PROPOSAL SKRIPSI
ii
A. Latar Belakang Masalah
kebenaran terhadapnya).
kitab suci umat islam sebagai penyempurna kitab sebelumnya yang terjaga
menjadi pedoman hidup bagi umat Islam yang berarti jika ajaran yang
1
Muhammaddin Muhammaddin, ―Kebutuhan Manusia Terhadap Agama,‖ Jurnal Ilmu
Agama: Mengkaji Doktrin, Pemikiran, Dan Fenomena Agama 14, no. 1 (2013): 99–114.
1
ضاوًا ََّ ِتزِِ ْانمُ ْش ٰتّ ََ ْانَٕ ٰرمٰ ّ ََ ْان َمضٰ ِكٕ ِْه
َ ْشْٕـًٔا ََّ ِت ْان َُا ِنذَٔ ِْه اِد
َ ًٖ ّٰللا ََ ََل ذ ُ ْش ِشكُ ُْا ِت
َ ََا ْعثُذ َُا ه
Nya dengan sesuatu apapun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-
dekat dan tetangga jauh, teman sejawat, Ibnu sabil serta hamba sahaya
berbuat baik sesama manusia yaitu berbuat baik kepada anak-anak yatim.
sedekat jari telunjuk dengan jari tengah ketika berada di syurga. Seperti
halnya yang dilakukan oleh pendiri Istana Anak Yatim Darul Azhar,
yang diberi nama Istana Anak Yatim. Beliau memberi nama dengan
mereka berhak mendapatkan tempat yang mulia dengan harapan tidak ada
dalam sebuah keluarga dan tidak lagi mendapatkan peran orang tua secara
2
mereka belum mampu tumbuh dan berkembang secara optimal baik dari
lingkungan disekitarnya.
bagian dari dakwah islam yang perlu dilakukan untuk membimbing dan
dengan latar belakang yang berbeda-beda seperti anak yatim, piatu, yatim-
3
yang rendah sehingga tidak memiliki kesanggupan dalam menghidupi
TANAH BUMBU”
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Signifikansi Penelitian
1. Secara Teoritis
4
wawasan mengenai proses pelaksanaan bimbingan keagamaan
2. Secara Praktis
bimbingan keagamaan.
bimbingan keagamaan.
c. Bagi Peneliti
5
terjun langsung ke lapangan yang dapat dijadikan bekal untuk
E. Definisi Operasional
1. Bimbingan Keagamaan
anak yatim, piatu dan yatim piatu putra dan putri yang ada di Istana
2
H. M Arifin, Pokok-Pokok Pikiran Tentang Bimbingan Dan Penyuluhan Agama Di
Sekolah Dan Di Luar Sekolah (Jakarta: Bulan Bintang, 2005), h. 2.
6
3. Istana Anak Yatim
yang dihuni oleh anak-anak yatim, piatu dan yatim piatu, yang
F. Penelitian Terdahulu
a. Persamaan
b. Perbedaan
7
a. Persamaan
b. Perbedaan
deskritptif kualitatif.
a. Persamaan
8
b. Perbedaan
G. Sistematika Penulisan
penelitian yang terdiri dari jenis dan pendekatan penelitian, subjek dan
9
H. Kajian Teori
1. Bimbingan
bahasa inggris yaitu guidance yang berasal dari kata kerja 'to guide'
mendatang. 3
pada umumnya.4
oleh orang yang ahli kepada seorang atau beberapa orang, baik anak-
3
M Arifin, Pedoman Pelaksanaan Bimbingan Dan Penyuluhan Agama, (Jakarta: PT
Golden Terayon Press, 1994), h. 18.
4
W.S. Winkel, Bimbingan Dan Konseling Di Institusi Pendidikan (Jakarta: Gramedia
Widiasarana Indonesia, 1997), h. 67.
10
kesulitan-kesulitan di dalam hidupnya agar individu itu dapat mencapai
yang di alaminya‖. 5
11
lebih baik dan menuju kehidupan yang sesuai dengan apa yang
diinginkan.
2. Keagamaan
dari dua akar suku kata yakni ―a‖ yang berarti tidak, dan ―gama‖ yang
8
Kahmad Dadang, Sosiologi Agama, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2000), h. 13.
9
W J S Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, ( Jakarta: Balai Pustaka,
2006), Cet. Ke-3. h. 10-11.
10
Shihab M Quraish, Membumikan Al-Qur‟an, (Bandung: Mizan, 1994), Cet. Ke-1, h.
209.
12
makhluk dengan Tuhannya, hubungan ini ada dalam sikap batinnya
serta tampak dalam ibadah yang dilakukan serta tercermin pada sikap
kesehariannya.11
3. Bimbingan Keagamaan
dan petunjuk tersebut, (3) mau dan mampu menjalankan ketentuan dan
keagamaan.12
11
Albert Sydney Hornby, Oxford Advance Learner‟s Dictionary of Current English,
(London: Oxford University Press, 1955), h. 998.
12
Ainur Rahim Faqih, Bimbingan Dan Konseling Dalam Islam (Yogyakarta: UII Press,
2001), h. 61.
13
Adz-Dzaki dan M. Hamdani Bakran, Psikoterapi Dan Konseling Islam Penerapan
Metode Sufistik, (Yogyakarta: Fajar Pustaka, 2001), h. 137.
13
Menurut Arifin, bimbingan keagamaan adalah usaha pemberian
yang ada pada dirinya melalui dorongan dengan kekuatan iman dan
14
H. M Arifin, Pokok-Pokok Pikiran Tentang Bimbingan Dan Penyuluhan Agama Di
Sekolah Dan Di Luar Sekolah, (Jakarta: Bulan Bintang, 2005), h. 2.
15
Anwar Sutoyo, Bimbingan & Konseling Islam (Teori & Praktik) (Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2013), h. 22.
14
4. Dasar Bimbingan Keagamaan
a. Al-Quran
diantaranya adalah firman Allah SWT dalam Q.S Ali Imran/3: 104
ۗ ع ِه ْان ُم ْى َك ِش ِ َْ ََ ْنرَكُ ْه ِّم ْىكُ ْم ا ُ َّمحٌ َّٔذْعُ ُْنَ اِنَّ ْان َخٕ ِْش َََٔأ ْ ُم ُش َْنَ تِ ْان َم ْع ُش
َ َف ََ َٔ ْى ٍَ ُْن
ٰٰۤ ُ
ََنىِٕكَ ٌُ ُم ْان ُم ْف ِه ُذ ُْن ََا
yang beruntung‖.
15
ض ۗهُ ا َِّن
َ ْٓ اَد ْ ِضىَ ِح ََ َجاد ِْن ٍُ ْم ِتانَّر
َ ٌِ ٓ َ ظ ِح ْان َذ َ ّاُدْعُ ا ِٰن
َ ص ِث ْٕ ِم َس ِتّكَ ِت ْان ِذ ْك َم ِح ََ ْان َم ُْ ِع
yang meliputi:
pikirannya.
16
4) Membimbing dan menjaga keturunan (hifdz al-nash) yang
b. Hadits
sebagai pembentuk hukum jika tidak ada dalam Al-Quran dan juga
16
Anwar Sutoyo, Bimbingan & Konseling Islam (Teori & Praktik) (Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2013), h. 26.
17
tidak akan pernah salah langkah tersesat jalan; sesuatu itu yakni
dihadapinya.
kondisi yang baik atau yang telah baik agar tetap baik atau menjadi
17
Ainur Rahim Faqih, Bimbingan Dan Konseling Dalam Islam (Yogyakarta: UII Press,
2004), h. 35-36.
18
Dengan memperhatikan tujuan dari bimbingan kegamaan yang
telah baik agar tetap baik atau menjadi lebih baik, sehingga tidak
merujuk pada tata cara yang sudah terbina melalui perencanaan yang
pasti, aman dan logis. Sedangkan metode dari segi bahasa berasal dari
dua kata yaitu meta (melalui) dan hodos (jalan atau cara). Dapat
18
Ainur Rahim Faqih, Bimbingan Dan Konseling Dalam Islam (Yogyakarta: UII Press,
2004), h. 37.
