2. EKONOMI Seperti yang kita tahu bahwa sebelum penjajah Pada masa pasca kemerdekaan antara tahun 1945
masuk ke Indonesia, sistem ekonomi Indonesia sampai 1950, kondisi ekonomi Indonesia sangat
pada saat itu sangat didominasi oleh dunia buruk. Terjadi hiperinflasi atau kenaikan harga-harga
Pertanian dan Monokultural dimana Padi banyak barang secara ekstrem. Salah satu penyebab inflasi
diproduksi di Pulau Jawa sedangkan rempah- yakni beredarnya lebih dari satu mata uang secara
rempah banyak diproduksi di Maluku. Selain itu, tidak terkendali. Saat itu, pemerintah RI menyatakan
dengan kekayaan alam yang melimpah, tidak sulit terdapat tiga mata uang yang berlaku di wilayah
warga Indonesia saat itu untuk memanfaatkan Republik Indonesia. Mata uang De Javasche Bank
hasil yang ada baik di lautan, hutan dan dunia (DJB), mata uang pemerintah Hindia Belanda, dan
tambang. mata uang pendudukan Jepang diakui dan digunakan
bersamaan. Belum selesai di situ, pada tanggal 6
Ketika para penjajah eropa memasuki Indonesia, Maret 1946, panglima AFNEI yang baru, Letnan
maka saat itulah dikenal dengan istilah “Periode Jenderal Sir Montagu Stopford mengumumkan
Kolonialisme”. Pada saat itu pula perubahan berlakunya mata uang NICA di daerah yang
pandangan mengenai sistem ekonomi ditempati Sekutu. Munculnya uang NICA ini sebagai
berdasarkan agraris (pertanian) beralih menjadi pengganti uang Jepang yang nilainya sudah sangat
sistem ekonomi Industri. Dengan berubahnya merosot. Begitu pemerintah RI mengetahui hal
perkonomian menuju industrialisasi, maka tersebut, melalui Perdana Menteri Syahrir, mereka
banyak sekali kebutuhan akan teknologi buatan memproses tindakan Jepang yang dianggap sudah
Eropa yang dipakai saat itu karena dilakukan melanggar persetujuan. Persetujuan tersebut berisikan
dalam skala besar. Dari periode inilah akhirnya bahwa tidak akan muncul mata uang baru apabila
pemahaman kapitalisme dan liberaisme menyebar belum ada penyelesaian politik mengenai status
di Negara Indonesia dimana hak kepemilikan Indonesia.
diatur oleh pemilik modal dan pemilik teknologi
sehingga tidak heran kemiskinan meningkat
drastis di kalangan pribumi saat itu.
kondisi sosial masyarakat pribumi pada masa Setelah Indonesia merdeka, semua bentuk
penjajahan Belanda dan Jepang di Indonesia. diskriminasi rasial dihapus dan semua masyarakat
Secara hirarkis, tingkatan sosial pada masa Indonesia memiliki hak dan kewajiban yang sama di
penjajahan Belanda dari atas ke bawah terdiri dalam semua bidang.
atas; masyarakat Belanda, bangsawan Indonesia,
dan paling bawah tukang kuli dan buruh. Dalam
3. SOSIAL hal pendidikan contohnya, sekolah dibagi
menjadi tiga jenis (rendah, menengah dan tinggi)
dan lebih ditekankan kepada kalangan priyayi.
Berkuasanya Belanda dan Jepang di Indonesia Berkurangnya budaya Belanda dan Jepang seiring
menyebabkan terjadinya akulturasi budaya yang berjalannya waktu. Kedudukan masyarakat mulai
dapat ditemukan pada bentuk bangunan- sejajar. Tidak ada tingkatan-tingkatan tertentu dalam
bangunan yang ada di Indonesia, penggunaan masyarakat. Seperti antara bangsawan dan rakyat
4. BUDAYA bahasa Belanda dan Jepang dalam beberapa biasa. Meskipun masih ada yang menerapkan budaya
kalangan di awal kemerdekaan Indonesia dan tersebut karena memang sudah ada sebelum masa
adaptasi beberapa kebiasaan Belanda dan Jepang penjajahan Belanda dan Jepang.
dalam hal berpakaian maupun pola pikir
masyarakat Indonesia.
Dengan datangnya pedagang-pedagang barat ke Agama islam tetap berkembang di Indonesia, namun
Indonesia yang berbeda watak dengan pedagang- berdampingan dengan agama lain yang dibawa oleh
pedagang Arab, Persia, dan India yang beragama para penjajah masuk ke Indonesia
islam, kaum pedagang barat yang beragama
Kristen melakukan misinya dengan kekerasan
terutama dagang teknologi persenjataan mereka
yang lebih ungggul daripada persenjataan
5. AGAMA
Indonesia. Tujuan mereka adalah untuk
menaklukkan kerajaan-kerajaan islam di
sepanjang pesisir kepulauan nusantara. Pada
mulanya mereka datang ke Indonesia untuk
menjalin hubungan dagang, karena Indonesia
kaya dengan rempah-rempah, kemudian mereka
ingin memonopoli perdagangan tersebut.