Anda di halaman 1dari 10

Masa Kemerdekaan (1945-1950)

A. Proklamasi Kemerdekaan

1. Persiapan Kemerdekaan Indonesia

Di akhir tahun 1944, keadaan Jepang pada Perang Asia Pasifik makin terdesak. Perlahan-lahan satu
persatu wilayah kekuasaanya jatuh ke pasukan sekutu. Dalam menghadapi gempuran sekutu, Jepang
mencari dukungan dari bangsa-bangsa yang masih berada di dalam kekuasaanya dengan memberikan
janji kemerdekaan.

Tanggal 7 September 1944, Kuniaki Koiso, seorang Perdana Menteri Jendral Jepang memberikan janji
kepada Indonesia agar dapat berdiri sebagai sebuah negara yang merdeka. Hal ini dilakukan guna
mencari simpati dari rakyat Indonesia.

Untuk membuktikan ucapan tersebut, Jepang memberi izin kepada Indonesia untuk mengibarkan
bednera Merah Putih di kantor-kantor dengan syarat bendera tersebut harus berdampingan dengan
bendera Jepang.

Jepang juga melakukan beberapa hal agar Indonesia benar-benar mempercayai janji mereka, seperti:

Membentuk Badan Penyelidikan Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI)

Membentuk Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI)

2. Peristiwa Rengasdengklok

Peristiwa ini diawali dimana Jepang telah menyerah tanpa syarat kepada pasukan sekutu tanggal 14
Agustus 1945. Peristiwa inidiketahui oleh para tokoh pemuda seperti Sutan Syahrir. Mereka mendesak
Soekarno-Hatta untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia tanpa perlu melewati anggota
PPKI.
Usulan Syahrir tidak disetujui oleh Soekarno-Hatta sebab kedua proklamator tersebut masih memegang
teguh prosedur dari Jepang yang berjanji memberikan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 24 Agustus
1945.

Karena perbedaan pendapat ini, Soekarno-Hatta diungsikan ke Rengasdengklok supaya terhindar dari
pengaruh Jepang, dimana para golongan muda mendesak Soekarno-Hatta beserta golongan tua agar
segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia sebelum ada pernyataan resmi dari pihak Jepang
yang menyerah kepada sekutu.

3. Perumusan Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Dini hari, 16 Agustus 1945 Soekarno-Hatta beserta rombongan kembali ke Jakarta, menuju rumah
Laksamana Maeda untuk merumuskan teks proklamasi. Tokoh proklamasi itu memilih rumah laksamana
Jepang itu sebab dianggap aman dan terhindar dari ancaman milik Jepang

4. Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945

Tanggal 17 Agustus 1945 pada jam 10 WIB, dilakukan upacara pembacaan proklamasi kemerdekaan
Indonesia di jl. Pegangsaan Timur no. 56, halaman rumah Soekarno yang menjadikan Indonesia secara
resmi berdiri sebagai sebuah negara.

5. Sambutan Rakyat terhadap Proklamasi Kemerdekaan

Setelah upacara, disertai dengan pembacaan teks proklamasi kemerdekaan Indonesia, sebagian
masyarakat Indonesia dengan cepat menanggapi dan menyambut suka cita kemerdekaan Indonesia.

Tetapi perjuangan Indonesia yang memproklamasikan kemerdekaan negaranya ini mendapat


pertentangan dari pihak tentara Jepang yang sebagian berjaga di Indonesia dan juga para

Cari

HOME PENDIDIKAN
Rangkuman IPS Kelas 9 Bab 4 Indonesia dari Masa Kemerdekaan Hingga Masa Reformasi, Lengkap serta
Ringkas

Mariyani Soetrisno 7 Maret 2023, 17:18 WIB

Ilustrasi Kota Jakarta. Rangkuman IPS Kelas 9 Bab 4 Indonesia dari Masa Kemerdekaan Hingga Masa
Reformasi

Ilustrasi Kota Jakarta. Rangkuman IPS Kelas 9 Bab 4 Indonesia dari Masa Kemerdekaan Hingga Masa
Reformasi /Pexels/Syaibatulhamdi/

4. Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945

Tanggal 17 Agustus 1945 pada jam 10 WIB, dilakukan upacara pembacaan proklamasi kemerdekaan
Indonesia di jl. Pegangsaan Timur no. 56, halaman rumah Soekarno yang menjadikan Indonesia secara
resmi berdiri sebagai sebuah negara.

5. Sambutan Rakyat terhadap Proklamasi Kemerdekaan

Setelah upacara, disertai dengan pembacaan teks proklamasi kemerdekaan Indonesia, sebagian
masyarakat Indonesia dengan cepat menanggapi dan menyambut suka cita kemerdekaan Indonesia.

Tetapi perjuangan Indonesia yang memproklamasikan kemerdekaan negaranya ini mendapat


pertentangan dari pihak tentara Jepang yang sebagian berjaga di Indonesia dan juga para penguasa
pribumi yang berpihak kepada para penjajah.

