Anda di halaman 1dari 6

LKPD 1 BAB 4

NO. ASPEK/BIDANG SEBELUM KEMERDEKAAN SETELAH KEMERDEKAAN


1. PENDIDIKAN - Pendidikan Masa Pengaruh Portugis dan Secara garis besar pendidikan di awal kemerdekaan
Spanyol diupayakan untuk dapat menyamai dan mendekati
     Bangsa Portugis dan bangsa Spanyol datang sistem pendidikan di negara-negara maju. Pada masa
untuk berdagang dan sebagai missionaris peralihan antara tahun 1945-1950 bangsa Indonesia
(penyebar agama katholik). Mereka mendirikan merasakan berbagai kesulitan baik di bidang sosial
sekolah yang kurikulumnya berisi pendidikan ekonomi, politik maupun kebudayaan, termasuk
agama katholik ditambah mata pelajaran pendidikan. Dari sejumlah anak-anak usia sekolah
membaca, menulis dan berhitung. hanya beberapa persen saja yang dapat menikmati
sekolah, sehingga sisanya 90% penduduk Indonesia
- Pendidikan Masa kolonial Belanda masih buta huruf.
     Pada jaman kolonial Balanda karakteristik
kondisi sosial budaya yaitu: Tujuan pendidikan pada waktu itu dirumuskan untuk
mendidik warga negara yang sejati. Dengan kata lain,
1. Berlangsung penjajahan kolonialisme tujuan pendidikan pada masa itu ditekankan pada
2. Monopoli hasil pertanian penanaman semangat patriotisme, karena pada saat
3. Stratifikasi sosial itu negara dan bangsa Indonesia sedang mengalami
perjuangan fisik dan sewaktu-waktu pemerintah
     Namun dengan semakin sadarnya bangsa kolonial Belanda masih mencoba untuk menjajah
Indonesia akan makna nasional dan kemerdekaan kembali negara Indonesia.
lahirlah berbagai pergerakan dalam jalur politik
dan pendidikan. Kondisi pendidikan dapat Kurikulum pasca kemerdekaan kemerdekaan saat itu
dibedakan menjadi dua, yaitu pendidikan yang diberi nama Leer Plan dalam bahasa Belanda artinya
dilaksanakan oleh pemerintah kolonial belanda Rencana Pelajaran, lebih terkenal ketimbang
sesuai kepentingan penjajahan dan pendidikan kurikulum 1947. Pada saat itu, kurikulum pendidikan
yang dilaksanakan oleh kaum pergerakan sebagai di Indonesia masih dipengaruhi sitem pendidikan
sarana perjuangan demi mencapai kemerdekaan. kolonial Belanda dan Jepang.
Ciri-ciri pendidikan zaman itu adalah minimnya
partisipasi bagi rakyat hanya untuk bangsa
belanda dan putera golongan priayi, pendidikan
bertujuan untuk menghasilkan tenaga kerja murah
atau pegawai rendahan.
     Pendidikan kaum pergerakan sebagai sarana
perjuangan kemerdekaan, antara lain :

 Tahun 1908 Budi utomo menjelaskan


bahwa tujuan perkumpulan adalah untuk
kemajuan yang selaras buat negeri dan
bangsa. Dalam bidang pendidikan
mendirikan Sekolah Sentral di Solo dan
Yogyakarta yaitu Kweekschool.
 Tahun 1912 K.H. Ahmad Dahlan
mendirikan Muhammadiyah
 Tahun 1915 didirikan Trikora Dharmo,
dan selanjutnya berdiri berbagai
perkumpulan pemuda hingga terwujudnya
sumpah pemuda 1928.
 Tahun 1922 Ki Hajar Dewantara
mendirikan Perguruan Tamansiswa.
 Tahun 1926 Muhamad Safei mendirikan
INS (Indonesisch Nederland School)

     Dari sini pergerakan nasional melahirkan


kesadaran mengenai pentingnya peranan
pendidikan nasional dalam mempersiapkan
kelahiran negara nasional. Ciri pendidikan
nasional :

1. Bersifat nasionalistik dan sangat anti


kolonialis
2. Berdiri sendiri atau percaya kepada
kemampuan sendiri
3. Pengakuan kepada eksistensi perguruan
swasta sebagai perwujudan harga diri
yang tinggi dan kebhinekaan masyarakat
Indonesia.

- Pendidikan Masa Kedudukan Jepang

     Bangsa Indonesia berada pada kekuasaan


pendudukan militerisme, implikasinya dalam
bidang pendidikan di Indonesia sebagai berikut :

 Tujuan dan isi pendidikan diarahkan demi


kepentingan perang Asia Timur Raya
 Hilangnya sistem dualisme dalam
pendidikan. Terdapat jenjang sekolah :
Sekolah Rakyat, Sekolah Menengah,
Sekolah Menengah Tinggi, dan Perguruan
Tinggi.
 Sistem pendidikan menjadi lebih
merakyat.

