Tim Perumus
Editor
RITA
Tahun 2023
SAMBUTAN WALI KOTA PADANG
Bismillaahirrahmaanirraahiim..
Dengan senantiasa memuji dan bersyukur kehadirat Allah Subhaanahu
Wata‟ala, serta sholawat dan salam semoga tercurah untuk Nabi Muhammad
Shallallahu Alaihi Wasallam, tokoh teladan dalam membangun peradaban untuk
kesejahteraan umat manusia dari dunia hingga akhirat kelak.
Pemerintah Kota Padang sangat menyambut baik dan memberikan apresiasi
atas terbitnya Buku Panduan Pelaksanaan Pesantren Ramadhan 1444 H/2023 M
dan Bahan Ajar Bagi Peserta Didik SD/MI dan SMP/MTs, dalam mendukung
pendidikan berkarakter bagi peserta didik dengan Pendidikan Agama yang
mempedomani Al-qur‟an dan Hadist serta Pendidikan Budaya Alam Minangkabau
yang sarat dengan niliai-nilai etika dan estetika.
Perkembangan ilmu dan teknologi yang cukup pesat, serta kuatnya arus
globalisasi dan modernisasi, berpotensi menggeser nilai-nilai agama dan budaya pada
diri seseorang khususnya generasi muda.
Alhamdulillaah.., Pemerintah Kota Padang secara konsisten dan berkomitmen
dapat melaksanakan program Pesantren Ramadhan yang ke-19 kalinya ini, yang
merupakan salah satu ikhtiar Pemerintah agar generasi muda Sumatera Barat
khususnya Kota Padang tidak kehilangan jati diri “Adat Basandi Syara’, Syara’
Basandi Kitabullah, Syara’ Mangato Adat Mamakai, Alam Takambang Jadi Guru
(ABS-SBK)”, sehingga memiliki kemampuan untuk beradaptasi dan membentengi diri
dengan selalu mengamalkan nilai-nilai Agama (Al-qur‟an dan Hadist) serta nilai-nilai
Budaya Minangkabau.
Melalui pengintegrasian kompetensi dasar keagamaan dan kompetensi dasar
budaya ini kiranya dapat mewujudkan karakter dan sikap Generasi Muda yang
Berakhlak.
InsyaAllaah.., semoga rencana besar dengan kerja sama serta dukungan kita
semua dalam mewujudkan pembangunan Masyarakat Madani di Kota Padang
melalui pelaksanaan kegiatan Pesantren di bulan suci Ramadhan 1444 H/2023 M ini
diridhoi dan diberkahi oleh Allah Subhaanahu Wata‟ala. Sehingga negeri Kita ini
senantiasa aman dan damai, dengan penduduknya yang ramah dan berakhlak, serta
pemimpinnya yang dekat dengan Allah dan dekat dengan rakyatnya. Aamiiin..
i
DAFTAR ISI
ii
Bahan Ajar Tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) / Madrasah Tsanawiyah (MTs)
Asmaul Husna hanyalah milik Allah SWT, manusia sebagai makhluk ciptaanNya
dapat memahami,mempelajari dan meniru kandungan makna dari nama-nama yang
baik tersebut dalam kehidupan sehari-hari.Misalnya diucapkan ketika dalam berzikir
dan berdoa, Ketika berdoa, nama-nama dalam Asmaul Husna kita baca dan kita pilih
sesuai dengan permintaan kita, misalnya kita mohon petunjuk,bacalah Al-Hadi dan
kita mau minta ampun maka diisyaratkan membaca Allah al_Ghaffar,begitu
selanjutnya.
Materi ini menjelaskan tentang makna, dalil, dan akhlak keteladanan Asmaul
Husna Al-Hadi dan A-Ghaffar.
3) Akal
Untuk meluruskan keterbatasan dan kesalahan pancaindera, Allah beri petunjuk
manusia berupa akal. Akal mampu mengoordinir semua informasi yang diperoleh
indera lalu membuat kesimpulan-kesimpulan yang lebih tepat dari sekedar hasil
informasi indera. Namun akal juga terbatas yang lebih menekankan pada aspek
alam nyata, bahkan terkadang kesimpulan akal bisa mengaburkan suatu
kebenaran. Maka manusia juga butuh petunjuk Allah melebihi akal, yaitu
hidayah agama.
4) Agama
Petunjuk (hidayah) agama ada dua bentuk, yaitu:
a. Petunjuk menuju kebahagiaan dunia dan ukhrawi
ٍ صر
اط ُّم ْستَ ِق ٍيم ِ ِ ِ َ َّوإِن
َ ك لَتَػ ْهدي إ ََل َ
“Dan sesungguhnya kamu benar-benar memberi petunjuk kepada jalan yang
lurus”. (Asy-Syuura/42: 52).
Umar Sulaiman al-Asyqar membagi pula hidayah ada dua macam, yaitu:
a. Petunjuk dan pengarahan
ِ ُاب ا َْل
وف ِِبَا َكانُوا ِ ود فَػه َديػناىم فَاستحبُّوا الْعمى علَى ا َْل َدى فَأَ َخ َذتْػهم ص
ِ اع َقةُ ال َْع َذ َ ُْ ُ َ َ َ َ َ ْ ْ ُ َ ْ َ ُ َُوأ ََّما ََث
يَ ْك ِسبُو َف
“Dan adapun kaum Tsamud, maka mereka telah Kami beri petunjuk tetapi
mereka lebih menyukai buta (kesesatan) daripada petunjuk, maka mereka
disambar petir azab yang menghinakan disebabkan apa yang telah mereka
kerjakan.” (Qs. Fussilat [41]: 17)
ِ
قيم
َ َط املُست ِّ اىد ََن
َ الصرا
“Tunjukilah kami jalan yang lurus” (Qs. Alfatihah/1: 6).
Thahir Ibn „Asyur menyebut ayat ke-6 surat al-Fatihah dapat dipahami dalam
arti sebagai permohonan agar kiranya Allah Swt menganugerahkan kepada si
pemohon–melalui naluri, pancaindera, akal, dan agama–kemampuan untuk
menggapai jalan lurus lagi luas itu. Sehingga As-Siratal al-Mustaqim tidak saja
dirasakan di dalam naluri atau dilihat, dicium, didengar, dan diraba oleh
panca indera, tetapi juga dibenarkan oleh akal, serta dari saat ke saat
memperoleh bimbingan dan pengetahuan yang bersumber dari Allah Swt.
kemudian diberi pula kemampuan untuk melaksanakannya. Seperti pantun
minang mengatakan : “Ado pandan ado duri, dalam duri baduri pulu, ado
badan ado diri dalam diri badiri pulo”
b. Akhlak Keteladanan
1) Yakini dan sadari bahwa petunjuk yang sempurna hanyalah petunjuk Allah.
seperti pepatah mengingatkan : “Kamanakan barajo ka mamak, mamak barajo ka
panghulu, panghulu barajo ka mufakat, mufakat barajo ka nan bana, nan bana
badiri sandiriNyo”
2) Rujuklah Alquran dan Sunnah untuk memperoleh petunjuk. Adagium/pepatah
adat Minangkabau adalah : “Adat basandi syara‟, syara‟ basandi kitabullah.
Syara‟ mangato adat mamakai.Alam takambang jadi guru”. Menurut Undang Adat
Minangkabau (sumpah sati bukik Marapalam) sumber hukum di Minangkabau
adalah Al Qur‟an, Sunnah, Ijma dan Qiyas. Selanjutnya pituah adat mengatakan,
Pariangan manjadi tampuak tangkai, Pagaruyuang pusek tanah data, tigo luhak
rang mangatokan, adaik jo syarak kok bacarai, bakeh bagantuang nan lah
sakah, tampek bapijak nan lah taban.
3) Alquran juga berfungsi sebagai petunjuk, maka baca, pahami, hafal, hayati,
amalkan dan ajarkanlah Alquran. Ingat putuah adat “Firman Tuhan dalan Al-
qur‟an, sado aturan langkok disitu, untuak pambina mamupuak iman, manjadi
ummaik basatu padu”.
4) Berilah bimbingan kepada lingkungan dengan terlebih dahulu tampil ke depan
memberi contoh teladan sambil menjelaskan dengan lemah lembut dan simpati
bimbingan-bimbingannya. Sebagaimana ungkapan dalam pepatah adat
Minangkabau yang mengatakan: “Anak ikan dimakan ikan, gadang ditabek anak
tenggiri. Ameh bukan perakpun bukan, budi saketek rang haragoi”
c. Doa
Rasulullah SAW mengajarkan doa melalui sabdanya:
ِ اؼ
والغ َن َ والع َف ِّ اللَّ ُه َّم
َ ك اَلَُدى والتُّػ َقى
َ ُأسأل
ْ إّن
“Ya Allah, aku meminta pada-Mu petunjuk, ketakwaan, diberikan sifat „afaf dan
ghina (kecukupan).” (HR. Muslim)
Maknanya, setiap berdoa kita awali dengan asmaul husna salah satunya adalah
Al-hadi.
Orang yang mendapat ampunan dan maafnya Allah SWT juga akan
terhindar dari siksa api neraka sehingga ia masuk dalam surga. (QS Ali
Imran [3]: 133). Bahkan Allah SWT mengurungkan azabnya tatkala di suatu negeri
masih terdapat orang yang beristighfar
ِ َاَّلل مع ِّذبػهم وىم يست
غفرو َف َ اَّللُ لِيُػ َع ِّذبَػ ُهم َوأ
َ ُ َ ُ َ َ ُ َُّ َنت في ِهم ۚ َوما كا َف َّ َوما كا َف
“Dan Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka, sedang kamu berada di antara
mereka, dan tidaklah (pula) Allah akan mengazab mereka, sedang mereka meminta
ampun” (QS al-Anfal [8]: 33).
b. Akhlak Keteladanan
1. Yakini bahwa Allah SWT Maha Pengampun dan Maha Memaafkan kesalahan
hamba-Nya, terlebih bagi hamba yang memohon ampun dan bertaubat. Ungkapan
Minangkabau mengatakan : “Indak mingkudu indak bagatah, antah kok birah jo
kaladi, indak panghulu nan indak gawa, antah kok Allah jo Nabi”.
2. Biasakan beristighfar setiap hari, terutama membaca sayyidul istighfar.
ِ ِ َِّ ٰ ِ َ ْاَللَّ ُه َّم أَن
ُأَعُ ْوذ ت
ُ استَطَ ْع ْ ِ َت َرِِّْب ََل إلػوَ إَل أَنْت َخلَ ْقت
ْ ِن َوأ َََن َع ْب ُد َؾ َوأ َََن َعلَى َع ْهد َؾ َوَو ْعد َؾ َما
يَػغْ ِف ُر ِب فَا ْغ ِف ْر ِل فَِإنَّوُ ََل ِ َ ِك بِنِ ْع َمت ِ َ ِب
ْ ِْك َعلَ َّي َوأَبُػ ْوءُ ب َذن َ َت أَبُػ ْوءُ ل َ ك م ْن َش ِّر َما
ُ صنَػ ْع
تَ ْب إََِّل أَن ُّ
َ الذنُػ ْو
“Ya Allâh, Engkau adalah Rabbku, tidak ada Ilah yang berhak diibadahi dengan
benar selain Engkau. Engkau yang menciptakan aku dan aku adalah hamba-Mu.
Aku menetapi perjanjian untuk taat kepada-Mu dan janji balasan-Mu sesuai dengan
kemampuanku. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan perbuatanku. Aku
mengakui nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosaku kepada-Mu, maka
ampunilah aku. Sebab tidak ada yang dapat mengampuni dosa selain Engkau.”
Tuhan Allah bersifat qadim, manusia bersifat kilaf, salah ka Tuhan mintak
tobaik, salah ka manusia mintak maaf
3. Jadilah orang yang suka dan mudah memberi maaf, baik mereka meminta maaf
maupun tidak meminta maaf. “baso baiak, budi katuju dek urang banyak. Nan
kuriak kundi, nan sirah sago, nan baiak budi nan endah baso”.
4. Jika tidak dapat berbuat baik kepada yang bersalah atau memaafkan mereka
tanpa permintaan maaf, maka paling tidak dia tidak boleh menutup pintu maaf,
atau berucap: tiada maaf bagimu. “Kandua badantiang, luruih bajelo”
c. Doa
Nama-nama yang bagus dan mulia sebanyak 99 buah adalah sebutan lain dari
nama Allah SWT, dengan asmaul Husna itu dapat menambah keimanan kepada
Allah SWT. Memahami makna Asmaul Husna dapat membimbing hati dan
meningkatkan iman. Allah SWT menganjurkan agar membiasakan berzikir dan
mengawali doa dengan menyebut Asmaul Husna
Manusia diharapkan untuk meneladani sifat-sifat Allah SWT. Hidayah Allah
SWT hanya akan diberikan kepada orang-orang yang mau menerima dan
menjaganya, salah satunya adalah orang yang rajin beribadah,Bagaimanakah
ibadah sholatmu?
Jangan pernah berbuat dosa dengan harapan kelak Allah pasti
mengampuninya. Tetapi, jika selama ini kita pernah berdosa, maka mohon
ampunlah pada Allah dengan sungguh-sungguh dan penuh harapan. Jangan putus
asa atas dosa yang pernah dilakukan, sebab Allah itu Maha Pengampun lagi Maha
Pemaaf. Dialah Allah yang bernama al-Ghaffar..