19
disimpulkan bahwa metode merupakan sebuah cara yang ditempuh
sebuah cara yang ditempuh agar memperoleh hasil dari tujuan yang
dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang
siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahu
berikut:
a. Al-Hikmah
19
Malik Idris, Strategi Dakwah Kontemporer (Makassar: Sarwah Press, 2007).
20
yang menjelaskan kebenaran dan menghilangkan keraguan atau
luas, tidak hanya paham tentang ilmu agama namun paham tentang
b. Al-Mauidzah Al-Hasanah
20
Munzier Suparta and Harjani Hefni, Metode Dakwah (Jakarta: Prenadamedia Group,
2015), h. 11.
21
Muhiddin, Dakwah Dalam Perspektif Al-Qur‟an (Bandung: Pustaka Setia, 2002), h.
164.
22
Wahidin Saputra, Pengantar Ilmu Dakwah (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011).
21
mengikuti dari apa yang diterimanya hingga dapat menyentuh
hatinya.
22
mempersepsi perkataan itu sama dengan apa yang
23
dikaitkan dengan qaul, maka ia berarti sahlan wa layyinan,
pantas.
24
materi yang indah dan menyejukkan bagi para umat. Jadi, metode
hutuf Jim yang mengikuti wazan Faa’ala, jaa dala dapat bermakna
tanpa kekerasan.
23
Wahidin Saputra, Pengantar Ilmu Dakwah (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011).
25
3) M. Natsir berpendapat bahwa al-mujadalah bi al-laty hiya
1. Metode langsung
menjadi:
a. Metode Individual
24
Awaludin Pimay, Metodologi Dakwah Kajian Teoritis Dari Khazanah Al-Qur‟an
(Semarang: Rasail, 2006), h. 71-72.
26
c) Kunjungan dan observasi kerja, yakni pembimbing
b. Metode Kelompok
tehnik-tehnik :
sebagai forumnya.
(psikologis).
27
Metode tidak langsung (metode komunikasi tidak langsung)
a. Metode individual
2. Melalui telepon.
b. Metode kelompok
3) Melalui brosur.
5) Melalui Televisi25
25
Ainur Rahim Faqih, Bimbingan Dan Konseling Dalam Islam (Yogyakarta: UII Press,
2004), h. 53.
28
7. Materi Bimbingan Keagamaan
26
Aminuddin Sanwar, Pengantar Studi Ilmu Dakwah (semarang: Fakultas Dakwah IAIN
Walisongo, 1985), h. 75.
27
Rosihan Anwar, Akhlak Tasawuf (Bandung: Pustaka Setia, 2010), h. 43.
29
Iman menurut bahasa yaitu membenarkan perkataan
perintah Allah.
menerima hasilnya.29
b. Syari’ah
28
Maulana Muhammad Yusuf Al-Khandalawi, Muntakhab Al-Hadits (Bandung: Pustaka
Setia, 2007), h. 3.
29
Syaikh Muhammad Bin Jamil Zainu, Bimbingan Islam (Jakarta: Darul Haq, 2013), h. 7.
30
bentuk perwujudan yang dilakukan setelah keimanan, yakni amal
1) Ibadah
2) Muamalah’
lingkungannya. 31
c. Akhlak
30
Asy’ari and Akhwan Mukarrom, Pengantar Studi Islam (Surabaya: IAIN Sunan Ampel
Press, 2005), h. 105.
31
Moh. Ali Aziz, Ilmu Dakwah (Jakarta: Pernada Media, 2004), h. 21-22.
31
suatu perbuatan baik dan buruk tanpa pemikiran dan pertimbangan
terlebih dahulu. 32
ش ا ََِّل ِن َٕ ْعثُذ َُْ ِن ِ ْ ََ ََ َما َخهَ ْمدُ ْان ِج َّه
َ اَل ْو
32
Moh. Ali Aziz, Ilmu Dakwah (Jakarta: Pernada Media, 2004), h. 22.