2. EKONOMI Seperti yang kita tahu bahwa sebelum penjajah Pada masa pasca kemerdekaan antara tahun 1945
masuk ke Indonesia, sistem ekonomi Indonesia sampai 1950, kondisi ekonomi Indonesia sangat
pada saat itu sangat didominasi oleh dunia buruk.  Terjadi hiperinflasi atau kenaikan harga-harga
Pertanian dan Monokultural dimana Padi banyak barang secara ekstrem. Salah satu penyebab inflasi
diproduksi di Pulau Jawa sedangkan rempah- yakni beredarnya lebih dari satu mata uang secara
rempah banyak diproduksi di Maluku. Selain itu, tidak terkendali.  Saat itu, pemerintah RI menyatakan
dengan kekayaan alam yang melimpah, tidak sulit terdapat tiga mata uang yang berlaku di wilayah
warga Indonesia saat itu untuk memanfaatkan Republik Indonesia. Mata uang De Javasche Bank
hasil yang ada baik di lautan, hutan dan dunia (DJB), mata uang pemerintah Hindia Belanda, dan
tambang. mata uang pendudukan Jepang diakui dan digunakan
bersamaan.  Belum selesai di situ, pada tanggal 6
Ketika para penjajah eropa memasuki Indonesia, Maret 1946, panglima AFNEI yang baru, Letnan
maka saat itulah dikenal dengan istilah “Periode Jenderal Sir Montagu Stopford mengumumkan
Kolonialisme”. Pada saat itu pula perubahan berlakunya mata uang NICA di daerah yang
pandangan mengenai sistem ekonomi ditempati Sekutu.  Munculnya uang NICA ini sebagai
berdasarkan agraris (pertanian) beralih menjadi pengganti uang Jepang yang nilainya sudah sangat
sistem ekonomi Industri. Dengan berubahnya merosot.  Begitu pemerintah RI mengetahui hal
perkonomian menuju industrialisasi, maka tersebut, melalui Perdana Menteri Syahrir, mereka
banyak sekali kebutuhan akan teknologi buatan memproses tindakan Jepang yang dianggap sudah
Eropa yang dipakai saat itu karena dilakukan melanggar persetujuan. Persetujuan tersebut berisikan
dalam skala besar. Dari periode inilah akhirnya bahwa tidak akan muncul mata uang baru apabila
pemahaman kapitalisme dan liberaisme menyebar belum ada penyelesaian politik mengenai status
di Negara Indonesia dimana hak kepemilikan Indonesia.
diatur oleh pemilik modal dan pemilik teknologi
sehingga tidak heran kemiskinan meningkat
drastis di kalangan pribumi saat itu.
kondisi sosial masyarakat pribumi pada masa Setelah Indonesia merdeka, semua bentuk
penjajahan Belanda dan Jepang di Indonesia. diskriminasi rasial dihapus dan semua masyarakat
Secara hirarkis, tingkatan sosial pada masa Indonesia memiliki hak dan kewajiban yang sama di
penjajahan Belanda dari atas ke bawah terdiri dalam semua bidang.
atas; masyarakat Belanda, bangsawan Indonesia,
dan paling bawah tukang kuli dan buruh. Dalam
3. SOSIAL hal pendidikan contohnya, sekolah dibagi
menjadi tiga jenis (rendah, menengah dan tinggi)
dan lebih ditekankan kepada kalangan priyayi.
Berkuasanya Belanda dan Jepang di Indonesia Berkurangnya budaya Belanda dan Jepang seiring
menyebabkan terjadinya akulturasi budaya yang berjalannya waktu. Kedudukan masyarakat mulai
dapat ditemukan pada bentuk bangunan- sejajar. Tidak ada tingkatan-tingkatan tertentu dalam
bangunan yang ada di Indonesia, penggunaan masyarakat. Seperti antara bangsawan dan rakyat
4. BUDAYA bahasa Belanda dan Jepang dalam beberapa biasa. Meskipun masih ada yang menerapkan budaya
kalangan di awal kemerdekaan Indonesia dan tersebut karena memang sudah ada sebelum masa
adaptasi beberapa kebiasaan Belanda dan Jepang penjajahan Belanda dan Jepang.
dalam hal berpakaian maupun pola pikir
masyarakat Indonesia.
Dengan datangnya pedagang-pedagang barat ke Agama islam tetap berkembang di Indonesia, namun
Indonesia yang berbeda watak dengan pedagang- berdampingan dengan agama lain yang dibawa oleh
pedagang Arab, Persia, dan India yang beragama para penjajah masuk ke Indonesia
islam, kaum pedagang barat yang beragama
Kristen melakukan misinya dengan kekerasan
terutama dagang teknologi persenjataan mereka
yang lebih ungggul daripada persenjataan
5. AGAMA
Indonesia. Tujuan mereka adalah untuk
menaklukkan kerajaan-kerajaan islam di
sepanjang pesisir kepulauan nusantara. Pada
mulanya mereka datang ke Indonesia untuk
menjalin hubungan dagang, karena Indonesia
kaya dengan rempah-rempah, kemudian mereka
ingin memonopoli perdagangan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai