DAN
KONFERENSI MEJA BUNDAR
KELOMPOK III :
1. Achmad Dhani
2. M. Bayhaki Hakim
5. Wildan Nuris
TAHUN 2022
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui sejarah Konferensi Inter-Indonesia.
2. Untuk mengetahui tokoh-tokoh yang hadir di Konferensi Inter-Indonesia.
3. Untuk mengetahui hasil Konferensi Inter-Indonesia.
4. Untuk mengetahui dampak dari Konferensi Inter-Indonesia.
1.4 Manfaat
ISI
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui sejarah dan tokoh-tokoh yang hadir di Konferensi Meja Bundar.
2. Untuk mengetahui tokoh-tokoh yang hadir di Konferensi Meja Bundar.
3. Untuk mengetahui hasil Konferensi Meja Bundar.
4. Untuk mengetahui proses penyerahan kedaulatan Indonesia.
1.4 Manfaat
Untuk mengetahui sejarah, tokoh-tokoh yang hadir, hasil dan dampak dari Konferensi
Meja Bundar terhadap proses perolehan kedaulatan Indonesia.
BAB II
ISI
Indonesia mengakui dan harus membayar utang sebesar 4,3 miliar gulden sebagai harga
penyerahan kedaulatan setelah perundingan cakupan utang sebelum kedaulatan.
Adanya ikatan Uni dalam Indonesia - Belanda yang kemudian menjadi perdebatan di
antara pejabat Indonesia. Moh. Hatta menerangkan, Uni hanya sebagai lambang, dengan
Ratu Belanda hanya memiliki kekedudukan seremonial. Uni setelah KMB merupakan
forum kerja sama, bukan superstaat (negara di atas negara). Sementara itu, di perjanjian
Linggarjati disebutkan bahwa keputusan Uni diambil 'atas nama Ratu'.
Irian Barat menjadi daerah sengketa setelah penyerahan kedaulatan atas Indonesia oleh
pemerintah Belanda pada Republik Indonesia Serikat pada 27 Desember 1949. Alasan
penundaan kedaulatan di Irian Barat di antaranya yaitu Indonesia dan Belanda sama-sama
ingin mendapatkan Irian Barat sesuai kepentingan nasional masing-masing. Sementara
itu, dokumen KMB terkait sengketa Irian Barat bersifat umum dengan niat agar lebih
mudah mencapai kompromi. Alih-alih, hal tersebut menjadi sumber ketegangan
Indonesia-Belanda karena memungkinkan perbedaan penafsiran pada dokumen tersebut.
/
BAB III
PENUTUP
2.1 Kesimpulan