Anda di halaman 1dari 2

Nama : Dyah Noviana Rahmawati

Nim : 19407141025

Prodi : Ilmu Sejarah A

Mata Kuliah : SKI Kolonial dan Modern

Dosen Pengampu : Danar widiyanta, M. Hum

Sistem Sosial Masa Kemerdekaan di Indonesia

Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945, yang


dibacakan oleh Ir. Soekarno di Jln. Pegangsaan Timur, No. 56, Jakarta. Setelah
pembacaan proklamasi, dimulailah tatanan baru negara Republik Indonesia yang
dipimpin oleh Ir. Soekarno sebagai presiden dan Drs. Moh. Hatta sebagai wakil
presiden. Tatanan negara mulai dibentuk, badan- badan yang membantu jalannya
pemerintahan juga mulai dibentuk.

Perjuangan Bangsa Indonesia dalam kata “ merdeka” belum usai karena masih
banyak hal- hal yang perlu diperhatikan dalam tatanan suatu negara. Masalah
demi masalah mulai melanda negara yang baru saja mengumumkan
kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945. Indonesia mengalami beberapa
hambatan dalam ekonomi dan sosial setelah kemerdekaann. Perekonomian
Indonesia bisa dibilan belum stabil setelah menjadi negara baru. Selain karena
tatanan yang masih berubah, masuknya Belanda yang diboncengi NICA ke
wilayah Indonesia untuk merebut kembali negara jajahan semakin membuat
keadaan sosial ekonomi Indonesia tidak stabil. Belanda saat itu mengambil
langkah untuk melakukan blokade ekonomi. Indonesia mengalami hiperinflasi
karena beredarnya mata uang Belanda dan Jepang. Hal itu membuat pemerintah
melakukan berbagai upaya untuk mengatasi hal tersebut.

Selain menghadapi perlawanan dengan Belanda, Indonesia juga mengalami


masalah internal, seperti munculnya gerakan- gerakan yang ingin menghancurkan
negara Indonesia seperti Pemberontakan PKI, DI/ TII, RMS , dll. Pemberontakan
tersebut membuat Indonesia harus berjuang untuk mengatasi perlawanan dan luar
Indonesia demi mempertahankan Negara Republik Indonesia.

Setelah Belanda mengakui kedaulatan Indonesia pada 27 Desember 1949 sebagai


hasil Konferensi Meja Bundar, Indonesia menjadi Republik Indonesia Serikat.
Taklama setelah pengakuan kedaulatan, Indonesia melaksanakan pemerintahan
dengan menggunakan demokrasi liberal. Demikrasi ini dibentuklah kabinet yang
dipimpin oleh Menteri, presiden hanya sebagai kepala negara saja. Dalam kurun
waktu 1950- 1959, Indonesia mengalami pergantian kabinet selama 7 kali dalam 9
tahun. Hal itu terjadi karena mengalami kegagalan dalam menjalankan
programnya atau sudah habis masa berjalannya kabinet. Namun, di setiap kabinet
pasti ada suatu keberhasilan yang ada.

Apakah kehidupan sosial rakyat sudah bisa dikatakan sejahtera setelah


kemerdekaan?

Sumber referensi :

M. C Ricklefs. 2008. Sejarah Indonesia Modern 1200-2008. Jakarta : PT Srrambi


Ilmu Semesta

Marwati Djoened, Poesponegoro Nugroho. 1993. Sejarah Nasional Indonesia.


Jakarta : Balai Pustaka

Anda mungkin juga menyukai