Anda di halaman 1dari 12

BAHAN AJAR

PESANTREN RAMADHAN 1444 H / 2023 M


TINGKAT SMP / MADRASAH TSANAWIYAH

PESANTREN RAMADHAN SEBAGAI


IKHTIAR MEMBENTUK GENERASI YANG BERAKHLAK

BAGIAN KESEJAHTERAAN RAKYAT


SEKRETARIAT DAERAH
PEMERINTAH KOTA PADANG
TAHUN 2023 M/1444 H
Koordinator Tim Perumus

FUJI ASTOMI, SSTP, M.Si

Tim Perumus

Dr. DAMRI, M.Pd


Dr. MUHAMMAD KOSIM, M.A
Dr. AZIZA MERIA, M.Ag
ZURRIATI B, S.Ag, M.A
DEWI YULIANI, S.Ag, M.A
MUHAMMAD TAUFIK, S.Ag, M.Si

Editor

RITA

Diedit kembali, diterbitkan dan dicetak oleh

Bagian Kesejahteraan Rakyat

Sekretariat Daerah Kota Padang

Tahun 2023
SAMBUTAN WALI KOTA PADANG

Bismillaahirrahmaanirraahiim..
Dengan senantiasa memuji dan bersyukur kehadirat Allah Subhaanahu
Wata‟ala, serta sholawat dan salam semoga tercurah untuk Nabi Muhammad
Shallallahu Alaihi Wasallam, tokoh teladan dalam membangun peradaban untuk
kesejahteraan umat manusia dari dunia hingga akhirat kelak.
Pemerintah Kota Padang sangat menyambut baik dan memberikan apresiasi
atas terbitnya Buku Panduan Pelaksanaan Pesantren Ramadhan 1444 H/2023 M
dan Bahan Ajar Bagi Peserta Didik SD/MI dan SMP/MTs, dalam mendukung
pendidikan berkarakter bagi peserta didik dengan Pendidikan Agama yang
mempedomani Al-qur‟an dan Hadist serta Pendidikan Budaya Alam Minangkabau
yang sarat dengan niliai-nilai etika dan estetika.
Perkembangan ilmu dan teknologi yang cukup pesat, serta kuatnya arus
globalisasi dan modernisasi, berpotensi menggeser nilai-nilai agama dan budaya pada
diri seseorang khususnya generasi muda.
Alhamdulillaah.., Pemerintah Kota Padang secara konsisten dan berkomitmen
dapat melaksanakan program Pesantren Ramadhan yang ke-19 kalinya ini, yang
merupakan salah satu ikhtiar Pemerintah agar generasi muda Sumatera Barat
khususnya Kota Padang tidak kehilangan jati diri “Adat Basandi Syara’, Syara’
Basandi Kitabullah, Syara’ Mangato Adat Mamakai, Alam Takambang Jadi Guru
(ABS-SBK)”, sehingga memiliki kemampuan untuk beradaptasi dan membentengi diri
dengan selalu mengamalkan nilai-nilai Agama (Al-qur‟an dan Hadist) serta nilai-nilai
Budaya Minangkabau.
Melalui pengintegrasian kompetensi dasar keagamaan dan kompetensi dasar
budaya ini kiranya dapat mewujudkan karakter dan sikap Generasi Muda yang
Berakhlak.
InsyaAllaah.., semoga rencana besar dengan kerja sama serta dukungan kita
semua dalam mewujudkan pembangunan Masyarakat Madani di Kota Padang
melalui pelaksanaan kegiatan Pesantren di bulan suci Ramadhan 1444 H/2023 M ini
diridhoi dan diberkahi oleh Allah Subhaanahu Wata‟ala. Sehingga negeri Kita ini
senantiasa aman dan damai, dengan penduduknya yang ramah dan berakhlak, serta
pemimpinnya yang dekat dengan Allah dan dekat dengan rakyatnya. Aamiiin..

