minta Indonesia merdeka selekas-lekasnya
2. Golongan pengusul mengenai dasar
3. Golongan pengusul soal unifikasi atau federal
4. Golongan pengusul mengenai bentuk negara dan kepala
negara
5. Golongan pengusul mengenai warga negara
6. Golongan pengusul mengenai daerah
7. Golongan pengusul mengenai soal agama dan negara
8. Golongan pengusul mengenai pembelaan
9. Golongan pengusul mengenai soal keuangan
14
• 10 Juli dibuka, paska pandangan umum dibentuk sidang
membentuk panitia:
1. Panitia Perancang UUD, diketuai Ir. Sukarno dengan 18
anggota; membentuk panitia kecil terdiri Prof. Soepomo
(ketua), Wongsonegoro, AA Maramis, Singgih, dan Agus
Salim.
2. Panitia Pembela Tanah Air diketuai Abikoesno
Tjokrosoejoso dengan 22 anggota;
3. Panitia Keuangan dan Perekonomian, diketuai Drs. Moh.
Hatta dengan 22 anggota;
4. Panitia Penghalus Bahasa untuk Undang-Undang Dasar,
terdiri Djajadiningrat, H. Agoes Salim, dan Prof. Soepomo
Sidang II BPUPK, 10 – 17 Juli 1945
15
• 10 Juli, Bentuk Negara: Pilihan maha penting maka diusulkan agar berdoa lebih
dahulu dan mengheningkan cipta supaya Tuhan memberikan pikiran yang suci dan
murni
• 64 suara: 55 suara memilih Republik, 6 suara memilih Kerajaan, 2 suara memilih
lain-lain, dan 1 suara abstain.
• 14 Juli membicarakan Pernyataan Kemerdekaan dan Pembukaan UUD muncul
lagi sila pertama, Ki bAgus Hadikusomo mengusulkan 7 kata dihilangkan, pendapat
ini tidak diterima Panitia Perancang UUD.
• 15 Juli membicarakan Rancangan UUD, Pasal 7 Presiden harus bersumpah sesuai
agamanya “ disesuaiakn dengan Pasal 28 yangmencumkan 7 kata, maka Pasal 7
diubah harus diubah menjadi: “Presiden harus beragama Islam” atau Pasal 28
diganti: “Agama resmi bagi Republik Indonesia ialah agama Islam”. Diusulkan
Maskur dan didukung Abdul Kahar Muzakkir, Sanusi, dan Hadikusumo, tetapi
usulan ini ditolak Panitia Perancang UUD.
• 16 Juli: Persetujuan Rancangan UUD Negara Indonesia terdiri
• Pernyataan Kemerdekaan
• Pembukaan yang memuat Pancasila secara lengkap
• Batang Tubuh Undang-Undang Dasar yang tersusun atas pasal-pasal
• 17 Juli Sidang penutupan Badan Penyelidik Usaha-Usaha Kemerdekaan
17
• 15 Agustus Subardjo mengajak Hatta ke rumah Sukarno, Pemuda sedang mengerumi Sukarno
menghendaki Sukarno memproklamasikan kemerdekaan. Sukarno-Hatta menolak karena berpegang
pada PPKI, tidak mau bertindak diluar jalur PPKI.
• Pemuda tidak mampu memaksakan kehendaknya melalui debat, Wikana, juru bicara pemuda
mengancam apabila Sukarno tidak mau mengucapkan kemerdekaan pada malam itu juga, maka besok
pagi akan terjadi pembunuhan dan pertumpahan darah.
• Sukarno menjawab dengan marah: “Ini leher saya, seretlah saya ke pojok itu, dan sudahilah nyawa saya
malam ini juga, jangan menunggu sampai besok”. Wikana terperanjat bukan itu bermaksud membunuh
Sukarno (Hatta: 1969:31)
• Setelah ketegangan rapat dihentikan 15 menit, Sukarno, Hatta, Subardjo, dan Buntaran mengundurkan
diri untuk berunding.
• 16 Agustus Sukarno-Hatta diculik pemuda, padahal Subardjo sudah mempersiapkan surat undangan
jam 10.00 rapat anggota-anggota PPKI.
• Rencana Pemuda menyerbu Jakarta gagal total karena Peta dan Heiho tidak bisa ikut karena tidak ada
perintah dari Sukarno.
• Subardjo menemui pemuda Sukarni agar bisa ketemu Sukarno-Hatta, berjanji akan memproklamasikan
kemerdekaan pada pukul 06 tanggal 17 Agustus, dengan jaminan siap ditembak mati bila ingkar janji.
