Dosen Pengampu :
Dr. H. Shofwan Al Jauhari, M.HI., M.Pd.I
Disusun Oleh :
Kelompok : 5
Muttaqin (023112008)
Imam Nur Ramdani (023112004)
PASCASARJANA
2023
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
Idri, Problematika Autentisitas Hadis Nabi Dari Klasik Hingga Kontemporer (Jakarta: Kencana,
2020), 24.
2
Mursyidah Thahir (ed.), Pemikiran Islam tentang Pemberdayaan Perempuan (Jakarta: PP
Muslimat NU Kerjasama dengan Logos Wacana Ilmu, 2000), 21.
1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan masalah yang telah diidentifikasi, maka diperlukan sebuah
rumusan agar pembahasan mudah dipahami. Adapun beberapa rumusan masalah
tersebut, sebagai berikut:
1. Bagaimana penjelasan hadits riwayat Ahmad nomor hadits 22391
tentang Kesetaraan/persamaan derajat?
2. Bagaimana penjelasan hadits Takhrij hadis riwayat Ahmad nomor
22391 Kesetaraan/persamaan derajat?
3. Bagaimana Intisari yang terkandung dalam hadits riwayat Ahmad
nomor 22391 tentang Kesetaraan/persamaan derajat?
D. Tujuan Penulisan
Sesuai dengan adanya rumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan
makalah ini sebagai berikut:
1. Untuk menjelaskan hadits riwayat Ahmad nomor hadits 22391
tentang Kesetaraan/persamaan derajat?
2. Untuk menganalisa Takhrij Ahmad nomor hadits 22391 tentang
Kesetaraan/persamaan derajat?
3. Untuk mengetahui Intisari yang terkandung dalam hadits riwayat
Ahmad nomor 22391 tentang Kesetaraan/persamaan derajat?
2
BAB II
PEMBAHASAN
َ ع ْٓ أ َ ِتٍ َٔض َْزج َ ٌ ُّ س ِعُذ ٌ ْاٌ ُج َزَ ِْزَ َحذَّثََٕا ِإ ْس َّا ِعُ ًُ َحذَّثََٕا:٩٩٣٢٢ ِسٕذ أحّذ
ْٓ َِ ٍََِٕحذَّث
ك فَمَا َي ََا أََُّ َها ِ َس ِظ أََ َِّاَ اٌر َّ ْش ِزَ سٍَّ َُ ِفٍ َوَ عٍَ ُْ ِه َو َّ ًٍَّص
َ َُّللا ِ َّ ىي
َ َّللا ِ س ُ طثَحَ َر ْ س ِّ َع ُخ َ
ّ ِّ عًٍَ أ َ ْع َج
ٍ ٍّ َو ََل َ ٍّ ٍ ّ ض ًَ ٌِعَ َز ِتْ َاحذ ٌ أ َ ََل ََل ف
ِ احذ ٌ َو ِإ َّْ أَتَا ُو ُْ َو
ِ اس أ َ ََل ِإ َّْ َرتَّ ُى ُْ َو
ُ ٌَّٕا
أ َ ْح َّ َز إِ ََّل ِتاٌر َّ ْم َىي ًٍَع َ َعًٍَ أَس َْىدَ َو ََل أَس َْىد َ ٍ ٍّ َو ََل ِِل َ ْح َّ َز َ ًٍَع
ّ ع َز ِت َ ٍّ ٍ
ّ ِّ ٌِعَ َج
ٌَ ََ ْى ٍَّ َهذَا لَاٌُىا ََ ْى ُّ َ سٍَّ َُ ث ُ َُّ لَا َي أ
ٌ َ عٍَ ُْ ِه َو َّ ًٍَّص
َ َُّللا َ َّللا ِ َّ سى ُي ُ أَتٍََّ ْغدُ لَاٌُىا تٍََّ َغ َر
ٌ ٌ تٍََ ٍّذ َهذَا لَاٌُىا تٍََذُّ َ ش ْه ٌز َح َزا ٌَ لَا َي ث ُ َُّ لَا َي أ
َ ش ْه ٍّز َهذَا لَاٌُىا َ ٌ ُّ َ َح َزا ٌَ ث ُ َُّ لَا َي أ
َّللاَ لَذْ َح َّز ََ تَ َُْٕ ُى ُْ ِد َِا َءوُ ُْ َوأ َ ِْ َىاٌَ ُى ُْ لَا َي َو ََل أَدْ ِرٌ لَا َي أ َ ْو
َّ َّْ َِح َزا ٌَ لَا َي فَإ
ش ْه ِز ُو ُْ َهذَا فٍِ تٍََ ِذ ُو ُْ َهذَا أَتٍََّ ْغدُ لَاٌُىا َ ٍِض ُى ُْ أ َ َْ ََل َو ُح ْز َِ ِح ََ ْى ِِ ُى ُْ َهذَا فَ أَع َْزا