Padang, 09 Sya‟ban 1444 H


01 Maret 2023
WALI KOTA PADANG

HENDRI SEPTA, B.Bus (Acc), MIB

i
DAFTAR ISI

SAMBUTAN WALI KOTA PADANG .................................................................... i


DAFTAR ISI ...................................................................................................... ii
AL-HADII DAN AL-GHAFFAAR ......................................................................... 1
TATA CARA MANDI WAJIB DAN HIKMAHNYA .................................................. 8
AL-MUJIIB DAN AL-WAKIIL ............................................................................. 16
KEUTAMAAN BERSHALAWAT KEPADA NABI MUHAMMAD SAW ..................... 23
KEUTAMAAN SHALAT BERJAMAAH ................................................................ 29
KETENTUAN MELAKSANAKAN SHALAT BERJAMAAH ..................................... 37
IMAN KEPADA KITABULLAH (AL-QUR‟AN ........................................................ 45
MEMANDIKAN DAN MENGAFANI JENAZAH .................................................... 54
MEN-SHALAT-KAN DAN MENGUBURKAN JENAZAH ....................................... 61
TOLERANSI DALAM ISLAM .............................................................................. 68
DURHAKA KEPADA ORANG TUA (UQUQUL WALIDAIN) ................................... 73
ANCAMAN PERGAULAN BEBAS ....................................................................... 78
CERDAS BERTEKNOLOGI ............................................................................... 86
TAFSIR SURAT AS-SAJDAH ............................................................................. 91
KISAH TELADAN UMAR BIN ABDUL AZIZ, WALI KOTA MADINAH ................... 99
ADAB DAN KEUTAMAAN I‟TIKAF DALAM BULAN RAMADHAN ......................... 104
ADAT MINANGKABAU SUMBANG DUO BALEH ................................................ 112

ii
Bahan Ajar Tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) / Madrasah Tsanawiyah (MTs)

Pesantren Ramadhan 1444 Hijriah / 2023 Kota Padang 1


Bahan Ajar Tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) / Madrasah Tsanawiyah (MTs)

Asmaul Husna adalah nama-nama yang baik bagi Allah. Sebagai


seorang yang beriman, kita harus berusaha mengetahui dan
menghafalnya. Bahkan Allah SWT telah memerintahkan kita untuk berdoa dengan
menyebut nama-nama Allah tersebut, sebagaimana firman Allah berikut ini:
ۤ ِ ِ ِ َّ ِۖ ۤ ِ‫ِ ه‬
ۖ ‫ف اَ ْْسَا ِٕىوٖۗ َسيُ ْج َزْو َن َما َكانُ ْوا يَ ْع َملُ ْو َن‬ ‫ن‬‫و‬ ‫د‬ ‫ْح‬‫ل‬ ‫ي‬
ْْٓ َ ْ ُ ُ َ ْ ‫ن‬‫ي‬ ‫ذ‬ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫وا‬‫ر‬
ُ َ َ َ ُ ْ ُ ْ َ ‫َو ّلِل ْاْلَ ْْسَ ُ ُْ ْ ه‬
‫ذ‬‫و‬ ‫ا‬ ‫ِب‬ ‫ه‬‫و‬ ‫ع‬ ‫د‬‫ا‬ ‫ف‬ ‫ٰن‬‫س‬‫ْل‬ ‫ا‬ ‫ء‬ ‫ا‬
“Dan Allah memiliki Asma'ul-Husna (nama-nama yang terbaik), maka bermohonlah
kepada-Nya dengan menyebutnya Asma'ul-Husna itu dan tinggalkanlah orang-
orang yang menyalahartikan nama-nama-Nya. Mereka kelak akan mendapat
balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan”.

Asmaul Husna hanyalah milik Allah SWT, manusia sebagai makhluk ciptaanNya
dapat memahami,mempelajari dan meniru kandungan makna dari nama-nama yang
baik tersebut dalam kehidupan sehari-hari.Misalnya diucapkan ketika dalam berzikir
dan berdoa, Ketika berdoa, nama-nama dalam Asmaul Husna kita baca dan kita pilih
sesuai dengan permintaan kita, misalnya kita mohon petunjuk,bacalah Al-Hadi dan
kita mau minta ampun maka diisyaratkan membaca Allah al_Ghaffar,begitu
selanjutnya.
Materi ini menjelaskan tentang makna, dalil, dan akhlak keteladanan Asmaul
Husna Al-Hadi dan A-Ghaffar.

a. Makna dan Dalil


Al-Hadi berarti Allah Maha Memberi Petunjuk dan menunjukkan hamba-hamba-
Nya kepada-Nya, menunjukkan jalan kebajikan dan amalan yang bisa mendekatkan
kepada-Nya. Allah lah yang selalu memberi petunjuk hamba-hamba-Nya sehingga
mereka pun taat kepada-Nya. Dan yang paling sering terasa bahwa hanya Allah swt
yang dapat menunjukkan yang tersesat sehingga mereka bertaubat dapat kembali
kepada jalan kebenaran.

