Perjuangan mempertahankan kemerdekaan selain dilakukan secara fisik (kontak senjata) juga dilakukan
secara diplomasi. Perjuangan secara diplomasi dilakukan dari perundingan satu ke perundingan yang lain.
A. Perjanjian Linggarjati
1. Pada tanggal 10 Nopember 1946, diadakan perundingan antara Indonesia dan Belanda di Linggarjati,
Cirebon. Pihak Indonesia dipimpin oleh Sutan Syahrir, delegasi Belanda dipimpin oleh Schermerhorn
2. Secara resmi hasil perundingan ditandatangani oleh Pemerintah Indonesia dan Belanda pada tanggal
25 Maret 1947.
3. Hasil perjanjian Linggarjati sangat merugikan Indonesia karena wilayah Indonesia menjadi sempit.
Namun, Belanda lagi-lagi mengingkari isi Perjanjian Renville dan melakukan Agresi Militer Belanda
II pada tanggal 19 Desember 1949
1. Konferensi Meja Bundar diadakan pada tanggal 23 Agustus sampai 2 Nopember 1949 di Den Haag,
Belanda.
2. Delegasi Indonesia dipimpin oleh Drs. Moh. Hatta
3. Delegasi BFO (Bijeenkomst Voor Federal Overleg) atau Badan Musyawarah Negara-Negara Federal
dipimpin oleh Sultan Hamid II
4. Belanda dipimpin oleh Mr. Van Maarseveen.
Hasil yang dicapai dalam KMB
5. Tanggal 16 Desember 1949, Ir. Soekarno terpilih sebagai Presiden RIS dan dilantik 17 Desember
1949 di Bangsal Sitihinggil, Keraton Yogyakarta.
6. Tanggal 20 Desember 1949 drs. Moh. Hatta dilantik sebagai wakil presiden RIS
7. Tanggal 27 Desember 1949 diadakan diadakan upacara pengakuan kedaulatan dari Pemerintah Be-
landa kepada pemerintah RIS.
8. Upacara pengakuan diadakan di dua tempat yaitu di Belanda dan Indonesia.
9. Di Belanda, serah terima ditandatangani oleh ratu Juliana dan Drs. Mohammad Hatta
10. Pengakuan di Indonesia pihak belanda diwakili oleh Mr. Lovink, pihak Indonesia diwakili oleh Sri Sul-
tan Hamengkubuwono IX.
11. Sehari setelah pengakuan ibu kota Indonesia pindah dari Yogyakarta ke Jakarta, kemudian dilang-
sungkan upacara penurunan bendera Belanda, Merah-Putih-Biru, dan dilanjutkan dengan pengibaran
bendera Indonesia, Merah –Putih.
Tema/Sub Tema/Muatan Pembelajaran : 7/3/1 IPS : Kegiatan Pembangunan untuk Mengisi Kemerdekaan
Tujuan dan cita-cita Indonesia tercantum dalam Pancasila dan UUD 1945, yaitu mewujudkan keadilan
dan kemakmuran yang merata bagi masyarakat Indonesia secara material maupun spiritual. Tujuan dan cita-
cita tersebut menjadi dasar pembangunan nasional Indonesia setelah kemerdekaan.
Pembangunan dapat diartikan :
1. Suatu proses yang dilakukan oleh manusia untuk memperbaiki tingkat kehidupannya secara material
maupun nonmaterial/spiritual.
2. Usaha untuk menciptakan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat yang hasilnya dapat dinikmati oleh
seluruh rakyat secara adil dan merata.
Tema/Sub Tema/Muatan Pembelajaran : 7/3/3 IPS : Sejarah Lahirnya Pancasila ( Buku Siswa Hal 174-176)
Proses Perumusan Pancasila dan Nilai-nilai luhur Pancasila yang berkembang dalam masyarakat
1. Lahirnya Pancasila sebagai dasar negara terjadi pada saat Sidang BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha
Persiapan Kemerdekaan Indonesia). Sidang pertama dilakukan tanggal 29 Mei sampai 1 Juni
1945. Dalam sidang tersebut terdapat tiga usulan dasar negara. Usulan dasar negara tersebut
disampaikan oleh Mr. Mohammad Yamin, Prof. Dr. Supomo, dan Ir. Soekarno.
2. Pada tanggal 29 Mei 1945. Muhammad Yamin mengususlkan lima dasar negara
1. Peri kebangsaan
2. Peri kemanusiaan
3. Peri ketuhanan
4. Peri kerakyatan
5.Kesejahteraan rakyat kesejahteraan rakyat
3. Pada tanggal 31 Mei 1945, Prof. Dr. Mr. Soepomo mengusulkan lima asas
1. persatuan
2. kekeluargaan’
3.keseimbangan lahir batin
4. musyawarah
5. keadilan rakyat
4. Pada hari terakhir sidang BPUPKI tanggal 1 Juni 1945, Ir. Soekarno berpidato tanpa teks tentang calon
rumusan dasar negara.
1. Internasionalisme
2. Peri kemanusiaan
3. Mufakat atau demokrasi
4. Kesejahteraan sosial
5. Ketuhanan Yang Maha Esa
5. Peran Pancasila dalam Keberagaman Bangsa
Kata Pancasila berasal dari Bahasa Sansekerta yaitu panca dan sila. Panca artinya lima dan sila artinya
dasar. Jadi Pancasila artinya lima dasar atau lima asas. Istilah Pancasila telah dikenal sejak
zaman Majapahit sebagaimana tertulis dalam buku NegaraKertagama karangan Mpu
Prapanca dan buku Sutasoma karangan Mpu Tantular. Dalam buku Sutasoma karangan Mpu
Tantular, istilah Pancasila mempunyai arti berbatu sendi yang lima, pelaksanaan kesusilaan
yang lima.
Peran Pancasila dalam Keberagaman Bangsa
Pancasila menyatukan perbedaan suku, ras, etnis, agama, budaya, dan geografis dalam satu titik
dan membangun kebhinekaan pada masing-masing sila.
Dengan pancasila, keberagaman bukanlah perbedaan yang membatasi, melainkan sebagai hal
yang melengkapi dalam persatuan, kesatuan, dan kemajuan bangsa Indonesia.
6. Pada tanggal 18 Agustus 1945, disahkan Undang-Undang Dasar 1945 pada Sidang Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (PPKI), termasuk Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Di dalam
Pembukaan Undang- Undang Dasar 1945, termuat isi rumusan Prinsip Dasar Negara yang disebut
Pancasila, tepatnya pada alinea IV yang berbunyi sebagai berikut:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Tema/Sub Tema/Muatan Pembelajaran : 7/3/4 IPS : Upaya Melestarikan Kebudayaan Bangsa Indonesia
Salah satu cara yang tepat untuk mengisi kemerdekaan bagi para generasi penerus adalah dengan
melestarikan kebudayaan bangsa. Kebudayaan bangsa merupakan warisan leluhur yang mengandung nilai-
nilai luhur cerminan dari kehidupan manusia dan masyarakat. Keberagaman dalam masyarakat Indonesia
membentuk beragam budaya yang terus dipelihara sebagai identitas dan kekayaan bangsa.
Perbedaan budaya tidak menjadi bahan perselisihan dan pertentangan, sebaliknya harus menghormati
budaya dari daerah lain. Sikap yang dapat kita lakukan untuk menghormati dan menghargai budaya dari
daerah lain antara lain :
a. tidak membangga-banggakan budaya sendiri
b. tidak menjelek-jelekkan budaya daerah lain
c. Mau menikmati pertunjukkan budaya daerah lain
d. Mau mempelajari budaya darah lain