KELOMPOK 2 :
Kata Pengantar.................................................................................................................v
Daftar Isi..........................................................................................................................vi
A. Pergaulan Bebas............................................................................................1
B. Perbuatan Zina...............................................................................................7
Daftar Pustaka................................................................................................................14
KATA PENGANTAR
Terimakasih kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
perkenan beliau lah kami bias menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat
pada waktunya. Semua itu hanya karena berkat serta tuntutan Tuhan dalam
kehidupan kami. Dalam makalah yang kami susun ini berisi tentang Larangan
Pergaulan Bebas dan Mendekati Zina.
Kami mengucapkan banyak terimakasih kepada pihak pihak yang telah membantu
kami dalam menyusun makalah ini.
Besar harapan kami bahwa makalah ini dapat bernilai baik, dan dapat digunakan
dengan sebaik baiknya. Kami menyadari bahwa makalah yang kami susun ini
belumlah sempurna, untuk itu kami mengharapkan keritik dan saran dalam rangka
penyempurnaan untuk pembuatan makalah selanjutnnya. Sesudah dan sebelumnya
kami ucapkan terima kasih.
A. Pergaulan Bebas
Secara umum, pengertian pergaulan bebas adalah perilaku yang telah melewati batas
norma yang berlaku. Norma ini bisa meliputi agama, susila, sosial, dan lainnya. Ada
banyak macam pergaulan bebas seperti penyalahhunaan narkoba, seks bebas, mabuk,
sampai kenakalan remaja.
Pengertian pergaulan bebas selalu mengarah ke perilaku negatif. Perilaku ini sering
terjadi pada remaja dan orang dewasa, namun tak menutup kemungkinan juga terjadi
pada anak. Pergaulan bebas termasuk perilaku menyimpang dalam masyarakat.
Dampak dari pergaulan bebas bisa menyebabkan menurunnya prestasi, putus sekolah,
hingga hamil di luar nikah.
ٰ
ْ َوج ُه ۚ ْم َذلِ َكَأ ْز َك ٰىلَ ُه ۗ ْمِإنَّٱللَّ َه َخبِي ۢ ٌربِ َماي
)30( َصنَعُون ۟ ُص ِر ِه ْم َويَ ْحفَظ
َ وافُ ُر ۟ ض
َ ٰ وا ِم ْنَأ ْب ُّ قُللِّ ْل ُمْؤ ِمنِينَيَ ُغ
Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: “Hendaklah mereka menahan
pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih
suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka
perbuat”.
ض ِر ْبنَبِ ُخ ُم ِر ِهنَّ َعلَ ٰى ُجيُوبِ ِه ۖنَّ َواَل يُ ْب ِدينَ ِزينَتَ ُهنَِّإاَّل ْ َوج ُهنَّ َواَل يُ ْب ِدينَ ِزينَتَ ُهنَِّإاَّل َماظَ َه َر ِم ْن َه ۖا َو ْلي َ ص ِر ِهنَّ َويَ ْحفَ ْظنَفُ ُر َ ٰ ضنَ ِم ْنَأ ْب
ْ ض ُ َوقُللِّ ْل ُمْؤ ِم ٰنَتِيَ ْغ
سٓاِئ ِهنََّأ ْو َما َملَ َك ْتَأ ْي ٰ َمنُ ُهنََّأ ِو َ ِلِبُ ُعولَتِ ِهنََّأ ْو َءابَٓاِئ ِهنََّأ ْو َءابَٓا ِءبُ ُعولَتِ ِهنََّأ ْوَأ ْبنَٓاِئ ِهنََّأ ْوَأ ْبنَٓا ِءبُ ُعولَتِ ِهنََّأ ْوِإ ْخ ٰ َونِ ِهنََّأ ْوبَنِىِٓإ ْخ ٰ َونِ ِهنََّأ ْوبَنِ ٓىَأ َخ ٰ َوتِ ِهنََّأ ْون
َّض ِر ْبنَبَِأ ْر ُجلِ ِهنَّلِيُ ْعلَ َم َمايُ ْخفِينَ ِمن ِزينَتِ ِه ۚنَّ َوتُوبُ ٓو ۟اِإلَىٱلل ْ َسٓا ۖ ِء َواَل ي َ ِّوا َعلَ ٰى َع ْو ٰ َرتِٱلن۟ ٱلر َجاَأِل ِوٱلطِّ ْفٱِللَّ ِذينَلَ ْميَ ْظ َه ُر ٰ
ِّ َٱلتَّبِ ِعينَ َغ ْي ِرُأ ۟ولِىٱِإْل ْربَ ِة ِمن
)31( َِه َج ِمي ًعاَأيُّ َهٱ ْل ُمْؤ ِمنُونَلَ َعلَّ ُك ْمتُ ْفلِ ُحون
Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan
pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan
perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah
mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan
perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami
mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau
saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka,
atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau
budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak
mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti
tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar
diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu
sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.
Perbesar
1. Kontrol diri
Salah satu penyebab pergaulan bebas adalah lemahnya kontrol diri. Orang yang kontrol
dirinya lemah biasanya tidak dapat membedakan perilaku yang baik dan buruk. Ini
membuat anak dan remaja berpotensi melakukan tindakan melanggar norma atau
perilaku buruk. Bahkan meskipun anak sudah dapat membedakan dua tingkah laku
tersebut, mereka tetap bisa melanggarnya ketika mereka tidak dapat mengembangkan
kontrol diri dengan baik.
2. Gaya hidup
Gaya hidup modern bisa menyebabkan pergaulan bebas pada remaja. Mengikuti gaya
hidup atau tren yang tidak sesuai dengan norma yang berlaku pada akhirnya dapat
memicu pergaulan bebas.
Melalui pendidikan agama anak bisa mendapatkan nilai-nilai moral yang berlaku di
masyarakat. Dengan begitu, anak mengerti hal-hal apa saja yang mempunyai nilai
kebaikan dan serta yang bersifat merusak dan perlu dihindari. Jika pendidikan agama
tidak dapat ditanamkan ada anak dengan baik, maka anak akan merasa kesulitan dalam
menjalankan peranan di masyarakat.
4. Faktor keluarga
Kurangnya kasih sayang dan perhatian dari orang tua bisa menyebabkan pergaulan
bebas. Dalam hal ini keluarga memang menjadi lingkungan pendidikan utama dan
paling pertama untuk mendidik anak menjadi orang yang berperilaku baik di
masyarakat. Sehingga di sini, anak memerlukan pendampingan dan dukungan yang baik
dari orang tua dan keluarga.
Seorang anak yang berada pada lingkungan pertemanan buruk maka tentu akan
mendapat banyak pengaruh perilaku buruk. Sebaliknya, anak dengan lingkungan
pertemanan baik dan suportif tentu dapat saling membantu dan memberikan pengaruh
baik satu dengan yang lain. Hal ini tentu perlu menjadi perhatian setiap orang tua.
7. Pengaruh internet
Perkembangan teknologi informasi bisa menjadi salah satu penyebab pergaulan bebas.
Dengan internet semua orang bisa mengakses apa saja dan berkomunikasi dengan siapa
saja. Salah satu kelemahan dari internet adalah bisa merusak moral jika tidak terkontrol.
1. Memiliki rasa ingin tahu yang berlebih pada hal yang bersifat negatif.
Contohnya narkoba.
2. Melakukan pemborosan uang untuk membeli barang yang kurang penting.
3. Menggunakan obat-obatan terlarang, seperti narkoba untuk memenuhi
keinginannya.
4. Kecanduan menonton konten pornografi, bahkan melakukan seks bebas.
5. Mengonsumsi alkohol atau minuman keras.
6. Mudah mengalami kegelisahan, tidak sabar, emosional, selalu ingin
melawan, atau rasa malas.
Remaja yang melakukan seks bebas bisa mengakibatkan kehamilan di luar nikah
dan meningkatkan risiko penyakit kelamin seperti HIV AIDS.
