• Pada masa Orba dilaksanakan program untuk pengendalian pertumbuhan penduduk yang
dikenal dengan Keluarga Berencana (KB).
• Berbagai kampanye mengenai perlunya KB dilakukan oleh pemerintah, baik melalui media
cetak maupun elektronik. Hampir program KB tersebar luas, mulai dari iklan khususnya di
TVRI, iklan dipinggir jalan dengan semboyan KB yang terkenal yaitu “ dua anak cukup, laki-
laki perempuan sama saja”.
• Keberhasilan Indonesia dalam pengendalian jumlah penduduk di puji oleh UNICEF. Program
KB di Indonesia sebagai salah satu yang paling sukses di dunia, sehingga menarik perhatian
dunia untuk mengikuti kesuksesan Indonesia.
c. Kesehatan Masyarakat, Posyandu
• Perkembangan Puskesmas bermula dari konsep Bandung Plan diperkenalkan pertama kali oleh dr.
Y. Leimena dan dr. Patah pada tahun 1951. Bandung plan merupakan suatu konsep yang
menggabungkan antara pelayanan kuratif dan preventif.
• Pada 12 November 1962 Presiden Soekarno mencanangkan program pemberantasan malaria dan
tanggal tersebut menjadi Hari Kesehatan Nasional (HKN).
• Konsep Bandung Plan terus dikembangkan, tahun 1967 diadakan seminar konsep Puskesmas.
• Tahun 1968, puskesmas dikembangkan dengan tipe A, B, C dengan basic KIA, KB, Gizi Mas,
Kesling, P3M, PKM, BP, PHN, UKS, UHG, UKJ, Lab dan Pencatatan dan pelaporan. Tahun 1969
tipe Puskesmas menjadi A dan B.
• Pada tahun 1977 Indonesia ikut menandatangani kesepakatan Visi : “Health For All By The Year
2000”, di Alma Ata. Tahun 1979 tidak ada penTipean Puskesmas.
• Tahun 1984 dibentuklah Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu), yaitu pengembangan dari pos
penimbangan dan kurang gizi. Posyandu dengan 5 programnya yaitu KIA, KB, Gizi,
penanggulangan Diare dan Imunisasi. Tidak hanya buntuk balita saja Posyandu juga untuk Ibu
hamil.
• Posyandu saat ini menjadi andalan kegiatan masyarakat yaitu PIN, Campak, dan Vit.A.
• Perkembangn puskesmas menampakkan hasilnya pada Orba, insikatornya adalah semakin baiknya
tingkat kesehatan.
Integrasi Timor-
Timur
• Integrasi Timor Timur ke dalam wilayah Indonesia tidak terlepas dan siness politik internasional saat itu,
yaitu Perang Dingin.
• Di Timor-Timur muncul tiga partai politik besar yang memanfaatkan kebebasan yang diberikan oleh
pemerintah Portugal. Ketiga parpol itu adalah : (1) Uniao Democratica Timorense (UDT-Persatuan
Demokratik Rakyat Timor) yang ingin merdeka secara bertahap. Untuk tahap awal UDT menginginkan
Timor-Timur menjadi negara bagian dari Portugal, (2) Frente Revoluciondria de Timor Leste
Independente (Fretilin-Front Revolusioner Kemerdekaan Timor-Timur) yang radikal-Komunis dan ingin
segera merdeka, dan (3) Associacau Popular Democratica Timurense (Apodeti Ikatan Demokratik
Popular Rakyat Timor) yang ingin bergabung dengan Indonesia Selain itu terdapat dua partai kecil, yaitu
Kota dan Trabalhista.
• Pada tanggal 31 Agustus 1974 ketua umum Apodeti, Arnaldo dos Reis Araujo, menyatakan partainya
menghendaki bergabung dengan Republik Indonesia sebagai provinsi ke-27.
• Keterlibatan Indonesia secara langsung di Timor-Timur terjadi setelah adanya permintaan dari para
pendukung "Proklamasi Balibo" yang terdiri UDT bersama Apodeti, Kota, dan Trabalista. Keempat
partai itu pada tanggal 30 November 1975 di Kota Balibo mengeluarkan pernyataan untuk bergabung
dengan pemerintahan Indonesia. Pada tanggal 31 Mei 1976 DPR Timor-Timur mengeluarkan petisi
mendesak pemerintah Republik Indonesia agar secepatnya menerima dan mengesahkan bersatunya
rakyat dan wilayah Timor Timur ke dalam Indonesia. Atas keinginan bergabung rakyat Timor Timur dan
permintaan bantuan yang diajukan, pemerintah Indonesia lalu menerapkan "Operasi Seroja" pada
Desember 1975. Operasi militer ini diam-diam didukung oleh Amerika Serikat (AS) yang tidak ingin
pemerintahan komunis berdiri di Timor Timur.
• Pemerintah Indonesia dengan cepat juga menjalankan proses pengesahan Timor Timur ke dalam wilayah
Indonesia
• Timor Timur secara resmi menjadi propinsi ke-27 di wilayah negara kesatuan Republik
IndonesiaNegara-negara tetangga dan pihak Barat, termasuk Amerika Serikat dan Australia dengan
alasan masing-masing umumnya mendukung tindakan Indonesia.
• Kekhawatiran akan jatuhnya Timor-Timur ke tangan komunis membuat negara-negara Barat (khususnya
Amerika Serikat dan Australia) secara diam-diam mendukung tindakan Indonesia. Mereka secara de
facto dan selanjutnya de jure integrasi Timor-Timur ke wilayah Indonesia.
Dampak Kebijakan Politik
dan Ekonomi Masa Orde
Baru
• Dampak positif antara lain :
1. Indonesia dapat mencapai swasembada pangan pada 14 November 1985
2. Indonesia berubah dari negara pengimpor beras menjadi negara pengekspor beras
3. Adanya penurunan drastis dari angka kemiskinan dan kematian bayi.
4. Angka pendidikan sekolah dasar yang melejit akibat program SD dan SMP Inpres
(program ABRI masuk desa)