• Pk. 24.00 atas perintah Hatta, Subardjo mengumpulkan semua anggota PPKI di rumah Mayeda.
• Sukarno-Hatta mendapat telpon dari Kolonel Miyoshi perwira penghubung Nisyimura Direktur Dep
Militer) untuk bertemu dan tidak melakukan rapat PPKI Pk.24.00. Sukarno terusmeyakinkan
Nisyimura berjanji tidak melawan Jepang dan hanya berjuang untuk kemerdekaaan bangsa Indonesia.
Nisyimura ragu-ragu dan tetap mempertahankan status quo dan kalua pemuda bergerak dia akan
menembakinya (Cindy Adam, 1996:216; Hatta, 1969:43)
20
PPKI
21
• Bahwa sesungguhnya Kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu,
maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan peri-
kemanusiaan dan peri-keadilan.
• Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat
yang berbahagia dengan selamat sentausa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan
pintu gerbang kemerdekaan Negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat,
adil dan makmur.
• Atas berkat rakhmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh
keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat
Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaanya.
• Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia yang
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan
untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi
dan keadilan sosial, maka disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam
suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan
Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada
Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan
Indonesia dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu Keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia.
UUD 1945
• Alenia 1 : pernyataan hak kemerdekaan
• Alenia 2 : pernyataan hasil perjuangan kemerdekaan
Indonesia
• Alenia 3 : pernyataan kemerdekaan
• Alenia 4 : pernyataan pembentukan negara dengan dasar
negara, Pancasila.
• Murid bertanya: “Ya Guru besar, apakah syarat-syarat agar suatu bangsa menjadi kuat?” Guru Kon Fu Tsu,
“Syaratnya ada tiga. Satu, tentara yang kuat. Dua makanan dan pakaian yang cukup. Tiga, Kepercayaan
Didalam kalbu rakyat.”
• “Jikalau daripada tiga syarat ini, satu harus dibuang, mana yang Tuanku tanggalkan yang lebih dahulu?”
• Maka bangsa Indonesia pun harus mempunyai belief, mempunyai geloof, mempunyai kepercayaan.
Dan geloof bangsa Indonesia harus larger than the nation itself, lebih luas dari bangsa Indonesia
sendiri, berupa Pancasila. Saya minta janganlah menaruhkan Pancasila ini secara antagonistis
terhadap misalnya agama Islam, dan janganlah pula meletakkan Pancasila ini secara congruentie
yang sama dengan misalnya agama Buddha...2x. Jangan! Sebab Pancasila adalah satu falsafah bagi
Negara Republik Indonesia, sebab Pancasila adalah satu dasar dari NRI ini. Kita ingin kekal dan
abadikan, dan sebagai tadi sudah saya katakan, syarat mutlak bagi mengekal-abadikan Negara
Republik Indonesia , adalah persatuan daripada bangsa Indonesia.
Implementasi Pancasila
• Pancasila Dasar Negara
• Sumber Segala Sumber Hukum
• Sumber Kebijakan
• Sumber Moral dan Etik Penyelenggara Negara
30
• AB. Kusuma. 2009. Lahirnya UUD 1945: Memuat Salinan
Dokumen Oetentik Badan Oentoek Menyelidiki Oesaha-Oesaha
Kemerdekaan. BP. FH UI, Jakarta.
• 45. Badan Penerus Pembudayaan Kejuangan Kejuangan 45. Jakarta.
• Suwarno, PJ. 1993. Pancasila Budaya Bangsa Indonesia. Kanisius
Yogyakarta.
• Soemali Prawirosoedirdjo, dkk. 1984. Sejarah Lahirnya UUD 1945
dan Pancasila. Lembaga Soekarno-Hatta. Inti Idayu Press, Jakarta.
• Tyasno Sudarto dkk (Ed). 2015. Proses Pengesahan Undang-Undang
Dasar 1945: Notulen A.G.Pringgodigdo Hasil Notlen Sidang PPKI
(Sidang tanggal 18 dan 19 Agustus 1945). DHN 45. Badan Penerus
Pembudayaan Kejuangan Kejuangan 45. Jakarta.
• Tyasno Sudarto dkk (Ed). 2015. Proses Perumusan Undang-Undang
Dasar 1945: Dokumen A.G.Pringgodigdo Hasil Notulen Sidang
BPUPKI. DHN 45. Badan Penerus Pembudayaan Kejuangan
Kejuangan 45. Jakarta.
Daftar Pustaka 31