Anda di halaman 1dari 15

TUGAS KLIPING IPS SEKITAR PERISTIWA

PROKLAMASI

Oleh :
Nama : Latifah Eka Putri Mahanani
No.abs : 17
Kelas :IX A

SMP Negeri 2 Pracimantoro


Tahun Pelajaran 2020/2021
Kata Pengantar
Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat,
taufik serta hidayahnya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
kliping Bahasa Indonesia ini. Tidak lupa pula sholawat serta salam semoga tetap
tercurahkan kepada junjungan kita nabi besar Muhammad SAW. Nabi yang telah
membawa kita dari alam jahiliyah ke alam yang terang benderang penuh dengan
ilmu pengetahuan. Semoga kita termasuk umatnya yang akan mendapatkan
syafaatnya besok di hari kiamat. Amin.
Kliping IPS ini saya buat untuk memenuhi tugas proyek mata pelajaran IPS yang
diampu oleh ibu Dra. Endang Pujiastuti. Kliping ini berisi tentang gambar-gambar
mata uang di negara-negara yang ada di setiap benua.
Semoga kliping ini bisa memberikan manfaat kita semua, terutama bagi saya. Saya
menyadari bahwa kliping ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan demi
kesempurnaan kliping ini.
Akhir kata, saya sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan kliping ini dari awal sampai akhir. Apabila ada kekeliruan
kata atau kalimat, saya mohon maaf yang sebesar besarnya.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Pracimantoro, 10 Februari 2021


