Anda di halaman 1dari 108

 [Company name]


[Document title]


[Document subtitle]

USER

[Date]






MUQADIMAH
Dakwah merupakan bagian dari pola
hidup generasi Rabbani yang mesti
dilalui setelah ilmu dan amal sebagai-
mana yang Allah jelaskan dalam surah
al-Ashr, dakwah memiliki kedudukan
yang sangat tinggi dalam Islam, bahkan
tidak ada orang yang ucapannya lebih
baik daripada orang yang mengajak
manusia ke jalan Allah  , dalam ‫ﷻ‬

firman-Nya Allah  menegas-


kan:
َ َ َ َّ َ ‫ا‬ َ َ َّ ِّ َ َ َ َ
‫ّلل وع ِمل‬ َ
ِ ‫ومن أحسن قوال ممن دع ِإل ٱ‬
َ‫صلحا َوقَ َال إنَّن م َن ٱلمسلمي‬ َٰ َ
ِِ ِ ِ ِ ِ

“Siapakah yang lebih baik perkataan-


nya daripada orang yang menyeru
kepada Allah, mengerjakan amal
yang saleh, dan berkata: "Sesungguh-
nya aku termasuk orang-orang yang
menyerah diri?” (Fushshilat [41]: 33)
Syaikh as-Sa’di  berkata dalam
tafsirnya: “Ayat di atas merupakan istif-
ham (pertanyaan) bermakna taqrir (pe-
netapan), jadi maknanya adalah tidak
ada orang yang ucapan, jalan dan ke-
daannya lebih baik daripada orang
yang mengajak manusia (kepada jalan
Allah).”

Majalah ini adalah ruang bagi para


asatidzah untuk mengamalkan ayat di
atas, pun media bagi para pembaca un-
tuk menimba ilmu. Maka bersyukurlah
bagi siapa saja yang diberikan kesempa-
tan tersebut dan manfaatkanlah dengan
baik agar ia menjadi jalan surga bagi
penulis dan pembaca, Nabi 
bersabda:
َّ َ َّ َ ً َ َ ً َ َ َ َ َ
‫من سلك ط ِريقا يلت ِمس ِفي ِه ِعلما سهل اّلل‬
َّ َ َ ً َ َ
‫ل ط ِريقا ِإل اجلن ِة‬
“Barang siapa yang menempuh jalan
dalam rangka mencari ilmu, maka
Allah mudahkan untuknya jalan me-
nuju surga.”1

Tak ada gading yang tak retak, de-


mikian kata pepatah. Oleh karena itu
kami sangat berharap dari para pem-
baca, agar memberikan masukan se-
hingga majalah ini mampu memberi-
kan manfaat seluas-luasnya bagi kaum
muslimin khususnya, dan bagi siapa sa-
ja yang membacanya.

Pembina Belajar Islam,


Ustadz Beni Sarbeni, Lc, M.Pd

1 HR. Muslim, nomor 2699, At-Tirmidzi, nomor 2646

iv
REDAKTUR

Penerbit Kontributor
Yayasan Belajar Islam Ustadz Beni Sarbeni, Lc,
M.pd
Pembina Ustadz Abdulrohman, Lc
Ustadz Beni Sarbeni, Lc, Ustadz Luthfi
M.pd Abdurrouf, Lc
Ustadz Agus Jaelani, Lc
Penanggung Jawab Ustadz Fadli Iskandar
Ustadz Hafizh Ustadz Alwan Asyari, Lc
Abdulrohman, Lc Ustadz Arif Silimando,
Lc
Pemimpin Redaksi
Ustadz Luthfi Abdurrouf, Penyelaras Bahasa
Lc Fayyad Adli

Editor Desain dan Tata Letak


Syifa’ul Afif Tim Desain Majalah
M. Fachry Belajar Islam
Ricky Erdiansyah
DAFTAR ISI

Muqadimah................................................... ii
Redaktur ........................................................ v
Daftar Isi ....................................................... vi
Kolom Pembaca .......................................... vii
Dari Redaksi.................................................. 1
Sekapur Sirih ................................................ 6
Puasa Di antara Sarana Menuju Takwa .. 12
Mau Kapan Lagi Kau Tunaikan Utang
Puasa? .......................................................... 20
Tentang Akademi Belajar Islam ............... 29
Tanya Jawab Agama .................................. 33
Sering Dianggap membatalkan Padahal
Tidak ............................................................ 39
Di Antara Bekal Mukmin Meraih
Keberkahan Ramadhan ............................. 48
Tentang MTs & MA Nurul Ilmi ............... 57
Pengalaman Santri ..................................... 66
Keistimewaan Bulan Ramadhan .............. 69
Keteladanan Para Salafush shalih di Bulan
Ramadhan ................................................... 78
Kehidupan Dunia Itu Singkat .................. 86
Tentang LAZ Muslim Peduli .................... 94

vi
KOLOM PEMBACA
Kritik, saran dan kesan-kesan Anda
akan ditampilkan di sini.

Semoga majalah ini diberkahi oleh Allah


subhanahu wa Ta’ala, bisa memberikan ma-
slahat yang banyak untuk umat. (Abu Sha-
bira, Bandung) – 08777200xxxx

Kritik dan saran:

Space iklan:

Atau bisa hubungi admin:


0821-2635-8011
viii
DARI REDAKSI
Assalamu’alaikum wa rahmatullahi
wa barakatuh.

Tak terasa waktu berputar dengan be-


gitu cepat. Sehingga seorang Mukmin
harus terus berusaha mengisi waktunya
dengan berbagai amalan ibadah. Dan
itu akan lebih meningkat lagi pada bu-
lan yang Allah beri kemuliaan lebih di
dalamnya.

Ya, bulan Ramadhan akan datang la-


gi! Ini merupakan kabar gembira bagi
seluruh kaum Muslimin, sebagaimana
dalam hadits Rasulullah  ber-
sabda:
َّ َ َ َ ٌ َ َ ٌ َ
َّ‫اّلل َعز‬ َ َ َ َ َ
‫أتاكم رمضان شهر مبارك فرض‬
َ َ َ َ َ َ َ َّ َ َ
‫ تفتح ِفي ِه أبواب‬،‫وجل عليكم ِصيامه‬
ُّ َ َ َ َ َ َ َّ
‫ وتغل‬، ‫يم‬ َ َ
ِ ‫ وتغلق ِفي ِه أبواب اجل ِح‬، ‫السما ِء‬

1
ٌ َ ٌ َ َ َّ َ َّ َ َ َ
‫ّلل ِفي ِه َللة خْي ِمن‬
ِ ِ ،‫ي‬ ِ ‫اط‬
ِ ‫ِفي ِه مردة الشي‬
َ‫ْي َها َف َقد حرم‬
َ ‫ألف َشهر َمن حر َم َخ‬ َ
ِ ِ ٍ ِ
“Bulan Ramadhan telah tiba mene-
mui kalian, bulan (penuh) barokah,
Allah wajibkan kepada kalian berpu-
asa. Pada bulan itu pintu-pintu langit
dibuka, pintu-pintu (neraka) Jahim
ditutup, setan-setan durhaka dibe-
lenggu.

Padanya Allah memiliki malam yang


lebih baik dari seribu bulan, siapa
yang terhalang mendapatkan kebai-
kannya, maka sungguh dia terhalang
(dari mendapatkan kebaikan yang ba-
nyak)".2

Alhamdulillah, semoga kita masih di-


beri kesempatan oleh Allah  untuk
dapat menikmati bulan ini. Ya... menik-
mati, karena di dalamnya banyak sekali

2(HR. Nasa’i, no. 2106, Ahmad, no. 8769, dishahihkan oleh Syaikh Al-
Albani dalam Shahiih At-Targhiib, no. 999)

2
keindahan yang bisa kita nikmati beru-
pa hidangan-hidangan hati yang lezat
dan bergizi tersedia berlimpah ruah. Bi-
la kita mengonsumsinya dengan benar
dan maksimal, hati kita akan sehat dan
kuat walau sudah berpisah dengan bu-
lan tersebut.

Kita akan melihat fenomena yang


nyata, bahwa masjid-masjid yang dahu-
lunya sepi jadi penuh sesak oleh para
jama’ah yang penuh mengharap ampu-
nan Allah di bulan Ramadhan. Baik dari
kalangan tua ataupun muda.

Kita tahu memang banyak sekali a-


malan yang bisa kita lakukan di bulan
Ramadhan. Walau di bulan yang lain
juga bisa dilakukan, namun kesannya
akan lain jika dilakukan di bulan Ra-
madhan.

Ingat, banyak sekali bonus dan hadi-


ah pahala yang Allah sediakan di bulan
Ramadhan. Yang dapat kamu raih teru-

3
tama di dalam masjid. Pada awal Rama-
dhan gemerlap indahnya masjid akan
memberikan kesan syahdu di dalam ha-
timu, sehingga kamu akan bersemangat
dalam beribadah di dalamnya.

Namun menjadi miris ketika di peng-


hujung Ramadhan, gemerlap itu akan
semakin redup dikarenakan semangat
mereka yang luntur. Mengapa bisa me-
luntur? Ya, mereka belum mempersiap-
kannya dengan ilmu.

Ingat, bersemangat saja tidak cukup.


Kita harus sertai dengan ilmu. Nah, un-
tuk kamu yang ingin memaksimalkan
Ramadhan yang akan datang, yuk si-
mak beberapa ulasan materi penting
terkait persiapan menyambut bulan Ra-
madhan. Simak terus di dalam majalah
ini ya...

4
5
SEKAPUR SIRIH
Alhamdulillah segala puji hanya bagi
Allah , shalawat dan salam semoga
senantiasa Allah curahkan kepada ham-
ba-Nya yang paling mulia dan Rasul-
Nya Muhammad .

