Anda di halaman 1dari 93

BAHAN AJAR

PESANTREN RAMADHAN 1445 H/2024 M


TINGKAT SMP/MTs

Pesantren Ramadhan sebagai Wasilah Melahirkan


Kepemimpinan Islami pada Generasi Muda Kota Padang

BAGIAN KESEHTERAAN RAKYAT


SEKRETARIS DAERAH KOTA PADANG
TAHUN 1445 H/2024 M
Penasehat
Wali Kota Padang
Wakil Wali Kota Padang
Sekretaris Daerah Kota Padang

Pengarah
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Padang
Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Padang

Penanggung Jawab
Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Kota Padang
Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Padang
Kepala Seksi Pendidikan Madrasah Kantor Kementerian Agama Kota Padang

Tim Perumus
H. Fuji Astomi, SSTP, M.Si
Dr. Muhammad Kosim, M.A
Dr. Hj. Aziza Meria, M.Ag
Zurriati B, S.Ag, M.A
Dewi Yuliani, S.Ag, M.A
Muhammad Taufik, S.Ag, M.Si
Rita Gamasari, M.Ag

Editor
KESRA Padang Media

Diterbitkan dan dicetak oleh


Bagian Kesejahteraan Rakyat
Sekretariat Daerah Kota Padang
Tahun 2024

ii
Bismillaahirrahmaanirraahiim.
Alhamdulillah, atas izin dan karunia Allah SWT Pesantren Ramadhan 1445
H/2024 M untuk pelajar SD/MI dan SMP/MTs kembali dilaksanakan di Kota Padang.
Shalawat dan salam buat Nabi Muhammad SAW sebagai uswatun hasanah yang
menginspirasi dan memandu kita membangun peradaban umat dan bangsa yang
diridhai-Nya.
Pesantren Ramadhan menjadi salah satu model pendidikan remaja di kota Padang
yang terus dikembangkan dari tahun ke tahun, sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan kebutuhan masyarakat. Kebutuhan yang paling esensial adalah
mendidik karakter remaja yang beriman, bertakwa kepada Allah SWT, dan berakhlak
mulia dengan tetap memelihara tradisi kearifan lokal dan mampu beradaptasi dengan
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Para remaja dididik di masjid/mushalla, berinteraksi dengan al-Quran,
mendalami ajaran Islam, membiasakan ibadah fardhu dan sunnah, serta didukung oleh
keteladanan dari para guru, orang tua dan masyarakat sekitar di bulan yang penuh
berkah, yaitu Ramadhan. Ramadhan pun menjadi momentum ideal yang mesti
dioptimalkan dalam membentuk karakter remaja kota Padang dengan jati dirinya yang
berfalsafah “Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah (ABS-SBK), Syara’
Mangato Adat Mamakai, Alam Takambang Jadi Guru”.
Pesantren Ramadhan tahun 2024 ini dikembangkan dengan pola Proyek
Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) sesuai dengan Implementasi Kurikulum
Merdeka (IKM) di sekolah/madrasah dengan tema Bangunlah Jiwa dan Raganya.
Diharapkan pelajar remaja kota Padang tidak saja terbina kesehatan fisiknya, tetapi juga
terdidik jiwa atau ruhaniahnya. Inilah modal penting dalam melahirkan generasi
mendatang yang mampu menjadi pemimpin ideal untuk membangun umat dan bangsa
yang diberkahi dan diridhai Allah SWT.
Akhirnya, Pemerintah Kota Padang sangat menyambut baik dan memberikan
apresiasi atas terbitnya Buku Panduan Pelaksanaan Pesantren Ramadhan 1445 H/2024
M dan Bahan Ajar Bagi Peserta Didik SD/MI dan SMP/MTs. Terimakasih kepada semua
pihak yang telah terlibat. Harapan kami, melalui Pesantren Ramadhan 1445 H/2024
M, menjadi wasilah melahirkan kepemimpinan Islami pada generasi muda Kota
Padang.
Semoga Allah SWT memberi petunjuk dan membuka hati kita untuk saling bekerja
sama mewujudkan pembangunan Masyarakat Madani di Kota Padang sehingga negeri
kita senantiasa aman dan damai, dengan penduduknya yang ramah dan berakhlak
mulia, serta pemimpinnya yang taat pada Allah SWT, mencintai dan dicintai rakyatnya.
Amiin ya Allah.
Padang, 19 Sya’ban 1445 H
01 Maret 2024 M

WALI KOTA PADANG

HENDRI SEPTA, B.Bus (Acc), MIB

iii
DAFTAR ISI

KATA SAMBUTAN WALIKOTA PADANG ................................................................... iii

DAFTAR ISI ............................................................................................................................ iv

AL-ASMA’ AL-HUSNA: AL-HAKIM (MAHA BIJAKSANA) ........................................ 1

AL-ASMA’ AL-HUSNA: AL-QAWIYYU (MAHA KUAT).............................................. 7

SHALAT BERJAMAAH ...................................................................................................... 13

RASULULLAH SAW SEBAGAI PEMIMPIN ................................................................ 23

UMAR BIN ABDUL AZIZ .................................................................................................. 29

KEPEMIMPINAN DALAM BUDAYA MINANGKABAU .......................................... 37

PENYELENGGARAAN JENAZAH .................................................................................. 49

AKHLAK REMAJA: BERMEDIA SOSIAL ..................................................................... 63

AKHLAK REMAJA: MENGHINDARI TAWURAN ..................................................... 71

ISLAM WASATHIYAH DAN MODERASI BERAGAMA........................................... 77

DAFTAR KEPUSTAKAAN ................................................................................................ 87

iv
AL-ASMA’ AL-HUSNA:
AL-HAKIM (MAHA BIJAKSANA)

A. Tujuan Pembelajaran
1. Menentukan makna al-Hakim dengan benar
2. Menerapkan perilaku yang meneladani Asma al Husna al-Hakim dalam
kehidupan sehari-hari

B. Pengantar
Al-Hakim sebagai salah satu nama terbaik Allah (al-asma’ al-husna). Tidak
berarti hakim yang bertugas memutuskan perkara diperadilan. Meskipun sama-
sama berasal dari Bahasa Arab, al-Hakim adalah orang yang mempunyai hikmah.
Banyak pengertian hikmah dalam bahasa Indonesia. Semuanya mengacu pada
ilmu yang dalam dan komprehensif, pemikiran tajam yang tertuang dalam kata-
kata bagus dan indah, sebagaimana banyak terungkap dalam sabda para nabi dan
filsafat para filsuf. Orang yang mempunyai hikmah, niscaya akan jadi bijaksana.
Karenanya, tidak keliru dalam bahasa Arab kata hikmah diterjemahkan falsafah
dan kata Hakim terjemah dari seorang filsuf.

C. Uraian Materi
Makna al-Hakim sebagaimana disebutkan dalam QS. al Hadid ayat 1:
‫اْلَ َك ُيم‬
‫ض َوُه َو الأ َع َز ُيز أ‬ َ ‫السمو‬
َ ‫ات َو أاْل أَر‬ َ ََ
َ َ َّ ‫َسبَّ َح َّّلِل َما ِف‬
“Semua yang berada di langit dan yang berada di bumi bertasbih kepada
Allah (menyatakan kebesaran Allah) dan Dialah yang MahaPerkasa lagi
Maha Bijaksana”.
Nama al-Hakim menunjukkan sebuah makna yang agung yaitu adil dan
bijaksana dalam segala ketetapan dan hukum-hukumnya. Allah Maha bijaksana
dan adil, Hanya Allah-lah yang berkuasa untuk menghukumi segala sesuatu.
Hukum dan ketentuan-Nya berlaku bagi seluruh makhluk ciptaan-Nya.
Semuanya tunduk pada ketentuan dan ketetapan-Nya tanpa ada yang
menolaknya sedikitpun. Maha Bijaksana Allah, yang menentukan rezeki dan yang

𝕻𝖊𝖘𝖆𝖓𝖙𝖗𝖊𝖓 𝕽𝖆𝖒𝖆𝖉𝖍𝖆𝖓 𝕾𝕸𝕻/𝕸𝕿𝖘 1


mengatur alam semesta beserta isinya. Allah Maha Bijaksana karena itu Allah
tidak membutuhkan siapapun. Maha Suci Allah tidak ada Tuhan selain Dia yang
menurunkan Al Quran yang kandungannya penuh hikmah. Firman Allah dalam
surat Ali Imran 58:
‫اْلَ َكي َم‬ َ ‫تو‬
‫الذ أك َر أ‬ َ َ َ ‫ك نَأت لُوه علي‬َ
َ ‫ك م َن أاْل ََي‬ ‫َذل َ ُ َ أ‬
“Demikianlah (kisah Isa), Kami membacakannya kepada kamu sebagian
dari bukti-bukti (kerasulannya) dan (membacakan) Al-Qur’an yang penuh
hikmah”.
Tim penerjemah Al Quran menerjemahkan al-Hakim dengan Maha
bijaksana. Misalnya terjemahan dalam QS. al-Baqarah ayat 32 (Mereka menjawab,
“Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain apa yang telah Engkau
ajarkan kepada kami. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha
Bijaksana). Meskipun terjemahan ini kurang tepat tetapi dianggap sangat
mendekati arti yang sebenarnya dari hakim. Adapun kata “bijaksana” berarti
selalu menggunakan pengalaman dan pengetahuannya, arif, tajam pikiran,
pandai dan cermat dalam menghadapi kesulitan. Tentu saja yang mempunyai
segala sifat itu secara mutlak dan yang layak bagi substansinya adalah Allah, al-
Hakim (Tuhan Yang Maha Bijaksana).
Abu Hamid Al Ghazali menegaskan arti Al Hikmah sebagai pengetahuan
yang utama terhadap zat yang utama. Zat yang utama adalah Allah. Sedangkan
pengetahuan tentang Allah Yang Sempurna hanya Pengetahuan Allah,
pengetahuan yang azali dan abadi. Jadi Al Hikmah adalah pengetahuan Allah
sendiri sehingga Dia disebut sebagai al-Hakim. Dalam kitab al Maqshad al Asnaa,
Al Ghazali juga menegaskan bahwa orang yang mempunyai pengetahuan tentang
segala sesuatu tetapi tidak mempunyai pengetahuan tentang Allah tidak bisa
dianggap sebagai al-Hakim. Adapun orang yang mempunyai pengetahuan yang
mendalam tentang Allah bisa dianggap sebagai al-Hakim meskipun dia lemah
dalam pengetahuannya di bidang-bidang yang lain.
Walaupun demikian, sungguh jauh bedanya antara pengetahuan manusia
tentang Allah dan pengetahuan Allah sendiri tentang zat-Nya. Oleh karena itu,
hanya Allahlah Yang al-Hakim secara mutlak. Orang yang mempunyai
pengetahuan mendalam tentang Allah akan lahir darinya kata-kata yang indah
dan berbobot, beda dari kata-kata orang biasa. Karenanya pada umumnya orang
menganggap kata-kata yang indah dan berbobot itu sebagai Al Hikmah dan
mengutarakannya disebut al-Hakim.
Allah Swt al-Hakim adalah Zat Yang Maha Bijaksana, yaitu Allah sangat
bijaksana terhadap hamba-hamba-Nya baik dalam menetapkan sesuatu atau
menghukum hamba-hamba-Nya yang melakukan kesalahan tanpa melakukan
diskriminasi. Dalam Al-Qur’an banyak sekali disebutkan nama terbaik Allah al-

2 𝕻𝖊𝖘𝖆𝖓𝖙𝖗𝖊𝖓 𝕽𝖆𝖒𝖆𝖉𝖍𝖆𝖓 𝕾𝕸𝕻/𝕸𝕿𝖘


Hakim. Ada sekitar 25 ayat yang menyebutkan nama ini bergandengan dengan
nama Al Alim (yang maha mengetahui). Misalnya QS.4:26
‫اّلِلُ َعلَ ٌيم َح َك ٌيم‬
َّ ‫وب َعلَأي ُك أم َو‬ َ َ ‫اّلِل لَي بَّي لَ ُكم وي ه َدي ُكم سنن الَّ َذ‬
َ ُ‫ين م أن قَ أبل ُك أم َويَت‬
َ َ َ ُ ‫يد َُّ َُ َ أ َ َ أ َ أ‬ ُ ‫يَُر‬
“Allah hendak menerangkan hukum syariat-Nya kepadamu dan
menunjukkan jalan-jalan orang sebelum kamu (para nabi dan shalihin) dan
hendak menerima taubatmu dan Allah Maha Mengetahui dan maha
bijaksana”. (QS. An-Nisa’ 4: 26)
Selain itu ada sekitar 40 ayat yang menyebutkan nama ini bergandengan
dengan nama Al-Aziz (Yang Maha Perkasa), seperti:
‫اْلَ َكي َم‬ ََّ ‫اّلِل إَََّّل ب أشرى لَ ُكم ولَتطأمئَ َّن قُلُوب ُكم بََه وما النَّصر إَََّّل َمن َعأن َد‬
‫اّلِل الأ َع َزي َز أ‬ ‫أ‬ ُ‫ُ أ ََ أ‬ َ ََ ‫أ‬ َ ُ َُّ ُ‫َوَما َج َعلَه‬
“Dan Allah tidak menjadikan pemberian bala bantuan itu melainkan
sebagai kabar gembira bagimu dan agar tentram hatimu karenanya dan
kemenangan itu hanyalah dari Allah yang maha perkasa lagi maha
bijaksana”. (QS. An-Nisa’ 3: 126)
Bahkan ada sebuah ayat yang menyebutkan al-Hakim berbarengan
dengan nama terbaik Allah yang lain -persis seperti sama nama ini termasuk
dalam hadis Rasulullah yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi- yaitu sesudah al
Wasi’ (Yang Maha Luas). Firman Allah SWT:

َّ ‫يما َوإَ أن يَتَ َفَّرقَا يُ أغ َن‬


‫اّلِلُ ُك ًّل‬ َ َ َّ ‫َمن سعتَ َه وَكا َن‬
ً ‫اّلِلُ َواس ًعا َحك‬ َ ََ ‫أ‬
“Jika keduanya (suami istri) bercerai, maka Allah akan memberi kecukupan
kepada masing-masing dari limpahan karunia-Nya. Dan Allah Maha luas
lagi Maha Bijaksana”. (QS. 4: 130)
Sehubungan dengan berurutan nama al-Hakim sesudah Al Wasi’ seperti
tersebut dalam ayat di atas dan hadis Nabi Muhammad shallallahu alaihi
wasallam yang diriwayatkan Tirmidzi pengarang Al Mukhtasar mengatakan
bahwa dengan keyakinan terhadap ilmu dan anugerah Allah yang luas niscaya
orang akan yakin bahwa Allah adalah Maha bijaksana.
Untuk memberikan pegangan manusia dalam kehidupan, Allah telah
menurunkan kepada Nabi Muhammad kitab suci Al-Qur’an dan juga bersifat al-
Hakim yaitu penuh dengan hikmah (QS. 31: 2 dan 36: 2). Para nabi dan rasul juga
bisa disebut al-Hakim karena mereka mempunyai pengetahuan yang dalam
tentang Allah sehingga melahirkan berbagai kata yang dianggap penuh hikmah
untuk jadi pegangan manusia. Oleh karena itu dalam banyak ayat Al-Qur’an yang
menyebutkan kata Al Hikmah para mufassir menafsirkannya dengan as-sunnah
atau hadis para utusan Allah. Misalnya QS. 2: 151
‫اب‬ َ َ َ َ َ َ َ َ
َ َ‫َك َما أ أَر َس ألنَا في ُك أم َر ُسوًَّل مأن ُك أم يَأت لُو َعلَأي ُك أم ءَ َاَيتنَا َويَُزكي ُك أم َويُ َعل ُم ُك ُم الأكتَابَ َويُ َعل ُم ُك ُم الأكت‬
‫أمةَ َويُ َعلَ ُم ُك أم َما ََلأ تَ ُكونُوا تَ أعلَ ُمو َن‬ َ
َ ‫َوا أْلك‬

𝕻𝖊𝖘𝖆𝖓𝖙𝖗𝖊𝖓 𝕽𝖆𝖒𝖆𝖉𝖍𝖆𝖓 𝕾𝕸𝕻/𝕸𝕿𝖘 3


“Sebagaimana Kami telah menyempurnakan nikmat Kami kepadamu, Kami
telah mengutus kepadamu Rasul di antara kamu yang membacakan ayat-
ayat Kami kepada kamu dan menyucikan kamu dan mengajarkan
kepadamu Alkitab dan Al Hikmah (as-sunnah) serta mengajarkan kepada
kamu apa yang belum kamu ketahui”. (QS. 2: 151)
Sungguh sangat beruntung manusia yang memperoleh anugerah al-Hakim
berupa hikmah dalam dirinya. Firman Allah dalam QS. 2: 269
‫ُوِتَ َخ أ ًْيا َكثَ ًْيا َوَما يَ َّذ َّكُر إَََّّل أُولُو أاْلَلأبَاب‬
َ ‫أمةَ فَ َق أد أ‬ َ ‫اْلَكأمةَ من ي َشاء ومن ي أؤ‬
َ ُ ‫يُ أؤَِت أ َ َ أ َ ُ َ َ أ‬
َ ‫ت ا أْلك‬
“Allah menganugerahkan al-hikmah kepada siapa yang dikehendaki-Nya
dan barangsiapa yang dianugerahi al-hikmah itu ia benar-benar telah
dianugrahi karunia yang banyak …(QS. 2: 269)
Dalam Al-Qur’an disebutkan ada seorang manusia (bukan utusan Allah)
yang memperoleh Al-Hikmah yang diberikan Allah yaitu Luqman yang karenanya
dalam literatur Islam dia dikenal dengan sebutan Luqman al-Hakim. Lukman
terkenal dengan nasihat-nasihat yang diberikannya kepada anak-anaknya yang
menyangkut akidah dan syariah. Juga terkait dengan hubungan terhadap Allah
dan sesama manusia khususnya hubungan dengan orang tua. Segala nasihat yang
sangat dalam dan komprehensif itu merupakan butir-butir hikmah yang
diterimanya dari Allah. Namanya diabadikan sebagai nama sebuah surah dalam
Al-Qur’an yaitu surah Luqman (31).
Seorang mukmin yang sadar sepenuhnya bertuhankan al-Hakim niscaya
akan selalu mengejar informasi makna segala hikmah yang terkandung dalam Al-
Qur’an dan hadis Rasul dan mengamalkannya terutama yang berkenaan dengan
masalah kehidupan nyata yang dihadapi. Begitu pula terhadap kata-kata hikmah
yang diungkapkan oleh tokoh-tokoh filsuf dan ilmuwan yang serasi dengan itu.
Sebagai contoh, hikmah Luqman yang disampaikannya berupa nasihat kepada
anak-anaknya agar memperhatikan segala perbuatan. Walaupun sekecil proton
atau perbuatan itu tersimpan jauh dalam batu, di atas langit atau di perut bumi
karena perbuatan itu akan diperhitungkan nanti di akhirat (QS. 31: 16). Kata-kata
hikmah ini perlu dikaji dan dihayati dalam kehidupan.
Nabi Muhammad SAW juga pernah bersabda “qana'ah adalah harta yang
tak pernah habis”. Hadis yang diceritakan Anas bin Malik ini sangat indah dan
dalam artinya sehingga hikmah ini perlu dikaji maknanya dan dihayati dalam
kehidupan. Apalagi dalam menghadapi banyaknya manusia rakus yang
materialistis di segala bidang kehidupan yang ikut menyebabkan terpuruknya
masyarakat kita dalam krisis ekonomi berkepanjangan. Hidup bijaksana
menuntut hidup yang dilandasi pikiran yang tajam dan ilmu yang dalam bukan
hidup yang sempurna yang hanya dilandasi oleh emosi yang tak terkendali.

4 𝕻𝖊𝖘𝖆𝖓𝖙𝖗𝖊𝖓 𝕽𝖆𝖒𝖆𝖉𝖍𝖆𝖓 𝕾𝕸𝕻/𝕸𝕿𝖘


D. Hikmah
Allah Maha Bijaksana tidak akan menghukum makhluk-Nya tanpa
peradilan yang jelas dan ditanya alasannya. Bahkan iblis pun yang nyata-nyata
ingkar kepada perintah Allah masih ditanya alasannya mengapa dia tidak mau
bersujud kepada Adam. Iblis pun menjawab bahwa dia lebih mulia dibanding
Adam karena dia diciptakan dari api sedangkan Adam dari tanah. Iblis yang
disesatkan oleh kaum hanya merasa lebih tinggi kedudukannya dibanding Adam
akhirnya terusir dari surga dan dikutuk selama-lamanya. Mengapa Allah tidak
langsung mengusir iblis dari surga padahal Allah mengetahui isi hati iblis ? Hal
ini tidak lain untuk mengajarkan kepada manusia sikap bijaksana sebelum
memutuskan sesuatu.
Manusia yang dekat dengan nama ini adalah orang yang bijak dan adil baik
dalam perkataan, perilaku, atau perbuatannya. Firman Allah dalam surat an-Nahl
ayat 125:

‫ٱۡل ِۡك ىمةِ ىوٱل ۡ ىم ۡوع ىِظةِ ۡ ى‬


ِِۖ‫ٱۡل ىس ىنة‬
ۡ ‫ى ى‬ ‫ع إ ى َٰل ى‬
ُ ۡ
ِ ‫يل ربِك ب‬
ِ ِ ‫ب‬‫س‬ ِ ‫ٱد‬
“Serulah (manusia) kepada Jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran
yang baik.”
Hikmah di sini berarti perkataan yang tegas dan benar yang dapat membedakan
antara yang hak dengan yang batil. Hikmah juga berarti perkataan yang benar
yang keluar dari orang yang benar dan disampaikan dengan bijak.
Allah sang pengatur adalah Zat Yang sangat Bijaksana, tidak bisa dituduh
melakukan kecurangan dalam qada dan qadar-Nya. Karena itu, sudah selayaknya
seorang hamba menerima dan ridho terhadap aturan dan ketentuan rabb-nya.
Keridhaan akan menciptakan ketenangan, hati yang dingin, ketegaran dalam
menghadapi berbagai masalah, membukakan pintu surga dunia sebelum surga
akhirat. Hati yang ridho akan yakin sepenuhnya kepada janji Allah dan rasul-Nya.
Sebaliknya, tidak menerima akan membuat hati tidak tenang, ragu, cemas,
tidak tegar, sakit hati dan bergejolak. Orang-orang yang memiliki hati seperti ini
akan mengakui kebenaran, jika datang kebenaran dan akan berpaling jika
mereka dituntut untuk memenuhi tugasnya. Ketika diberi kebaikan, maka
mereka akan merasa senang tetapi ketika diuji mereka akan berubah menjadi
buruk. Barang siapa banyak menyebut nama ini, maka ia akan memperoleh apa
yang diinginkannya dari hal-hal yang bersifat logis.

E. Penutup
Al-Hakim menunjukkan sebuah makna yang agung yaitu adil dan bijaksana
dalam segala ketetapan dan hukum-hukumnya. Allah Maha bijaksana dan adil,

𝕻𝖊𝖘𝖆𝖓𝖙𝖗𝖊𝖓 𝕽𝖆𝖒𝖆𝖉𝖍𝖆𝖓 𝕾𝕸𝕻/𝕸𝕿𝖘 5


Hanya Allah-lah yang berkuasa untuk menghukumi segala sesuatu. Hukum dan
ketentuan-Nya berlaku bagi seluruh makhluk ciptaan-Nya. Allah sang pengatur
adalah Zat Yang sangat Bijaksana, tidak bisa dituduh melakukan kecurangan
dalam qada dan qadar-Nya. Karena itu, sudah selayaknya seorang hamba
menerima dan ridho terhadap aturan dan ketentuan rob-nya. Keridhaan akan
menciptakan ketenangan, hati yang dingin, ketegaran dalam menghadapi
berbagai masalah, membukakan pintu surga dunia sebelum surga akhirat. Hati
yang ridho akan yakin sepenuhnya kepada janji Allah dan rasul-Nya.

6 𝕻𝖊𝖘𝖆𝖓𝖙𝖗𝖊𝖓 𝕽𝖆𝖒𝖆𝖉𝖍𝖆𝖓 𝕾𝕸𝕻/𝕸𝕿𝖘


AL-ASMA’ AL-HUSNA
AL-QAWIYYU (MAHA KUAT)

A. Tujuan Pembelajaran
1. Menentukan makna al Qawiyy dengan benar
2. Menerapkan perilaku yang meneladani Asma al Husna al Qawiyy dalam
kehidupan sehari-hari

B. Pengantar
Al-Qawiyyu merupakan salah satu nama terbaik Allah Swt yang disebutkan
dalam Al-Qur’an, yang menunjukkan sifat-Nya yang Maha Kuat. Ada sembilan ayat
Al-Qur’an yang mencantumkan sifat itu,yang sekaligus jadi nama-Nya. Misalnya
dalam QS. 58: 20-21.
۠ ‫ى ى ى َّ ُ ى ى ۡ ى َّ ى‬ ‫ۡىى‬ ‫َّ َّ ى ُ ى ٓ ُّ ى َّ ى ى ى ُ ى ُ ٓ ُ ْ ى َٰٓ ى‬
ٓٓۚ ‫َِب أنىا ىو ُر ُس ِل‬ ‫ى‬
‫ كتب ٱَّلل ۡلغل‬٢٠ ‫إِن ٱَّلِين ُيادون ٱَّلل ورسولۥ أولئِك ِِف ٱۡلذلِني‬

٢١ ‫يز‬ٞ ‫ٱَّلل قىو ٌّي ىعز‬


‫إ َّن َّ ى‬
ِ ِ ِ
“Sesungguhnya orang-orang yang menentang Allah dan rasul-Nya, mereka
termasuk orang-orang yang sangat hina. Allah telah menetapkan: ‘Aku dan
rasul-rasul-Ku pasti menang’. Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Maha
Perkasa” (Q.S. al-Mujadilah/58:20-21)

C. Uraian Materi
1. Pengertian Al-Qawiyyu
Secara bahasa, kata "Al-Qawwi" berasal dari akar kata "qawwa" dalam
bahasa Arab, yang memiliki arti "kuat" atau "perkasa." Oleh karena itu, makna
Asmaul Husna "Al-Qawiyyu" adalah "Yang Maha Kuat" atau "Yang Maha Perkasa."
Dalam konteks keagamaan Islam, Al-Qawiyyu menggambarkan kekuatan mutlak
dan sempurna Allah, yang mencakup kekuatan-Nya dalam segala hal, baik secara
fisik maupun spiritual.

𝕻𝖊𝖘𝖆𝖓𝖙𝖗𝖊𝖓 𝕽𝖆𝖒𝖆𝖉𝖍𝖆𝖓 𝕾𝕸𝕻/𝕸𝕿𝖘 7


M. Quraisy Shihab menjelaskan bahwa Kata Al-Qawiyyu terlambil dari akar
kata yang terdiri dari huruf-huruf “Qaf”, “Wauw” dan “ya” yang maknanya
berkisar pada dua hal yang bertolak belakang. Pertama “keras”. “kuat” atau
“lawan dari lemah” dan yang kedua lawan dari makna di atas, juga berarti sedikit
kebaikannya. Kekuatan yang dimaksud dapat wujud dalam, atau qalbu manusia,
dapat juga wujud dari luar manusia, misalnya bantuan pihak lain yang
melahirkan kekuatan atau bahkan bantuan Allah SWT sehingga makhluk yang
dianugrahi-Nya mendapat kekuatan.
Menurut Ibnu Jarir, Al-Qawiyyu, berdasarkan tafsiran firman Allah,
“Sesungguhnya Allah Mahakuat lagi Mahaperkasa”, adalah Zat yang tak
terkalahkan, yang tak terbantahkan, yang dipatuhi segala perintahnya, yang keras
siksanya terhadap mereka yang mengingkari ayat-ayatnya, dan tidak mengakui
dalil-dalilnya.” (Ibnu Jarir: 10/17-18). Menurutnya ayat, “Sesungguhnya
Tuhanmu, Dia lah yang Maha Kuat lagi Maha Perkasa”, bisa ditafsirkan dengan
“Sesungguhnya Dialah Yang Maha Kuat dalam tindakan-Nya. Kalau Dia menindak
sesuatu, maka Dia akan menghancurkannya, seperti ketika menindak kaum
Tsamud.” (Ibnu Jarir: 12/39).
Dalam al-Qur’an kata Al-Qawiyyu mengalami pengulangan sebanyak
sebelas kali, sembilan di antaranya menyipati Allah SWT, sedangkan dua lainnya,
masing-masing menyipati manusia dalam hal ini Nabi Musa a.s dan Jin Ifrit yang
merupakan pengikut Nabi Sulaiman a.s. Secara umum sifat al-Qawwi atau Maha
Kuat Allah SWT dipaparkan al-Qur’an dalam konteks menghadapi para
pembangkang. Perhatikan beberapa ayat berikut:
a. Qs. Hud ayat 66

Maka tatkala datang azab Kami, Kami selamatkan Shaleh beserta orang-orang
yang beriman bersama dia dengan rahmat dari Kami dan (Kami selamatkan)
dari kehinaan di hari itu. Sesungguhnya Tuhanmu Dia-lah Yang Maha Kuat lagi
Maha Perkasa.
b. Qs. Al-Hajj ayat 74

Mereka tidak mengenal Allah dengan sebenar-benarnya. Sesungguhnya Allah


benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa.
c. Qs. Al-Anfal ayat 52

8 𝕻𝖊𝖘𝖆𝖓𝖙𝖗𝖊𝖓 𝕽𝖆𝖒𝖆𝖉𝖍𝖆𝖓 𝕾𝕸𝕻/𝕸𝕿𝖘


(keadaan mereka) serupa dengan keadaan Fir`aun dan pengikut-pengikutnya
serta orang-orang yang sebelumnya. Mereka mengingkari ayat-ayat Allah,
maka Allah menyiksa mereka disebabkan dosa-dosanya. Sesungguhnya Allah
Maha Kuat lagi Amat Keras siksaan-Nya.

Cerita-cerita tentang orang-orang yang sombong dan angkuh dengan


kekuatan mereka, seperti kaum ‘Ad. Kekuatan Allah kemudian mengepung dan
menghancurkan mereka, meluluhlantakkan benteng, dan kemudian menjadi
cerita dari mulut ke mulut. Begitulah Allah selalu menantang orang- orang
musyrikin untuk berjalan di muka bumi dan mempelajari cerita-cerita orang-
orang terdahulu, dan bagaimana cara mereka dihancurkan. “Apakah mereka
tidak melakukan perjalanan di muka bumi, lalu memperhatikan betapa
kesudahan orang-orang sebelum mereka. Mereka itu adalah lebih hebat
kekuatannya dari pada mereka dan (lebih banyak) bekas-bekas mereka di muka
bumi, maka Allah menyiksa mereka disebabkan dosa-dosa mereka. Mereka tidak
mempunyai seorang pelindung dari siksa Allah.” (QS. Ghafir: 21)
Allah Swt telah menceritakan kepada kita tentang keangkuhan hamba-
hamba-Nya itu dengan kekuatan yang mereka miliki, yang kemudian
mengesampingkan Tuhan mereka sendiri.
ُ ‫ٱدل ۡن ىياۖ ىولى ىع ىذ‬
‫اب‬ ‫ٱۡل ِۡز ِي ِِف ۡ ى‬
ُّ ِ ‫ٱۡل ىي ٰوة‬ ۡ ‫ُ ىُ ۡ ى ى ى‬
‫ات ِّلذِيقهم عذاب‬ ‫ِف ىأيَّام ََّّن ى‬
‫ِس‬ ٓ ‫ا‬ ٗ ‫َص ى‬
‫َص‬ ۡ ‫يحا ى‬ٗ ‫فىأى ۡر ىسلۡ ىنا ىعلى ۡيه ۡم ر‬
ٖ ٖ ِ ِ ِ
‫ى ى ۡ ى ٰ ىُ ۡ ى ُ ى ُ ى‬
١٦ ‫نَصون‬ ‫ٱٓأۡلخِرة ِ أخزىۖ وهم َل ي‬
“Maka Kami meniupkan angin yang amat gemuruh kepada mereka dalam
beberapa hari yang sial, karena kami hendak merasakan kepada mereka itu
siksaan yang menghinakan dalam kehidupan dunia. Dan sesungguhnya
siksaan akhirat lebih menghinakan sedang mereka tidak diberi pertolongan.”
(QS. Fushshilat/41: 16)
Ke mana kita akan berlari menyelamatkan diri dari Allah yang Mahakuat
lagi Mahakokoh ketika Dia telah menurunkan siksa-Nya kepada wilayah orang-
orang yang zalim ?
Sedang Allah Swt telah berfirman tentang orang-orang yang disiksa:
“Berapa banyak kota yang telah Kami binasakan, yang penduduknya dalam
keadaan lalim. Maka, tembok-tembok kota itu rubuh menutupi atap-atapnya (dan
berapa banyak pula) sumur yang telah ditinggalkan dan istana yang tinggi.”
(QS. Al-Hajj: 45) Firman-Nya: “Betapa banyaknya negeri yang telah Kami
binasakan. Maka, datanglah siksaan Kami (menimpa penduduk)nya di waktu

𝕻𝖊𝖘𝖆𝖓𝖙𝖗𝖊𝖓 𝕽𝖆𝖒𝖆𝖉𝖍𝖆𝖓 𝕾𝕸𝕻/𝕸𝕿𝖘 9


mereka berada di malam hari, atau di waktu mereka istirahat di tengah hari.” (QS.
Al-A’raf: 4) Dan firman-Nya: “Maka, apakah penduduk-penduduk negeri itu merasa
aman dari kedatangan siksaan Kami kepada mereka di malam hari di waktu
mereka tidur? Atau apakah penduduk negeri-negeri itu merasa aman dari
kedatangan siksaan Kami kepada mereka di waktu matahari sepenggalan naik
ketika mereka sedang bermain?” (QS. Al-A’raf: 97-99)
Dalam perang Ahzab (Khandak) diceritakan bahwa kota Madinah telah
terkepung oleh golongan-golongan yang bersekutu (ahzab) yang bermaksud
menghabisi Rasulullah dan para shahabat. Dan Allah pun mengirimkan angin
kencang dan tentara yang tak terlihat: “Allah menghalau orang-orang yang kafir
itu yang keadaan mereka penuh kejengkelan, (lagi) mereka tidak memperoleh
keuntungan apa pun. Allah menghindarkan orang-orang mukmin dari peperangan.
Allah adalah Mahakuat lagi Mahaperkasa.” (QS. Al-Ahzab: 25)
Dan hari ini kita dapat menyaksikan peringatan Allah Swt dalam diri
makhluk-Nya. Tak jarang beberapa waktu kemudian terdengar kabar bahwa
orang-orang yang sombong dan angkuh itu celaka. Ada gempa di sana sini, yang
membelah bumi, menelan semua yang ada di atasnya, dan menimpakan istana
dan rumah mewah itu ke kepala pemiliknya. Orang yang menyadari semua itu
akan melihat sebuah teror Allah itu sangat menakutkan dan sangat pedih
siksa-Nya. “Berapa banyaknya (penduduk) negeri yang lalim yang telah Kami
binasakan. Kami adakan sesudah mereka itu kaum yang lain (sebagai
penggantinya). Maka, tatkala mereka merasakan siksa Kami, tiba-tiba mereka
melarikan diri dari negerinya. Janganlah kamu lari tergesa- gesa, kembalilah kamu
kepada nikmat yang telah kamu rasakan dan kepada tempat- tempat kediamanmu
(yang baik) supaya kamu ditanya. Mereka berkata, ‘Aduh, celaka kami.
sesungguhnya kami adalah orang-orang yang lalim.’ Maka, tetaplah demikian
keluhan mereka sehingga Kami jadikan mereka sebagai tanaman yang telah dituai,
yang tidak dapat hidup lagi.” (QS. Al-Anbiya` 11-15)
Itulah sebabnya, para penyeru dan ulama Islam harus mengingatkan umat
manusia bagaimana orang-orang terdahulu itu mengalaminya. Karena dalam
kisah kehancuran itu tersirat sebuah pernyataan tentang keagungan, kekuatan,
tindakan, dan balasan Allah, yang menggetarkan hati. Allah s.w.t. telah
memerintahkan Musa a.s. agar mengingatkan tentang hari-hari Allah. “Dan
ingatkanlah mereka kepada hari-hari Allah.” (QS. Ibrahim: 5) Allah juga telah
memberitahukan kepada kita sebagian dari peringatan-Nya: “Musa berkata, ‘Jika
kamu dan orang yang ada di muka bumi semua mengingkari (nikmat) Allah, maka
sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji. Belumkah sampai kepadanya
berita orang-orang sebelum kamu (yaitu) kaum Nuh, Ad, Tsamud dan orang-orang
sesudah mereka. Tidak ada yang mengetahui mereka selain Allah’.” (QS. Ibrahim:
8-9)

10 𝕻𝖊𝖘𝖆𝖓𝖙𝖗𝖊𝖓 𝕽𝖆𝖒𝖆𝖉𝖍𝖆𝖓 𝕾𝕸𝕻/𝕸𝕿𝖘


Padahal sebelumnya Allah telah mengingatkan Bani Israil akan nikmat
Allah kepada mereka dengan menyelamatkan mereka dari kejaran dan
kelaliman Firaun: “(Ingatlah), ketika Musa berkata kepada kaumnya, ‘Ingatlah
nikmat Allah atasmu ketika Dia menyelamatkan kamu dari (Firaun dan) pengikut-
pengikutnya. Mereka menyiksa kamu dengan siksa yang pedih. Mereka
menyembelih anak-anak laki-laki, membiarkan hidup anak perempuanmu. Pada
yang demikian itu ada cobaan yang besar dari Tuhanmu.” (QS. Ibrahim: 6).
Allah juga telah menceritakan bahwa keluarga Firaun yang beriman
membela Musa a.s. dari ancaman pembunuhan Firaun dengan mengingatkan
mereka apa yang telah menimpa orang-orang yang mendustakan lagi sombong
sebelum mereka. Mereka juga memperingatkan orang-orang Firaun itu di
hadapan Allah. “Orang yang beriman itu berkata, ‘Hai kaumku, sesungguhnya aku
khawatir kaum ditimpa (bencana) seperti kehancuran golongan yang bersekutu.
(Yakni) seperti keadaan kaum Nuh, Ad, Tsamud dan orang-orang yang datang
sesudah mereka. Dan Allah Swt tidak menghendaki berbuat kezaliman terhadap
hamba-hamba-Nya. Hai kaumku, sesungguhnya aku khawatir terhadapmu akan
siksaan hari pangil memanggil. (Yaitu) hari (ketika) kamu (lari) berpaling ke
belakang. Tidak ada bagimu seorang pun yang menyelamatkan kamu dari (azab)
Allah. Siapa yang disesatkan Allah, niscaya tidak ada baginya seorang pun yang
akan memberi petunjuk.” (QS. Ghafir: 30-33)

2. Meneladani Al-Qawiyyu
Sesungguhnya Allah memberikan manusia kemampuan atau kekauatan,
kekutan itu akan terpuji jika disertai dengan sifat amanah/dipercaya. Demikian
juga ketika Allah menyipati Jibril dalam firman-Nya:

“...yang mempunyai kekuatan, yang mempunyai kedudukan tinggi di sisi Allah


yang mempunyai 'Arsy, yang dita'ati di sana (di alam malaikat) lagi dipercaya.
(At-Takwir ayat 20-21)

Ketika meneladani sifat ini, seorang hamba harus terlebih dahulu menyadari
bahwa sumber kekuatan adalah Allah Swt. Apa yang menyertai makhluk dari
kekuatan hanya sekelumit dari yang dianugrahkan Allah kepadanya, karena itu
sebagaimana dijelaskan oleh Quraisy Shihab dalam bukunya Menyingkap Tabir
Ilahi bahwa “Jika kekuatan anda mengundang anda menganiaya orang lain, maka
ingatlah Allah yang menganugrahkannya kepada anda dan ingat pula kekuatan
Allah terhadap diri Anda.

𝕻𝖊𝖘𝖆𝖓𝖙𝖗𝖊𝖓 𝕽𝖆𝖒𝖆𝖉𝖍𝖆𝖓 𝕾𝕸𝕻/𝕸𝕿𝖘 11


D. Penutup
Al-Qawiyyu merupakan salah satu nama terbaik Allah Swt yang disebutkan
dalam Al-Qur’an, yang menunjukkan sifat-Nya yang Maha Kuat. Ada sembilan ayat
Al-Qur’an yang mencantumkan sifat itu,yang sekaligus jadi nama-Nya. Ketika
meneladani sifat ini, seorang hamba harus terlebih dahulu menyadari bahwa
sumber kekuatan adalah Allah Swt. Apa yang menyertai makhluk dari kekuatan
hanya sekelumit dari yang dianugrahkan Allah kepadanya, karena itu
sebagaimana dijelaskan oleh Quraisy Shihab dalam bukunya Menyingkap Tabir
Ilahi bahwa “Jika kekuatan anda mengundang anda menganiaya orang lain, maka
ingatlah Allah yang menganugrahkannya kepada anda dan ingat pula kekuatan
Allah terhadap diri Anda.

12 𝕻𝖊𝖘𝖆𝖓𝖙𝖗𝖊𝖓 𝕽𝖆𝖒𝖆𝖉𝖍𝖆𝖓 𝕾𝕸𝕻/𝕸𝕿𝖘


SHALAT BERJAMAAH

A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi keutamaan shalat berjamaah, diharapkan
peserta didik mampu:
1. Menjelaskan pengertian dan dasar hukum shalat berjamaah
2. Mengidentifikasi ketentuan shalat berjamaah
3. Menganalisis keutamaan shalat berjamaah

B. Pengantar
Apakah perbedaan antara shalat sendirian (munfarid) dengan shalat
berjamaah? Ya, di antaranya adalah shalat berjamaah terdiri dari imam dan
makmum. Sedangkan shalat munfarid hanya sendirian, tanpa ada istilah imam
atau makmum. Shalat berjamaah lebih utama daripada shalat sendirian. Bahkan
Nabi Muhammad SAW menegaskan dalam hadisnya, shalat berjamaah lebih baik
27 derajat dibandingkan dengan sendirian. Maka beruntunglah orang-orang
yang melaksanakan shalat berjamaah karena mendapat kemuliaan dan pahala
yang besar. Apalagi shalat berjamaah dilaksanakan di bulan Ramadhan, tentu
pahal yang Allah berikan niscaya dilipatgandakan. Bagaimana ketentuan shalat
berjamaah dan apa saja keutamaannya? Berikut penjelasannya.

C. Uraian Materi
1. Pengertuan dan Hukum Shalat Berjamaah
Secara bahasa, jama`ah berarti kumpulan atau bersama-sama. Sedangkan
secara istilah, shalat jamaah berarti shalat yang dilaksanakan secara bersama-
sama oleh dua orang atau lebih, salah satunya menjadi imam dan yang lain
menjadi makmum.
Ulama berbeda pendapat tentang hukum shalat berjamaah. Ada yang
mengatakan fardhu 'ain, sehingga orang yang tidak ikut shalat berjamaah
berdosa. Ada yang mengatakan fardhu kifayah sehingga bila sudah ada shalat

𝕻𝖊𝖘𝖆𝖓𝖙𝖗𝖊𝖓 𝕽𝖆𝖒𝖆𝖉𝖍𝖆𝖓 𝕾𝕸𝕻/𝕸𝕿𝖘 13


jamaah, gugurlah kewajiban orang lain untuk harus shalat berjamaah. Dan ada
juga yang mengatakan hukumnya sunnah muakkad (sunat istimewa).
Dari tiga perbedaan pendapat ini menunjukkan bahwa hukum terendah
adalah sunnah muakkad, hal ini menunjukkan bahwa shalat berjamaah adalah
ibadah yang sangat penting. Nabi Muhammad SAW senantiasa melaksanakan
shalat fardhu tersebut secara berjamaah, di masjid, dan di awal waktu.
Bahkan Nabi Muhammad SAW tetap meminta orang buta shalat
berjamaah, ketika ia mendengar adzan.
، ‫أع َمى‬
‫النيب – صلى هللا عليه وسلم – َر ُج ٌل أ‬ َّ ‫ أَتَى‬: ‫ال‬ َ َ‫ ق‬، – ُ‫َع أن أََِب ُهَريأ َرةَ – َر َض َي هللاُ َعأنه‬
‫ول هللاَ – صلى هللا عليه‬ َ ‫ فَ َسأ ََل َر ُس‬، ‫ودَِن إىل الأ َم أس َج َد‬ َ
ُ ‫يس َِل قَائ ٌد يَ ُق‬
َ َ ‫ َي رس‬: ‫ال‬
َ َ‫ ل‬، ‫ول هللا‬ َُ َ ‫ف َق‬
ََ َ ‫وسلم – أ أن ي رَخص لَه فَي‬
‫ (( َه أل‬: ُ‫ال لَه‬َ ‫ فَ َق‬، ُ‫ فَلَّ َما َوَّىل َد َعاه‬، ُ‫ص لَه‬َ ‫ فَ َر َّخ‬، ‫صلي َِف بَأيته‬ َ ُ ُ َ َُ
)) ‫ب‬ َ َ َ‫لصّلَةَ ؟ )) ق‬
َّ ‫تَ أس َم ُع النَ َداءَ َِب‬
‫ (( فَأج أ‬: ‫ال‬ َ َ‫ ق‬. ‫ نَ َع أم‬: ‫ال‬
Dari Abu Hurairah r.a., “Nabi SAW kedatangan seorang lelaki yang buta. Ia
berkata, ‘Wahai Rasulullah, aku tidak memiliki seorang penuntun yang
menuntunku ke masjid.’ Maka ia meminta kepada Rasulullah SAW untuk
memberinya keringanan sehingga dapat shalat di rumahnya. Lalu
Rasulullah SAW memberinya keringanan tersebut. Namun ketika orang
itu berbalik, beliau memanggilnya, lalu berkata kepadanya, ‘Apakah
engkau mendengar panggilan shalat?’ Ia menjawab, ‘Ya.’ Beliau bersabda,
‘Maka penuhilah panggilan azan tersebut.’ (HR. Muslim)

Di antara dalil shalat berjamaah adalah:


َ َ َ ٰ َّ ُ ٰ َ َ ٰ َّ َ
ّٰ ‫وة َو ْارك ُع ْوا َم َع‬
٤٣ ‫الر ِك ِع ْين‬ ‫َوا ِق ْي ُموا الصلوة واتوا الزك‬
Tegakkanlah salat, tunaikanlah zakat, dan rukuklah beserta orang-orang
yang rukuk (Qs. Al-Baqarah/2: 43).
Maksud rukuk di sini ialah shalat, sedang “rukuklah bersama orang-orang yang
rukuk” ialah shalat bersama orang lain yakni berjamaah.
Bagi laki-laki, shalat fardhu liwa waktu berjamaah di masjid lebih baik
dari pada shalat berjamaah di rumah. Sedangkan bagi perempuan di rumah lebih
baik karena hal itu lebih aman bagi mereka, namun jika perempuan ke masjid
tetap mendapat kemuliaan. Sabda Nabi Muhammad SAW:
َ ‫ََّل َتَأن عوا نَساء ُكم الأمس‬
‫اج َد َوبُيُوُُتُ َّن َخ أْيٌ ََلُ َّن‬ َ َ ُ َ َ َُ
“Janganlah kalian melarang perempuan-perempuanmu pergi ke masjid,
walaupun rumah mereka (perempuan) itu lebih baik bagi mereka.” (HR. Abu
Dawud)

2. Ketentuan Shalat Berjamaah

14 𝕻𝖊𝖘𝖆𝖓𝖙𝖗𝖊𝖓 𝕽𝖆𝖒𝖆𝖉𝖍𝖆𝖓 𝕾𝕸𝕻/𝕸𝕿𝖘


a. Ketentuan menjadi imam
1) Bacaannya fasih dan diutamakan yang paling banyak hafalan al-
Quran nya.
2) Laki-laki. Perempuan tidak boleh menjadi imam bagi laki-laki, tetapi
perempuan boleh menjadi imam untuk makmum perempuan.
3) Imam hendaknya berdiri di depan makmum
4) Imam tidak dalam keadaan menjadi makmum
5) Imam hendaklah meringankan shalatnya, kecuali kalau makmumnya
hanya terdiri atas kaum yang terbatas banyaknya dan mereka suka
bila diperpanjang.
b. Ketentuan menjadi makmum
1) Ma’mum hendaknya berniat mengikuti imam
2) Ma’mum hendaknya mengetahui gerakan imam
3) Ma’mum hendaknya berdiri di belakang imam, tidak boleh berdiri di
depan imam
4) Ma’mum hendaknya berada di satu bangunan atau tempat yang
berhubungan dengan Imam
c. Ketentuan pelaksanaan shalat berjamaah
1) Bahwa janganlah ma’mum meng-I’tiqadkan (berkeyakinan) bahwa
Shalat imamnya itu batal, atau imamnya itu sedang shalat qadha’
2) Janganlah ma’mum mengikuti ma’mum.
3) Janganlah seorang imam itu tidak pandai mengucapkan huruf
bacaan Al-Fatihah, atau imam menggantikan sesuatu huruf dengan
huruf yang lain, misalnya: alhamdulillah diganti dengan khabasara.
4) Janganlah ma’mum labih maju berdirinya atau duduknya daripada
imam.
5) Janganlah ma’mum laki-laki mengikuti imam perempuan atau
banci, akan tetapi perempuan atau banci sah mengikuti imam laki-
laki.
6) Berniat (di dalam hati) oleh ma’mum akan ma’muman (mengikuti
imam) sewaktu di Takbirathul Ihram.
7) Bahwa ma’mum mengetahui akan imamnya ketika ruku’, sujud,
duduk dan lainnya, dengan melihat padanya atau mendengar suara
imamnya takbir intiqal (mengucapkan ‫ )اَهللُ ا َ ْكبَ ُر‬atau dengan takbir
Muballigh (maksudnya suara bilal atau yang mengeraskan suara
imam), atau melihat pada sebahagian ma’mum akan ruku’
sujudnya.
8) Jangan ada palang (penghalang) yang mencegah orang untuk
berjalan antara tempat imam dan tempat ma’mum. Misalnya
antara imam dan ma’mum dihalangi oleh bambu yang melintang,

𝕻𝖊𝖘𝖆𝖓𝖙𝖗𝖊𝖓 𝕽𝖆𝖒𝖆𝖉𝖍𝖆𝖓 𝕾𝕸𝕻/𝕸𝕿𝖘 15


pintu tertutup, atau bale-bale yang tinggi, yang karena tingginya itu
mencegah akan orang yang berjalan sebagaimana biasa orang yang
berjalan, melainkan ia harus dengan sangat menunduk atau
melompat.
9) Ma’mum wajib mengikuti gerakan imamnya, maka afdhalnya
adalah jika imam telah sampai di batas ruku’ maka barulah
ma’mum ruku’, dan jika imam telah sampai di batas berdiri maka
barulah ma’mum bangkit daripada ruku’, dan jika imam telah
sampai di batas sujud maka barulah ma’mum turun sujud,
demikian pula pada rukun-rukun yang lain. Intinya jangan
mendahului gerakan imam.
‫صلَّى هللاُ َعلَأي َه َو َسلَّ َم اَََّّنَا ُجعَ َل اأ ََّل َم ُام لَيُ أؤََتَّ بََه فَاَذَا َك َََّّب‬ َ
َ ‫ال َر ُس أو ُل هللا‬
َ َ‫ق‬
‫فَ َكََّبُو َاواَ َذا َرَك َع فَ أارَكعُ أوا (رواه البخارى ومسلم‬
Artinya: “Sesungguhnya imam itu dijadikan supaya diikuti
perbuatannya, apabila ia telah takbir, hendaklah kamu takbir, dan
apabila ia ruku’ maka hendaklah kamu ruku’ pula”(HR. Bukhari dan
Muslim).
a. Makruh hukumnya bagi ma’mum membarengi gerakan imam
dalam shalat, dan haram hukumnya mendahulukan imam pada
satu rukun fi’li, dan batal shalatnya ma’mum jika
mendahulukan imam dengan dua rukun fi’li.
b. Makruh hukumnya bagi ma’mum bila tertinggal gerakan imam
dengan tiada uzur hingga imam mendapat satu rukun fi’li, dan
batal shalatnya ma’mum jika tertinggal gerakan imam dengan
dua rukun fi’li jika ketiadaan uzur.
c. Adapun jika ada uzur seumpama ma’mum lambat membaca Al-
Fatihah dan Imamnya terlalu cepat membacanya, atau ma’mum
terlupa membaca Al-Fatihah maka setelah imamnya ruku’
barulah ma’mum ingat, atau ma’mum yang muwaffak membaca
do’a istiftah dan imamnya ruku’ sebelum ma’mum membaca Al-
Fatihah, maka dengan salah satu uzur dalam kondisi yang
tersebut ini boleh ma’mum ketinggalan daripada imamnya
karena menghabiskan bacaan Al-Fatihah hingga imamnya
bangkit daripada sujud yang kedua.
10) Jangan berlawanan gerakan ma’mum dengan gerakan imamnya
dengan perbedaan yang sangat berbeda (mencolok) dilihatnya,
misalnya imam sujud tilawah atau sujud sahwi maka tidak diikuti
oleh ma’mum akan sujud tilawah atau sujud sahwi itu. Perbedaan

16 𝕻𝖊𝖘𝖆𝖓𝖙𝖗𝖊𝖓 𝕽𝖆𝖒𝖆𝖉𝖍𝖆𝖓 𝕾𝕸𝕻/𝕸𝕿𝖘


gerakan oleh sebab yang demikian itu akan menjadi batal shalat
ma’mum jika ia tidak berniat mufarraqah (berpisah dari imam).
11) Pada waktu imam membaca al-fatihah dengan jahr (keras)
makmum mendengarkan.
Bagi mazhab Syafi’i, ketika imam membaca al-Fatihah pada rakaat
pertama dan kedua secara jahr (shalat maghrib, isya dan shubuh),
ma’mum harus mendengarkan. Setelah membaca amiin, imam
berhenti sejenak (sebelum membaca ayat) dan makmum
membaca surat al-Fatihah secara sir (tidak bersuara).
Imam al-Ghazali menulis dalam kitab Bidayah al-Hidayah:
‫و جيهر بقوله آمّي ِف اجلهرية و كذلك املأموم و يقرن املأموم أتمينه بتأمّي‬
‫اإلمام معا َّل تعقيبا له و يسكت اإلمام سكتة عقب الفاحتة ليئوب إليه‬
‫نفسه و يقرأ املأموم الفاحتة ِف اجلهرية ِف هذه السكتة ليتمكن من اَّلستماع‬
‫عند قراءة اإلمام و َّل يقرأ املأموم السورة ِف اجلهرية إَّل إذا َل يسمع صوت‬
‫اإلمام‬
Artinya: “Hendaklah imam mengeraskan suaranya ketika
mengucapkan ‘âmîn’ (segera selesai membaca surat al-Fatihah),
demikian pula makmum hendaknya melakukan hal yang sama
dengan imam sacara bersama-sama dan tidak menunggu imam
selesai mengucapkannya. Hendaklah imam diam sejenak atau
beberapa lama setelah membaca surat al-Fatihah. Hal ini
dimaksudkan agar di samping ia dapat mengatur napasnya
kembali, juga agar makmum membaca al-Fatihah dengan suara
jelas pada saat ia diam. Cara ini memungkinkan makmum dapat
sepenuhnya mendegarkan bacaan imam, dan makmum hendaknya
tidak membaca surat kecuali bila ia tidak bisa mendengarkan
suara bacaan imam.”
12) Ketika imam bangun dari rukuk’ membaca sami’allah makmum
membaca robbana lakal hamdu, ketika imam membaca
waladdholliin makmum membaca amiin.
d. Ketentuan shaf dalam shalat berjamaah
1) Hendaklah shaf lurus dan rapat.
2) Bila makmum hanya satu orang, makmum berdiri di sebelah kanan
imam.
3) Bila makmum 2 orang, makmum berdiri di belakang imam.

𝕻𝖊𝖘𝖆𝖓𝖙𝖗𝖊𝖓 𝕽𝖆𝖒𝖆𝖉𝖍𝖆𝖓 𝕾𝕸𝕻/𝕸𝕿𝖘 17


4) Bila makmum terdiri dari laki-laki dan perempuan, maka makmum
laki-laki berada di shaf depan, sedangkan makmum perempuan
berada di belakang shaf makmum laki-laki.
5) Bila makmum terdiri dari laki-laki, perempuan dan anak-anak,
maka di belakang imam shaf laki-laki dewasa, di belakangnya shaf
anak-anak laki-laki, lalu di belakangnya shaf perempuan.
e. Ketentuan makmum yang masbuq
1) Makmum masbuq adalah makmum yang datangnya terlambat,
yaitu ketika imamnya telah melakukan ruku`. Makmum tersebut
dianggap ketinggalan 1 raka`at.
2) Makmum masbuq setelah datang hendaklah langsung takbiratul
ihram dan segera mengikuti gerakan imam.
َ ‫اَّلمام علَى ح ٍال فَ أليَصنَع َكما يصنَع‬
‫اَّل َم ُام (رواه الرتمذى‬ َ َّ ‫إَذَا اَتَى اَ َح ُد ُك أم‬
‫أ أ َ َأ أ‬ َ َ َ َ ‫الصّلَةَ َو‬
Artinya:“Jika seorang kamu dating kepada (jama`ah) shalats edang
imam dalam suatu keadaan, maka hendaklah berbuat seperti yang
diperbuat imam” (HR. Turmudzi)
3) Jika masbuq mendapatkan imamnya lagi berdiri, maka sesudahnya
ma’mum takbiratul ihram harus segera ia membaca Al-Fatihah
dengan tidak perlu membaca ‫الر اج ْي ام‬
َّ ‫َان‬ َّ ‫هلل ام َن‬
‫الش ْيط ا‬ ‫اَ ُعوذُ اِب ا‬atau do’a iftitah
ْ
lagi, karena apabila imam ruku’ sedangkan ma’mum belum
menyelesaikan Al-Fatihah, maka ia boleh langsung mengikuti
imamnya untuk ruku. Dan ma’mum mendapatkan raka’at itu.
4) Apabila masbuk mendapatkan imam lagi ruku’, maka sehabis
ma’mum takbiratul ihram ia langsung ruku’ mengikuti imam
dengan sunnah membaca takbir intiqal (ُ‫)اَهللُ اَ ْك َب‬, maka jika ma’mum
mendapatkan thuma’ninah (diam sekedar ‫للا‬ ‫ )سبحا َن ا‬bersama-sama
َ ُْ
imam di dalam ruku’ itu, maka dapatlah ma’mum akan raka’at itu.
Akan tetapi bilamana ma’mum tidak mendapatkan thuma’ninah itu
bersama-sama imam (misalnya ma’mum ruku’ bersamaan
imamnya I’tidal) maka ma’mum tidak mendapatkan raka’at itu.
5) Jika Masbuk mendapatkan imam lagi sujud atau lagi duduk antara
dua sujud atau lagi tasyahhud, maka sehabis ma’mum takbiratul
ihram, dia langsung mengikuti imam dimana adanya dengan tidak
membaca takbir intiqal lagi. Dan ma’mum dalam hal ini tidak
mendapatkan raka’at itu.
f. Cara Mengingatkan Imam yang Lupa
1) Jika imam lupa dalam bacaan atau ayat, cara mengingatkannya
adalah dengan meneruskan bacaan atau ayat tersebut yang benar.

18 𝕻𝖊𝖘𝖆𝖓𝖙𝖗𝖊𝖓 𝕽𝖆𝖒𝖆𝖉𝖍𝖆𝖓 𝕾𝕸𝕻/𝕸𝕿𝖘


Jika imam terus saja, maka makmum hendaknya tetap mengikuti
imamnya.
2) Apabila imam salah dalam bilangan rakaat atau gerakannya yang
lain, cara mengingatkan imam adalah dengan membaca
lafald “subhanallah” (‫ )سبحن هللا‬bagi makmum laki-laki dan bertepuk
tangan (talfiq) bagi makmum perempuan.

3. Keutamaan Shalat Berjamaah


Banyak keutamaan shalat berjamaah, di antaranya:
a. Memakmurkan Masjid
Ada hadits Nabi yang memperlihatkan betapa beliau merasa sangat geram
manakala umatnya shalat tidak berjamaah di masjid.
‫لصّلَةَ فَيُ َؤَذ َن ََلَا‬
َّ ‫ب ُُثَّ اَُمَر َِب‬ َ ٍ َ ََ َ َ َ َّ
ُ ‫َوالذى نَ أفسى بيَده لََقدمهمت أن اَُمَر ِبَطأب فَيَ أحتَط‬
‫ُح َر َق َعلَأي َهم‬ َّ ‫ف اَ َىل َر ُج ٍال َّلَيَ أش َه ُدو َن‬
‫الصّلَةَ فَأ أ‬
َ
َ ‫ ُُثَّ اُ َخال‬,‫َّاس‬
َ ‫ُُثَّ اَُمَر َر ُجّلً فَيَ ُؤَّم الن‬
‫ متفق عليه‬- ‫وُتُأم‬
َ ُ‫بُي‬
“Demi jiwaku yang berada dalam kekuasaan-Nya, sungguh aku bertekad
menyuruh mengumpulkan kayu bakar, kemudian aku suruh seorang adzan
untuk shalat dan seseorang untuk mengimami manusia, kemudian aku pergi
kepada orang-orang yang tidak ikut shalat, kemudian aku bakar rumah
mereka” (HR. Bukhari dan Muslim).
Tentu saja hadits tersebut sifatnya pengandaian; untuk menggambarkan
betapa sungguh-sungguh seruan Nabi untuk berjamaah. Faktanya, sepanjang
sejarah tidak sampai ada rumah yang dibakar Nabi karena alasan itu.
Rasulullah menekankan bahwa shalat jama’ah dilaksanakan di masjid.
Karena masjid didirikan bukan untuk bemegah-megahan, melainkan untuk
diramaikan atau dimakmurkan. Allah berfirman dalam surat At-Taubah ayat
18:
َّ‫ش إَّل‬ َ ‫اج َد هللاَ من أمن َِبهللَ والي وَم‬
َّ ‫اْلخ َر َوأقَ َام‬
َّ ‫الصّلَةَ َوأَتَى‬ َ ‫َّإَّنَا ي عمر مس‬
َ ‫الزَكوةَ َوََلأ ََيأ‬ ‫َ َأ‬ ََ ‫َأ‬ َ َ ًُ ‫َأ‬
َ‫هللا‬
“Hanyalah yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang
beriman kepada Allah dan hari kemudian serta tetap mendirikan shalat,
menunaikan zakat, dan tidak takut selain kepada Allah.”

Ingat! Shalat berjamaah ke masjid, lakukan pula adab masuk masjid, seperti
memasuki masjid mendahulukan kaki kanan, membaca doa memasuki
masjid, lalu shalat tahyatul masjid.

𝕻𝖊𝖘𝖆𝖓𝖙𝖗𝖊𝖓 𝕽𝖆𝖒𝖆𝖉𝖍𝖆𝖓 𝕾𝕸𝕻/𝕸𝕿𝖘 19


Jika shalat berjamaah ke masjid, shalat rawatib jangan tinggalkan. Bahkan
shalat sunat 2 rakat sebelum shubuh lebih baik dari dunia se isinya. Sangat
beruntung mereka yang shalat berjamaah ke masjid dan diiringi dengan
shalat sunat rawatib.
‫َرأك َعتَا الأ َف أج َر َخ أْيٌ َم َن الدُّنأيَا َوَما فَ َيها‬
Dua raka’at fajar (shalat sunnah qobliyah shubuh) lebih baik daripada dunia
dan seisinya. (HR. Muslim)
b. Allah melipatgandakan pahala shalat berjama’ah sampai dua puluh tujuh
derajat.
‫صّلَةَ ال َف َد بَ َسأب ٍع‬ َ ‫اجلماعة اَفأ‬
َ ‫ض ُل م َن‬
َ َ َ َ‫صّلَة أ‬
َ : ‫قال رسول هللا صلى هللا عليه وسلم‬
‫َو َع أش َريأ َن َد َر َجة‬
“Shalat berjama’ah itu lebih utama dari shalat sendiri dengan dilipatkan
sampai dua puluh tujuh derajat” (HR Muttafaq Alain)
c. Menjauhkan diri dari sifat munafik.
Di antara sifat orang munafik adalah bermalas-malasan dalam shalat. Hal ini
tertera dalam surat An-Nisa’ ayat 142:

َ ‫الصّلَةَ قَ ُام أوا ُك َس‬ َ َ ‫إن املن َف َق‬


‫اىل يَُراءُ أو َن‬ َّ ‫إىل‬
َ ‫ّي َُيَدعُ أو َن هللاَ َوُه َو َخدعُ ُه أم َوإ َذا قَ ُاموا‬ َ ‫َّ َُ أ‬
ً‫َّاس َوَّلَ يَ أذ ُك ُرأو َن هللاَ إَّلَّ قَلَأيّل‬
َ ‫الن‬
“Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah. Dan Allah akan
membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk shalat, mereka
berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya’ (dengan shalat) di hadapan
manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali.”
Dalam sebuah hadits Nabi bersabda:
‫ َولَ أو يَ أعلَ ُمو َن َما فَي َه َما‬، ‫صّلَةَ ال َف أج َر َوالعَ َش َاء‬ َ ‫لَيس صّلَةٌ أثأ َقل علَى ال منَافَ َق‬
َ ‫ّي م أن‬
َ ُ َ َ َ َ ‫أ‬
ً‫ْلَتَ أو ُمهَا َولَ أو َحأبوا‬
“Tidak ada shalat yang lebih berat bagi orang munafik selain dari shalat
Shubuh dan shalat ‘Isya’. Seandainya mereka tahu keutamaan yang ada
pada kedua shalat tersebut, tentu mereka akan mendatanginya walau
sambil merangkak.” (HR. Bukhari).
d. Menjadi sebab diampuni dosanya oleh Allah.
Rasulullah bersabda:

20 𝕻𝖊𝖘𝖆𝖓𝖙𝖗𝖊𝖓 𝕽𝖆𝖒𝖆𝖉𝖍𝖆𝖓 𝕾𝕸𝕻/𝕸𝕿𝖘


‫ فََإنَّهُ َم أن َوافَ َق قَ أولُهُ قَ أو ُل‬,‫ آمّي‬: ‫وب َعلَأي َه أم َوَّلَالضآلّي) فَ ُق أو ُلوا‬
َ ‫ض‬
ُ ‫إَ َذا قال اأ َإل َم ُام ( َغ أَْي اأمل أغ‬
َ
‫ رواه البجارى و مسلم‬-- ‫َّم م أن َذنأبه‬ َ َ َ َ َ َ
َ ‫اأملَّلَئ َكة َغفَر لَهُ ماَتَ َقد‬
“Jika imam mengucapkan “Ghoiril maghdhubi ‘alaihim waladhdholliin”, maka
ucapkan amin, karena sesungguhnya siapa yang mengucapkan amin
bersamaan dengan ucapan malaikat maka ia akan diampuni dosa-dosanya
yang telah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim).
e. Shalat berjama’ah adalah mengembangkan disiplin dan berakhlak mulia.
Shalat berjama’ah mengajarkan disiplin seorang makmun senantiasa
mengikuti gerakan imam dan berada di belakang imam. Hal ini tentu
membiasakan melatih kedisiplinan dalam kehidupan seseorang,
menghilangkan ego, perbedaan dan dengan penuh kerendahan hati patuh
dan taat pada pimpinannya, yaitu imam.”
Rasulullah bersabda:
‫ َوإَ َذا َرفَ َع فَ أارفَعُوا‬،‫ فََإ َذا َرَك َع فَ أارَكعُوا‬،‫صلُّوا قَيَ ًاما‬ َ
َ َ‫صلَّى قَائ ًما ف‬
َ َ َ
َ ‫ فََإ َذا‬.‫إَََّّنَا ُجع َل ا َإل َم ُام ليُ أؤََتَّ بَه‬
،‫صلُّوا قَيَ ًاما‬ َ
َ َ‫صلَّى قَائ ًما ف‬ َ ‫ َوإَ َذا‬،‫اْلَ أم ُد‬‫ك أ‬ ََ ‫اّلِل لَمن‬
َ َ‫ َربَّنَا َول‬:‫ فَ ُقولُوا‬،ُ‫َح َده‬ ‫ ََس َع َُّ َ أ‬:‫ال‬
َ َ َ‫وإَ َذا ق‬
َ
َ
‫َجَعُو َن‬ ً ُ‫صلُّوا ُجل‬
‫وسا أ أ‬ َ َ‫صلَّى َجال ًسا ف‬ َ ‫َوإَذَا‬
Sesungguhnya imam dijadikan untuk diikuti, jika ia shalat dengan berdiri
maka shalatlah kalian dengan berdiri. Jika ia ruku’ maka ruku’ lah kalian, jika
ia mengangkat kepalanya maka angkatlah kepala kalian. Dan jika ia
mengucapkan Sami’allahu liman hamidah, maka ucapkanlah: Rabbana
walakal hamd. Dan jika ia shalat dengan berdiri maka shalatlah kalian dengan
berdiri, dan jika ia shalat dengan duduk maka shalatlah kalian semuanya
dengan duduk. (HR. Bukhari).
f. Tumbuhnya persaudaraan, kasih sayang dan persamaan
Apabila kita bertemu lima kali dalam sehari, maka akan tumbuh kasih sayang
diantara sesama muslim. Dan jika suatu waktu ada saudara kita yang biasa
berjama’ah kemudian beberapa waktu tidak hadir di masjid, maka kita akan
bertanya-tanya, ada apa atau mengapa ia tidak berjama’ah? Seandainya
jawaban yang didapat bahwa beliau itu sakit, maka kita akan bergegas
menjenguk dan mendo’akannya.
Shalat berjama’ah juga mengajarkan persamaan: tidak dibedakan antara yang
kaya dan yang miskin, seorang pejabat atau rakyat jelata, atasan atau
bawahan, semua berdiri, ruku’, sujud, dan duduk dalam satu barisan untuk
taat dan tunduk kepada Allah.

𝕻𝖊𝖘𝖆𝖓𝖙𝖗𝖊𝖓 𝕽𝖆𝖒𝖆𝖉𝖍𝖆𝖓 𝕾𝕸𝕻/𝕸𝕿𝖘 21


D. Penutup
Apa yang Ananda pikirkan setelah membaca dan memahami teks di atas?
Adakah dorongan untuk melaksanakan shalat berjamaah? Atau masih bermalas-
malasan untuk ke masjid untuk berjamaah?
Sangat merugi mereka yang diberikan kesehatan namun enggan ke
masjid. Apalagi bagi mereka yang berjalan bahkan jogging berkilometer, namun
berat melangkahkan kaki ke masjid yang jaraknya dekat. Jika ini terjadi, patut
menyoal diri, jangan-jangan ada sifat munafiq dalam diri? Na’udzhu billah.
Para remaja muslim, ayo… tunjukkan energi dan semangat mu, shalatl
berjamaah lah ke masjid!

22 𝕻𝖊𝖘𝖆𝖓𝖙𝖗𝖊𝖓 𝕽𝖆𝖒𝖆𝖉𝖍𝖆𝖓 𝕾𝕸𝕻/𝕸𝕿𝖘


RASULULLAH SAW SEBAGAI PEMIMPIN

A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi Rasulullah saw sebagai Pemimpin
diharapakan para santri dan santriwati dapat :
1. Menjelaskan makna pemimpin secara umum
2. Menjelaskan ciri -ciri pemimpin dalam Islam
3. Mengaplikasikan prilaku baik dari Rasulullah saw sebagai pemimpin dalam
kehidupan sehari-hari.

B. Pengantar
Kepemimpinan telah berkembang sejalan dengan kemajuan peradaban
manusia sejak zaman para Nabi. Kerjasama antara manusia berdasarkan unsur
kepemimpinan sudah mulai diciptakan pada masa Rasulullah saw. Menurut
Overton kepemimpinana adalah kemampuan untuk memperoleh kepercayaan
penuh penuh dan kerjasama dengan orang laindi tempat kerja. Setiap pemimpin
dalam menjalankan kepemimpinan memiliki keunikan masing-masing. Menurut
Harsey dan Blanchard, kepemimpinan adalah proses mempengaruhi tindakan
seseorang atau kelompok untuk mencapai suatu tujuan dalam kondisi tertentu.

C. Uraian Materi
1. Arti Pemimpin
Sudah menjadi ketetapan-Nya bahwa kita adalah seorang pemimpin. Hal
ini tidak mempedulikan apa jabatannya sekarang, berapa jumlah bawahannya,
strata pendidikannya, darimana sukunya berasal, dan berapa penghasilannya per
bulannya. Kita murni terlahir sebagai pemimpin di dunia ini, entah itu di lingkup
organisasi maupun lingkup kecil keluarga tersayang atau dalam lingkup yang
lebih kecil lagi, diri kita pribadi. Kita selalu dituntut tampil dengan baik sebagai
seorang pemimpin. Pemimpin yang bisa mengayomi, pemimpin yang bisa
melindungi dan menjadi teladan bagi pengikut atau orang yang dipimpinnya.
Dalam hadis Nabi SAW bersabda:

𝕻𝖊𝖘𝖆𝖓𝖙𝖗𝖊𝖓 𝕽𝖆𝖒𝖆𝖉𝖍𝖆𝖓 𝕾𝕸𝕻/𝕸𝕿𝖘 23


‫ول َع أن َر َعيَّتَ َه‬
ٌ ُ‫َّاس َر ٍاع َوُه َو َم أسئ‬ َ ‫اإل َم ُام الَّ َذي َعلَى الن‬َ‫ول َع أن َر َعيَّتَ َه فَ أ‬
ٌ ُ‫أَََّل ُكلُّ ُك أم َر ٍاع َوُكلُّ ُك أم َم أسئ‬
َ‫ت زوَجها وولَ َده‬ َ َ ََ َ ٌ ُ‫الر ُج ُل َر ٍاع َعلَى أ أَه َل بَأيتَ َه َوُه َو َم أسئ‬
َ َ َ ‫ول َع أن َرعيَّته َوالأ َم أرأَةُ َراعيَةٌ َعلَى أ أَه َل بَأي َ أ‬ َّ ‫َو‬
ٌ ُ‫الر ُج َل َر ٍاع َعلَى َم َال َسيَ َدهَ َوُه َو َم أسئ‬
‫ول َعأنهُ أَََّل فَ ُكلُّ ُك أم َر ٍاع َوُكلُّ ُك أم‬ َّ ‫َوَه َي َم أسئُولَةٌ َعأن ُه أم َو َعأب ُد‬
.‫عيَّتَ َه‬
َ ‫ول عن ر‬
َ ‫َم أسئُ ٌ َ أ‬
“Ketahuilah Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap kalian akan dimintai
pertanggungjawabannya atas yang di pimpin, penguasa yang memimpin rakyat
banyak dia akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya, setiap
kepala keluarga adalah pemimpin anggota keluarganya dan dia dimintai
pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya, istri pemimpin terhadap keluarga
rumah suaminya dan juga anak-anaknya. Dia akan dimintai
pertanggungjawabannya terhadap mereka, dan budak seseorang juga pemimpin
terhadap harta tuannya dan akan dimintai pertanggungjawaban terhadapnya,
ketahuilah, setiap kalian adalah bertanggung jawab atas yang dipimpinnya." (HR
Bukhari).
Sedangkan kepemimpinan adalah merupakan suatu kemampuan yang
melekat pada diri seorang yang memimpin yang tergantung dari macam-macam
faktor, baik faktor intern maupun faktor ekstern. Pemimpin jika dialihbahasakan
ke bahasa Inggris menjadi "LEADER", yang mempunyai tugas untuk LEAD
anggota di sekitarnya. Sedangkan makna LEAD adalah:
a. Loyality, seorang pemimpin harus mampu membangkitkan loyalitas rekan
kerjanya dan memberikan loyalitasnya dalam kebaikan.
b. Educate, seorang pemimpin mampu untuk mengedukasi rekan-rekannya dan
mewariskan pada rekan-rekannya.
c. Advice, memberikan saran dan nasehat dari permasalahan yang ada.
d. Discipline, memberikan keteladanan dalam berdisiplin dan menegakkan
kedisiplinan dalam setiap aktivitasnya.

2. Rasulullah sebagai Pemimpin


Seratus tokoh berpengaruh di dunia, Muhammad saw diakui sebagai
seorang tokoh yang paling berpengaruh dan menduduki rangking pertama.
Ketinggian itu dilihat dari berbagai perspektif, misalnya sudut kepribadian, jasa-
jasa dan prestasi beliau dalam menyebarkan ajaran Islam pada waktu yang relatif
singkat.
Kesuksesan beliau dalam berbagai bidang merupakan dimensi lain
kemampuan sebagai leader dan manajer yang menambah keyakinan akan
kebenaran Rasul. Dikatakan leader karena beliau selalu tampil di muka,
menampilkan keteladanan, dan kharisma sehingga mampu mengarahkan,
membimbing dan menjadi panutan. Dikatakan manajer karena beliau pandai

24 𝕻𝖊𝖘𝖆𝖓𝖙𝖗𝖊𝖓 𝕽𝖆𝖒𝖆𝖉𝖍𝖆𝖓 𝕾𝕸𝕻/𝕸𝕿𝖘


mengatur pekerjaan atau bekerja sama dengan baik, melakukan perencanaan,
memimpin dan mengendalikannya untuk mencapai sasaran.
Nabi Muhammad SAW diutus oleh Allah SWT ke permukaan bumi untuk
menjadi nabi sekaligus rasul pemimpin dunia, merubah peradaban, serta menjadi
public figure yang baik sehingga dapat dicontoh oleh seluruh umat manusia.
Keteladanan sifat dan karakter Rasulullah bukan hanya dilihat dari satu sisi
kehidupannya saja, akan tetapi semua aspek dalam kehidupan Rasulullah dapat
dijadikan contoh bahkan ketika Rasulullah sudah wafat pun kehidupan beliau
tetap berpengaruh bagi semua umat manusia.
Rasulullah SAW dalam kepemimpinannya memiliki empat sifat yang
harus dicontoh bagi pemimpin-pemimpin lainnya, yaitu Amanah, Fatanah,
Shiddiq, dan Tabligh. Diluar dari 4 sifat tersebut, Rasulullah juga diutus ke dunia
untuk menjadi rahmat bagi alam semesta, harapannya adalah karakter
kepemimpinan Nabi Muhammad dapat di teladani dalam kehidupan sehari-hari.
a) Amanah (dapat dipercaya)
Rasulullah dapat dipercaya karena mampu merahasiakan sesuatu yang
seharusnya tidak diketahui oleh sahabatnya, menyampaikan suatu hal sesuai
dengan tingkat kepentingan dari hal tersebut. Sudah selayaknya seorang
pemimpin memiliki sifat amanah, menjaga dan memelihara atas apa yang
telah di amanahkan kepadanya, baik amanah yang diberikan Allah SWT
maupun jabatan yang dipikulnya hingga mencapai sebuah keberhasilan untuk
semua pihak.
b) Tabligh (menyampaikan).
Seorang Nabi sekaligus Rasul sudah menjadi tugas pokok untuk
menyampaikan segala sesuatu yang di perintahkan oleh Allah SWT, walaupun
Allah tidak memerintahkan untuk disampaikan.
c) Fatanah (cerdas serta bijaksana).
Seorang pemimpin hendaknya bijaksana serta cerdas dalam bertidak dan
memecahkan sebuah persoalan, memiliki wawasan yang luas dan mendalam.
Hal tersebut dapat dilihat dari kinerja pemimpin tersebut. Sifat fatanah bukan
hanya ditujukan kepada seorang pemimpin, akan tetapi seluruh umat
manusia hendaklah memiliki kecerdasan serta kebijaksanaan dan
menggunakan intelektualitas dengan tepat.
d) Shiddiq (jujur dan benar).
kejujuran merupakan keselarasan ucapan dengan fakta yang terjadi, dengan
demikian seorang pemimpin dalam penyampaiannya yang benar dan jujur
akan selalu mendapatkan kepercayaan dari bawahannya.
Kepemimpinan Rasulullah, selaku seorang pemimpin dimulai dari bawah
sampai atas dan segala penjuru dari berbagai budaya menjadi satu masyarakat /
umamatan wahidah yang beriman dan bertakwa. Sebagai sebuah kekuatan, ini

𝕻𝖊𝖘𝖆𝖓𝖙𝖗𝖊𝖓 𝕽𝖆𝖒𝖆𝖉𝖍𝖆𝖓 𝕾𝕸𝕻/𝕸𝕿𝖘 25


nampak pada perang badar dimana kaum Muslimin mampu mengalahkan
pasukan Quraisy Jahiliyah, sehingga memperoleh kemenangan, bukan karena
suatu mukjizat nabi. Namun lebih banyak karena kepemimpinan Rasulullah yang
berhasil menanamkan keimanan, ketakwaan, kesetiaan, dan semangat juang
untuk membela kebenaran dan mempertahankan hak selain memperoleh
bantuan Allah SWT.
Ada beberapa kunci hal sebagai penyebab keberhasilan dakwah
Rasulullah, yaitu:
a. Akhlak Rasulullah yang terpuji dan tanpa cela.
b. Karakter Rasulullah yang tahan uji, tangguh, ulet, sederhanan dan
bersemangat baja
c. Sistem dakwahnya yang menggunakan metode imbauan dengan penuh
hikmah dan kebijaksanaan.
d. Tujuan perjuangan nabi untuk menegakkan keadilan dan kebenaran serta
menghancurkan yang batil, tanpa pamrih kepada harta, kekuasaan dan
kemilau dunia.
e. Prinsip persamaan. Rasulullah bergaul dengan semua orang, tutur katanya
lembut dan menyenangkan dalam bergaul.
f. Prinsip kebersamaan.
g. Mendahulukan kepentingan dan keselamatan umatnya.
h. Memberikan kebebasan berkreasi dan berpendapat. Rasulullah bukanlah tipe
pemimpin otoriter.
i. Tipe kepemimpinan karismatik dan demokratis. Kepatuhan umat kepadanya
karena selalu menunjukkan satunya kata dan perbuatan.
Sifat kepemimpinan demokratis dari Rasulullah SAW diperlihatkan pula
oleh ketekunan beliau mendidik para sahabat untuk dipersiapkan sebagai calon-
calon penggantinya selaku pemimpin umat dalam urusan dunianya dan
membiarkan mereka mengembangakan diri tanpa khawatir tersaingi.
Sifat kepemimpinan demokratis ini, beliau tidak mewasiatkan salah seorang
diantara sahabatnya untuk menjadi “putra mahkota”. Siapa yang akan menjadi
pengganti beliau memimpin umat dan negara yang beliau bangun setelah beliau
tiada diserahkan sepenuhnya kepada kehendak umat sendiri.
Sifat demokratis kepemimpinan Rasulullah ditunjukkan pula oleh sikap
beliau yang terbuka terhadap kritik dan mendengar pendapat dan saran orang
lain. Sikap keterbukaan Rasulullah terhadap kritik dapat dibuktikan pada
peristiwa; “pernah sahabat mengkritik tentang pembagian harta ghanimah dari
salah satu peperangan yang terjadi”. Rasulullah menerima kritik tersebut dengan
dada lapang, meskipun itu tidak benar”. Sikap mau menerima kritik dan saran
dari orang lain ditunjukkan dengan hadits “terimalah nasehat walaupun
datangnya dari seorang budak hitam”

26 𝕻𝖊𝖘𝖆𝖓𝖙𝖗𝖊𝖓 𝕽𝖆𝖒𝖆𝖉𝖍𝖆𝖓 𝕾𝕸𝕻/𝕸𝕿𝖘


Dengan demikian dapat dicontoh dan diteladani dari kepemimpinan Nabi
Muhammad SAW yaitu:
1) Kepribadian yang Tangguh
Nabi Muhammad saw. adalah sosok yang sangat kuat baik pada masa kecilnya,
dewasanya bahkan sampai wafatnya menunjukkan sikap yang sangat kuat
teguh pendirian (istiqamah). Sejak pertamanya beliau tidak terpengaruh oleh
kondisi masyarakat di sekitar yang terkenal kebobrokan dan kejahiliahannya,
menyembah berhala dan patung. Kepribadian itulah yang menjadi dasar atau
landasan yang kokoh bagi seorang pemimpin, karena hal itu bermakna juga
sebagai seseorang yang memiliki prinsip hidup yang kokoh dan kuat.
2) Kepribadian dan Akhlak Terpuji.
Kepribadian yang terpuji ini memiliki beberapa sifat yang terhimpun dalam
pribadi Nabi Muhammad disebut sifat wajib Rasul meliputi shiddiq, amanah,
tabligh dan fathanah. Sebagian Sifat shiddiq ini sudah tercermin sebelum Nabi
Muhammad di angkat menjadi seorang nabi dan rasul ketika ekpedisi dagang
bersama pamannya ke negeri Syam. Ke shiddiqkan nabi ketika berdagang
juga di buktikan oleh seorang janda kaya raya yang bernama, khadijah. Berkat
Ke shiddiqkan nabi dagang yang di niagakan meraup keuntungan yang besar.
3) Kepribadian yang Sederhana.
Beliau mengajarkan pada umatnya untuk hidup sederhana dan tidak
berlebih-lebihan. Ini bukan berarti beliau mengerjakan kemiskinan pada
manusia, tetapi beliau menyuruh umat Islam untuk selalu tampil sederhana
dengan melakukan sedekah pada orang lain dan saling membantu. Sikap
hidup sederhana Nabi Muhammad saw. beliau tunjukkan dalam hidup sehari-
harinya. Entah dalam keadaan damai ataupun perang di antara para
pengikutnya atau di antara orang-orang kafir dan musuh-musuhnya, Nabi
Muhammad saw. Selalu menjadi teladan. Beliau memperlakukan orang
dengan penuh kesopanan dalam semua kesempatan. Setelah memperoleh
kemenangan beliau lebih sederhana, peramah dan pemurah hati, bahkan
memberikan maaf dan pengampunan pada musuh-musuhnya.

D. Penutup
1. Kepemimpinan dalam Islam harus mampu mencontoh kepemimpinan yang
pernah ditampilkan oleh Rasulullah saw. Beliau berhasil menampilkan dan
menerapkan management yang paripurna. Beliau menerapkan dan
menegdepankan teori kepemimpinan dengan berdasarkan pada nilai-nilai
Shidiq, tabligh, amanah dan fathanah.
2. Dalam usaha melahirkan pemimpin yang berkarakter harus memenuhi
unsur-unsur: tidak egois, jujur dan disiplin, ikhlas, sabar, mamapu
merealisasikan nilai-nilai kesyukuran, rasa tanggung jawab, rela berkorban,

𝕻𝖊𝖘𝖆𝖓𝖙𝖗𝖊𝖓 𝕽𝖆𝖒𝖆𝖉𝖍𝖆𝖓 𝕾𝕸𝕻/𝕸𝕿𝖘 27


mampu memperbaiki diri dan bersungguh-sungguh.
3. Seseorang pemimpin harus menyempurnakan keilmuanya secara
menyeluruh, berani mengambil resiko, dan mampu mengambil ibrah dari
keberhasilan serta kegagalan.
4. Di era modern saat ini terdapat banyak sekali perubahan-perubahan
dalam aspek kehidupan yang semakin berkembang mengikuti arus
perkembangan zaman. Terdapat analogi karakteristik kepemimpinan dalam
lembaga Islam yang mengacu pada karakteristik kepemimpinan Rasul pada
masa itu, seperti kepemimpinan berbasis masyarakat yang memberikan
motivasi dan membangun komunikasi dengan pendekatan integritas,
keteladanan dan mampu menciptakan situasi lingkungan yang baik.

28 𝕻𝖊𝖘𝖆𝖓𝖙𝖗𝖊𝖓 𝕽𝖆𝖒𝖆𝖉𝖍𝖆𝖓 𝕾𝕸𝕻/𝕸𝕿𝖘


UMAR BIN ABDUL AZIZ

A. Tujuan
Setelah mempelajari materi ini, diharapkan peserta didik mampu:
1. Mengenal kepemimpinan Umar bin Abdul Aziz
2. Meneladani kepemimpinan Umar bin Abdul Aziz

B. Uraian Materi
1. Biografi Seorang Umar bin Abdul Aziz
Khalifah Umar bin Abdul Aziz memiliki nama lengkap Umar bin Abdul Aziz
bin Marwan bin Hakam bin Abi Al-Ash bin Umayyah bin Abdisysyams bin Abdil
Manaf. Dia dikenal dengan sejumlah gelar termasuk Al-Imam, Al-Hafizh, Al-
Allamah, Al-Mujtahid, Az-Zahid, Al-Abid, As-Sayyid, Amirul Mukminin Haqqan,
Abu Hafsh, Al-Qurasyi, Al-Umawi, Al-Madani, kemudian Al-Mishri, Al-Khalifah,
Az-Zahid, Ar-Rasyid, dan Asyajj Bani Umayyah. Dia dilahirkan pada tahun 61 H
dan meninggal dunia pada tahun 101 H. Ayahnya, Abdul Aziz bin Marwan, pernah
memimpin kota Mesir selama sekitar dua puluhan tahun, dan itulah tempat
kelahiran Umar. Ayahnya memiliki keturunan yang mulia, menjalani kehidupan
yang baik selama masa mudanya, dan Abdul Aziz sangat mencintai hadis-hadis
Rasulullah. Ia sering hadir di majelis Abu Hurairah dan sahabat-sahabat lainnya.
Sementara ibunya adalah Ummu Ashim binti Ashim bin Umar bin Khaththab. Dia
merupakan cucu amirul mukminin
Umar bin Khatab dari jalur ibunya,
Umar bin Abdul Aziz juga dikenal
dengan sebutan Umar II.
Ciri fisiknya meliputi warna
kulit, di mana beberapa orang
menyatakan bahwa kulitnya
berwarna kecoklatan, tetapi ada
juga yang menyebutkan bahwa
Gambar 1: https://kalam.sindonews.com/read/600125/70/duka- warna kulitnya adalah putih. Selain
umar-bin-abdul-aziz-ketika-diangkat-menjadi-khalifah-
1636971089 itu, wajahnya tergolong tampan,

𝕻𝖊𝖘𝖆𝖓𝖙𝖗𝖊𝖓 𝕽𝖆𝖒𝖆𝖉𝖍𝖆𝖓 𝕾𝕸𝕻/𝕸𝕿𝖘 29


dilengkapi dengan jenggot yang rapi, dan postur tubuhnya tidak terlalu kurus
maupun gemuk. Pada bagian keningnya, terdapat tanda yang dikenal sebagai
asyaj dari keluarga Bani Umayyah. Umar bin Abdul Aziz diberi gelar al-Asaji
karena ketika masih kecil, ia bermain di sekitar kuda yang dimiliki oleh ayahnya.
Pada suatu waktu, satu kuda menabraknya dan menendangnya hingga terluka di
bagian wajah. Dengan cepat, ayahnya datang, membersihkan darah, dan
mengobatinya. Sambil berkata, “Jika kamu yang terluka adalah orang Bani
Umayyah, maka kamu benar-benar orang yang beruntung.” Umar bin Khattab
pernah mengatakan, “Cucuku yang baru lahir memang seorang pria yang
memiliki bekas luka di wajahnya, dan dia akan mengisi negeri ini dengan
keadilan.”
Umar adalah orang yang baik hati, tampan, pintar, dan punya akal yang bagus.
Dia juga punya kepribadian yang baik, pintar dalam politik, selalu mencoba untuk
berlaku adil, tahu banyak hal, paham tentang perasaan orang, cerdas, ahli dalam
meminta maaf, patuh kepada Allah, tidak suka berlebihan dalam jabatan, dan
selalu mengatakan yang sebenarnya. Dia dianggap sebagai salah satu pemimpin
dan ulama yang sangat baik pada masa Bani Ummayyah dan terkenal sebagai
orang yang pandai bicara.

2. Pendidikan Umar bin Abdul Aziz


Sejak masih kecil, Umar bin Abdul Aziz sangat senang belajar. Dia sering
bergabung dengan teman-teman belajarnya dan ikut berdiskusi dengan para
guru. Selain itu, Umar juga senang membaca buku-buku yang menarik, terutama
Al-Qur'an yang sudah dia hafal sejak kecil. Dari hafalan itu, dia belajar banyak hal
tentang Allah, alam semesta, dan lain-lain. Pengetahuan ini membuat Umar sering
merasa sedih, terutama saat dia memikirkan tentang kematian dan kehidupan
setelah mati.
Umar kecil tampak sebagai seorang anak yang memiliki potensi besar,
patuh, dan rendah hati. Oleh karena itu, sang ayah memilihkan guru agama dan
qori dari ulama terkemuka Mesir. Kecerdasannya terbukti dengan kemampuan
menghafal Al-Qur'an sejak masih usia kanak-kanak dan tekun mempelajari ilmu
agama Islam.
Kota Madinah adalah tempat di mana Umar bin
Abdul Aziz mencari ilmu pengetahuan, dan di
lingkungan kota itu, dia bisa tumbuh dan berkembang,
baik dari segi ilmu pengetahuan maupun karakter yang
baik. Umar bin Abdul Aziz belajar tentang ilmu fiqih dari
sekelompok guru yang ahli di bidang tersebut dan
banyak meriwayatkan hadits, salah satu gurunya adalah
Anas bin Malik. Dia banyak belajar ilmu pengetahuan
dan meriwayatkan hadits dari Anas bin Malik. Dia juga
Gambar 2: https://nu.or.id/hikmah/umar-
banyak belajar dari Abdullah bin Umar bin Khattab, bin-abdul-aziz-dan-lampu-istana-bpXrD

30 𝕻𝖊𝖘𝖆𝖓𝖙𝖗𝖊𝖓 𝕽𝖆𝖒𝖆𝖉𝖍𝖆𝖓 𝕾𝕸𝕻/𝕸𝕿𝖘


paman dari ibunya. Selain itu, Umar bin Abdul Aziz juga belajar dari Salim bin
Abdillah bin Umar, Sa’id ibn Musaiyab, dan Urwah bin Zubeir.
Umar bin Abdul Aziz dibesarkan dengan rasa hormat yang tinggi, sehingga
dia tidak pernah menyia-nyiakan waktunya untuk melakukan hal-hal yang tidak
berguna. Jika dia merasa bersalah, dia segera meminta maaf bahkan jika dia
melakukan kesalahan kecil, meskipun dia adalah anak dari seorang gubernur.

3. Karakter Umar bin Abdul Aziz


a. Umar bin Abdul Aziz adalah orang yang shaleh
Umar bin Abdul Aziz belajar dan mendapatkan pendidikan dari para
Ulama dan fuqaha'. Jumlah guru beliau sebanyak tiga puluh tiga orang, yang
terdiri dari dua puluh lima tabi'in dan delapan sahabat. Beliau mencari ilmu dan
hikmah dari mereka, sehingga terlihat jelas ilmu dan akhlak yang baik pada
dirinya. Umar bin Abdul Aziz memiliki jiwa yang kuat untuk menghadapi
permasalahan, kemauan yang gigih, dan sifat-sifat mulia lainnya.
Umar bin Abdul Aziz memiliki kekuatan untuk menghadapi godaan-
godaan seperti kekayaan, popularitas, kekuasaan, dan nafsu yang bisa
membawanya ke jalan yang salah. Ketaatan ini membuatnya menyadari bahwa
kekuasaan dunia hanya bersifat sementara, sementara akhirat memiliki nilai yang
lebih penting bagi seorang Muslim. Rasa takutnya kepada Allah membuatnya
cepat menangis dan melepaskan air mata.
b. Umar bin Abdul Aziz sangat disiplin
Umar bin Abdul Aziz merupakan sosok yang dibesarkan dengan nilai-nilai
hormat yang tinggi. Hal ini tercermin dari sikapnya yang selalu menghargai waktu
dan tidak menyia-nyiakannya untuk melakukan hal-hal yang tidak bermanfaat.
Sikap ini menggambarkan kebijakan dalam pengelolaan waktu sejak usia dini.
Selain itu, kepedulian Umar terhadap kesalahan juga menjadi nilai positif dalam
kepribadiannya. Dia tidak segan untuk meminta maaf jika melakukan kesalahan,
bahkan untuk hal-hal yang dianggap sepele sekalipun. Sikap tulus ini
menunjukkan bahwa Umar menghargai nilai-nilai kejujuran dan tanggung jawab.
Menjadi anak seorang gubernur tidak membuat Umar terlena dalam
kemewahan atau keistimewaan. Sebaliknya, dia tetap konsisten dengan prinsip-
prinsip baik dan bertanggung jawab. Hal ini menunjukkan bahwa keadilan dan
tanggung jawab tidak tergantung pada status sosial atau kedudukan keluarga.
Dengan demikian, Umar bin Abdul Aziz memberikan contoh teladan bagi anak-
anak dalam hal menghargai waktu, meminta maaf dengan tulus, dan tetap teguh
pada prinsip-prinsip baik, tanpa memandang status sosial atau kedudukan
keluarga.

𝕻𝖊𝖘𝖆𝖓𝖙𝖗𝖊𝖓 𝕽𝖆𝖒𝖆𝖉𝖍𝖆𝖓 𝕾𝕸𝕻/𝕸𝕿𝖘 31


c. Umar bin Abdul Aziz yang sangat tegas
Umar bin Abdul Aziz dikenal sebagai
sosok yang tegas dalam menyampaikan ajaran
yang baik dan melarang dari perbuatan yang
buruk, yaitu dengan menggunakan cara yang
halus dan bertahap agar tidak menimbulkan
permusuhan dan keresahan di kalangan
masyarakat. Implementasinya harus
dilakukan dengan perilaku yang sopan dan
bersahaja. Dalam menentukan penggunaan
metode tersebut, sebaiknya melihat kondisi
masyarakat terlebih dahulu, dengan tujuan Gambar 3: https://istaidcenter.com/2018/09/03/no-
1244-perumpamaan-pemimpin-yang-adil/
agar solidaritas tetap berjalan dengan baik
tanpa menimbulkan kerusakan sosial yang tinggi.
d. Umar bin Abdul Aziz penuh dengan kesederhanaan
Umar bin Abdul Aziz memahami bahwa dunia ini adalah tempat ujian dan
cobaan, serta ladang untuk mencari bekal kehidupan akhirat. Oleh karena itu, dia
membebaskan dirinya dari pengaruh dunia beserta segala keindahannya,
meninggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat untuk akhiratnya. Dia tidak merasa
senang dengan kekhalifahannya dan tidak bersedih atas kehilangan hal-hal dunia.
e. Umar bin Abdul Aziz orang yang rendah hati, lemah lembut serta pemaaf
Rendah hati adalah salah satu sifat utama yang dimiliki oleh Umar bin
Abdul Aziz. Sikap zuhudnya membawanya untuk bersikap rendah hati, karena
baginya, syarat zuhud yang sejati adalah rendah hati terhadap Allah. Meskipun
menjadi seorang khalifah, dia tidak suka dipanggil dengan sebutan yang besar,
tetapi lebih senang dipanggil dengan sebutan Umar saja.
Salah satu sifat yang dimiliki oleh Umar bin Abdul Aziz adalah sikap
lembut dan memiliki hati yang penuh kasih sayang. Walaupun ada orang yang
berkata buruk atau mencela, Umar tidak merespon dengan balasan yang sama.
Ini menunjukkan bahwa dia memiliki kekuatan dalam menjaga hati dan selalu
bersikap baik meskipun dihadapkan pada situasi yang sulit. Sikap lembutnya
membuat orang merasa nyaman di sekitarnya, dan dia tidak terpengaruh oleh
kata-kata buruk yang mungkin diucapkan oleh orang lain.
f. Umar bin Abdul Aziz orang yang sangat adil
Semua ulama setuju bahwa Umar bin Abdul Aziz adalah pemimpin yang
adil, khalifah yang cerdas, dan imam yang baik dalam memimpin. Hal ini
menunjukkan bahwa dia memiliki sifat-sifat kepemimpinan yang baik dan
dihormati oleh para ulama karena kebijaksanaannya. Umar bin Abdul Aziz tidak
hanya memimpin dengan adil, tetapi juga dengan bijak dalam membuat
keputusan dan mengarahkan umat dengan lurus. Pemimpin yang seperti Umar

32 𝕻𝖊𝖘𝖆𝖓𝖙𝖗𝖊𝖓 𝕽𝖆𝖒𝖆𝖉𝖍𝖆𝖓 𝕾𝕸𝕻/𝕸𝕿𝖘


bin Abdul Aziz sangat dihargai karena kemampuannya menciptakan keadilan dan
ketertiban dalam kepemimpinannya.

4. Masa Kekhalifan Umar bin Abdul Aziz


Umar Bin Abdul Aziz memulai perjalanan kepemimpinannya sebagai Wali
Kota Madinah pada tahun 87 H, diangkat oleh Khalifah Al-Walid bin Abdul Malik.
Ia menjabat sebagai Wali Kota Madinah selama enam tahun. Namun, pada tahun
93 H, Al-Walid mencopot Umar bin Abdul Aziz dari posisinya sebagai Wali Kota
Madinah. Keputusan ini diambil setelah Al-Hajjaj bin Yusuf Ats-Tsaqafi, Gubernur
Irak, mengadu kepada Al-Walid bahwa para pemberontak asal Irak meminta
perlindungan kepada Umar.
Setelahnya, pada tahun 99 H khalifah Sulaiman bin Abdul Malik wafat,
dikarenakan putra beliau telah meninggal dunia. Kemudian khalifah Sulaiman
memilih Umar bin Abdul Azis yang menggantikannya untuk menjadi khalifah ke
delapan dinasti Umayyah. Beliau pun di baiat pada hari Jumat setelah sholat
Jumat.
Setelah menjadi khalifah, Umar dikenal karena menerapkan gaya
kepemimpinan yang luar biasa, termasuk sikapnya yang jauh dari kemewahan
seperti kebanyakan raja. Secara lebih rinci, dia menunjukkan sikap sederhana,
rendah hati, bergantung sepenuhnya pada Allah, adil, dan penuh cinta kepada
rakyat. Menurut sumber lain, Umar diakui sebagai pemimpin yang adil, aktif
terlibat dalam mengelola pemerintahan, dan dianggap sebagai inovator pada
abad pertama. Ketiga gaya kepemimpinan ini diterapkan secara merata di
berbagai bidang pemerintahan,
termasuk politik, ekonomi,
administrasi negara, hukum,
dan pendidikan. Dalam
kebijakan pendidikan dan
politik, Umar bin Abdul Aziz
berfokus pada pengembangan
pendidikan dalam tiga aspek.
Gambar 4:ilustrasi Umar bin Abdul Aziz
https://lspt.or.id/kajian/kisah-umar-bin-abdul-aziz-pemimpin-islam-anti-korupsi/

Umar bin Abdul Aziz melakukan beberapa usaha penting selama menjadi
Khalifah Bani Umayyah. Pertama-tama, dalam bidang Agama, beliau aktif dalam
membangkitkan kembali ajaran Al-Qur’an dan sunnah. Umar menjalin kerjasama
erat dengan beberapa ulama terkemuka, termasuk Al-Hasan Al-Bashri dan
Sulaiman bin Umar. Selain itu, beliau serius dalam menerapkan syariah Islam.
Dalam bidang politik, Umar menerapkan kebijakan yang mengutamakan nilai
kebenaran dan keadilan. Beliau mengirim utusan ke berbagai wilayah untuk
memastikan bahwa gubernur menjalankan tugasnya dengan baik dan adil.

𝕻𝖊𝖘𝖆𝖓𝖙𝖗𝖊𝖓 𝕽𝖆𝖒𝖆𝖉𝖍𝖆𝖓 𝕾𝕸𝕻/𝕸𝕿𝖘 33


Gubernur yang tidak mematuhi prinsip agama dan bersikap zalim terhadap
rakyatnya dipecat sebagai tindakan tegas.
Ketiga, di bidang ekonomi, Umar mengurangi beban pajak dan fokus pada
pembangunan infrastruktur pertanian, irigasi, sumur, serta jalan raya. Selain itu,
beliau memberikan perhatian khusus kepada fakir miskin dan anak yatim sebagai
bagian dari kepedulian terhadap kebutuhan masyarakat. Keempat, Umar Bin
Abdul Aziz berkontribusi besar dalam pengembangan masyarakat dan
penyebaran dakwah Islam. Beliau menciptakan perdamaian yang didasarkan
pada ajaran Islam, meningkatkan kesejahteraan rakyat, melindungi hak asasi
manusia, membangun tanah pertanian, mendirikan masjid sebagai simbol Islam,
menyediakan dana untuk membantu orang miskin, dan melakukan pencatatan
terhadap hadits-hadits Nabi Muhammad SAW. Dengan usaha-usaha ini, Umar bin
Abdul Aziz berupaya menciptakan masyarakat yang dijalankan sesuai dengan
nilai-nilai Islam, dengan penuh perhatian terhadap kesejahteraan dan keadilan
bagi semua.

5. Kematian Umar bin Abdul Aziz


Umar bin Abdul Aziz
meninggal karena seseorang
memberinya racun.
Pelayannya pada awalnya
tidak mau melakukannya,
tetapi ia dipaksa dan
diintimidasi. Jika ia menolak,
ia sendiri yang akan dibunuh. Gambar 5: https://www.youtube.com/watch?app=desktop&v=nVM7xp5XBNQ
Pelayan tersebut
mencampurkan racun ke dalam minuman Umar bin Abdul Aziz tanpa
sepengetahuannya. Umar bin Abdul Aziz meminumnya tanpa curiga, walaupun
racun tersebut tidak langsung menyebabkannya meninggal, namun membuatnya
sakit. Umar bin Abdul Aziz menyadari bahwa ia sakit karena racun dan bahkan
mengetahui siapa yang meracuninya. Ia memanggil pelayannya dan menanyakan
apa imbalannya. Pelayan tersebut menjawab bahwa ia mendapatkan uang seribu
dinar.
Kemudian, Umar bin Abdul Aziz meminta uang tersebut dan
menyumbangkannya ke Baitul Mal. Ia memerintahkan pelayannya pergi jauh
sampai tak ada yang menemukannya. Alih-alih menghukum, Umar bin Abdul Aziz
lebih memilih untuk memaafkannya. Pada akhirnya, diketahui bahwa
pembunuhnya berasal dari Bani Umayyah yang merasa sakit hati karena
kebijakan Umar bin Abdul Aziz. Kondisi Umar bin Abdul Aziz semakin melemah,
dan sebelum meninggal, ia banyak berdoa, “Ya Allah, ambillah nyawaku saat aku
tidak melalaikan-Mu.”

34 𝕻𝖊𝖘𝖆𝖓𝖙𝖗𝖊𝖓 𝕽𝖆𝖒𝖆𝖉𝖍𝖆𝖓 𝕾𝕸𝕻/𝕸𝕿𝖘


Maslamah bin Abdul Malik datang menjenguk dan melihat Umar bin Abdul
Azizmengenakan pakaian yang tidak layak. Maslamah memerintahkan istrinya,
Fatimah, untuk mengganti bajunya, tetapi Fatimah menjawab bahwa tidak ada
baju lain. Sebelum wafatnya menjemputnya, Umar bin Abdul Aziz menyuruh
semua orang keluar, kecuali istri dan asistennya. Umar bin Abdul Aziz meninggal
pada hari Jum'at, 20 Rajab 101 Hijriyah, di usia tiga puluh sembilan tahun, di
Kampung Sam'an, Syam, setelah melawan racun selamadua puluh hari.

𝕻𝖊𝖘𝖆𝖓𝖙𝖗𝖊𝖓 𝕽𝖆𝖒𝖆𝖉𝖍𝖆𝖓 𝕾𝕸𝕻/𝕸𝕿𝖘 35


36 𝕻𝖊𝖘𝖆𝖓𝖙𝖗𝖊𝖓 𝕽𝖆𝖒𝖆𝖉𝖍𝖆𝖓 𝕾𝕸𝕻/𝕸𝕿𝖘
KEPEMIMPINAN DALAM BUDAYA
MINANGKABAU

A. Tujuan
Setelah mempelajari materi ini, diharapkan peserta didik mampu:
1. Memahami konsep kepemimpinan Minangkabau
2. Meneladani kepemimpinan Minangkabau dalam konteks kekinian

B. Pengantar
Minangkabau adalah salah satu suku bangsa di antara suku bangsa
lainnya di Indonesia. Daerah ini terletak di pesisir barat pulau Sumatera,
tepatnya di Provinsi Sumatera Barat. Daerah ProvinsiSumatera Barat identik
dengan alam Minangkabau. Minangkabau denganadat, pranata masyarakatnya,
termasuk daerah yang unik di Indonesia. Garis keturunan bersifat matrilinial
(keturunan ibu). Yaitu suku seseorang dan harta pusaka yang dimiliki
berdasarkan garis keturunan ibu. Selain dikenal dengan keunikan keturunan
matrilinial, masyarakat Minangkabau juga terkenal dengan sifat gotong royong
dan tenggang rasa. Kondisi sosial budaya yang kompleksini menjadikan alam
Minangkabau dikenal mempunyai struktur masyarakat yang teratur pula.
Susunan masyarakatnya tertata mulai dari kelompok yang kecil sampai yang
besar, yaitu keluarga, korong, dusun, kampung, nagari, laras, luhak, dan alam.
Sebuah nagari biasanya berisikan berbagai suku. Di sini, suku bukanlah
merupakan unit teritorial. Kesatuan teritorial yang merupakan daerah otonom
adalah nagari. Setiap nagari mempunyai sebuah balai adat, mesjid, pandam
perkuburuan, medan laga,tapian mandi, jalan raya atau setapak, dan lapangan
untuk berolah raga dan berkesenian.
Selain susunan masyarakat yang tertata di atas, hal yang menarik
lainnya adalah adat Minangkabau itu sendiri, dimana ‘adat’lah yang menjadi
‘falsafah’ hidup orang-orang Minangkabau (Yakub, 1991:9). Falsafah hidup
kemasyarakatan adat yang dimaksud adalah ‘kebersamaan’.Artinya masyarakat
senasib sepenanggungan, berat sama dipikulringan sama dijinjing.

𝕻𝖊𝖘𝖆𝖓𝖙𝖗𝖊𝖓 𝕽𝖆𝖒𝖆𝖉𝖍𝖆𝖓 𝕾𝕸𝕻/𝕸𝕿𝖘 37


Dalam melaksanakan prinsip kebersamaan dimaksud, masyarakat
Minangkabau mengacu pada pepatah- petitih ‘luhak nan bapanghulu, rantau nan
barajo, kampuang nan batuo, rumah nan batungganai, kamanakan barajo ka
mamak, mamak barajo ka panghulu’. (Luhak yang berpemimpin, rantau yang
beraja, kampung yang berasal, ranah yang berinduk, kemenakan beraja ke
mamak, mamakberaja ke pemimpin). Ada bagian yang menarik dari pepatah-
petitih ini, yaitu‘luhak nan bapanghulu’, dimanapenghulu yang dimaksud di sini
bukanlah penghulu yang bertugas menikahkan orang, melainkanpenghulu yang
berkedudukan sebagai pemimpin adat dalam masyarakat. Dalam masyarakat
adat Minangkabau, penghulu merupakan sebutan kepada ninik mamak
pemangku adat yang bergelar datuk. Eksistensi penghulu dan datuk di
Minangkabau ini juga terdapat dalam karya sastra tradisional Minangkabau. Hal
ini mempertegas bahwa sastra adalah bagian dari masyarakat. Sifat- sifat suatu
masyarakat akan muncul dalam sastra (Sangidu dalamEndraswara, 2013:115).
Berkoherensidengan hal tersebut, sifat-sifat masyarakat dimaksud adalah sifat-
sifat kepemimpinan yang ada dalam karya sastra tertulis yaitu Tambo
Minangkabau. Tambo Minangkabau adalah suatu karya sastra sejarah,
menceritakan sejarah (asal-usul) suku bangsa, negeri, dan adat Minangkabau.
Fungsinya adalah mengukuhkan aturan adat mengenai pewarisan harta pusaka
kepada kemenakan, dan mengukuhkan kedudukan penghulu sebagaipemimpin
dalam masyarakat(Djamaris, 2002:151).

C. Uraian Materi
Tambo Minangkabau adalah sebuah karya sastra sejarah, menceritakan
sejarah asal-usul suku bangsa, asal-usul negeri serta adat istiadat negeri
Minangkabau. Teksnya menggunakan bahasa Melayu yang banyak pengaruh
bahasa Minangkabau, dan berbentuk bahasa prosa biasa, bukan bahasa
berirama. Cerita berawal dari asal usul raja Minangkabau yangdimulai dari Nabi
Adam. Dariperkawinannya dengan Siti Hawa, Adam mempunyai 39 orang anak.
Anaknya yang bungsu, Iskandar Zulkarnain, menikah dengan bidadari dari surga.
Dari hasil pernikahannya dengan bidadari, Zulkarnain mempunyai tiga orang
putra, yaitu Sultan Sri Maharaja Alif, Sultan Sri Maharaja Dipang, dan Sultan Sri
Maharaja Diraja. Setelah baliq ketiga putra Zulkarnain sepakat untuk berlayar,
tepatnya di pulau Langkapuri antara Bukit Siguntang. Singkat cerita akhirnya
Sultan Sri Maharaja Dipang menjadi raja di negeri Cina, Sultan Sri Maharaja Alif
menjadi raja di negeri Rum, dan Sultan Sri Maharaja Diraja menjadi raja di
Minangkabau.
Dalam silsilah Datuak Katumanggungan, Datuak PerpatihSabatang, dan
Datuak Sri Maharajo Nego-Nego disebutkan bahwa Daulat yang Dipertuan
menikah dengan Indojati di Pariangan Padang Panjang, dan mempunyai seorang
anak laki-laki. Setelah Daulat yang Dipertuanmangkat, Indo Jati menikah lagi
dengan Cati Bilang Pandai. Dari pernikahannya dengan Cati BilangPandai, Indo

38 𝕻𝖊𝖘𝖆𝖓𝖙𝖗𝖊𝖓 𝕽𝖆𝖒𝖆𝖉𝖍𝖆𝖓 𝕾𝕸𝕻/𝕸𝕿𝖘


Jati mempunyai dua orang anak laki-laki dan empat orang anak perempuan.
Ketiga anak laki-laki Indo Jati ini diangkat menjadi penghulu di negeri
Pariangan Padang Panjang, bergelar Datuak Katumanggungan (anak dari daulat
yang Dipertuan), Datuak Parpatih Sabatang dan Datuak Sri Maharajo Nego-Nego
(anak dari Cati Bilang Pandai).
1. Penghulu dalam TamboMinangkabau
Penghulu adalah orang yangdituakan, dipilih dan dipercayakanuntuk
memimpin masyarakat. Dahulunya penghulu digunakan dalam struktur
pemerintahan di wilayah Minangkabau, disamping sebagai pemangku adat
dengan gelar ‘datuak’. Ada beberapa orang penghulu dalam Tambo
Minangkabau.

Sultan Sri Maharaja Diraja


Sultan Sri Maharaja Dirajaadalah raja Minangkabau yangpertama, keturunan
Raja Iskandar Zulkarnain. Iskandar Zulkarnain adalah anak bungsu dari Nabi
Adam. Oleh malaikat, Raja Iskandar Zulkarnain dinikahkan dengan bidadari
dari sorga. Seperti telah disinggung sebelumnya Zulkarnain mempunyai tiga
orang anak, pertama Sultan Sri Maharaja Alif, menjadi raja di negeri Rum,
kedua Sultan Sri Maharaja Dipang,menjadi raja di negeri Cina, dan ketiga Sultan
Sri Maharaja Diraja, menjadi raja di Minangkabau. Sultan Sri Maharaja Diraja
disebut juga Daulat yang Dipertuan. Sultan yang memiliki tanda kebesaran,
seperti emas sejata- jati, ayu kamat, tenun sangsita, dan pedang curik
semandang giri

Cati Bilang Pandai


Cati Bilang Pandai adalah seorang rakyat biasa. Ia dikatakan seorang yang
pandai, terampil, dan banyak ilmu. Sesuai namanya, “Cati” berasal dari kata
Sanskerta, yaitu centri atau cetrya yang berarti ksatria, orang yang hebat,
perkasa, dan pandai, sedangkan ‘Bilang Pandai” berarti orang yang terkenal
karena pandainya. Cati Bilang Pandai adalah bapakDatuak Perpatih Sabatang.
Bersama Datuak Suri Dirajo, Cati Bilang Pandai memberi nama negeri
Pariangan Padang Panjang. Negeri ParianganPadang Panjang merupakan salah
satu pusat kerajaan Minagkabau. Berdasarkan titah dari Yang Dipertuan, Cati
Bilang Pandai membuat balai adat dan mengangkat penghulu-penghulu di
Minangkabau. Ketentuan adat yang ditetapkan oleh Cati Bilang Pandai adalah
warisan harta pusaka.

Datuak Suri Dirajo


Datuak Suri Dirajo adalah mamak dari Datuak Katumanggungan dan Datuak
Perpatih Nan Sabatang. Kedua kemenakannya ini sangat patuh dan memegang
nasihat Datuak SuriDirajo. Datuak Suri Dirajo adalah seorang yang bijaksana,
seringmemberi petunjuk, nasihat, dan pendapat. Jika ada orang luar yang datang

𝕻𝖊𝖘𝖆𝖓𝖙𝖗𝖊𝖓 𝕽𝖆𝖒𝖆𝖉𝖍𝖆𝖓 𝕾𝕸𝕻/𝕸𝕿𝖘 39


hendak menguji kepandaian orang Minangkabau berupa teka-teki, orang-orang
selalu minta pendapat atau nasihat Datuak Suri Dirajo.

Indo Jati
Indo Jati adalah putri keindraan. Sesuai namanya, Indo Jati berarti indra sejati.
Dalam cerita disebutkan bahwaAllah yang mengeluarkan Indo Jatidari surga.
Indo Jati menikah dengan Daulat Yang Dipertuan. Anaknya bernama Datuak
Katumanggungan.Kemudian Indo Jati menikah lagi dengan Cati Bilang Pandai,
anaknyabernama Datuk Perpatih Sabatang.

2. Kepemimpinan Para Penghulu


Seperti telah disebutkan sebelumnya, penghulu dalam Tambo
Minangkabau adalah orang yang memimpin, memerintah, dan membawahi
masyarakat, termasuk anak dan kemenakan. Adanya penghulu pertama di
Minangkabauseiring bertambah banyaknya keturunan raja di Minangkabau
saat itu. Berawal dari bermusyawarah Ninik Sri Maharaja Diraja dengan Datuk
Suri Dirajo dan Cati Bilang Pandai serta segala orang banyak dari kampung
Pariangan dan Padang Panjang di Balai Sarung. Tujuan diadakan musyawarah
adalah untuk memilih orang yang akan memerintah dan menghukum di bawah
raja. Ada pun orang yang akan ditanam menjadi ketua atau orang yang akan
diangkat jadi penghulu dari orang banyak itu nantinya akan berfungsi untuk
menyelesaikan kusut yang belum selesai, menjernihkan keruh yang belum
jernih, dan meluruskan yang sesat.
Masyarakat di Minangkabau, wajib menghormati penghulu, titahnya
wajib dijunjung, perintahnya diturut agar semua sentosa dan terhindar dari
marabahaya selama hidup di dunia.Saat itu diyakini bahwa jikamasyarakat
tidak turut menurut niscaya orang tidak akan mendapatkeselamatan. Titahan
dari Ninik Sri Maharaja Diraja ternyata disenangi orang banyak. Sehingga setelah
putuskata mufakat untuk pemilihan penghulu itu diadakanlah perhelatan di
kampung Pariangan dan Padang Panjang. Apa yang berlaku bagi penghulu, juga
berlaku bagi pemimpin lain pada umumnya. Menurut prinsip adat Minangkabau,
pemimpin, yaitupenghulu, digadangkan makonyo gadang (dibesarkan makanya
besar).
“Tumbuahnyo ditanam, tingginyo dianjuang, gadangnyo diamba”
(tumbuhnya ditanam, tingginyadisokong, besarnya dipelihara).
Kehadiran penghulu di Minangkabau (dalam Tambo Minangkabau)
adalah penting. Eksistensi, peran dan fungsi penghulu dalam membimbing anak,
saudara, kemenakan, dan orang kampung di Minangkabau sesuaidengan kondisi
sosial budaya, sistem nilai yang ada, agama yang dianut serta peranan dan status
yang diembannya. BerdasarkaN ini,pola-pola kepimimpinan tradisional dan
berkharismatik menjadi pengurai kepemimpinan penghulu dalam tambo
Minangkabau ini.

40 𝕻𝖊𝖘𝖆𝖓𝖙𝖗𝖊𝖓 𝕽𝖆𝖒𝖆𝖉𝖍𝖆𝖓 𝕾𝕸𝕻/𝕸𝕿𝖘


Gemar Bermufakat
Orang Minangkabau senantiasa bermufakat untuk memutuskan segala
sesuatunya. Hal ini disebut juga dengan prinsip kebersamaan, sepertiungkapan
saciok bak ayam, sadanciang bak basi, sakabek bak lidi (seciap bagaikan ayam,
sedencing bagaikan besi, dan seikat bagaikan tali). Maksudnya sebuah
keputusan yang merupakan hasil suara orang banyak yang disebut juga dengan
‘sakato’. Dalam adat Minangkabau, hal itu difatwakan dengan pepatah petitih
bulek lah buliah digolongkan, kok picak lah dapek dilayangkan. Hal inidapat kita
lihat pada karakteristik tokoh Datuk Katumanggungan. Ketika Datuak
Katumanggungan, Datuak Parpatih Sabatang dan Datuak Sri Maharajo Nego
hendak membentuk luak, oleh Cati Bilang Pandai dari hasil mufakatnya dengan
masyarakatdipilihlah dan diangkat penghulu untuk mempimpin luak atau negeri
itu.
“...Maka pindah pulalah hulubalang raja kepada Batu Gadang iyolah nan
manyandang pedang nan panjang.Maka dinamai oleh Cati Bilang Pandai serta
Datuak Suri Dirajo iyolah (Pariangan) Pariangan Padang Panjang namanya.
Maka mufakat semuha isi negeri Pariangan Padang Panjang akan menamai
penghulu kepada dua negeri itu iyolah Datuak Maharaja Besar di Padang Panjang
dan Datuak Bandaharo Kayo di Pariangan.”
Artinya: “… dengan menyandang keris yang panjang, hulubalang raja
pergi ke Batu Gadang. Maka oleh Cati Bilang Pandai dan Datuak Suri
Dirajo, tempat itu pun dinamai dengan nama Pariangan Padang Panjang.
Setelah penduduk Pariangan Padang Panjang berkembang, mufakatlah
semua isinegeri Pariangan dan Padang Panjang untuk memilih pemimpin
di kedua tempat itu. yaitu Datuk Bandaharo Kayo di Pariangan.”
Kutipan ini menunjukkan bahwa di Minangkabau penghulu diangkat
dari hasil mufakat atau hasil suara orang banyak. Pengangkatan Datuak
Maharajo Besar di Padang Panjang dan Datuak Bandaharo Kayo di Pariangan
adalah karena hasil mufakat ninik Sri Maharaja Diraja dengan masyarakat saat
itu, tepatnya masyarakat Pariangan dan masyarakat Padang Panjang yang
berkumpul dibalai pertemuan. Bentuk mufakat lainseperti dalam bagian teka-
teki unggas.
“... maka lama pulalah antaranya, maka datang pula Nakhoda Besar ke
Pulau Perca ini akan membawa unggas dua ekor, seeokor jantan seekor
betina, sama keduanya, rupanya dan gadangnyo, paruhnya dan
bunyinya. Maka mandapek ke Tanjung Sungayang, ialah pangkal bumi
namanya. Maka tiba di sanamufakatlah segala isi alam. Maka berkata
Nakhoda Besar kepada Cati Reno Sudah, “marilah kita bertakok tiada
bertaruh.” Maka kata Cati Reno Sudah, “Baiklah.”Maka berkampuanglah
ke tengah medan, maka segala isi alam rapat-rapat semuhanya melihat.
Maka diminta bicara kepada Datuak Suri Dirajo. Adapun pituah Datuak

𝕻𝖊𝖘𝖆𝖓𝖙𝖗𝖊𝖓 𝕽𝖆𝖒𝖆𝖉𝖍𝖆𝖓 𝕾𝕸𝕻/𝕸𝕿𝖘 41


Suri Dirajo, (Apa kata Nakhoda Besar, mana yang jantan, mana yang
betina?” Maka berpikirlah segala isi alam. Maka diberi kata oleh Datuak
Suri Dirajo segala isi alam ini) “Beri makan olehmu keduanya, mana yang
kuat makannya dan yang gadang tanduknya, maka yaitulah jantannya.”

Artinya:
“… Beberapa lama kemudian datang seorang Nakhoda Besar ke Pulau
Perca dengan membawa dua ekor unggas, seekor jantan dan seekor
betina. Kedua ekor unggas ini sama bentuk dan rupanya, sama besarnya,
dan sama juga paruh serta bunyinya.Nakhoda Besar itu menuju Tanjung
Sungayang (di pangkal buni namanya). Dengan datangnya Nakhoda Besar
maka mufakatlah segala isi alam yang ada di daerah Tanjung Sungayang.
Berkata Nakhoda besar kepada Puti Reno Sudah: “Mari kita bermain
tebak-tebakan tapi tak ada taruhannya. “Baiklah”, Cati Reno Sudah pun
menerima ajakan Nakhoda Besar.
Kemudian mereka berkumpul di tengah lapangan untuk bertebak-
tebakan. Orang banyak dan segala isi alam ikut merapatkan diri untuk
menyaksikannya. Orang-orang minta Datuk Suri Dirajo untuk bicara.
Pituah Datuk Suri Dirajo, “Apa kata Nakhoda Besar, mana yang jantan,
mana yangbetina?” Berpikirlah orang yang menyaksikan dengan segala isi
alam. Saat itu pun Datuk Suri Dirajo berkata kepada segala isi alam ini
“Beri makan olehmu kedua unggas ini, mana yang kuat makannya dan
yang besar tanduknya, maka itulah yang jantan.”
Dalam kutipan “...makamufakatlah segala isi alam...” menunjukkan bahwa
mufakat yang dilaksanakan bukan hanyamusyawarah orang-orang besar tetapi
adakalanya dihadiri juga oleh semua lapisan masyarakat. Jika suatu pertemuan
yang dihadiri oleh semua lapisan masyarakat, laki-laki danperempuan, tua dan
muda, semua berhak mengemukakan pendapatnya. Mereka yang muda bukan
hanyasebagai anggota rapat atau musyawarah. Dengan arti kata,musyawarah
memang dipimpin oleh orang yang dituakan tetapi hasil selalu diputuskan
bersama (dimufakatkan). Di sini terlihat karakteristik yang khas yaitu yang
gemar bermufakat dengan bawahan untuk kepentingan bersama merupakan
kharismatik si tokoh dalam tambo Minangkabau ini.
Dalam bagian cerita asal usul negeri bernama Pariangan Padang
Panjang juga terlihat azaz mufakat yang dipakai oleh pemimpin bersama
masyarakatya saat itu. “...maka lamalah antaranya, makakembanglah segala anak
raja tadi:
maka dikeluarkan Allah rusa seekor dari dalam laut itu kepada negeri itu;
maka diparangkan Allah Taala kakinya kepada tepi negeri itu. Maka
mufakatlah segala isi negeri itu kepada Datuak Suri Dirajo karano lah habis
pendapat isi negeri itu. Maka berkatalah Datuak Suri Dirajo. Terlebih
mudah mengambil rusa itu, maka ambil olehmu rotan sehelai maka perbuat

42 𝕻𝖊𝖘𝖆𝖓𝖙𝖗𝖊𝖓 𝕽𝖆𝖒𝖆𝖉𝖍𝖆𝖓 𝕾𝕸𝕻/𝕸𝕿𝖘


jarek, ulurkan dengan perahu, jarekkan tanduknya. Maka kanai tanduk
rusa itu. Maka berkata Datuak Suri Dirajo kepada laras, Helolah bersama-
sama. Maka didabiahlah rusa itu. Maka mufakatlah isi negeri semuhanya
akan mencari nama negeri itu, iyolah Pariangan, Perungan dahulunya.
Maka pindah pulalah hulubalang raja kepada Batu Gadang iyolah nan
menyandang pedang nan panjang. Maka dinamai oleh Cati Bilang Pandai
serta Datuak SuriDirajo iyolah (Pariangan) PadangPanjang namanya.”

Artinya: “…tidak berapa lama, berkembanglah keturunan raja. Kemudian


Allah mendatangkan seekor rusa dari laut. Rusa terdampar di negeri itu.
Orang- orang pun berniat untuk membunuh rusa. Karena tidak tahu
bagaimana caranya, orang-orang pun menyampaikan keberadaan rusa
itu pada Datuak Suri Dirajo. Datuak Suri Dirajo menyuruh warganya
menangkap rusa dengan cara membuat perangkap dari rotan,
dan mengulurkan perangkap itu dengan perahu. Akhirnya, kenalah
tanduk rusa itu. Kemudian Datuak Suri Dirajo menyuruh warganya untuk
menarik rusa bersama-sama, dan kemudian menyembelihnya. Mufakatlah
orang kampung mencari nama untuk tempat itu, yaitu Pariangan
(dahulunya Perungan). Setelah itu, dengan membawa pedang panjang
berjalan pula hulubalang ke Batu Gadang. Tempat ini oleh Cati Bilang
Pandai dan Datuak Suri Dirajo diberi nama dengan nama Padang
Panjang.”

Bijaksana
Di samping memiiliki karakteristik senantiasa bermufakat, pemimpin
yang menjadi tokoh dalam cerita Tambo Minangkabau jugapemimpin-pemimpin
yang bijaksana. Pepatah Minang “tapuang jan taserak, rambuik jan putuih”
(tepung jangan berserak, rambut jangan putus), pemimpin sangatlah pandai
mempergunakan sesuatu menurut sifat dan keadaannya. Ibarat anak buah,
kemenakan, dan orang kampung yangbanyak mempunyai sifat dan kelakuan
yang bermacam-macam pula, maka penghulu sebagai pemimpin hendaklah
benar-benar memperhatikan sifat dan kelakuan itu.
Sifat kebijaksanaan ini terlihat dari bagian cerita tentang asal usul
harta pusaka diwariskan kepada kemenakan. Ketika datuak nan bertiga pulang
ke Pariangan Padang Panjang,saat itu pusaka diturunkan kepada anak semuanya.
Ketiganya sudah merasa tua, dan mereka berpikir bahwa umurnya mungkin
tidak berapa lama lagi. Setelah datuak bertiga itu rapat di Balairung Panjang dan
putusannya Datuak Parpatih Sabatang dan Datuak Katumanggungan untuk
berlayar ke Tiku, Pariaman, dalam perjalanannya menuju Pariaman, perahu yang
mereka tumpangi tertahan di pasir karena saat itu pasang surut. Dengan penuh
harapan saat itu Datuak Parpatih Sabatang dan Datuak.
Katumanggungan minta tolong kepada anaknya agar anak-anak mereka

𝕻𝖊𝖘𝖆𝖓𝖙𝖗𝖊𝖓 𝕽𝖆𝖒𝖆𝖉𝖍𝖆𝖓 𝕾𝕸𝕻/𝕸𝕿𝖘 43


mau mendorong perahu. Tetapi anak-anak mereka tidak mau karena mereka
takut untuk jadi kalangan perahu.
Untuk memperjelaskebijaksanaan yang dimiliki tokoh- tokoh sentral kita
dapat melihat dari ide cerita yang menggambarkan harapan si tokoh (datuak-
datuak) tadi kepada kemenakan laki-laki dan perempuan. Ketika ditanyakan
kepadakemenakan laki-laki dan perempuan atas kesediannya untuk jadi kalang
perahu, ternyata semua kemenakan itu menjawab “Jika memang demikian
perkataan segala ninik moyang kami,kami mau jadi kalang perahu itu.” Atas
pertolongan kemenakan laki-laki dan perempuannya, perahu dapat berlayar
hingga Datuak Parpatih Sabatang dan Datuak Katumanggungan sampai ke
tujuannya di Tiku, Pariaman.

“...mako berkata Cati Bilang Pandai, “Hai datuak nan baduo janganlah
dipulangkan pusako kepada anak cucu semuanya, melainkan pulangkan
pusako itu kepada kemenakan semuanya.” Maka berkata DatuakParpatih
Sabatang, “Hai Cati BilangPandai, apa sebabnya demikian?”Maka berkata
Cati bilang Pandai, “Ampun beribu kali ampun, sekali wa beribu kali
ampun, karena lah sudahdicobai segala anak kamahelo perahu tiada mau
anak. Itulah sebabnya maka pindah adat yang teradat, eloklah kembalikan
di datuak pusaka sawah ladang kepada kemenakan, karenabaik saja nan
suka pada anak dan jahat tiada suka pada anak.”

Artinya;
“… berkata Cati Bilang Pandai, “Hai Datuk yang berdua, janganlah
diberikan pusaka untuk anak cucu, tetapi wariskanlah pada kemenakan
semuanya.” Dan bertanyalah Datuk Perpatih Sabatang saat itu, “Apa
sebabnya demikian?” Cati Bilang pandai pun menjawab “Ampun beribu
kali ampun, karena setelah diketahui bahwa tidak seorang pun anak yang
mau menarik perahu. Itulah sebabnya maka pindah adat yang teradat.
Sebaiknya kembalikanlah oleh datuk pusaka sawah ladang pada
kemenakan. Anak maunya hanya pada yang senang-senang saja, tetapi
tidakmau menerima kesulitan.”

Berdasarkan kisah dalam tambo, di Minangkabau, sampai sekarang


pusaka diwariskan untuk kemenakan, khususnya kemenakan perempuan. Selain
itu, bagi seorang pemimpin, bijaksana itu terlihat dari sifat danprilaku yang baik.
Sifat yang baikakan dipertahankan dan sifat yang jahat yang merugikan orang
lain akan ditinggalkan. Dari ketentuan ini jelaslah bahwa mereka sebagai
pemegang amanat masyarakat harus tunduk pada alur dan patut. Dan yang paling
penting, pemimpin tidak bolehmelakukan kewajiban sewenang- wenang. Secara
nyata adat Minangkabau memfatwakan bahwa raja adil disembah, sedangkan
raja zalim disanggah. Setelah diangkat, seorang pemimpin dapat didaulat,

44 𝕻𝖊𝖘𝖆𝖓𝖙𝖗𝖊𝖓 𝕽𝖆𝖒𝖆𝖉𝖍𝖆𝖓 𝕾𝕸𝕻/𝕸𝕿𝖘


disanggah, dan diganggu gugat.
Ninik Sri Maharaja Diraja adalah seorang yang bijaksana.
Kebijaksanaannya itu dapat kita lihat ketika Sri Maharaja Diraja bertitah kepada
sekalian orang banyak ketika hendak memutuskan pengangkatan dua datuak
untuk diangkat jadi penghulu. “Ada pun orang akan kita jadikan ketua itu
tentulah akan dipilih dari kita yang hadir di sini, yaitu orang yang lebih pandai
dan baik tingkah lakunya. Sebab orang itu, pergi tempat kita bertanya, pulang
tempat kita berberita. Orang itulah yang akan memelihara buruk baiknya kita
sekalian, tempat kita mengadukan segala hal. Orang itu akan menimbang
mudharat dan manfaat di atas kita sekalian serta menghukum barang sesuatu
dengan baik dan buruk.

3. Relevansi Kepemimpinan Masa Dahulu dengan Kepemimpinan


Masa Kini
Dilihat dari sistemkepemimpinan di Minangkabau sekarang ini tidak jauh
berbeda dengan kepemimpinan di masa lalu. Di masa kini, orang Minang masih
mengokohkan penghulu sebagai orang yang tinggi dianjung, dan besarnya
dipelihara. Adat tradisisonal dan karismatik pemimpin masih terlihat dengan
jelas. Saat mengukuhkan kepenghuluannya (batagak panghulu) dilakukan di
depan orang banyak dengan pidato-pidato adat dan pernyataan penting bahwa
dialah yang akan menyelesaikan yang kusut dan menjernihkan yang keruh.
Sebagai seorang pemimpin (masa kini), penghulu sudah menanamkan
dalam dirinya landasan pokok berupa nilai-nilai moral kepemimpinan, yaitu
bijaksana, adil, dan memegang teguh azaz mufakat. Jika dahulu (dalam tambo
Minangkabau) dikatakan bahwa penghulu sebagai pemimpin adalah orang yang
memerintahi bawahan/masyarakat. Namun sekarang dalam sistem
pemerintahan di Minangkabau.
Penghulu adalah seorang laki-laki yang dituakan pada sebuah suku
Minangkabau yang membidangi selukbeluk urusan adat. Maksudnya pernyataan
di atas, dahulu penghulu bertanggung jawab atas masyarakat kampung yang
dipimpinnya, anak, saudara dan kemenakan, namun sekarang sudah bergeser
pengertiannya, penghulu tidak lagi mengurus masyarakat luas. Hal ini adalah
karena di masa sekarang setiap wilayah telah dipimpin oleh seorang kepala yang
dipilih oleh warganya, misalnya, dusun dikepalai oleh kepala dusun, kampung
dikepalai oleh kepala kampung, nagari dikepalai oleh seorang wali nagari, dan
seterusnya. Jadi peghulu masa kini adalah penghulu yang hanya memimpin
kaum sesuai dengan suku yang dikepalainya. Sesuai kedudukannya, penghulu
sekarang adalah pemimpin suku dalam urusan adat, terutama kelanjutan hidup
saudara dan kemenakannya termasuk masalah harta pusaka.
Dalam kelanjutan hidup sanak saudara dan kemenakan, dibutuhkan
perhatian penghulu yang demokratis. Penghulu menerima usul-usul dari anggota
suku untuk diputuskan dan bertanggung jawab terhadap permasalahan yang

𝕻𝖊𝖘𝖆𝖓𝖙𝖗𝖊𝖓 𝕽𝖆𝖒𝖆𝖉𝖍𝖆𝖓 𝕾𝕸𝕻/𝕸𝕿𝖘 45


terdapat dalamsukunya. Ketika salah seorang kemenakan (terutama kemenakan
perempuan) yang akan menikah,penghulu mengadakan mufakat dengan seluruh
anggota kaum. Penghulu mengumpulkan segala ninik mamak dan urang
sumando untuk pembagiantugas masing-masing. Begitu juga saat acara duka atau
kematian, penghulu pun memutuskan segala sesuatu dengan cara musyawarah
bersama anggota sukunya. Masalah adat yang agak pelik di masa kini dan ini
menjadi perhatihan serius bagi pimpinan/penghulunya adalah masalah harta
pusaka. Sekilas berbicara mengenai harta pusaka dalam alam Minangkabau,
harta pusaka terdiri atas pusaka tinggi dan pusaka rendah. Tokoh Minangkabau,
Hamka (1985:96) menyebutkan bahwa pusaka tinggi didapat dengantembilang
besi, dan pusaka rendah didapat dengan tembilang emas. Harta pusaka rendah
apabila sudah sekaliturun, naik dia menjadi harta pusaka tinggi. Pusaka tinggi
ialah yang dijual tidak, dimakan dibeli, digadai tidak, dimakan sando (sandra).
Dan inilah tiang agung Minangkabau selama ini. Dikatakan, bahwa pada
prinsipnya, pusaka tinggi turun menjadi pusaka rendah adalah hal yang jarang
terjadi. Entah kalau adat tidak berdiri lagi pada suku yang menguasainya.
Berelevansi dengan konsep kepemimpinan (dalam TamboMinangkabau)
dan masa sekarang ini,sangatlah penting sebuah keadilan dan kebijaksanaan bagi
seorang penghulu yang disebut pemimpin di Minangkabau dalam hal pembagian
harta pusaka terhadap kemenekan- kemenakan perempuannya. Dalam
kehidupan masa kini, yang menentukan pembagian harta pusaka untuk
kemenakan masih ditentukan oleh penghulunya tetapi tidak sedikit pula
dilakukan oleh mamak (saudara laki-laki dari ibu) yang dituakan.
Berdasarkan fakta yang ada sekarang, di beberapa daerah di
Minangkabau, harta pusaka tinggi yang seharusnya hanya diturunkan kepada
kemenakan perempuan, sekarang inikemenakan laki-laki pun berhak menerima.
Hal ini terjadi karena beberapa faktor, pertama pewaris perempuan tidak
memiliki anak perempuan. Kedua, faktor ketimpangan ekonomi antara
kemenakan perempuan dan laki-laki, dimana perempuan jauh lebih berada
(memiliki harta yang lebih) dibandinglaki-laki yang tidak punya apa-apa serta
harus menafkahi anak istrinya. Faktor ketiga adalah karena kemenakan
perempuan diboyong suaminya pergi merantau sehinggatidak terlalu menjadi
hitungan lagi dalam pembagian harta pusaka tinggi dalam kaumnya.

D. Penutup
Dari pembahasan konsep kepemimpinan yang ada dalam cerita Tambo
Minangkabau terlihat bahwa kepemimpinan beberapa penghulu itu adalah
bentuk kepemimpinan yang ideal di alam Minangkabau, berkarismatik, dan
berorientasi padaadat tradisi. Mereka senantiasamelakukan mufakat dalam hal
apa pun. Sesuatu hal diputuskan selalu dimusyawarahkan atau dimufakatkan
dengan masyarakat. Sesuai tendens (amanat) dalam Tambo Minangkabau ini
terlihat bahwa mufakat yang dikehendaki dalam suatu kelompok adalah mufakat

46 𝕻𝖊𝖘𝖆𝖓𝖙𝖗𝖊𝖓 𝕽𝖆𝖒𝖆𝖉𝖍𝖆𝖓 𝕾𝕸𝕻/𝕸𝕿𝖘


yang harus memenuhisyarat, yaitu mufakat yang harusberaja. Maksud mufakat
yang beraja adalah mufakat yang tunduk, dan berdasarkan pada alur dan patut.
Di samping senantiasa menggunakan asas mufakat, pemimpin saat itu juga
dikenal dengan kebijaksanaannya. Seorang pemimpin benar-benar memegang
teguh amanat masyarakatnya. Mereka senantiasa memperhatikan kelanjutan
hidup masyarakat, mencarikan hal yang terbaik untuk masyarakat demi
kehidupan masa depan. Dalam kehidupan masa kini, kepemimpinan seorang
penghulu yang bijaksana dan memegang teguh asas mufakat masih terlihat, dan
hal ini sangat dibutuhkan demi kelangsungan hidup sanak saudara dan
kemenakannya dalam bermasyarakat.

𝕻𝖊𝖘𝖆𝖓𝖙𝖗𝖊𝖓 𝕽𝖆𝖒𝖆𝖉𝖍𝖆𝖓 𝕾𝕸𝕻/𝕸𝕿𝖘 47


48 𝕻𝖊𝖘𝖆𝖓𝖙𝖗𝖊𝖓 𝕽𝖆𝖒𝖆𝖉𝖍𝖆𝖓 𝕾𝕸𝕻/𝕸𝕿𝖘
PENYELENGGARAAN JENAZAH

A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, diharapkan peserta didik mampu:
1. Menjelaskan cara menghadapi orang yang sakaratul maut
2. Mengidentifikasi penyelenggaraan jenazah
3. Mempraktikkan penyelenggaraan jenazah, khususnya mengkafani dan
menyalatkan

B. Pengantar
Hukum penyelenggaraan jenazah adalah fardhu kifayah, di mana
beberapa orang saja yang mampu menyelenggarakan jenazah tersebut maka
gugurlah kewajiban masyarakat setempat. Sebaliknya jika tak seorang pun yang
bisa melaksanakan kewajiban ini, mereka semua penduduk kampung tersebut
menanggung dosanya. Karena itu, setiap muslim seharusnya memiliki ilmu
tentang penyelenggaraan jenazah tersebut.
Beruntunglah orang tua di mana ketika Allah menjemput ajalnya, anak-
anak kandungnya mampu menyelenggarakan jenazah orang tua tersebut.
Sebaliknya alangkah merugi dan sedihnya orangtua yang memiliki anak sukses
secara duniawi tetapi tidak mampu dan tak berilmu tentang penyelenggaraan
jenazah orangtuanya.
Untuk itu, pelajarilah materi ini dengan sebaik-baiknya. Baca dan pahami,
lalu praktikkan bersama teman kelompok mu, terutama prakti mengkafani,
memandikan dan menyalatkan jenazah.

C. Uraian Materi
1. Cara Menghadapi Orang Sedang Sakaratul-Maut
Apabila seseorang mengalami sakit dan saat-saat meninggalkan dunia
yaitu ihtidhar (detik-detik kematian), maka disunahkan bagi keluarganya
melakukan beberapa hal:

𝕻𝖊𝖘𝖆𝖓𝖙𝖗𝖊𝖓 𝕽𝖆𝖒𝖆𝖉𝖍𝖆𝖓 𝕾𝕸𝕻/𝕸𝕿𝖘 49


a. Orang yang sakit diletakkan dalam posisi berbaring di atas rusuk kanan
menghadap kiblat, seperti membaringkan mayat di liang lahad. Jika tidak
mampu maka diletakkan dalam posisi berbaring di atas rusuk kiri. Jika tidak
mampu juga maka dibentangkan di atas punggungnya, kedua telapak
kakinya ke arah kiblat, dan kepalanya diangkat sedikit agar wajahnya
menghadap ke arah kiblat, seperti posisi mayat yang dimandikan. Keadaan
ini bukan sesuatu yang wajib, melainkan dianjurkan saja. Bila keadaan
orang yang sakaratul maut dalam keadaan berbaring di atas punggung,
maka keadaan demikian dibiarkan.
b. Mengajarinya atau menuntunnya untuk mengucapkan kalimat “laa ilaaha
illallah” dengan suara tenang, tidak dipaksa dan bisa didengar orang yang
sakit. Tujuannya adalah mengingatkan si sakit kepada Allah. Dari Abu Sa’id
al-Khudzri RA: sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda: “Ajarilah orang
yang hampir mati di antara kalian dengan kalimat “laa illaaha illallah” (HR
Muslim).
c. Dianjurkan agar dibacakan Surat Yasin kepada orang yang sedang sakarat.
ۤ ٰ‫اَقأ رئُوا علَى موَت ُكم ي‬
‫س‬ ‫َ أ َ َأ َ أ‬
“Bacakanlah oleh kalian surat Yaasiin kepada orang yang mati/sakaratul
maut di antara kalian.” (H.R. Abu Dawud dan an-Nasa’i)

2. Terhadap orang yang baru meninggal dunia


a. Disunahkan menutup kedua matanya. Dari Ummu Salamah bahwa
Rasulullah SAW mendatangi rumah Abu Salamah (pada hari wafatnya), dan
beliau mendapatkan kedua mata Abu Salamah terbuka lalu beliau
menutupnya. Beliau bersabda: “Sesungguhnya tatkala ruh dicabut, maka
pandangan mata akan mengikutinya” (HR Muslim).
Hendaknya anggota keluarga yang paling dekat dengan orang yang sakit,
paling mengetahui tingkah lakunya, paling bertakwa kepada Tuhannya
untuk menutup kedua kelopak mata mayit, mengencangkan kedua
ianggutnya dengan mengikatnya ke atas kepala untuk memperindah
penampilannya, lalu berkata:
َ َ َ ََ َ
َ َ‫اسعَ أد بَل َقائ‬
‫ك‬ َ َ
‫بَ أس َم هللا َو َعلَى ملَّة َر ُس أول هللا اَللَّ ُه َّم يَس أر َعلَأيه أ أَمَرهُ َو َس َه أل بَ أع َدهُ َو أ‬
َ َ
ُ‫اخَر َج إَلَأيه َخ أ ًْيا ِمَّا َخَر َج َعأنه‬
َ ‫اج َع أل َم‬
‫َو أ‬
"Dengan nama Allah dan atas agama Rasulullah, ya Allah permudahlah
urusannya, mudahkanlah perjalanannya, buatlah ia senang ketika bertemu
dengan-Mu, dan jadikan apa yang keluar darinya adalah hal terbaik yang
keluar darinya!"

50 𝕻𝖊𝖘𝖆𝖓𝖙𝖗𝖊𝖓 𝕽𝖆𝖒𝖆𝖉𝖍𝖆𝖓 𝕾𝕸𝕻/𝕸𝕿𝖘


b. Mengikat kepala mayit secara vertikal dari arah dagu dengan kain yang
dilingkarkan di atas kepala. Hal ini bertujuan agar mulut mayat tertutup dan
tidak bisa dimasuki udara.
c. Hendaknya tangan mayit diposisikan seperti orang yang shalat.
d. Melemaskan sendi sendi tangan dan kaki mayat dengan cara menekuk
persendian tersebut berulang kali. Tindakan ini bertujuan agar jasad mayat
tidak kaku sehingga sulit dimandikan.
e. Melepaskan pakaian mayat yang dikenakan ketika meninggal, sebab
pakaian tersebut bisa mempercepat proses pembusukan.
f. Menutup jasadnya dengan kain tipis. Kedua ujung kain dilipat ke bawah
kepala dan kaki agar tidak tersingkap ketika tertiup angin. Dari Aisyah RA.,
ia berkata: “Bahwasannya ketika Rasulullah SAW meninggal dunia ditutupi
dengan kain hibaroh (yakni kain bergaris hitam putih yang terbuat dari
katun).” (HR. Bukhari-Muslim)
g. Menghadapkan mayit kearah kiblat dengan tata cara seperti di atas
h. Memperbanyak do’a-do’a yang berisi permohonan ampunan dan rahmat
untuknya,
i. Memberitakan kematiannya kepada masyarakat sekitar, sehingga umat
Islam mengetahui dan turut menyelenggarakan kewajiban kifayah ini.
Dalam kearifan lokal Minangkabau dikenal pepatah: Kaba baiek
bahimbauan, kaba buruak bahambauan.
j. Bagi ahli warisnya diharuskan menyegerakan membayar hutang-hutannya
atau sangkut paut yang berurusan dengan keuangan terhadap manusia,
begitu pula melaksanakan wasiatnya jika terdapat wasiat. Dari Abu
Hurairah, ia berkata: sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda: “Diri orang
mukmin itu tergantung (tidak sampai ke hadhirat Allah) karena hutangnya,
hingga dibayar (HR at-Tirmidzi, Ibnu Majah, dengan isnad shahih).
k. Mempercepat proses penguburan; jika telah yakin akan kematian
seseorang maka dianjurkan untuk mempercepat tiga hal; proses
penguburan, pelunasan hutang, dan pembagian wasiat.
3. Mempersiapkan Mayat
Ada empat kewajiban terkait dengan penyelenggaraan jenazah, yaitu:
memandikan, mengfkafani, menyalatkan, dan menguburkan jenazah. Berikut
penjelasannya.
a. Memandikan Mayat
Paling minimal memandikan mayit adalah dengan menghilangkan najis
yang ada pada tubuhnya, kemudian meratakan air keseluruh tubuh, mulai dari
rambut sampai pada bagian-bagian yang sulit dimasuki air. Adapun tata cara
memandikan yang paling sempurna sebagai berikut:
1) Niat memandikan; tidak ditemukan dalil yang kuat tentang adanya niat
khusus untuk memandikan jenazah. Memandikan jenazah merupakan
perkara fardhu khifayah (wajib), namun niat seseorang yang terdapat

𝕻𝖊𝖘𝖆𝖓𝖙𝖗𝖊𝖓 𝕽𝖆𝖒𝖆𝖉𝖍𝖆𝖓 𝕾𝕸𝕻/𝕸𝕿𝖘 51


dalam hatinya sudah memadai sebagai niat untuk memandikan jenazah.
Bila ingin, boleh juga dibaca:

2) Mayit diletakkan di tempat yang tinggi seperti dipan atau balai agar tidak
terkena percikan air atau basuhan yang telah mengalir dari tubuhnya
dengan posisi tidur terlentang seraya menghadap kiblat, tengkuk diangkat
sedikit agar air dapat mengalir
3) Dimandikan di tempat yang tertutup dan tidak boleh ada yang masuk
kecuali yang memandikan dan pembantunya. Caranya agar tubuh mayat
ditutup atau dilapisi dengan kain tipis agar auratnya atau sesuatu yang
buruk dalam tubuhnya tidak terlihat. Sesuai dengan hadits dari Aisyah
RA., ia berkata: Ketika para sahabat ingin memandikan jenazah Rasulullah
SAW, mereka berbeda pendapat. Mereka berkata: “Kami tidak tahu apakah
kami membuka pakaiannya sebagaimana kami membuka pakaian saudara
kami yang meninggal?”. Ketika mereka sedang berselisih pendapat, Allah
telah menidurkan mereka sampai sampai dagu mereka tertunduk ke dada.
Kemudian berkata seseorang dari sebelah rumah dan mereka tidak
mengetahui siapa dia, dia berkata: Mandikanlah Nabi dengan berpakaian.
(HR Bukhari Muslim).
4) Apabila ketika memandikan melihat sesuatu yang bagus pada diri mayat,
maka boleh untuk dibicarakan. Namun sebaliknya apabila melihat sesuatu
yang buruk pada diri mayit, maka tidak boleh dibicarakan, sebab hal itu
termasuk ghibah.
5) Pada waktu memandikan diusahakan bagi yang memandikan sedapat
mungkin tidak melihat pada aurat mayat, sebagaimana tidak boleh
melihat aurat orang hidup maka bagi yang sudah mati lebih mulia untuk
tidak dilihatnya.
6) Dimandikan dengan air bersih dicampur dengan bidara.
7) Perut mayit ditekan dengan tangan kiri agar kotoran yang ada di dalam
perutnya keluar, atau dengan cara didudukkan. Kemudian menuangkan
air dan membersihkan kotoran. Hal ini dilakukan agar kotoran tidak
keluar lagi setelah dimandikan.
8) Mayat direbahkan telentang kembali untuk dibersihkan aurat depan dan
belakangnya, dan daerah sekitarnya dengan tangan kiri yang telah
terbungkus kain
9) Kemudian mengambil kain berikutnya untuk membersihkan gigi dengan
jari telunjuk dan membersihkan lubang hidungnya dari kotoran.

52 𝕻𝖊𝖘𝖆𝖓𝖙𝖗𝖊𝖓 𝕽𝖆𝖒𝖆𝖉𝖍𝖆𝖓 𝕾𝕸𝕻/𝕸𝕿𝖘


10) Setelah kotoran dibersihkan, hendaklah mayat diwudhukan sebagaimana
orang yang masih hidup dengan melaksanakan rukun dan sunah wudhu.
Dan yang perlu diperhatikan adalah ketika berkumur atau saat
memasukkan air ke hidung, jangan sampai air masuk ke dalam yaitu
dengan cara kepala mayit hendaknya agak diangkat.
11) Membasuh kepala, jenggot mayat juga dibasuh dan disisir perlahan-lahan.
Jika ada rambut yang rontok sunnat diambil dan nanti diletakkan di dalam
kain kafan.
12) Kemudian membasuh anggota badan depan mayat yang sebelah kanan
mulai dari leher sampai ujung kakinya. Kemudian dilanjutkan pada bagian
yang sebelah kiri.
13) Mayit dimiringkan ke kiri untuk dibasuh bagian belakang mulai dari
tengkuk sampai ujung kaki. Kemudian dimiringkan ke kanan untuk
dibasuh bagian yang sebelahnya. Semua basuhan di atas disunnatkan
memakai air bidara atau sejenisnya
14) Basuhan kedua memakai air murni (tanpa campuran) sebagai pembilas
(pembersih). Pembasuhan ini dilakukan dari kepala sampai ke kaki
sebanyak tiga kali.
15) Basuhan ketiga memakai air yang sudah dicampur sedikit kapur barus
yang sekira tidak sampai merubah keadaan air, begitu pula pembasuhan
ini dilakukan tiga kali. Sesuai dengan hadist dari Ummu ‘Athiyyah RA
“Nabi menemui kami sedangkan kami kala itu tengah memandikan
putrinya (Zainab), lalu beliau bersabda: Mandikanlah dia tiga kali, lima
kali, atau lebih dari itu. Jika kalian memandang perlu, maka pergunakan air
dan daun bidara. Dan buatlah di akhir mandinya itu tumbuhan kafur atau
sedikit darinya. Dan jika kalian sudah selesai memandikannya, beritahu
aku. Setelah selesai memandikan kami pun memberitahu beliau. Maka
beliau melemparkan kain kepada kami seraya bersabda: pakaikanlah ini
sebagai penutup tubuhnya. mulailah dengan anggota tubuhnya yang kanan
serta anggota-anggota wudhunya.” (HR. Bukhari Muslim).
16) Dilunakkan sendi-sendinya agar mudah disiapkan dalam pengafanan.
17) Lalu dikeringkan tubuhnya dengan handuk dengan seksama sampai tidak
ada lagi air di tubuhnya yang bisa membasahi kafannya.
Adab memandikan mayat:
1) Jika mayat itu laki-laki maka harus dimandikan oleh orang laki-laki dan
yang lebih utama memandikannya adalah keluarganya. Jika tidak ada
keluarganya atau tidak mampu memandikannya maka dimandikan oleh
orang lain yang biasa memandikan mayat. Jika tidak ada orang laki-laki
maka yang boleh memandikan mayat laki-laki adalah istrinya dan setelah
itu mahram-mahramya yang perempuan.
2) Sebaliknya jika mayat itu perempuan maka yang memandikannya harus
perempuan dan yang lebih utama memandikannya adalah keluarganya.

𝕻𝖊𝖘𝖆𝖓𝖙𝖗𝖊𝖓 𝕽𝖆𝖒𝖆𝖉𝖍𝖆𝖓 𝕾𝕸𝕻/𝕸𝕿𝖘 53


Jika tidak ada keluarganya atau tidak mampu memandikannya maka
dimandikan oleh orang perempuan lain yang biasa memandikan mayat.
Jika tidak ada orang perempuan maka yang memandikannya adalah
suaminya dan setelah itu mahram-mahramya yang laki laki.
3) Jika tidak ada laki laki yang memandikan mayat laki laki atau tidak ada
perempuan yang memandikan mayat perempuan, maka mayat dikafankan
tanpa dimandikan hanya cukup ditayamumkan, hal ini demi kehormatan
mayat agar tidak dilihat auratnya karena haram seorang laki laki melihat
atau menyentuh aurat perempuan yang bukan mahramnya dan begitu
pula sebaliknya.
b. Mengafankan Mayat
1) Mengafankan mayat hukumnya fardhu kifayah bagi mayat. Sesuai dengan
hadist dari Ibnu Khuzaimah RA., ia berkata: Ada seorang yang Ihram
(melakukan haji) bersama Nabi SAW, lalu ia jatuh tersungkur dari unta
hingga wafat. Beliau bersabda: “Mandikanlah dia dengan air dan
gunakanlah daun bidara, dan kafankan dia dengan dua lembar kainnya
(kain ihramnya), jangan kalian berikan dia wangi-wangian, jangan tutup
kepalanya, karena dia akan dibangkitkan pada hari kiamat nanti dengan
bertalbiyah yaitu mengucapkan ”Labbaikallahumma Labaik.” (HR Bukhari
Muslim)
2) Minimal mengafani mayit cukup dengan menutup auratnya dengan
selembar kain. Diriwayatkan bahwa Mush’ab bin Umair mati shahid dalam
perang Uhud, sedangkan ia hanya meninggalkan sehalai kain. Jika
digunakan untuk menutup mukanya maka kakinya akan nampak. Jika
digunakan untuk menutup kakinya maka mukanya akan nampak.
Rasulullah SAW bersabda: “Tutupkanlah kain itu pada bagian yang dekat
kepalanya dan letakkanlah pada kedua kakinya idzkhir” (HR Bukhari
Muslim). Idzkhir adalah sejenis tanaman yang meiliki aroma seperti
mawar.
3) Sedangkan bentuk maksimal mengafani mayat laki-laki adalah dengan
menggunakan tiga helai kain, setiap helai kain bisa menutup seluruh
tubuhnya tanpa baju atau kupian atau sorban (tutup kepala). Dari Aisyah
RA., ia berkata: “Rasulullah SAW dikafani dengan menggunakan tiga lapis
kain yamani yang berwarna putih tanpa qamis (baju) dan surban.” (HR
Bukhari Muslim).
Dan cara yang paling sempurna mengafankan mayat perempuan yaitu
dengan 5 helai kain: kebaya, kerudung, baju kurung (gamis), dan dua lapis kain
putih. Dari Laila binti Qanif Atsaqofiyah, ia berkata: Pernah aku bersama orang
yang memandikan Ummu Kultsum putri Rasulullah SAW di waktu wafatnya,
maka yang pertama diberikan pada kami oleh Rasulullah SAW untuk
mengkafaninya ialah kain, kemudian baju, dan selanjutnya kerudung
kemudian baju luar, seterusnya ia (mayat) dimasukkan ke dalam satu lembar

54 𝕻𝖊𝖘𝖆𝖓𝖙𝖗𝖊𝖓 𝕽𝖆𝖒𝖆𝖉𝖍𝖆𝖓 𝕾𝕸𝕻/𝕸𝕿𝖘


kain. Rasulullah SAW duduk di depan pintu bersama kafannya. Beliau
memberikanya satu per satu (HR. Ahmad dan Abu Daud dengan sanad baik)
Cara Mengafankan Mayat
1) Sebelum mayit diangkat dari tempat pemandian, kain-kain kafan yang
telah dibubuhi wewangian disiapkan.
2) Setelah itu kafan yang terbaik digelar dan disebar di atasnya kayu cendana
dan kapur barus. Kemudian digelar lagi kafan yang kedua dan ketiga
dengan disebarkan kayu cendana dan kapur barus.
3) Lalu mayat setelah dimandikan dan dikeringkan dengan handuk
diletakkan dalam keadaan terlentang, kedua tangannya diletakkan di atas
pusarnya seperti dalam posisi shalat yaitu tangan yang kanan di atas yang
kiri.
4) Kemudian lubang hidungnya, mulutnya, telinganya, matanya, jidat dan
ketiaknya, serta kedua aurat depan dan belakang, begitu pula sela-sela jari
baik kaki atau pun tangan, dan luka yang berlubang ditutup dengan kapas
yang telah diberi kayu cendana dan kapur barus.
5) Setelah hal-hal tersebut selesai dilakukan dengan sempurna, kain kafan
mulai ditutup dengan urutan sebagai berikut: pertama kain kafan sebelah
kiri, kemudian kain kafan sebelah kanan. Sebelah kiri lagi, kemudian
sebelah kanan. Demikian seterusnya.
6) Selanjutnya, ujung masing-masing kain kafan yang berada pada sisi kepala
dan kaki mayit disatukan, kemudian diikat erat-erat dengan tali, agar tidak
sampai lepas pada saat di bawa ke pemakaman.

c. Shalat Janazah
Shalat atas mayat hukumya fardhu kifayah secara ijma’ menurut hadist
yang diriwayatkan dari Jabir bin Abdullah RA ia berkata: “Dari Imron bin
Hushain RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya saudara kalian
An-Najasyi telah meninggal dunia, mari kita bersama menshalatkanya”” (HR
Muslim).
Syarat shalat atas mayat:
1) Syarat-syarat shalat yang juga menjadi syarat shalat mayat, seperti
menutup aurat, suci badan dan pakaian, dan menghadap kiblat.
2) Dilakukan sesudah mayat dimandikan dan dikafani
3) Letak mayat itu di sebelah kiblat orang yang menyalatkan, kecuali kalau
shalat itu dilaksanakan di atas kubur atau shalat ghaib.
Rukun shalat jenazah. Dalam kitab fahtul mu’in dijelaskan ada tujuh
rukun shalat jenazah, yaitu:
(1) Niat,
(2) Berdiri bagi yang mampu,
(3) Empat kali takbir,
(4) Membaca surat al-Fatihah,

𝕻𝖊𝖘𝖆𝖓𝖙𝖗𝖊𝖓 𝕽𝖆𝖒𝖆𝖉𝖍𝖆𝖓 𝕾𝕸𝕻/𝕸𝕿𝖘 55


(5) Membaca shalawat nabi setelah takbir kedua,
(6) Berdoa untuk jenazah,
(7) Salam
Adapun pelaksanaan shalat jenazah adalah:
1) Niat sewaktu melakukan takbiratul ihram. Jika menggunakan lafazh niat,
dapat membaca lafazh:
Jika mayat laki-laki dewasa.
َ ‫م أ ُم أوًما ََّّلِلَ تَ َع‬/‫ا‬ ََ َ ٍ َ َ ‫أ‬
‫اىل‬ َ ‫ُصل أي َعلَى ٰه َذا ال َميَت أ أَربَ َع تَ أكبَ أ َْيات فَ أر‬
َ ‫ض الأك َفايَة ا َم ًام‬ َ
“Sengaja aku shalat atas mayat (laki-laki) ini empat takbir fardhu
kifayah sebagai imam/makmum karena Allah Ta’ala”

Jika mayat perempuan dewasa


َ ‫م أ ُم أوًما ََّّلِلَ تَ َع‬/‫ا‬ ََ َ ٍ َ ََ َ ‫أ‬
‫اىل‬ َ ‫ُصل أي َعلَى ٰهذه ال َميَتَة أ أَربَ َع تَ أكبَ أ َْيات فَ أر‬
َ ‫ض الأك َفايَة ا َم ًام‬ َ
“Sengaja aku shalat atas mayat (perempuan) ini empat takbir fardhu
kifayah sebagai imam/makmum karena Allah Ta’ala,”

Jika mayat laki-laki kecil


َ ‫م أ ُم أوًما ََّّلِلَ تَ َع‬/‫ا‬ ََ َ ٍ َ َ َ ‫أ‬
‫اىل‬ َ ‫ُصل أي َعلَى ٰه َذا ال َميَت الط أف َل أ أَربَ َع تَ أكبَ أ َْيات فَ أر‬
َ ‫ض الأك َفايَة ا َم ًام‬ َ
“Sengaja aku shalat atas mayat anak (laki-laki) ini empat takbir fardhu
kifayah sebagai imam/makmum karena Allah Ta’ala,”

Jika mayat perempuan kecil


َ ‫م أ ُم أوًما ََّّلِلَ تَ َع‬/‫ا‬ ََ َ ٍ َ َ َ ََ َ ‫أ‬
‫اىل‬ َ ‫ُصل أي َعلَى ٰهذه ال َميَتَة الط أفلَة أَأربَ َع تَ أكبَ أ َْيات فَ أر‬
َ ‫ض الأك َفايَة ا َم ًام‬ َ
“Sengaja aku shalat atas mayat anak (perempuan) ini empat takbir
fardhu kifayah sebagai imam/makmum karena Allah Ta’ala,”
2) Berdiri bagi yang mampu berdiri. Hal ini sama dilakukan seperti dalam
melakukan shalat lima waktu
3) Bertakbir 4 kali takbir dan takbiratul ihram termasuk salah satu dari
empat takbir. Sesuai dengan hadist Rasulullah SAW dari Jabir bin Abdullah
RA., ia berkata: Sesungguhnya Rasulullah SAW shalat atas Ashhamat an-
Najasyi, maka beliau bertakbir empat kali” (HR. Bukhari Muslim)
4) Membaca Surat Al-Fatihah setelah takbir pertama.
5) Membaca shalawat atas Nabi SAW dan keluarganya setelah takbir kedua.
‫ َو َعلَى‬،‫ت َعلَى َسيَ َد ََن إَبأ َر َاه َيم‬َ ‫صلَّأي‬
ٍ َ َ ٍ َ
َ ‫ َو َعلَى آل َسيَد ََن ُُمَ َّمد َك َما‬،‫ص َل َعلَى َسيَد ََن ُُمَ َّمد‬َ ‫اللَّ ُه َّم‬
‫ت َعلَى َسيَ َد ََن‬ ٍ َ َ ‫ وعلَى‬،‫ وِب َرأك علَى سيَ َد ََن ُُم َّم ٍد‬،‫آل سيَ َد ََن إَب ر َاهيم‬
َ ‫ َك َما َِب َرأك‬،‫آل َسيَد ََن ُُمَ َّمد‬ ََ َ َ َ َ َ َ َ‫أ‬ َ
َ
‫َحي ٌد َََمي ٌد‬
ََ ‫َّك‬ َ َ َ َ ‫ وعلَى‬،‫إَب ر َاهيم‬
َ ‫ّي إَن‬
َ ‫ َِف الأ َعالَم‬،‫آل َسيَد ََن إَبأ َراه َيم‬ َ َ َ َ‫أ‬
6) Membaca do’a atas mayat setelah takbir ketiga.

56 𝕻𝖊𝖘𝖆𝖓𝖙𝖗𝖊𝖓 𝕽𝖆𝖒𝖆𝖉𝖍𝖆𝖓 𝕾𝕸𝕻/𝕸𝕿𝖘


َ ََ َ ٰ
ُ‫ َوَوس أع َم أد َخلَه‬،)‫(ها‬ َ ُ‫ َوأَ أك َرأم نُُزلَه‬،)‫(ها‬ َ ُ‫ف َعأنه‬
ُ ‫(ها) َو أاع‬ َ ‫(ها) َو َعافه‬ َ ُ‫اَلل ُه َّم ا أغف أر لَهُ ( ََلَا) َو أارَحَأه‬
‫ب‬ َ ُّ ‫(ها) َمن‬ ََ َ َ َ َ
ُ ‫الذنُوب وا أْلَطَ َاَي َك َما يُنَ قَّى الث أَّو‬ َ َ ‫ َونَقه‬،‫(ها) ِبلأ َماء َوالثَّ أل َج َوالأَََّبد‬ َ ُ‫ َوا أغس أله‬،)‫(ها‬ َ
ََ َ َ َ َ َ‫الدن‬ َّ ‫ض َم َن‬
‫ َوَزأو ًجا َخ أ ًْيا‬،)‫(ها‬ َ َ‫(ها) َد ًارا َخ أ ًْيا م أن َدا َره‬
َ ‫ َواَ أه ًّل َخ أ ًْيا م أن اَ أهله‬،)‫(ها‬ َ ُ‫ َوأَبأدلأه‬،‫س‬ ُ َ‫أاْلَبأي‬
َ ‫(ها) فَأت نَةَ الأ َق أََّب و َع َذ‬
‫اب النَّار‬ ََ ََ َ
َ ‫ َوقه‬،)‫م أن َزأوجه ( َها‬
َ
(Ya Allah, ampunilah dosa-dosanya, kasihanilah ia, lindungilah ia, dan
maafkanlah ia. Muliakanlah tempat kembalinya, lapangkan kuburnya.
Bersihkanlah ia dengan air, salju, dan air yang sejuk, dan bersihkanlah ia
dari segala kesalahan, sebagaimana Engkau telah membersihkan pakaian
putih dari kotoran. Gantilah rumahnya -di dunia dengan rumah yang lebih
baik di akhirat serta gantilah keluarganya di dunia dengan keluarga yang
lebih baik, dan istri di dunia dengan istri yang lebih baik. Masukkanlah ia ke
dalam surga-Mu dan lindungilah ia dari siksa kubur atau siksa api neraka).
Sampai- sampai aku berharap menjadi mayat karena doa Rasulullah SAW
(HR Muslim).

Jika mayit anak-anak, maka dibaca doa:


َ َ ‫اللَّه َّم اجع أله (ها) فَرطًا َْلَب وي َه (ها) وسلَ ًفا وذُخرا و َعظَةً و أاعتَبارا و َش َف‬
َ ‫يعا َوثَق أل بَه‬
)‫(ها‬ ً َ ً َ َ َ ً ‫ُ أ َ ُ َ َ ََ أ َ َ َ َ أ‬
َ ََ َّ ‫َم َوا َزينَ ُه َما َوأَفأ َرَغ‬
.)‫(ها‬ ‫(ها) َوََّل َأحت َرأم ُه َما أ أ‬
َ ُ‫َجَره‬ َ ُ‫ َوََّل تَ أفتأن ُه َما بَ أع َده‬،‫َّب َعلَى قُلُوِب َما‬
َ ‫الص أ‬
“Ya Allah, jadikanlah anak ini sebagai pendahulu dan pelopor kedua orang
tuanya, juga sebagai simpanan, dan nasihat, serta menjadi pelajaran dan
pemberi syafaat kelak bagi keduanya. Dengannya, beratkan timbangan
amal kedua orang tuanya, curahkan kesabaran ke dalam hati keduanya,
jangan jadikan fitnah kepada keduanya setelah kematiannya, jangan
halangi keduanya dari pahalanya.”

7) Takbir keempat; dibacakan doa untuk orang yang ditinggalkan.


َ َ‫اَ ٰلله َّم ََّل َأحت َرمنَا اَجره وََّل تَ أفتَنَّا ب ع َده وا أغ َفر لَنَا ولَه وَََّل أخوا نَنَا الَّ َذين سب ُقو ََن َِب أََّل أْي‬
‫ان َوََّل َأَت َع أل َ أِف‬ ‫أ َ ََ أ‬ َ َ ُ َ ‫َأ ُ َ أ‬ َ َُ ‫أ أ‬ ُ
‫ف َّرَحأي ٌم‬ َ ََ
َ ‫قُلُ أوبَنَا َغ ًّل للَّذيأ َن اٰ َمنُ أوا َربَّنَاان‬
ٌ ‫َّك َرُؤ‬
("Ya Allah, janganlah kiranya pahalanya tidak sampai kepada kami, dan
janganlah Engkau memberi kami fitnah sepeninggalnya, dan ampunilah
kami dan dia, dan bagi saudara-saudara kita yang mendahului kita dengan
iman, dan janganlah Engkau menjadikan gelisah dalam hati kami dan bagi
orang-orang yang beriman. Wahai Tuhan kami, sesungguhnya Engkaulah
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.")

𝕻𝖊𝖘𝖆𝖓𝖙𝖗𝖊𝖓 𝕽𝖆𝖒𝖆𝖉𝖍𝖆𝖓 𝕾𝕸𝕻/𝕸𝕿𝖘 57


8) Mengucapkan salam setelah takbir. Dari Ali RA., Rasulullah SAW bersabda:
“Kunci shalat adalah bersuci, tahrimnya adalah takbir dan tahlilnya adalah
taslim.” (HR. Abu Dawud, at-Tirmidzi dengan isnad shahih)
Sunah-Sunah Shalat Atas Mayat
1) Shalat dilakukan dengan 3 shaf.
Dari Malik bin Hubairah RA., Rasulullah SAW bersabda:
َ َ ‫وف َمن الأمسلَ َم‬
ٍ ‫ما َمن مسلٍَم َْيُوت فَيصلَى علَي َه ثَّلَثَةُ ص ُف‬
َ ‫ّي إَّلَّ أ أَو َج‬
‫ب‬ ‫َ ُأ‬ ُ ‫ُ ُ َ َأ‬ ‫َ أ ُأ‬
“Tidak ada seorang muslim pun yang meninggal lalu ia disholati oleh tiga
shaf kaum muslimin melainkan ia diampuni.” – yaitu wajib baginya surga
karena doa-doa mereka. (HR. Abu Dawud, At-Tirmidzi).
2) Jika janazahnya laki-laki, maka posisi imam harus berada tepat lurus di
muka kepala mayat. Jika jenazahnya perempuan, maka posisi imam
berada tepat lurus di tengah tengah tubuh mayat (bokong mayat).
Sebagaimana diriwayatkan dari Anas bin Malik RA sesungguhnya ia
menyolati jenazah seorang lelaki, ia berdiri di bagian yang lurus dengan
kepala jenazah dan jenazah seorang wanita ia berdiri pada posisi tengah
jenazah. Al-’Ala` bin Ziyad berkata: “(Wahai Anas!) apakah demikian
Rasulullah SAW menyalati jenazah wanita berdiri pada posisi tengannya
dan janazah laki-laki beliau berdiri di bagian yang lurus dengan
kepalanya?” Anas menjawab: “Iya” (HR Abu Dawud, At-Tirmidzi – hadits
hasan).
3) Mengangkat kedua tangan ketika takbir empat kali, sejajar dengan bahu
dan setelah itu meletakkannya dibawah dada dan di atas pusar
sebagaimana dalam shalat yang lain. Dan semua bacaan dilakukan dengan
secara pelan-pelan (sirr) walaupun shalat janazah dilakukan di malam
hari. Dari Abu Umamah bin Sahl RA, ia berkata: “Tuntutan sunah dalam
shalat janazah adalah membaca pada takbir pertama Ummul Qur’an
(Fatihah) dengan pelan (sirr), kemudian bertakbir tiga kali dan
mengucapkan salam di akhir” (HR Nasa’i)
4) Membaca ta’awuz (a’udhubillah) sebelum Fatihah. Allah berfirman:
“Apabila kamu membaca Al Qur’an, hendaklah kamu meminta
perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk.” (Qs An-Nahl ayat:
98).
5) Tidak membaca do’a iftitah setelah takbir dan pula tidak membaca Surat
Al-Qur’an setelah Al-Fatihah, hal ini karena secara prinsip, shalat janazah
itu dikerjakan secara ringkas dan cepat.
6) Disunahkan membaca do’a lainnya sebagai tambahan bagi mayat setelah
takbir ketiga. Sesuai dengan hadist yang diriwayatkan dari Abu Hurairah
RA, Rasulullah berdo’a atas janazah:

58 𝕻𝖊𝖘𝖆𝖓𝖙𝖗𝖊𝖓 𝕽𝖆𝖒𝖆𝖉𝖍𝖆𝖓 𝕾𝕸𝕻/𝕸𝕿𝖘


‫َحيَ أي تَهُ َمنَّا‬ َ َ‫صغَ َْيََن َوَكبَ َْيََن َوذَ َك َرََن َوأُنأث‬ َ ََ َ َ َ
‫اَن اللَّ ُه َّم َم أن أ أ‬ َ ‫اَللَّ ُه َّم ا أغف أر ْلَيَنَا َوَميَتنَا َو َشاهد ََن َو َغائبَنَا َو‬
َ َ‫اإلْي‬
‫ان‬ َ‫اإل أس َّلَم وَم أن تَوفَّأي تَهُ َمنَّا فَتَ وفَّهُ َعلَى أ‬
َ‫َحيَ َه َعلَى أ‬ ‫فَأ أ‬
َ َ َ
“Ya Allah ampunilah orang yang masih hidup di antara kami dan orang
yang sudah meninggal, orang yang sekarang ada dan orang yang tidak
hadir, anak kecil di antara kami dan orang dewasa, laki-lali dan perempan
kami. Ya Allah siapa yang engkau hidupkan di antara kami maka
hidupkanlah ia di atas Islam dan siapa yang engkau wafatkan di antara
kami maka wafatkanlah dia di atas iman”. (HR Ahmad, Abu Dawud).
7) Jika mayat itu anak kecil belum dewasa (belum baligh) disunahkan setelah
takbir ketiga medoakan kedua orang tuanya dengan membaca doa seperti
diatas.
8) Membaca do’a setelah takbir keempat seperti yang dijelaskan di atas.

d. Menguburkan/Memakamkan Mayat
Memakamkan mayat hukumnya fadhu kifayah baik mayat itu muslim
atau kafir secara ijma’, Karena merupakan suatu penganiayan dan penghinaan
jika dibiarkan mayat manusia seperti seperti bangkai binatang, dan
penghormatan terhadap manusia baik muslim atau kafir adalah satu dasar
ajaran Islam. Adapun mayat seorang Muslim lebih utama jika dimakamkan di
pemakaman muslimin, sebagaimana Rasulullah SAW memakamkan mayat di
pemakaman al-Baqi’ di Madinah. Hal ini dilakukannya agar mendapat do’a dari
orang yang melewati dan para peziarah.
Cara memakamkan mayat
1) Cara pertama paling minimal, mayat diletakkan dengan menghadap ke
kiblat dan dimiringkan kesamping kanan di sebuah lubang yang dapat
terhindar dari bau dan terjaga dari binatang buas.
2) Cara kedua paling sempurna penguburan mayat yaitu, dengan meluaskan
dan menggali kuburan sedalam empat hasta (kurang lebih 2 meter). Dari
Hisyam bin Amir RA: sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda kepada
mereka (para sahabat) pada waktu peperangan Uhud: “Galilah (lubang)
agak dalam dan luaskanlah, ” (HR Abu Dawud – hadits hasan)
3) Dibuatkan lubang lahad (lubang penyimpanan mayat) di dasar kuburan
sebelah kanan.Dari Saad bin Abi Waqqash RA, ia berkata saat-saat
sebelum wafatnya: “Buatkanlah bagiku lubang lahad, lalu uruklah tanah
kepadaku sebagaimana yang telah dilakukan oleh Rasulullah SAW” (HR
Muslim)
4) Setibanya di pekuburan, mayat dikeluarkan mulai dari kepalanya secara
perlahan-lahan. Bagi orang yang memasukkannya kedalam pemakaman
disunahkan membaca:

𝕻𝖊𝖘𝖆𝖓𝖙𝖗𝖊𝖓 𝕽𝖆𝖒𝖆𝖉𝖍𝖆𝖓 𝕾𝕸𝕻/𝕸𝕿𝖘 59


‫(ها) َوأَ أك َرأم نُُزلَهُ َوَو َس أع‬ َ َ َ َ َّ ‫ اللَّه َّم افأ تَح أَب واب‬، َ‫ول هللا‬َ ‫سن ََّة رس‬/‫بَس َم هللاَ و َعلَى َملَّ َة‬
َ ‫الس َماء لُروحه‬ َ َ‫أ أ‬ ُ َُ ُ َ ‫أ‬
َ َ
)‫(ها‬َ ‫(ها) َِف قَأََّبه‬
َ ُ‫(ها) َوَوس أع لَه‬ َ ُ‫َم أد َخلَه‬
Artinya, “Dengan nama Allah dan atas agama rasul-Nya. Ya Allah, bukalah
pintu-pintu langit untuk roh jenazah, muliakanlah tempatnya, luaskanlah
tempat masuknya, dan lapangkanlah alam kuburnya.”
5) Setelah itu mayat diletakan di lubang tersebut dalam keadaan miring ke
kanan serta menghadap kiblat, tidak tengkurup dan tidak pula terlentang,
sama seperti posisi sewaktu tidur. Dari al-Barra’ bin Azib RA, Rasulullah
SAW bersabda: “Jika kamu hendak tidur, maka berwudhulah seperti
wudhu untuk shalat, kemudian berbaringlah diatas rusuk kanan dan
katakanlah: Allahumma aslamtu wajhi ilaika.. dst (HR Bukhari Muslim)
6) Lalu dibuatkan bantalan dari tanah dibawah pipinya dan dibuka kafannya
bagian kepala sekedar kelihatan pipinya kemudian ditempelkan pada
tanah setelah itu ditutup dengan papan atau batu agar tidak terkena
reruntuhan tanah yang akan dimasukkan, lalu ditutup dengan tanah
secara pelan sambil mengharap baginya rahmat dari Allah. Sebagaimana
hadist diatas dari Saad bin Abi Waqqash RA,ia berkata saat-saat sebelum
wafatnya: “Buatkanlah bagiku lubang lahad, lalu uruklah tanah kepadaku
sebagaimana yang telah dilakukan oleh Rasulullah SAW” (HR Muslim)
7) Pada saat mayat diletakkan di liang kubur (lahat atau syaqq) disunahkan
bagi para hadirin yang ada di sekitarnya mengambil tiga genggam tanah.
Pada saat pelemparan genggaman: pertama membaca:
(“Dari bumi atau tanah Kami menjadikan kamu”). ‫َمأن َها َخلَ أقنَا ُك أم‬
Pada saat pelemparan genggaman kedua membaca:
(“Dan kepada bumi atau tanah Kami akan mengembalikanmu”). ‫َوفَ َيها نُعَي ُد ُك أم‬
Dan pada pelemparan genggaman ketiga membaca:
َ
‫َو منأ َها ُُنأ َر ُج ُك أم ََت َرةً أ أ‬
‫ُخَرى‬
(“Dan dari bumi Kami akan membangkitkan kamu pada waktu yang lain”).
Seusui dengan hadits dari Abu Hurairah RA, ia berkata: bahwa Rasulullah
SAW shalat atas janazah, kemudian ikut menguburkannya lalu beliau
mengambil tiga genggam tanah dan melemparkannya ke arah kepala
mayat. (HR Shahih Ibnu Majah). Dari Abu Umamah RA, ia berkata: ketika
Rasulullah SAW meletakah janazah Umu Kalstum (puteri Rasulullah SAW)
ke dalam kubur, beliau berkata: “inha khalaqnakum wa fiha nu’idukum wa
minha nukhrijukum taratan ukhra”. Artinya: “Dari bumi atau tanah Kami
menjadikan kamu, Dan kepada bumi atau tanah Kami akan
mengembalikanmu, Dan dari bumi Kami akan membangkitkan kamu pada
waktu yang lain” (HR Ahmad, hadits dhaif digunakan sebagai kebaikan)

60 𝕻𝖊𝖘𝖆𝖓𝖙𝖗𝖊𝖓 𝕽𝖆𝖒𝖆𝖉𝖍𝖆𝖓 𝕾𝕸𝕻/𝕸𝕿𝖘


8) Adapun adzan di telinga kanan dan iqamah di telinga kiri adalah jaiz
(boleh dilakukan atau tidak).
9) Setelah proses pemakaman selesai, hadirin juga disunnatkan membaca
do’a memohon kepada Allah ketetapan iman bagi mayat dan beristighfar
baginya. Hal ini seusai dengan hadits dari Ustman bin Affan RA, ia berkata:
bahwa Rasulullah SAW jika selesai menguburkan seseorang, beliau berdiri
lalu berkata: beristighfarlah kalian bagi saudaramu (mayat) dan
mohonlah kepada Allah ketetapan baginya, sesungguhnya ia (mayat)
sekarang akan ditanya” (HR Abu Dawud, al-Baihaqi dengan isnad baik).
Dari ‘Amr bin al-‘Ash RA ketika datang kepadanya kematian, ia berkata:
“Jika kalian telah memakamkan saya, maka lemparkanlah tanah ke arahku
kemudian berdirilah di sekitar kuburku sekedar selama waktu menyembelih
seekor unta lalu dibagi-bagikan dagingnya, sehingga saya dapat merasa
tenang bertemu dengan kalian dan saya dapat memikirkan apa-apa yang
akan saya jawabkan kepada utusan-utusan (malaikat) Allah (HR Muslim).

D. Penutup
Demikianlah penyelenggaraan jenazah yang mesti dipahami oleh setiap
muslim untuk dapat diterapkan jika ada sesama muslim yang wafat. Ibadah ini
bisa dilaksanakan sering atau malah jarang, sesuai dengan ajal yang menimpa
saudara-saudara kita. Karena itu, materi ini patut diulang-ulang sehingga kapan
pun ada saudara sesama muslim yang wafat, maka muslim lainnya yang masih
hidup siap menyelenggarakan jenazah tersebut mulai dari memandikan,
mengkafani, menyalatkan hingga menguburkan.
Rasulullah SAW bersabda:
:‫اّلِلُ َعلَأي َه َو َسلَّ َم‬
َّ ‫صلَّى‬ ََّ ‫ول‬ َّ ‫َع أن أََِب ُهَريأ َرةَ َر َض َي‬
َ ‫اّلِل‬ ُ ‫ال َر ُس‬
َ َ‫ ق‬:‫ال‬
َ َ‫اّلِلُ َعأنهُ ق‬
َ َ‫ وما الأ َقْياط‬:‫ قَيل‬.‫ان‬
َ َ‫ ومن َش َه َد ح ََّّت تُ أدفَن َكا َن لَه قَْياط‬،‫اجلنَ َازةَ ح ََّّت يصلَي فَلَه قَْيا ٌط‬
‫ان؟‬ َ ََ َ َ ُ َ َ ‫َم أن َش َه َد أَ َ ُ َ َ ُ َ َ َ أ‬
َ ‫ّي الأ َع َظيم أ‬
.‫ّي‬ َ ‫ َمثأ ُل أ‬:‫ال‬
َ ‫اجلَبَ لَ أ‬ َ َ‫ق‬
Barang siapa yang menyaksikan jenazah hingga ikut menyalatkannya
maka baginya pahala satu qirath, dan barang siapa yang menyaksikan
jenazah hingga ikut menguburkannya maka baginya pahala dua qirath.
Ditanyakan kepada beliau: Apa yang dimaksud dengan dua qirath? Beliau
menjawab: Seperti dua gunung yang besar. (HR. Bukhari).

𝕻𝖊𝖘𝖆𝖓𝖙𝖗𝖊𝖓 𝕽𝖆𝖒𝖆𝖉𝖍𝖆𝖓 𝕾𝕸𝕻/𝕸𝕿𝖘 61


62 𝕻𝖊𝖘𝖆𝖓𝖙𝖗𝖊𝖓 𝕽𝖆𝖒𝖆𝖉𝖍𝖆𝖓 𝕾𝕸𝕻/𝕸𝕿𝖘
AKHLAK REMAJA: BERMEDIA SOSIAL

A. Tujuan
Setelah mempelajari materi ini diaharapkan peserta didik mampu:
1. Mengenal problematika remaja di media sosial
2. Memahami perilaku cerdas bermedia sosial
3. Memanfaatkan sosial media secara positif

B. Pengantar
Remaja dan Media Sosial
Media sosial saat ini sangat populer dan digunakan oleh banyak orang.
Media sosial merupakan bentuk teknologi komputer yang memungkinkan kita
untuk berkomunikasi dengan banyak orang, berbagi informasi, ide, dan juga
ekspresi diri. Semua ini dapat dilakukan melalui komunitas dan jaringan online.
Dengan kata lain, media sosial adalah cara kita untuk terhubung dengan banyak
orang dan berbagi berbagai hal menarik, seperti foto atau video, melalui situs web
jejaring sosial dan aplikasi microblogging. Dapat dikatakan juga bahwa media
online ini dapat memudahkan para penggunanya untuk berpartisipasi, berbagi,
dan menciptakan konten seperti blog, jejaring sosial, wiki, forum, dan dunia
virtual. Blog, jejaring sosial, dan wiki termasuk dalam kategori media sosial yang
paling umum digunakan oleh masyarakat global. Definisi lain menyebutkan
bahwa media sosial adalah media online yang mendukung interaksi sosial,
menggunakan teknologi berbasis web yang mengubah komunikasi menjadi
dialog interaktif. Pengertian media sosial mencakup sejumlah alat komunikasi
dan kolaborasi baru yang memungkinkan terjadinya berbagai jenis interaksi yang
sebelumnya tidak tersedia bagi orang awam.
Kemudahan yang ditawarkan oleh media sosial sangat menarik, sehingga
tidak mengherankan jika banyak orang memiliki beberapa akun di media sosial.
Hal ini dapat dilihat dari jumlah pengguna media sosial yang tinggi di Indonesia,
seperti yang dilaporkan oleh APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet
Indonesia) pada tahun 2016. Beberapa media sosial yang populer di Indonesia

𝕻𝖊𝖘𝖆𝖓𝖙𝖗𝖊𝖓 𝕽𝖆𝖒𝖆𝖉𝖍𝖆𝖓 𝕾𝕸𝕻/𝕸𝕿𝖘 63


antara lain Facebook, Instagram, Youtube, dan Twitter. Media sosial tidak hanya
memberikan kemudahan dalam menyebarkan informasi dan memperluas
jaringan, tetapi juga memberikan kebebasan kepada masyarakat untuk
mengekspresikan diri tanpa rasa takut atau malu, seperti yang terjadi saat
berkomunikasi secara langsung. Namun, selain dampak positifnya, media sosial
juga membawa dampak negatif terutama bagi remaja. Kejahatan di dunia maya
dapat menimbulkan korban, terutama anak-anak yang masih awam dan memiliki
rasa ingin tahu yang tinggi. Mereka sering menjadi target kejahatan karena
kecenderungan mereka untuk mencoba hal-hal baru yang sedang tren.
Media sosial sangat digemari oleh
para pelajar saat ini karena memberikan
kemudahan akses, dapat mengubah
suasana hati, dan memungkinkan mereka
mencari teman baru hingga ke seluruh
dunia. Dr. Kimberly Young dari Center for
Internet Addiction Recovery menyatakan
bahwa orang yang mulai kecanduan
Gambar 2: https://surakarta.go.id/?p=25709 internet merasa bahwa internet sangat
menyenangkan. Secara bertahap, mereka
menghabiskan waktu lebih lama di internet dan sulit mengontrol kebiasaannya.
Hal ini dapat mengganggu kehidupan mereka karena setiap waktu luangnya
dihabiskan untuk bermain internet.
Edward Thorndike menyampaikan Teori Behaviorisme, yang menyatakan
bahwa perilaku yang memberikan kesenangan akan diulang, sementara perilaku
yang tidak memberikan kesenangan cenderung dihentikan dan tidak diulangi.
Dengan kata lain, seseorang tidak akan menggunakan media sosial jika tidak
memberikan kepuasan pada kebutuhan mereka. Hal ini berkaitan dengan
karakteristik yang dimiliki seorang remaja, beberapa karakteristik yang
termasuk ialah keadaan emosi yang labil, sikap menentang orang tua,
pertentangan dalam diri, eksperimentasi untuk melakukan kegiatan orang
dewasa, eksplorasi lingkungan sekitar, fantasi dan khalayan, serta kecenderungan
membentuk kelompok dan melakukan kegiatan bersama.
Penggunaan sosial media yang berkelanjutan dapat menimbulkan risiko
terhadap kesehatan mental, terutama terkait dengan munculnya perasaan iri,
ketidakmampuan, dan ketidakpuasan terhadap kehidupan. Hal ini dipicu oleh
paparan berlebihan terhadap konten media sosial orang lain, yang dapat menjadi
dampak negatif akibat penggunaan sosial media yang berlebihan dan
berkepanjangan secara pasif, seperti hanya melihat postingan pengguna lain.
Dampak buruknya pada remaja termasuk krisis percaya diri dan kecenderungan
untuk menganggap apa yang terlihat di media sosial sebagai standar atau contoh
yang harus diikuti.

64 𝕻𝖊𝖘𝖆𝖓𝖙𝖗𝖊𝖓 𝕽𝖆𝖒𝖆𝖉𝖍𝖆𝖓 𝕾𝕸𝕻/𝕸𝕿𝖘


C. Uraian Materi
1. Jenis-jenis Media Sosial
a. Proyek kolaborasi merupakan jenis media sosial yang memudahkan
kerjasama antar pengguna untuk membuat, mengedit, dan mengelola
konten bersama-sama. Sebagai contoh proyek kolaborasi, Wikipedia
adalah situs ensiklopedia online yang dapat diubah oleh siapa saja.
Dengan berpartisipasi dalam proyek kolaborasi, pengguna dapat
memberikan kontribusi pada pengetahuan bersama dan berbagi
informasi dengan orang lain.
b. Blog dan mikroblog termasuk jenis media sosial yang memungkinkan
pengguna menulis dan mempublikasikan tulisan secara daring. Blog
umumnya berisi tulisan yang lebih panjang dan mendalam, sedangkan
mikroblog berfokus pada tulisan yang singkat dan ringkas. Contoh blog
mencakup WordPress, Blogger, dan Medium, sementara mikroblog
melibatkan Twitter, Tumblr, dan Weibo. Keduanya memberikan peluang
bagi pengguna untuk mengekspresikan diri, menyampaikan pendapat,
dan berinteraksi dengan pembaca.
c. Komunitas konten merupakan jenis media sosial yang memungkinkan
pengguna berbagi dan menikmati konten visual seperti foto dan video.
YouTube, Instagram, TikTok, dan Snapchat termasuk dalam kategori
komunitas konten. Melalui platform ini, pengguna dapat menunjukkan
kreativitas, berbagi hobi, menampilkan gaya hidup, dan mengikuti tren
serta tokoh terkenal.
d. Situs jejaring sosial memungkinkan pengguna membuat profil,
berinteraksi dengan teman,
dan berkomunikasi dengan
orang lain. Facebook,
LinkedIn, Telegram, dan
WhatsApp adalah contoh
situs jejaring sosial. Dengan
menggunakan situs jejaring
sosial, pengguna dapat
menjaga hubungan, Gambar 3:penggunaan-internet-bagi-masyarakat/#google_vignette
https://www.utopicomputers.com/dampak-positif-dan-negatif-

membangun jaringan, dan


terlibat dalam berbagai komunitas.
e. Permainan virtual merupakan jenis media sosial yang memungkinkan
pengguna bermain, bersaing, dan berkolaborasi dengan pemain lain
dalam dunia virtual. World of Warcraft, Fortnite, dan Roblox adalah contoh
permainan virtual. Melalui permainan ini, pengguna dapat mengalami
petualangan, menghadapi tantangan, dan merasakan kesenangan dalam
lingkungan yang imersif dan interaktif.

𝕻𝖊𝖘𝖆𝖓𝖙𝖗𝖊𝖓 𝕽𝖆𝖒𝖆𝖉𝖍𝖆𝖓 𝕾𝕸𝕻/𝕸𝕿𝖘 65


f. Dunia sosial virtual memungkinkan pengguna menciptakan,
menjelajahi, dan berinteraksi dengan dunia virtual yang dibuat oleh
pengguna lain. Second Life, Minecraft, dan VRChat adalah contoh dunia
sosial virtual. Pengguna dapat mengekspresikan identitas, kreativitas, dan
imajinasi mereka, serta berhubungan dengan orang lain yang memiliki
minat yang sama.

2. Dua Sisi Media Sosial Bagi Remaja


a. Pengaruh Positif Media Sosial. Manfaat positif dari penggunaan media
sosial melibatkan beberapa aspek, yaitu:
b. Media sosial dapat berperan sebagai wadah komunikasi antar pengguna,
memungkinkan individu untuk berinteraksi dengan orang lain. Lewat
interaksi ini, seseorang dapat meraih motivasi untuk meningkatkan
dirinya, seperti dorongan untuk belajar lebih intens setelah terlibat dalam
komunikasi interpersonal dengan pengguna lain.
c. Individu dapat mengasah kapasitas dirinya dengan menonton video di
media sosial. Contohnya, melalui menonton video yang mengandung
pesan moral, seorang remaja dapat memperoleh inspirasi untuk tetap
semangat dan gigih dalam menghadapi tantangan pendidikan serta
mencapai tujuan hidupnya.
d. Ekspresi emosi remaja dapat diungkapkan melalui postingan di media
sosial. Selain itu, keberadaan konten positif di platform tersebut dapat
memberikan penguatan positif, membantu individu membentuk karakter
dan mengembangkan diri secara lebih baik.
e. Situs jejaring sosial dapat meningkatkan rasa persahabatan, kepedulian,
dan empati pada anak dan remaja. Sebagai contoh, mereka menunjukkan
perhatian dengan memberi ucapan selamat ulang tahun kepada teman,
memberikan komentar pada foto, video, dan status teman, serta
memelihara hubungan persahabatan meskipun tidak dapat bertemu
secara fisik.

3. Pengaruh Negatif Media Sosial Bagi Remaja


a. Media sosial seringkali membuat pelajar menjadi kurang semangat belajar
dan fokusnya terganggu karena terlalu terlibat di dalamnya.
b. Anak dan remaja cenderung kehilangan
minat untuk berkomunikasi di dunia nyata,
dan pemahaman bahasa mereka dapat
terpengaruh ketika terlalu banyak
berinteraksi di dunia maya.
c. Penggunaan situs jejaring sosial dapat
membuat anak dan remaja cenderung lebih Gambar 5: https://www.kajianpustaka.com/2021/01/kecanduan-
internet.html
mementingkan diri sendiri, mengabaikan

66 𝕻𝖊𝖘𝖆𝖓𝖙𝖗𝖊𝖓 𝕽𝖆𝖒𝖆𝖉𝖍𝖆𝖓 𝕾𝕸𝕻/𝕸𝕿𝖘


kesadaran terhadap lingkungan sekitarnya karena waktu yang dihabiskan
secara berlebihan di internet, yang berpotensi mengurangi rasa empati
dalam kehidupan nyata.
d. Aturan ejaan dan tata bahasa tidak berlaku di situs jejaring sosial bagi
anak dan remaja, menyebabkan kesulitan untuk membedakan antara
komunikasi di platform tersebut dan di dunia nyata.
e. Situs jejaring sosial dapat menjadi tempat berkembangnya kejahatan,
termasuk potensi risiko dari predator yang mungkin menggunakan
identitas palsu saat berinteraksi dengan anak-anak kita di internet.
f. Maraknya penipuan, pencemaran nama baik, kejahatan penculikan
remaja, judi online, dan kejahatan lainnya semakin sering terjadi, dengan
pelaku kejahatan memanfaatkan media sosial sebagai sarana untuk
mencari dan mempengaruhi korban.

4. Etika Dalam Menggunakan Media Sosial


Setiap media sosial menghadapi tantangan unik dengan ciri-ciri dan istilah
yang berbeda. Sebagai ilustrasi, di platform Twitter, masalah seringkali timbul
dalam bentuk konflik kata-kata yang tersirat atau jelas antar pengguna, yang
dikenal sebagai tweet war. Pada Facebook, kejadian umumnya melibatkan
penyebaran hate speech, yakni ungkapan ketidakpuasan yang cenderung
mencela pihak lain dan berpotensi menciptakan ketidaknyamanan. Tentu
saja, masih ada berbagai kasus lain yang dapat dijumpai di berbagai media
sosial.

Perkembangan saat ini tidak hanya terjadi di situs internet, tetapi juga
termanifestasi dalam penggunaan berbagai aplikasi di handphone dan
smartphone yang mirip dalam fungsi dengan media sosial di internet.
Dampaknya, pembatasan dalam kehidupan sosial mungkin menjadi tidak
terdefinisi atau kabur. Walaupun sebenarnya, dalam kehidupan sosial,
terdapat berbagai batasan seperti norma dan tata krama. Berikut beberapa
etika yang perlu diperhatikan dalam menggunakan sosial media:

a. Hindari dan jangan bagikan informasi yang langsung terkait dengan hal-
hal tidak pantas dan nudisme dalam bentuk apa pun.

𝕻𝖊𝖘𝖆𝖓𝖙𝖗𝖊𝖓 𝕽𝖆𝖒𝖆𝖉𝖍𝖆𝖓 𝕾𝕸𝕻/𝕸𝕿𝖘 67


b. Hindari dan jangan sebarkan
informasi yang bisa
merendahkan atau menyakiti
perasaan orang lain, terutama
yang terkait dengan suku, agama,
dan ras (SARA), termasuk
berusaha mencela, menyakiti,
atau melanggar hak orang atau
kelompok lain.
c. Hindari dan jangan sebarkan
informasi yang berisi perintah
untuk melakukan hal-hal yang
dilarang oleh hukum di Indonesia
Gambar 6: https://madrasahdigital.co/umum/kecerdasan-emosi-pada-
remaja-bagi-korban-cyberbullying/#google_vignette dan peraturan internasional
secara umum.
d. Jangan menampilkan hal-hal yang dapat merugikan anak-anak di bawah
umur.
e. Jangan gunakan, sebarkan, atau bertukar materi dan informasi yang
terkait dengan tindakan pembajakan, peretasan, atau merusak sistem
keamanan.
f. Hormati orang lain dan selalu gunakan bahasa serta sikap yang baik ketika
berbagi ide atau pendapat kita di tempat umum.
g. Jangan terlalu banyak membagikan hal-hal tentang kehidupan pribadi dan
hindari posting berlebihan, karena belum tentu apa yang kita bagikan
membuat orang lain merasa nyaman.
h. Penting untuk selalu menjadi diri sendiri dan bersikap dewasa saat
menggunakan media sosial, karena terlalu banyak berinteraksi di platform
tersebut bisa mempengaruhi cara kita bergaul secara langsung.
i. Jika menggunakan skrip, program, tulisan, gambar/foto, animasi, suara,
atau materi dan informasi lain yang bukan hasil karya kita sendiri, perlu
mencantumkan identitas sumber dan pemilik hak cipta jika ada, dan
bersedia untuk menariknya jika ada yang keberatan serta bertanggung
jawab atas segala konsekuensi yang mungkin muncul sebagai akibatnya.

5. Akhlak Dalam Menggunakan Sosial Media Sesuai Ajaran Islam


a. Mencari informasi yang bermanfaat sangat penting. Saat menggunakan
media sosial, sebaiknya kita memanfaatkannya dengan bijak dan positif,
salah satunya dengan menjadikannya sebagai sarana untuk mencari
informasi dan pengetahuan yang berguna. Rasulullah SAW pernah
menyatakan, “Barang siapa menempuh satu jalan (cara) untuk
mendapatkan ilmu, maka Allah pasti memudahkan baginya jalan menuju
surga.” (HR. Muslim).

68 𝕻𝖊𝖘𝖆𝖓𝖙𝖗𝖊𝖓 𝕽𝖆𝖒𝖆𝖉𝖍𝖆𝖓 𝕾𝕸𝕻/𝕸𝕿𝖘


b. Prinsip tabayyun juga
sangat penting. Sebagai
seorang muslim, kita harus
bersikap tabayyun terlebih
dahulu sebelum menerima
informasi atau berita. Hal ini
perlu dilakukan untuk
menghindari kesalahan
informasi atau berita yang
tidak dapat
dipertanggungjawabkan.
Sebagaimana Firman Allah
dalam Q.S al-Hujurat ayat 6:
ُ َ ْ ُ ٰ َ ْ َّ َ َ
Gambar 7: https://depositphotos.com/id/vector/cute-muslim-girl-

‫يٰٓايُّها ال ِذين ا َمن ْوْٓا ِان جا َۤءك ْم‬


gamer-streamer-headset-sits-front-computer-her-645196830.html

َ ٰ ُْ ََ ٰ َ ُ ْ ُ َ َ َ َ ْ ُ ْ َ ُ ََ َ َ
‫ق ِبن َب ٍا فت َبَّين ْوْٓا ان ت ِصي ُب ْوا ق ْو ًماٌۢ ِبج َهال ٍة فتص ِبح ْوا على َما فعلت ْم ن ِد ِم ْين‬
ٌۢ ‫اس‬
ِ ‫ف‬

Artinya: Wahai orang-orang yang beriman, jika seorang fasik datang


kepadamu membawa berita penting, maka telitilah
kebenarannya agar kamu tidak mencelakakan suatu kaum
karena ketidaktahuan(-mu) yang berakibat kamu menyesali
perbuatanmu itu.

c. Tidak menyebarkan kebencian dan berita palsu adalah sikap yang


dianjurkan. Ujaran kebencian dan penyebaran berita palsu termasuk
dalam akhlak yang tercela (akhlak madzmumah) yang bertentangan
dengan ajaran Islam. Sebagaimana firman Allah dalam Q.S an-Nahl ayat
105:
َ ْ ُ ٰ ْ ُ ُ َ ٰۤ ُ َ ّٰ ٰ َ ْ ُ ْ ُ َ َ ْ َّ َ َ ْ َ ْ َ َّ
ِِۚ ‫ِانما َيفت ِرى الك ِذب ال ِذين لا يؤ ِمنون ِباي ِت‬
‫اّلل واول ِٕىك هم الك ِذبون‬ ٰ

Artinya: Sesungguhnya yang mengada-adakan kebohongan hanyalah


orang-orang yang tidak beriman kepada ayat-ayat Allah.
Mereka itulah para pembohong.

d. Menjaga lisan dan kata-kata dalam berbicara juga sangat penting.


Sebagai umat muslim, kita harus menjaga tutur kata dalam setiap
kegiatan, termasuk di media sosial. Perkataan kita di dunia maya
sebaiknya tidak menyakiti atau berkata-kata buruk yang tidak sesuai
dengan ajaran Islam. Rasulullah SAW juga mengajarkan, “Hendaklah
engkau lebih banyak diam, sebab diam dapat menyingkirkan setan dan
menolongmu terhadap urusan agamamu.”(H.R. Ahmad).

𝕻𝖊𝖘𝖆𝖓𝖙𝖗𝖊𝖓 𝕽𝖆𝖒𝖆𝖉𝖍𝖆𝖓 𝕾𝕸𝕻/𝕸𝕿𝖘 69


D. Penutup
Memanfaatkan media sosial sebagai sarana menyebarkan kebaikan
adalah hal yang baik. Dakwah sebagai dasar dalam agama Islam dapat
disampaikan melalui berbagai cara, salah satunya melalui media sosial. Oleh
karena itu, kita seharusnya menggunakan media sosial sebagai sarana untuk
berdakwah dengan cara membagikan konten yang positif dan menyebarkan
kebaikan. Rasulullah SAW pernah bersabda, “Barangsiapa yang menunjuki
kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang
mengerjakannya.” (HR. Muslim).

70 𝕻𝖊𝖘𝖆𝖓𝖙𝖗𝖊𝖓 𝕽𝖆𝖒𝖆𝖉𝖍𝖆𝖓 𝕾𝕸𝕻/𝕸𝕿𝖘


AKHLAK REMAJA
MENGHINDARI TAWURAN

A. Tujuan
Setelah mempelajari materi ini diharapkan peserta didik mampu:
1. Memahami bahaya tawuran
2. Menghindari perilaku tawuran

B. Pengantar
Sebagai suatu bangsa yang memiliki keragaman melalui Bhineka Tunggal
Ika, Indonesia dikenal sebagai negara yang kaya akan warisan budaya yang
melibatkan berbagai etnis yang tersebar dari Sabang hingga Merauke.
Keberagaman budaya ini tidak hanya terbatas pada kelompok etnis, melainkan
saat ini, generasi muda sebagai pewaris bangsa, juga terlibat dalam membentuk
identitas “budaya” baru, yang disebut sebagai “tawuran”. Istilah “budaya”
digunakan di sini karena tawuran telah menjadi kebiasaan dan tren, bahkan telah
menjadi tradisi yang diwariskan secara turun-temurun di kalangan pelajar.
Kegiatan ini biasanya terjadi setelah sekolah, bahkan saat mereka masih
mengenakan seragam sekolah. Fenomena ini juga disertai dengan pandangan-
pandangan dogmatis yang keliru, seperti anggapan bahwa “jika tidak terlibat
dalam tawuran, maka seseorang dianggap tidak berkepribadian dan tidak trendi”.
Pertarungan dengan kekerasan, yang sering disebut sebagai tawuran, jelas
merupakan cara yang merugikan dan berbahaya untuk menyelesaikan masalah.
Tidak jarang, pertarungan semacam itu menyebabkan cedera serius dan bahkan
kehilangan nyawa karena kekejamannya. Sayangnya, banyak pelajar muda,
termasuk remaja selevel SMP, terlibat dalam tawuran. Mereka tidak segan
membawa senjata tajam dan menggunakan kekerasan untuk melukai atau
bahkan membunuh lawan, mendorong oleh dorongan emosional mereka yang
tidak terkendali. Biasanya, pertarungan semacam itu hanya berakhir ketika
orang-orang di sekitar ikut campur atau pihak berwajib datang untuk menangkap

𝕻𝖊𝖘𝖆𝖓𝖙𝖗𝖊𝖓 𝕽𝖆𝖒𝖆𝖉𝖍𝖆𝖓 𝕾𝕸𝕻/𝕸𝕿𝖘 71


para pelaku. Karena masih di bawah umur, sanksi yang diberikan biasanya
bersifat mendidik, dan mereka bisa kembali ke rumah setelah orangtua mereka
menjemput.

C. Uraian Materi
1. Mengenal Tawuran
Islam, sebagai agama yang menghormati nilai perdamaian, secara tegas
menolak segala bentuk tindakan tawuran karena dianggap sebagai tindakan
kekerasan yang dapat menyakiti orang lain. Tawuran, yang termasuk perbuatan
keji, melibatkan tindakan saling melukai bahkan bisa berujung pada
pembunuhan, karena dampak buruk yang besar, maka dalam Islam, tawuran
dianggap sebagai perilaku yang dilarang. Penting untuk dicatat bahwa Al-Qur'an
dan hadits menyebutkan larangan terhadap tawuran. Semua bukti yang ada
menegaskan bahwa umat Islam dilarang untuk terlibat dalam tawuran atau
pertikaian satu sama lain.
Salah satu ayat dalam Al-Qur'an yang menegaskan larangan terhadap
tawuran dapat ditemukan dalam Surah Al-Hujurat ayat 11, yang menyatakan:
ْ َ َ َ ْ َ ُ ُ ْ َ َ َ َ َ َ َ ُ ٰ َ ْ َّ َ َ
‫يٰٓايُّها ال ِذين ا َمن ْوا لا ي ْسخ ْر ق ْوم ِم ْن ق ْو ٍم ع ٰٓسى ان َّيك ْون ْوا خ ْي ًرا ِمن ُه ْم َولا ِن َساۤء ِم ْن ِن َسا ٍۤء ع ٰٓسى ان‬

َ ْ ْ َ َْ ُ ْ ُ ُْ ُ ْ ْ ُ َ ُ
َ ‫َّيكَّن َخ ْي ًرا م ْن ُهَّنِۚ َو َلا َت ْلم ُز ْوا ا ْن ُف َسك ْم َو َلا تَ َن َاب ُز ْوا ب ْال َال َقاب ب ْئ‬
‫انِۚ َو َم ْن‬
ِ ‫م‬ ‫ي‬‫ا‬ِ ‫ال‬ ‫د‬‫ع‬ ‫ب‬ ‫ق‬‫و‬ ‫س‬ ‫ف‬ ‫ال‬ ‫م‬ ‫اس‬ ‫ال‬ِ ‫س‬ ِ ِۗ ِ ِ ْٓ ِ ِ
َ ّٰ ُ َ ٰۤ ُ َ ُ َّ
‫ل ْم َيت ْب فاول ِٕىك ه ُم الظ ِل ُم ْون‬
Artinya: Wahai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum
mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang
diolok-olokkan itu) lebih baik daripada mereka (yang mengolok-
olok) dan jangan pula perempuan-perempuan (mengolok-olok)
perempuan lain (karena) boleh jadi perempuan (yang diolok-olok
itu) lebih baik daripada perempuan (yang mengolok-olok).
Janganlah kamu saling mencela dan saling memanggil dengan
julukan yang buruk. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan)
fasik setelah beriman. Siapa yang tidak bertobat, mereka itulah
orang-orang zalim.
Tawuran antar pelajar atau remaja semakin sering terjadi sejak
munculnya kelompok-kelompok anak muda yang disebut geng. Mereka tidak
menganggap bahwa perkelahian itu buruk dan bisa mengganggu ketentraman
masyarakat. Sebaliknya, mereka justru merasa bangga jika masyarakat takut pada
geng mereka. Sebagai pelajar yang berpendidikan, seharusnya kita tidak
melakukan tindakan yang buruk seperti itu.

72 𝕻𝖊𝖘𝖆𝖓𝖙𝖗𝖊𝖓 𝕽𝖆𝖒𝖆𝖉𝖍𝖆𝖓 𝕾𝕸𝕻/𝕸𝕿𝖘


Biasanya, permusuhan antar sekolah dimulai dari masalah yang sepele.
Remaja dengan emosi yang masih labil menganggapnya sebagai tantangan.
Masalah sepele itu bisa berupa ejekan atau persaingan untuk memperebutkan
seorang wanita. Pemicu lainnya mungkin karena ada rasa dendam. Dengan rasa
persaudaraan yang tinggi, para siswa tersebut akan membalas perlakuan yang
dianggap merugikan atau mencemarkan nama baik sekolah. Sebetulnya, jika
diperhatikan lebih dalam lagi, salah satu penyebabnya adalah masalah yang
dihadapi oleh individu, yang kemudian menyebabkan seseorang mengalami
depresi. Hal ini terkait dengan beban materi pendidikan di sekolah Indonesia
yang cukup berat. Akhirnya, stres yang mencapai puncaknya dapat meledak
dalam bentuk tawuran yang tidak terkendali.

2. Konsekuensi Tawuran Antar Pelajar


Untuk diri sendiri
a. Semangat belajar remaja yang terlibat dalam tawuran antar pelajar akan
menurun, karena fokus mereka hanya untuk bersenang-senang dengan
teman pergaulan dan terlibat dalam konflik fisik dengan siswa dari sekolah
lain.
b. Siswa tidak dapat menikmati proses tumbuh kembang remaja secara
normal. Seharusnya, mereka bisa bermain dengan teman sebaya, tetapi jika
terlibat dalam masalah hukum, mereka tidak dapat berpartisipasi dalam
kegiatan tersebut karena harus menghadapi konsekuensi hukum.
c. Kemungkinan besar, remaja yang terlibat dalam tawuran antar pelajar akan
mengalami gangguan mental karena mungkin akan diasingkan oleh
lingkungan tempat tinggalnya.
d. Siswa yang terlibat dalam tawuran antar pelajar dan terlibat dalam
masalah hukum cenderung melakukan tindakan yang merusak diri mereka
sendiri. Hal ini disebabkan oleh perasaan tidak berguna bagi keluarga
mereka atau rasa malu terhadap teman sebaya mereka.
e. Siswa yang terlibat dalam tawuran antar pelajar akan menjadi kurang
peduli terhadap lingkungan, orang tua, dan keluarganya. Mereka
cenderung memusatkan perhatian pada diri sendiri untuk menemukan
identitas atau hanya untuk kepuasan pribadi.
Untuk Keluarga
a. Nama besar keluarga bisa terkena dampak jika seorang siswa berperilaku
buruk dan terlibat dalam masalah hukum. Ini akan membuat orang tua
dipanggil untuk mendampingi anaknya dalam proses hukum, sehingga
citra keluarga bisa tercemar.
b. Perilaku buruk siswa dapat membuat orang tua merasa sedih dan kecewa,
terutama jika anak terlibat dalam tindakan menyimpang seperti tawuran
yang melibatkan hukum.

𝕻𝖊𝖘𝖆𝖓𝖙𝖗𝖊𝖓 𝕽𝖆𝖒𝖆𝖉𝖍𝖆𝖓 𝕾𝕸𝕻/𝕸𝕿𝖘 73


c. Keterlibatan siswa dalam tindakan kekerasan antar pelajar, seperti
tawuran, bisa merusak harapan masa depan yang diimpikan oleh orang
tua. Misalnya, jika orang tua menginginkan anaknya menjadi abdi negara,
namun anak terlibat dalam kasus hukum, peluang anak tersebut untuk
mencapai cita-cita tersebut akan sulit.
d. Siswa yang terlibat dalam tawuran antar pelajar seringkali memiliki
hubungan yang renggang dengan orang tua mereka. Orang tua merasa
perlu memberikan pembelajaran, namun seringkali melakukannya
dengan cara yang kasar. Di sisi lain, siswa menginginkan perhatian, kasih
sayang, dan perhatian dari orang tua mereka.
e. Keterlibatan siswa dalam tawuran antar pelajar dapat menciptakan
suasana rumah yang tidak nyaman. Konflik antara orang tua dan anak, di
mana anak menginginkan perhatian namun merasa diberikan dengan cara
yang kurang tepat oleh orang tua, bisa menciptakan ketidaknyamanan di
dalam rumah.
f. Keluarga itu bisa diasingkan oleh orang di sekitarnya karena khawatir
anaknya akan terpengaruh. Di lingkungan di mana keluarga siswa terlibat
dalam tawuran antar pelajar, terutama jika ada kaitannya dengan hukum,
biasanya orang-orang di sekitarnya melarang anak-anak mereka untuk
berteman dengan siswa tersebut. Masyarakat takut agar anak-anaknya
tidak terpengaruh oleh hal-hal negatif yang terkait dengan siswa yang
terlibat dalam tawuran.
Dampak Bagi Lingkungan
a. Siswa itu dianggap sebagai beban masyarakat jika perilakunya
mengganggu ketenangan dan kenyamanan masyarakat, terutama dalam
hal tawuran yang dapat mengacaukan suasana.
b. Siswa akan dianggap mengacaukan tatanan sosial dan aturan di
masyarakat jika perilakunya tidak sesuai dengan norma-norma yang
berlaku. Ini terjadi ketika siswa melanggar aturan-aturan yang berlaku
dalam masyarakat.
c. Siswa dapat mengancam keamanan dan kenyamanan masyarakat jika
mereka melakukan tindakan yang melanggar norma-norma sosial, seperti
tawuran. Hal ini dapat mengakibatkan gangguan terhadap kondisi aman
dan nyaman di lingkungan masyarakat.

3. Pemicu terjadinya tawuran


Perkelahian antar individu atau kelompok dapat timbul karena berbagai
faktor, dan penyebabnya dapat bervariasi tergantung pada konteks tertentu.
Beberapa alasan umum yang dapat memicu terjadinya perkelahian
melibatkan:
a. Konflik Personal: Ketidaksepakatan atau perselisihan personal antar

74 𝕻𝖊𝖘𝖆𝖓𝖙𝖗𝖊𝖓 𝕽𝖆𝖒𝖆𝖉𝖍𝖆𝖓 𝕾𝕸𝕻/𝕸𝕿𝖘


individu dapat menjadi pencetus perkelahian, terutama ketika emosi
tidak terkontrol.
b. Konflik Kelompok: Adanya ketegangan antar kelompok, seperti
perbedaan suku, agama, atau bahkan perbedaan sekolah, dapat
menjadi pendorong perkelahian.
c. Kurang Pemahaman: Perkelahian dapat terjadi akibat kurangnya
pemahaman atau kesalahpahaman di antara pihak yang terlibat.
d. Rivalitas atau Persaingan: Persaingan yang ketat, baik dalam
lingkungan sekolah, komunitas, atau olahraga, dapat memicu
perkelahian antar kelompok atau pendukung.
e. Kurangnya Perhatian Keluarga: minimnya pendidikan di keluarga
dapat membuat remaja mudah terpengaruh pergaulan bebas, serta
keluarga broken home yang berantakan dapat menyebabkan
mudahnya remaja terpengaruh dunia luar yang negatif.
f. Pengaruh Geng atau Kepemimpinan Negatif: Keberadaan kelompok
atau individu dengan kepemimpinan yang kurang positif, bahkan
terlibat dalam perilaku kriminal, dapat menciptakan lingkungan yang
mendukung perkelahian.
g. Ketidaksetaraan Sosial: Kesenjangan sosial atau ketidaksetaraan
ekonomi dapat menciptakan ketegangan di antara kelompok-
kelompok dalam masyarakat, menjadi pemicu perkelahian.
h. Pengaruh Media: Gambaran yang tidak sehat atau provokatif dalam
media sosial, film, atau musik dapat memengaruhi perilaku dan
memicu perkelahian.
i. Kurang Pengawasan: Perkelahian dapat terjadi jika terdapat
kurangnya pengawasan dari pihak sekolah, keluarga, atau otoritas,
yang memungkinkan konflik berkembang tanpa penanganan yang
tepat. Dalam konteks ini, perlu diinvestigasi lebih lanjut mengenai
faktor-faktor tersebut untuk memahami dinamika perkelahian dan
merumuskan strategi penanganan yang efektif.

4. Upaya Pencegaha Tawuran Antar Pelajar


Tawuran antar pelajar yang menimbulkan ketidaknyamanan dalam
masyarakat dan menimbulkan kerugian bagi berbagai pihak dapat dihindari
dan diprediksi melalui tindakan preventif dan antisipatif, sebagai berikut:
a. Menerapkan seleksi ketat untuk penerimaan siswa baru bertujuan agar
siswa yang diterima benar-benar berkomitmen dalam menempuh
pendidikan mereka.
b. Mengadakan berbagai kegiatan ekstrakurikuler untuk memungkinkan
siswa mengembangkan diri dan mengisi waktu di luar jam pelajaran
dengan hal-hal positif dan membangun.
c. Melakukan pendekatan emosional dari guru dan pihak sekolah secara

𝕻𝖊𝖘𝖆𝖓𝖙𝖗𝖊𝖓 𝕽𝖆𝖒𝖆𝖉𝖍𝖆𝖓 𝕾𝕸𝕻/𝕸𝕿𝖘 75


umum kepada siswa agar mereka merasa dihargai, disayang, dan
diperhatikan. Hal ini bertujuan untuk menciptakan rasa cinta terhadap
sekolah dan menghindari perilaku merusak nama baik sekolah.
Pendekatan emosional bisa dilakukan dengan berdialog intensif,
melibatkan siswa dalam berbagai aktivitas sekolah, dan menerapkan
motto untuk meningkatkan semangat siswa.
d. Menetapkan sanksi tegas bagi siswa yang melanggar aturan sekolah.
Siswa akan merasa khawatir akan dikeluarkan dari sekolah jika mereka
melanggar aturan.
e. Membangun komunikasi antara manajemen sekolah untuk bekerja sama
dalam mencegah tindakan tawuran antar pelajar.
f. Terus memantau dan mengawasi siswa, baik di dalam maupun di luar
lingkungan sekolah.

E. Penutup
Sebagai penutup pembahasan mengenai tawuran, kita perlu
merenungkan dampak buruk yang bisa dihasilkan oleh perilaku tersebut.
Tawuran tidak hanya merugikan individu yang terlibat, tetapi juga menciptakan
ketidakamanan di dalam masyarakat. Oleh karena itu, penting untuk
meningkatkan upaya dalam pencegahan dan penanganannya. Mari bersama-
sama berkomitmen untuk menciptakan lingkungan yang aman, damai, dan
memberikan manfaat bagi semua orang. Langkah-langkah seperti edukasi,
partisipasi aktif dari semua pihak yang terlibat, dan perhatian terhadap
kebutuhan emosional dan psikologis siswa dapat membantu membentuk
generasi yang lebih baik di masa yang akan datang. Dengan bekerja sama dan
kesadaran bersama, kita dapat membentuk masyarakat yang bebas dari
kekerasan dan konflik, serta memberikan ruang bagi pertumbuhan positif dan
pengembangan potensi setiap individu.

76 𝕻𝖊𝖘𝖆𝖓𝖙𝖗𝖊𝖓 𝕽𝖆𝖒𝖆𝖉𝖍𝖆𝖓 𝕾𝕸𝕻/𝕸𝕿𝖘


ISLAM WASATHIYAH DAN
MODERASI BERAGAMA

A. Tujuan
Selah Memperlajari materi ini, peserta didik diharapkan mampu;
1. Memahami latar belakang dan konsep Islam Wasathiyah dan Moderasi
Beragama;
2. Mempraktikkan konsep Islam Wasathiyah dan Konsep Moderasi Beragama
dalam pergaulan dan praktik beragama dalam kehidupan sehari-hari

B. Pengantar
Undang-undang Dasar 1945 Pasal 29 ayat (2) menjelaskan bahwa Negara
menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-
masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu.
Undang-undang dasar ini kemudian dipertegas lagi melalui Undang 39 tahun
1999 tentang Hak Asasi Manusia Pasal 22 ayat (2) bahwa Setiap orang bebas
memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan
kepercayaannya itu. UUD 1945 dan UU 39 sebagaimana dijelaskan di atas
menjadi landasan warga negara dalam beragama. Tugas dan tanggung jawab
negara tersebut kemudian menjadi acuan bagi kementrian Agama terlibat dalam
mengelola kehidupan beragama sebagaimana yang tertuang dalam Peraturan
Presiden No.83 tahun 2015 tentang Kementrian Agama pasal (2) yang berbunyi
Kementerian Agama mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan
di bidang agama untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan
pemerintahan negara. Perpres ini kemudian dilanjutkan dengan menuangkannya
dalam program-program kementrian agama.
Salah satu program prioritas kementrian Agama adalah memperkuat
moderasi beragama. Kebijakan ini tertuang dalam Peraturan Presiden 18 tahun
2020 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-
2024. Dalam RPJM tersebut ditetapkan bahwa tugas Kementrian Agama adalah
memperkuat moderasi beragama, yang bertujuan untuk mengukuhkan toleransi,

𝕻𝖊𝖘𝖆𝖓𝖙𝖗𝖊𝖓 𝕽𝖆𝖒𝖆𝖉𝖍𝖆𝖓 𝕾𝕸𝕻/𝕸𝕿𝖘 77


kerukunan dan harmoni sosial. Perpres tersebut kemudian menjadi landasan
bagi Kementrian Agama mempertegas kembali dalam Rencana Strategis
Kemenag 2020-2024 yang dituangkan dalam Peraturan Menteri Agama (PMA) 18
tahun 2020 yang menjelaskan bahwa Kementerian Agama memiliki
profesionalitas dan andal dalam membangun masyarakat yang saleh, moderat,
cerdas dan unggul untuk mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri,
dan berkepribadian berdasarkan gotong royong.
Berdasarkan aturan sebagaimana dijelaskan di atas maka adalah
kewajiban negara untuk mendorong untuk terciptanya kehidupan beragama
yang moderat atau dalam agama Islam dikenal dengan istilah wasathiyah.

C. Uraian Materi
1. Moderasi Beragama dan Kerancuan Pemahaman?
Pertanyaanya adalah apa itu Islam Wasathiyah dan Moderasi Beragama.
Banyak kalangan tidak tepat menggunakan istilah tersebut yang berujung
kesalahan dalam memahami. Ada yang menyebut modernisasi agama atau
moderasi agama. Penggunaan istilah yang salah ini berdampat munculnya sikap
sinis dan negatif. Padahal istilah yang sesungguhnya adalah moderasi beragama.
Jadi moderasi beragama bukalah dimaksud modernisasi agama, atau moderasi
agama. Penggunaan dua istilah sebelum ini akan mengacaukan maksud dan
pemahaman nantinya. Oleh sebab itu pengacauan istilah ini oleh sekolompok
orang dilatari oleh niat yang tidak baik yang tujuannya adalah mempengaruhi
masyarakat karena modernisasi agama atau moderasi agama diartikan dengan
memodernisasi agama karena agama dianggap tidak sesuai dengan zaman atau
kolot. Ini adalah pemahaman yang keliru padahal Agama khususnya Islam
diyakini adalah agama yang sesuai dengan perkembangan zaman “shalih li kulli
zaman wa makan”, sesuai dengan perkembang dan perubahan zaman. Kesalahan
selanjutnya adalah bahwa ada kesan bahwa moderasi beragama ditargetkan
hanya kepada umat Islam saja. Pendapat ini juga tidak tepat karena kekerasan
dalam agama atau ekstrimisme dalam agama diidap oleh semua agama. Aksi-aksi
terorisme dan tidakan kekerasan atas nama agama tidak hanya dilakukan oleh
penganut agama Islam namun agama-agama lain.
Jadi apa yang sejatinya dimaksud dengan moderasi beragama ini?
Moderasi dalam Bahasa Indonesia diartikan dengan pengurangan kekerasan dan
penghindaran keekstriman. Dalam bahasa Inggris diartikan dengan core (inti,
esensi) dan standar (etika). Sementara dalam bahasa arab dimaknai dengan
wasath yang sesuai dengan padanan kata tawassut (tengah-tengah), I’tidal (adil)
dan tawazun (berimbang). Jadi kalau digabungkan kata moderasi dan beragama
makan pemahamannya adalah adalah cara pandang, sikap, dan praktik beragama
dalam kehidupan bersama dengan cara mengejawantahkan esensi ajaran agama
yaitu melindungi martabat kemanusiaan dan membangun kemaslahatan umum,

78 𝕻𝖊𝖘𝖆𝖓𝖙𝖗𝖊𝖓 𝕽𝖆𝖒𝖆𝖉𝖍𝖆𝖓 𝕾𝕸𝕻/𝕸𝕿𝖘


yang berlandaskan prinsip adil, berimbang, dan menaati konstitusi sebagai
kesepakatan berbangsa. Jadi yang disasar dalam moderasi beragama ini adalah
praktik beragama yang dimulai dengan cara pandang beragama masyarakat yang
kemudian melahirkan sikap dalam berinteraksi (praktik beragama).

2. Mengapa moderasi agama penting?


Moderasi beragama yang dimaksudkan adalah moderat di dalam
pemikiran dan pelaksanaan ajaran agama atau moderat dalam sikap dan perilaku
keberagamaan yang dipraktikkan oleh umat beragama. Artinya cara seseorang
beragama harus selalu didorong ke jalan tengah, atau harus senantiasa
dimoderasi, karena dalam praktiknya beragama yang tidak moderat bisa
berubah menjadi ekstrem, tidak adil, bahkan berlebih-lebihan. Dengan demikian,
salah satu kunci daripada moderasi adalah sikap tidak berlebih-lebihan.
Berlebih-lebihan di sini artinya adalah bahwa bisa saja orang beragama hanya
untuk membela “keagungan” Tuhannya, tanpa mempedulikan aspek
kemanusiaan. Bisa atas nama membela “keagunganNya” tersebut melanggar
nilai-nilai seperti nilai kemanusiaan, kesepakatan bersama atau ketertiban
umum.
Hal ini disebabkan akhir-akhir ini di Indonesia bahkan dibelahan dunia
lain banyak ditemukan praktik beragama secara ekstrim bahkan sudah menjuruh
terorisme. Perlu difahami bahwa terorisme tidak selalu atas nama agama, namun
banyak fakta ditemukan di belahan dunia dan di Indonesia teorisme acap
berkaitan dengan agama atau simbolnya. Dilain fihak sekarang kecenderungan
perubahan kesadaran beragama masyarakat dunia sedang bangkit, moderasi
beragama sangat diperlukan agar tidak jatuh dalam fanatisme yang berlebihan.
Karena fanatisme akan menjadi pemicu ekstrimisme atas nama agama. Makan
moderasi beragama di Indonesia mesti menjadi spirit dan percontohan dalam
membangun sebuah bangsa yang banyak berbeda dalam hal agama, kebudayaan,
ras dan suku.

3. Islam Wasathiyah
Kata wasathiyah (moderasi) dalam Islam bukanlah sesuatu yang asing.
Kalau diteliti lebih dalam dalam Al-Quran, maka ditemukan perintah terhadap
umat Islam untuk menjadikan moderasi (wasathiyah) sebagai identitas dalam
praktik beragama. Jadi moderasi dalam beragama adalah pilihan hidup dalam
beragama di tengah masyarakat Indonesia yang plural dan multietnis ini.
Sebagai sebuah negara Indonesia dilahirkan dengan perjuangan dan
revolusi fisik yang penuh pengorbanan dan tumpah darah. Perjuangan panjang
tersebut menyisakan kesadaran akan hakikan kemerdekaan, persatuan,
kebersamaan dan anti kekerasan. Berkat rahmat Allah Yang maha Kuasa
kemerdekaan bangsa ini diraih. Kemudian perlu diketahui sebelum Indonesia

𝕻𝖊𝖘𝖆𝖓𝖙𝖗𝖊𝖓 𝕽𝖆𝖒𝖆𝖉𝖍𝖆𝖓 𝕾𝕸𝕻/𝕸𝕿𝖘 79


merdeka kehidupan beragama bangsa Indonesia dilakoni dengan damai, tidak
ekstrim. Para penganut agama bisa hidup berdampingan dengan damai dan
tenang.
Sayangnya, akhir-akhir ini kehidupan beragama mulai berubah sejalan
dengan perkembangan zaman dan globalisasi, terutama ketika perubahan sain
dan teknologi. Gejala kehidupan beragama terasa sudah mulai ekstrim, bahkan
terkesan kehidupan beragama dengan moderat dianggap aneh. Maka dalam
kondisi ini perlu menguatkan lagi pemahaman agam yang moderat (wasathiyah)
Islam mengajarkan agama yang wasath (moderat) dan tidak menyukai
perilaku beragama yang berlebihan (ghuluw) sebagaimana yang difirmankan
Allah dalam QS al Maidah (5); 77

ْ ُّ ‫ى ۡ ُ ى ى ى ُّ ْ ى ٗ ى ى‬ ْ ُّ ‫ُ ۡ ى ۡ ى ۡ ى ى ى َّ ْ ى ۡ ٓ ى ى ى‬ ْ ُ ۡ ‫ُ ۡ ى َٰٓ ى ۡ ى ۡ ى ى ى‬
‫ٱۡل ِق ىوَل تتب ِ ُع ٓوا أه ىوا ىء ق ۡو ٖم ق ۡد ضلوا ِمن قبل وأضلوا كث ِۡيا وضلوا‬ ‫ب َل تغلوا ِِف دِين ِكم غۡي‬ ِ ٰ‫قل يأهل ٱلكِت‬
َّ ٓ ‫ى ى ى‬
ِ ِ ‫عن سواءِ ٱلسب‬
‫يل‬
Artinya: Katakanlah: "Hai Ahli Kitab, janganlah kamu berlebih-lebihan
(melampaui batas) dengan cara tidak benar dalam agamamu. Dan janganlah
kamu mengikuti hawa nafsu orang-orang yang telah sesat dahulunya (sebelum
kedatangan Muhammad) dan mereka telah menyesatkan kebanyakan (manusia),
dan mereka tersesat dari jalan yang lurus".
Kata wasth/wasath ( ‫ ) وسط‬dan kata turunannya yang telah dipaparkan di
atas dalam Al-Qur’an terdapat di dalam lima tempat. Kelimanya ialah ummatan
washatan dan al-wustha dalam Q.S. Al-Baqarah [2]: 143 dan 238, ausath dalam
Q.S. Al-Maidah [5]: 89; ausathuhum di Q.S. Al-Qalam [68]: 28, serta wasathna
dalam Q.S. Al-’Adiyat 100]: 5.
Namun yang menjadi ayat kunci mengenai dan populer dikalang ulama
adalah sebagaimana yang difirmankan Allah SWT dalam QS Al-Baqarah (2): 143

‫ۡ ۡ ىى‬ ٗ ‫ى ى ُ ى َّ ُ ُ ى ى ۡ ُ ى‬ ‫ُ ُ ْ ُ ٓ ىى‬ ٗ ٗ ُ ُ ٰ ‫ى ى ىٰ ى ى ى ۡ ى‬
‫ك ۡم ش ِهيداۗ ىو ىما ىج ىعل ىنا ٱلق ِۡبلة‬ ‫اس ويكون ٱلرسول علي‬ ِ َّ‫ك ۡم أ َّمة ىو ىسطا ِّلىكونوا ش ىه ىدا ىء لَع ٱّل‬ ‫وكذل ِك جعلن‬
‫ى ى ۡ ى ى ى ً َّ ى ى َّ ى ى‬ ٰ ‫نقل ُِب ى ى‬
‫َّ ُ ى ى ى ۡ ى ٓ َّ ى ۡ ى ى ى ى َّ ُ َّ ُ ى َّ ى ى‬
‫ِين ه ىدى‬ ‫لَع ىعق ىِب ۡي ۚٓهِ ِإَون َكنت لكبِۡية إَِل لَع ٱَّل‬ ‫ٱل ِِت كنت عليها إَِل ّلِ علم من يتبِع ٱلرسول مِمن ي‬
ٞ ُ ‫ىى‬ ‫ك ۡم إ َّن َّ ى‬
ُ ‫ٱَّلل ِِلُ ى ى ى‬ َّ ‫َّ ُ ى ى ى‬
ٞ ‫وف َّرح‬
‫ِيم‬ ‫اس لرء‬ ِ َّ‫ٱَّلل بِٱّل‬ ِ ۡۚ ‫ضيع إِيمٰن‬ ِ ُ ‫ٱَّللۗ ىوما َكن‬

Artinya: Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu (umat Islam),
umat yang adil dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia
dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu. Dan Kami
tidak menetapkan kiblat yang menjadi kiblatmu (sekarang) melainkan agar Kami
mengetahui (supaya nyata) siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang
membelot. Dan sungguh (pemindahan kiblat) itu terasa amat berat, kecuali bagi
orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah; dan Allah tidak akan menyia-
nyiakan imanmu. Sesungguhnya Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
kepada manusia.

80 𝕻𝖊𝖘𝖆𝖓𝖙𝖗𝖊𝖓 𝕽𝖆𝖒𝖆𝖉𝖍𝖆𝖓 𝕾𝕸𝕻/𝕸𝕿𝖘


4. Landasan Moderasi Beragama
Landasan teologis moderasi beragama sejatinya sudah termaktub
dalam Islam. Nilai ini tidaklah sesuatu yang asing dalam Islam. Ia memiliki dalil
dan landasan yang kuat serta sudah memiliki reputasi dalam praktinya di wilayah
nusantara. ini. Dalil-dalilnya diantaranya adalah (DIKTIS, 2021):
Pertama, at-tawasuth Istilah “Tawassuth” yang merupakan rangkaian
dari kata wassatha, secara bahasa berarti sesuatu yang ada di tengah, atau
sesuatu yang memiliki dua belah ujung yang ukurannya sebanding. Sedangkan
pengertian secara terminologi adalah nilai-nilai Islam yang dibangun atas dasar
pola pikir dan praktik yang lurus dan pertengahan, tidak berlebihan dalam hal
tertentu. Dengan Tawassuth akan menciptakan sifat dan prilaku pertengahan
dalam segala hal, tidak ekstrem kiri dan kanan, serta menjaga keseimbangan
antara hak dan kewajiban. Begitu pula Tawassuth mampu menempatkan
kehidupan dunia dan akhirat secara seimbang, bisa memerankan ibadah
individual dengan sosial, serta mampu menjaga keseimbangan antara doktrin
dan pengetahuan bagi yang menjalankannya. Sebagai nilai yang memiliki peran
sentral, maka gambaran tawassuth terkadang terdapat pada pembahasan nilai-
nilai berikutnya baik secara pemikiran, sifat ataupun perilaku. Tawassut ini bisa
dirujuk dalam QS Al Baqarah (2): 143 sebagaimana sudah disebut di atas.
Penjelasan ini semakin diperkuat dengan gambaran yang terdapat dalam Q.S. al-
Furqan [25]: 67 tentang ibadah yang mengandung unsur individual dan sosial
yaitu infak atau zakat yang tidak diperkenankan berlebihan atau juga kikir dalam
mengamalkannya “Dan (termasuk hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pengasih)
orang-orang yang apabila menginfakkan (harta), mereka tidak berlebihan, dan
tidak (pula) kikir, di antara keduanya secara wajar.”
Kedua, I’tidal, artinya adalah tegak lurus (proposiolnal). Dalam Islam
bersikap adil ini sangat penying sekali serta penuh tanggungjawab sebagaimana
firman Allah QS Al-Maidah (5):8 yang berbunyi

ْ ُ ۡ ْ ُ ‫ُ ى ۡ ى ى َٰٓ ى َّ ى‬ ‫ى َٰٓ ى ُّ ى َّ ى ى ى ُ ْ ُ ُ ْ ى َّٰ ى َّ ُ ى ى ٓ ى ۡ ۡ ى ى ى ۡ ى َّ ُ ى‬


‫لَع أَل ت ۡعدِل ۚۡوا ٱعدِلوا ُه ىو‬ ‫ك ۡم ش ىنٔٔىان قو ٍم‬ ِۖ ِ ‫يأيها ٱَّلِين ءامنوا كونوا قومِني َِّللِ شهداء بِٱلقِس‬
‫ط وَل َي ِرمن‬
‫ى ُ ى‬ ‫ى ىو َّٱت ُقوا ْ َّ ى‬ ‫ى‬
‫ٱَّلل إ َّن َّ ى‬
ُ ‫ٱَّلل ىخب‬
‫ۡي ُۢ ب ِ ىما ت ۡع ىملون‬ ِ ۡۚ ۖ ٰ ‫أقۡ ىر ُب ل َِّلت ۡق ى‬
‫و‬
ِ
Artinya: Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang
yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil.
Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong
kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada
takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa
yang kamu kerjakan.
Sikap i’tidal ini memegang teguh kebenaran dan berpegang pada keadilan
sebagai komunitas yang tidak akan lembek dan lemah. Nabi Muhammad saw.
membuat peran terbaik untuk memoderasi sikap dalam beragama dalam bentuk

𝕻𝖊𝖘𝖆𝖓𝖙𝖗𝖊𝖓 𝕽𝖆𝖒𝖆𝖉𝖍𝖆𝖓 𝕾𝕸𝕻/𝕸𝕿𝖘 81


i’tidal yaitu cara berperilaku umat untuk bersikap proporsional, dalam sebuah
hadis yang diriwayatkan oleh al-Bukhari: “Abu Hurairah telah mengabarkan
kepadanya; bahwa Seorang Arab badui kencing di Masjid, maka orang-orang pun
segera menuju kepadanya dan menghardiknya, kemudian Rasulullah saw, berkata
kepada mereka “Biarkanlah dia, dan guyurlah air kencingnya dengan seember air,
bahwasannya kalian diutus untuk memudahkan bukan untuk mempersulit.” (HR.
Bukhari). Hadis tersebut menjelaskan bagaimana Nabi Muhammad SAW
bersikap agar para sahabat dapat pemahaman dan dapat memperlakukan orang-
orang yang tidak tahu dengan adil (proporsional).
Ketiga, Tasamuh (toleransi) artinya, adalah sikap menyadari akan adanya
perbedaan dan menghormati, baik itu dari keagamaan, suku, ras, golongan dan
berbagai aspek kehidupan lainnya, atau sikap untuk memberi ruang bagi orang
lain dalam menjalankan keyakinan agamanya, mengekspresikan keyakinannya,
dan menyampaikan pendapatnya, meskipun hal tersebut berbeda dengan apa
yang diyakini. Ini sejalan dengan maksud Allah SWT sebagaimana yang terdapat
dalam QS Al-An’am (6);108
‫َّ ى ى ُ ُّ ْ َّ ى ى ۡ ى ُۢ ى ۡ ۡ ى ى ى ى َّ َّ ُ ُ ى ى ُ ى‬ ُ ‫ى ى ى ُ ُّ ْ َّ ى ى ۡ ُ ى‬
‫ِك أ َّم ٍة ع ىمل ُه ۡم ث َّم إ ِ َٰل ىرب ِ ِهم‬
ِ ‫م كذ ٰل ِك زينا ل‬
ٖٖۗ ‫ۡي عِل‬
ِ ‫ون ٱَّللِ فيسبوا ٱَّلل عدوا بِغ‬
ِ ‫وَل تسبوا ٱَّلِين يدعون مِن د‬
‫ُ ى‬ ْ ُ ‫ى‬ ‫ى ى‬
‫ج ُع ُه ۡم ف ُينبِئُ ُهم ب ِ ىما َكنوا ىي ۡع ىملون‬ ۡ َّ
ِ ‫مر‬
Artinya: Dan janganlah kamu memaki sembahan-sembahan yang mereka
sembah selain Allah, karena mereka nanti akan memaki Allah dengan melampaui
batas tanpa pengetahuan. Demikianlah Kami jadikan setiap umat menganggap
baik pekerjaan mereka. Kemudian kepada Tuhan merekalah kembali mereka,
lalu Dia memberitakan kepada mereka apa yang dahulu mereka kerjakan.
Sikap tasamuh ini dapat ditunjukkan melalui keterbukaan dan menerima
akan perbedaan pandangan yang ada. Hal ini didasari pada sebuah realitas yang
menyatakan bahwa perbedaan adalah sebuah keniscayaan yang tidak dapat
dihindari termasuk dalam hal agama dan kepercayaan. Allah berfirman yang
artinya “Kalau Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja),
tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap karunia yang telah diberikan- Nya
kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah
kamu semua kembali, lalu diberitahukan-Nya kepadamu terhadap apa yang
dahulu kamu perselisihkan.” (Q.S. Al-Ma’idah [5]:48)
Keempat, Asy-Syura (musyawarah) artinya Syura (musyawarah)
merupakan aktivitas yang dilaksanakan untuk menyelesaikan segala macam
persoalan dengan jalan duduk bersama, mengumpulkan pandangan yang
beragam untuk mencapai kesepakatan demi kemaslahatan bersama. Hal ini
didasarkan pada QS Asy-Syura (42); 38
‫ُ ى‬ ۡ
‫ى بىيۡ ىن ُه ۡم ىوم َِّما ىر ىزق ىنٰ ُه ۡم يُنفِقون‬ ‫ٱلصلى ٰو ىة ىوأى ۡم ُر ُه ۡم ُش ى‬
ٰ ‫ور‬ ُ ‫ٱس ىت ىجابُوا ْ ل ىِربه ۡم ىوأىقى‬
َّ ْ ‫اموا‬ ‫ىو َّٱَّل ى‬
ۡ ‫ِين‬
ِِ

Artinya: Dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan


Tuhannya dan mendirikan shalat, sedang urusan mereka (diputuskan) dengan

82 𝕻𝖊𝖘𝖆𝖓𝖙𝖗𝖊𝖓 𝕽𝖆𝖒𝖆𝖉𝖍𝖆𝖓 𝕾𝕸𝕻/𝕸𝕿𝖘


musyawarat antara mereka; dan mereka menafkahkan sebagian dari rezeki yang
Kami berikan kepada mereka.

Memperkuat argumentasi di atas, syura (musyawarah), yang juga berarti


memulaisesuatu, menunjukkan dan memperluas. Hal itu juga terungkap dalam
Q.S. Ali ‘Imran [3]: 159, “Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku
lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati
kasar, tentulah mereka menjauhkandiri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah
mereka dan mohonkanlahampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan
mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad,
maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang
bertawakal.”

Kesimpulannya adalah bahwa syura itu membahas dan


menyelesaikan urusan secara bersama, bersedia mengakui pendapat orang lain,
tidak memaksakan pendapat pribadi kepada orang lain, serta menghormati dan
mematuhi keputusan bersama.
Kelima, Al-Islah (perbaikan) artinya terlibat dalam perbuatan
reformatif dan konstruktif untuk kebaikan bersama. Reformatif dan konstruktif
ini dilakukan untuk memperoleh keadaan yang lebih baik dengan cara
mengakomodasi suatu kondisi perubahan dan perkembangan zaman. Prinsip ini
merupakan turunan dari QS Al Baqarah (2); 244
ٞ ‫يع ىعل‬ ‫ٱعلى ُم ٓوا ْ أى َّن َّ ى‬
ٌ ‫ٱَّلل ىس ِم‬ ۡ ‫َّ ى‬ ‫ى ى ُ ْ ى‬
‫ِيم‬ ِ ِ ‫وقٰت ِلوا ِِف سب‬
‫يل ٱَّللِ و‬
Artinya: Dan berperanglah kamu sekalian di jalan Allah, dan ketahuilah
sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
Jadi ciri-ciri dari al-Ishlah ini adalah sebagai berikut bersepakat dengan
perubahan yang lebih baik, mengutamakan kepentingan bersama, dan bersedia
mendamaikan perselisihan untuk kebaikan bersama. Dengan demikian al-ishlah}
berarti seirama dengan tawassuth (pertengahan) dalam konteks tetap
menekankan pada memelihara yang lama yang baik dan mengambil inovasi/
pembaharuan yang lebih baik
Keenam, al Qudwah (kepeloporan) artinya adalah membawa maksud
memberi contoh, teladan dan model kehidupan. Memberi teladan ini adalah
sebuah sikap inisiatif merintis mulia dan memimpin manusia untuk
kesejahteraan. Al qudwah ini secara implisit bisa dilacak dalam QS Al-Ahzab
(33);21
‫ِۡيا‬ ‫ ل ىِمن ىَك ىن يى ۡر ُجوا ْ َّ ى‬ٞ‫ٱَّللِ أُ ۡس ىو ٌة ىح ىس ىنة‬
‫ٱَّلل ىو ۡٱِلى ۡو ىم ٱٓأۡلخ ىِر ىو ىذ ىك ىر َّ ى‬
ٗ ‫ٱَّلل ىكث‬ َّ ُ ‫لَّ ىق ۡد ىَك ىن لى‬
‫ك ۡم ِِف ىر ُسو ِل‬
Artinya: Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan
yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan
(kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.
Kata uswah hasanah merujuk pada prilaku Nabi Muhammad SAW yang
memberikan contoh dan tauladan terbaik dalam kehidupan agar bisa diikuti oleh

𝕻𝖊𝖘𝖆𝖓𝖙𝖗𝖊𝖓 𝕽𝖆𝖒𝖆𝖉𝖍𝖆𝖓 𝕾𝕸𝕻/𝕸𝕿𝖘 83


umat manusia. Contoh qudwah ini terlihat begitu sempurna pada sosok
Rasulullah saw. Sebagaimana dalam sebuah hadis, dari Al-Aswad, ia bertanya
pada ‘Aisyah r.a., “Apa yang Nabi saw, lakukan ketika berada di tengah
keluarganya?” ‘Aisyah menjawab, “Rasulullah saw, biasa membantu pekerjaan
keluarganya di rumah. Jika telah tiba waktu shalat, beliau berdiri dan segera
menuju shalat.” (HR. Bukhari). Ibnu Hajar dalam Syarh Shahih Bukhari
menjelaskan bahwa seperti itulah gambaran keseharian dalam rumah tangga
Nabi Muhammad saw. Beliau orang yang tawadhu, menjauhkan diri dari
kenikmatan, berlaku mandiri meski semua istri beliau berebut melayani.
Ketujuh, al Muwathanah (cinta tanah air) yaitu Al-Muwathanah adalah
pemahaman dan sikap penerimaan eksistensi negara-bangsa (nation-state) dan
pada akhirnya menciptakan cinta tanah air (nasionalisme) di mana pun berada.
Al-Muwathanah ini mengedepankan orientasi kewarganegaraan atau mengakui
negara-bangsa dan menghormati kewarganegaraan. Cinta tanah air ini bisa
dilacak dalam sejarah Piagam Madinah, sebagaimana dijelaskan oleh Yusuf
Qardawi, bahwa nabi Muhammad SAW menentukan lima point penting terkait
untuk saling menghormati yaitu umat muslim, hubungan aqidah, hubungan antar
suku, nasionalisme, dan penyatuan geografi Madinah.
Dalam kisah lain bisa juga dilihat dalam sebuah riwayat al-Bukhari, Ibnu
Hibban dan al-Tirmidzi dari sahabat Anas r.a. bahwa Nabi saw. ketika kembali
dari bepergian dan melihat dinding-dinding Kota Madinah beliau mempercepat
laju untanya. Apabila beliau menunggangi unta maka beliau menggerakkannya
(untuk mempercepat) karena kecintaan beliau pada Madinah. Al-Hafizh Ibnu
Hajar al-Asqalani (wafat 852 H) menegaskan bahwa dalam hadis ini terdapat dalil
(petunjuk): pertama, dalil atas keutamaan kota Madinah; kedua, dalil
disyariatkannya cinta tanah air dan rindu padanya. Sependapat dengan Ibnu
Hajar, adalah Badr al-Din Al-Aini (wafat 855 H) yang menyatakan “Hadis tersebut
terdapat dalil (petunjuk) atas keutamaan Madinah, dan (petunjuk) atas
disyari’atkannya cinta tanah air dan rindu padanya (Ibnu Hajaral-Asqalani, 1379
H: 621).
Delapan, al ’unf (anti kekerasan) yaitu menolak ekstrimisme yang
mengajak perusakan dan kekerasan baik terhadap diri sendiri atau tatanan
sosial. Dalam hal ini ektrimisme memiliki faham tertutup yang bertujuan untuk
perubahan pada sistem politik dan sosial. Dalam sejarahnya, kekerasan sering
kali terjadi dan mungkin tidak pernah hilang. Bahkan dewasa ini melakukan
tindakan kekerasan seringkali mengatasnamakan agama dengan merujuk pada
ayat Al-Qur’an dan Hadis yang dijadikan legitimasi dan dasar tindakannya.
Sekalipun kata anti kekerasan secara tekstual tidak digunakan dalam Al-
Qur’an, tetapi beberapa Hadis Nabi saw. menyebutkan, baik kata al-‘unf maupun
lawannya (al-rifq). Dari penggunaan kata tersebut tampak jelas bahwa Islam
adalah agama yang tidak menyukai kekerasan terhadap siapa pun, termasuk
penganut agama yang berbeda. Sebaliknya Islam adalah agama yang penuh

84 𝕻𝖊𝖘𝖆𝖓𝖙𝖗𝖊𝖓 𝕽𝖆𝖒𝖆𝖉𝖍𝖆𝖓 𝕾𝕸𝕻/𝕸𝕿𝖘


dengan kelembutan, keramahan, kasih sayang dan makna sejenisnya. Sebagai
dalilinya bisa dilihat dalam QS Ali Imran (3); 159

‫ى ى ُ ۡ ى ى ۡ ُ ى ى ًّ ى ى ۡ ى ۡ ى ى ُّ ْ ۡ ى ۡ ى ى ۡ ُ ى ۡ ُ ۡ ى ۡ ۡ ى‬ َّ ‫ى ى ى ۡ ى ى‬
‫ٱس ىتغف ِۡر ل ُه ۡم‬‫ب َلنفضوا مِن حول ِكۖ فٱعف عنهم و‬ ِ ‫فبِما رۡحةٖ مِن ٱَّللِ ّلِ ت لهمۖ ولو كنت فظا غل ِيظ ٱلقل‬
‫ِب ٱل ۡ ُم ىت ىو ِّك ى‬
ُّ ‫ٱَّلل ُُي‬ َّ ‫ۡ ى ۡ ى ى ى ى ۡ ى ى ى َّ ۡ ى ى‬
‫ٱَّللِ إ َّن َّ ى‬ ۡ ُۡ ‫ىى‬
‫ِني‬ ِ ۡۚ ‫وشاوِرهم ِِف ٱۡلم ِرِۖ فإِذا عزمت فت ىوَّك لَع‬
Artinya: Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah
lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar,
tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah
mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan
mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad,
maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang
yang bertawakkal kepada-Nya.
Kesembilan, I’tiraf al urf (ramah budaya) artinya umat Islam diwajibkan
tetap menjaga tradisi dan melestarikan budaya yang sesuai dengan ajaran Islam.
Sedangkan budaya yang kosong tanpa warna agama, maka hendaknya diwarnai
dengan nilai-nilai Islam. Sementara budaya yang bertentangan dengan Islam,
wajib diubah secara bijak (ramah), dengan memperhatikan kearifan lokal dan
selanjutnya menjadi bersih dan positif dari unsur-unsur yang bertentangan
dengan Islam. Nilai moderasi beragama, di antaranya adalah ramah budaya.
Islam mengakui dan menghargai budaya yang ada dalam masyarakat, karena
budaya itu sendiri adalah bagian yang tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan
sosial budaya pada masyarakat.
Tentang ramah budaya ini bisa dilacak dalam QS al Hujarat (49):13 yang
berbunyi
َّ ‫ى‬
ِ‫ِند ٱَّلل‬
ۡ ‫ى ى ى ُ ى ٰ ى ى ى ۡ ى ٰ ُ ۡ ُ ُ ٗ ى ى ى ٓ ى ى ى ى ُ ٓ ْ َّ ى‬
ُ ‫ك ىر ىم‬
‫ك ۡم ع‬ ‫كم مِن ذك ٖر وأنَث وجعلنكم شعوبا وقبائِل ّلِ عارف ۚۡوا إِن أ‬ ُ ٰ‫اس إنَّا ىخلى ۡق ىن‬ ُ َّ‫يى َٰٓ ىأ ُّي ىها ٱّل‬
ِ
ٞ‫ِيم ىخبۡي‬ ‫ك ۡم إ َّن َّ ى‬
ٌ ‫ٱَّلل ىعل‬ ُ ‫ىۡى‬
ِ ِ ۡۚ ٰ ‫أتقى‬
Artinya: Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari
seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-
bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya
orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa
diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.

5. Praktik Moderasi Beragama Nabi Muhammad SAW


a. Diinformasikan oleh Abu Qatadah, suatu ketika Nabi Muhammad SAW
pernah bercerita bahwa beliau sedang mengimami salat. Nabi SAW
berencana membaca surat al-Quran yang cukup panjang. Lalu terdengar
suara anak kecil menangis. Nabi SAW segera mengurungkan niatnya dan
menggantinya dengan surat pendek agar cepat selesai. Nabi SAW
mengatakan: "Saya segera mempercepat salat-karena saya tidak senang
memberatkan ibu dari anak yang menangis itu.

𝕻𝖊𝖘𝖆𝖓𝖙𝖗𝖊𝖓 𝕽𝖆𝖒𝖆𝖉𝖍𝖆𝖓 𝕾𝕸𝕻/𝕸𝕿𝖘 85


b. Anas bin Malik meriwayatkan, ketika pembantu Nabi SAW yang
menganut Yahudi sakit, Nabi SAW menjenguk dan duduk di samping
kepalanya untuk menghibur
c. Nabi SAW juga sering bertukar hadiah dengan teman-temannya dari
penganut agama lain
d. Ukaidar Daumah al-Jandal atau pemimpin kota di dekat Tabuk yang
beragama Kristen memberi hadiah berupa pakaian sutra kepada Nabi
Muhammad SAW dan Nabi SAW menerimanya
e. Ibnu Zanjawah menceritakan, Nabi SAW pernah mengirim hadiah
sebungkus kurma kepada Abu Sufyan yang saat itu masih menyembah
berhala di Makkah. Dalam hadiah itu, Nabi SAW mengirim surat yang
berisi permintaan kepada Abu untuk mengirim lauk makanan
f. Selain memberi, Nabi SAW juga kerap menerima hadiah dari para
pemimpin politik yang menganut agama berbeda, seperti dari al-
Muqauqis (raja Mesir), Ukaidar (raja Daumah), dan Kisra (raja Romawi).
Al-Mugauqis pernah memberi hadiah wadah yang terbuat dari kaca
kepada Nabi SAW, dan Nabi SAW menerimanya (Anwar, 2021).

F. Penutup
Demikianlah konsep Islam wasathiyah yang mesti dipraktikkan oleh umat
Islam dalam kehidupan sehari-hari. Moderasi beragama menjadi akhlak setiap
umat Islam yang senantiasa menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan
persaudaraan saat berinteraksi dengan sesama manusia sesuai dengan tuntunan
Rasulullah SAW.

86 𝕻𝖊𝖘𝖆𝖓𝖙𝖗𝖊𝖓 𝕽𝖆𝖒𝖆𝖉𝖍𝖆𝖓 𝕾𝕸𝕻/𝕸𝕿𝖘


DAFTAR KEPUSTAKAAN

Abas, M. (2021). Upaya Penanggulangan Terjadinya Tawuran Antar Pelajar (Studi


Kasus Di Kabupaten Karawang). Prosiding Konferensi Nasional Penelitian
Dan Pengabdian Universitas Buana Perjuangan Karawang, 1(1), Article 1.
Abas, Muhamad. 2021. (E-ISSN: 2798-2580).(Vol.1 No.1). Upaya Penanggulangan
Terjadinya Tawuran Antar Pelajar (Studi Kasus Di Kabupaten Karawang)
Adab-Dalam-Bermedia-Sosial-Menurut-Pandangan-Islam. (t.t.). Diambil 16
Januari 2024, dari https://library.umy.ac.id/news/detail/385/Adab-
Dalam-Bermedia-Sosial-Menurut-Pandangan-Islam
Audina, N., & Raihan, R. (2019). Prinsip Good Governance Pada Kepemimpinan
Umar Bin Abdul Azis. Al-Idarah: Jurnal Manajemen dan Administrasi Islam,
2(2), 23. https://doi.org/10.22373/al-idarah.v2i2.4010
Basri, A. S. H. 2015. Fenomena Tawuran Antar Pelajar Dan Intervensinya. Jurnal
Bimbingan Konseling dan Dakwah Islam. Vol 12 (1), 1- 25
Benaya Paramaswasti, Y. (2023). Upaya Preventif dan Represif Pihak Kepolisian
dan Sekolah dalam Mengatasi Tawuran Antar Pelajar | JIIP - Jurnal Ilmiah
Ilmu Pendidikan. JIIP (Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan), 6(7).
http://jiip.stkipyapisdompu.ac.id/jiip/index.php/JIIP/article/view/2525
Dewi Kurniawati, Mukti Sitompul, & Emilia Ramadani. (2020). Analisis Perilaku
Remaja Dalam Menggunakan Media Sosial (Studi Survey Di Kabupaten
Langkat). Talenta Conference Series: Local Wisdom, Social, and Arts (LWSA),
3(1). https://doi.org/10.32734/lwsa.v3i1.802
Djamaris, Edwar. 1991. Tambo Minangkabau: SuntinganTeks Disertasi Analisis
Struktur. Jakarta: Balai Pustaka.
Djamaris, Edwar. 2002. Pengantar SastraRakyat Minangkabau.Jakarta: Yayasan
OborIndonesia.
Eagleton, Terry. 2006. Teori Sastra. Sebuah PengantarKomprehensif (Terjemahan
Widyayawati danSetyarini), Yoyakarta:Jalasutra.
Endraswara, Suwardi. 2013. Teori Kritik Sastra: Prinsip,Falsafah, dan Penerapan.
Yogyakarta: CAPS.
Evolvi, G. (2022). Religion and the internet: Digital religion, (hyper)mediated
spaces, and materiality. Zeitschrift Für Religion, Gesellschaft Und Politik, 6(1),
9–25. https://doi.org/10.1007/s41682-021-00087-9

𝕻𝖊𝖘𝖆𝖓𝖙𝖗𝖊𝖓 𝕽𝖆𝖒𝖆𝖉𝖍𝖆𝖓 𝕾𝕸𝕻/𝕸𝕿𝖘 87


Fathir Muhammad, Dzikir Asmaul Husna untuk Kesejahteraan, Kesuksesan, dan
Kesehatan, Jakarta Selatan: Adibintang Zaituna Ufuk Abadi, 2015, cet. ke-1
Habibullah, A. H., Muhammad, D. H., & Susandi, A. (2022). Nilai-Nilai Pendidikan
Karakter Yang Terdapat Dalam Kisah Umar Bin Abdul Aziz. Al-muaddib:
Jurnal Kajian Ilmu Kependidikan, 4(1), 29–44.
https://doi.org/10.46773/muaddib.v4i1.245
Hamka. 1985. Islam dan Adat Minangkabau. Jakarta:Pustaka Panjimas.
Hanafiah, Y. (2021). Rekonstruksi Kepemimpinan Pendidikan Umar bin Abdul
Aziz: Aktualisasi Politik Pengembangan Pendidikan. AL-FAHIM: Jurnal
Manajemen Pendidikan Islam, 3(1), 87–103.
https://doi.org/10.54396/alfahim.v3i1.137
Imam al-Ghazali, Bidayatul Hidayah dalam Majmu'ah Rasail al-Imam al-Ghazali:
Kairo, Al-Maktabah At-Taufiqiyyah, t.th., hal. 409.
Kusumoprojo, S. Wahyono. 1992. Kepemimpinan dalam Sejarah Bangsa
Indonesia. Jakarta: Yayasan Kejuagan Panglima Besar Sudirman
M. Quraish Shihab, Menyingkap Tabir Ilahi Asma al-Husna dalam Perspektif al
Quran, Ciputat: Lentera Hati, 2001, cet. ke-4
Mahmudin, Rahasia di Balik Asmaul Husna, Jakarta: Mutia Media, 2008, cet. ke-1
Qudsy, S. Z. (2013). Umar Bin Abdul Aziz dan Semangat Penulisan Hadis. ESENSIA:
Jurnal Ilmu-Ilmu Ushuluddin, 14(2), 257–276.
https://doi.org/10.14421/esensia.v14i2.760
Rahayu, F. S., Kristiani, L., & Wersemetawar, S. F. (2019). Dampak Media Sosial
terhadap Perilaku Sosial Remaja di Kabupaten Sleman, Yogyakarta.
Rivai, Veithzal. 2008. Kepemimpinan dan Prilaku Organisasi. Jakarta. PT Raja
Grafindo Persada.
Saebani, Beni Ahmad dan Sumantri, Ii. 2014. Kepemimpinan.Bandung: Pustaka
Setia.
Sanggoeno, Ibrahim Diradjo. 2009. Tambo Alam Minangkabau: Tatanan Adat
WarisanNenek Moyang Orang Minang. Bukittinggi: Kristal
Mutimedia.
Sayyid Sabiq, Fiqh Sunnah Jilid 2, Penj. Mahyuddin Syaf, Bandung: al-Ma’arif, 1976
Siagian, Sondang. 2010. Teori dan Praktek Kepemimpinan.Jakarta: Rineka Cipta.
Sudarsono, 2004, Kenakalan Remaja Prevensi, Rehabilitasi dan Resosialisasi, Cet.
Ke 4, Jakarta: Rineka Cipta
Sulaiman Rasjd, Fiqh Islam, Bandung: Sinar Baru Algensindo, 1994, cet. ke-27
Suroso, Puji Santosa, dan Pardi Suratno. 2009. KritikSastra: Teori, Metodologi,
dan Aplikasi. Yogyakarta:Elmatera.
Suryana, R. R. (2020). Hubungan Penggunaan Media Sosial dengan Akhlak Siswa
Kelas Ix Di Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTSN) 1 Kota Bogor.
Syeikh Wahbah Zuhaili, Terjemahan Fiqih Islam Wa Adillatuhu, Jilid 2, Jakarta: Gema
Insani, 2011
Syeikh Zainuddin al-Malibary, Fathul Mu’in

88 𝕻𝖊𝖘𝖆𝖓𝖙𝖗𝖊𝖓 𝕽𝖆𝖒𝖆𝖉𝖍𝖆𝖓 𝕾𝕸𝕻/𝕸𝕿𝖘


Syekh Zainuddin bin Abdul Aziz al-Malibari, Fathul Mu’in, Penj. H. Aliy As’ad,
Kudus: Menara, 1980
Teeuw, A. 1988. Sastra dan Ilmu Sastra: Pengantar Teori Sastra. Jakarta:
PustakaJaya.
Umar Sulaiman al Asyqar, Al-Asma’ al-Husna, Jakarta: Qisthi Press, 2010, cet. ke-
17
Umar Sulaiman al Asyqar, Al-Asma’ al-Husna, Jakarta: Qisthi Press, 2010, cet. ke-
17
Weber Mac, 1947. The Theory of Social and EconomicOrganizatio. New York:
Oxford University Press.
Widia, R. A., & Faizun, Q. (2019). Pengaruh Penggunaan Media Sosial Terhadap
Penguatan Karakter Remaja.
Yakub, Nurdin. 1991. Minangkabau Tanah Pusaka: Tambo Minangkabau.
Bukittinggi: Pustaka Indonesia.
Yasin T. al-Jibouri, 99 Asma Allah Ikhtiar Menuju Akhlak Ilahi, Jakarta: al Huda,
2003, cet. ke-1
Zurkani Jahja, 99 Jalan Mengenal Tuhan, Yogyakarta: Pustaka Pesantren, 2010

Website:
http://perjalananhidupqu.blogspot.com. Diakses 25 Februari 2014)
https://bdkpalembang.kemenag.go.id/artikel/kepemimpinan-dalam-perpektif-
islam
https://islam.nu.or.id/khutbah/perintah-dan-manfaat-solat-berjamaah-2tYBH
https://islam.nu.or.id/shalat/kapan-sebaiknya-makmum-membaca-al-fatihah-
dalam-shalat-gNZQl
https://islam.nu.or.id/syariah/jihad-dan-tawuran
https://muhammadiyah.or.id/keutamaan-tatacara-shalat-berjamaah/
https://www.daaruttauhiid.org/adakah-hukum-tawuran-dalam-islam/
https://www.detik.com/hikmah/khazanah/d-6997704/7-dalil-tentang-
pemimpin-menurut-al-quran-dan-hadits.
https://apps.detik.com/detik/
http://perjalananhidupqu.blogspot.com, 25 Februari 2014

𝕻𝖊𝖘𝖆𝖓𝖙𝖗𝖊𝖓 𝕽𝖆𝖒𝖆𝖉𝖍𝖆𝖓 𝕾𝕸𝕻/𝕸𝕿𝖘 89

Anda mungkin juga menyukai