Anda di halaman 1dari 13

KABINET WILOPO

Sumber : http://wartasejarah.blogspot.co.id/2015/12/kabinet-wilopo-april-1952-juni-1953.html
Profil Program
wilopo Kabinet

Terbentuknya Masalah
kabinet wilopo Yang dihadapi

Susunan Sebab jatuhnya


kabinet kabinet
Wilopo
Lahir : Purworejo, 21 Oktober 1908
Jabatan : Pemimipin Kabinet Wilopo
Masa jabatan : 03 April 1952 29 April 1952

Karir politik :
1. Menteri Muda Perburuhan (1947-1948)
2. Menteri Perburuhan pada Kabinet RIS (1949-1950)
3. Menteri Perdagangan dan Perindustrian (1951-1952)
4. Mentri Luar Negeri & Perdana Menteri (1952)
5. Ketua Konstituante & Ketua DPA Indonesia (1968-1978)
6. Anggota Komite IV Tim Pemberantas Korupsi (1970)
Terbentuknya Kabinet Wilopo
Pada tanggal 1 Maret 1952 Presiden Soekarno menunjuk Sidik
Djojosukarto (PNI) dan Prawoto Mangkusasmito (Masyumi)
menjadi formatur. Yang diminta oleh Presiden Soekarno kepada
formatur ialah sebuah kabinet yang kuat dan mendapat dukungan
cukup dari parlemen. Usaha kedua formatur untuk membentuk
kabinet yang kuat menemui kegagalan, sebab tidak ada
kesepakatan tentang calon calon yang akan didudukkan di dalam
kabinet. Pada tanggal 19 Maret 1952 kedua formatur itu
mengembalikan mandatnya dan Presiden Soekarno menunjuk Mr.
Wilopo (PNI) sebagi formatur baru.
pada tanggal 30 Maret 1952 Mr. Wilopo mengajukan susunan kabinetnya
yang terdiri atas:

1. PNI, dan Masyumi masing-masing terdiri empat orang


2. PSI dua orang
3. PKRI (Partai Katholik Republik Indonesia)

4. Parkindo (Partai Kristen Indonesia)


5. Parindra (Partai Indonesia Raya)
6. Partai Buruh
7. PSII masing - masing satu orang
8. golongan tak berpartai tiga orang Kabinet ini resmi dibentuk berdasarkan
Keputusan Presiden Nomor 85 Tahun 1952 tanggal 1 April 1952.
Wilopo saat dilantik
Susunan Kabinet Wilopo

1. Perdana Menteri : Mr. Wilopo (PNI)

2. Wakil Perdana Menteri : Prawoto Mangkusasmito (Masyumi)

3. Menteri Luar Negeri : Mr. Wilopo (PNI)


4. Menteri Dalam Negeri : Mr. Moh. Roem (Masyumi)

5. Menteri Pertahanan : Sri Sultan Hamengku Bowono IX

6. Menteri Kehakiman : Mr. Lukman Wiriadinata (PSI)

7. Menteri Penerangan : Mr. Arnold Mononutu (PNI)

8. Menteri Keuangan : Prof. Dr. Sumitro Djojohadikusumo (PSI)


9. Menteri Petanian : Moh. Sardjan (Masyumi)

10. Menteri Perekonomian : Mr. Sumanang (PNI)


Susunan Kabinet Wilopo

11. Meneteri Perhubungan : Ir. Djuanda


12. Menteri Pekerjaan Umum : Ir. Suwarta (partai Katolik )
13. Menteri Perburuhan : Ir. Iskandar Tedjasukmana (Buruh)
14. Menetri Sosial : Anwar Tjokroaminoto (PSII)
15. Menteri P & K : Prof. Dr. Bader Djohan
16. Menteri Agama : K.H Faqih Usman (Masyumi)
17. Menteri Kesehatan : Dr. Johanes Leimena (Parkindo)
18. Menteri Urusan Umum : M.A. Pallaupessy (Demokrat)
19. Menteri Urusan Pegawai Negeri : R.P. Suroso (Parindra)
Program Kabinet Wilopo
Dalam melaksanakan pemerintahannya,ada enam program kabinet Wilopo, yaitu :

1. Organisasi Negara

a. Melaksanakan pemilu untuk konstituante dan dewan dewan daerah.

b. Menyelesaikan penyelenggaraan dan mengisi otonomi daerah.

c. Menyederhanakan organisasi pemerintah pusat.

2. Kemakmuran

a. Memajukan tingkat penghidupan rakyat dengan mempertinggi produksi nasional, terutama bahan makanan rakyat.

b. Melanjutkan usaha perubahan agraria.

c. Usaha memperbaiki bidang pendidikan.

3. Keamanan

a. Menjalankan segala sesuatu untuk mengatasi masalah keamanan dengan kebijaksanaan sebagai Negara hukum dan

menyempurnakan organisasi alat-alat kekuasaan Negara

b. Memperkembangkan tenaga masyarakat untuk menjamin keamanan dan ketentraman.


Program Kabinet Wilopo
4. Perburuhan
a. Melengkapi perundang-undangan perburuhan untuk meninggikan derajat kaum buruh
5. Pendidikan dan Pengajaran
a.Mempercepat usaha-usaha perbaikan untuk pembaharuan pendidikan dan pengajaran.
6. Luar Negeri
a. Mengisi politik luar negeri yang bebas dengan aktivitas yang sesuai dengan kewajiban kita
dalam kekeluargaan bangsa-bangsa dan dengan kepentingan nasional menuju perdamian dunia.
b. Menyelesaikan penyelenggaraan hubungan Indonesia dengan Netherland ( Belanda) atas dasar
Unie-Statuut menjadi hubungan berdasarkan perjanjian internasional biasa yang menghilangkan
hasil-hasil KMB yang merugikan rakyat dan Negara.
c. Meneruskan perjuangan menggabungkan Irian Barat dalam wilayah kekuasaan Indonesia
secepatnya
Masalah yang dihadapi
1. Adanya kondisi krisis ekonomi yang disebabkan karena
jatuhnya harga barang-barang eksport Indonesia sementara
kebutuhan impor terus meningkat.

2. Terjadi peristiwa 17 Oktober 1952, gerakan sejumlah perwira


angkatan darat guna menekan Sukarno agar membubarkan
kabinet.

3. Munculnya peristiwa Tanjung Morawa, peristiwa bentrokan


antara aparat kepolisian dengan para petani liar mengenai
persoalan tanah perkebunan di Sumatera Timur (Deli).
Sebab Jatuhnya Kabinet Wilopo

Akibat peristiwa Tanjung Morawa, muncul mosi


tidak percaya dari Serikat Tani Indonesia terhadap
kabinet Wilopo, sehingga pada tanggal 2 Juni 1953
Wilopo harus mengembalikan mandatnya pada
presiden

Anda mungkin juga menyukai