Anda di halaman 1dari 26

PERJUANGAN BERSENJATA & DIPLOMASI

MEMPERJUANGKAN KEMERDEKAAN

Disusun Oleh:
Disusun Oleh:

DanangDanang Nadinggar Jati


Nadinggar Jati (06)
(06)
Darajati Septia Wijayanti (07)
DarajatiElang
Septia Wijayanti
Bayu Aji Hartanto (07)(08)
Elang Bayu
Fitra Aji Hartanto
Fidyah Nengrum (08)
(13)
Fitra Fidyah Nengrum
Novita Ardilla (13)
(20)
NovitaSyarafa
Ardilla Izumi Kusuma
(20)Negara (29)
Syarafa Izumi Kusuma Negara (29)

XI MIPA 7
SMA NEGERI 1 Temanggung
KONFERENSI MEJA BUNDAR

PENYERAHAN KEDAULATAN

PERJUANGAN KEMBALI
KE NKRI
KONFERENSI MEJA BUNDAR

Konferensi Meja Bundar adalah sebuah


pertemuan yang diadakan di Den Haag,
Belanda. antara perwakilan Republik
Indonesia, Belanda, dan BFO (Bijeenkomst
voor Federaal Overleg)
Konferensi Meja Bundar diselenggrakan
pada tanggal 23 Agustus 1949 sampai dengan
tanggal 2 November 1949.
Konferensi ini dihadiri oleh:
1. Indonesia terdiri dari Drs. Moh. Hatta, Mr.
Moh. Roem, Prof.Dr. Mr. Soepomo.
2. BFO dipimpin Sultan Hamid II dari
Pontianak.
3. Belanda diwakili Mr. van Maarseveen.
4. UNCI diwakili oleh Chritchley.

1. BFO adalah forum kerja sama federal antara negara-negara bagian dan daerah kecuali
Indonesia yang disponsori oleh Negara Indonesia Timur dan konferensi pada bulan Juni
1948 di Bandung untuk mengusulkan penyelesaian masalah politik antara Belanda dan
Republik Indonesia.
2. UNCI adalah United Nations Commission For Indonesia, dibentuk oleh Dewan Keamanan
PBB merupakan perluasan wewenang KTN dibidang politik.
Latar Belakang Konferensi Meja Bundar

Latar belakang terjadinya KMB ini


disebabkan oleh Belanda yang berusaha
meredam kemerdekaan Indonesia dengan
berbagai tindak kekerasan. Sebelumnya
Indonesia-Belanda sudah melakukan
penyelesaian secara diplomasi melalui
perundingan Linggarjati, perjanjian
Renville, dan juga perjanjian Roem-Royen.
Namun belum juga mendapatkan titik temu
dari permasalahan ini.
Tujuan diadakan Konferensi Meja Bundar

a) Untuk mengakhiri perselisihan Indonesia


Belanda dengan jalan melaksanakan perjanjian-
perjanjian yang telah diadakan antara Republik
Indonesia dengan Belanda, terutama mengenai
pembentukan Negara Serikat.
b) Dengan tercapainya kesepakatan Meja Bundar,
maka kedudukan Indonesia telah diakui sebagai
Negara yang berdaulat penuh walaupun Irian
Barat masih belum termasuk di dalamnya.
Negosiasi Konferensi Meja Bundar

KMB berlangsung lama dan alot. Beberapa masalah


pokok yang sulit dipecahkan dalam konferensi tersebut
menyangkut masalah berikut:
1. Masalah Uni Indonesia Belanda
Indonesia menginginkan uni yang sifatnya hanya kerja
sama bebas, sedangkan Belanda menghendaki uni yang
bersifat permanen.
2. Soal utang Hindia Belanda
Indonesia mengakui utang Hindia Belanda sampai
menyerahnya Belanda kepada Jepang, sedangkan Belanda
menghendaki Indonesia mengambil alih semua utang
Hindia Belanda sampai saat berlangsungnya konferensi.
3. Masalah Irian Barat
Masalah Papua Barat juga nyaris membuahkan
pembicaraan menjadi jalan buntu. Delegasi
Indonesia percaya bahwa Indonesia harus
mencakup seluruh wilayah Hindia Belanda. Di
sisi lain, Belanda menolak karena mengklaim
bahwa Papua Barat tidak memiliki hubungan
etnik dengan daerah lain di Indonesia.
Hasil/Isi Konferensi Meja Bundar