Dari segi agama, remaja yang terlibat dalam pergulan bebas dan melakukan
berbagai perilaku menyimpang mendapatkan dosa berat.
Seseorang yang dengan penuh kesadaran dan keikhlasan menjauhkan diri dari
perilaku pergaulan bebas, maka akan dapat memperoleh banyak manfaat, antara
lain;
a. Dapat memperoleh ridha Allah SWT. Dari hasil akhlak mulia nya
b. Memperoleh pahala dari Allah SWT.
e. Terhindar dari dampak dampak buruk pergaulan yang melanggar etika agama.
1. Pengertian zina
Secara bahasa, zina berasal dari kata zana-yazni yang artinya hubungan persetubuhan
antara perempuan dengan laki-laki yang sudah mukallaf (balig) tanpa akad nikah yang
sah. Jadi, zina adalah melakukan hubungan biologis layaknya suami istri di luar tali
pernikahan yang sah menurut syari’at Islam.
1. Q.S. al-Isrā’/17:32
“Dan janganlah kamu mendekati zina; (zina) itu sungguh suatu perbuatan keji, dan suatu
jalan yang buruk.”
b. Kandungan Ayat
Secara umum Q.S. al-Isrā’/17:32 mengandung larangan mendekati zina serta penegasan
bahwa zina merupakan perbuatan keji, dan suatu jalan yang buruk.
Allah Swt. secara tegas memberi predikat terhadap perbuatan zina melalui ayat tersebut
sebagai perbuatan yang merendahkan harkat, martabat, dan kehormatan manusia.
Karena demikian bahayanya perbuatan zina,
sebagai langkah pencegahan, Allah Swt. melarang perbuatan yang mendekati atau
mengarah kepada zina.
Imam Sayuti dalam kitabnya al-Jami’ al-Kabir menuliskan bahwa perbuatan zina dapat
megakibatkan enam dampak negatif bagi pelakunya. Tiga dampak negatif menimpa
pada saat di dunia dan tiga dampak lagi akan ditimpakan
kelak di akhirat.
2. Hadits Tentang Zina
Dari Abu Hurairah, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Apabila seseorang berzina
maka iman keluar darinya. Maka ia wajib menjaga diri (dari berbuat zina), dan apabila
dia berhenti (dari berbuat zina) maka iman kembali kepadanya”. (HR. Abu Dawud)
Dari Abdullah (bin Mas’ud) ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Tidak halal darah
orang Islam yang bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan bersaksi bahwa aku
utusan Allah, kecuali dengan salah satu dari tiga sebab : 1. Orang yang sudah menikah
melakukan zina, 2. Karena membunuh orang, dan 3. Orang yang murtad meninggalkan
agamanya, memisahkan dari jamaah kaum muslimin”. (HR. Muslim)
. َماتَقُوْ لُوْ نَفِىال ّزنَا؟قَالُوْ ا َح َّر َمهُاللهُ َو َرسُوْ لُهُفَهُ َو َح َرا ٌماِلَىيَوْ ِماْلقِيَا َم ِة:صالَصْ َحابِ ِه ِ قَالَ َرسُوْ اُل لل ِه:َعنِاْل ِم ْقدَا ِد ْبنِاْالَ ْس َو ِدقَا َل
: َماتَقُوْ لُوْ نَفِىالس َِّرقَ ِة؟قَالُوْ ا: فَقَا َل:قَا َل،ار ِه ِ َالَ ْنيَ ْزنِيَال َّر ُجلُبِ َع ْش ِرنِ ْس َو ٍةاَ ْي َس ُر َعلَ ْي ِه ِم ْنا َ ْن (يَ ْزنِيَبِا ْم َرَأ ِة َج:صالَصْ َحابِ ِه ِ فَقَالَ َرسُوْ اُل لل ِه
احمد.ار ِه ِ ْرقَال َّر ُجلُ ِم ْن َع َش َر ِةاَ ْبيَاتٍا َ ْي َس ُر َعلَيْه ِم ْنا َ ْنيَس
ِ ْرقَ ِم ْن َج ِ َالَ ْنيَس: قَا َل.َح َّر َمهَااللهُ َو َرسُوْ لُهُفَ ِهيَ َح َرا ٌم
Dari Miqdad bin Aswad, ia berkata, Rasulullah SAW bertanya kepada para shahabatnya,
“Apa yang kalian katakan tentang zina?”. Para shahabat menjawab, “Zina adalah sesuatu
yang Allah dan Rasul-Nya telah mengharamkannya, maka zina itu haram sampai hari
kiamat”. Rasulullah SAW bersabda kepada para sahabatnya, “Sungguh seorang laki-laki
berzina dengan sepuluh perempuan itu lebih ringan (dosanya) daripada dia berzina
dengan seorang istri tetangganya”. Miqdad berkata : Lalu Rasulullah SAW bertanya
lagi, “Apa yang kalian katakan tentang mencuri?”. Para shahabat menjawab, “Sesuatu
yang Allah dan Rasul-Nya telah mengharamkannya, maka mencuri itu haram”. Beliau
bersabda, “Sesungguhnya seorang laki-laki mencuri dari sepuluh rumah (orang lain) itu
lebih ringan dosanya daripada ia mencuri dari rumah tetangganya”. (HR. Ahmad)
4. Pembagian Zina
1. Zina Muhsan
Zina Muhsan yaitu pezina sudah balig, berakal, merdeka, sudah pernah menikah.
Hukuman terhadap zina mu¥san adalah dirajam (dilempari dengan batu sederhana
sampai meninggal).
2. Zina GairuMuhsan
Zina GhairuMuhsan yaitu pezina masih lajang, belum pernah menikah.
Hukumannya adalah didera seratus kali dan diasingkan selama satu tahun.
Hukuman rajam dilakukan dengan cara pelaku dimasukan ke dalam tanah hingga dada
atau leher. Tempat untuk melakukan hukuman rajam adalah di tempat yang banyak
dilalui manusia atau tempat keramaian. Hal ini berdasarkan hadis yang diriwayatkan
oleh Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Tirmizi, dan An-Nasa’i.
Hal dini didasarkan pada firman Allah Swt. dalam Q.S. an-Nūr/24:2 serta hadis
Rasulullah saw. yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah dan
Zaid bin Khalid.
*Dampak di dunia
1. Menghilangkan wibawa
Pelaku zina akan kehilangan kehormatan, martabat atau harga dirinya di masyarakat.
Bahkan pezina disebut sebagai sampah masyarakat yang telah mengotori lingkungannya.
2. Mengakibatkan kefakiran
Perbuatan zina juga akan mengakibatkan pelakunya menjadi miskin sebab ia akan selalu
mengejar kepuasan birahinya. Ia harus mengeluarkan biaya untuk memenuhi nafsu
birahinya, yang pada dasarnya tidaklah sedikit.
3. Mengurangi umur
Perbuatan zina tersebut juga akan mengakibatkan umur pelakunya berkurang lantaran
akan terserang penyakit yang dapat mengakibatkan kematian. Saat ini banyak sekali
penyakit berbahaya yang diakibatkan oleh perilaku seks bebas, seperti HIV/AIDS,
infeksi saluran kelamin, dan sebagainya.
*Dampak di akhirat
1. Siksaan di neraka
Para pelaku perbuatan zina akan mendapatkan siksa yang berat dan hina kelak di neraka.
Dikisahkan pada saat Rasulullah saw. melakukan Isra’ dan Mi’raj beliau diperlihatkan
ada sekelompok orang yang menghadapi daging segar tapi mereka lebih suka memakan
daging yang amat busuk daripada daging segar. Itulah siksaan dan kehinaan bagi pelaku
zina. Mereka berselingkuh padahal mereka mempunyai istri atau suami yang sah.