33
Nipan Abdul Halim, Menghias Diri Dengan Akhlak Terpuji (Jakarta: Mitra Pustaka,
2000), h. 9.
32
Kedua, hablun min an-nas yaitu pola hubungan yang
makhluk sosial yang tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain.
33
8. Pengertian Anak Yatim
adalah anak yang tidak beribu atau berbapak, tetapi sebagian orang
yatim adalah anak laki-laki atau perempuan yang ditinggal wafat oleh
yang tidak hanya yatim, namun juga tidak ada yang memeliharanya. 36
Jadi, anak yatim adalah anak yang ditinggal wafat oleh ayahnya,
34
Luis Al-Ma’luf, Al-Munjid Fii Lughat Wal-A‟lam (Beirut, Libanon: Dar El-Masyrek,
1986).
35
Poerwardaminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1985), h.
1152.
36
M. Abdul Mujib, Kamus Istilah Fiqih (Jakarta: Pustaka Firdaus, 1994).
37
Sulaiman Rasyid, Fiqh Islam, (jakarta: Sinar Baru Algensindo, 1994), h. 316.
34
9. Kedudukan Anak Yatim
dia bagaikan bangun pada malam hari dan puasa pada siang harinya,
dan bagaikan orang yang keluar setiap pagi dan sore menghunus
bagaikan saudara, sebagaimana kedua jari ini, yaitu jari telunjuk dan
rumahnya terdapat anak yatim yang diasuh dengan baik, penuh kasih
38
Muhammad Irfan Firdauz, Dahsyatnya Berkah Menyantuni Anak Yatim, (Yogyakarta:
Pustaka Albani, 2012), h. 11.
39
Muhammad Irfan Firdauz, Dahsyatnya Berkah Menyantuni Anak Yatim, (Yogyakarta:
Pustaka Albani, 2012), h.
35
sayang, maka rumah tersebut adalah sebaikbaik rumah kaum
untuk dijadikan sarana pencari mutiara surga. Jika kita ikhlas karena
Allah, hanya dengan mengusap kepala anak yatim pun, kita akan
wenang”.41
40
Muhammad Irfan Firdauz, Dahsyatnya Berkah Menyantuni Anak Yatim, (Yogyakarta:
Pustaka Albani, 2012), h.
41
Muhammad Irfan Firdauz, Dahsyatnya Berkah Menyantuni Anak Yatim, (Yogyakarta:
Pustaka Albani, 2012), h.
36
terutama yang menyangkut anak yatim. Sebagaimana firman Allah
yang berbuat kerusakan dan yang berbuat kebaikan. Dan jika Allah
itu makan, minum maupun dalam hal usaha sama sekali tidak
37
dilandasi dengan sikap saling memaafkan tanpa adanya keinginan
anak yatim tidak merasa hina dan susah. Dengan bersikap lemah
Darda).43
42
Ahmad Mushtofa Al-marghy, Tafsir Al-Marghiy, (Semarang: Toba Putra, 1986), h.
503.
43
Irfan Fachruddin, Pilihan Sabda Rasul (Hadis-hadis Pilihan), (Jakarta: Bumi Aksara,
1997), h. 55.
38
untuk mendapatkan itu semua adalah keikhlasan hati dari seorang
pendidikan dan moralitas sang anak terlebih bagi anak yatim yang
Baqarah/2: 83
ّضاوًا ََّرِِ ْانمُ ْش ٰت َ ٓ اِص َْش ٰۤا ِء ْٔ َم ََل ذ َ ْعثُذ َُْنَ ا ََِّل ه
َ ّْٰللا ََ ِت ْان َُا ِنذَٔ ِْه اِد ْٓ ََِاِرْ ا َ َخزْوَا ِم ْٕثَاقَ َتى
tidak memenuhi janji itu, kecuali sebagian kecil dari kamu dan kamu
selalu berpaling‖.
untuk berbuat baik kepada anak yatim adalah bahwa pada umumnya
39
anak yatim itu tidak memiliki orang yang dapat mengasihinya
melakukan tugas mendidik anak dengan cara yang paling baik. Perlu
dari suatu umat atau bangsa. Apabila akhlak mereka rusak, maka akan
yang mereka tempuh dan hal ini akan berimbas pada terciptanya krisis
I. Metode Penelitian
a. Pendekatan Penelitian
40
Pendekatan ini digunakan sebagai prosedur penelitian yang
sebenarnya.
Tanah Bumbu.
b. Jenis penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan
a. Subjek Penelitian
41
Subjek dalam penelitian ini adalah ketua Yayasan,
b. Objek Penelitian
3. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini bertempat di Jl. Batu Benawa Rt. 09, Desa
Selatan.
a. Data
42
struktur organisasi/kepengurusan dan lain-lain berkaitan dengan
b. Sumber Data
dan sekunder.
santriwati.
43
Data sekunder juga dapat berupa struktur kepengurusan, denah
ada.
sebagai berikut:
a. Observasi
terhadap santri.
b. Wawancara
44
terfokus pada rumusan masalah, namun pertanyaan lain yang
sekunder.
c. Dokumentasi
47
Husain Usman dan Purnomo Setiadi Akbar, Metodologi Penelitian Sosial,. Cet. IV;
(Jakarta: Bumi Aksara, 2001), h. 73.
45
a. Pengumpulan data, yaitu peneliti mengumpulkan data yang
dan dokumentasi.
48
Ahmad Tanzeh, Pengantar Metode Penelitian, (Yogyakarta: Teras, 2009), h. 67.
46
kepada Anak Yatim di Istana Anak Yatim Tanah Bumbu, kemudian
dipakai adalah sebuah data yang valid yaitu dengan pengabsahan data
terdiri dari: (1) triangulasi sumber, yaitu pengecekkan data yang telah
data melalui sumber yang sama dengan teknik yang berbeda; (3)
47
DAFTAR PUSTAKA
Al-Ma’luf, Luis. Al-Munjid Fii Lughat Wal-A‟lam. Beirut, Libanon: Dar El-
Masyrek, 1986.
Al-marghy, Ahmad Mushtofa. Tafsir Al-Marghiy. Semarang: Toba Putra, 1986.
Anwar, Rosihan. Akhlak Tasawuf. Bandung: Pustaka Setia, 2010.
48
Mappiare, Andi. ―Pengantar Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah.‖ Surabaya:
Usaha Nasional (1984).
Muhammaddin, Muhammaddin. ―Kebutuhan Manusia Terhadap Agama.‖ Jurnal
Ilmu Agama: Mengkaji Doktrin, Pemikiran, Dan Fenomena Agama 14, no. 1
(2013): 99–114.
Muhiddin. Dakwah Dalam Perspektif Al-Qur‟an. Bandung: Pustaka Setia, 2002.
Mujib, M. Abdul. Kamus Istilah Fiqih. Jakarta: Pustaka Firdaus, 1994.
49
Yogyakarta: Fajar Pustaka, 2001.
50
Ilmu Agama: Mengkaji Doktrin, Pemikiran, Dan Fenomena Agama 14, no. 1
(2013): 99–114.
Muhiddin. Dakwah Dalam Perspektif Al-Qur‟an. Bandung: Pustaka Setia, 2002.
Mujib, M. Abdul. Kamus Istilah Fiqih. Jakarta: Pustaka Firdaus, 1994.
Pimay, Awaludin. Metodologi Dakwah Kajian Teoritis Dari Khazanah Al-
Qur‟an. Semarang: Rasail, 2006.
Poerwadarminta, W J S. ―Kamus Umum Bahasa Indonesia, Edisi III, Cet. 3.‖
Jakarta: Balai Pustaka (2006).
Poerwardaminta. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 1985.
Prayitno, and Erman Amti. Dasar Dasar Bimbingan Dan Konseling. Jakarta:
Rineka Cipta, 2004.
Saputra, Wahidin. Pengantar Ilmu Dakwah. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011.
Suparta, Munzier, and Harjani Hefni. Metode Dakwah. Jakarta: Prenadamedia
Group, 2015.
Suprayogo, Imam, and Tobroni. Metodologi Penelitian Sosial-Agama. Remaja
Rosdakarya, 2003.
Sutoyo, Anwar. Bimbingan & Konseling Islam (Teori & Praktik). Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2013.
Tanzeh, Ahmad. Pengantar Metode Penelitian. Yogyakarta: Teras, 2009.
Usman, Husain, and Purnomo Setiadi Akbar. ―Metodologi Penelitian Sosial,. Cet.
IV; Jakarta: PT.‖ Bumi Aksara (2001): h. 73.
51
Al-Ma’luf, Luis. Al-Munjid Fii Lughat Wal-A‟lam. Beirut, Libanon: Dar El-
Masyrek, 1986.
Al-marghy, Ahmad Mushtofa. Tafsir Al-Marghiy. Semarang: Toba Putra, 1986.
Anwar, Rosihan. Akhlak Tasawuf. Bandung: Pustaka Setia, 2010.
Arifin, H. M. Pokok-Pokok Pikiran Tentang Bimbingan Dan Penyuluhan Agama
Di Sekolah Dan Di Luar Sekolah. Jakarta: Bulan Bintang, 2005.
Arifin, M. ―Pedoman Pelaksanaan Bimbingan Dan Penyuluhan Agama.‖ In
Pedoman Pelaksanaan Bimbingan Dan Penyuluhan Agama, 18, 1994.
Arifin, Zainal. Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011.
Asy’ari, and Akhwan Mukarrom. Pengantar Studi Islam. Surabaya: IAIN Sunan
Ampel Press, 2005.
52
Mujib, M. Abdul. Kamus Istilah Fiqih. Jakarta: Pustaka Firdaus, 1994.
53
Anwar, Rosihan. Akhlak Tasawuf. Bandung: Pustaka Setia, 2010.
54
Poerwadarminta, W J S. ―Kamus Umum Bahasa Indonesia, Edisi III, Cet. 3.‖
Jakarta: Balai Pustaka (2006).
Poerwardaminta. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 1985.
Prayitno, and Erman Amti. Dasar Dasar Bimbingan Dan Konseling. Jakarta:
Rineka Cipta, 2004.
Quraish, Shihab M. ―Membumikan Al-Qur’an.‖ Bandung: Mizan (1994).
Rasyid, Sulaiman. Fiqh Islam. jakarta: Sinar Baru Algensindo, 1994.
Sanwar, Aminuddin. Pengantar Studi Ilmu Dakwah. semarang: Fakultas Dakwah
IAIN Walisongo, 1985.
Saputra, Wahidin. Pengantar Ilmu Dakwah. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011.
Suparta, Munzier, and Harjani Hefni. Metode Dakwah. Jakarta: Prenadamedia
Group, 2015.
Suprayogo, Imam, and Tobroni. Metodologi Penelitian Sosial-Agama. Remaja
Rosdakarya, 2003.
Sutoyo, Anwar. Bimbingan & Konseling Islam (Teori & Praktik). Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2013.
Tanzeh, Ahmad. Pengantar Metode Penelitian. Yogyakarta: Teras, 2009.
Usman, Husain, and Purnomo Setiadi Akbar. ―Metodologi Penelitian Sosial,. Cet.
IV; Jakarta: PT.‖ Bumi Aksara (2001): h. 73.
Winkel, W.S. Bimbingan Dan Konseling Di Institusi Pendidikan. Jakarta:
Gramedia Widiasarana Indonesia, 1997.
Zainu, Syaikh Muhammad Bin Jamil. Bimbingan Islam. Jakarta: Darul Haq, 2013.
Adz-Dzaki. Psikoterapi Dan Konseling Islam Penerapan Metode Sufistik.
Yogyakarta: Fajar Pustaka, 2001.
Al-Khandalawi, Maulana Muhammad Yusuf. Muntakhab Al-Hadits. ban: Pustaka
Setia, 2007.
Al-Ma’luf, Luis. Al-Munjid Fii Lughat Wal-A‟lam. Beirut, Libanon: Dar El-
Masyrek, 1986.
Al-marghy, Ahmad Mushtofa. Tafsir Al-Marghiy. Semarang: Toba Putra, 1986.
Anwar, Rosihan. Akhlak Tasawuf. Bandung: Pustaka Setia, 2010.
Arifin, H. M. Pokok-Pokok Pikiran Tentang Bimbingan Dan Penyuluhan Agama
Di Sekolah Dan Di Luar Sekolah. Jakarta: Bulan Bintang, 2005.
55
Arifin, M. ―Pedoman Pelaksanaan Bimbingan Dan Penyuluhan Agama.‖ In
Pedoman Pelaksanaan Bimbingan Dan Penyuluhan Agama, 18, 1994.
Arifin, Zainal. Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011.
Asy’ari, and Akhwan Mukarrom. Pengantar Studi Islam. Surabaya: IAIN Sunan
Ampel Press, 2005.
Aziz, Moh. Ali. Ilmu Dakwah. Jakarta: Pernada Media, 2004.
Dadang, Kahmad. ―Sosiologi Agama.‖ Remaja Rosdakarya, Bandung (2000).
Fachruddin, Irfan. Pilihan Sabda Rasul. Jakarta: Bumi Aksara, 1997.
Faqih, Ainur Rahim. Bimbingan Dan Konseling Dalam Islam. Yogyakarta: UII
Press, 2004.
———. Bimbingan Dan Konseling Dalam Islam. Yogyakarta: UII Press, 2004.
Firdauz, Muhammad Irfan. Dahsyatnya Berkah Menyantuni Anak Yatim,.
Yogyakarta: Pustaka Albani, 2012.
Gunarso, Singgih D. ―Psikologi Untuk Membimbing.‖ Jakarta: Gunung Mulia
(1995).
Halim, Nipan Abdul. Menghias Diri Dengan Akhlak Terpuji. Jakarta: Mitra
Pustaka, 2000.
Hornby, Albert Sydney. Oxford Advance Learner‟s Dictionary of Current
English. London: Oxford University Press, 1955.
Idris, Malik. Strategi Dakwah Kontemporer. Makassar: Sarwah Press, 2007.
Mappiare, Andi. ―Pengantar Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah.‖ Surabaya:
Usaha Nasional (1984).
Muhammaddin, Muhammaddin. ―Kebutuhan Manusia Terhadap Agama.‖ Jurnal
Ilmu Agama: Mengkaji Doktrin, Pemikiran, Dan Fenomena Agama 14, no. 1
(2013): 99–114.
Muhiddin. Dakwah Dalam Perspektif Al-Qur‟an. Bandung: Pustaka Setia, 2002.
Mujib, M. Abdul. Kamus Istilah Fiqih. Jakarta: Pustaka Firdaus, 1994.
Pimay, Awaludin. Metodologi Dakwah Kajian Teoritis Dari Khazanah Al-
Qur‟an. Semarang: Rasail, 2006.
Poerwadarminta, W J S. ―Kamus Umum Bahasa Indonesia, Edisi III, Cet. 3.‖
Jakarta: Balai Pustaka (2006).
56
Prayitno, and Erman Amti. Dasar Dasar Bimbingan Dan Konseling. Jakarta:
Rineka Cipta, 2004.
Quraish, Shihab M. ―Membumikan Al-Qur’an.‖ Bandung: Mizan (1994).
Rasyid, Sulaiman. Fiqh Islam. jakarta: Sinar Baru Algensindo, 1994.
Sanwar, Aminuddin. Pengantar Studi Ilmu Dakwah. semarang: Fakultas Dakwah
IAIN Walisongo, 1985.
Saputra, Wahidin. Pengantar Ilmu Dakwah. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011.
Suparta, Munzier, and Harjani Hefni. Metode Dakwah. Jakarta: Prenadamedia
Group, 2015.
Suprayogo, Imam, and Tobroni. Metodologi Penelitian Sosial-Agama. Remaja
Rosdakarya, 2003.
Sutoyo, Anwar. Bimbingan & Konseling Islam (Teori & Praktik). Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2013.
Tanzeh, Ahmad. Pengantar Metode Penelitian. Yogyakarta: Teras, 2009.
Usman, Husain, and Purnomo Setiadi Akbar. ―Metodologi Penelitian Sosial,. Cet.
IV; Jakarta: PT.‖ Bumi Aksara (2001): h. 73.
Winkel, W.S. Bimbingan Dan Konseling Di Institusi Pendidikan. Jakarta:
Gramedia Widiasarana Indonesia, 1997.
Zainu, Syaikh Muhammad Bin Jamil. Bimbingan Islam. Jakarta: Darul Haq, 2013.
Adz-Dzaki. Psikoterapi Dan Konseling Islam Penerapan Metode Sufistik.
Yogyakarta: Fajar Pustaka, 2001.
57
Asy’ari, and Akhwan Mukarrom. Pengantar Studi Islam. Surabaya: IAIN Sunan
Ampel Press, 2005.
Aziz, Moh. Ali. Ilmu Dakwah. Jakarta: Pernada Media, 2004.
Dadang, Kahmad. ―Sosiologi Agama.‖ Remaja Rosdakarya, Bandung (2000).
Fachruddin, Irfan. Pilihan Sabda Rasul. Jakarta: Bumi Aksara, 1997.
Faqih, Ainur Rahim. Bimbingan Dan Konseling Dalam Islam. Yogyakarta: UII
Press, 2004.
———. Bimbingan Dan Konseling Dalam Islam. Yogyakarta: UII Press, 2004.
Firdauz, Muhammad Irfan. Dahsyatnya Berkah Menyantuni Anak Yatim,.
Yogyakarta: Pustaka Albani, 2012.
Gunarso, Singgih D. ―Psikologi Untuk Membimbing.‖ Jakarta: Gunung Mulia
(1995).
Halim, Nipan Abdul. Menghias Diri Dengan Akhlak Terpuji. Jakarta: Mitra
Pustaka, 2000.
Hornby, Albert Sydney. Oxford Advance Learner‟s Dictionary of Current
English. London: Oxford University Press, 1955.
Idris, Malik. Strategi Dakwah Kontemporer. Makassar: Sarwah Press, 2007.
Mappiare, Andi. ―Pengantar Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah.‖ Surabaya:
Usaha Nasional (1984).
Muhammaddin, Muhammaddin. ―Kebutuhan Manusia Terhadap Agama.‖ Jurnal
Ilmu Agama: Mengkaji Doktrin, Pemikiran, Dan Fenomena Agama 14, no. 1
(2013): 99–114.
Muhiddin. Dakwah Dalam Perspektif Al-Qur‟an. Bandung: Pustaka Setia, 2002.
Mujib, M. Abdul. Kamus Istilah Fiqih. Jakarta: Pustaka Firdaus, 1994.
Pimay, Awaludin. Metodologi Dakwah Kajian Teoritis Dari Khazanah Al-
Qur‟an. Semarang: Rasail, 2006.
Poerwadarminta, W J S. ―Kamus Umum Bahasa Indonesia, Edisi III, Cet. 3.‖
Jakarta: Balai Pustaka (2006).
Poerwardaminta. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 1985.
Prayitno, and Erman Amti. Dasar Dasar Bimbingan Dan Konseling. Jakarta:
Rineka Cipta, 2004.
58
Rasyid, Sulaiman. Fiqh Islam. jakarta: Sinar Baru Algensindo, 1994.
Usman, Husain, and Purnomo Setiadi Akbar. ―Metodologi Penelitian Sosial,. Cet.
IV; Jakarta: PT.‖ Bumi Aksara (2001): h. 73.
Winkel, W.S. Bimbingan Dan Konseling Di Institusi Pendidikan. Jakarta:
Gramedia Widiasarana Indonesia, 1997.
Zainu, Syaikh Muhammad Bin Jamil. Bimbingan Islam. Jakarta: Darul Haq, 2013.
59
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
60