Indonesia dari Masa Kemerdekaan Hingga Masa Reformasi
A.Masa Kemerdekaan (1945-1950)
1. Proklamasi Kemerdekaan
Pada tanggal 6-9 Agustus 1945, kota Hiroshima dan Nagasaki mengalami
pengeboman oleh sekutu. Bung Karno, Hatta, serta Radjiman
Wedyodiningrat diterbangkan ke Vietnam bertujuan untuk bertemu
dengan marsekal Terauchi. Jepang menginginkan bahwa kemerdekaan
Indonesia di proklamasikan pada 24 Agustus 1945.
10 Agustus 1945
Sutan Syahrir mempersiapkan dalam memproklamasikan Kemerdekaan
Indonesia, serta menolak hadiah dari Jepang.
11 Agustus 1945
Setelah 3 pejuang kemerdekaan melakukan diskusi ke Vietnam, Marsekal
Terauchi mengatakan bahwa proklamasi dapat dilaksanakan dalam
beberapa hari.
14 Agustus 1945
Pada tanggal 15 Agustus 1945, sekutu mengumumkan bahwa Jepang
telah menyerah. Di Indonesia terjadi kekosongan kekuasaan saat itu.
Dengan kekosongan kekuasaan tersebut, timbulah konflik di
internalbangsa Indonesia.
Peristiwa Rengasdengklok
Peristiwa ini terjadi ketika Bung Karno dan Bung Hatta diculik oleh
golongan muda ke Rengasdengklok di Karawang tanggal 16 Agustus
1945 pukul 04.00 dini hari. Alasannya agar tidak mendapatkan pengaruh
dari Jepang. Golongan muda memaksakan agar proklamasi dilaksanakan
secepatnya, tetapi Bung Karno telah emiliki pikiran sendiri bahwa
proklamasi akan dilaksanakan pada 17 Agustus 1945.
Proses Perumusan Proklamasi
Bung Karno dan Bung Hatta dibawa ke rumah Laksamana Maeda di Jl.
Imam Bonjol no. 1 Jakarta inilah proses perumusan naskah proklamasi
hingga penandatanganan selesai pada 04.00 dini hari.
Hari dimana Kemerdekaan Indonesia Diproklamirkan
Hari Jumat 17 Agustus 1945, bulan ramadhan, dibacakan sebuah teks
proklamasi oleh Bung Karno di Jl. Pegangsaan Timur 56 Jakarta.
Bendera kebangsaan Indonesia dijahit oleh Ibu Fatmawati.
2. Terbentuknya Negara Republik Indonesia
Saat itu Indonesia belum memiliki undang-undang dasar. Kepala negara
dan kelengkapannya juga belum ada. Pemimpin memanfaatkan lembaga
PPKI yang dibentuk 7 Agustus 1945.
Pembentukan Kepala Pemerintahan
Melalui pembahasan secara musyawarah, sidang mengambil keputusan,
diantaranya:
a. Penetapan konstitusi sebagai hasil kerja BPUPKI yaitu UUD 1945.
b. Soekarno dipilih sebagai presiden dan Drs. Muhammad Hatta sebagai
wakilnya.
c. Pekerja presiden untuk sementara waktu oleh Komite Nasional.
Piagam Jakarta juga mengalami beberapaperubahan, diantaranya:
a. Kata “mukadimah” diganti “pembukaan”.
b. Kata “hukum dasar” diganti “undang-undang”.
c. Kata “menurut dasar” pada kalimat “berdasarkan kepada ketuhanan
menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab”.
d. Kalimat “dengan kewajiban menjalankan syariat islam bagi pemeluk-
pemeluknya” dihapus.
Dalam sidang kedua PPM menghasilkan keputusan, antara lain:
a. Menetapkan dua belas kementerian yang membantu tugas presiden
dalam pemerintah.
b. Membagi wilayah Repubik Indonesia menjadi 8 provinsi.
Pembentukan Komite Nasional Indonesia
PPKI kembai mengadakan sidang pada 22 Agustus 1945 yang
memiliki agenda pokok tentang pembentukan Komite Nasional dan
Keamanan Rakyat. Tujuannya sebagai penjelmaan tujuan dan cita-cita
bangsa Indonesia untuk menyelenggarakan kemerdekaan Indonesia
berdasarkan kedaulatan rakyat.
Pembentukan Alat Kelengkapan Keamanan Negara
Adapun perkembanganTentara Keamanan Rakyat sebagai berikut:
a. Pada 7 Januari 1946, pemerintah mengubah nama Tentara Keamanan
Rakyat menjadi Tentara Keselamatan Rakyat, kemudian Kementerian
Keamanan Rakyat menjadi Tentara Republik Indonesia.
b. Pada 24 Januari 1945 TKR menjadi TRI yang dilatarbelakangi oleh
upaya mendirikan tentara kebangsaan yang percaya pada kekuatan
sendiri.
c. Pada 5 Mei 1947, presiden membentuk suatu panitia yang ia pimpin
sendiri dengan nama Panitia Pembentukan Organisasi Tentara Nasional
Indonesia yang beranggotakan 21 orang.
Keraton Kesultanan Jogjakarta
Pada 29 Agustus 1945 Sri Sutan Hamengkubuwono IX mengirimkan
telegram ke Jakarta, berisi bahwa Kasultanan Jogjakarta sanggup
berdiri di belakang pimpinan Soekarno-Hatta.
Sumatra dan Sulawesi Mendukung Pemerintah Republik Indonesia
Munculnya semangat kebangsaan yang tinggi meyebabkan para
pemuda bergerak dan Jalan Jakarta No. 6 Medan di bawah pimpinan A.
Tahir, Abdul Malik Munir, M.K. Yusni mendukung pemerintah
Indonesa yang telah berdiri.
Pada 14 Februari 1945 para pemuda Sulawesi di bawah pimpinan Ch.
Taulu mengadakan pemberonatakan untuk mendirikan RI di Sulawesi
Utara.
3. Perjuangan Melawan Kemerdekaan
a. Dukungan spontan dari berbagai pihak terhadap proklamasi 17
Agustus 1945
Dukungan tersebut menimbulkan berbagai peristiwa heroik di
berbagai daerah, diantaranya:
1) Pernyataan Sri Sultan Hamengubuwono IX.
2) Rapat raksasa di lapangan lkada.
b. Pertempuran melawan Jepang
1) Pertempuran 5 hari di Semarang(14-19 Oktober 1945)
2) Berbagai peristiwa heroik di tempat lain.
c. Perjuangan bangsa Indonesia menghadapi Sekutu dan NICA
Pada 29 September 195 tentara sekutu mendarat di Surabaya, yang
bertugas:
1) Melucuti tentara Jepang di Indonesia
2) Mengurus pembebasan pasukan sekutu yang ditawan Jepang
3) Mewujudkan ketertiban umum di Indonesia

Peritiwa heroik antara lain:

1) Peristiwa pertempuran arek Surabaya yang terjadi di jembatan


merah menyebabkan tewasnya Brigadir Jenderal Mallaby.
2) Peristiwa Bandung Lautan Api.
3) Pertempuran Medan area pada 13 Oktober 1945.
4) Peristiwa merah putih di Manado.
5) Pertempuran ambarawa.
d. Perjuangan bangsa Indonesia melalui jalur diplomasi dan
konfrontasi:
1) Perjuangan menar ik dukungan internasional melalui PBB
2) Persetujuan linggarjati
a) Belanda mengakui secara de facto negara RI atas Sumatera,
Jawa, dan Madura.
b) RI dan Belanda akan bersama membentuk Negara Indonesia
Serikat dan RI.
c) Negara Indonesia Serikat dan Belanda akan bersatu dengan Uni
Indonesia – Belanda dengan Ratu Belanda sebagai kepaa Uni.

