Anda di halaman 1dari 10

POLITIK DAN EKONOMI INDONESIA PADA

MASA ORDE BARU

NAMA KELOMPOK 2 :
 BRAMANTYO S.W.M
 NUR HIDAYAT
 RAFLI AHMAD FAUZAN
 RIFA ALIYAH NANDA
B. STABILISASI POLITIK DAN REHABILITASI EKONOMI
Setelah resmi berkuasa, pemerintah orede baru memiliki tugas berat yaitu menjaga wilayah
Indonesia yang sangat luas. Pemerintah orde baru harus melakukan stabilisasi politik dan rehabilitasi
ekonomi untuk menciptakan stabilitas nasional. Upaya atau kebijakan yang dilakukan oleh
pemerintah orde baru untuk utuk menciptakan stabilitas politik dan ekonomi. Ada 6 yaitu :
1. Stabilitas Politik dan Keamanan
Tugas pertama Soeharto sebagai presiden adalah meyusun kabinet baru. Kabinet yang
disusun oleh Presiden Soeharto adalah Kabinet pembangunan. Kabinet pembangunan dibawah
pimpinan Presiden Soekarno memiliki tugas berat, yaitu menciptakan stabilitas nasional. Syarat
utama terciptanya stabilitas nasional adalah terciptanya stabilitas politik, ekonomi, dan keamanan.
Oleh karena itu Orde Baru mencptakan stabilitas politik dan keamanan sebelum macapai stabilatas
ekonomi. Beberapa usaha Orde Baru meciptakan stabilitas politik sebagai berikut.
a) Penerapan Politik Bebas Aktif
Upaya Pemerintah Orde Baru untuk mengembalikan politik luar
negeri Indonesia yang bebas aktif sebagai berikut.
1. Mengahiri Konfrontasi dengan Malaysia
Setalah hubungan Indo-Malaysia membaik, Indonesia melakukan kerja sama. Dalam pendidikan,
Indonesia mengirim guru untuk membantu Malaysia mengembangkan pendidikannya dan melakukan
pertukaran pelajar.
2. Kembali Menjadi Anggota PBB
Indonesia sempat keluar dari keanggotaan PBB pada tanggal 7 Januari 1965 saat Malaysia
diterima menjadi anggota PBB. Indonesia menjadi anggota PBB pada tanggal 26 September 1966 dan
tercatat sebagai anggota tidak tetap ke-60 Dewan Keamanan PBB. Keaktifan indonesia dalam PBB
ditunjukkan ketika Menteri Luar Negeri Indonesia, Adam Malik, terpilih sebagai ketua Majelis Sidang
Umum PBB pada sidang tahun 1974. Selain itu, Indonesia ikut membantu PBB dalam menjaga
perdamaian dunia melelui peran aktifnya mengirimkan pasukan Garuda untuk bergabung dengan misi
perdamaian PBB.
3. Berperan Dalam Pembentukan ASEAN
Indonesia menjadi salah satu pemrakarsa berdirinya Association of Southeast Asian Nations
(ASEAN) atau perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara pada tanggal 8 Agustus 1967.
b. Kebijiakan Fusi Partai
Presiden Soekarno pada saat itu mengeluarkan kebijakan penyederhanaan parai politik peserta
pemilu 1971 menjadi dua partai politik dan satu golongan karya. Langkah penyederhanaan dilakukan
melalui fusi (penggabungan) partai yang memiliki kesamaan ideologi menjadi satu partai baru seperti :
 Partai yang belatar belakang islam, seperti NU, Parmusi, PSII, dan Perti digabung dalam Partai
Persatuan Pembangunan (PPP)
Parati yang mengusung ideologi nasionalis dan partai non-islam seperti, PNI, Parkindo, Partai
Katolik, Partai Murba, dan IPKI disatukan dalam wadah Partai Demokrasi Indonesia (PDI)
Golongan Karya (GOLKAR)
Kebijakan penyederhanaan partai dilanjutkan dengan upaya menyamakan ideologi partai, yaitu
menerapkan ideologi pancasila

c. Pelaksanaan Pemilihan Umum


Salah satu tindakan positif untuk pembangunan bangsa adalah menyelenggarakan pemilihan
umum (pemilu) guna menentukan wakil rakyat yang dianggap mampu membawa perubahan dan
kemajuan pada bangsa
1) Pemilu 1971
Pemilu pertama dilakukan pada tahun 1955.
2) Pemilu 1977
Pemilu kedua, Pemilu 1977 diselenggarakan bedasarkan Undang-Undang Nomor 4
Tahun 1975 tentang pemilu.
3) Pemilu 1982
Pemilu pada tahun 1982 dilaksanakan berlandaskan pada Undang- Undang Nomor 2
Tahun 1980 tentang pemilu
4) Pemilu 1987
Pelaksaan pemilu 1987 berlandaskan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1985 tentang
pemilihan umum. Pemerintah juga mengeluarkan Undang- Undang Nomor 1 Tahun 1985
tentang Partai Politik dan Golongan Karya. Berdasarkan Undang-Undang tersebut, semua
partai politik dan Golkar harus memliki asas sama, yaitu pancasila
5) Pemilu 1992
Pelaksanaan pemilu ini masih berlandaskan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1985
tentang pemiluhan umum
6) Pemilu 1997
Pelaksaan pemilu 1997 pun masi berlandaskan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1985
tentang pemilu. Perubahan ini ditandai dengan diterapkannya Undang-Undang Nomor 5 tahun
1995

2. Stabilisasi Penyeragaman
Pemerintah melakukan penyeragaman melalu ideologi pancasila. Dalam pembukaan
Kongres Nasional Pramuka pada tanggal 12 Agustus 1976, Presiden Soeharto
mengemukakan gagasannya mengenai pedoman penghayatan dan pengamlaan Pancasila
melalui Eka Prasetya Pancakarsa. Gagasan tersebut dianjukan keoada MPR menjadi
Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4). Tujuan penetapan P4 adalah
membentuk pemahaman yang sama tentang demokrasi pancasila sehingga terwujud
persatuan dan kesatuan nasional.
3. Penerapan Dwifungsi ABRI
Pemerintah berusaha membentuk hubungan harmonis antara militer dan sipil. Peran
anggota ABRI dalam bidang militer harus seimbang dengan peran mereka sebagai warga negara
dalam bidang sosial dan politik. Pemikiran inillah yang melahirkan konsep dwifungsi ABRI
4. REHABILITASI EKONOMI
Pemerintahan Orde Baru berusaha menciptakan stabilitas nasional. Stabilitas nasional
merupakan kondisi negara yang stabil di berbagai bidang kehidupan. Dalam bidang ekonomi,
pemerintah berusaha mengembangkan rencana 2 tahunan yang berujuan menyeimbangkan
pengeluaran, dan menstabilkan harga
a) Penanggulangan Masalah Utang Piutang
Pada masa Demokrasi Terpimpin Indonesia memiliki utang dalam jumlah besar yang digunakan untuk
program pembangunan mercusuar. Pengeluaran yang besar tersebut tidak diiringi perkembagan perekonomian
terutama di sektor pertanian dan perkebunan.
b) Kerja Sama dengan IMF
Pada masa awal pemerintahan Orde Baru Indonesia menjali kerja sama dengan IMF. Kerja sama ini tidak
lepas dari usaha pemerintah Orde Baru untuk mngembalikan kepercayaan negara asing untuk menanamkan modal
di Indonesia
c) Pemberlakuan Undang-Undang PMA dan PMDN
Pada masa awal pemerintahan Presiden Soeharto membentuk staf pribadi sebagai penasihat
ekonomi yang terdiri dari atas ekonom Universitas Indonesia (UI), yaitu Widjodjo Nitisastro, Emil
Salim, Muhammad Sadli, dan Ali Wardhana untuk membangun ekonomi indonesia.
Dari hasil pemikiran tersebut dirumuskan 3 usaha yaitu mengembalikan kepercayaan luar
negeri dengan menjadwalkan pelunasan hutangluar negeri, pengendalian inflasi dengan malakukan
impor besar-besaran, dan mengundang investor, baik lokal maupun asing untuk menanam modal di
Indonesia

5. PELAKSANAAN DEMOKRASI DI INDONESIA


Pada masa pemerintahan Orde Baru pemerintah melaksanakan demokrasi Pancasila.
Dalam perjalanan politik pemerintahan Orde Baru, presiden menjadi pusat kekuasaan dari
seluruh prosespolitik di Indonesia. Dalam pelaksanaanya, Demokrasi Pancasila sama dengan
sistem otoriter. Pemerintah Orde baru tidak memberi ruang kehidupan berdemokrasi.
Meskipun pelaksanaan demokrasi pada masa ini tidak berjalan semestinya,
pemerintah Orde Baru berhasil myelenggarakan pemilu sebnyak enam kali. Pada masa Orde
Baru pemerintah berhasil melaksanakan pemilu secara teratur dan berkesinambungan.
Penyelenggaraan pemilu inilah yang menunjukan keberhasilan pelaksaan demokrasi oleh
Pemerintahaan Orde baru

Anda mungkin juga menyukai