1. Indonesia menjadi negara Serikat dengan nama : Republik


Indonesia Serikat (RIS).
2. RIS dan Kerajaan Belanda merupakan UNI, UNI Indonesia-
Belanda itu dikepalai oleh Ratu Kerajaan Belanda.
3. Penyerahan kedaulatan oleh, Belanda kepada Indonesia
akan diIakukan selambat-Iambatnya pada akhir tahun 1949.
4. Semua hutang bekas Hindia-Belanda akan dipikul RIS.
5. TNI menjadi inti tentera RIS dan berangsur-angsur akan
mengambil-alih penjagaan keamanan di seluruh wilayah
RIS.
6. Kedudukan Irian Barat akan ditentukan selama-
lamanya 1 tahun sesudah penyerahan kedaulatan.
7. Keradjaan Nederland menyerahkan kedaulatan atas
Indonesia jang sepenuhnya kepada Republik
Indonesia Serikat dengan tidak bersyarat lagi dan
tidak dapat dicabut, dan karena itu mengakui
Republik Indonesia Serikat sebagai Negara yang
merdeka dan berdaulat.
8. Republik Indonesia Serikat menerima kedaulatan itu
atas dasar ketentuan-ketentuan pada Konstitusinya,
rancangan konstitusi telah dipermaklumkan kepada
Keradjaan Nederland.
9. Kedaulatan akan diserahkan selambat-lambatnja pada
tanggal 30 Desember 1949.
Dampak Konferensi meja bundar

Konferensi Meja Bundar memberikan dampak yang cukup


menggembirakan bagi bangsa Indonesia. Karena sebagian
besar hasil dari KMB berpihak pada bangsa Indonesia,sehingga
dampak positif pun diperoleh Indonesia. Berikut merupakan
dampak dari Konferensi Meja Bundar bagi Indonesia:
a) Belanda mengakui kemerdekaan Indonesia.
b) Konflik dengan Belanda dapat diakhiri dan pembangunan
segera dapat dimulai.
c) Irian Barat belum bisa diserahkan kepada Republik Indonesia
Serikat.
d) Bentuk negara serikat tidak sesuai dengan cita-cita Proklamasi
Kemerdekaan 17 Agustus 1945.
Selain dampak positif, Indonesia juga memperoleh dampak
negatif, yaitu belum diakuinya Irian Barat sebagai bagian dari
Indonesia. Sehingga Indonesia masih berusaha untuk memperoleh
pengakuan bahwa Irian Barat merupakan bagian dari NKRI.
Konferensi secara resmi ditutup di gedung parlemen Belanda pada 2
November 1949. Kedaulatan diserahkan kepada Republik Indonesia
Serikat pada 27 Desember 1949.

