Anda di halaman 1dari 2

Nama : Mahsa Fazriah Suchia

Kelas : VI-H
NPM : 037115197

RESUME
Kondisi Pendidikan, Sosial, Ekonomi, Politik dan Kesehatan Setelah Kemerdekaan

1. Kondisi Pendidikan
Kondisi pendidikan pada saat setelah kemerdekaan yaitu mengupayakan untuk
dapat menyamai dan mendekati sistem pendidikan di negara-negara maju. Pendidikan
di masa awal kemerdekaan mengalami keterpurukan, anak-anak usia sekolah hanya
beberapa persen saja yang dapat menikmati sekolah, sehingga sissanya 90% penduduk
Indonesia masih buta huruf. Tujuan pendidikan pada waktu itu dirumuskan untuk
mendidik warga negara yang sejati. Tujuan pendidikan pada masa itu adalah untuk
menanamkan semangat patriotisme karena masih adanya kemungkinan pemerintah
kolonial Belanda untuk menjajah kembali negara Indonesia.
Pada masa setelah kemerdekaan, kurikulum yang digunakan adalah Leer Plan
dalam bahasa Belanda artinya Rencana Pelajaran.pada masa otu kurikulum Indonesia
masih dipengaruhi sistem pendidikan Jepang dan Belanda sehingga hanya meneruskan
yang pernah digunakan sebelumnya. Rencana Pendidikan 1947 dikatan sebagai
pengganti sistem pendidikan kolonial Belanda karena pada saat itu Indonesia masih
dalam keadaan semangat juang merebut kemerdekaan dan bertujuan untuk
pembentukan karakter manusia Indonesia yang merdeka dan berdaulat. Yang
diutamakan adalah pendidikan watak, kesadaran bernegra dan bermasyarakat, materi
pelajaran dihubungkan dengan kejadian sehari-hari, perhatian terhadap kesenian dan
pendidikan jasmani.

2. Kondisi Sosial
Banyak terjadi perubahan sosial yang ada di dalam kehidupan masyarakat
Indonesia. Dikarenakan pada sebelum Indonesia meredeka banyak pembagian kelas-
kelas masyarakat dan itu merupakan diskriminasi rasial. Kebanyakan masyarakat
Indonesia pada masa penjajahan Jepang dan Belanda hanya menjadi budak dari
bangsawan dan penguasa. Namun pada saat setelah kemerdekaan masyarakat indonesia
mendapatkan kebebasan serta memiliki hak dan kewajinban yang sama dalam segala
bidang.

3. Kondisi Ekonomi
Pada masa setelah kemerdekaan, kondisi ekonomi Indonesia cukup terpuruk.
Penyebab terjadinya keterpurukan tersebut yaitu karena terjadinya inflasi yang tinggi,
inflasi tersebut disebabkan karena masih banyak beredarnya mata uang asing terutama
mata uang Jepang dan Belanda di masyarakat Indonesia. Republik Indonesia sendiri
belum memiliki mata uang sendiri sehingga pemerintah tidak dapat menyatakan bahwa
mata uang asing tidak berlaku. Keadaan kas negara dan bea cukai dalam keadaan nihil,
begitu pula dengan pajak. Dengan sangat terpaksa Indonesia menetapkan tiga mata
uang yaitu mata uang de javasche Bank, mata uang Hindia Belanda dan mata uang
pemerintahan Jepang.
Kemudian Indonesia mengeluarkan uang kertas baru yaitu Oeang Republik
Indonesia (ORI) sebagai pengganti uang Jepang. Kemudian terjadi blokade ekonomi
dari Belanda. Belanda menutup pintu keluar masuk perdagangan RI terutama melalui
jalur laut dan pelabuhan-pelabuhan penting.dengan adanya blokade tersebut
menyebabkan barang-barang ekspor RI terlambat terkirim, barang-barang dagangan
milik Indonesia tidak dapat di ekspor bahkan banyak yang di bumi hanguskan, serata
Indonesia kekurangan barang-barang import yang sangat dibutuhkan. Inflasi semakin
tak terkendali sehingga membuat rakyat Indonesia gelisah. Tujuan Belanda melakukan
Blokade adalah untuk mengacaukan ekonomi Indonesia agar masyarakat Indonesia
merasa pemerintahan Indonesia tidak dapat dipercaya dan merasa pemimpinan Belanda
lebih baik.

4. Kondisi Politik
Kondisi politik bangsa Indonesia pasca proklamasi kemerdekaan banyak
mengalami perubahan dan pembaharuan dari segala aspek. Sebagian besar melakukan
pembenahan di dalam pemerintahan yang sebelumnya dipimpin oleh bangsa Jepang.
Pertama-tama diadakan rapat PPKI untuk menentukan presiden dan wakil presiden
serta mengesahkan dasar negara yaitu UUD dan kemudian membentuk alat-alat
perlengkapan negara seperti Komite Nasional, Kabinet Pertama RI, pembagian wilayah
menjadi 8 provinsi beserta gubernurnya dan lain-lain. Namun karena terbatasnya
pengetahuan sehingga masih adanya kendala dan tidak seluruhnya berjalan sesuai
rencana serta cita-cita Indonesia.

5. Kondisi Kesehatan
Dimulainya peningkatan profesional tenaga melalui program Health
Educational Service (HES). Tetapi intervensi program masih banyak yang bersifat
individual walau sudah mulai aktif ke masyarakat. Sasaran program adalah perubahan
pengetahuan masyarakat tentang kesehatan. Setelah itu pada periode Tahun 1975-
1985.Istilahnya mulai berubah menjadi Penyuluh Kesehatan. Di Tingkat Departemen
Kesehatan ada Diterektorat PKM. PKMD menjadi andalan program sebagai
pendekatan Community Development. Saat itu program UKS di SD diperkenalkannya
Dokter Kecil. Sudah mulai aktif membina dan mem- berdayakan masyarakat. Saat
itulah Posyandu lahir sebagai pusat pemberdayaan dan mobilisasi masyarakat. Sasaran
program adalah perubahan perilaku masyarakat tentang kesehatan. Misi dipengaruhi
oleh Deklarasai Alma Ata. Sekarang, sasaran promosi Kesehatan bukan saja perubahan
perilaku tetapi perubahan kebijakan atau perubahan menuju perubahan sistem atau
faktor lingkungan kesehatan. Pada Tahun 1997 diadakan konvensi internasional
Promosi Kesehatan dengan tema ”Health Promotion Towards The 21’st Century,
Indonesian Policy for The Future” dengan melahirkan ‘The JakartaDeclaration’.

Anda mungkin juga menyukai