Anda di halaman 1dari 19

Konferensi inter

Indonesia dan
konferensi Meja
Bundar
KELOMPOPOK 1
NAMA ANGGOTA

LISTIYAN
AZIZAH WALLY RAFLY
I
01
KONFERENSI
INTER
INDONESIA
KELOMPOK 1
KOMPONEN MATERI
01
LATAR 02
BELAKANG TUJUAN

03
DILAKSANAKAN
04
NYA HASIL
LATAR
BELAKANG
Pemerintah Indonesia menilai perlu adanya
persiapan strategi diplomasi dan konsolidasi
sebelum pelaksanaan Konferensi Meja
Bundar, antara pemerintah Indonesia dengan
pemerintah negara bagian yang tergabung
dalam Bijeenkomst voor Federaal Overleg
(BFO).
TUJUAN
Untuk konsolidasi dan menyamakan
pandangan dari pihak pemerintah RI dan
BFO untuk menghadapi Belanda dalam
Konferensi Meja Bundar.
DILAKSANAKANNYA
Konferensi Inter-Indonesia I
Dilaksanakan :19 – 22 Juli 1949
di hotel Tugu Yogyakarta.
Dipimpin : Moh.Hatta
Pembahasan utama :
Pembentukan RIS (Republik
Indonesia Serikat).
Konferensi Inter-Indonesia II
Dilaksanakan : 31 Juli – 3
Agustus 1949 di Jakarta.
Dipimpin : Moh.Hatta
Pembahasan : Masalah pokok
yang telah disetujui di
Yogyakarta.
HASIL KONFERENSI
INTER INDONESIA 1
• RIS akan melaksanakan pemerintahan
berdasarkan asas demokrasi dalam bentuk
negara federal.
• RIS akan dikepalai oleh seorang presiden
konstitusional dan dibantu oleh menteri-
menteri.
• Presiden dan menteri akan bertanggung
jawab kepada Dewan Perwakilan Rakyat
(legislatif).
HASIL KONFERENSI INTER
INDONESIA 2
• Bendera RIS adalah Merah Putih
• Lagu kebangsaan RIS adalah Indonesia Raya
• Bahasa resmi RIS adalah Bahasa Indonesia
• Pembentukan panitia yang bertugas di Konferensi Meja Bundar
• Pembentukan 2 badan legislatif yaitu Dewan Perwakilan Rakyat
dan Dewan Perwakilan Negara Bagian.
• Angkatan Perang RIS adalah angkatan perang nasional yang
terdiri dari TNI, KNIL, ML (Militaire Luchtvaart) dan VB
(Veileigheids Batalyon).
KONFEREN
SI MEJA
02 BUNDAR
KELOMPOK 1
KOMPONEN MATERI
01
LATAR 02
BELAKANG TUJUAN

03
DILAKSANAKAN
04
NYA HASIL
LATAR BELAKANG

Penyelesaian masalah antara


RI dan Belanda dan menjadi
titik terang upaya
mempertahankan
kemerdekaan RI.
TUJUAN

Untuk menyelesaikan persengketaan


Indonesia-Belanda untuk mencapai
kesepakatan antara peserta tentang
cara pengakuan kedaulatan penuh dan
tanpa syarat pada Republik Indonesia
serikat.
DILAKSANAKAN
NYA
Den Haag, Belanda, pada tanggal 23
Agustus hingga 2 November 1949.
Delegasi Indonesia diwakili oleh
Mohammad Hatta, Mohammad Roem,
dan Prof Dr Soepomo. Pihak BFO
(Bijeenkomst voor Federal Overleg)
dipimpin Sultan Hamid II dari
Pontianak.
Pemerintah Indonesia menyusun
delegasi yang akan dikirim dalam
KMB, dengan susunan sebagai
berikut:
Ketua: Mohammad Hatta
Anggota: Mr. Mohammad Roem Prof.
Dr. Soepomo Dr. Johannes Leimena
Mr. Ali Sastroamidjojo Mr. Suyono
Hadinoto Dr. Sumitro
Djojohadikusumo Mr. Abdul Karim
Pringgodigdo Kolonel T.B.
Simatupang Dr. Muwardi
Dalam Konferensi Meja Bundar, delegasi dari
Indonesia diwakili oleh Mohammad Hatta,
Mohammad Roem, dan Prof. Dr. Soepomo.
Sedangkan untuk perwakilan dari BFO
(Bijeenkomst voor Federaal Overleg) yang
merupakan kumpulan negara federal hasil
bentukan Belanda di Indonesia, ialah Sultan
Hamid II. Untuk perwakilan delegasi dari Belanda
ialah Johannes Henricus van Maarseveen yang
menjabat Menteri Seberang Laut (Menteri Urusan
Kolonial). Hadir pula perwakilan Komisi PBB
untuk Indonesia atau United Nations Commission
for Indonesia (UNCI), Tom Critchley. Penandatanganan pengakuan kedaulatan Indonesia hasil Konferensi
Meja Bundar. Tokoh dalam foto: Ratu Juliana, Perdana Menteri Dr
Willem Drees, Menteri Urusan Kolonial J.A Sassen, dan Moh Hatta
HASIL KONFERENSI
MEJA BUNDAR
- Belanda mengakui Indonesia sebagai Republik
Indonesia Serikat (RIS). Indonesia menjadi sebuah
negara yang berdaulat dan merdeka. RIS terdiri dari 15
negara bagian yang dibentuk Belanda.
- Status Irian Barat diselesaikan dalam waktu satu
tahun setelah pengakuan kedaulatan
- Akan dibentuknya Uni Indonesia-Belanda
- RIS mengembalikan hak milik Belanda, dan
memberikan hak konsesi serta izin baru untuk
perusahaan-perusahaan Belanda
- Pengambilalihan utang Hindia Belanda oleh Republik
Indonesia Serikat.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai