Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Pergerakan nasionalis untuk mendukung kemerdekaan Indonesia dari Kerajaan
Belanda, seperti Budi Utomo, Partai Nasional Indonesia, Sarekat Islam dan Partai
Komunis Indonesia tumbuh dengan cepat di pertengahan a b a d   k e -
20. Budi Utomo, Sarekat Islam dan gerakan nasional lainnyamempr
a k a r s a i   s t r a t e g i   k e r j a   s a m a   d e n g a n   m e n g i r i m   w a k i l   m e r e k a   k e Volks
r a a d   ( d e w a n   r a k y a t )   d e n g a n   h a r a p a n   I n d o n e s i a   a k a n   d i b e r i k a n   h a k   memerin
tah diri sendiri tanpa campur tangan Kerajaan Belanda. Sedangkan
gerakan nasionalis lainnya memilih cara nonkooperatif dengan menuntut
kebebasan pemerintahan Indonesia sendiri dari Belanda. Pemimpin Gerakan
nonkooperatif ini adalah Soekarno dan Mohammad Hatta, dua oran
g mahasiswa nasionalis yang kelak menjadi presiden dan
w a k i l   p r e s i d e n  pertama. Pergerakan ini dimudahkan dengan adanya kebijakan Politik Etis
yang dijalankan oleh Belanda.Pendudukan Indonesia oleh Jepang selama tiga setengah
tahun masa Perang Dunia Kedua merupakan faktor penting untuk revolusi
berikutnya.B e l a n d a   h a n y a   m e m i l i k i   s e d i k i t   k e m a m p u a n   u n t u k   m e m p e r
t a h a n k a n  penjajahan di Hindia Belanda. Hanya dalam waktu tiga bulan, Jepang berhasil
menguasai Sumatra. Jepang kemudian berusaha untuk mengambil hati kaum
nasionalis dengan menjanjikan kemerdekaan
u n t u k   I n d o n e s i a   d a n mengizinkan penggunaan bahasa Indonesia di ruang publik. Ini
menimbulkan lahirnya organisasi-organisasi perjuangan di seluruh negeri. Ketika Jepang
berada di ambang kekalahan perang, Belanda Kembali untuk merebut kembali bekas
koloni mereka. Pada 7 September 1944, Perdana Menteri Jepang Kuniaki Koiso
menjanjikan kemerdekaan kepada Indonesia,walaupun tidak menetapkan tanggal resmi.

1
B.Rumusan Masalah

Yang menjadi rumusan masalah pada penyusunan makalah ini antara lain:
1.Apa yang dimaksud dengan Revolusi Indonesia?
2.Peristiwa apa saja yang terjadi selama Revolusi Indonesia?
3.Apa dampak dari terjadinya Revolusi Indonesia?

C.Tujuan Penulisan

Penyusunan makalah ini bertujuan

1. untuk mempelajari tentang Revolusi Indonesia, mulai dari maksud dari revolusi tersebut,
peristiwa-peristiwa yang terjadi selama revolusi, hingga dampak dari terjadinya Revolusi
Indonesia

2 .  memperluas wawasan dan pengetahuan bagi penulis dan pembacanya.

3 . memberi sumbangan pemikiran baik berupa konsep teoritis maupun praktis.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A.Pengertian Revolusi Nasional Indonesia


Revolusi Nasional Indonesia adalah sebuah konflik bersenjata dan
pertentangan diplomasi antara Republik Indonesia yang baru lahir melawan
Kerajaan Belanda yang dibantu oleh pihak Sekutu, diwakili oleh
I n g g r i s . Rangkaian peristiwa ini terjadi mulai dari proklamasi kemerdekaan Indonesia pada
tanggal 17 Agustus 1945 hingga pengakuan kemerdekaan Indonesia oleh
Kerajaan Belanda pada 29 Desember 1949. Meskipun demikian, gerakan
revolusi itu sendiri telah dimulai pada tahun 1908, yang saat ini diperingati sebagai
tahun dimulainya kebangkitan nasional Indonesia.Selama sekitar empat tahun, beberapa
peristiwa berdarah terjadi secara
sporadis. Selain itu, terdapat pula pertikaian politik serta dua intervensi
internasional. Dalam peristiwa ini, pasukan Belanda hanya mampu menguasai k o t a -
k o t a   b e s a r   d i   p u l a u   J a w a d a n   S u m a t r a ,   t e t a p i   g a g a l   m e n g a m b i l   a l i h kendali
di desa dan daerah pinggiran. Karena sengitnya perlawanan bersenjata serta perjuangan
diplomatik, Belanda berhasil dibuat tertekan untuk mengakui kemerdekaan Indonesia.Revolusi
ini berujung pada berakhirnya pemerintahan kolonial Hindia Belanda dan
mengakibatkan perubahan struktur sosial di Indonesia; kekuasaan r a j a -
raja mulai dikurangi atau dihilangkan. Peristiwa ini dikenal dengan
“revolusi sosial” , yang terjadi di beberapa bagian di pulau Sumatra.