Kemudian, Rasulullah saw. juga diperlihatkan ada satu kaum yang tubuh mereka sangat
besar, namun bau tubuhnya
sangat busuk, menjijikkan saat dipandang, dan bau mereka seperti bau tempat
pembuangan kotoran (comberan). Rasul kemudian bertanya, ‘Siapakah mereka?’ Dua
Malaikat yang mendampingi beliau menjawab, “Mereka adalah pezina laki-laki dan
perempuan.”
Mengutip buku Pendidikan Agama Islam: Akidah Akhlak Untuk Madrasah Aliyah Kelas
XI tulisan Toto Adidarmo, MA dan Drs Mulyadi serta buku Tentang Bagaimana Surga
Merindukanmu oleh Ustadzah Umi A. Khalil, ada beberapa cara menghindari zina, di
antaranya
1. Menjaga Pandangan
Ibnu Katsir menjelaskan bahwa Allah SWT melarang semua hamba-Nya melakukan,
mendekati, dan melakukan segala hal yang menjadi penyebab dan faktor pendorong
terjadinya zina.
Oleh karena itu, umat Muslim harus menjaga pandangan dari hal-hal yang dapat
memicu perzinaan. Menjaga pandangan yang dimaksud adalah pandangan kepada lawan
jenis.
Umat Muslim , baik perempuan atau laki-laki, harus menjaga cara berpakaian untuk
menghindari perbuatan zina. Islam memiliki aturan dalam menentukan batasan aurat,
sebagaimana dikemukakan dalam hadis riwayat Muslim, Ahmad, Abu Daud, dan
Tirmidzi:
Seorang laki-laki tidak boleh Melihat aurat laki-laki lain dan seorang perempuan tidak
boleh melihat aurat perempuan lain. Seorang laki-laki tidak boleh bercampur dengan
laki-laki lain dalam satu pakaian; seorang perempuan tidak boleh bercampur dengan
perempuan lain dalam satu pakaian.” (Al-Khinetal., 2006)
Pengaturan komunikasi merupakan cara menghindari zina. Disadari atau tidak, wanita
adalah godaan terbesar bagi kaum laki-laki. Karenanya, Islam mengatur cara
berkomunikasi antara pria dan wanita. Di antaranya larangan kepada perempuan untuk
meliuk-liukkan suara kepada lelaki.
“Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang
ada penyakit dalam hatinya,” (QS. AL-AHZAB: 32).
4. Membatasi Ikhtilath
Ikhtilath merupakan percampuran antara pria dan wanita di suatu tempat dalam waktu
yang lama. Misalnya, bercampurnya pria dan wanita di sekolah, kantor, angkutan umum,
dan lainnya.
Islam telah mengatur pembatasan ikhtilath dalam hadis Nabi Muhammad SAW kepada
para wanita:
“Minggirlah kalian, tidak boleh bagi kalian (para wanita) berjalan di tengah jalan,
hendaklah kalian berjalan di pinggir jalan,” (HR. Abu Daud)
Isyarat lain terkait haramnya ikhtilath, yakni pengaturan shaf wanita dan pria ketika
menunaikan shalat. Dijelaskan bahwa sebaik-baiknya shaf bagi pria adalah paling depan,
sedangkan wanita paling belakang.
5. Menikah
Islam menganjurkan umatnya untuk menikah agar menghindari dosa benar zina.
Sebagaimana dikatakan dalam surah An-Nur ayat ke-32, yang berbunyi:
“Dan menikahlah orang-orang yang masih bujang di antara kamu, dan juga orang-orang
yang layak (menikah) dari hamba-hamba sahayamu yang laki-laki dan perempuan. Jika
mereka miskin, Allah akan memberikan kemampuan kepada mereka dengan karunia-
Nya. Dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui,” (QS. An-Nur: 32)
7. Hikmah menjauhi pergaulan bebas
Umat islam yang mampu menjauhkan diri dari perbuatan zina, maka akan memperoleh
manfaat yang besar. Diantara manfaat tersebut adalah:
b. Kelak akan mendapatkan ayafaat dari Rasulullah Saw. Karena telah mentaatinya.
e. Terpelihara dari penyakit kotor yang ditimbulkan dari perzinaan seperti penyakit
kelamin dan AIDS.