Suasana saat KMB berlangung


PENYERAHAN KEDAULATAN
Untuk menindaklanjuti hasil KMB, maka tanggal 16
Desember 1949 Ir. Soekarno dilantik sebagai presiden RIS
dan pada tanggal 17 Desember 1949 diambil sumpahnya.
Pada tanggal 20 Desember 1949, Presiden Soekarno
membentuk kabinet RIS yang dipimpin oleh Drs. Moh.
Hatta sebagai perdana menterinya.
Pada tanggal 23 Desember 1949, delegasi RIS yang
dipimpin oleh Drs. Moh. Hatta berangkat ke Belanda
untuk menandatangani naskah pengakuan kedaulatan RI
dari pemerintah Belanda. Upacara penandatanganan
naskah pengakuan kedaulatan tersebut dilakukan pada
waktu yang bersamaan, baik di Indonesia maupun di
Belanda yaitu pada tanggal 27 Desember 1949.
Di Belanda, yang menandatangani naskah penyerahan
kedaulatan adalah Ratu Yuliana, PM. Dr. Willem
Drees, Menteri Seberang Lautan Mr. AM.J.A. Sassen,
dan ketua delegasi RIS, Drs. Moh. Hatta.
Sementara itu, di Jakarta penyerahan kedaulatan
dilakukan oleh Wakil Tinggi Mahkota A.H.J. Lovink
dan Ir. Sri Sultan Hamengku Buwono IX dalam suatu
upacara penyerahan kedaulatan.
Berdasarkan keputusan pada perundingan KMB atau
konferensi meja bundar antara Moh. Hatta, Moh.
Roem dengan Van Maarseven di Den Haag Belanda
memutuskan bahwa RIS memiliki total 16 negara
bagian dan 3 daerah kekuasaan.
Dengan pengakuan kedaulatan itu
berakhirlah kekuasaan Belanda atas Indonesia
dan berdirilah negara Republik Indonesia
Serikat. Sehari setelah pengakuan kedaulatan ,
ibu kota negara pindah dari Yogyakarta ke
Jakarta. Kemudian dilangsungkan upacara
penurunan bendera Belanda (Merah-Putih-
Biru) dan dilanjutkan pengibaran bendera
Indonesia (Merah-Putih).
Dengan ditandatanganinya naskah penyerahan kedaulatan maka secara
formal Belanda telah mengakui kemerdekaan Indonesia dan mengakui
kedaulatan penuh negara Indonesia di seluruh bekas wilayah Hindia
Belanda (kecuali Irian Barat).
PERJUANGAN KEMBALI KE NKRI
Setelah KMB ,kemudian dilaksanakan pengakuan kedaulatan
Belanda kepada RIS pada tanggal 27 Desember 1949.
Berdasarkan UUD RIS bentuk negara kita adalah federal,
yang terdiri dan tujuh negara bagian dan sembilan daerah
otonom. Adapun tujuh negara bagian RIS tersebut adalah:
1. Sumatera Timur,
2. Sumatera Selatan,
3. Pasundan,
4. Jawa Timur,
5. Madura,
6. Negara Indonesia Timur, dan
7. Republik Indonesia (RI).
Sedangkan kesembilan daerah otonom itu adalah:
1. Riau
2. Bangka
3. Belitung
4. Kalimantan Barat
5. Dayak Besar
6. Banjar
7. Kalimantan Tenggara
8. Kalimantan Timur
9. Jawa Tengah
Negara-negara bagian serta daerah - daerah otonom
merupakan negara boneka ( tidak dapat bergerak sendiri)
itu adalah ciptaan Belanda. Negara- negara boneka ini
dimaksudkan akan dikendalikan Belanda yang bertujuan
untuk mengalahkan RI yang juga ikut di dalamnya.
Bentuk negara federalis bukanlah bentuk negara yang
dicita - citakan oleh bangsa Indonesia sbab tidak sesuai
dengan cita- cita proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
Oleh karena itu setelah RIS berusia kira- kira enam bulan,
suara- suara yang menghendaki agar kembali ke bentuk
Negara Kesatuan Republik Indonesia semakin menguat.
Sebab jiwa Prokiamasi 17 Agustus 1945 menghendaki
adanya persatuan seluruh bangsa Indonesia. Hal inilah
yang menjadi alasan bangsa Indonesia untuk kembali ke
bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Faktor Pendorong Dibubarkannya RIS