‫ين‬ َ ِ‫ك فَػيُػ ْؤِمنُوا بِ ِو فَػتُ ْخب‬


ِ َّ ِ َّ ‫ت لَوُ قُػلُوبػهم وإِ َّف‬ َ ِّ‫ْم أَنَّوُ ا ْْلَ ُّق ِم ْن َرب‬ ِ ‫ولِيػ ْعلَم الَّ ِذين أُوتُوا ال‬
َ ‫اَّللَ ََلَاد الذ‬ َ ْ ُُ َ ‫ل‬‫ْع‬ َ َ ََ
ٍ ‫صر‬
‫اط ُم ْستَ ِق ٍيم‬ ِ ِ
َ ‫آمنُوا إ ََل‬ َ
“Dan agar orang-orang yang telah diberi ilmu, meyakini bahwasanya Al Quran
itulah yang hak dari Tuhan-mu lalu mereka beriman dan tunduk hati mereka
kepadanya dan sesungguhnya Allah adalah pemberi petunjuk bagi orang-orang
yang beriman kepada jalan yang lurus”. (Qs. Al-Hajj/22: 54)

Manusia dikarunia Allah petunjuk yang bermacam-macam dan bertingkat.


Tingkat kedua tidak bisa diperoleh sebelum memperoleh tingkat pertama, begitu
seterusnya. Ada empat jenis tingkatan petunjuk tersebut.
1) Potensi naluriah.
Potensi ini diperoleh manusia sejak lahir, seperti tangisan seorang bayi sebelum
matanya terbuka. Tangis ini merupakan anugerah Allah kepadanya untuk
dijadikan petunjuk sehingga siapa saja yang sekelilingnya mengetahui bahwa dia
ada, hidup dan membutuhkan pertolongan.
2) Pancaindera
Naluri tidak mampu mencapai apa pun yang berada di luar tubuh pemilik naluri
itu. Maka manusia butuh anugerah Allah, itulah petunjuk-Nya berupa
pancaindera. Namun betapa tajam dan pekanya kemampuan indera manusia,
sering kali hasil yang diperolehnya tidak menggambarkan hakikat yang
sebenarnya. Setajam mata seseorang, dia akan melihat tongkat yang lurus
menjadi bengkok di dalam air.

Pesantren Ramadhan 1444 Hijriah / 2023 Kota Padang 2


Bahan Ajar Tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) / Madrasah Tsanawiyah (MTs)

3) Akal
Untuk meluruskan keterbatasan dan kesalahan pancaindera, Allah beri petunjuk
manusia berupa akal. Akal mampu mengoordinir semua informasi yang diperoleh
indera lalu membuat kesimpulan-kesimpulan yang lebih tepat dari sekedar hasil
informasi indera. Namun akal juga terbatas yang lebih menekankan pada aspek
alam nyata, bahkan terkadang kesimpulan akal bisa mengaburkan suatu
kebenaran. Maka manusia juga butuh petunjuk Allah melebihi akal, yaitu
hidayah agama.
4) Agama
Petunjuk (hidayah) agama ada dua bentuk, yaitu:
a. Petunjuk menuju kebahagiaan dunia dan ukhrawi
ٍ ‫صر‬
‫اط ُّم ْستَ ِق ٍيم‬ ِ ِ ِ َ َّ‫وإِن‬
َ ‫ك لَتَػ ْهدي إ ََل‬ َ
“Dan sesungguhnya kamu benar-benar memberi petunjuk kepada jalan yang
lurus”. (Asy-Syuura/42: 52).

b. Petunjuk serta kemampuan untuk melaksanakan isi petunjuk.