Keputusan perundingan Renvile ditandatangani 17 Januari 1948


berisi:
a) Akan dibentuk Repiblik Indonesia Serikat.
b) Belanda akan tetap berkuasa sampai penyerahan kedaulatan
kepada RIS.
c) Kedudukan RIS sejajar dengan Belanda.
d) RI merupakan bagian RIS.
e) Pasukan RI ditarik dari daerah pendudukan yang berhasil
direbut dari tangan belanda.
f) RI harus mengakui daerah yang berhasil diduduki Belanda
sejak Agresi Militer pertama di Belanda.
3) Agresi militer Belanda I
4) Keputusan perundingan Renvile ditandatangani 17 Januari
1948 berisi:
a) Akan dibentuk Repiblik Indonesia Serikat.
b) Belanda akan tetap berkuasa sampai penyerahan kedaulatan
kepada RIS.
c) Kedudukan RIS sejajar dengan Belanda.
d) RI merupakan bagian RIS.
e) Pasukan RI ditarik dari daerah pendudukan yang berhasil
direbut dari tangan belanda.
f) RI harus mengakui daerah yang berhasil diduduki Belanda
sejak Agresi Militer pertama di Belanda.
5) Agresi militer Belanda II
6) Serangan umum 1 Maret 1949
7) Isi Perundingan Roem Royen 17April-7 Mei 1949
a) Baku tembak antara Indonesia dan Belanda dihentikan
(Gencatan Senjata)
b) Dalam waktu dekat pemerintah RI dikembalikan ke Jogja
c) Belanda mengakui RI sebagai negara bagian dari RIS
d) Akan diadakan KMB di Hen Haag Belanda
8) Konferensi Antar Indonesia(19-22 Juli 1949)
9) Konferensi Meja Bundar
Hasilnya :
a) Belanda akan mengakui kedaulatan Indonesia selambat-
lambatnya Desember 1949
b) Akan dibentuk Uni Indonesia-Belanda
c) Indonesia berubah menjadi RIS
d) Irian barat akan diserahkan kembali pada Indonesia satu tahun
setelah pengakuan kedaulatan
10) Pengakuan Kedaulatan(27 Desember 1949)
4. Perkembangan Politik dan Ekonomi Indonesia Pasca
Kemerdekaan
Sejak kembalinya NKRI 17 Agustus 1950, Indonesia menganut sistem
Demokrasi Liberal. Dalam masa demokrasi ini, Indonesia menganut
sistem kabinet parlementer. Dampak Demokrasi Liberal antara lain :
a. Pemerintahan tidak stabil,saling jegal-menjegal antar partai.
b. Kabinet tidak bisa bekerja secara maksimal karena jangka waktu
pendek.
c. Program kabinet tidak berkesinambungan, karena setiap kabinet
mementingkan partainya.

Kabinet yang pernah memegang pemerintahan pada masa demokrasi ini


diantaranya :

1) Kabinet Natsir (6 September 1950-27 April 1951)


2) Kabinet Sukiman (27 April 1951-3 April 1952)
3) Kabinet Wilopo (3 April 1952-30 Juni 1953)
4) Kabinet Ali-Wongso I(30 Juli 1953-12 Agustus 1955)
5) Kabinet Burhanudin Harahap (12 Agustus 1955-24 Maret 1956)
6) Kabinet Ali II(24 Maret1956-9 April 1957)
7) Kabinet Juanda (9 April 1957-5 Juli 1959)
5. Gangguan Keamanan dalam Negeri
Kembalinya ke Negara Kesatuan juga menyebabkan terjadinya
pemberontakan-pemberontakan, diantaranya:
a. Pemberontakan DI/TII
Gerakan ini didirikan oleh Sukarmaji Marijan Wedyodiningrat yang
bertujuan untuk mendirikan Negara Islam Indonesia(NII) pada 7
Agustus 1949. DI/TII berada di beberapa daerah Indonesia, antara lain
:
1) TII di Brebes, Tegal, dan Pekalongan yang dipimpin Amir Fatah.
2) Di Kebumen yang dikenal Angkatan Umat Islam(AUI) yang
dipimpin oleh Kyai Moh. Mahfud Abdurrohman.
3) Di Sulawsi Selatan yang dipimpin oleh Kahar Muzakar.
4) Di Aceh, dipimpin oleh Daud Beureueh.