1. RIS tidak didukung oleh ideologi yang kuat ,


dengan tujuan negara yang tidak jelas.
2. RIStidak sesuai dengan cita-cita bangsa
Indonesia.
3. Tidak mendapatkan dukungan dari rakyat
4. Eksistensinya sangat tergantung dari kekuatan
meliter Belanda ( KNIL KL )
5. Pembentukkan RIS hanya sebagai bentuk / upaya
Belanda menjalankan politik pecah belah.
Pada bulan Februari 1950 pemerintah RIS mengeluarkan undang-
undang darurat yang isinya pemerintah Pasundan menyerahkan
kekuasaannya pada Komisaris Negara (RIS). Gerakan yang
dilakukan di Pasundan ini kemudian diikuti oleh Sumatera Selatan
dan negara-negara bagian lain. Negara-negara bagian lain yang
menyusul itu cenderung untuk bergabung dengan RI. Selanjutnya
pada tanggal 21 April 1950 Presiden Sukawati dan NIT
mengumumkan bahwa NIT bersedia bergabung dengan RI menjadi
negara kesatuan.
Melihat dukungan untuk kembali ke NKRI semakin luas, maka
diselenggarakanlah pertemuan antara Moh. Hatta dan RIS,
Sukawati dan Negara Indonesia Timur dan Mansur dan Negara
Sumatera Timur. Akhirnya pada tanggal 19 Mei 1950 diadakanlah
konferensi antara wakil-wakil RIS yang juga mewakili NIT dan
Sumatera Timur dengan RI di Jakarta. Dalam konferensi ini
dicapai kesepakatan untuk kembali ke Negara Kesatuan RI.
Kesepakatan inii sering disebut dengan Piagam Persetujuan,
Isi Piagam Persetujuan

1. Kesediaan bersama untuk membentuk negara


kesatuan sebagai penjelmaan dan negara RIS
yang berdasarkan Prokiamasi 17 Agustus
1945.
2. Penyempurnaan Konstitusi RIS, dengan
memasukkan bagian-bagian penting dan
UUD RI tahun 1945.
Setelah melaksanakan perundingan anatara
pemerintah Republik Indonesia Serikat dengan
Republik Indonesia, maka pada tanggal 19
Mei 1950 keduanya mencapai persetujuan,
yakni pembentukan Negara Kesatuan
Republik Indonesia {NKRI} sesuai dengan
Proklamasi 17 Agustus 1945. Bersamaan
dengan itu, dibentuk pula panitia penyusunan
UUD Negara Kesatuan. Akhhirnya, panitia
telah berhasil menyusun UUD, yang kemudian
terkenal dengan nama Undang-Undang Dasar
Sementara 1950 {UUDS 1950}.
Pada tanggal 15 Agustus 1950, presiden Soekarno
menandatangani Rancangan Undang-Undang Dasar
Negara Kesatuan. Undang-Undang Dasar Sementara
{UUDS 1950} yang telah ditandatangani oleh presiden
Soekarno adalah konstitusi RIS {mengubah beberapa pasal
yang tidak sesuai dengan bentuk negara kesatuan}.

Setelah ditandantangani presiden Soekarno, UUDS 1950


mulai berlaku tanggal 17 Agustus 1950 dan sekaligus
menandai secara resmi pembubaran RIS dan kembali ke
NKRI. Kembalinya NKRI, sebagaimana bunyi Bab 1 Pasal
1 UUDS 1950, menyatakan bahwa RI yang merdeka dan
berdaulat adalah suatu negara hukum yang demokratis dan
berbentuk kesatuan. Pada pasal 2 dipertegas lagi bahwa RI
meliputi seluruh wilayah Indonesia.
Pada tanggal 15 Agustus 1950, pemangku jabatan
presiden Republik Indonesia Assaat menyerahkan
kekuasaan kepada presiden Soekarno. Setelah negara
Indonesia berhasil berbenah diri dari segala macam bentuk
gangguan keamanan dan telah berhasil kembali ke NKRI
pada tanggal 28 September 1950, Indonesia diterima
menjadi anggota PBB yang ke 60.

Dengan demikian, pada tanggal 17 Agustus 1950, secara resmi RIS telah
dibubarkan dan sebagai gantinya, berdirilah NKRI, serta digantinya
Konstitusi RIS dengan UUDS 1950, Indonesia telah kembali ke Negara
Kesatuan dengan melaksanakan sistem Demokrasi Liberal.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.artikelsiana.com/2014/09/Konfrensi-
Meja-Bundar-Isi-KMB-Hasil.html
http://bdewanti12.blogspot.co.id/2013/04/tugas-k
onferensi-meja-bundar.html
http://goenaar.blogspot.co.id/2009/02/pengakuan-
kedaulatan-indonesia-ris-27.html
http://www.artikelsiana.com/2014/09/proses-kemba
li-ke-negara-kesatuan-ri.html
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai