Anda di halaman 1dari 16

KEMAL SMP PGRI 7

Perjuangan Indonesia dalam


Mempertahankan Kemerdekaan
TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Menjelaskan perjuangan bersenjata dan diplomasi


dalam upaya mempertahankan kemerdekaan.
2. Menjelaskan peran PBB pada masa Perang
Kemerdekaan.
3. Menjelaskan KMB, terbentuknya RIS, dan pengakuan
kedaulatan RI.
PETA KONSEP
A. Perjuangan Bersenjata dan Diplomasi dalam
Usaha Mempertahankan Kemerdekaan

1. Perjuangan Bersenjata
Dalam upaya penegakan dan mempertahankan kemerdekaan, bangsa
Indonesia harus berhadapan dengan pihak Jepang, Sekutu, dan
Belanda.

Beberapa pertempuran-pertempuran penting di wilayah


Indonesia
a. Pertempuran Lima Hari di Semarang (15 – 20
Oktober1945)
b. Pertempuran Surabaya (10 November 1945)
c. Pertempuran Ambarawa (21 November 1945)
d. Pertempuran Medan Area (10 Desember 1945)
e. Bandung Lautan Api (23 Maret 1946)
2. Perundingan Linggarjati

Pokok-pokok perundingan Linggarjati


tanggal 10 – 15 November 1946
a. Belanda mengakui secara de
facto wilayah Republik Indonesia
meliputi Jawa, Madura, dan
Sumatra.
b. Republik Indonesia dan Belanda
akan bekerja sama membentuk
Negara Indonesia Serikat.
c. Negara Indonesia Serikat dan
Belanda akan bersatu menjadi
Uni Indonesia-Belanda, dengan
Ratu Belanda sebagai kepala
Uni.
3. Agresi Militer Belanda I

Belanda pada tanggal 21 Juli 1947


melancarkan agresi militer pertama. Pada tanggal 4 Agustus 1947,
TNI dan laskar rakyat menerapkan
pemerintah Belanda dan
sistem pertahanan Wehrkreise Republik Indonesia
untuk menggantikan sistem mengumumkan dimulainya
pertahanan linier, dengan taktik gencatan senjata yang diawasi
gerilya. Adanya agresi militer oleh Komisi Konsuler
Belanda pertama, menimbulkan
simpati dan reaksi keras dari dunia
internasional
4. Perundingan Renville

Persetujuan Renville ditandatangani pada tanggal


17 Januari 1948, dengan pokok-pokok
persetujuan.
a. Wilayah Republik Indonesia diakui
berdasarkan “Garis Demarkasi Van Mook”,
b. Akan dibentuknya Negara Indonesia Serikat
(RIS)
c. RIS mempunyai kedudukan sejajar dengan
negeri Belanda
d. Pasukan Republik Indonesia (TNI) harus
ditarik dari daerah-daerah kantong (daerah
Pendudukan Belanda) masuk ke daerah RI
5. Agresi Militer Belanda II

a. Pada tanggal 19 Desember 1948. Dengan


taktik “perang kilat” Belanda melancarkan
serangan di semua front di daerah Republik
Indonesia.
b. Presiden dan Wakil Presiden serta pejabat
tinggi yang lain berada di ibu kota Yogyakarta
agar mudah ditemui oleh KTN
c. TNI di bawah pimpinan Jenderal Soedirman,
mulai tanggal 25 Desember 1948 melakukan
perang gerilya.
d. TNI melancarkan Serangan Umum terhadap
kota Yogyakarta pada tanggal 1 Maret 1949 di
bawah pimpinan Letkol. Soeharto
6. Perundingan Roem-Royen

Atas prakarsa UNCI, tercapailah


perundingan Indonesia-Belanda di
Jakarta yang isinya
a. Pemerintah RI akan mengeluarkan
perintah penghentian perang gerilya.
b. RI Turut serta dalam KMB
c. Belanda membebaskan secara tidak
bersyarat pemimpin-pemimpin RI
d. Pemerintah RI harus bebas dan
leluasa melakukan kewajiban dalam
satu daerah yang meliputi
Karesidenan Yogyakarta
7. Konferensi Inter-Indonesia

