Anda di halaman 1dari 13

Bab 4

Indonesia dari Masa


Kemerdekaan Hingga
Masa Reformasi
1. Masa Kemerdekaan (1945–
1950)
a. Proklamasi Kemerdekaan
Teks Proklamasi atau Teks
naskah Proklamasi Klad adalah
asli merupakan tulisan tangan
sendiri oleh Ir. Soekarno sebagai
pencatat, dan adalah merupakan
hasil gubahan (karangan) oleh
Drs. Mohammad Hatta dan Mr.
Raden Achmad Soebardjo
Djojoadisoerjo.
Adapun yang merumuskan
proklamasi Kemerdekaan Bangsa
Indonesia terdiri dari Tadashi
Maeda, Tomegoro Yoshizumi, S.
Nishijima, S. Miyoshi,
Mohammad Hatta, Soekarno, dan
Achmad Soebardjo
Teks naskah Proklamasi yang
telah mengalami perubahan, yang
dikenal dengan sebutan naskah
“Proklamasi Otentik“, adalah
merupakan hasil ketikan oleh
1. Masa Kemerdekaan (1945–
1950)
b. Terbentuknya Negara Kesatuan
5. 10 Agustus 1945
Republik Indonesia Sutan Syahrir mendengar lewat radio bahwa
SEJARAH TERBENTUKNYA NEGARA Jepang telah menyerah pada sekutu, yang
KESATUAN REPUBLIK INDONESIA (NKRI) membuat para pejuang Indonesia semakin
ditandai dengan dibacakannya teks proklamasi mempersiapkan kemerdekaannya.
oleh Ir. Soekarno pada tanggal 17 Agustus 1945. 6. 15 Agustus 1945
rangkaian kronologis Terbentuknya Negara Jepang benar-benar menyerah pada Sekutu.
Kesatuan Republik Indonesia. 7. 16 Agustus 1945
1. 29 April 1945 Yusuf Kunto menjemput Soekarno dan keluarga
BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha Persiapan dan juga Hatta. Soekarno dan Hatta kembali ke
Kemerdekaan Indonesia) atau dalam bahasa Jakarta awalnya ia dibawa ke rumah nishimura
Jepang Dokuritsu Zyunbi Tyoosakai yang baru kemudian di bawa kembali ke rumah
didirikan oleh pemerintah Jepang pada tanggal Laksamana Maeda. untuk membuat konsep
yang beranggotakan 63 orang. kemerdekaan. Teks porklamasi pun disusun pada
2. 06 Agustus 1945 dini hari yang diketik oleh Sayuti Malik.
Sebuah bom atom meledak di kota Hiroshima, 8. 17 Agustus 1945
Jepang. Pagi hari di kediaman Soekarno, Jl. Pegangsaan
3. 07 Agustus 1945 Timur No. 56 Teks proklamasi dibacakan
BPUPKI kemudian berganti pada tanggal tepatnya pada pukul 10:00 WIB dan
menjadi PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan dikibarkanlah Bendera Merah Putih yang dijahit
Indonesia) atau dalam bahasa Jepang disebut oleh Istri Soekarno, Fatmawati.
Dokuritsu Junbi inkai 9. 18 Agustus 1945
4. 9 Agustus 1945 PPKI mengambil keputusan, mengesahkan UUD
Bom atom kedua kembali dijatuhkan di kota 1945, dan terbentuknya NKRI (Negara Kesatuan
Nagasaki yang membuat Negara Jepang Republik Indonesia, serta terpilihnya Ir.
Menyerah Kepada Amerika Serikat. Momen ini Soekarno dan Moh. Hatta sebagai Presiden dan
dimanfaatkan Indonesia untuk Wakil Presiden. Republik Indonesia.
1. Masa Kemerdekaan (1945–
1950)
C. Perjuangan Mempertahankan
Kemerdekaan
Belanda datang kembali ke Indonesia dengan Perjuangan secara diplomasi juga
membonceng Inggris. Inggris merupakan
perwakilan Sekutu di Asia Tenggara. Tentara dilakukan dari perundingan satu
Inggris ini diberi nama AFNEI di bawah ke perundingan yang lain.
pimpinan Jenderal Sir Philip Cristison. Inggris
bertugas melucuti senjata tentara Jepang yang
1. Perundingan Linggarjati
masih ada di Indonesia serta membebaskan Diadakan pada tanggal 10
tawanan perang Sekutu. November 1946 di Linggarjati,
Kedatangan Inggris yang ternyata juga
diboncengi tentara sipil Belanda yang disebut Cirebon, Jawa Barat.
NICA ditentang oleh rakyat dan pemerintah 2. Perjanjian Renville
Indonesia.
Perlawanan fisik dilakukan dengan kontak Perjanjian Renville diadakan
senjata. Adapun perjuangan dengan diplomasi pada tanggal 17 Januari 1948
dilakukan melalui meja-meja perundingan.
Perlawanan fisik dilakukan di berbagai daerah,
di atas kapal USS Renville
antara lain sebagai berikut. milik Amerika Serikat.
1. Pertempuran 10 November 1945 di 3. Perjanjian Roem Royen
Surabaya
2. Palagan Ambarawa, terjadi pada tanggal 15 Diadakan pada tanggal 17
Desember 1945 di Ambarawa, Jawa April 1949 di Jakarta.
Tengah.
3. Bandung Lautan Api, terjadi pada tanggal 23 Indonesia diwakili oleh Moh.
Maret 1946. Roem dan Belanda diwakili
4. Medan Area, terjadi pada tanggal 10
Desember 1945
oleh Van Royen.
1. Masa Kemerdekaan (1945–
1950)

D. Perkembangan Politik Indonesia pada


Masa Kemerdekaan
ndonesia pernah menerapkan sistem demokrasi liberal,
kemudian sistem itu diubah menjadi demokrasi terimpin.
Perubahan-perubahan tersebut tentu membawa pengaruh
terhadap perkembangan politik di Indonesia.
Pada awal kemerdekaan, situasi politik Indonesia masih
mencari bentuknya. Hal ini ditandai dengan berbagai
perubahan yang terjadi. Contohya :
a. Pembentukan struktur pemerintahan yang lengkap.
b. Pengesahan UUD 1945
c. Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden
d. Pembagian wilayah Indonesia
e. Pembentukan Kementerian
f. Pembentukan Komite Nasional Indonesia
g. Membentuk kekuatan pertahanan dan keamanan
1. Masa Kemerdekaan (1945–
1950)

E. Perkembangan Ekonomi Indonesia pada


Masa Kemerdekaan
Pada awal Kemerdekaan, keadaan ekonomi bangsa
Indonesia masih belum stabil. Hal ini disebabkan oleh
masalah – masalah ekonomi yang terjadi saat itu.
Misalnya : Inflasi yang terlalu tinggi (Hiperinflasi) dan
blokade laut yang dilakukan Belanda.
1. Melaksanakan Program Pinjaman Nasional
2. Melakukan Diplomasi ke India Pada tahun 1946.
3. Mengadakan Hubungan Dagang Langsung ke Luar Negeri.
2. Masa Demokrasi Parlementer (1950-1959)

Pada tahun 1945-1950, terjadi perubahan sistem pemerintahan dari presidensial menjadi parlementer.
Dimana dalam sistem pemerintahan presidensial, presiden memiliki fungsi ganda, yaitu sebagai badan
eksekutif dan merangkap sekaligus sebagai badan legislatif.
Pada masa pemerintahan Presiden Soekarno ini juga terjadi penyimpangan UUD 1945. Berikut
Penyimpangan UUD 1945 yang terjadi pada masa orde lama:
Fungsi Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) berubah, dari pembantu presiden menjadi badan
yang diserahi kekuasaan legislatif dan ikut menetapkan GBHN yang merupakan wewenang MPRI.
Konstituante diberikan tugas untuk membuat undang-undang dasar yang baru sesuai amanat UUDS
1950. Namun sampai tahun 1959 badan ini belum juga bisa membuat konstitusi baru. Maka Presiden
Soekarno menyampaikan konsepsi tentang Demokrasi Terpimpin pada DPR hasil pemilu yang berisi
ide untuk kembali pada UUD 1945. UUDS 1950 ditetapkan berdasarkan Undang-Undang Nomor 7
Tahun 1950 tentang Perubahan Konstitusi Sementara Republik Indonesia Serikat menjadi Undang-
Undang Dasar Sementara Republik Indonesia, dalam Sidang Pertama Babak ke-3 Rapat ke-71 DPR
RIS tanggal 14 Agustus 1950 di Jakarta. Konstitusi ini dinamakan “sementara”, karena hanya bersifat
sementara, menunggu terpilihnya Konstituante hasil pemilihan umum yang akan menyusun konstitusi
baru. Pemilihan Umum 1955 berhasil memilih Konstituante secara demokratis, namun Konstituante
gagal membentuk konstitusi baru sampai berlarut-larut. Pada tanggal 5 Juli 1959, Presiden Soekarno
mengeluarkan Dekret Presiden 5 Juli 1959, yang antara lain berisi kembali berlakunya UUD 1945.
2. Masa Demokrasi Parlementer (1950-1959)
Pada masa ini terjadi banyak pergantian kabinet diakibatkan situasi politik yang tidak stabil. Tercatat ada 7 kabinet
pada masa ini.

1950-1951 - Kabinet Natsir


Program kerja kabinet Natsir atau masa kerja:
1. Mempersiapkan dan menyelengarakan pemilihan umum untuk memilih Dewan Konstituante
2. Menyempurnakan susunan pemerintahan dan membentuk kelengkapan negara
3. Menggiatkan usaha mencapai keamanan dan ketentraman
4. Meningkatkan kesejahteraan rakyat
5. Menyempurnakan organisasi angkatan perang
6. Memperjuangkan penyelesaian soal Irian Barat

1951-1952 - Kabinet Sukiman-Suwirjo


Program kerja kabinet Sukiman :
1. Menjalankan berbagai tindakan tegas sebagai negara hukum untuk menjamin keamanan dan
ketentraman serta menyempurnakan organisasi alat-alat kekuasaan negara
2. Membuat dan melakukan rencana kemakmuran nasional dalam jangka pendek untuk mempertinggi
kehidupan sosial ekonomi rakyat dan mempercepat usaha penempatan bekas pejuang dalam
pembangunan
3. Menyelesaikan persiapan pemilihan umum untuk membentuk Dewan Konstituante dan
menyelengarakan pemilu itu dalam waktu singkat serta mempercepat terlaksananya otonomi daerah
4. Menyiapkan undang-undang pengakuan serikat buruh, perjanjian kerja sama, penetapan upah
minimum, dan penyelesaian pertikaian buruh
5. Menjalankan politik luar negeri bebas aktif
2. Masa Demokrasi Parlementer (1950-1959)
1952-1953 - Kabinet Wilopo
Program kerja kabinet Wilopo :
1. Mempersiapkan pemilihan umum
1956-1957 - Kabinet Ali Sastroamidjojo II
2. Berusaha mengembalikan Irian Barat ke dalam Program kerja Kabinet Ali II :
pangkuan RI 1. Menyelesaikan pembatasan hasil KMB
3. Meningkatkan keamanan dan kesejahteraan 2. Menyelesaikan masalah Irian Barat
4. Memperbarui bidang pendidikan dan pengajaran 3. Pembentukan provinsi Irian Barat
5. Melaksanakan politik luar negeri bebas aktif 4. Menjalankan politik luar negeri bebas aktif

1957-1959 - Kabinet Djuanda


1953-1955 - Kabinet Ali Sastroamidjojo I
Program kerja Kabinet Karya disebut Pancakarya yang
Program kerja Kabinet Ali-Wongsonegoro : meliputi :
1. Menumpas pemberontakan DI/TII di berbagai 5. Membentuk Dewan Nasional
daerah 6. Normalisasi keadaan RI
2. Melaksanakan pemilihan umum 7. Melanjutkan pembatalan KMB
3. Memperjuangkan kembalinya Irian Barat kepada 8. Memperjuangkan Irian Barat kembali ke RI
RI 9. Mempercepat pembangunan
4. Menyelenggarakan Konferensi Asia Afrika
Dekret Presiden 5 Juli 1959 ialah dekret yang
mengakhiri masa parlementer dan digunakan
1955-1956 - Kabinet Burhanuddin Harahap kembalinya UUD 1945. Masa sesudah ini lazim disebut
Program kerja Kabinet Burhanuddin : masa Demokrasi Terpimpin
1. Mengembalikan kewibawaan moral Isinya ialah:
pemerintah, dalam hal ini kepercayaan 10. Kembali berlakunya UUD 1945 dan tidak
Angkatan Darat dan masyarakat berlakunya lagi UUDS 1950
11. Pembubaran Konstituante
2. Akan dilaksanakan pemilihan umum,
12. Pembentukan MPRS dan DPAS
desentralisasi, memecahkan masalah inflasi,
3. Masa Demokrasi Terpimpin (1959 – 1965)
Sistem demokrasi terpimpin digunakan dalam pemerintahan di Indonesia karena pelaksanaan demokrasi
parlementer terjadi ketidakstabilan dalam pemerintahan.
Masa demokrasi terpimpin adalah masa dimana Indonesia menerapkan suatu sistem pemerintahan dengan
semua keputusan berpusat kepada kepala negara.
Masa demokrasi terpimpin dimulai sejak dikeluarkannya Dekrit Presiden 5 Juli 1959 sampai dengan
1965.
Dalam bidang ekonomi, Presiden Soekarno mempraktikkan sistem ekonomi terpimpin. Presiden secara
langsung terjun dan mengatur perekonomian. Pemusatan kegiatan perekonomian pada satu tangan ini
berakibat penurunan kegiatan perekonomian.
Dalam upaya meningkatkan aktivitas perekonomian Indonesia, pemerintah mengambil beberapa langkah
yang dapat menunjang pembangunan ekonomi Indonesia. Lankah-langkah yang ditempuh pemerintah
adalah sebagai berikut :
a) Devaluasi Mata Uang Rupiah
b) Menekan Laju Inflasi
c) Melaksanakan Pembangunan Nasional

Berbagai peristiwa pada masa Demokrasi Terpimpin, antara lain:


1. Pembentukan Dewan Pertimbangan Agung
2. Pembentukan Kabinet Kerja
3. Pembentukan Front Nasional
4. Pembentukan Dewan Perancang Nasional (Depernas)
5. Pembentukan DPR-GR
6. Pembubaran Masyumi dan PSI
7. embebasan Irian Barat
4. Masa Orde Baru (1966 – 1998)

Lahirnya orde baru diawali dengan dikeluarkannya Surat Perintah Sebelas Maret
(Supersemar) 1966. Orde baru muncul akibat stabilitas nasional terancam, serta situasi
perekonomian yang terus memburuk. Harga kebutuhan pokok terus melambung tinggi.
Kondisi ini memicu para pemuda dan mahasiswa melakukan aksi demonstrasi dengan
mengumandangkan Tri Tuntutan Rakyat (Tritura).
Lahirnya orde baru dilatarbelakangi beberapa hal, yaitu:
1. Terjadinya peristiwa G30S PKI
2. Terbentuknya Front Pancasila
3. Merosotnya wibawa Soekarno
Indonesia mengalami krisis ekonomi yang sangat parah sejak tahun 1950-an. Salah satu
alasannya adalah karena munculnya kebijakan presiden pertama Republik Indonesia,
yaitu Soekarno yang memberlakukan pemerintahan Demokrasi Terpimpin. Sistem
pemerintahan baru tersebut memiliki slogan yang mengkhawatirkan, yaitu NASAKOM
(Nasionalisme, Agama dan Komunisme).
5. Masa Reformasi (1998 - Sekarang)

reformasi merupakan suatu gerakan yang


menghendaki adanya perubahan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara ke arah
yang lebih baik.
Seperti halnya munculnya orde baru, masa reformasi
dilatarbelakangi dengan adanya krisis ekonomi yang
melanda beberapa negara termasuk Indonesia.
Keadaan ini diperparah dengan terkuaknya praktik
korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) di kalangan
pejabat pemerintah.
Dampak dari situasi ini adalah terjadinya
demonstrasi oleh para mahasiswa yang menuntut
penurunan harga sembako, penghapusan monopoli,
dan KKN. Bahkan para mahasiswa juga menuntut
presiden Suharto turun dari jabatannya.
Akhirnya pada tanggal 21 Mei presiden Suharto
mengundurkan diri dan menyerahkan jabatan
presiden kepada wakilnya yaitu BJ. Habibie.

Anda mungkin juga menyukai