b.Pemberontakan APRA
pemberontakan APRA adalah keinginan Raymond Westerling dan Sultan Hamid II untuk merebut
kekuasaan dan mempertahankan negara federal Republik Indonesia Serikat.Latar belakang terjadinya
pemberontakan APRA adalah mulai dibubarkannya negara bagian bentukan Belanda di RIS yang
bergabung kembali ke Republik Indonesia.

c.Pemberontakan Andi Azis


Pemberontakan ini terjadi di Makassar pada tahun 1950. Pemberontakan ini dilancarkan oleh para
mantan serdadu dan perwira KNIL.Adapun latar belakang pemberontakan adalah:

1.Menuntut pemerintah agar bekas tentara KNIL menjadi tentara keamanan di Wilayah Indonesia Timur.
2.Mempertahankan berdirinya Negara Indonesia Timur.

3.Menolak kedatangan TNI di Makasar.

d.Pemberontakan RMS(Republik Maluku Selatan)


Pemberontakan Republik Maluku Selatan terjadi pada 25 April 1950,dipimpin oleh Chris Soumokil,
mantan Jaksa Agung Negara Indonesia Timur.Pemberontakan ini terjadi akibat kekecewaan para prajurit
KNIL (Tentara Hindia Belanda) yang menolak bergabung dengan TNI dan menuntut dipertahankanya
bentuk negara serikat di Indonesia.Pemberontakan ini berhsil diakhiri setelah pasukan TNI melakukan
serangan ke Ambon dan menahan Soumokil pada tahun 1963. Sisa-sia pemberontak RMS melarikan diri
ke Belanda.

4.Pergolakan di daerah
Awal terjadinya pergolakan di daerah merupakan gerakan separatis yang bertujuan memisahkan diri
dari pemerintah RI yang sah.Adapun latar belakang terjadinya pergolakan di daerah antara lain:

a.Anggapan bahwa pembangunan hanya dipusatkan di Pulau Jawa.

b.Pertentangan politik yang berlarut-larut,antar politik saling menjatuhkan.

c.Lahirnya konsepsi presiden Soekarno tahun 1957 tentang pelaksanaan demokrasi terpimpin.

a.Pemberontakan PRRI(Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia)


Letnan Kolonel Ahmad Husein pada tanggal 15 Februari 1958 memproklamirkan berdirinya
Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) dengan perdana menteri Syafruddin
Prawiranegara.Namun sebelumnya di dahului adanya pembentukan dewan dewan di daerah seperti:

1.Dewan Banteng di Sumatera barat

2.Dewan Gajah di Medan

3.Dewan Garuda di Palembang

b.Pemberontakan Permesta(Piagam Perjuangan Semesta)


Perjuangan Rakyat Semesta adalah sebuah gerakan militer di bagian Timur Indonesia, terpusat di
Makassar.Permesta juga merupakan pergerakan untuk memisahkan bagian timur dari kesatuan republik
Indonesia. Latar belakang pemberontakan ini muncul karena kekecewaan atas kebijakan pemerintahan
pusat. Gerakan ini dideklarasikan oleh Letkol Vence Semual pada 2 Maret 1957.

5.Pemilihan Umum I tahun 195


a.Pelaksanaan Pemilu 1955
Pemilu tahun 1955 ini dilaksanakan saat keamanan negara masih kurang kondusif.Dalam keadaan
seperti ini, anggota angkatan bersenjata dan polisi juga memilih.Pemilihan umum ini dilaksanakan dalam
dua tahap,yaitu:

a.Tahap 1, tanggal 29 September 1955 memilih anggota DPR.

b.Tahap 2,tanggal 15 Desember 1955 memilih anggota Badan Konstituante.

b.Kegagalan Dewan Konstituante dam Dekrit presiden


Dekret Presiden 1959 dilatarbelakangi oleh kegagalan Badan Konstituante untuk menetapkan UUD
baru sebagai pengganti UUDS 1950. Anggota Konstituante mulai bersidang pada 10 November 1956,
tetapi pada kenyataannya hingga tahun 1958 belum berhasil merumuskan UUD yang diharapkan.Untuk
itu Presiden Soekarno pada tanggal 21 Februari 1957 mengeluarkan Konsepsi Presiden.Adapun isi
konsepsi presiden adalah sbb:

1.Sistem demokrasi parlementer model barat tidak sesuai kepribadian Indonesia maka harus diganti
dengan demokrasi terpimpin.

2.Untuk melaksanakan demokrasi terpimpin perlu dibentuk cabinet Gotong Royong.

Situasi ketatanegaraan Indonesia berada pada tahap yang membahayakan bagi persatuan dan kesatuan
bangsa.Oleh karena itu demi keselamatan bangsa dan negara presiden Soekarno mengeluarkan dekrit
presiden pada tanggal 5 Juli 1959.Adapun isi Dekrit Presiden adalah:

1.Pembubaran Dewan Konstituante

2.Berlakunya kembali UUD 1945

3.Akan dibentuk MPRS dan DPAS

B.Masa Demokrasi Parlementer (1950-1959)


1.Perkembangan Politik

Salah satu era politik yang pernah muncul di Indonesia adalah era politik demokrasi liberal dan
terpimpin. Pada masa masa Demokrasi Liberal dan Demokrasi Terpimpin, keadaan politik di Indonesia
juga mengalami banyak perubahan.Dalam sistem ini, pemerintahan dipimpin perdana menteri. Presiden
berkedudukan sebagai kepala negara. Sistem politik pada masa Demokrasi Liberal mendorong
berkembangnya partai-partai politik karena sistem Demokrasi Liberal menganut sistem multipartai. Pada
masa Demokrasi Liberal ini, terjadi tujuh kali pergantian kabinet. Rata-rata masa kepemimpinan kabinet
hanya berumur satu tahun alias berumur jagung.Kabinet-kabinet tersebut adalah sebagai berikut:

1). Kabinet Natsir (September 1950–Maret 1951).

2). Kabinet Sukiman (April 1951–Februari 1952).

3). Kabinet Wilopo (April 1952–Juni 1953).

4). Kabinet Ali Sastroamidjojo I ( Juli 1953–Juli 1955).

6). Kabinet Ali Sastroamidjojo II (Maret 1956–Maret 1957).

7). Kabinet Djuanda (Maret 1957–Juli 1959)

Setelah itu Kabinet Burhanuddin Harahap menggantikan kabinet Ali Sastromaidjojo 1 dan tetap
melanjutkan rencana pemilu yang telah dipersiapkan sebelumnya dan tidak mengubah tanggal
pelaksanaannya. Adapun tahap-tahap dalam pelaksanaan pemilu tahun 1955 adalah sebagai berikut.

1.Tanggal 29 September 1955

Pada tanggal 29 September 1955, dilaksanakan pemilu untuk memilih anggota-anggota DPR yang
berjumlah 272 orang.Berikut ini komposisi anggota DPR hasil pemilu tahun 1955.

a). Masyumi memperoleh 60 wakil/kursi.


b). PNI memperoleh 58 wakil/kursi.

c). NU memperoleh 47 wakil/kursi.

d). PKI memperoleh 32 wakil/kursi.

e). Partai-partai lain hanya memperoleh kursi masing-masing kurang dari 12.

2.Tanggal 15 Desember 1955

Pada tanggal 15 Desember 1955, dilaksanakan pemilu untuk memilih anggota dewan konstituante
yang akan bertugas menyusun UUD yang tetap.Berikut ini adalah komposisi anggota Dewan
Konstituante.

a). PNI memperoleh 119 kursi.

b). Masyumi memperoleh 112 kursi.

c). NU memperoleh 91 kursi.

d). PKI memperoleh 80 kursi.

e). Partai lainnya memperebutkan 118 kursi.

2.Perkembangan Ekonomi
Indonesia masih harus banyak belajar dalam berbagai hal agar negaranya semakin kuat.Di masa
demokrasi liberal,sering terjadi perubahan kabinet yang ternyata berdampak pada kehidupan ekonomi
Indonesia saat itu.Untuk memperbaiki kondisi tersebut,ada beberapa kebijakan yang dilakukan antara
lain:

Gunting Syafruddin
Kebijakan ini merupakan pemotongan nilai uang.Kebijakan ini dikeluarkan pada tanggal 20 Maret 1950
oleh Menteri Keuangan saat itu,Syafruddin Prawiranegara.Kebijakan ini dilakukan dengan cara
menggunting uang kertas menjadi dua bagian,bagian kanan dan bagian kiri.

Gerakan Benteng
Sistem ekonomi gerakan benteng bukan seperti benteng yang di atas,sistem ekonomi gerakan
benteng bertujuan untuk mengubah struktur ekonomi kolonial menjadi struktur ekonomi nasional.Pada
dasarnya sistem ekonomi ini bertujuan untuk melindungi para pengusaha dalam negeri dengan cara
memberikan bantuan berupa kredit dan bimbingan konkret.

Sistem Ekonomi Ali Baba


Sistem ekonomi Ali Baba diprakarsai oleh Mr.Iskaq Tjokrohadisurjo menteri ekonomi pada masa
Kabinet Ali 1.Kabinet ini fokus pada kebijakan Indonesia dan mengutamakan kaum pribumi.Progam ini
berisi pemberian kredit dan lisensi pemerintah untuk pengusaha swasta nasional pribumi agar dapat
bersaing dengan pengusaha nonpribumi.

Persetujuan Finansial Ekonomi(Finek)


Pada masa pemerintahan Kabinet Burhanuddin Harahap dikirim seorang delegasi ke Jenewa.Untuk
merundingkan masalah finansial-ekonomi pihak Indonesia dengan Belanda.Misi ini dipimpin pada
tanggal 7 Januari 1956,adapun kesepakatan yang pada Finek adalah:
1.Hasil KMB dibubarkan

2.Hubungan Finek Indonesia-Belanda didasarkan atas hubungan bilateral

3.Hubungan Finek didasarkan pada Undang-undang Nasional

Gerakan Asaat
Gerakan Asaat yang digagas oleh Mr.Asaat bertujuan melindungi perekonomian warga Indonesia asli
dari persaingan dagang dengan pengusaha asing khususnya Tionghoa.

Rencana Pembangunan Lima Tahun(RPLT)


Ketidakstabilan politik dan ekonomi menyebabkan merosotnya ekonomi,inflasi,dan lambatnya
pelaksanaan pembangunan.Pada bulan Mei 1956 biro ini menyusun RPLT.Saat ini sebutan yang sering
digunakan adalah Renstra(Rencana Strategis).

Musyawarah Nasional Pembangunan (Munap)


Pada masa Kabinet Ali Sastroamijoyo ll terjadi ketegangan antara pusat dan daerah.Sementara waktu
masalah tersebut dapat teratasi dengan Munap.Tujuan diadakan Munap untuk mengubah rencana
pembangunan agar menghasilkan rencana pembangunan yang menyeluruh.Rencana tersebut tidak
dapat dilaksanakan dengan baik karena:

1.Adanya kesulitan dalam menentukan prioritas.

2.Terjadi ketegangan politik.

3.Timbul pemberontakan PRRI/permesta.

Nasionalisasi Perusahaan Asing


Selain kebijakan-kebijakan yang diberlakukan pada warga negara Indonesia,bangsa Indonesia di masa
demokrasi liberal juga tidak lepas dari kehadiran perusahaan-perusahaan asing yang dijadikan manjadi
milik pemerintah Indonesia atau lebih dikenal dengan nasionalisasi.Tahap ini dimulai sejak Desember
1958.

Nasionalisasi de Javasche Bank


Kota Tua Jakarta,Museum BI(Bank Indonesia),bangunan tersebut sebagai salah satu saksi kehidupan
ekonomi bangsa.Dulunya gedung itu milik Belanda,tepatnya milik de Javasche Bank.Pada tanggal 19 Juni
1951,Kabinet Sukiman membentuk Panitia Nasionalisasi.Pemerintah memberhentikan Dr.Houwing dan
mengangkat Mr.Syafruddin Prawiranegara sebagai Presiden de Javasche Bank yang baru.

3.Kehidupan Masyarakat Indonesia pada Masa Demokrasi


Parlementer
Kehidupan Sosial
Kehidupan sosial masyarakat Indonesia pada masa Demokrasi Parlementer banyak dipengaruhi
oleh gejolak politik dan permasalahan ekonomi.Menyebabkan meningkatnya angka kemiskinan dan
pengangguran.

Pendidikan
Pada tahun 1950,diadakan pengalihan masalah pendidikan dari Pemerintah Belanda kepada
Pemerintah RIS(Republik Indonesia Serikat).Kemudian,disusunlah suatu konsepsi pendidikan yang
dititikberatkan kepada spesialisasi,bangsa Indonesia pada saat itu sabvat tertinggal dalam pengetahuan
teknik yang sangat dibutuhkan oleh dunia modern.

C.Masa Demokrasi Terpimpin (1959 - 1965)


1.Perkembangan Politik
Setelah dekrit presiden semestinya kehidupan berbangsa dan bernegara didasarkan pada UUD
1945 dan pelaksanaan Pancasila.Namun dalam kenyataannya justru melaksanakan Demokrasi
Terpimpin.Pelaksanaan berbangsa dan bernegara sangat ditentukan oleh seorang pemimpin.Hal itu jelas
tidak sesuai dengan prinsip-prinsip demokrasi,yaitu dari,oleh dan untuk rakyat.

Pembentukan Kelembagaan Negara


a.Pembentukan Kabinet Kerja

Sebelum Dekrit Presiden,kepala pemerintahan dipegang Perdana Menteri.Namun setelah Dekrit


Presiden dan kembali ke UUD 1945 Presiden disamping sebagai kepala Negara juga sebagai kepala
pemerintahan.Kabinet Kerja dilantik pada tanggal 10 Juli 1959 dan memiliki 3 program yang dikenal
dengan TRI Program,yaitu:

1.Sandang pangan

2.Keamanan

3.Perjuangan mengembalukan Irian Barat

b.Penetapan DPR

Sejak Dekrit Presiden 5 Juli 1959 yang memberlakukan kembali UUD 1945,maka para anggota DPR
hasil pemilu 1955 bersedia bekerja terus,sehingga presiden mengeluarkan ketetapan pada tanggal 22
Juli 1959 tentang penetapan DPR.Pelantikan anggota DPR hasil pemilu 1955 menjadi DPR berdasarkan
UUD 1945 itu dilaksanakan pada tanggal 23 Juli 1959.

c.Pembentukan MPRS dan DPAS

Sebagai pelaksanaan Dekrit Presiden sebelum terbentuk MPR yang tetap,sesuai dengan UUD 1945
maka dibentuk Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS).MPRS dibentuk berdasarkan
penetapan Presiden No.2 Tahun 1959.Anggota MPRS ditunjuk dan diangkat oleh presiden dengan syarat
sebagai berikut:

1.Setuju kembali kepada UUD 1945

2.Setia kepada perjuangan RI

3.Setuju dengan manufesto politik

Keanggotaan MPRS terdiri dari anggota DPR ditambah utusan-utusan daerah dan wakil-wakil
golongan.Ditegaskan bahwa tugas MPRS adalah menetapkan GBHN.

d.Penetapan GBHN

Saat itu Indonesia belum memiliki haluan negara atau GBHN. Pada saat memperingati hari
kemerdekaan ke 14, presiden Soekarno pidato berjudul penemuan kembali revolusi kita yang dikenal
dengan manifesto politik republik Indonesia. Atas usulan DPAS pidato tersebut dijadikan GBHN dan
disetujui dalam sidang MPRS dan dikukuhkan dalam Ketetapan MPRS No.1/ MPRS/ 1960.

e.Pembentukan DPR-GR

Pada Juni 1960 saat pemerintah mengajukan APBN tahun 1961, DPR menolak anggaran yang diajukan
oleh pemerintah. Akibatnya presiden membubarkan DPR hasil pemilu 1956. Selanjutnya presiden
membentuk DPR - GR. Pembubaran hasil pemilu DPR 1955 sangat tidak demokratis.

Pertentangan Antar Ideologi Politik


Upaya untuk melaksanakan Demokrasi Terpimpin sudah dilakukan. Tetapi penyelewengan terhadap
UUD 1945 masih juga ada.

a. Persaingan kelompok agama dan komunis

Sejak pemilu 1955, persaingan antara partai politik berdasarkan ideologi semakin nampak. Pada
saat pembentukan DPR-GR kelompok agama mulai tersisih(Masyumi). Pada Agustus 1960 Masyumi
dilarang oleh pemerintah. Pertentangan kelompok agama dan komunis membawa keuntungan bagi
PKI. Apalagi Soekarno membentuk front Nasional pada akhir tahun 1959 yang bertugas
memperjuangkan cita-cita proklamasi. Pada tahun 1960 pimpinan PKI D.N. Aidit ditunjuk sebagai
salah satu pimpinan front Nasional.

b. Ajaran Nasakom

Presiden Soekarno mengembangkan ajaran Nasakom(Nasional, Agama, dan Komunis) yang


mewakili 3 kekuatan yaitu PNI, NU, dan PKI. Ajaran Nasakom sangat menguntungkan PKI. Hal ini
dibuktikan oleh Aidit, "Pancasila itu hanya sebagai alat pemersatu. Kalau rakyat sudah bersatu
maka Pancasila tidak diperlukan lagi". Nasakom akhirnya mengakibatkan pertentangan idelogi
makin tajam. TNI AD selalu menentang ide-ide dan kekuatan PKI.

2. Perkembangan Ekonomi
Kemerdekaan Indonesia dilandasi oleh kehidupannya yang masih terbelakang karena proses
pengubahan ekonomi kolonial menjadi ekonomi nasional berlangsung tersendat-sendat.
Sebelumnya Indonesia tidak memakai demokrasi terpimpin. Tapi karena beberapa hal, akhirnya
Demokrasi tersebut digunakan. Maka dari itu, perkembangan ekonomi masa demokrasi terpimpin
merupakan bagian dari sistem demokrasi yang digunakan.