ِ َ َ‫اَّللَ يَػ ْه ِدي َمن ي‬
َّ ‫ت َولَ ِك َّن‬ ِ َ َّ‫إِن‬
َ ‫شاءُ َو ُى َو أَ ْعلَ ُم ِِبل ُْم ْهتَد‬
‫ين‬ َ ‫َحبَػ ْب‬
ْ ‫ك ََل تَػ ْهدي َم ْن أ‬
“Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang
kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-
Nya, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk”.
(Qs. Al-Qashash/28: 56).

Umar Sulaiman al-Asyqar membagi pula hidayah ada dua macam, yaitu:
a. Petunjuk dan pengarahan
ِ ُ‫اب ا َْل‬
‫وف ِِبَا َكانُوا‬ ِ ‫ود فَػه َديػناىم فَاستحبُّوا الْعمى علَى ا َْل َدى فَأَ َخ َذتْػهم ص‬
ِ ‫اع َقةُ ال َْع َذ‬ َ ُْ ُ َ َ َ َ َ ْ ْ ُ َ ْ َ ُ ُ‫َوأ ََّما ََث‬
‫يَ ْك ِسبُو َف‬
“Dan adapun kaum Tsamud, maka mereka telah Kami beri petunjuk tetapi
mereka lebih menyukai buta (kesesatan) daripada petunjuk, maka mereka
disambar petir azab yang menghinakan disebabkan apa yang telah mereka
kerjakan.” (Qs. Fussilat [41]: 17)

b. Hidayah yang hanya diberikan Allah Swt.


Hidayah ini hanya Allah Swt yang mampu memberikan kepada hamba-hamba-
Nya yang Dia kehendaki. Semua manusia tidak mampu memberikan hidayah
ini, bahkan Rasulullah Saw pun tidak mampu memberikan hidayah kepada
orang-orang yang beliau kasihi.
ِ َ َ‫اَّللَ يَػ ْه ِدي َمن ي‬
َّ ‫ت َولَ ِك َّن‬ ِ َ َّ‫إِن‬
َ ‫شاءُ َو ُى َو أَ ْعلَ ُم ِِبل ُْم ْهتَد‬
‫ين‬ َ ‫َحبَػ ْب‬
ْ ‫ك ََل تَػ ْهدي َم ْن أ‬
“Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang
kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-
Nya, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk.”
(QS. Al-Qashash [28]: 56)

Semua manusia diwajibkan untuk senantiasa memohon hidayah (petunjuk)


kepada Allah Swt setiap saat agar selalu ditunjukkan jalan yang lurus dan
diridhai-Nya.

Pesantren Ramadhan 1444 Hijriah / 2023 Kota Padang 3


Bahan Ajar Tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) / Madrasah Tsanawiyah (MTs)

ِ
‫قيم‬
َ َ‫ط املُست‬ ِّ ‫اىد ََن‬
َ ‫الصرا‬
“Tunjukilah kami jalan yang lurus” (Qs. Alfatihah/1: 6).
Thahir Ibn „Asyur menyebut ayat ke-6 surat al-Fatihah dapat dipahami dalam
arti sebagai permohonan agar kiranya Allah Swt menganugerahkan kepada si
pemohon–melalui naluri, pancaindera, akal, dan agama–kemampuan untuk
menggapai jalan lurus lagi luas itu. Sehingga As-Siratal al-Mustaqim tidak saja
dirasakan di dalam naluri atau dilihat, dicium, didengar, dan diraba oleh
panca indera, tetapi juga dibenarkan oleh akal, serta dari saat ke saat
memperoleh bimbingan dan pengetahuan yang bersumber dari Allah Swt.
kemudian diberi pula kemampuan untuk melaksanakannya. Seperti pantun
minang mengatakan : “Ado pandan ado duri, dalam duri baduri pulu, ado
badan ado diri dalam diri badiri pulo”