3
B.Proklamasi Kemerdekaan.
Pada akhir bulan Agustus 1945, pemerintahan republikan telah berdiri di
Jakarta. Kabinet Presidensial dibentuk, dengan Soekarno sendiri sebagai
ketuanya. Hingga pemilihan umum digelar, Komite Nasional Indonesia Pusat
dibentuk untuk membantu Presiden dan bertindak hampir sebagai badan
legislatif. Komite serupa juga dibentuk di tingkat provinsi dan
kabupaten.Mendengar berita pembentukan pemerintah pusat di Jakarta, beberapa
raja m e n y a t a k a n   m e n g g a b u n g k a n   d i r i   d e n g a n   I n d o n e s i a .   S e m e n t a r a
b e b e r a p a lainnya belum menyatakan sikap atau menolak mentah-mentah, terutama
yang pernah didukung oleh pemerintah Belanda.
Khawatir Belanda akan berusaha merebut Kembali kekuasaan di
Indonesia, pemerintah yang baru dibentuk tersebut
d e n g a n   c e p a t menyelesaikan persoalan administrasi. Saat itu, pemerintahan
masih sangat terpusat di pulau Jawa, sementara kontak ke luar pulau masih sangat
sedikit .P a d a 1 4 N o v e m b e r 1 9 4 5 , S u t a n S j a h r i r m e n j a d i p e r d a n a m e n t e r i
p e r t a m a mengetuai kabinet Sjahrir
Beberapa minggu setelah Jepang menyerah, Giyugun dan Heiho
dibubarkan oleh pemerintah Jepang. Struktur komando dan keanggotaan
PETA dan Heiho pun hilang. Karena itu, pasukan republikan yang mulai
tumbuh di bulan September, tetapi lebih banyak berupa kelompok-kelompok kecil milisi pemuda
yang tidak terlatih, yang biasanya dipimpin oleh seorang pemimpin
karismatik. Ketiadaan struktur militer yang patuh pada pemerintah pusat menjadi masalah utama 
revolusi kala itu. Dalam masa awal pembentukan struktur militer, perwira Indonesia yang dilatih
Jepang mendapat pangkat yang lebih tinggi dibanding perwira yang dilatih oleh Belanda. Pada
12 November 1945, dalam sebuah konferensi antar panglima-panglima divisi
militer di Yogyakarta seorang mantan guru sekolah berumur 30
t a h u n  bernama Sudirman terpilih menjadi panglima Tentara Keamanan Rakyat, bergelar
"Panglima Besar".

4
C. Sistem Presidensial Menuju Parlementer
Pernyataan van Mook untuk tidak berunding dengan Soekarno adalah
salah satu faktor yang memicu perubahan system
p e m e r i n t a h a n   d a r i  presidensial menjadi parlementer. Gelagat ini sudah
terbaca oleh pihak Republik Indonesia, karena itu sehari sebelum kedatangan Sekutu, tanggal
14 November 1945, Soekarno sebagai kepala pemerintahan republik diganti oleh Sutan Sjahrir
yang seorang sosialis dianggap sebagai figur yang tepat untuk dijadikan ujung
tombak diplomatik, bertepatan dengan naik daunnya partaisosialis di Belanda.
Terjadinya perubahan besar dalam sistem
pemerintahan Republik I n d o n e s i a   ( d a r i   s i s t e m
P r e s i d e n s i i l   m e n j a d i   s i s t e m   P a r l e m e n t e r ) memungkinkan
perundingan antara pihak RI dan Belanda. Dalam pandangan Inggris dan Belanda, Sutan
Sjahrir dinilai sebagai seorang moderat, seorang intelek, dan seorang yang telah
berperang selama pemerintahan Jepang.Ketika Syahrir mengumumkan kabinetnya, 15 November
1945, Letnan Gubernur Jendral van Mook mengirim kawat kepada Menteri Urusan
TanahJajahan (Minister of Overseas Territories, Overzeese Gebiedsdelen ),
J.H.A.L o g e m a n n ,   y a n g   b e r k a n t o r   d i   D e n   H a a g :   " M e r e k a
sendiri [Sjahrir dan
Kabinetnya] dan bukan Soekarno yang bertanggung jawab atas jalannya
keadaan". Logemann sendiri berbicara pada siaran radio BBC tanggal 28
November 1945, "Mereka bukan kolaborator seperti Soekarno, presiden mereka, kita tidak akan
pernah dapat berurusan dengan Dr Soekarno, kita
akan berunding dengan Sjahrir". Tanggal 6 Maret 1946 kepada Van Mook, Loge mann bahkan
menulis bahwa Soekarno adalah persona non grata.
P i h a k   R e p u b l i k   I n d o n e s i a   m e m i l i k i   a l a s a n   p o l i t i s   u n t u k   m e n g u b a h sistem
pemerintahan dari Presidensiil menjadi Parlementer, karena seminggu
sebelum perubahan pemerintahan itu, Den Haag
m e n g u m u m k a n   d a s a r   rencananya.

5
Ir Soekarno menolak hal ini, sebaliknya Sjahrir
mengumumkan pada tanggal 4 Desember 1945 bahwa pemerintahnya menerima  tawaran ini
dengan syarat pengakuan Belanda atas Republik Indonesia.

