Anda di halaman 1dari 8

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Keutuhan adalah suatu keadaan yang tidak retak, terpecah-pecah atau terpisah-
pisah.Keutuhan negara maksudnya bahwa negara memiliki wilayah yang tidak
terbagi-bagi tetapi merupakan satu kesatuan yang bulat,baik daratan, lautan, maupun
udara, dalam naungan satu negara. Perjuangan dalam mempertahankan keutuhan
negara dan bangsa Indonesia telah dilakukan sejak dahulu,banyak tokoh-tokoh
pahlawan yang terlibat dalam mempertahankan keutuhan NKRI.

1.2 Tujuan

1. Menjelaskan upaya bangsa Indonesia dalam mempertahankan keutuhan


wilayah NKRI .

2. Menjelaskan dan mendeskripsikan Tokoh Nasional dan Daerah yang berjuang


mempertahankan keutuhan negara dan bangsa Indonesia pada masa 1945-
1965 .

3. Menjelaskan peran tokoh nasional dan daerah dalam mempertahankan


keutuhan negara dan bangsa Indonesia pada masa 1945–1965

4. Mengevaluasi peran dan nilai-nilai perjuangan tokoh nasional dan daerah


dalam mempertahankan keutuhan negara dan bangsa Indonesia pada masa
1945–1965 serta mampu mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.

1.3 Manfaat

1. Setiap perjuangan mengandung nilai nilai positif yang penting diketahui


generasi sekarang dan mendatang yang sangat bermakna bagi kehidupan kita.

2. Para tokoh nasional dan daerah dalam perjuangannya mempertahankan


keutuhan bangsa dan negara Indonesia menunjukkan suri tauladan berupa
nilai-nilai perjuangan yang patut diteladani generasi sekarang dan mendatang.

3. Kita dapat meneladani dan kita ambil hikmahnya dan dapat menginpirasi kita
dalam menghadapi berbagai tantangan dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara sekarang ini.

1|Page
BAB 2 ISI

2.1 Sri Sultan Hamengkubuwono IX

Pada tahun 1940, ketika Sultan Hamengkubuwono IX dinobatkan menjadi raja, ia


dengan tegas menunjukkan sikap nasionalismenya. Dalam pidatonya saat itu, ia
mengatakan:“Walaupun saya telah mengenyam pendidikan Barat yang sebenarnya,
namun pertama-tama saya adalah dan tetap adalah orang Jawa.”(Kemensos, 2012)
Sikapnya ini kemudian diperkuat manakala tidak 3 minggu setelah proklamasi 17
Agustus 1945 dibacakan, Sultan Hamengkubuwono IX menyatakan Kerajaan
Yogjakarta adalah bagian dari negara Republik Indonesia. Dimulai pada tanggal 19
Agustus, Sultan mengirim telegram ucapan selamat kepada Soekarno-Hatta atas
terbentuknya Republik Indonesia dan terpilihnya Soekarno- Hatta sebagai Presiden
dan Wakil Presiden. Tanggal 20 Agustus besoknya, melalui telegram kembali, Sultan
dengan tegas menyatakan berdiri di belakang Presiden dan Wakil Presiden terpilih.
Dan akhirnya pada tanggal 5 September 1945, Sultan Hamengkubuwono IX
memberikan amanat bahwa:

1. Ngayogyakarta Hadiningrat yang bersifat kerajaan adalah daerah istimewa


dari Republik Indonesia.

2. Segala kekuasaan dalam negeri Ngayogyakarta Hadiningrat dan urusan


pemerintahan berada di tangan Hamengkubuwono IX.

3. Hubungan antara Ngayogyakarta Hadiningrat dengan pemerintah RI bersifat


langsung dan Sultan Hamengkubuwono IX bertanggung jawab kepada
Presiden RI.

Melalui telegram dan amanat ini, sangat terlihat sikap nasionalisme Sultan. Sejak
kemerdekaan, Sultan memberikan banyak fasilitas bagi pemerintah RI yang baru
terbentuk untuk menjalankan roda pemerintahan. Markas TKR dan ibukota RI
misalnya, pernah berada di Yogjakarta atas saran Sultan. Bantuan logistik
danperlindungan bagi kesatuan-kesatuan TNI tatkala perang kemerdekaan
berlangsung, jugaia berikan.Sultan Hamengkubuwono IX juga pernah menolak
tawaran Belanda yang akan menjadikannya raja seluruh Jawa setelah agresi militer
Belanda II berlangsung. Belanda rupanya ingin memisahkan Sultan yang memiliki
pengaruh besar itu dengan Republik.

