Anda di halaman 1dari 5

Proposal

PERUNDINGAN ROEM-ROYEN DAN KONFERENSI INTER-INDONESIA

Disusun oleh
Amelia Mathiu
Shalomitha Nafa Paath
Chelsea Kuswandi
Reginald Maopazand

Guru Pembimbing
Adolfien J.P. Watania, S.Pd

SMA NEGERI 7 MANADO


XI MIPA 5
2023
Daftar isi

Daftar isi…………………………… ……………………………………………….1


Bab 1 Pendahuluan......................................................................................................2
a. Latar Belakang.....................................................................................................2
b. Rumusan Masalah...............................................................................................2
c. Tujuan Penelitian.................................................................................................3

Bab 2 Pembahasan.......................................................................................................3

1
BAB 1
Pendahuluan

a. Latar Belakang
Perjanjian Roem-Royen lahir karena adanya pelanggaran yang dilakukan oleh
Belanda atas perjanjian sebelumnya yaitu perjanjian Renville. Belanda juga melakukan
agresi militer dan menyerang ibu kota Indonesia yang saat itu terletak di Yogyakarta pada 19
Desember tahun 1948. Pada agresi militer tersebut Belanda bahkan menangkap presiden
Soekarno dan wakil presiden Moh Hatta untuk dijadikan tawanan. Namun agresi militer
tersebut mendapat perlawanan yang keras dari rakyat Indonesia.
Bahkan langkah Belanda tersebut mendapat kecaman keras dari dunia. Selanjutnya
PBB atau Perserikatan Bangsa-Bangsa menganjurkan untuk melakukan perundingan
kembali. Pelaksanaan perjanjian Roem-Royen dilakukan di Hotel Des Indes Jakarta. Adapun
pihak Indonesia diwakili oleh Mr. Mohammad Roem sedangkan pihak Belanda diwakili oleh
Dr. Herman Van Roijen sebagai delegasinya. Itulah yang kemudian membuat perjanjian itu
dinamakan Roem Roijen atau Roem-Royen.
Perjanjian yang satu ini memerlukan waktu lama hingga akhirnya mampu
menemukan titik temu. Paling tidak prosesnya memerlukan waktu hingga hampir satu bulan
hingga mencapai kesepakatan.

Latar belakang dilakukannya konferensi Inter Indonesia bermula ketika hasil


Perjanjian Roem Royen yang menyatakan bahwa Indonesia ikut serta dalam KMB
(Konferensi Meja Bundar). Oleh karena itu, RI harus mempersiapkan diri dengan
mengadakan konferensi antar Indonesia yang dilakukan antara pihak Indonesia dan Negara
Boneka Bentukan Belanda.
Sebab lainnya adalah perubahan sikap negara-negara bagian BFO setelah adanya
serangan kedua Belanda yang kita kenal dengan nama Agresi Militer Belanda Karena
simpati, negara-negara BFO kemudian membebaskan beberapa pemimpin-pemimpin
Indonesia. BFO juga turut andil dalam pelaksanaan Konferensi Inter Indonesia yang
berlangsung di Yogyakarta.

b. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas dapat diidentifikasikan beberapa
masalah yang selanjutnya dirumuskan sebagai berikut:

2
1. Bagaimana hasil dalam perundingan Roem-Royen?
2. Bagaimana hasil dari Konferensi Inter-Indonesia?

c. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui hasil dari perundingan Roem-Royen.
2. Untuk mengetahui hasil dari Konferensi Inter-Indonesia.

BAB 2
Pembahasan

C. Perundingan Roem-Royen
Tujuan untuk melakukan perundingan Roem-Royen ini adalah:
1. Menjamin penghentian gerakan militer dan membenaskan semua tahanan politik.
2. Tidak akan mendirikan negara-negara yang ada di daerah yang di kuasai oleh Republik
Indonesia sebelum 19 Desember 1948.
3. Berusaha dengan sesungguh-sungguhnya supaya KMB segera diadakan sesudah
pemerintah Republik kembali di Yogyakarta.
Pelaksanaan perundingan Roem-Royen dipimpin Merle Cochran, anggota komisi dari
Amerika Serikat. Dalam perundingan ini pihak Indonesia berpendapat pengembalian
pemerintahan Republik Indonesia ke Yogyakarta merupakan kunci perundingan selanjutnya.
Sebaliknya, Belanda menghendaki kesepakatan penghentian perang gerilya yang dilakukan
pihak Indonesia.
Pada 22 Juni 1949 perundingan Roem-Royen menyepakati beberapa keputusan.
Pengambilan keputusan ini diawasi oleh PBB yang dipimpin Thomas Chritchley. Adapun
kesepakatan yang dihasilkan dalam perundingan Roem-Royen sebagai berikut.
1) Penghentian tembak-menembak.
2) Pengembalian pemerintahan Republik Indonesia ke Yogyakarta.
3) Pembebasan para pemimpin Republik Indonesia yang ditahan Belanda.
4) Segera diadakan Konferensi Meja Bundar (KMB) di Den
Haag. 3
D. Konferensi Inter-Indonesia
Tujuan untuk melakukan pendekatan dengan BFO (Bijjenkomst Federal Overleg)
dalam rangka kerjasama untuk menghadapi Belanda.Pelaksanaan konferensi Inter-Indonesia
berlangsung dua kali,yaitu di Yogyakarta tanggal 19-22 Juli 1949 dan di Jakarta tanggal 31
Juli-2 Agustus 1949.Konferensi dihadiri oleh delagasi Indonesia dipimpin oleh Drs.Moh.Hatta
dan BFO dipimpin oleh Sultan Hamid II.
Konferensi Inter-Indonesia diselenggarakan dalam dua tahap. Konferensi tahap
pertama) diadakan pada 19-22 Juli 1949 di Yogyakarta. Konferensi ini menghasilkan
beberapa kesepakatan mengenal bentuk negara dan, ketatanegaraan Negara Indonesia
Serikat. Beberapa kesepakatan sebagai berikut.
1) Negara Indonesia Serikat disetujui dengan nama Republik Indonesia Serikat (RIS)
berdasarkan demokrasi dan federalisme.
2) RIS dikepalai seorang presiden konstitusional dibantu menteri-menteri yang bertanggung
jawab kepada Dewan Perwakilan Rakyat.
3) Akan dibentuk dua badan perwakilan, yaitu Dewan Perwakilan Rakyat dan Dewan
Perwakilan Negara Bagian (senat). Sebelum kedua badan perwakilan tersebut terbentuk
akan dibentuk dewan perwakilan rakyat sementara.
4) Pemerintah federal sementara akan menerima kedaulatan dari Belanda dan Republik
Indonesia.
5) Angkatan perang RIS merupakan angkatan perang nasional. Presiden RIS merupakan
Panglima Tertinggi Angkatan Perang RIS.
6) Pertahanan negara menjadi tanggung jawab pemerintah RIS. Negara-negara bagian tidak
diperkenankan memiliki angkatan perang.
7) Angkatan Perang RIS (APRIS) dibentuk untuk melindungi bangsa Indonesia. Anggota APRIS
terdiri atas Tentara Nasional Indonesia (TNI), Koninklijk Nederlandsch Indische Leger (KNIL),
Koninklijk Leger (KL), dan Territoriale Bataljons.

Anda mungkin juga menyukai