Tahap pertama, dilaksanakan di Yogyakarta tanggal 19 – 22 Juli


1949
keputusan penting:
a. Menyetujui pembentukan Negara Indonesia Serikat.
b. Pembentukan Uni Indonesia-Belanda.
c. Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat (APRIS) adalah
Angkatan Perang Nasional.
d. TNI menjadi inti APRIS
e. Pertahanan negara adalah hak pemerintah RIS

Tahapan kedua, sidang antara RI - BFO dilangsungkan di Jakarta


pada tanggal 30 Juli – 2 Agustus 1949. Persetujuan penting:
bendera RIS adalah Sang Merah Putih, Lagu Kebangsaaan
Indonesia Raya, dan Bahasa Nasional adalah Bahasa Indonesia.
B. Peranan PBB pada Masa Perang Kemerdekaan

1. Komisi Tiga Negara (KTN)


KTN memulai masa tugasnya di Indonesia pada tanggal
27 Oktober 1947, dengan anggota sebagai berikut.
a. Australia, diwakili oleh Richard Kirby.
b. Belgia, diwakili oleh Paul Van Zeland.
c. Amerika Serikat, diwakili oleh Dr. Frank Graham

2. United Nations Commission for Indonesia (UNCI)


Tugas UNCI di Indonesia adalah membantu melancarkan
perundingan-perundingan Keanggotaan UNCI adalah
sebagai berikut.
a. Australia, diwakili oleh Chritchley.
b. Belgia, diwakili oleh Herremans.
c. Amerika Serikat, diwakili oleh Merle Cochram.
C. Konferensi Meja Bundar (KMB), Terbentuknya
RIS, dan Pengakuan Kedaulatan

1. Konferensi Meja Bundar (KMB)


KMB diselenggarakan di Den Haag, dan berlangsung
dari tanggal 23 Agustus sampai dengan tanggal 2
November 1949

Keputusan KMB
a. Belanda mengakui Republik Indonesia Serikat (RIS)
b. Status Irian Barat akan dibicarakan satu tahun kemudian.
c. Akan dibentuknya Uni Indonesia - Belanda
d. RIS mengembalikan hak milik Belanda
e. RIS harus membanyar utang-utang Belanda
f. Tentara Karajaan Belanda akan segera ditarik mundur dari
Indonesia
2. Terbentuknya Republik Indonesia Serikat (RIS)

KNIP bersama wakil-wakil pemerintah mengadakan sidang dan


berhasil menyetujui naskah Undang-Undang Dasar (UUD) RIS.

Pada tanggal 20 Desember 1949, kabinet RIS dilantik oleh


Presiden Soekarno. Drs. Moh. Hatta terpilih menjadi Perdana
Menteri yang akan memimpin Kabinet RIS

Sistem demokrasi yang diterapkan pada negara RIS adalah


demokrasi liberal seperti yang diterapkan di Netherland.
3. Pengakuan Kedaulatan

Sejak tanggal 27
Desember 1949,
Setelah terbentuk negara pemerintah Belanda
federal dengan nama Republik telah mengakui
kedaulatan Indonesia
Indonesia Serikat (RIS), maka
yang merdeka
negara siap menerima dan berdaulat penuh
penyerahan kedaulatan dari dengan menggunakan
pemerintah Belanda. Pada Konstitusi RIS
tanggal 23 Desember 1949,
delegasi Indonesia (RIS) yang
diketuai oleh Drs. Moh
Hatta berangkat ke Netherland.
4. Perjuangan Kembali ke Negara Kesatuan

Beberapa faktor yang mendorong rakyat untuk merubah


Negara dari bentuk serikat (RIS) menjadi Negara
Kesatuan (NKRI).

a. RIS bukan cita-cita Indonesia


b. Banyak rakyat yang tidak puas saat
pembentukan RIS
c. Banyaknya pemberontakan dari bekas
anggota KNIL
d. Dalam Tubuh Parlemen RIS Terjadi
Perpecahan
Terima Kasih . . . .

Anda mungkin juga menyukai