b. Akhlak Keteladanan
1) Yakini dan sadari bahwa petunjuk yang sempurna hanyalah petunjuk Allah.
seperti pepatah mengingatkan : “Kamanakan barajo ka mamak, mamak barajo ka
panghulu, panghulu barajo ka mufakat, mufakat barajo ka nan bana, nan bana
badiri sandiriNyo”
2) Rujuklah Alquran dan Sunnah untuk memperoleh petunjuk. Adagium/pepatah
adat Minangkabau adalah : “Adat basandi syara‟, syara‟ basandi kitabullah.
Syara‟ mangato adat mamakai.Alam takambang jadi guru”. Menurut Undang Adat
Minangkabau (sumpah sati bukik Marapalam) sumber hukum di Minangkabau
adalah Al Qur‟an, Sunnah, Ijma dan Qiyas. Selanjutnya pituah adat mengatakan,
Pariangan manjadi tampuak tangkai, Pagaruyuang pusek tanah data, tigo luhak
rang mangatokan, adaik jo syarak kok bacarai, bakeh bagantuang nan lah
sakah, tampek bapijak nan lah taban.
3) Alquran juga berfungsi sebagai petunjuk, maka baca, pahami, hafal, hayati,
amalkan dan ajarkanlah Alquran. Ingat putuah adat “Firman Tuhan dalan Al-
qur‟an, sado aturan langkok disitu, untuak pambina mamupuak iman, manjadi
ummaik basatu padu”.
4) Berilah bimbingan kepada lingkungan dengan terlebih dahulu tampil ke depan
memberi contoh teladan sambil menjelaskan dengan lemah lembut dan simpati
bimbingan-bimbingannya. Sebagaimana ungkapan dalam pepatah adat
Minangkabau yang mengatakan: “Anak ikan dimakan ikan, gadang ditabek anak
tenggiri. Ameh bukan perakpun bukan, budi saketek rang haragoi”

c. Doa
Rasulullah SAW mengajarkan doa melalui sabdanya:
ِ ‫اؼ‬
‫والغ َن‬ َ ‫والع َف‬ ِّ ‫اللَّ ُه َّم‬
َ ‫ك اَلَُدى والتُّػ َقى‬
َ ُ‫أسأل‬
ْ ‫إّن‬
“Ya Allah, aku meminta pada-Mu petunjuk, ketakwaan, diberikan sifat „afaf dan
ghina (kecukupan).” (HR. Muslim)

Maknanya, setiap berdoa kita awali dengan asmaul husna salah satunya adalah
Al-hadi.

a. Makna dan Dalil


Hidayah Allah SWT akan mudah diperoleh jika kita dalam keadaan suci dari dosa
dan kemaksiatan. Namun sebagai hamba yang lemah, manusia bisa salah dan khilaf
sehingga melakukan kesalahan.

Pesantren Ramadhan 1444 Hijriah / 2023 Kota Padang 4


Bahan Ajar Tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) / Madrasah Tsanawiyah (MTs)

Jika pernah melakukan kesalahan, segeralah mensucikan diri dengan


memohon ampun kepada Allah SWT. Sebab, Dialah yang Maha
Pengampun lagi Maha Memaafkan.
Ada tiga nama Allah yang memiliki makna hampir sama, yaitu al-Ghaffar, al-Ghafur,
dan al-„Afuwwu.
Al-Ghaffar dan al-Ghafur berasal dari kata ghafara, artinya menutup, ada juga
yang berpendapat dari kata al-Ghafaru, yakni sejenis tumbuhan yang digunakan
mengobati luka. Allah yang menutup dosa hamba-hamba-Nya karena kemurahan dan
anugerah-Nya. Selain itu, Allah juga menganugerahkan hamba-Nya berupa
penyesalan atas dosa-dosanya sehngga penyesalan ini berakibat kesembuhan berupa
terhapusnya dosa (seperti tumbuhan yang mengobati luka).
Imam Al-Ghazali menegaskan makna al-Ghaffar adalah “Yang menampakkan
keindahan dan menutupi keburukan”. Al-Ghazali menyamakan makna al-Ghafur dan
al-Ghaffar. Hanya saja, al-Ghaffar menunjukkan mubalaghah dalam maghfirah
(pengampunan menyuluh/penutupan yang rapat) di samping berulang-ulang, sedang
Ghafur menunjuk kepada sempurna dan menyeluruhnya sifat tersebut. Allah Ghafur
dalam arti sempurna pengampuan-Nya hingga mencapai puncak tertinggi dalam
maghfirah.
Sementara Ibn Arabi, seperti dikutip Quraish Shihab berpendapat bahwa Ghaffar
yang menutup aib, kesalahan di dunia. Jadi, Ghaffar lebih dalam dan kuat
kandungan maknanya dari Ghafur.
Adapun yang ditutup Allah, adalah:
1. Allah menutup bagian jasmani manusia yang tidak sedap dipandang mata. Hal ini
ditutupi-Nya dengan keindahan lahiriah.
2. Allah menutup bisikan hati serta kehendak-kehendak manusia yang buruk.
Hanya Allah yang mengetahui isi hati kita. Seandainya manusia lain mengetahui
setiap bisikan hati berupa kejahatan, keburukan, dan kemaksiatan tentulah
manusia sulit dalam kehidupannya.
3. Allah menutup dosa dan pelanggaran-pelanggaran manusia yang seharusnya
dapat diketahui umum. Bahkan Allah mengganti dosa manusia dengan kebaikan
jika mereka bertaubat dan kembali pada-Nya.
Pemaafan Allah terbuka lebar bagi siapa pun yang bersedia memberi kebaikan
secara terang-terangan atau sembunyi-sembunyi, dan yang bersedia memaafkan
orang lain.
Dalam kitab Bustanul Khatib diceritakan, sufi kenamaan, al-Hasan Al-Bashri
(wafat 110 H) didatangi seseorang yang mengeluhkan paceklik dan kekeringan, maka
beliau menasihati, "Beristighfarlah."
Lalu, datang lagi orang lain mengadukan kemiskinannya, beliau menasehati,
"Beristighfarlah."
Kemudian datang lagi orang mengadukan masalah sedikitnya anak, sang sufi
berpesan, "Beristighfarlah."
Salah satu muridnya bertanya, "Mengapa istighfar menjadi solusi?" Hasan al-
Bashri menjawab, "Tidakkah kamu membaca firman Allah SWT dalam surah Nuh
ayat 10-12:

‫السماءَ َعلَي ُكم ِمدر ًارا‬


َّ ‫رس ِل‬ِ ‫غفروا ربَّ ُكم إِنَّوُ كا َف غَ ّفارا ي‬
ُ ً َ
ِ َ‫لت است‬
ُ ‫فَػ ُق‬
‫َهنارا‬ ٍ ٍ ‫وُُي ِدد ُكم ِِب‬
ً ‫نني َوََي َعل لَ ُكم َجنّات َوََي َعل لَ ُكم أ‬َ َ‫َمواؿ َوب‬ َ
“Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun.
Niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan
membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun
dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai'."

Pesantren Ramadhan 1444 Hijriah / 2023 Kota Padang 5


Bahan Ajar Tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) / Madrasah Tsanawiyah (MTs)

Orang yang mendapat ampunan dan maafnya Allah SWT juga akan
terhindar dari siksa api neraka sehingga ia masuk dalam surga. (QS Ali
Imran [3]: 133). Bahkan Allah SWT mengurungkan azabnya tatkala di suatu negeri
masih terdapat orang yang beristighfar
ِ َ‫اَّلل مع ِّذبػهم وىم يست‬
‫غفرو َف‬ َ ‫اَّللُ لِيُػ َع ِّذبَػ ُهم َوأ‬
َ ُ َ ُ َ َ ُ َُّ ‫َنت في ِهم ۚ َوما كا َف‬ َّ ‫َوما كا َف‬
“Dan Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka, sedang kamu berada di antara
mereka, dan tidaklah (pula) Allah akan mengazab mereka, sedang mereka meminta
ampun” (QS al-Anfal [8]: 33).

Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, umat Islam mesti memperbanyak


istighfar agar Allah SWT tak menurunkan azab yang sifatnya menyeluruh akibat
kezaliman yang dilakukan segelintir orang (QS al-Anfal [8]: 25).
Maka jadikanlah Ramadhan ini sebagai bulan muhasabah, mengingat kembali
banyaknya dosa yang telah kita lakukan, sehingga mendorong kita untuk memohon
ampunan Allah SWT.
Yahya bin Muadz berkata, "Siapa saja beristighfar dengan lisan, tetapi hatinya
masih terikat dengan maksiat, masih berniat untuk kembali, serta mengulang dosa
setelah bulan Ramadhan maka puasanya ditolak. Dan pintu diterimanya amal
menjadi tertutup di hadapan wajahnya."
Hal ini juga pernah diungkapkan Ibn „Athaillah al-Sarkandi dalam Buhtaj al-
Nufus, "Orang bermunajat mohon ampun kepada Allah tetapi masih tenggelam dalam
maksiat laksana seseorang yang sakit lalu meminta obat ke dokter dan meminumnya,
tetapi ia membiarkan ular menggigit tubuhnya."