Sesungguhnya berdakwah merupa-


kan amalan yang paling baik dan mulia.
Allah  berfirman:

َ َ َ ََّ َ َ َ ََّ ً َ َ َ َ
‫اّلل وع ِمل‬ َ
ِ ‫ومن أحسن قوال ِممن دع ِإل‬
َ‫َصاِلًا َوقَ َال إنََّن م َن المسلمي‬
ِِ ِ ِ ِ ِ

“Siapakah yang lebih baik perka-


taannya daripada orang yang menye-
ru kepada Allah, mengerjakan amal
yang saleh, dan berkata: “Sesungguh-
nya aku termasuk orang-orang yang
menyerah diri?”.3

3 QS. Fushshilat [41]: 33

6
Begitupula dalam hadits dari Shaha-
bat Utsman , Nabi ber-
sabda,
َ‫آن َو َعلََّمه‬
َ ََ َّ َ َ َ َ
‫خْيكم من تعلم القر‬
“Sebaik-baik orang di antara kamu a-
dalah yang mempelajari Al-Qur’an
dan mengajarkannya (kepada orang
lain)”.4

Telah diketahui, bahwa dakwah yang


hakiki adalah menyeru manusia untuk
beribadah kepada Allah semata. Dan
inilah tugas para Nabi dan Rasul, yang
kemudian estafet dakwah ini dilanjut-
kan oleh para Shahabat dan generasi
terbaik setelahnya hingga para da'i se-
karang ini. Yang mereka berdiri di atas
prinsip yang kokoh dan di atas jalan
yang lurus.

Allah  berfirman:

4 HR. Bukhari, no. 4739

7
َّ
َ‫اّلل‬ َ ً َّ َّ ِّ َ َ َ َََ
‫ولقد بعثنا ِِف ُك أم ٍة رسوال أ ِن اعبدوا‬
َ َّ َ َ
ۖ ‫واجت ِنبوا الطاغوت‬
"Dan sungguhnya Kami telah meng-
utus rasul pada tiap-tiap umat (untuk
menyerukan): "Sembahlah Allah (sa-
ja), dan jauhilah Thaghut itu".5

Memang rintangan dakwah berbeda-


beda dari zaman ke zaman. Secara ring-
kas pada zaman ini dari segala bentuk
profesi dan usia manusia, gadget dan
internet telah menjadi salah satu kebu-
tuhan bagi manusia.

Dan dengan kemajuan teknologi ini


manusia dapat mengakses begitu ba-
nyak informasi di dalamnya, baik untuk
kepentingan dunia atau kepentingan
akhiratnya.

Oleh karena itu, sebagai bentuk usaha


kami dengan memohon taufiq dan per-

5 QS. An-Nahl [16]: 36

8
tolongan Allah , kami mencoba me-
lakukan inovasi dalam berdakwah.

Dengan semakin banyaknya kaum


Muslimin yang sudah ikut serta dalam
program "Akademi Belajar Islam BIS"
atau ikut serta program kajian rutin di
Youtube "Belajar Islam BIS". Maka kami
mencoba mengembangkan kembali
dakwah ini dengan menerbitkan maja-
lah digital.

Yang semata-mata bertujuan untuk


menyebarkan dakwah tauhid dan Sun-
nah Nabi . Untuk mengajak
kaum Muslimin bertauhid dan beriba-
dah hanya kepada Allah semata, serta
memperingatkan mereka daripada ba-
haya kesyirikan.

Mengajak kaum Muslimin untuk


kembali kepada aqidah/keyakinan yang
benar, yang sesuai dengan apa yang te-
lah diyakini dan diamalkan oleh Rasu-

9
lullah bersama para Shaha-
batnya .

Mengajak kaum Muslimin untuk me-


nerapkan Sunnah Nabi dalam
seluruh aspek kehidupan sehari-hari-
nya.

Semoga majalah ini bermanfaat bagi


seluruh manusia. Selamat membaca.

10
11
PUASA DI ANTARA
SARANA MENUJU TAKWA
Oleh: Ustadz M. Abdulrohman, Lc.

Allah  berfirman:

َ
ُ ْ َ َ ُ ْ ُ َ ْ ‫ذ‬ َ ُّ َ َ
ُ‫كم‬ َ
‫﴿يا أ ي ها اَّلِي ن آم نوا كتِب عل ي‬
ْ‫َع ذاَّل ِْي َن مِن‬ََ َ ُ َ َ ُ َ
‫الص يام كم ا ك ت ِب‬
ِ
َ ْ ُ‫َْ ُ ْ ََذ ُ ْ َذ‬
﴾‫ق ب لِك م ل علكم ت ت قو ن‬

“Wahai orang-orang yang beriman!


Diwajibkan atas kamu berpuasa se-
bagaimana diwajibkan atas orang
sebelum kamu agar kamu bertak-
wa”.6

Ibadah puasa memiliki banyak fai-


dah bagi seorang Mukmin, di antara fai-
dah terbesar menjalankan ibadah puasa
adalah sarana untuk meraih ketakwaan.

6 QS. Al-Baqarah [2]:183

12
Lalu bagaimana seorang Mukmin me-
raih takwa di dalam ibadah puasa?

Tafsir ayat di atas:

Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-


Sa’di  berkata: “Allah me-
nyebutkan dalam ayat di atas mengenai
hikmah disyari’atkannya puasa, yaitu
bahwasannya puasa merupakan salah
satu sebab paling utama untuk meraih
ketakwaan, karena di dalamnya terkan-
dung penunaian perintah Allah dan
menjauhi larangan-Nya.

Puasa merupakan
salah satu sebab
paling utama
untuk meraih
ketakwaan.
Selain itu, kandungan takwa yang ter-
dapat di dalam ibadah ini adalah: se-
orang yang berpuasa meninggalkan se-
suatu yang diharamkan oleh Allah ke-

13
padanya, yaitu makan, minum, jima’
(bersetubuh), dan lain sebagainya yang
hawa nafsunya cenderung kepadanya,
dia melakukan hal itu demi mende-
katkan diri kepada Allah, mengharap-
kan pahala dari-Nya tatkala meninggal-
kan itu semua, maka ini adalah terma-
suk bentuk ketakwaan.

Selain itu, kandungan takwa yang


terdapat di dalam ibadah ini adalah se-
orang yang berpuasa melatih dirinya
untuk merasa senantiasa diawasi oleh
Allah , sehingga dia akan me-
ninggalkan apa yang diinginkan oleh
hawa nafsunya walaupun sebenarnya
dia mampu untuk melakukannya, kare-
na dia mengetahui bahwa Allah menge-
tahui apa yang dilakukannya.

Selain itu, dengan puasa akan me-


nyempitkan jalan-jalan setan, karena se-
sungguhnya setan itu mengalir dalam
tubuh manusia melalui peredaran da-
rah, dengan puasa niscaya akan me-

14
lemah kekuatannya dan berkurang ke-
maksiatan yang mungkin terjadi.

Kemudian, orang yang berpuasa bia-


sanya lebih banyak berbuat ketaatan,
sedangkan ketaatan merupakan bagian
dari ketakwaan.

Selain itu, orang yang kaya apabila


merasakan susahnya rasa lapar, niscaya
hal itu akan membuatnya peduli dan
memiliki empati dengan orang-orang
miskin yang sengsara, dan inipun ter-
masuk bagian dari ketakwaan”.7

Orang yang berpuasa


biasanya lebih banyak
berbuat ketaatan,
sedangkan ketaatan
merupakan bagian dari
ketakwaan.

7Taysiir Al-Karimir Rahman fii Tafsiiri Kalaamil Mannaan hal. 70-71, cet. Daar
Ibnu Hazm

15
Kiat-Kiat Meraih Takwa Di Dalam
Ibadah Puasa:

Berdasarkan penjelasan Syaikh As-


Sa’di  terhadap ayat di atas, maka
seorang Mukmin dapat meraih takwa
di dalam ibadah puasanya dengan kiat-
kiat berikut ini:

1. Mengerjakan apa yang diperintah-


kan oleh Allah, dan meninggalkan
apa yang Dia larang. Dan ini adalah
makna dari takwa.8

2. Meninggalkan makan, minum, jima’


(bersetubuh), dan seluruh pembatal
puasa, dari terbitnya fajar sampai ter-
benamnya matahari dengan niat ber-
ibadah kepada Allah. Dan ini adalah
makna dari puasa.9

3. Melatih diri untuk senantiasa mera-


sa diawasi oleh Allah dalam setiap
keadaan, karena Allah selalu meng-

8 Majmu’ Al-Fataawa, Ibnu Taimiyyah (3/120)


9 Syarah Riyadhus Shalihin, Syaikh Utsaimin (5/259)

16
awasi para hamba-Nya. Allah ber-
firman:

ً َ َ َ َ َ َ َّ
﴾‫﴿ ِإن اهلل َكن عليكم ر ِقيبا‬

“Sesungguhnya Allah selalu Menjaga


dan Mengawasi kamu sekalian”.10

4. Menjauhi kemaksiatan untuk mem-


persempit jalan-jalan setan di dalam
tubuh.

5. Memperbanyak ketaatan pada Allah


dengan mengerjakan amalan-amal-
an kebaikan yang dianjurkan di da-
lam ibadah puasa.

6. Peduli dan memiliki rasa empati ter-


hadap orang-orang miskin dengan
memperhatikan keadaan mereka dan
memberi bantuan untuk mencukupi
kebutuhan mereka.

10 QS. An-Nisa [4]: 1

17
Demikian kesimpulan yang dapat
menjadikan seorang Mukmin meraih
takwa di dalam ibadah puasa, dan men-
jadikannya hamba yang mulia di sisi
Rabb-nya. Semoga Allah memberikan
kemudahan dan taufik untuk meng-
amalkannya.

18
19
MAU KAPAN LAGI KAU
TUNAIKAN UTANG PUASA?
Oleh : Ustadz Luthfi Abdurrouf, Lc.

َ َ َ َّ َ َ َ َ َ َ
:‫ تقول‬، ‫س ِمعت عئِشة ر ِِض اّلل عنها‬
َ َ ََ َّ ََّ َ َ َ َ
، ‫َكن يكون لَع الصوم ِمن رمضان‬
َ َ َ َّ َ َ َ َ َ َ
َ ِ ‫فما أست ِطيع أن أق‬
‫ِض ِإال ِِف شعبان‬

“Aku dahulu punya kewajiban pu-


asa. Aku tidaklah bisa membayar
utang puasa tersebut kecuali pada
bulan Sya’ban”.11

Kandungan Umum:

Ramadhan tahun lalu sudah lama


meninggalkan kita, tak terasa akan da-
tang Ramadhan tahun ini yang sudah di

Takhrij Hadits:
11

Hadits ini shahih di riwayatkan oleh Shahabat Abi Salamah bin


‘Abdirrahman (HR. Imam Bukhari, nomor 1950). Dan ada hadits semakna
diriwayatkan oleh Imam Muslim nomor 1146.

20
depan mata kita. Tentunya kita selalu
berharap kepada Allah agar dipertemu-
kan dengan bulan yang mulia itu.

Tidak semua orang dapat menuntas-


kan puasa Ramadhan yang lalu. Yang
mana di antara mereka telah mening-
galkan (beberapa) puasa Ramadhan ka-
rena udzur (keringanan) yang Allah be-
rikan. Di antara sebabnya:

A. Orang yang sakit dan sakitnya mem-


beratkan untuk berpuasa. Termasuk
di dalamnya pula adalah ibu hamil
dan menyusui apabila berat untuk
puasa.

B. Musafir (orang yang melakukan per-


jalanan) dan ketika bersafar sulit dan
berat untuk berpuasa.

C. Perempuan yang mendapati haidh


dan nifas.

Maka ketika udzur tersebut sudah


terlepas dari dirinya, wajib bagi pela-

21
kunya untuk segera meng-qadha (meng-
ganti) puasa yang ditinggalkan di lain
hari. Allah  berfirman:

َ َّ َ ِّ ٌ َّ َ
َ
﴾‫﴿ف ِعدة من أي ٍام أخر‬
“Maka (wajiblah baginya berpuasa),
sebanyak hari yang ditinggalkannya
itu, pada hari-hari yang lain.”12

Alhamdulillah, saat ini kita berada di


bulan Sya’ban. Itu merupakan pertanda
bahwasanya sebentar lagi kita akan me-
masuki bulan penuh kemuliaan, yaitu
bulan Ramadhan. Memang di antara
Amalan yang disunnahkan di bulan
Sya’ban adalah memperbanyak puasa
sunnah.

Namun terpenting bagi mereka yang


masih memiliki utang puasa (wajib),
maka lebih utama baginya untuk me-
nunaikan qadha (mengganti) puasa, ka-

12 QS. Al Baqarah [2]: 185

22
rena mengingat sudah terlalu sempit
kesempatan untuk menunaikan utang
tersebut.

Hal tersebut sebagaimana dilaku-


kan oleh ibunda Aisyah  di dalam
hadits yang shahih. Dari Abu Salamah,
ia mendengar ‘Aisyah  meng-
atakan,

َ‫ َفما‬، ‫ان‬
َ َ ََ َّ ََّ َ َ َ َ
‫َكن يكون لَع الصوم ِمن رمض‬
َ َ َ َّ َ َ َ َ
َ
‫أست ِطيع أن أق ِِض ِإال ِِف شعبان‬
“Aku dahulu punya kewajiban pu-
asa. Aku tidaklah bisa membayar
utang puasa tersebut kecuali pada bu-
lan Sya’ban.”13

Dalam riwayat Muslim disebutkan,

َ‫ان َفما‬َ َ ََ َّ ََّ َ َ َ َ


‫َكن يكون لَع الصوم ِمن رمض‬
ُّ َ َ َ َّ َ َ َ َ َ
‫أست ِطيع أن أق ِضيه ِإال ِِف شعبان الشغل ِمن‬

13 HR. Bukhari, no. 1950; Muslim, no. 1146

23
َ َّ َ
‫ول‬ َ
ِ ‫أو ِبرس‬- ‫صىل اهلل عليه وسلم‬- ‫اّلل‬
ِ ‫ول‬ ِ ‫رس‬
َّ
‫صىل اهلل عليه وسلم‬- ‫اّلل‬
ِ

“Aku dahulu punya kewajiban pu-


asa. Aku tidaklah bisa membayar
utang puasa tersebut kecuali pada bu-
lan Sya’ban karena kesibukan (mela-
yani) Rasulullah .”

Adakah utang puasa yang


belum ditunaikan?
Inilah hadits yang menjadi pengingat
bagi kaum Muslimin semua, baik dari
kalangan laki-laki maupun perempuan.
Bahwa hal yang harus disiapkan se-
belum memasuki bulan Ramadhan ada-
lah “Membayar utang puasa” Rama-
dhan yang telah berlalu.

Mari kita merenung dan mengingat-


ingat, mulai membuka lembaran cata-
tan utang kita kepada Allah. Adakah
utang puasa yang belum ditunaikan?

24
Bayangkan kaum Muslimin, perkara
utang duniawi kepada sesama manusia
saja bisa menyusahkan pelakunya di
akhirat kelak, apabila belum dilunasi
hingga kematiannya. Sebagaimana da-
lam hadits yang shahih dari Ibnu ‘Umar
, Rasulullah  bersabda,

ٌ َ َ ٌ َ َ َ َ َ َ
َ َ
‫من مات وعلي ِه ِدينار أو ِدرهم ق ِِض ِمن‬
ٌ‫ال در َهم‬َ َ ٌ َ َّ َ َ َ َ َ َ
ِ ‫حسناتِ ِه ليس ثم ِدينار و‬
“Barang siapa yang mati dalam kea-
daan masih memiliki utang satu dinar
atau satu dirham, maka utang ter-
sebut akan dilunasi dengan kebaikan-
nya (di hari kiamat nanti), karena di
sana (di akhirat) tidak ada lagi dinar
dan dirham.”14

Lalu bagaimana dengan utang kita


kepada Allah? Bersegeralah untuk me-
lunasinya!! Jangan menunda-nunda se-

14HR. Ibnu Majah no. 2414. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini
shahih.

25
lagi kita bisa dan mampu melaksana-
kannya. Allah  berfirman:
ََ َ َ َ َ َ َ َٰ َ
‫ات وهم لها‬
ِ ‫ارعون ِِف اْلْي‬
ِ ‫س‬ ‫ي‬ ‫ك‬ ‫وَل‬
ِ ‫﴿أ‬
َ َ
﴾‫سابِقون‬

“Mereka itu bersegera untuk menda-


pat kebaikan-kebaikan dan mereka-
lah orang-orang yang segera mempe-
rolehnya.”15

Faidah singkat:

Memang waktu meng-qadha puasa


Ramadhan sangatlah panjang. Dari Ra-
madhan ke Ramadhan berikutnya. Na-
mun bukan berarti kita bermudah-
mudahan dalam menunaikannya, yang
membuat akhirnya luput tidak tertu-
naikan.

Semoga Allah mudahkan kita se-


mua di dalam melaksanakan ibadah-

15 QS. Al Mu’minun [23]: 61

26
ibadah kepada-Nya. Dan semoga Allah
pertemukan kita dengan bulan Rama-
dhan pada tahun ini. Bulan Sya’ban
akan segera berakhir, masih ada kesem-
patan beberapa hari lagi untuk mem-
bayar utang puasa yang masih dimiliki.

Semoga Allah pertemukan


kita dengan bulan Rama-
dhan pada tahun ini .

27
28
TENTANG AKADEMI
BELAJAR ISLAM
Tujuh Tahun BIS Membersamai
Kaum Muslimin Belajar Agama Islam

Sesungguhnya Allah  telah


menciptakan kita serta memberikan re-
zeki, dan Allah  tidak mening-
galkan kita begitu saja. Akan tetapi, Al-
lah  mengutus seorang Rasul
kepada kita; barang siapa yang menta-
atinya, niscaya dia masuk Surga; dan
barangsiapa yang bermaksiat kepada-
nya, niscaya ia masuk Neraka.

Alhamdulillah, setelah pertolongan


dan taufik Allah selama tujuh ta-
hun lebih, Belajar Islam telah hadir di
tengah-tengah kaum Muslimin.

Belajar Islam (A-BIS) merupakan wa-


dah belajar Islam secara daring (online),
ditujukan bagi kaum muslimin dalam
rangka membenahi dan memperbaiki
diri untuk mengenal Allah ,
29
mengenal Nabi Muhammad 
dan mengenal Islam beserta dalil dalil-
nya.

Sebagaimana firman Allah ,

َ َّ َ َ َّ َ َ ََ
﴾‫ون‬
ِ ‫اْلنس ِإال َِلعبد‬
ِ ‫اجلن و‬ِ ‫﴿وما خلقت‬
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan
manusia melainkan supaya mereka
beribadah kepada-Ku”.16

Akademi Belajar Islam ini dibina


langsung oleh Ustadz Beni Sarbeni, Lc,
M.Pd., beliau sebagai Pembina Yaya-
san Belajar Islam sekaligus sebagai pe-
materi. Dilihat dari sumber materinya,
sebagian besar merujuk kepada kitab-
kitab karya ulama terdahulu. Di tahun
2023 Yayasan Belajar Islam mengambil
langkah agar manfaat program belajar
ini lebih luas lagi yakni dengan jenjang
yang terukur selama dua tahun dan pe-

16 Adz Dzariyat[51]: 56

30
ngembangan pada sistem aplikasi bela-
jar.

Program ini berawal dari grup whats-


App Belajar Islam (BIS) yang dimulai
pada bulan Ramadhan 1438 H atau
sekitar tahun 2017 —atas karunia dari
Allah , —pada saat itu Belajar
Islam mendapatkan sambutan yang
menggembirakan dari kaum muslimin
baik yang tinggal di Indonesia maupun
di luar negeri, bahkan ada beberapa pe-
serta non muslim yang tertarik mendaf-
tarkan dirinya untuk belajar.

Banyak dari kaum muslimin yang te-


lah mengambil manfaat darinya… Wal-
hamdulillah.

Semoga Allah memberkahi kita deng-


an ilmu yang bermanfaat dan amal
yang shalih. Amin.....

Info lebih lanjut hubungi: 0821-2635-


8011

31
32
TANYA JAWAB AGAMA
1. Hukum Menggambar Makhluk
Hidup dengan AI

Apa hukumnya membuat gam-


bar makhluk bernyawa menggu-
nakan AI atau Artificial Intelligen-
ce ?

Jawaban: Sebagaimana yang Nabi


 sabdakan,

َ‫لَ َع َن اهلل الم َص ِّورين‬


ِ
"Allah melaknat orang yang melukis
makhluk bernyawa.”17

2. Hukum Menarik Tabungan Haji


Karena Kebutuhan

Karena ada kebutuhan yang cu-


kup urgent untuk biaya sekolah

17 HR. Al-Buhari, nomor 5347, 2238, 2086)

33
dan membayar hutang, saat ini
aset yang bisa dicairkan hanya
tabungan haji yang kami miliki,
qadarullah kami harus menarik
dana haji tersebut. Bagaimana
hukumnya membatalkan ibadah
haji dengan menarik tabungan
haji tersebut ?

Jawaban: Bukan membatalkan iba-


dah haji, karena belum masuk ke
dalam ibadah, kalau membatalkan
ibadah haji tidak boleh, hukumnya
adalah Haram. Allah  ber-
firman :
َّ َ َ َ َّ ُّ َ َ
﴾ ۚ ‫ّلل‬ َ
ِ ِ ‫﴿وأتِموا اِلج والعمرة‬
“Sempurnakan Haji dan Umrah kali-
an.” (QS. Al Baqarah [2]: 196)

Jangan di tengah-tengah dibatal-


kan. Sedangkan ini baru nabung sa-
ja.

34
Apakah boleh ditarik kembali (ta-
bungannya)?

Boleh, karena ketika dia nabung, dia


ada kemampuan atau tidak? Tidak
ada. Haji itu menjadi wajib ketika
istitha’ahnya sudah ada (kemam-
puannya sudah ada).

Sekarang biaya Haji 50 juta, ketika


uang itu sudah 50 juta berarti sudah
wajib.

Apakah boleh ditarik? Boleh, wa-


laupun tidak ada kebutuhan men-
desak, apalagi ada kebutuhan yang
mendesak.

3. Beramal Dengan Disisipi Niat


Duniawi

Bolehkah kita melakukan suatu


amal untuk meraih pahala di
akhirat, tapi juga ada keinginan
atau niatan duniawi?

35
Jawaban: Amalan itu ada dua ma-
cam :

1. Amal yang tidak dimotivasi deng-


an perkara dunia, maka tidak bo-
leh disisipi niat ingin perkara du-
nia.

2. Amal yang dimotivasi oleh Nabi


 dengan perkara dunia,
maka amal tersebut boleh disisipi
dengan keinginan dunia tapi deng-
an syarat niat intinya adalah lillah
(hanya untuk Allah).

Contohnya, Nabi  bersab-


da,
َ َ ََ ً َ َََ َ
‫من قتل ق ِتيل فله سلبه‬
“Barang siapa yang membunuh mu-
suh di medan perang maka untuknya
harta rampasan”18

18
HR. Al-Buhari, nomor 3142, 4321, Muslim, nomor 1751, dan Abu
Dawud, nomor 2738)

36
Harta rampasannya perkara dunia.
Jadi, Nabi memotivasi ji-
had dengan perkara dunia, artinya di
sini boleh jihad dengan disisipi niat
menginginkan harta rampasan pe-
rang.

Karena kalau tidak boleh, mengapa


Nabi memotivasinya?

Tapi syaratnya adalah lillah


َ َ َ
‫هلل‬
ِ ‫َكم ِة ا‬
ِ ‫ْلعل ِء‬
ِِ
“Untuk Allah dan untuk menegak-
kan kalimat-Nya.”

Jadi tergantung amalnya.

Wallahua’lam.

37
38
SERING DIANGGAP
MEMBATALKAN
PADAHAL TIDAK
Oleh: Ustadz Agus Jaelani, Lc

Hal-hal yang membatalkan puasa


acap kali menjadi polemik berkepan-
jangan di tengah masyarakat, khusus-
nya golongan diluar para pembelajar
agama.

Persoalan pembatal puasa memang


sebagiannya diperselisihkan oleh para
ulama kita, akan tetapi banyak juga
yang hanya sekedar anggapan yang ti-
dak dibangun di atas dalil, baik dari Al-
Quran ataupun Sunnah.

Oleh karena itu, selayaknya sebagai


seorang Muslim ia benar-benar mema-
hami hukum-hukum terkait ibadah pu-
asa berdasarkan Al-Quran dan As-Sun-
nah agar ia berpuasa sesuai dengan tun-
tunan Rasulullah  sehingga dia

39
menjalankan puasa penuh keyakinan
dan ketenangan sekalipun ia harus ber-
beda dengan banyak manusia.

Selayaknya sebagai
seorang Muslim ia benar-
benar memahami hukum-
hukum terkait ibadah pu-
asa berdasarkan Al-Quran
dan As-Sunnah.
Pada kesempatan yang berbahagia ini
penulis ingin mengulas secara ringkas
hal-hal yang seringkali dianggap mem-
batalkan puasa, padahal sebenarnya ti-
dak membatalkan. Di antaranya adalah:

1. Berbekam

Umumnya ulama salaf, demikian ju-


ga jumhur (kebanyakan) ulama berpen-
dapat bahwa berbekam tidak memba-
talkan puasa;19 baik yang membekam

19Al-Mabsuth (3/56), Majmu Syarah Muhadzdzab (6/349), Fathul Baari


(4/209). Lihat Shahih Fiqih Sunnah (2/113)

40
ataupun yang dibekam, puasa kedua-
nya tidak batal.

Dalilnya adalah sebuah riwayat dari


Ibnu Abbas  yang menyebutkan,

ٌ‫ِب احتَ َج َم َوه َو َصائم‬ َّ َ


ِ َّ َّ
‫انل‬ ‫ن‬ ‫أ‬
ِ
“Bahwasanya Nabi pernah berbekam
ketika beliau sedang berpuasa.”20

Dan juga riwayat yang disajikan


Imam Al-Bukhari di dalam shahihnya21
dari Tsabit Al-Banaani, ia berkata, “Per-
nah Anas bin Malik ditanya; ‘Apakah
benar kalian tidak menyukai berbekam
bagi orang yang sedang puasa di zaman
Nabi ?’ Beliau menjawab, ‘Ti-
dak benar, kecuali jika memang menye-
babkan lemah kondisi seseorang.’”

Adapun hadits yang berbunyi,

20 HR Al-Bukhari (no. 1939), Abu Dawud (no. 2372),


At-Tirmidzi (no. 776)
21 HR Al-Bukhari (no. 1940)

41
َ َ َ
َ
‫اجم و’المحجوم‬َ َ
ِ ‫أفطر اِل‬
“Orang yang membekam dan ber-
bekam batal puasanya.”22

Maka sebagian ulama menghukumi


hadits ini sebagai hadits dha’if (lemah)
sehingga tidak bisa dijadikan sebagai
hujjah.23

Anggaplah hadits tersebut shahih,


maka kata sebagian ulama maksud dari
hadits tersebut adalah orang yang
membekam dan yang dibekam sangat
rentan batal puasanya, karena memang
berbekam terkadang mengantarkan ke-
pada batalnya puasa; entah karena se-
bab mengalirnya darah yang diambil,
sehingga terhisap dan masuk ke dalam
perut orang yang membekam24, atau ka-

22 HR At-Tirmidzi (no. 773), Abu Dawud (no. 2367),


Ibnu Majah (no. 1679)
23 Tashiilul Fiqh (7/474), Shahih Fiqih As-Sunnah (2/114)

24 Perlu diketahui bahwa alat bekam di zaman dahulu tidak seperti alat-alat

bekam sekarang ini. alat bekam yang mereka gunakan seperti tanduk,
sehingga tehnik pengambilan darahnya dengan cara dihisap dengan mulut
si pembekam..lihat Lisanul Arab (12/117)

42
rena menjadikan lemah kondisi badan
orang yang dibekam sehingga tidak
mampu berpuasa, atau yang lainnya.25

Atas dasar itu, maka pengambilan


darah dari orang yang berpuasa, baik
itu untuk keperluan analisa kesehatan
atau didonorkan, tidak merusak pua-
sanya, sekalipun darah yang diambil itu
banyak.

2. Mencicipi Makanan

Mencicipi makanan tidaklah memba-


talkan puasa, dengan syarat tidak ada
yang masuk ke dalam kerongkongan-
nya.

Dan ini merupakan rahmat Allah


 bagi hamba-Nya, khususnya
kaum perempuan sehingga mereka te-
tap bisa menjaga cita rasa masakan me-
reka sekalipun mereka memasaknya ke-
tika mereka sedang berpuasa.

25 Tashiilul Fiqh (7/474), Syaikh Abdullah Jibrin 

43
Dalilnya adalah sebuah riwayat dari
Ibnu Abbas , beliau menyatakan,
َ َ َ َّ َ َّ َ َ َ َ َ َ َ
‫ال بأس أن يذوق اْلل أ ِو الَّشء ما لم‬
ٌ‫يَدخل َحل َقه َوه َو َصائم‬
ِ
“Tidak mengapa bagi orang yang ber-
puasa mencicipi cuka atau makanan-
nya, selama tidak masuk ke dalam ke-
rongkongannya.”26

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah 


mengatakan,
َ َ َ َ َ َ َ َّ ََ
‫كن ال‬
ِ ‫ْي حاج ٍة؛ ل‬
ِ ‫غ‬ ‫ل‬
ِ ‫ه‬‫ر‬ ‫ك‬ ‫ي‬ ‫ام‬
ِ ‫ع‬ ‫الط‬ ‫ق‬‫و‬‫ذ‬ ‫و‬
َ َ َ َ َ َ َ َ َّ َ
‫ وأما لِلحاج ِة فهو َكلمضمض ِة‬.‫يف ِطره‬ َ

“Mencicipi makanan itu tidak disukai


jika tidak ada kebutuhan, hanya saja
tidak membatalkan puasa. Adapun ji-

26 Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah dalam Al-Mushannaf (no. 9527)

44
ka dibutuhkan, maka (hukumnya bo-
leh, pen) seperti berkumur-kumur.”27

Mencicipi makanan
tidaklah membatalkan
puasa, dengan syarat tidak
ada yang masuk ke dalam
kerongkongannya.
3. Bangun di pagi hari dalam keadaan
junub

Siapa yang tidur —ketika sedang pu-


asa— lalu dia bermimpi, maka puas-
anya tidak batal, maka hendaknya dia
me-neruskan puasanya.