D. Republik di Yogyakarta

Menjelang berakhirnya tahun 1945, situasi keamanan ibu kota Jakarta (saat itu
masih disebut Batavia) makin memburuk dengan terjadinya saling serang antara
kelompok pro-kemerdekaan dan kelompok pro-Belanda. Ketua Komisi Nasional Jakarta,
Mr. Mohammad Roem mendapat serangan fisik.Demikian pula, Perdana Menteri
Syahrir dan Menteri Penerangan Mr. Amir Sjarifuddin juga nyaris dibunuh simpatisan
Belanda (NICA). Karena itu pada
tanggal 1 Januari 1946, Presiden Soekarno memberikan perintah rahasia
kepada Balai Yasa Manggarai untuk segera menyiapkan rangkaian kereta api
demi menyelamatkan para petinggi negara. Pada tanggal 3 Januari 1946
diputuskan bahwa Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Hatta
b e s e r t a  beberapa Menteri/staf dan keluarganya meninggalkan Jakarta dan pindah ke
Yogyakarta sekaligus pula memindahkan ibu kota; meninggalkan Perdana Menteri
Sutan Syahrir dan kelompok yang bernegosiasi dengan Belanda di Jakarta.
Perpindahan dilakukan menggunakan kereta api berjadwal khusus,sehingga disebut
sebagai KLB (Kereta Luar Biasa).Perjalanan KLB ini menggunakan lokomotif uap
nomor C2849 bertipe C28 buatan pabrik Henschel, Jerman, dengan rangkaian
kereta inspeksi yang biasa digunakan untuk Gubernur Jenderal Hindia Belanda, yang di
sediakan o l e h   D j a w a t a n   K e r e t a   A p i   ( D K A )

6
. R a n g k a i a n   t e r d i r i   d a r i   d e l a p a n   k e r e t a , mencakup satu kereta bagasi, dua kereta
penumpang kelas 1 dan 2, satu kereta makan, satu kereta tidur kelas 1, satu kereta tidur kelas 2,
satu kereta inspeksi untuk presiden, dan satu kereta inspeksi untuk wakil presiden. Masinis
adalah Kusen, juruapi (stoker) Murtado dan Suad, serta pelayan KA Sapei. Perjalanan diawali
sore hari, dengan KLB langsir dari Stasiun Manggarai menuju Halte
Pegangsaan (sekarang sudah dibongkar) dan kereta api berhenti
t e p a t   d i  belakang kediaman resmi presiden di Jalan Pegangsaan Timur 56. Setelah
lima belas menit embarkasi, KLB berangkat ke Stasiun
M a n g g a r a i   d a n memasuki jalur 6. Kereta api melanjutkan perjalanan ke
Jatinegara dengan k e c e p a t a n   2 5   k m   p e r   j a m .   K L B
berhenti di Stasiun Jatinegara menunggu
signal aman dari Stasiun Klender. Menjelang pukul 19 KLB melanjutkan
perjalanan dengan lampu di matikan dan kecepatan lambat agar tidak
menarik  perhatian pencegat kereta api yang marak di wilayah itu. Barikade gerbong kosong juga
diletakkan untuk menutupi jalur rel dari jalan raya yang sejajar di sebelahnya.Selepas Setasiun
Klender, lampu KLB dinyalakan kembali dan kereta api melaju dengan kecepatan
maksimum 90 km per jam. Pada pukul 20:00 KLB berhenti di Stasiun Cikampek.
Pada pukul 01 tanggal 4 Januari 1946 KLB6
berhenti di Stasiun Purwokerto, dan kemudian melanjutkan perjalanan hingga tiba pada pukul
07:00 di Stasiun Yogyakarta.

7
E.Euforia Revolusi
Sebelum berita tentang, proklamasi kemerdekaan Indonesia menyebar ke pulau-
pulau lain, banyak masyarakat Indonesia yang jauh dari ibu kota
Jakarta tidak percaya. Saat berita mulai menyebar, banyak dari
o r a n g Indonesia datang untuk menyatakan diri mereka sebagai pro-republik, dan
suasana revolusi menyapu seluruh negeri. Kekuatan luar di dalam negeri telah
menyingkir, seminggu sebelum tentara Sekutu masuk ke Indonesia, dan
Belanda telah mulai melemah kekuatannya dikarenakan perang. Di sisi
lain, pasukan Jepang, sesuai dengan ketentuan diminta untuk menyerah dan meletakkan senjata,
dan juga menjaga ketertiban umum. K e v a k u m a n   k e k u a s a a n   s e l a m a   b e r m i n g g u -
m i n g g u   s e t e l a h   J e p a n g menyerah menciptakan suasana ketidak pastian di dalam politik
Indonesia saat
itu, tetapi hal ini menjadi suatu kesempatan bagi rakyat. Banyak pemuda
Indonesia bergabung dengan kelompok perjuangan pro-republik dan laskar-laskar.
Laskar-laskar yang paling terorganisir antara lain kelompok PETA dan Heiho yang dibentuk
oleh Jepang. Namun pada saat itu laskar-laskar rakyat berdiri sendiri dan koordinasi
perjuangan cukup kacau. Pada minggu-minggu pertama, tentara Jepang menarik diri dari
daerah perkotaan untuk menghindari konfrontasi dengan rakyat.Pada bulan September 1945,
pemerintah republik yang dibantu laskar rakyat
telah mengambil alih kendali atas infrastruktur-infrastruktur utama,
termasuk stasiun kereta api dan trem di kota-kota besar di Jawa. 
U n t u k   menyebarkan pesan-pesan revolusioner, para pemuda mendirikan stasiun radiodan
koran, serta grafiti yang penuh dengan sentimen nasionalis. Di sebagian besar pulau-
pulau di Indonesia, komite perjuangan dan laskar-laskar milisi dibentuk. Koran kaum republik
dan jurnal-jurnal perjuangan terbit di Jakarta,Yogyakarta dan Surakarta, yang bertujuan
memupuk generasi penulis yang dikenal sebagai Angkatan 45.
Para pemimpin republik berjuang untuk menyatukan sentiment yang
menyebar di masyarakat, karena ada beberapa kelompok yang menginginkan revolusi fisik,
dan yang lain lebih memilih menggunakan cara pendekatan damai.

8
Beberapa pemimpin seperti Tan Malaka dan pemimpin kiri lainnya
menyebarkan gagasan bahwa revolusi harus dipimpin oleh para
pemuda .Soekarno dan Hatta, sebaliknya, lebih tertarik dalam
p e r e n c a n a a n   s e b u a h  pemerintahan dan lembaga-lembaga negara untuk mencapai kemerdek
aan melalui diplomasi. Massa pro-revolusi melakukan demonstrasi di kota-
kota besar, salah satunya dipimpin Tan Malaka di Jakarta dan diikuti lebih dari
200,000 orang.Tetapi aksi ini yang akhirnya berhasil dipadamkan oleh
Soekarno-Hatta, karena mengkhawatirkan pecahnya aksi-aksi kekerasan.Pada September 1945,
banyak pemuda Indonesia yang menyatakan diri"siap mati untuk kemerdekaan 100%"
karna tidak dapat menahan kesabaran mereka. Pada saat itu, penculikan kaum
"nonpribumi" - interniran Belanda, orang-orang Eurasia, Maluku dan Tionghoa -
sangat umum terjadi, karena mereka dianggap sebagai mata-mata. Kekerasan menyebar dari
seluruh negeri,sementara pemerintah pusat di Jakarta terus menyerukan kepada para pemuda
agar dapat tenang. Namun, pemuda yang mendukung perjuangan bersenjata
memandang pimpinan yang lebih tua sebagai para "pengkhianat revolusi"
yang pada akhirnya sering menyebabkan meletusnya konflik
i n t e r n a l   d i kalangan masyarakat sipil.

F.Kedatangan Sekutu dan NICA


Pihak Belanda menuduh Soekarno dan Hatta berkolaborasi dengan
Jepang dan mencela bahwa kemerdekaan Indonesia merupakan hasil dari
fasisme Jepang. Pemerintahan Hindia Belanda telah menerima sepuluh juta dolar
dari Amerika Serikat untuk mendanai usaha pengembalian Indonesia sebagai jajahan
mereka kembali.Meskipun begitu, situasi Belanda pada saat itu lemah setelah
diamuk Perang Dunia Kedua di Eropa dan baru bisa mengatur kembali militernya pada awal
1946. Jepang dan kekuatan sekutu lainnya enggan menjadi pelaksana tugas
pemerintahan di Indonesia. Sementara Amerika Serikat sedang
fokus bertempur di kepulauan Jepang, Indonesia diletakkan di bawah kendali seorang
laksamana dari Angkatan Laut Britania Raya, Laksamana Earl Louis
Mountbatten, Panglima Tertinggi Sekutu untuk Komando Asia Tenggara. Enklaf-
enklaf Sekutu muncul di Kalimantan, Morotai, dan beberapa bagian di
Irian Jaya; para pegawai sipil Belanda telah kembali ke daerah-
d a e r a h tersebut. Di area yang dikuasai angkatan laut Jepang, kedatangan pasukan
Sekutu segera saja menghentikan aksi-aksi revolusioner, dimana tantara
Australia (diikuti pasukan Belanda dan pegawai-pegawai sipilnya), dengan
cepat menguasai daerah-daerah yang sebelumnya dikuasai Jepang, kecuali Bali dan
Lombok. Karena tidak adanya perlawanan berarti, dua divisi tantara
Australia dengan mudah menguasai beberapa daerah di
b a g i a n   T i m u r   Indonesia. Inggris ditugaskan untuk mengatur kembali jalannya
pemerintahan sipil
di Jawa. Belanda mengambil kesempatan ini untuk menegakkan Kembali
pemerintahan kolonial lewat NICA dan terus mengklaim kedaulatan atas Indonesia. Meskipun
begitu, tentara Persemakmuran belum mendarat di Jawa
sampai September 1945. Tugas mendesak
L o r d   M o u n t b a t t e n   a d a l a h  pemulangan 300,000 orang Jepang dan membebaskan
para tawanan perang.

10
Ia t i d a k   i n g i n   ( d a n   t i d a k   b e r d a y a )   u n t u k   m e m p e r j u a n g k a n
p e n g e m b a l i a n Indonesia pada Belanda. Tentara Inggris pertama kali mendarat di
Medan, P a d a n g ,   P a l e m b a n g ,   S e m a r a n g   d a n   S u r a b a y a   p a d a   b u l a n
Oktober. Dalam usaha menghindari bentrokan dengan orang-
o r a n g   I n d o n e s i a ,   k o m a n d a n  pasukan Inggris Letjen Sir Philip Christison,
mengirim para prajurit Belanda yang dibebaskan ke Indonesia Timur, dimana
pendudukan kembali Belanda berlangsung mulus. Tensi memuncak saat tentara Inggris
memasuki Jawa dan
Sumatra; bentrokan pecah antara kaum republikan melawan para "musuh
negara", seperti tawanan Belanda, KNIL, orang Tionghoa, orang-orang Indo dan
warga sipil Jepang. Terdapat berbagai pertempuran yang terjadi pada saat masuknya Sekutu d a n
NICA ke Indonesia, yang saat itu baru menyatakan
k e m e r d e k a a n n y a . Pertempuran yang terjadi di antaranya adalah:
1.Pertempuran Bojong Kokosan, di Bojong Kokosan,
S u k a b u m i   p a d a   9 Desember 1945, dipimpin Letkol (TKR) Eddie Sukardi.
2.Pertempuran Lima Hari, di Semarang pada 15-19 Oktober 1945 (melawan Jepang).
3.Peristiwa 10 November, di daerah Surabaya pada 10
N o v e m b e r   1 9 4 5 , dipimpin Kolonel (TKR) Sungkono.
4.Pertempuran Medan Area, di daerah Medan dan
s e k i t a r n y a   p a d a   1 0 Desember 1945 - 10 Agustus 1946, dipimpin oleh Kolonel (TKR)
Achmad Tahir.

5.Palagan Ambarawa, di daerah Ambarawa,
S e m a r a n g   p a d a   1 2 - 1 5 Desember 1945, dipimpin Kolonel (TKR) Sudirman.
6.Pertempuran Lengkong, di daerah Lengkong, Serpong pada 25
J a n u a r i 1946, dipimpin oleh Mayor (TKR) Daan Mogot.
7.Bandung Lautan Api, di daerah Bandung pada 23
M a r e t   1 9 4 6 ,   a t a s  perintah Kolonel (TRI) A.H. Nasution.

11
8.Pertempuran Selat Bali, di Selat Bali pada April, dipimpin oleh Kapten
Laut (TRI) Markadi.

9.Pertempuran Margarana, di Margarana, Tabanan, Bali pada 20 November 1946,


dipimpin oleh Letkol (TRI) I Gusti Ngurah Rai.

10.Pembantaian Westerling, di Sulawesi Selatan pada 11 Desember 1946-10 Februari


1947, akibat dari perburuan terhadap Wolter Monginsidi.

11.Pertempuran Lima Hari Lima Malam, di Palembang pada 1-5


J a n u a r i 1947, dipimpin oleh Kolonel (TRI) Bambang Utojo.

12.Pertempuran Laut Cirebon, di Cirebon pada 7 Januari 1947, dipimpin oleh Kapten Laut (TRI)
Samadikun.

13.Pertempuran Laut Sibolga, di Sibolga pada 12 Mei 1947, dipimpin oleh Letnan II


Laut (TRI) Oswald Siahaan.

14.Agresi Militer I pada 21 Juli-5 Agustus 1947.

15.Pembantaian Rawagede di Rawagede, Karawang pada 9 Desember 1947, akibat


dari perburuan terhadap Kapten (TNI) Lukas Kustarjo.
16.Agresi Militer II pada 19–20 Desember 1948.
17.Serangan Umum 1 Maret 1949, di Yogyakarta pada 1
M a r e t   1 9 4 9 , dipimpin oleh Letkol (TNI) Suharto.
18.Serangan Umum Surakarta, di Surakarta pada 7-10 Agustus 
1 9 4 9 , dipimpin oleh Letkol (TNI) Slamet Rijadi.

12
G.Revolusi Sosial
Revolusi sosial yang terjadi setelah proklamasi berupa penentangan
terhadap pranata sosial Indonesia yang terlanjur terbentuk pada
m a s a  penjajahan Belanda, dan terkadang juga merupakan hasil kebencian terhadap
kebijakan pada masa penjajahan Jepang. Di seluruh negara,
m a s y a r a k a t  bangkit melawan kekuasaan aristokrasi dan kepala daerah dan mencoba
untuk m e n d o r o n g   p e n g u a s a a n   l a h a n   d a n   s u m b e r   d a y a   a l a m
a t a s   n a m a   r a k y a t . Kebanyakan revolusi sosial ini berakhir dalam waktu 
s i n g k a t ,   d a n   d a l a m kebanyakan kasus gagal terjadi.Kultur kekerasan dalam konflik
yang dalam memecah belah negara ini s a a t d a l a m   p e n g u a s a a n
B e l a n d a   s e r i n g   k a l i   t e r u l a n g   d i   p a r u h   a k h i r   a b a d kedua puluh. Istilah revolusi
sosial banyak digunakan untuk aktivitas berdarah
yang dilakukan kalangan kiri yang melibatkan baik niat altruistik, untuk m
engatur revolusi sosial sebenarnya, dengan ekspresi balas dendam,
kebencian, dan pemaksaan kekuasaan. Kekerasan adalah salah satu dari sekian banyak hal yang
dipelajari rakyat selama masa penjajahan Jepang, dan tokoh-tokoh yang diidentifikasi
sebagai tokoh feodal, antara lain para raja, bupati,
atau kadang sekadar orang-orang kaya, sering kali menjadi 
s a s a r a n  penyerangan, kadang disertai pemenggalan, serta pemerkosaan juga sering
menjadi senjata untuk melawan wanita-wanita 
f e u d a l .   D i   d a e r a h   p e s i s i r   Sumatra dan Kalimantan yang dikuasai kesultanan, misalnya,
para sultan dan mereka yang mendapat kekuasaan dari Belanda, langsung mendapat
serangan begitu pemerintahan Jepang angkat kaki. Penguasa sekuler Aceh, yang menjadi basis
kekuasaan Belanda, turut dieksekusi, meskipun kenyataannya kebanyakan daerah
kekuasaan kesultanan di Indonesia telah kembali jatuh ketangan Belanda.Kebanyakan orang
Indonesia pada masa ini hidup dalam ketakutan dan
kebimbangan, hal ini terutama terjadi pada populasi yang
mendukung kekuasaan Belanda atau mereka yang hidup di bawah
kontrol Belanda.