b. Akhlak Keteladanan
1. Yakini bahwa Allah SWT Maha Pengampun dan Maha Memaafkan kesalahan
hamba-Nya, terlebih bagi hamba yang memohon ampun dan bertaubat. Ungkapan
Minangkabau mengatakan : “Indak mingkudu indak bagatah, antah kok birah jo
kaladi, indak panghulu nan indak gawa, antah kok Allah jo Nabi”.
2. Biasakan beristighfar setiap hari, terutama membaca sayyidul istighfar.
ِ ِ َِّ ٰ ِ َ ْ‫اَللَّ ُه َّم أَن‬
ُ‫أَعُ ْوذ‬ ‫ت‬
ُ ‫استَطَ ْع‬ ْ ِ َ‫ت َرِِّْب ََل إلػوَ إَل أَنْت َخلَ ْقت‬
ْ ‫ِن َوأ َََن َع ْب ُد َؾ َوأ َََن َعلَى َع ْهد َؾ َوَو ْعد َؾ َما‬
‫يَػغْ ِف ُر‬ ‫ِب فَا ْغ ِف ْر ِل فَِإنَّوُ ََل‬ ِ َ ِ‫ك بِنِ ْع َمت‬ ِ َ ِ‫ب‬
ْ ِْ‫ك َعلَ َّي َوأَبُػ ْوءُ ب َذن‬ َ َ‫ت أَبُػ ْوءُ ل‬ َ ‫ك م ْن َش ِّر َما‬
ُ ‫صنَػ ْع‬
‫ت‬َ ْ‫ب إََِّل أَن‬ ُّ
َ ‫الذنُػ ْو‬
“Ya Allâh, Engkau adalah Rabbku, tidak ada Ilah yang berhak diibadahi dengan
benar selain Engkau. Engkau yang menciptakan aku dan aku adalah hamba-Mu.
Aku menetapi perjanjian untuk taat kepada-Mu dan janji balasan-Mu sesuai dengan
kemampuanku. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan perbuatanku. Aku
mengakui nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosaku kepada-Mu, maka
ampunilah aku. Sebab tidak ada yang dapat mengampuni dosa selain Engkau.”
Tuhan Allah bersifat qadim, manusia bersifat kilaf, salah ka Tuhan mintak
tobaik, salah ka manusia mintak maaf

3. Jadilah orang yang suka dan mudah memberi maaf, baik mereka meminta maaf
maupun tidak meminta maaf. “baso baiak, budi katuju dek urang banyak. Nan
kuriak kundi, nan sirah sago, nan baiak budi nan endah baso”.
4. Jika tidak dapat berbuat baik kepada yang bersalah atau memaafkan mereka
tanpa permintaan maaf, maka paling tidak dia tidak boleh menutup pintu maaf,
atau berucap: tiada maaf bagimu. “Kandua badantiang, luruih bajelo”

Pesantren Ramadhan 1444 Hijriah / 2023 Kota Padang 6


Bahan Ajar Tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) / Madrasah Tsanawiyah (MTs)

c. Doa

ُ ُ‫َى لَْيػلَ ٍة لَْيػلَةُ الْ َق ْد ِر َما أَق‬


‫وؿ‬ ُّ ‫ت أ‬ ُ ‫ت إِ ْف َعلِ ْم‬ َِّ ‫وؿ‬
َ ْ‫اَّلل أ ََرأَي‬ َ ‫ْت ََي َر ُس‬ُ ‫ت قُػل‬ َ ِ‫َع ْن َعائ‬
ْ َ‫شةَ قَال‬
‫ف َع ِّن‬ُ ‫ب ال َْع ْف َو فَا ْع‬ُّ ‫ك َع ُف ّّو َك ِرميٌ ُُِت‬
َ َّ‫وَل اللَّ ُه َّم إِن‬ َ َ‫فِ َيها ق‬
ِ ُ‫اؿ ق‬
“Dari Aisyah ia berkata, “Aku bertanya, „Ya Rasulullah jika aku mengetahui bahwa
malam itu adalah lailatul qadar, apa yang harus aku ucapkan waktu itu?‟
Rasulullah bersabda, „Ucapkanlah: Allaahumma innaka „afuwwun kariim tuhibbul
„afwa fa‟fu „annii (Ya Allah sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf lagi Maha Mulia,
Engkau Mencintai Pemaafan, maka maafkanlah aku).” (HR. Tirmidzi).

Dari Abu Said Al-Khudri r.a. berkata: Rasulullah SAW bersabda:


Dulu sebelum kalian ada seorang laki-laki yang membunuh sembilan puluh
sembilan orang, hingga ia bertanya tentang orang yang alim di kalangan penduduk
bumi. Mereka menunjuk kepada seorang rahib (ahli ibadah), kemudian orang
tersebut mendatanginya dan berkata bahwa ia telah membunuh sembilan puluh
sembilan orang. Apakah masih ada kesempatan baginya untuk bertaubat? Rahib
tadi berkata: “Tidak.”
Orang itu malah membunuhnya, sehingga genap menjadi seratus orang.
Kemudian ia bertanya tentang penduduk bumi yang paling alim. Maka ditunjukkan
kepadanya seorang alim. Ia berkata kepadanya bahwa ia telah membunuh seratus
orang. Apakah masih ada kesempatan baginya untuk bertaubat? Orang alim
tersebut menjawab: “Ya! Dan siapa yang bisa menghalangi antaramu dengan
taubat. Pergilah ke negeri ini dan itu, karena di sana ada orang-orang yang
beribadah kepada Allah Ta‟ala. Beribadahlah bersama mereka, dan jangan kembali
ke negerimu karena negerimu adalah negeri yang jelek.”
Kemudian orang itu pergi tapi di tengah-tengah perjalanan ia meninggal.
Sehingga malaikat rahmat dan malaikat adzab saling berselisih tentangnya.
Malaikat rahmat berkata: “Dia datang dalam keadaan bertaubat, menghadap
Allah.” Malaikat adzab berkata: “Dia belum beramal shalih sama sekali.” Kemudian
datanglah kepada kedua malaikat itu seorang malaikat dalam wujud manusia.
Mereka (kedua malaikat itu) menjadikannya sebagai pemutus urusan mereka.
Malaikat itu berkata: “Ukurlah antara dua negeri tersebut. Mana yang lebih dekat
(jaraknya dengan kedua negeri itu) maka itulah lebih berhak.” Mereka kemudian
mengukurnya. Ternyata mereka dapati bahwa ia (orang yang mati itu) lebih dekat
ke negeri yang baik. Maka malaikat rahmat mengambilnya. (Hadits Riwayat
Bukhari dan Muslim).

Nama-nama yang bagus dan mulia sebanyak 99 buah adalah sebutan lain dari
nama Allah SWT, dengan asmaul Husna itu dapat menambah keimanan kepada
Allah SWT. Memahami makna Asmaul Husna dapat membimbing hati dan
meningkatkan iman. Allah SWT menganjurkan agar membiasakan berzikir dan
mengawali doa dengan menyebut Asmaul Husna
Manusia diharapkan untuk meneladani sifat-sifat Allah SWT. Hidayah Allah
SWT hanya akan diberikan kepada orang-orang yang mau menerima dan
menjaganya, salah satunya adalah orang yang rajin beribadah,Bagaimanakah
ibadah sholatmu?
Jangan pernah berbuat dosa dengan harapan kelak Allah pasti
mengampuninya. Tetapi, jika selama ini kita pernah berdosa, maka mohon
ampunlah pada Allah dengan sungguh-sungguh dan penuh harapan. Jangan putus
asa atas dosa yang pernah dilakukan, sebab Allah itu Maha Pengampun lagi Maha
Pemaaf. Dialah Allah yang bernama al-Ghaffar..

Pesantren Ramadhan 1444 Hijriah / 2023 Kota Padang 7

Anda mungkin juga menyukai