Demikian juga orang yang berhu-


bungan suami istri di malam hari, lalu
keduanya menunda mandi sampai da-
tangnya waktu fajar, maka puasanya
sah. Tidak perlu mengqadhanya.

27 Majmu’ Al-Fataawa (25/266)

45
Dalilnya adalah hadits yang diriwa-
yatkan oleh Aisyah  beliau ber-
kata,
َ
َ َ ََ َّ َ َ َّ َّ َ َّ َ َ َ
‫اّلل صىل اّلل علي ِه وسلم َكن‬ ِ ‫أن رسول‬
َ
َّ‫ ثم‬،‫ب ِمن أهله‬ ٌ ‫ َوه َو جن‬،‫يدركه ال َفجر‬
ِِ ِ
َ َ َ َ
‫يغت ِسل ويصوم‬
“Bahwasanya Rasulullah 
pernah mendapati waktu fajar dalam
keadaan junub, kemudian beliau
mandi dan meneruskan puasanya.”28

28 HR Al-Bukhari (no. 1926), Muslim (no. 1109)

46
47
DI ANTARA BEKAL MUKMIN
MERAIH KEBERKAHAN
RAMADHAN
Oleh: Ustadz Fadli M. Iskandar

Tidak diragukan lagi, bahkan meru-


pakan perkara yang disepakati setiap
orang yang berakal, bahwa setiap tuju-
an dan target yang besar, maka pastilah
memerlukan persiapan yang matang,
baik itu perkara duniawi, terlebih jika
itu merupakan perkara akhirat yang
menjadi sebab kemuliaan yang hakiki.

Madrasah agung Ramadhan merupa-


kan salah satu sarana terbesar untuk
meraih tujuan yang besar, yaitu berupa
ketakwaan, maka tentu butuh persiap-
an terbaik tuk momen istimewa ini agar
tidak luput begitu saja.

Seorang Muslim yang tidak meng-


etahui nilai bulan Ramadhan, karena
tidak adanya persiapan, maka ia berpe-
luang besar untuk menyia-nyiakan bu-
48
lan tersebut, bahkan dikhawatirkan
mendapatkan bahaya dan kecelakaan
yang sangat besar, Nabi 
bersabda,
َ َ
َّ‫و َر ِغ َم أنف َرجل َد َخ َل َعليه َر َم َضان ثم‬..."
ِ َ
ٍ َ َ َ َ َ َ
َ ََ
"...‫انسلخ قبل أن يغفر ل‬

“…Celakalah bagi seseorang yang


mendapati bulan Ramadhan hingga
berlalu tanpa diampuni dosanya...” 29

Seorang Muslim yang tidak


mengetahui nilai bulan
Ramadhan, karena tidak
adanya persiapan, maka ia
berpeluang besar untuk
menyia-nyiakan bulan
tersebut.

29 Hadits Shahih riwayat Tirmidzi dan Ahmad, lihat Shahiihul Jami’ 3510.

49
Di antara kunci untuk mempersiap-
kan diri menyongsong Ramadhan:

1. Berdoa kepada Allah

Dahulu para Shahabat selama enam


bulan sebelum datang Ramadhan, me-
reka berdoa agar Allah mempertemu-
kan mereka dengan bulan Ramadhan.
Kemudian, selama enam bulan sesudah
Ramadhan, mereka berdoa agar Allah
menerima amal mereka selama bulan
Ramadhan.” 30

2. Bersegera melakukan persiapan dan


menghindari penundaaan seperti,
“Nanti saja persiapannya”

Ada ungkapan berharga,

ٌ َ َ َّ
‫ِإن سوف جند ِمن جنو ِد ِإب ِليس‬

30 Lathaaif Al-Ma’arif, hlm. 264.

50
“Perkataan, “Nanti (akan kulaku-
kan)”, adalah di antara tentara Iblis” . 31

3. Meneladani kaum salaf dengan


melatih diri dengan berbagai
amalan, seperti memperbanyak
shaum di bulan Sya’ban dan
membaca Al-Quran.

Bulan Sya’ban memiliki banyak keu-


tamaan, dimana Nabi  banyak
berpuasa di dalamnya, dikarenakan ia
merupakan bulan diangkatnya amalan
hamba kepada Rabb-nya, walaupun ia
adalah bulan yang diterlantarkan keba-
nyakan manusia. 32

Melatih diri di bulan Sya'ban adalah


sebagai latihan untuk menghadapi pua-
sa di bulan Ramadan, sehingga seorang
hamba tidak terlalu merasa berat dan
sulit dalam berpuasa sebulan penuh pa-

31 Qatadah bin Abi Al-Jalad menuturkan bahwa ia mendapati ungkapan


tesebut dalam sebagian buku yang ia baca.
32 HR. An-Nasai (IV/ 201), Dihasankan oleh Syaikh al-Albani dalam Silsilah

Al-Ahaadiits ash-Shahiihah (no. 1898)

51
danya, karena sebelumnya telah terlatih
berpuasa, ia pun akan mendapatkan ke-
lezatan berpuasa, sehingga ia mengha-
dapi puasa Ramadhan dengan penuh
semangat dan kekuatan.

Salamah bin Kuhail berkata, "Dahu-


lu Sya'ban dikatakan sebagai bulannya
para Qurro", dikarenakan saking focus-
nya mereka menyambut bulan Rama-
dhan yang merupakan bulan diturun-
kannya Al-Qur’an. Juga diriwayatkan
dari Amr bin Qais Al-Mula'i, “Apabila
bulan Sya'ban telah masuk, maka ia
menutup tokonya dan meluangkan
waktu khusus untuk membaca Al-Qur’-
an.”

4. Kejujuran dan menguatkan niat

Kejujuran akan membukakan berba-


gai pintu kebaikan . Kejujuran inilah
33

yang melahirkan kesungguhan yang


menafikan angan-angan bisa membo-

33 Lihat HR. Muslim No. 4721.

52
rong pahala Ramadhan, walaupun asal-
asalan dalam menjalaninya.

Kejujuran akan
membukakan berbagai
pintu kebaikan.
Mukmin yang bersungguh-sungguh
dalam berjihad melawan keburukan ji-
wanya dan setan, niscaya Allah akan
memberikannya petunjuk kepadanya
meraih berbagai jalan kebaikan.

Ia telah berlaku ihsan kepada dirinya


dan kepada orang lain, maka Allah se-
nantiasa menyertai hambaNya yang
berbuat baik kepada seluruh makhluk-
Nya dengan berbagai pertolonganNya
dan penjagaan atas makhlukNya . 34

5. Membekali diri dengan ilmu

Di antaranya ilmu terkait hak-hak Al-


Qur’an secara bacaan dan tadabbur, pe-
mahaman tentang makna takwa dan
34 Lihat Tafsir al Muyassar atas QS. Al-Ankabut: 6.

53
yang berkaitan dengannya, tafsir surat-
surat yang sering kita baca atau diper-
dengarkan oleh Imam Shalat, ilmu ten-
tang pentingnya menjaga kebersihan
hati dan sebagainya.

6. Menjauhi berbagai perkara yang


bisa merusak persiapan Ramadhan

Waspada terhadap perkara yang bisa


menjatuhkannya pada kerugian, seperti
permusuhan dan kebencian, utamanya
terhadap saudara seiman. Karena hal
ini akan mengakibatkan ditundanya
pengampunan dari Allah. 35

Semoga kita dijadikan sebagai bagian


dari Mu’min yang mengagungkan syi’-
ar-syi’ar Allah berlandaskan ketakwaan
hati. Dijauhkan dari golongan yang di-
kategorikan sebagai seburuk-buruknya
kaum, yang seolah hanya mengenal
Allah di bulan Ramadhan.

35 Lihat HR. Muslim no.4652 dari Abu Hurairah.

54
55
56
TENTANG MTS & MA
NURUL ILMI
Terwujudnya generasi bermanhaj sa-
laf, beraqidah yang benar dan berakh-
lak mulia adalah visi Nurul Ilmi. Tentu
kami bukan yang pertama, 14 abad
yang lalu, Nabi kita  telah me-
mulai mendidik para Shahabatnya
menjadi sesukses-suksesnya umat yak-
ni dengan mendapatkan keridhoan Al-
lah  dan masuk ke dalam Sur-
ga-Nya.

Pondasi awal pendidikan Rasulullah


 kepada para Shahabat adalah
mengokohkan hati mereka agar sejalan
dengan fitrah, sebagaimana tujuan ma-
nusia diciptakan dalam QS. Adz-Dza-
riyat: 56 yakni mewujudkan TAUHID,
beribadah hanya kepada Allah.

Tak berhenti sampai di situ, pendi-


dikan karakter pun Nabi  ta- َ

namkan kepada para Shahabat, tentang

57
sikap mereka terhadap wahyu yang di-
turunkan kepada Nabi  , ten- َۖ

tang cinta mereka kepada Nabi


 dan sikap kokoh berpegang
teguh terhadap agamanya.

Insya Allah,..

Pesantren Nurul Ilmi adalah tempat


yang sangat cocok untuk mendidik
anak-anak Bapak dan Ibu.

Alhamdulillah,..

Lebih dari 10 tahun, kami terus be-


kerjasama dengan para orangtua untuk
mendidik anak-anak mereka.

Hal tersebut menjadi modal bagi ka-


mi untuk mendirikan Pesantren Nurul
Ilmi di tahun 2020. Terlebih Pesantren
Nurul Ilmi dibina langsung oleh Us-
tadz Beni Sarbeni, Lc -hafidzhahullahu
ta’ala- Nurul Ilmi adalah Pesantren Ah-
lus Sunnah wal Jama’ah yang bero-

58
rientasi pada dakwah, pendidikan dan
sosial.

Fokus

Untuk mencapai tujuan, dibutuhkan


fokus. Nurul Ilmi menetapkan misi-
misi di bawah ini:

1. Membentuk generasi bermanhaj


salaf.

2. Mengajarkan Aqidah Ahlus Sun-


nah wal Jama’ah.

3. Mendidik santri agar berakhlak


mulia.

4. Mendidik santri agar beribadah se-


suai Sunnah.

5. Mendidik santri agar memiliki


kompetensi di bidang syar’i.

6. Mengupayakan agar lulusan mam-


pu untuk meneruskan ke univer-
sitas Islam yang berada di dua ta-

59
nah suci yakni Mekkah & Madi-
nah.

Nilai-Nilai Dalam Mendidik

1. Tauhid adalah yang utama

2. Guru adalah orang tua bagi mu-


ridnya

3. Lemah lembut dalam mendidik

4. Ilmu didahulukan sebelum beru-


cap dan beramal

5. Kesabaran harus disertai dengan


keikhlasan

Jenjang Pendidikan

MTs (setara SMP) dan MA (setara


SMA).

Para peserta didik lulusan Nurul Ilmi


akan mendapatkan 2 Ijazah, yakni Ija-
zah Formal Negara (Bukan Paket) serta
Ijazah Pesantren yang dapat langsung

60
digunakan untuk mendaftar ke Univer-
sitas Islam Madinah.

Program Unggulan Ma’had

1. Pembinaan Akidah & Manhaj Ah-


lussunnah

2. Pembiasaan Ibadah Sesuai dengan


Tuntunan Rasulullah

3. Pembelajaran Ilmu Syar’i Melalui


Pengkajian Kitab-kitab Berbahasa
Arab

4. Tahfizh Al-Quran

5. Menghapal Matan-matan Ilmiah

6. Pembelajaran Bahasa Arab Intensif

7. Tarbiyah Islamiyah

8. Khidmah Lulusan Madrasah Ali-


yah

Ektrakulikuler Ma’had

1. Beladiri
61
2. Robotik

3. Memanah

4. Berkuda

5. Berenang

6. English club

7. Hafalan Matan

8. Kaidah Bahasa Arab

9. Bimbel Masuk LIPIA dan Kampus


Timur Tengah

10. Qira'atul Kutub & Penerjemahan


Bhs. Arab

Prestasi Ma’had

1. Juara 1 cerdas cermat bahasa Arab


MTs tingkat Provinsi yang diada-
kan oleh pesantren Sabilunnajah
Bandung, tahun 2023 M.

2. Juara 1 lomba berkisah bahasa


Arab MTs tingkat Provinsi yang
62
diadakan oleh pesantren Sabilun-
najah Bandung, tahun 2023 M.

3. Juara 1 lomba Tahfizh Al-Quran


tingkat Kabupaten Garut

4. Juara 2 lomba Tahfizh Al-Quran


tingkat Kabupaten Garut

Fasilitas

1. Masjid

2. Asrama

3. Kelas

4. Kantin

5. Laundry

6. Lapangan Futsal Rumput Sintetis

7. Unit Kesehatan Pondok

8. Udara sejuk khas pegunungan

63
Alamat

Pesantren Nurul Ilmi Garut - Jl. Raya


Leuwigoong, Cibiuk Kaler, Cibiuk,
Kab. Garut, Jawa Barat

Kontak

0821 2950 5545 (Nurul Ilmi center)

info@nurulimi.org

www.nurulilmi.org

64
65
PENGALAMAN SANTRI
Perkenalkan, nama saya Muhammad
Fathurrohman Alfadhil, santri angka-
tan pertama Ma’had Nurul Ilmi Garut,
sekarang saya du-duk di kelas 9 MTs.

Saya sangat bersyukur kepada Allah


 karena telah memberikan saya
kesempatan untuk menuntut ilmu di
pesantren Nurul Ilmi, banyak sekali
pengalaman dan Ilmu yang bisa saya
ambil dari tiga tahun ini, mulai dari
pengalaman berorganisasi, belajar sal-
ing menghargai sesama, belajar patuh
terhadap aturan Pesantren.

Dan tentunya sayapun sangat bersyu-


kur atas banyaknya ilmu yang dipelaja-
ri, menghafal Al-Qur’an dan Hadist, be-
lajar Ilmu Fiqih, Tauhid, Adab, Bahasa
Arab dan masih banyak lainnya.

Alhamdulillah, selama di sini, saya


mendapatkan pengalaman yang sangat
menyenangkan dengan teman teman
66
maupun dengan para asatidzah, seperti
bermain Futsal bersama, Rihlah, Mu-
khoyyam, bangun sahur dan berbuka
bersama, yang semuanya ini akan men-
jadi memori yang tidak akan terlupa-
kan.

Disini saya mendapatkan perilaku


yang sangat baik dari Asatidzah yang
lebih mengutamakan nasihat dan mu-
syawarah daripada hukuman fisik keti-
ka ada pelanggaran, disini juga saya
mendapatkan teman-teman yang baik,
kompak dan saling support, diberikan
fasilitas yang nyaman, lingkungan baik
dan terjaga.

Dari pengalaman dan ilmu yang saya


dapatkan di sini, akan sangat berguna
bagi saya untuk melanjutkan pendidi-
kan ke jenjang yang berikutnya dan ju-
ga untuk masa depan saya di dunia
maupun di akhirat.

67
68
KEISTIMEWAAN
BULAN RAMADHAN
Oleh : Ustadz Alwan Asyari Firdaus, Lc.

Bulan Ramadhan adalah bulan


kebaikan, bulan keberkahan dan
rahmat, serta bulan ampunan dan
pembebasan dari neraka.

Sebagaimana dalam hadits, Rasulul-


lah  bersabda:
َ‫يمانًا َواحت َسابًا غف َر َل ما‬ َ َ ََ َ َ َ
َ ‫ان إ‬
ِ ِ ِ ‫من صام رمض‬
ً َ َ ََ َ َ َ َ َ َ َ َّ َ َ
‫تقدم ِمن ذن ِب ِه ومن قام َللة القد ِر ِإيمانا‬
َ َ َّ َ َ َ َ َ ً َ َ
‫واح ِتسابا غ ِفر ل ما تقدم ِمن ذن ِب ِه‬
"Barang siapa yang melaksanakan
puasa Ramadhan karena iman kepa-
da Allah dan mengharapkan pahala
(hanya dari-Nya) maka akan diam-
puni dosa-dosa yang telah dikerja-
kannya, dan barang siapa yang mene-
gakkan Lailatulqadar karena iman ke-

69
pada Allah dan mengharapkan paha-
la (hanya dari-Nya) maka akan diam-
puni dosa-dosa yang telah dikerja-
kannya."36

Dalam hadits lain:


َ‫يمانًا َواحت َسابًا غف َر َل ما‬ َ َ ََ َ َ َ
َ ‫ان إ‬
ِ ِ ِ ‫من قام رمض‬
َ َ َّ َ َ
‫تقدم ِمن ذن ِب ِه‬
"Barang siapa menegakkan Rama-
dhan karena iman dan mengharap
pahala, maka diampuni dosa-dosa-
nya yang telah lalu."37

Rasulullah  juga bersabda:


َ ِّ َ َ َ َ َ َ َّ َ َ َ َ
‫ِإذا َكنت أول َلل ٍة ِمن رمضان صفدت‬
َ َ َ ِّ ِّ ََََ َ َّ
‫ار‬ َّ َ
ِ ‫ت أبواب انل‬ َ
‫اجلن وغلق‬ ِ ‫اطي ومردة‬ ِ ‫الشي‬
َّ َ َ َ َ ٌ َ َ َ َ َ
‫فلم يفتح ِمنها باب وف ِتحت أبواب اجلن ِة‬

36 Hadits riwayat: Al-Bukhari 2014, Muslim 760


37 Hadits riwayat: Al-Bukhari 37, Muslim 760

70
َ‫اِغ‬ َ َ َ َ َ ٌ َ َ َ َ َ
ِ ‫فلم يغلق ِمنها باب وينا ِدي منا ٍد يا ب‬
َ َ َّ َ َ ِّ َّ َ َ َ َ َ َ
‫ّلل عتقاء‬ ِ ِ ‫اِغ الَّش أق ِِص و‬ ِ ‫ْي أق ِبل ويا ب‬
ِ ‫اْل‬
َ َ ِّ َ َ َ َّ
‫ار وذلِك ِِف ُك َلل ٍة‬ ِ ‫ِمن انل‬
"Pada malam pertama bulan Rama-
dhan setan-setan dan jin-jin yang ja-
hat dibelenggu, pintu-pintu neraka
ditutup, tak ada satu pun pintu yang
terbuka, dan pintu-pintu surga dibu-
ka, tak ada satu pun pintu yang tertu-
tup, serta seorang penyeru menyeru,
“Wahai yang mengharapkan kebai-
kan, bersegeralah (kepada ketaatan)!
Wahai yang mengharapkan keburu-
kan/maksiat berhentilah!” Allah me-
miliki hamba-hamba yang selamat
dari api neraka pada setiap malam di
bulan Ramadhan."38

Hadits riwayat: At-Tirmidzi 682, Ibnu Majah 1642 dihasankan oleh Imam
38

Al-Albani

71
Seorang Muslim merasa senang dan
bergembira dengan datangnya musim
ketaatan

Sebagaimana firman Allah :

َ َ َ َ َٰ َ َ َ َ َ َّ َ
‫اّلل وبِرْح ِت ِه ف ِبذلِك فليفرحوا‬
ِ ‫﴿قل بِفض ِل‬
َ َ َ َّ ِّ ٌ َ َ
﴾‫هو خْي مما َيمعون‬
Katakanlah (Muhammad), “Dengan ka-
runia Allah dan rahmat-Nya itu, hendak-
lah mereka bergembira. Itu lebih baik da-
ripada apa yang mereka kumpulkan.”39

Sudah sepantasnya bagi seorang


Mukmin untuk bergembira dengan da-
tangnya Ramadhan, karena Ramadhan
merupakan musim untuk meraih ber-
bagai macam pahala dan rahmat dari
Allah .

Sudah sepantasnya bagi


seorang Mukmin untuk

39 QS: Yūnus [10]:58

72
bergembira dengan
datangnya Ramadhan
Di dalamnya terdapat ibadah-ibadah
yang mulia, di antaranya ibadah puasa
yang secara istimewa pahalanya hanya
Allah yang akan membalasnya dan ha-
nya Allah yang mengetahui kadarnya.

Rasulullah  bersabda:
َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ ُّ
‫" ُك عم ِل اب ِن آدم يضاعف اِلسنة عَّش‬
َّ‫اّلل َعز‬ َّ َ َ َ َ َ َ َ َ
‫ قال‬،‫أمثالِها ِإل سب ِع ِمائ ِة ِضع ٍف‬
َ َََ َّ َ َ َّ َّ َّ َ َ
،‫ وأنا أج ِزي بِ ِه‬،‫ ف ِإنه ِِل‬،‫ ِإال الصوم‬: ‫وجل‬
َّ َ َ َ َ ََ َ ََ
‫ لِلصائِ ِم‬،‫ وطعامه ِمن أج ِِل‬،‫يدع شهوته‬ َ
َ‫ َوفَر َح ٌة عند‬،‫ فَر َح ٌة عن َد فطره‬: ‫فَر َحتَان‬
ِ ِِ ِ ِ ِ
َّ َ َ َ َ ِّ َ َ
‫اّلل ِمن‬ َ
ِ ‫ وْللوف ِفي ِه أطيب ِعند‬،‫ِلقا ِء رب ِه‬
" .‫يح ال ِمس ِك‬
ِ ‫ِر‬
"Setiap amal anak Adam dilipatgan-
dakan pahalanya. Satu macam kebai-

73
kan diberi pahala sepuluh hingga tu-
juh ratus kali. Allah  berfirman,
“Selain puasa, karena puasa itu ada-
lah bagi-Ku dan Akulah yang akan
memberinya pahala.

Sebab, ia telah meninggalkan nafsu


syahwat dan nafsu makannya kare-
na-Ku.” Dan bagi orang yang berpu-
asa ada dua kebahagiaan. Kebaha-
giaan ketika ia berbuka, dan kebaha-
giaan ketika ia bertemu dengan Rabb-
nya. Sesungguhnya bau mulut orang
yang berpuasa lebih wangi di sisi
Allah daripada wanginya kasturi." 40

Meluruskan niat dalam menyambut


Ramadhan

Yaitu meneguhkan hati dengan ber-


tekad kuat untuk menjauhi segala ke-
maksiatan dan kebiasaan buruk, serta
menjalankan setiap ketaatan dan me-

40 Hadits riwayat Muslim No. 1151

74
manfaatkan setiap momen Ramadhan
dengan baik.

Allah  berfirman:
َ َ َ َ َّ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ
‫﴿ ف ِإذا عزم اْلمر فلو صدقوا اّلل لَكن‬
َّ ً َ
﴾‫خْيا لهم‬
“Sebab Apabila perintah (perang) di-
tetapkan, (mereka tidak menyukainya).
Padahal, jika mereka benar (beriman dan
taat) kepada Allah, niscaya yang demi-
kian itu lebih baik bagi mereka.”41

Imam Ibnu Qayyim  berkata,


“Tidak ada sesuatu yang lebih berman-
faat bagi seorang hamba selain kejuju-
rannya terhadap Rabb-nya dalam setiap
urusan, disertai dengan tekad yang ku-
at.

Karena kebahagiaan hamba terletak


pada kejujurannya dan tekadnya. Apa-

41 QS. Muḥammad [47]:21

75
bila tekad seorang telah kuat, maka
yang tersisa setelah itu adalah kejuju-
rannya dalam beramal.”

Artinya, bahwa seorang hamba betul-


betul mengerahkan segala kemampu-
annya untuk beramal dan tidak meng-
abaikan sedikit pun darinya baik secara
lahir maupun batin. Karena tekad yang
kuat mampu mencegah hamba dari ke-
inginan yang lemah, sedangkan jujur
dalam beramal akan mencegahnya dari
kemalasan dan kelesuan. 42

Kebahagiaan hamba
terletak pada kejujuran
dan tekadnya. Apabila
tekad seseorang telah
kuat maka yang tersisa
setelah itu adalah
kejujurannya.

42Diringkas dari kitab Al-Fawaaid halaman 271


https://shamela.ws/book/212/279

76
77
KETELADANAN PARA
SALAFUSH SHALIH
DI BULAN RAMADHAN
Oleh : Ustadz M. Arif Sili Mado, Lc.

Bulan Ramadhan adalah bulan yang


sangat dinanti-nantikan oleh kaum
Muslimin. Bulan yang mulia, bulan di-
mana Allah  membuka pintu surga
seluas-luasnya, dan menutup pintu ne-
raka serapat-rapatnya.

Sangatlah beruntung, orang yang me-


manfaatkan kesempatan di bulan Ra-
madhan ini dengan sebaik-baiknya.
Mengisi siang hari dan malam di bulan
ini dengan beribadah kepada Allah
 serta melakukan ketaatan-ke-
taatan lainnya.

Sehingga ketika dia keluar dari bulan


Ramadhan membawa pahala yang be-
sar dan ampunan dari Allah .

78
Sebaliknya, barang siapa yang keluar
dari bulan Ramadhan tanpa menda-
patkan ampunan dari Allah , maka
dia termasuk ke dalam orang yang me-
rugi.

Sangatlah beruntung
orang yang memanfaatkan
kesempatan di bulan
Ramadhan ini dengan
sebaik-baiknya.
Rasulullah  bersabda dalam
sebuah hadits yang diriwayatkan dari
Shahabat Abu Hurairah ,

َّ‫ ثم‬،‫ور ِغ َم أنف رجل َد َخ َل َعلَيه َر َم َضان‬


َ
ِ ٍ َ
َ ََ َ َ َ َ َ
‫انسلخ قبل أن يغفر ل‬
“Dan celakalah orang yang mendapa-
ti bulan Ramadhan, kemudian berlalu

79
tanpa dia mendapatkan ampunan da-
ri Allah ”.43

Maka agar Ramadhan kita menjadi


penuh keberkahan dan ibadah kita dite-
rima oleh Allah , serta keluar dari
bulan Ramadhan dengan mendapatkan
ampunan dan maghfirah dari Allah
 , maka marilah kita mencontoh
para salaf terdahulu.

Bagaimana teladan mereka di dalam


membersamai bulan Ramadhan, bagai-
mana mereka mengisi bulan Ramadhan
yang penuh berkah ini dengan amalan-
amalan ibadah mereka.

Di antara para salaf terdahulu, sejak


dari sebelum Ramadhan mereka sudah
berdoa kepada Allah  agar mereka
dipertemukan dengan bulan Rama-
dhan. Sebagaimana yang disebutkan

43 HR.Tirmidzi : No. 3545

80
oleh Al-Imam Ibnu Rajab Al-Hanbali
 dalam kitabnya Lathaaiful Ma’arif
َ َّ َ َّ َ َ َ َ َّ َ َ َ
‫ َكنوا يدعون اّلل ِستة‬:‫قال بعض السل ِف‬
َّ َ
َ‫اّلل‬ َ َّ َ َ ََ َ َ ِّ َ َ
‫ ثم يدعون‬،‫أشه ٍر ِف أن يبلغهم رمضان‬
َ َّ َ َ َ َ َ َ َّ
‫ِستة أشه ٍر أن يتقبله ِمنهم‬
“Sebagian salaf berkata: “Mereka ber-
doa kepada Allah  selama enam
bulan agar Allah menyampaikan me-
reka kepada bulan Ramadhan, kemu-
dian mereka berdoa kepada Allah se-
lama enam bulan agar Allah mene-
rima amal mereka.”44

Ibnul Qayyim  berkata, “Di anta-


ra petunjuk Rasulullah  di bu-
lan Ramadhan adalah memperbanyak
ibadah. Malaikat Jibril menemui Nabi
 setiap malam Ramadhan un-
tuk menyimak bacaan Al-Qur’an.

44 Lathaiful Ma’arif : 376

81
Dan Nabi  ketika bertemu
dengan Malaikat Jibril lebih dermawan
dari angin yang berhembus, beliau
 paling dermawan dan lebih
dermawan di bulan Ramadhan.45 Beliau
 memperbanyak shadaqah, ke-
baikan, membaca Al-Qur’an, berdzikir
dan beri’tikaf.”46

Di antara salaf terdahulu yang memi-


liki perhatian besar terhadap Al-Qur’an
adalah Shahabat yang mulia Utsman
bin ‘Affan  yang mengkhatamkan
Al-Qur’an setiap hari satu kali.

Di antara salaf terdahulu


memiliki perhatian besar
terhadap Al-Qur’an.
Sebagaimana yang diakui oleh para
ulama di antaranya Al-Hafizh Ibnu
Katsir47 demikian pula Al Imam Adz-
Dzahabi menyebutkan riwayat dari
45 HR.Bukhari (No.6), Muslim (2308)
46 Zaadul Ma’ad : 2/30-31
47 Al Bidaayah wan Nihaayah : 10/388

82
Rabi’ bin Sulaiman, bahwa Al Imam
Asy-Syafi’i  mengkhatamkan Al-
Qur’an di bulan Ramadhan sebanyak
enam puluh kali,48 dan lain sebagainya.

Adapun berkaitan dengan qiyamul


lail, maka diriwayatkan dari Saaib bin
Zaid bahwasanya Shahabat Umar bin
Khatthab  memerintahkan kepada
Shahabat Ubay bin Ka’ab dan Tamiim
Ad-Daari  untuk mengimami ka-
um muslimin shalat sebelas raka’at de-
ngan bacaan yang panjang, sehingga
mereka bertumpu pada tongkat dan ti-
dak selesai kecuali menjelang fajar.49

Adapun yang berkaitan dengan ke-


dermawanan, maka disebutkan bahwa
Shahabat Ibnu Umar  apabila ber-
puasa maka beliau tidak berbuka kecu-
ali bersama orang miskin.