Oleh karena itu, terjadi beberapa peristiwa yang terajdi di daerah-daerah yang mendukung serta
menyerukan kemerdekaan Indonesia.
Rapat Raksasan di Lapangan Ikada

Tanggapan di berbagai daerah terhadap proklamasi

B. Terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia

Ketika memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, Indonesia belum
mempunyai kepala pemerintahan serta sistem administrasi jelas. Maka setelah proklamasi
kemerdekaan, para pemimpin membentuk lembaga pemerintahan serta kelengkapan negara. Anggota
PPKI mulai menyelenggarakan rapat yang akhirnya menghasilkan keputusan:

Mengesahkan UUD 1945

Memilih Presiden dan Wakil Presiden

Pembagian Wilayah Indonesia

Pembentukan Kementrian

Pembentukan Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP)

Membentuk Kekuatan Pertahanan dan Keamanan

C. Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan penguasa pribumi yang berpihak kepada para penjajah.
Meskipun Indonesia telah memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945, masyarakat
Indonesia belum merdeka sepenuhnya. Bangsa Indonesia harus kembali menghadapi Belanda yang
menolak secara tegas kemerdekaan Indonesia dan berusaha menguasai Indonesia kembali setelah
kemenangan sekutu pada perang Asia Pasifik.

Untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia, para masyarakat memberi perlawanan dan


melakukan berbagai macam aksi perjuangan fisik yang melahirkan berbagai macam insiden, seperti:

Insiden Hotel Yamato di Surabaya, 19 September 1945.


Pertempuran Surabaya, 20 November 1945.

Pertempuran lima hari di Semarang, 15-20 Oktober 1945

Pertempuran Ambarawa, 12 Desember 1945

Bandung Lautan Api, 23 Maret 1946

Pertempuran Medan Area, 1 Desember 1945

Pertempuran Puputan Margarana, 20 November 1945

Serangan Umum, 1 Maret 1949

Selain perjuangan secara fisik, bangsa Indonesia juga melakukan perjuangan lewat jalur diplomasi guna
mempertahankan kemerdekaan bangsa dan menyelesaikan permasalahan dengan Belanda.

Upaya-upaya yang dilakukan Indonesia dalam bentuk diplomasi ialah sebagai berikut:

Perundingan Linggarjati, tanggal 10 November 1946

Perundingan Renville, 19 Desember 1945

Perundingan Roem-Royen, 22 Desember 1948

Konferensi Meja Bundar, 23 Agustus – 2 November 1949.

D. Perkembangan Politik Indonesia Pada Masa Kemerdekaan

Setelah Konferensi Meja Bundar di Dennhag Belanda, bentuk negara Indonesia yang awalnya Kesatuan
Republik Indonesia, berubah menjadi Republik Indonesia Serikat yang berdiri tanggal 27 Desember 1949.
Pada bulan April 1950, bentuk negara Indonesia kembali ke NKRI.

E. Perkembangan Ekonomi Indonesia Pada Masa Kemerdekaan

Saat masa-masa kemerdekaan, keadaan ekonomi Indonesia belum stabil. Hal ini disebabkan berbagai
masalah-masalah ekonomi yang terjadi saat itu seperti:
Masalah inflasi yang cukup tinggi

Blokade laut

F. Kehidupan Masyarakat Indonesia Pada Masa Kemerdekaan

Pada sisi sosial, Indonesia menghapus kelas-kelas masyarakat yang ada sebelum kemerdekaan. Semua
masyarakat Indonesia memiliki hak dan kewajiban yang sama di segala bidang.

Di sisi pendidikan, pemerintah mengangkat Ki Hajar Dewantara sebagai Menteri Pendidikan dimana
semua masyarakat Indonesia mempunyai hak yang sama untuk mendapatkan pendidikan yang setara.

Di bidang kebudayaan muncul berbagai macam lagu nasionalisme yang diciptakan para seniman-
seniman Indonesia seperti Ismail Marzuki, Kusbini, Cornel Simanjuntak.

Masa Demokrasi Parlementer (1950-1959)

A. Perkembangan Politik

Kabinet yang disusun pada masa tergantung perimbangan kekuatan kepartaian dalam perlemen. Ada 10
partai yang diakui dan ikut campur dalam sistem pemerintahan sehingga terjadi persaingan antar partai
dimana anggota partai lebih memilih untuk mengutamakan kepentingan golongan daripada kepentingan
nasional.

Pada sistem demokrasi Parlementer ini terjadi 7 kali pergantian kabinet. Untuk pertama kalinya
Indonesia mengadakan pemilu pada tahun 1955 diikuti oleh 39 juta masyarakat Indonesia.

Pemilu yang begitu demokratis, tetap diikuti gangguan keamanan yang membuat kondisi politik
Indonesia tidak stabil. Gangguan keamanan yang terjadi adalah:

Pemberontakan APRA (Angkatan Perang Ratu Adil)

Pemberontakan RMS (Republik Maluku Selatan)

Pemberontakan Andi Azis

Pemberontakan PRRI dan Permesta


Walaupun mengalami gangguan politik, tetapi Indonesia turut serta dalam proses perdamaian dunia
dengan berhasil menyelenggarakanKonferensi Asia Afrika

Deklarasi Djuanda

B. Perkembangan Ekonomi

Di masa itu, Indonesia juga mengalami masalah ekonomi jangka pendek dan jangka panjang. Beberapa
upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, adalah:

Gunting Syafruddin

Sistem Gerakan Banteng

Nasionalisasi Perusahaan Asing

Finansial Ekonomi

Rencana Pembangunan Lima Tahun

1. Kehidupan Masyarakat Indonesia

Dimana masa kehidupan sosial masyarakat Indonesia penuh dengan gejolak politik dan ekonomi. Terjadi
berbagai macam gangguan keamanan hingga meningkatnya jumlah kemiskinan serta pengangguran.

Pada bidang pendidikan terjadi pengalihan pendidikan dari pemerintah Belanda kepada Pemerintah RIS.
Lalu disusun suatu konsepsi pendidikan yang menitikberatkan pada spesialisasi khususnya bidang teknik
agar Indonesia dapat mengejar ketertinggalan dari negara lain

Di bidang kesenian, masa demokrasi parlementer berhasil melahirkan berbagai organisasi seni seperti,
PI, GPI sampai berdirinya Akademi Seni Rupa Indonesia di Yogyakarta.

Masa Demokrasi Terpimpin (1959-1965)

A. Sistem Politik
Di masa ini, Indonesia menerapkan sistem pemerintahan dimana semua keputusan berasal dari
pemerintah pusat (dari kepala negara). Soekarno mengeluarkan dekrit Presiden 5 Juli 1959.

Di masa ini terjadi penyimpangan terhadap UUD 1945 dimana Presiden memiliki wewenang di dalam
pembubaran DPR, menunjuk serta mengangkat anggota MPRS, sampai mengangkat dirinya sebagai
presiden seumur hidup.

Pada politik luar negeri ada penyimpangan dimana Indonesia banyak bekerjasama dengan negara-
negara komunis yaitu Uni Soviet, China, Vietnam, Kamboja hingga Korea Utara.

Terjadi pula peristiwa paling bersejarah yaitu Peristiwa G 30S/PKI 1965 yang mengakibatkan
terbunuhnya 5 jenderal dan 1 perwira dimana jenazahnya dimasukkan ke dalam sumur di sekitaran
Lubang Buaya.

B. Perkembangan Ekonomi

Dalam masa ini, Presiden Soekarno melakukan sistem ekonomi terpimpin dimana beliau mengatur
perekonomian negara dan mengambil langkah-langkah yaitu:

Pembentukan Dewan Perancang Nasional

Devaluasi mata uang rupiah

Deklarasi Ekonomi

C. Perkembangan Kehidupan Masyarakat

Di kehidupan sosial terjadi persaingan kekuatan politik. Paham Nasakom menguntungkan PKI dan
membuat kedudukannya kuat. PKI mencoba untuk memasuki berbagai aspek kehidupan masyarakat
mulai dari bidang pendidikan, sosial, hingga kesenian yang di Indonesia.
Masa Orde Baru (1966-1988)

A. Sistem Politik

Pasca keberhasilan menanggulangi pemberontakan PKI, tingkat kepercayaan masyarakat Indonesia


kepada Soekarno menurun. Situasi ekonomi mulai memburuk hingga pada tanggal 12 Januari 1966
berbagai lapisan masyarakat mengajukan 3 Tuntutan Rakyat.

Ini membuat Soekarno mundur dari posisinya sebagai presiden Indonesia dan mengutus Soeharto
sebagai penggantinya lewat Supersemar. Indonesia mulai melakukan stabilitas politik dengan langkah-
langkah:

Memulihkan Politik Luar Negeri Indonesia yang bebas aktif

Memulihkan hubungan dengan Malaysia

Kembali menjadi anggota PBB

Ikut membentuk ASEAN

B Sistem Ekonomi

Pada tahun 1966 tingkat inflasi Indonesia mencapai 650%. Pemerintah mulai melakukan berbagai
macam program seperti:

Program jangka pendek

Program jangka panjang

Dalam program jangka panjang ini, dilakukan secara periodik selama 5 tahun sekali yang disebut sebagai
Pelita (Pembangunan Lima Tahun).

C. Kehidupan Masyarakat
Di masa ini, pemerintah berhasil mengendalikan politik dan juga memperbaiki ekonomi. Pemerintah
juga melakukan berbagai macam perbaikan untuk mensejahterakan rakyat dengan melakukan upaya:

Transmigrasi

KB

Puskesmas dan Posyandu

Program Orang Tua Asuh dll.

Anda mungkin juga menyukai