َ ِشا ِهذ ُ اٌْغَائ
ة َّ ٌسٍَّ َُ لَا َي ٌُُِثَ ٍِّ ْغ ا
َ عٍَ ُْ ِه َو َّ ًٍَّص
َ َُّللا ُ تٍََّ َغ َر
ِ َّ سى ُي
َ َّللا
3
darah dan harta kalian diantara kalian -aku (Abu Nadhrah) Berkata: Aku
tidak tahu apakah beliau menyebut kehormatan atau tidak- seperti haramnya
hari kalian ini, di bulan ini dan di tanah ini." Rasulullah Shallallahu 'alaihi
wa salam bersabda: "Apa aku sudah menyampaikan?" mereka menjawab:
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam telah menyampaikan. Rasulullah
Shallallahu 'alaihi wa salam bersabda: "Hendaklah yang hadir
menyampaikan kepada yang tidak hadir."3
B. Takhrij Hadis
1. Ismai’il bin Ibrahim bin Muqsim
Keterangan Komentar Ulama
Kuniyah : Abu Bisyir Syu'bah : Sayyidul Muhadditsin
Laqob : Ibnu 'Ulayyah Yahya bin Ma'in : tsiqah ma`mun
Nasab : Al Asadiy Muhammad bin Sa'd : Tsiqah tsabat hujjah
Kalangan : Tabi'ut Tabi'in Abdurrahman bin Mahdi : dia lebih kuat dari
kalangan pertengahan Husyaim
Negeri Hidup : Bashrah Yahya bin Ma'in : tsiqah ma`mun
Negeri Wafat : Baghdad Abu Daud : "tidak ada seorang muhaddits
Wafat : Baghdad tahun 193 H kecuali melakukan kesalahan, kecuali Ibnu
'Ulaiyah dan Bisyr bin al Mufadldlal"
Yahya bin Said : Lebih kuat daripada Wuhaib
As Saji : Perlu dikoreksi ulang
An Nasa'i : Tsiqah tsabat
Ibnu Hajar al 'Asqalani : dhaif
Adz Dzahabi : dhaif
3
HaditsSoft Download,” diakses 16 Oktober 2023, https://haditssoft.software.informer.com
4
Kalangan : Tabi'ut Tabi'in kalangan Ibnu Hajar al „Asqalani : Tsiqah
biasa berubah sebelum matinnya
Negeri hidup : Bashrah Abu Hatim : Berubah hafalannya
Negeri Wafat : Bashrah sebelum meninggal
Wafat : 144 H
4
https://islam.nu.or.id/ilmu-hadits/mengenal-mubham-sosok-yang-tidak-cepat-namanya-dalam-
hadits-zYTo6
5
Dari keempat sanad yang ada diatas serta penjelasan mengenai ulama
terkait perawi hadis masih dapat diambil hujjah dan sesuai dengan penjelasan
Syekh al-Albani dalam kitabnya as-sahihah ia mengatakan bahwa hadis ini
sahih. Ulama pakar hadis lainnya yang mengatakan hadis ini sahih ialah
Syu‟aib al Arnauth.
C. Intisari Hadis
Kisah di atas mengatakan secara lugas dan jujur bahwa seseorang tidak
lebih baik dari orang lain berdasarkan kebangsaan atau warna kulit. Sabda
Nabi SAW sesuai dengan pesan Al-Qur'an: “Yang paling mulia di sisi Allah
adalah orang-orang yang bertakwa” (QS al-Hujirat: 13). Nabi menekankan:
“Orang-orang Arab tidak mempunyai keunggulan dibandingkan orang-orang
non-Arab.” Pesan Nabi Muhammad SAW di akhir hayatnya sangatlah
dahsyat.