Pembentukan badan perencana pembangunan nasional


Pada 15 Agustus 1959 didirikan Depernas untuk melakukan pembangunan ekonomi dengan
kekuasaan Kabinet Karya. Berdasarkan upaya ini pemerintah mengumumkan hasil pemotongan
nilai uang yang berupa:

a. Uang kertas pecahan yang memiliki nilai Rp 500 diubah menjadi Rp 50.

b. Uang kertas pecahan yang memiliki nilai Rp 100 diubah menjadi Rp 100.

c. Membekukan seluruh simpanan bank yang berjumlah lebih dari Rp 25.000.

Konsep Djuanda
Pemerintah mulai memikirkan rakyat dengan melakukan pembebasan Irian Barat dan
penyelesaian kasus di Jawa Barat dengan rehabilitasi ekonomi. Sebelumnya konsep ini diberi
nama konsep rehabilitasi ekonomi yang diketuai oleh Menteri Pertama Ir. Djuanda. PKI
menganggap konsep Djuanda terdapat kaitannya dengan pelibatan negara Amerika Serikat,
Yugoslavia, dan negara revisionis.

Deklarasi Ekonomi
Deklarasi ini dibentuk pada 28 Maret 1963 di Jakarta dengan maksud menghasilkan ekonomi
nasional yang bebas imperialisme, memiliki sistem ekonomi yang berdikari, dan memiliki sistem
yang demokratis.

Kenaikan Laju Inflasi


Pendapatan negara yang tidak memadai serta anggaran belanja negara yang meningkat
membuat kondisi ekonomi memburuk. Peningkatan laju inflasi didasari oleh:

•Pemerosotan nilai mata uang rupiah.

•Masalah negara tidak dapat diatasi dengan pinjaman dari luar negeri.

•Pemerosotan hasil devisa negara.

•Anggaran belanja negara mengalami defisit besar.

•Tidak terdapat pengaruh manajemen perusahaan serta penertiban administrasi untuk


menyeimbangkan keuangan.

•Gagalnya upaya menyalurkan kredit baru dalam menyejahterakan rakyat.

•Tidak adanya keberhasilan dalam melakukan usaha likuidasi dalam pihak swasta dan pemerintahan
sebagai usaha mengawasi dan menghemat anggaran belanja.

3. Kehidupan masyarakat Indonesia pada masa demokrasi terpimpin


Ajaran Nasakom yang diciptakan presiden Soekarno membuat kedudukan PKI di Indonesia semakin
kuat. Melalui Nasakom, PKI berupaya agar seluruh aspek kehidupan masyarakat berada di bawah
dominasi politiknya.

Bidang Pendidikan pada Masa Demokrasi Terpimpin

Pada tahun 1950-an, murid sekolah lanjutan tingkat pertama dan sekolah lanjutan tingkat atas
jumlahnya banyak sekali dan sebagian besar ingin menjadi mahasiswa. Sehingga pemerintah
menerapkan kebijakan siapa ya mendirikan universitas baru di setiap ibu kota provinsi. Pada tahun
1962 sistem pendidikan SMP dan SMA berubah. Dalam maper SMP, ditambahkan mapel Ilmu
Administrasi dan Kesejahteraan Masyarakat, di SMA dilakukan penjurusan mulai kelas II, untuk
mempersiapkan murid SMA memasuki perguruan tinggi. Pada 1960-an muncul masalah di kalangan
pendidik yaitu usaha PKI untuk menguasai PGRI. Hal ini menyebabkan perpecahan di kalangan guru
dan PGRI.

Bidang Kebudayaan pada Masa Demokrasi Terpimpin

Dalam bidang seni muncul berbagai lembaga seni seperti Lembaga Kesenian Rakyat (Lekra) milik
PKI. Pada masa demokrasi terpimpin bidang kesenian tidak luput dari upaya dominasi PKI.
Manifesto Kebudayaan mendapatkan kecaman keras dari Lekra yang pro PKI. Presiden Soekarno
ternyata menyepakati kecaman itu, akibatnya Manifesto Kebudayaan dilarang pemerintah.
PENUTUP
Demikianlah kliping tentang mata uang negara di setiap benua. Tak lupa saya
mengucapkan terima kasih karena kesediaannya untuk membaca kliping yang
saya buat untuk memenuhi tugas pelajaran IPS. Tentunya masih banyak
kekurangan karena berbagai keterbatasan kami baik itu berupa pengetahuan
maupun bahan referensi. Oleh karena itu, masukan berupa saran dan kritik
sangat saya harapkan.

Anda mungkin juga menyukai