13
Teriakan kemerdekaan yang begitu populer, "Merdeka ataoe mati!" sering kali menjadi
pembenaran untuk pembunuhan yang terjadi di daerah kekuasaan Republik. Para
pedagang sering kali mengalami situasi sulit ini.

Di satu sisi, m e r e k a   d i t e k a n   o l e h   p i h a k   R e p u b l i k   u n t u k   m e m b o i k o t   s e m u a
e k s p o r   k e Belanda, sementara di sisi lain polisi Belanda juga tidak mengenal ampun
bagi para penyelundup
yang justru menjadi tumpuan ekonomi pihak Republik. Di beberapa wilayah,
istilah "kedaulatan rakyat" yang diamanatkan dalam pembukaan UUD 1945 dan
sering digunakan para pemuda untuk menuntut
kebijakan proaktif dari para pemimpin, sering kali berakhir tidak hanya
menjadi tuntutan atas komoditas gratis, tetapi juga
p e r a m p o k a n   d a n  pemerasan. Pedagang Tionghoa, khususnya, sering kali
diminta untuk memberikan harga murah dengan ancaman pembunuhan.

14
H.Upaya Pertama Diplomasi

1.Perundingan Linggar jati
B u l a n   A g u s t u s   p e m e r i n t a h   B e l a n d a   m e l a k u k a n   u s a h a   l a i n   u n t u k memecah
halangan dengan menunjuk tiga orang Komisi Jendral datang ke Jawa dan membantu Van
Mook dalam perundingan baru dengan wakil-wakil republik itu. Konferensi antara
dua belah pihak diadakan di bulan Oktober dan November di bawah pimpinan yang
netral seorang komisi
khusus Inggris, Lord Killearn. Bertempat di bukit Linggarjati dekat
Cirebon. Setelah mengalami tekanan berat -terutama Inggris- dari luar 
n e g e r i ,   d i c a p a i l a h   s u a t u   p e r s e t u j u a n t a n g g a l   1 5   N o v e m b e r   1 9 4 6   y a n g  pokok
pokoknya sebagai berikut:

1)Belanda mengakui secara de facto Republik Indonesia dengan wilayah kekuasaan


yang meliputi Sumatra, Jawa dan Madura. Belanda harus meninggalkan wilayah de
facto paling lambat 1 Januari 1949,
2)Republik Indonesia dan Belanda akan bekerja sama dalam
membentuk  Negara Indonesia Serikat, dengan nama Republik Indonesia Serikat,yang salah
satu bagiannya adalah Republik Indonesia
3)Republik Indonesia Serikat dan Belanda akan
m e m b e n t u k   U n i Indonesia - Belanda dengan Ratu Belanda sebagai ketuanya.Untuk ini
Kalimantan dan Timur Raya akan menjadi komponennya.Sebuah Majelis Konstituante didirikan,
yang terdiri dari wakil-wakil yang dipilih secara demokratis dan bagian-
bagian komponen lain. Indonesia Serikat pada gilirannya menjadi bagian Uni
Indonesia-Belanda Bersama
dengan Belanda, Suriname dan Curasao. Hal ini akan memajukan
kepentingan bersama dalam hubungan luar negeri, pertahanan, keuangan
dan masalah ekonomi serta kebudayaan. Indonesia
S e r i k a t   a k a n mengajukan diri sebagai anggota PBB.

15
Akhirnya setiap perselisihan yang timbul dari persetujuan ini akan diselesaikan lewat arbitrase.
Kedua delegasi pulang ke Jakarta, dan Soekarno-Hatta kembali ke pedalaman dua hari
kemudian, pada tanggal 15 November 1946, di rumah
Sjahrir di Jakarta, berlangsung pemarafan secara resmi Perundingan
Linggar jati. Sebenarnya Soekarno yang tampil sebagai kekuasaan yang
memungkinkan tercapainya persetujuan, namun,
S j a h r i r   y a n g di identifikasikan dengan rancangan, dan yang bertanggung jawab bila ada
yang tidak beres.

2.Agresi Militer Belanda I


Pada tengah malam 20 Juli 1947, Belanda meluncurkan seranganmiliter yang
disebut sebagai Agresi Militer Belanda I (Operatie Product),dengan tujuan utama
menghancurkan kekuatan republikan. Aksi militer ini
melanggar perjanjian Linggarjati, dan dianggap pemerintah belanda
sebagai aksi polisionil untuk penertiban dan penegakan hukum. Pasukan Belanda
berhasil memukul pasukan Republikan dari Sumatra serta Jawa Barat dan Jawa
Timur. Republikan kemudian memindahkan pusatnya ke Yogyakarta. Pasukan
Belanda juga menguasai perkebunan di Sumatra,instalasi minyak dan batu bara, serta
pelabuhan-pelabuhan besar di Jawa.Negara-
negara lain bereaksi negatif terhadap aksi Belanda ini. A u s t r a l i a ,   I n d i a , U n i
Soviet, dan Amerika Serikat segera mendukungIndonesia. Di Australia,
m i s a l n y a ,   k a p a l   b e r b e n d e r a   B e l a n d a   d i b o i k o t mulai bulan September 1945. Dewan
keamanan PBB mulai bertindak aktif dengan membentuk Komisi Tiga Negara untuk mendorong
negosiasi. PBB kemudian mengeluarkan resolusi untuk gencatan senjata. Pada saat
aksi m i l i t e r   i n i   t e r j a d i ,   t e p a t n y a   p a d a   9   D e s e m b e r   1 9 4 7 ,   P a s u k a n B e l a n d a
membantai banyak warga sipil di Desa Rawagede (saat ini wilayah
Balongsari di Karawang, Jawa Barat.

16
I.Konflik Internal

1.Pemberontakan Komunis
Pada 18 September 1948 Republik Soviet Indonesia
di proklamasikan di Madiun oleh anggota PKI yang berniat menjalankan sebuah
pusat pembangkangan atas kepemimpinan Soekarno Hatta, yang dianggap budak
Jepang dan Amerika. Pertempuran antara TNI dan PKI
ini, tetap dimenangkan pihak TNI dalam beberapa
m i n g g u ,   d a n  pemimpinnya, Muso, terbunuh. RM Suryo, Gubernur Jawa Timur pada
masa itu, beberapa petugas kepolisian, dan pemimpin
relijius gugur di
tangan pemberontak. Kemenangan ini menghilangkan
g a n g g u a n konsentrasi atas perjuangan revolusi nasional dan memperkuat simpati
Amerika yang awalnya hanya berupa perasaan senasib dalam bentuk anti
kolonialisme, menjadi dukungan diplomatik. Di dunia internasional, pihak Republik Indonesia
mengukuhkan sikap anti komunis dan menjadi calon sekutu potensial di awal era
perang dingin antara Amerika Serikat dan blok Soviet.

2.Pemberontakan Darul Islam
P e m e r i n t a h   b e r e n c a n a   m e m b u b a r k a n   K e s a t u a n   G e r i l y a   S u l a w e s i Selatan
(KGSS) dan anggotanya disalurkan ke masyarakat. Tenyata Kahar Muzakkar menuntut agar
Kesatuan Gerilya Sulawesi Selatan dan kesatuan
gerilya lainnya dimasukkan dalam satu brigade yang disebut Brigade
Hasanuddin di bawah
pimpinanya.T u n t u t a n   i t u   d i t o l a k   k a r e n a   b a n y a k   d i   a n t a r a   m e r e k a
yang tidak m e m e n u h i   s y a r a t   u n t u k   d i n a s   m i l i t e r .
Pemerintah mengambil
kebijaksanaan menyalurkan bekas gerilyawan itu ke Corps
T j a d a n g a n  Nasional (CTN).
17
Pada saat dilantik sebagai Pejabat Wakil Panglima
Tentara dan Tetorium VII, Kahar Muzakkar beserta para pengikutnya
melarikan diri ke hutan dengan membawa persenjataan lengkap dan
mengadakan pengacauan. Kahar Muzakkar mengubah nama pasukannya
menjadi Tentara Islam Indonesia dan menyatakan sebagai bagian dari
DI/TII Kartosuwiryo pada tanggal 7 Agustus 1953
A w a l n y a   T N I   t i d a k   m e r e s p o n   k a r e n a   s e d a n g   b e r k o n s e n t r a s i melawan
agresi Belanda. Namun setelah seluruh teritori kembali disatukan pada 1950, maka pemerintah
Republik Indonesia mulai menganggap Darul
Islam sebagai ancaman, terutama setelah beberapa provinsi lainnya
menyatakan bergabung dalam Darul Islam. Perlawanan ini berhasil
dipadamkan mulai tahun 1962, dan tanggal 3 Februari 1965,
K a h a r   Muzakkar tertembak mati oleh pasukan TNI dalam sebuah baku tembak.

J.Dampak Revolusi Indonesia
W a l a u p u n   t i d a k   a d a   d a t a   a k u r a t   m e n g e n a i   p e r h i t u n g a n   d a r i   b e r a p a  banyak
penduduk Indonesia yang meninggal dalam gerakan revolusi Indonesia. Perkiraan yang
meninggal dalam peperangan untuk kemerdekaan
Indonesia berkisar dari 45.000 sampai 100.000 jiwa, dan
r a k y a t   s i p i l diperkirakan meninggal dalam kisaran 25.000 atau mungkin mencapai
angka100.000 jiwa. Selain itu, tentara Inggris yang berjumlah 1200 diperkirakan
dibunuh dan hilang di Jawa dan Sumatra antara tahun 1945-1946, kebanyakan
merupakan prajurit India. Sedangkan untuk Belanda lebih
d a r i   5 0 0 0 15 tentaranya kehilangan nyawa mereka di Indonesia. Lebih banyak lagi
tentara
J e p a n g   g u g u r ,   d i   B a n d u n g   s e n d i r i   t e n t a r a   J e p a n g   y a n g   m e n i n g g a l   d a l a m  pe
perangan sebanyak 1057 jiwa, dalam faktanya hanya setengahnya yang gugur dalam
peperangan, sementara yang lainnya tewas diamuk oleh rakyat Indonesia lainnya.

18
Puluhan ribu orang Tionghoa dan masyarakat asing lainnya di bunuh atau
terpaksa kehilangan tempat tinggalnya di Indonesia,

walaupun d a l a m   k e n y a t a a n n y a   m a s y a r a k a t   T i o n g h o a   y a n g   t i n g g a l   d i
Indonesia
mendukung gerakan revolusi Indonesia untuk mendapatkan kemerdekaan.Selain itu,
lebih dari tujuh juta jiwa mengungsi di Sumatra dan Jawa.Gerakan revolusi nasional Indonesia
ini memberikan efek langsung
padak o n d i s i   e k o n o m i ,   s o s i a l   d a n   b u d a y a   I n d o n e s i a   i t u   s e n d i r i ,   d i a n t a r a n y a
kekurangan bahan makanan, dan bahan bakar. Ada dua efek dalam ekonomi yang
ditimbulkan oleh gerakan nasional Indonesia yang berdampak langsung dengan ekonomi
Kerajaan Belanda dan Indonesia, keduanya kembali untuk membangun ekonomi
mereka secara berkelanjutan setelah Perang Dunia II dan gerakan revolusi Indonesia.
Republik Indonesia mengatur kembali setiap
hal yang dibutuhkan oleh rakyat Indonesia yang awalnya diblokade oleh
Belanda.

19
BAB III
PENUTUP

A.Kesimpulan
R e v o l u s i   N a s i o n a l   I n d o n e s i a   a d a l a h   s e b u a h   k o n f l i k   b e r s e n j a t a   d a n  pertentang
an diplomasi antara Republik Indonesia yang baru lahir melawan Kerajaan Belanda yang di
bantu oleh pihak Sekutu, diwakili oleh
Inggris.P a d a   a k h i r   b u l a n   A g u s t u s   1 9 4 5 ,   p e m e r i n t a h a n   r e p u b l i c a n
telah berdiri di
Jakarta. Kabinet Presidensial dibentuk, dengan Soekarno sendiri sebagai
ketuanya.T e r j a d i n y a   p e r u b a h a n   b e s a r   d a l a m   s i s t e m   p e m e r i n t a h a n
Republik I n d o n e s i a   ( d a r i   s i s t e m   P r e s i d e n s i i l
m e n j a d i   s i s t e m   P a r l e m e n t e r ) memungkinkan perundingan antara pihak RI
dan Belanda.Pada tanggal 3 Januari 1946 diputuskan bahwa Presiden Soekarno dan
Wakil Presiden Hatta beserta beberapa menteri/staf dan
k e l u a r g a n y a meninggalkan Jakarta dan pindah ke Yogyakarta sekaligus pula memindahkan
ibu kota; meninggalkan Perdana Menteri Sutan Syahrir dan kelompok
yang bernegosiasi dengan Belanda di Jakarta.
Revolusi sosial yang terjadi setelah proklamasi berupa penentangan
terhadap pranata sosial Indonesia yang terlanjur terbentuk pada
m a s a  penjajahan Belanda, dan terkadang juga merupakan hasil kebencian terhadap kebijakan
pada masa penjajahan Jepang.Konflik internal selama revolusi: 1 . P e m b e r o n t a k a n
Komunis 2.Pemberontakan Darul Islam
W a l a u p u n   t i d a k   a d a   d a t a   a k u r a t   m e n g e n a i   p e r h i t u n g a n   d a r i   b e r a p a  banyak
penduduk Indonesia yang meninggal dalam gerakan revolusi Indonesia. Perkiraan yang
meninggal dalam peperangan untuk kemerdekaan
Indonesia berkisar dari 45.000 sampai 100.000 jiwa, dan
r a k y a t   s i p i l diperkirakan meninggal dalam kisaran 25.000 atau mungkin mencapai
angka100.000 jiwa.

20
DAFTAR PUSTAKA

https://id.scribd.com/document/528560348/Makalah-Revolusi-Indonesia ( 30 oktober
2022),http://eprints.uny.ac.id/21657/2/BAB%201.pdf ( 28 oktober
2022),https://brainly.co.id/tugas/12962748 - :~:text=Jawaban%20ini%20terverifikasi&text=Terjadinya
%20kesenjangan%20pendapatan%20antara%20masyarakat,pesat%20hampir%20di%20seluruh
%20dunia ( 24 oktober 2022)

21

Anda mungkin juga menyukai