Namun sayangnya masih ada segelintir orang yang merasa rendah diri
dan kurang beragama Islam ketika berinteraksi dengan orang Arab. Semua
bahasa Arab lebih disukai daripada tradisi lainnya. Mereka mengandalkan
beberapa fakta sejarah. Sebagian riwayat ini saya kutip dari Sunan at-
Tirmidzi.Dalam Sunan at-Tirmidzi (Hadits Nomor 3862):
اح ٍّذ
ِ غُ ُْز َو
َ ُع َوٍّ َِِٕ ُْٓ ٌ َوأَحْ َّذُ ت ُّ َحذَّثََٕا ُِ َح َّّذ ُ ت ُْٓ ََ ْحًَُ ْاِل َ ْس ِد:٣٦٨٩ ٌسٕٓ اٌرزِذ
س ٍْ َّاَْ لَا َي
َ ْٓ عَ ع ْٓ أ َ ِتُ ِه َ ٍُىس ت ِْٓ أ َ ِت
َ َْظ ْثَُا َ ع ْٓ لَات َ ع ت ُْٓ ْاٌ َى ٌُِ ِذ ُ لَاٌُىا َحذَّثََٕا أَتُى تَذْ ٍّر
ُ ش َجا
ارقَ دَِٕ ََه لُ ٍْدُ ََا ِ َضٍِٕ فَرُفْ َاْ ََل ذ َ ْثغ ُ َّ ٍْ س
َ سٍَّ َُ ََا
َ عٍَ ُْ ِه َو َّ ًٍَّص
َ َُّللا ِ َّ سى ُي
َ َّللا ُ لَا َي ٌٍِ َر
ٍِٕض َ َض ْاٌعَ َز
ُ َب فَر َ ْثغ ُ َّللاُ لَا َي ذ َ ْثغ
َّ ض َه َو ِت َه َهذَأَا ُ َْف أ َ ْتغ
َ َُّللا َو
ِ َّ سى َي
ُ َر
ِْٓ اع ت
ِ ش َج ُ ث أ َ ِتٍ تَذْ ٍّر
ِ ََِة ََل َٔ ْع ِزفُهُ ِإ ََّل ِِ ْٓ َحذ
ٌ س ٌٓ غ َِز َ َِث َح ٌ سً َهذَا َحذ َ ُلَا َي أَتُى ِع
ٍّ ٍ ُ َّ ٍْ س
َ ًَ اْ لَ ْث
ّ ٍِ ع َ َِ َْس ٍْ َّا
َ اخ َ ظ ْثَُاَْ ٌَ ُْ َُذْ ِر ْن َ ْاٌ َى ٌُِ ِذ و
َ س ِّ ْعد ُِ َح َّّذَ ْت َٓ ِإ ْس َّ ِعُ ًَ ََمُى ُي أَتُى
6
bersabda: "yaitu kamu membuat orang-orang arab marah maka sama dengan
kamu telah membuatku marah."5
Abu Isa berkata: "Hadits ini adalah hadits gharib, kami tidak
mengetahuinya kecuali dari hadits Abu Badr Syuja' bin al Walid." Dan saya
mendengar Muhammad bin Isma'il berkata: "Abu Dhabyan tidak pernah
berjumpa dengan Salman, karena Salman meninggal dunia sebelum Ali
(meninggal)."
Penting bagi kita untuk membaca catatan Imam Tirmidz di atas karena
hadis ini seolah mengatakan bahwa jika kita membuat orang Arab marah,
maka Nabi juga akan marah dan keimanan kita akan hilang. Sangat
berbahaya bukan?! Untunglah ternyata hadis gharib (asing/jauh). Dalam
terminologi Sunan at-Tirmidzi, istilah Hadits gharib mempunyai pengertian
yang sama dengan Hadits lemah.
Ada lagi Hadits dari Sunan at-Tirmidzi (Hadits Nomor 3863):
ِ َّع ْثذ ُ َّللاَ ٌ َحذَّثََٕا ُّ ع ْثذُ ْت ُٓ ُح َّ ُْ ٍّذ َحذَّثََٕا ُِ َح َّّذُ ْت ُٓ ِت ْش ٍّز ْاٌعَ ْث ِذَ َحذَّثََٕا:٣٦٨٣ ٌسٕٓ اٌرزِذ
ق
ِ ار
ِ ط َ ْٓ ع َ ِ َّع ْث ِذ َّللا
َ ِْٓ ق ت ِ ع ْٓ ُِخ
ِ َار َ ٍِ ّ ع َّ َز ْاِلَحْ َّ ِس ُ ِْٓ صُ ِْٓ ت َ ع ْٓ ُح َ َّللاِ ت ِْٓ ْاِلَس َْى ِد َ ُْٓ ت
َّ ع ْث ِذ
عفَّاَْ لَا َيَ ِْٓ عثْ َّاَْ ت ُ ْٓ ع َ ب ٍّ ت ِْٓ ِش َها
ُع ِرٍ َوٌَ ُْ ذَٕ ٍَْه
َ شفَا َ َش ْاٌعَ َز
َ ٍب ٌَ ُْ ََذْ ُخ ًْ ِف َّ سٍَّ َُ َِ ْٓ غ
َ عٍَ ُْ ِه َو َّ ًٍَّص
َ َُّللا ُ لَا َي َر
ِ َّ سى ُي
َ َّللا
ٍَِ َىدَّ ِذ
ّ ع َّ َز ْاِلَحْ َّ ِس
ٍِ ُ ِْٓ صُ ِْٓ ت ِ ََِة ََل َٔ ْع ِزفُهُ ِإ ََّل ِِ ْٓ َحذ
َ ث ُح ٌ َِث غ َِز َ ُلَا َي أَتُى ِع
ٌ سً َهذَا َحذ
5
HaditsSoft Download,”
6
HaditsSoft Download,”
7
Luar biasa, bukan? Jika orang Arab tertipu, Nabi tidak menyukai orang yang
menipu, dan dia tidak menerima syafaat Nabi. Ah, bagaimana jika orang-
orang Arab mengkhianati kita? Mengapa hal ini tampaknya tidak adil?
Bagaimana status sejarah di atas?
Imam at-Tirmidzi berkata; “Hadits ini merupakan hadits gharib, kita tidak
mengetahuinya kecuali Hadits Mukhariqi Hushain bin Umar al-Ahmas, dan
menurut para ahli hadits, riwayat Hushain tidak kuat.”
Sekali lagi, ini ternyata merupakan hadis gharib.
Jadi jelas sahihnya hadis yang mengatakan bahwa bangsa Arab tidak
mempunyai kelebihan dibandingkan bangsa lain. Pada saat yang sama, kita
patut mempertanyakan sejarah supremasi bangsa-bangsa Arab. Tapi jangan
salah. Kita juga tidak bisa menghina orang-orang Arab. Bahasa Arab adalah
bahasa Al-Quran. Generasi Arab adalah generasi berakhlak mulia hingga
lahirnya Nabi Muhammad SAW. Nabi sangat menyukai kota Makkah. Nabi
Muhammad juga orang Arab. Tidak mungkin kita membenci atau menghina
masyarakat dan tradisi Arab.
Orang Arab punya kelebihan, tentu saja benar. Misalnya, mereka
dikenal karena daya ingatnya yang kuat. Namun hal ini tidak berarti bahwa
kelebihan-kelebihan ini membuat semua orang Arab lebih baik dibandingkan
orang non-Arab. Orang-orang Arab yang tidak bersekolah dan tidak bisa
membaca dan menulis saat ini pasti akan tertinggal dari negara-negara lain
yang mengikuti perintah Iqra. Sebagian besar sahabat Nabi juga orang Arab.
Kita tidak bisa membenci sahabat Nabi. Namun jangan lupa, ada pula
sahabat Nabi yang bukan orang Arab, seperti Salman dari Persia dan Bilal
dari Etiopia (Abyssinia). Kita juga harus mencintai teman-teman non-Arab
kita.
Pada awal perkembangan Islam banyak terdapat ulama-ulama besar
yang berasal dari Arab. Imam Malik lahir dan besar di Madinah. Namun
jangan lupa juga banyak juga orang non-Arab yang menjadi ulama dan
jasanya juga besar dalam sejarah Islam. Abu Hanifah dari Kufah, misalnya,
adalah keturunan Parsi. Imam Bukhari juga bukan orang Arab.
Sejarawan besar seperti Ibnu Khaldun juga mengkritik bangsa Arab.
Misalnya, ia berpendapat dalam salah satu bab bukunya "Muqaddimah"
bahwa orang-orang Arab hanya bertindak dengan menganut perasaan
8
keagamaan seperti kenabian dan kesucian. Tanpa ragu pun, Ibnu Khaldun
menulis bab: Bangsa Arab adalah yang paling jauh dari kompetensinya. Ibnu
Khaldun menulis:
Dan itulah sebabnya kita menemukan orang-orang Arab dan apa yang
mereka miliki dalam Islam
“Kami mendapati wilayah Arab dan berbagai wilayah yang mereka
taklukkan di bawah panji Islam secara keseluruhan sangat terbelakang
sehingga harus membawa (pengalaman) dari wilayah lain. Lihatlah kerajaan-
kerajaan non-Arab seperti Tiongkok, India, Turki, dan negara-negara Kristen,
bagaimana mereka menghasilkan berbagai keterampilan dan berapa banyak
negara lain yang mengambil (keterampilan) dari mereka.
Pada bab lainnya, masih dalam Muqaddimah, Ibnu Khaldun menulis
bab “kebanyakan ulama bukanlah orang Arab”. Dalam uraiannya beliau
menyebutkan bahwa ahli bahasa yang menyusun ilmu Nahwu bukanlah orang
Arab, yaitu Sibawaih, al-Farisi dan az-Zajjaj. Demikian pula para perawi
hadis, ulama ushul fiqh, ulama kalam dan ahli tafsir sebagian besar juga
merupakan orang non-Arab.
Tentu saja Ibnu Khaldun tidak mau memandang rendah orang Arab, karena
dia juga orang Arab. Ibnu Khaldun (lahir 27 Mei 1332 – meninggal 17 Maret
1406) lahir di Tunis, keturunan Hadramaut di Yaman, yang garis
keturunannya dilanjutkan oleh Hujr bin Adi, salah satu sahabat Nabi
Muhammad SAW. Catatan di atas ditulis Ibnu Khaldun untuk tidak melebih-
lebihkan bangsa Arab dan kontribusinya terhadap dunia ilmu pengetahuan.
Sebab ternyata catatan sejarah menyebutkan bahwa orang non-Arab juga
turut andil dalam perkembangan Islam.7
Jadi dalam hadis ini menujjukan keseteraan tidak ada yang lebih mulia tidak
ada yang lebih diatas dibandingkan yang lain semua sama dalam persamaan
derajat baik yang berkulit hitam maupun putih, yang kaya maupun miskin,
yang tinggi maupun pendek, yang tua maupun muda semua adalah sama pada
dasarnya.
7
https://nadirhosen.net/tsaqofah/tarikh/kajian-hadits-benarkah-orang-arab-lebih-utama-dalam-
islam/
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hadis riwayat Ahmad 22391 menjelaskan tentang bagaimana nabiullah
Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam mengajarkan kepada kita tentang
pentingnya kita menjungjung kesetaran yakni persamaan sama rata dalam
berbagai hak tidak memandang kemuliaan seseorang dari persfektif lain
melainkan dalam pandangan agama semua manusia terlahir sama, Tuhan kita satu,
Ayah kita satu tidak ada kelebihan yang menunjukkan derajat yang lain lebih
tinggi dibanding yang lainnya.
Derajat hadis Ahmad nomor 22391 ada dua pendapat yang sangat mendukung
hadis ini derajatnya adalah sahih yakni syekh al-Albani dan syekh Syu‟aib al
Arnauth, keduanya sepakat hadis ini sahih meskipun dalam hal periwayatan ada
rawi yang tak dikenal namanya namun sudah menjadi hal biasa dalam kalangan
ilmu hadis yang biasa disebut dengan Mubham.
B. Saran
Penulis menyadari bahwasannya masih banyak kekurangan yang terdapat pada
makalah ini mulai dari penulisan, penyajian, dan penjelasan data. Oleh sebab itu,
karena adanya kekurangan dari penulis, penulis berharap mendapat sebuah kritik
dan saran untuk makalah ini. Semoga makalah ini dapat menjadi sebuah manfaat
untuk berbagai pihak, maupun sebagai support inspirasi untuk penelitian
selanjutnya.
10
DAFTAR PUSTAKA
dri, Problematika Autentisitas Hadis Nabi Dari Klasik Hingga Kontemporer (Jakarta: Kencana,
2020),.
Thahir, Mursyidah. (ed.), Pemikiran Islam tentang Pemberdayaan Perempuan (Jakarta: PP
Muslimat NU Kerjasama dengan Logos Wacana Ilmu, 2000),.
HaditsSoft Download,” diakses 16 Oktober 2023, https://haditssoft.software.informer.com
https://islam.nu.or.id/ilmu-hadits/mengenal-mubham-sosok-yang-tidak-cepat-namanya-dalam-
hadits-zYTo6
https://nadirhosen.net/tsaqofah/tarikh/kajian-hadits-benarkah-orang-arab-lebih-utama-dalam-
islam/
11