48 Siyaar A’lam An Nubala : 3 :157


49 Muwattha’ Imam Malik ( Hadits no.256), Lathaaiful Ma’arif : 316

83
Apabila keluarganya melarangnya
dari mereka, maka beliau  tidak
makan pada malam itu. Beliau 
apabila datang kepada seorang peng-
emis dan beliau sedang makan, maka
beliau  pun mengambil bagiannya
dan memberikan pada pengemis ters-
ebut.50

Demikianlah sekelumit teladan dari


para salaf terdahulu di dalam mengisi
hari-hari mereka di bulan yang mulia
ini. Mudah-mudahan kita semua terma-
suk ke dalam orang-orang yang meng-
ikuti jejak mereka.

Wallahu waliyyuttaufiq.

50 Lathaaiful Ma’arif : 214

84
85
KEHIDUPAN DUNIA
ITU SINGKAT
Oleh : Ustadz Beni Sarbeni, Lc, M.Pd

َ‫ادلنيَا قَصْية‬
ُّ ‫َحيَاة‬
ِ
“Kehidupan dunia itu singkat.”

Akan tetapi walaupun singkat, kehi-


dupan kita di dunia ini sangat berharga,
karena menentukan nasib kita untuk
kehidupan yang sebenarnya, yaitu ke-
hidupan akhirat.

Oleh karena itu, maka manfaatkanlah


kehidupan dunia sebagai ladang untuk
mendapatkan kebahagiaan di akhirat
kelak, yaitu dengan Iman dan Amal
shalih.

Bahkan sebagaimana disebutkan oleh


Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah 
bahwa Iman demikian pula Amal shalih
sejatinya adalah surga dunia, itulah

86
yang akan menjadi sebab kebahagiaan
kita di dunia dan di akhirat.

Beliau pernah mengatakan


َ َ َ َ َ َ ً ََّ َ َ َّ ََّ
‫ِإن ِِف ادلنيا جنة من لم يدخلها لم يدخل‬
َ ََّ َ
! ‫اآلخر ِة‬
ِ ‫جنة‬
“Sesungguhnya di dunia itu ada sur-
ga, barang siapa yang tidak masuk ke
dalam surga dunia, maka dia tidak
akan masuk ke dalam surga akhi-
rat.”51

Yaitu iman dan amal shalih.

Manfaatkanlah kehidupan
dunia sebagai ladang untuk
mendapatkan kebahagiaan
di akhirat kelak, yaitu
dengan Iman dan Amal
shalih.

51Ibnul Qayyim, Madârij As-Sâlikîn, (1/452), Dârul Kutb Al-Arabi, Bairut,


1996, Tahqiq Muhammad Al-Mutashim Billah Al-Baghdad.

87
Bahkan Allah  berjanji di da-
lam Al-Qur’an dalam Surat An-Nur,
َ َ َ َ َّ َّ َ َ َ
‫اَّلين آمنوا ِمنكم وع ِملوا‬ ِ ‫﴿ وعد اّلل‬
ََ َ َّ َ َ َ َ َ َّ
‫ات ليستخ ِلفنهم ِِف اْلر ِض كما‬ ِ ‫اِل‬ ِ ‫الص‬
َ َّ َ ِّ َ َ َ َ َ َّ ََ َ
‫اَّلين ِمن قب ِل ِهم وَلمكَن لهم‬ ِ ‫استخلف‬
َ ِّ ََّ ِّ َ َ َ َ َ َ َّ َ
‫ِض لهم وَلبدنلهم من بع ِد‬ َٰ ‫اَّلي ارت‬ ِ ‫ِدينهم‬
ً َ َ َ َ َ ً َ َ
﴾‫َّشكون ِب شيئا‬ ِ ‫ي‬ ‫ال‬ ‫ن‬ ِ ‫ون‬ ‫د‬ ‫ب‬ ‫ع‬ ‫ي‬ ‫ا‬‫ن‬ ‫م‬ ‫أ‬ ‫م‬ ‫ه‬
ِ ‫ف‬
ِ ‫و‬ ‫خ‬
“Allah telah berjanji kepada orang-orang
yang beriman di antara kamu dan yang
mengerjakan kebajikan, bahwa Dia sung-
guh akan menjadikan mereka berkuasa di
bumi sebagaimana Dia telah menjadikan
orang-orang sebelum mereka berkuasa;
Dia sungguh akan meneguhkan bagi me-
reka agama yang telah Dia ridhai; dan
Dia sungguh akan mengubah (keadaan)
mereka setelah berada dalam ketakutan
menjadi aman sentosa. Mereka menyem-

88
bah-Ku dengan tidak mempersekutukan-
Ku dengan sesuatu apa pun.”52

Para pembaca yang semoga dirahma-


ti oleh Allah Rabbul ‘Alamin, kehidu-
pan dunia itu adalah kehidupan yang
singkat, maka orang yang berakal dia
meyakini bahwa kehidupan dunia yang
sebenarnya adalah kehidupan yang di-
penuhi dengan kebahagiaan, kehidu-
pan yang dipenuhi dengan ketenangan
karena iman dan amal shalih.

Contohnya sebagaimana yang disab-


dakan oleh Nabi  dalam se-
buah hadits yang shahih,
َ َ
ٌ،‫َع َجبا ً ْلمر المؤ ِمن إ َّن أم َره َكه ل َخْي‬
َّ
ِ ِ ِ
َ َ َ َّ َ َ َ َ ََ
‫وليس ذلِك ْلِح ٍد ِإال للمؤ ِمن ِإن أصابته‬
َّ َ َ َ َ َ ً َ َ َ َ َ َ َّ َ
َ
‫ و ِإن أصابته َضاء‬،‫َساء شكر فَكن خْيا ل‬ َ
َ ً َ َ َ ََ َ
‫صَب فَكن خْيا ل‬

52 QS. An-Nur [24]: 55

89
“Sungguh menakjubkan keadaan se-
orang Mukmin, karena semua uru-
sannya adalah baik untuknya, kalau
dia mendapatkan sesuatu yang manis
dia akan bersyukur kepada Allah
 maka tentunya itu menjadi
kebaikan untuknya, dan bahkan ke-
tika dia ditimpa sesuatu yang pahit
dia akan bersabar, tentunya ini men-
jadi kebaikan untuknya.”53

Jadi kalau dia mendapatkan sesuatu


yang baik, maka dia akan bersabar.

Orang yang bersabar akan


diberikan pahala oleh
Allah tanpa batas.
Misalnya dia ditimpa penyakit, maka
dia akan bersabar, dan yang seperti itu-
lah kebaikan untuknya.

53 (HR. Muslim, nomor 2999)

90
Dan orang-orang yang bersabar,
Allah  jelaskan di dalam Al-
Qur’an,
َ َ َ َ َّ َّ َ َ َّ
﴾‫اب‬ َ
ٍ ‫ْي ِحس‬
ِ ‫غ‬ ِ ‫ب‬ ‫م‬‫ه‬‫ر‬ ‫ج‬ ‫أ‬ ‫ون‬‫ر‬ِ ‫اب‬ ‫الص‬ ‫َّف‬ ‫و‬ ‫ي‬ ‫ا‬ ‫م‬ ‫ن‬‫إ‬
ِ ﴿
“Orang yang bersabar akan diberi-
kan pahala oleh Allah tanpa batas.”54

54 QS. Az-Zumar[39]:10

91
92
93
TENTANG LAZ
MUSLIM PEDULI
Latar Belakang

Pada tanggal 13 Maret 2023, LAZ


MuslimPeduli telah mendapatkan izin
operasionaldari Menteri Agama Repu-
blik Indonesiasebagai Lembaga Amil
Zakat tingkat Kota/Kabupaten melalui
SK No. 171 Tahun 2023.

LAZ Muslim Peduli sebagai lembaga


amilzakat berkhidmat dalam pember-
dayaanmasyarakat melalui penyaluran
dan pendayagunaan dana zakat, infaq
dan wakaf baik dari perseorangan, lem-
baga dan perusahaan. Kami berusaha
mendistribusikan amanah ini kepada
umat dan tentunya sesuai aturan-atur-
an dalam syariat, insyaAllah.

Visi

Menjadi Lembaga Amil Zakat yang


amanah dalam mengumpulkan, men-

94
distribusikan dan mendayagunakan
zakat, infak, sedekah dan dana sosial
keagamaan lainnya sesuai dengan sya-
riat.

Misi

 Membantu Fakir Miskin

 Membantu meningkatkan taraf pen-


didikan Da’i dan Santri

 Membantu meningkatkan taraf hi-


dup para Da’i

 Mengupayakan lapangan pekerjaan


bagi fakir miskin

 Mengupayakan fakir miskin menjadi


tenaga siap kerja

 Mengupayakan generasi rabbani.

Program LAZ

1. Program Pendidikan

95
Program ini membantu para Da’i dan
Santri dalam keberlangsungan pendi-
dikannya. Saat sudah banyak Da’i ter-
bantu untuk melanjutkan pendidikan
ke beberapa Universitas dalam dan
Luar Negeri.

2. Program Dakwah

Membantu para Da’i, Guru Ngaji dan


Mualaf dalam memenuhi peningkatan
kesejahteraan hidup.

3. Program Sosial

Membantu fakir miskin dalam peme-


nuhan kebutuhan hidupnya dan mem-
bantu para gharim dalam melunasi
utang. Kami bekerjasama dengan pe-
merintah desa hingga kecamatan un-
tuk penyaluran zakat kepada fakir mis-
kin, juga melakukan survey secara khu-
sus untuk membantu gharim yang ke-
sulitan dalam melunasi utang-utang-
nya.

96
4. Program Ekonomi

Mencetak SDM siap kerja & men-


cetak lapangan kerja dengan SDM siap
usaha.

97
98
99

Anda mungkin juga menyukai