Anda di halaman 1dari 22

Drama

Komposisi syair atau prosa yang diharapkan


dapat menggambarkan kehidupan dan watak
melalui tingkah laku (akting) atau dialog yang
dipentaskan.
Cerita atau kisah, terutama yang melibatkan
konflik atau emosi, yang khusus disusun untuk
pertunjukan teater.
Isinya tentang kisah hidup dan kehidupan
manusia yang diceritakan di atas panggung
(pentas), dengan media: percakapan, gerak
laku, dg dekor atau tanpa dekor, dengan atau
tanpa musik, nyanyian, dan tarian.
Drama biasanya terbagi atas
Pemaparan (eksposisi)
Penggawatan
Penanjakan waktu
Krisis atau titik balik
Peleraian
Penyelesaian (katrastofe)
Pemaparan (eksposisi)
Sebelum pertunjukan dimulai kadang-
kadang didahului dengan prolog, yaitu kata-
kata pendahuluan yang berupa keterangan
singkat tentang sifat pelaku, situasi
panggung, dsb.
Pemaparan ialah pembeberan atau
penjelasan, juga pengantar ke dlm situasi
awal dari pertunjukan yg akan disajikan.
Penggawatan/ komplikasi
Bagian ini menunjukkan insiden permulaan
yang menjadi dasar pertunjukan cerita
drama. Tokoh utama mulai terlibat dalam
konflik
Penanjakan waktu
Apa yang terjadi pada insiden permulaan
itu akan membawa kejadian-kejadian
berikutnya. Konflik-konflik makin menjadi.
Dalam penanjkan ini digambarkan
keadaan-keadaan yang paling sulit, paling
mengharukan perasaan dan keadaan
memuncak.
Krisis atau titik balik
Konflik yang mencapai klimaks
(memuncak) itu mulai menurun atau
mungkin bertambah hebat. Konflik itu mulai
menuju ke penghabisan kisah hidup,
hingga menuju akhir cerita.
Peleraian
Peleraian disebut juga sebagai
antiklimaks. Yaitu bagian yang menyajikan
ketegangan konflik yang tak tertahankan,
karena sudah mencapai klimaks. Maka
mulailah diketengahkan pemecahan
konflik.
Penyelesaian (katrastofe)
Bagian ini merupakan kesudahan cerita.
Nasib peran utama telah terselesaikan.
Bagian yang mengakhiri semua kejadian
dalam lakon dan segala persoalan.
TENTANG BERMAIN DRAMA
PAMAIN DAN TEKNIK
BERMAIN
Teknik bermain adalah cara mencapai
hasil dalam menyampaikan sang seni dan
sang ilham kepada orang lain.
Teknik ada yang unik dan ada yang
umum. Teknik yang unik timbul dari
pribadi seniman yang memang unik.
Teknik yang umum bisa disusun menjadi
pelajaran teknik, bisa dipelajari, dan bisa
dipakai secara umum.
TEKNIK MUNCUL
Teknik muncul penting karena untuk
menerbitkan kesan pertama penonton terhadap
sang peran (watak yang dimainkan).
Munculnya seorang pemain akan berkesan
dalam apabila ia melkukan jedah sesudah ia
muncul. Penonton akan bisa lebih
mengamatinya apabila pemain itu dalam
keadaan tidak bergerak. Kehadirannya akan
menimbulkan kesan kepada para penonton.
Jedah semacam itu cukup dua tiga kejap saja,
selanjutnya ia boleh melakukan kegiatannya.
TEKNIK MEMBERI ISI
Teknik memberi isi adalah cara untuk
menonjolkan emosi dan pikiran di balik
kalimatkalimat yang diucapkan dan di balik
perbuatan-perbuatan yang dilakukan di
dalam sandiwara.
TIGA CARA MEMBERIKAN TEKANAN PADA ISI
KALIMAT DENGAN MEMPERGUNAKAN PENGUCAPAN

Tekanan dinamik ialah tekanan keras


dalam pengucapan.
Tekanan nada ialah tekanan tinggi
rendahnya nada dalam pengucapan suatu
kata dalam sebuah kalimat.
Tekanan tempo adalah tekanan lambat
dan cepatnya kita mengucapkan sebuah
kata dalam kalimat.
TIGA CARA MEMBERIKAN TEKANAN PADA ISI
KALIMAT DENGAN MEMPERGUNAKAN ANGGOTA
BADAN ATAU BADAN

Gerak, yaitu gerakan anggota badan


sebagai pernyataan perasaan dan pikiran
yang dilakukan dengan gerakan jari-jari,
genggaman tangan, lambaian tangan, dll.
Sikap, yaitu keseluruhan badan.
Airmuka, yakni pernyataan perasaan yang
dilakukan dengan perubahan-perubahan
pada airmuka.
Gabungan teknik pengucapan dan sikap
badan, apabila dipakai dengan betul
bisa dengan mudah menciptakan hal
yang nampak monumental.
TEKNIK PENGEMBANGAN
DENGAN PENGUCAPAN
dengan menaikkan suara
dengan menaikkan tinggi nada suara
dengan menaikkan kecepatan tempo
suara
dengan mengurangi volume tinggi nada
dan kecepatan tempo suara.
TEKNIK PENGEMBANGAN
DENGAN JASMANI
dengan cara menaikkan tingkatan posisi
jasmani
dengan cara berpaling
dengan cara berpindah tempat
dengan cara melakukan gerakan
anggota-anggota badan
dengan airmuka.
TEKNIK MEMBINA PUNCAK-PUNCAK

Teknik membina puncak pada hakikatnya


adalah teknik menahan. Pemain yang tidak
bisa menahan diri sebelum puncak,
biasanya kewalahan dalam menciptakan
puncak, yang akhirnya puncaknya tidak
jelas.
ADA LIMA TEKNIK MENAHAN
Dengan menahan intensitas emosi
Dengan menahan reaksi terhadap
perkembangan alur
Dengan teknik gabungan
Dengan teknik permainan bersama
Dengan teknik penempatan pemain, yaitu
dengan memindah-mindah tempat pemain
di dalam panggung.
TEKNIK TIMING
Teknik bermain timing berarti ketepatan
hubungan antara gerakan jasmani yang
berlangsung sekejap dua kejap dengan kata
atau kalimat yang diucapkan.
TIGA MACAM HUBUNGAN WAKTU ANTARA
GERAKAN JASMANI DAN DIALOG YANG
DIUCAPKAN

Gerakan dilakukan sebelum kata-kata


diucapkan.
Gerakan dilakukan sambil kata-kata
diucapkan.
Gerakan dilakukan setelah kata-kata
diucapkan.
TEKNIK MENONJOLKAN

Sang pemain harus memilih bagian-bagian


mana dari ucapannya dalam adegan yang
harus ia tonjolkan. Selanjutnya, bagian-
bagian mana pula dari keseluruhan babak.
Pada akhirnya nanti keseluruhan dari semua
yang ditonjolkan itu akan merupakan
keseluruhan dari garis penggambarannya
terhadap perannya yang sedang ia tafsirkan
itu.

Anda mungkin juga menyukai