2|Page
2.2 Mr.Mohammad Roem

Mr.Mohammad Roem dikenal sebagai seorang diplomat dan salah satu


pemimpin Indonesia di perang kemerdekaan Indonesia. Beliau juga sangat berjasa
dalam memperjuangkan pengakuan Indonesia di dunia melalui sejumlah perjanjian
dan konferensi. Peran-peran penting yang diikuti oleh Mohammad Roem adalah
menjadi delegasi di perjanjian Linggarjati pada tahun 1946 dan Roem dipercaya untuk
menjadi pemimpin dalam perundingan antara Dr.Jan Herman van Roijen (Belanda)
dengan dirinya. Kemudian perundingan ini disebut perjanjian Roem-Roijen atau
sering disebut Roem-Roiyen. Kegigihan Roem dalam berdiplomasi menguntungkan
pihak Indonesia dan dianggap membuka jalan kepada KMB. Hingga akhirnya KMB
diselenggarakan dan Roem menjabat sebagai wakil delegasi dari Indonesia yang
dipimpin oleh Mohammad Hatta.

2.3 Marthen Indey

Marthen Indey (1912-1986) adalah seorang anggota polisi Hindia Belanda


sebelum Jepang masuk ke Indonesia. Namun jabatan ini bukan berarti melunturkan
sikap nasionalismenya. Keindonesiaan yang ia miliki justru semakin tumbuh tatkala ia
kerap berinteraksi dengan tahanan politik Indonesia yang dibuang Belanda ke Papua.
Ia bahkan pernah berencana bersama anak buahnya untuk berontak terhadap Belanda
di Papua,namun gagal. Antara tahun 1945-`1947,Indey masih menjadi pegawai
pemerintah Belanda dengan jabatan sebagai Kepala Distrik. Meski demikian,
bersama-sama kaum nasionalis di Papua,malah menyiapkan pemberontakan. Tetapi
sekali lagi,pemberontakan ini gagal dilaksankan.

Sejak tahun 1946,Marthen Indey menjadi Ketua Partai Komunis Indonesia


Merdeka (PIM). Ia lalu memimpin sebuah aksi protes yang didukung delegasi 12
Kepala Suku terhadap keinginan Belanda yang ingin memisahkan Papua dan
Indonesia. Indey juga mulai terang-terangan menghimbau anggota militer yang bukan
orang Belanda agar melancarkan perlawanan terhadap Belanda. Akibat aktivitas
politiknya yang kian berani ini,pemerintah Belanda menangkap dan memenjarakan
Indey. Tahun 1962,saat Marthen Indey tak lagi dipenjara,ia menyusun kekuatan
gerilya sambal menunggu kedatangan tentara Indonesia yang akan diterjunkan ke
Papua dalam rangka operasi Trikora. Saat perang usai,ia berangkat ke New York

3|Page
untuk memperjuangkan masuknya Papua ke wilayah Indonesia,di PBB hingga
akhirnya Papua (Irian) benar-benar menjadi bagian Republik Indonesia.

3.KAJIAN PUSTAKA

3.1 Definisi Pahlawan Nasional

Pahlawan Nasional adalah gelar yang diberikan kepada Warga Negara


Indonesia atau seseorang yang berjuang melawan penjajahan di wilayah yang
sekarang menjadi wilayah Indonesia yang gugur atau meninggal dunia demi membela
bangsa dan negara, atau yang semasa hidupnya melakukan tindakan kepahlawanan
atau menghasilkan prestasi dan karya yang luar biasa bagi pembangunan dan
kemajuan bangsa dan negara Indonesia (Nur Fatin, 2018).

3.1.1 Jenis Gelar Pahlawan Nasional

 Pahlawan Kemerdekaan Nasional

Seseorang yang semasa hidupnya karena terdorong rasa cinta tanah air, sangat
berjasa dalam memimpin suatu kegiatan yang teratur guna menentang penjajahan di
Indonesia, melawan musuh dari luar negeri, ataupun sangat berjasa baik dalam
lapangan politik ketatanegaraan, sosial ekonomi, kebudayaan maupun dalam lapangan
ilmu pengetahuan yang erat hubungannya dengan perjuangan kemerdekaan dan
perkembangan Indonesia.

 Pahlawan Proklamator

Pahlawan yang telah berjuang hingga tuk darah penghabisan dan hingga akhirnya
memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.

4|Page
 Pahlawan Kebangkitan Nasional

Pahlawan Kebangkitan Nasional Pahlawan kebangkitan nasional adalah masa di


mana bangkitnya rasa dan semangat persatuan, kesatuan, dan nasionalisme serta
kesadaran untuk memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia yang sebelumnya
tidak pernah muncul selama penjajahan Belanda dan Jepang Masa ini ditandai dengan
dua peristiwa penting yaitu berdirinya Boedi Oromo (20 Mei 1908) dan ikrar Sumpah
Pemuda (28 Oktober 1928).

 Pahlawan Revolusi.

Pahlawan Revolusi adalah gelar yang diberikan kepada sejumlah perwira militer
yang gugur dalam tragedi G30S yang terjadi di Jalcurta dan Yogyakarta pada tanggal
30 September 1965, Sejak berlakunya Undang- Undang Nomor 20 Tahun 2009. gelar
ini diakui juga sebagai Pahlawan Nasional ISLAM

5|Page
BAB 3 PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Negara adalah bentuk organisasi dari masyarakat atau kelompok orang yang
mempunyai kekuasaan mengatur hubungan, menyelenggarakan ketertiban, dan
menetapkan tujuan-tujuan dari kehidupan bersama. Terjadinya negara merupakan
suatu proses yang tidak hanya diambil dari proses proklamasi, tetapi dari perjuangan
bangsa Indonesia yang menuntut kemerdekaan, sehingga membentuk ideologi (ide-
ide dasar yang dicita-citakan). Sejarah mencatat sebelum abad ke-16, kehidupan
bangsa Indonesia rukun dan damai. Tetapi setelah para penjajah dari negara barat
datang, keutuhan tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara mulai retak. Para
penjajah khususnya Belanda, menetapkan politik adu domba, memecah belah, saling
menghasut, memfitnah antara satu kelompok dengan kelompok lainnya. Pada
akhirnya hubungan antara satu dengan lainnya retak.

Wilayah merupakan salah satu unsur Negara yang paling strategis. Wilayah Indonesia
membentang sepanjang 3.5 juta mil. Wilayah Indonesia terdiri atas beribu pulau
dengan potensi alam luar biasa. Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia
meliputi seluruh tanah air Indonesia. Negara kita adalah negara kepulauan. Negara
kepulauan terdiri dari gugusan atau rangkaian kepulauan. Wilayah negara kita
membentang dari ujung barat. Dari wilayah Sabang di provinsi Nanggoroe Aceh
Darussalam sampai ke ujung timur, yakni Merauke di provinsi Papua. Pulau-pulau
yang berjajar lebih dari 17.000 pulau itu dihubungkan oleh laut membentuk wilayah.

Setiap rakyat Indonesia mempunyai kewajiban dan tanggungjawab untuk menjaga


keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai generasi bangsa, kita juga
harus turut serta dalam menjaga dan mempertahankan keutuhan Negara Kesatuan
Republik Indonesia. UUD 1945 Pasal 30 Ayat (1) dan (2) mengatur hal ini.
Keikutsertaan rakyat dalam usaha membela Negara demi menjaga keutuhan Negara
Kesatuan Republik Indonesia dapat dilakukan melalui bela Negara secara fisik dan
nonfisik.

6|Page
Jadi upaya yang dilakukan bagi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah
kita harus memahami dan mengamalkan semboyan “ Bhineka Tunggal Ika” yang
terdapat dalam pita yang digenggam oleh burung Garuda Pancasila. Semboyan
Bhineka Tunggal Ika mengharuskan kita mengakui bahwa bangsa Indonesia
merupakan bangsa yang terdiri dari berbagai suku, bangsa, agama, dan adat kebiasaan
yangmajemuk. Hal ini mewajibkan kita bersatu sebagai bangsa Indonesia.

4.2 Saran

Untuk mempertahankan keutuhan Negara dan bangsa indonesa kita harus melakukan:

1. Cinta Tanah Air

Cinta tanah air disini berarti berbakti kepada Negara dan bersedia berkorban
untuk membela Negara.

2. Melestarikan Budaya Indonesia

Dengan melestarikan budaya kita sendiri,maka budaya itu akan bertahan dan
tetap menjadi identitas suku.

3. Menerapkan Sikap Toleransi Pada Sesama

Sikap toleransi kepada sesame juga penting dilakukan sebagai upaya untuk
mempertahan kan NKRI. Jika persatuan diantara setiap orang kuat, maka hal
ini tidak akan menimbulkan perpecahan yang menciptakan konflik.

4. Rela Berkorban

Rela berkorban berarti bersedia memberikan segala sesuatu yang dimiliki


untuk kepentingan bangsa dan Negara.

7|Page
DAFTAR PUSTAKA

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI, 2015, Sejarah Indonesia kelas XII
SMA/MA/SMK/MAK, PN: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang,
Kemdikbud

8|Page

Anda mungkin juga menyukai