Anda di halaman 1dari 9

DIPLOMASI DAN PERUNDINGAN SETELAH

KEMERDEKAAN INDONESIA

Disusun oleh :

Ketua kelompok : Antosep idaman zega

Anggota kelompok : Brait firanwan zega

Bernard cliff zendroto

Herland sedi handayani zega

Kasih putri sadar telumbanua

Rina febrianita zega

Wise boyman zega

Yerisnita zega

Yustini zega

Mata pelajaran : sejarah Indonesia XI

Guru pembimbing :

SMA Negeri 1 Sitolu Ori

Tahun Pelajaran 2022/2023


A. PERJANJIAN ROEM – ROYEN

perjuangan Indonesia untuk membebaskan diri dari belanda diawal


kemerdekaan ditempuh dengan berbagai upaya diplomasi. Perjajnjian roem-royen
menjadi salah satu perundingan rakyat Indonesia dengan belanda dalam sejarah
Indonesia pasca kemerdekaan. Perjanjian roem-royen merupakan perjanjian antara
belanda dan Indonesia untuk menyelesaikan beberapa masalah mengenai kemerdekaan
Indonesia sebelum diadakannya konferensi meja bundar (KMB). Perjanjian ini
merupakan salah satu rangkain perjanjian yang dilakukan Indonesia setelah perjanjian
linggarjati dan perjanjian renville namun disayangkan, perjanjian renville sangat
merugikan Indonesia, dimana wilayah kedaulatan Negara Indonesia menjadi sempit.
Negara belanda yang diutuhkan pada perjanjian renville pada akhirnya melanggar juga
perjanjian tersebut. Pada tanggal 18 desember 1948 belanda secara sepihak tidak lagi
terikat dengan perjanjian dan hasil perundingan renville.
Perundingan roem-royen dimulai pada tanggal 14 april 1949 dan ditanda
tangani pada tanggal 7 mei 1949 dihotel DES INDES Jakarta, namanya diambil dari
dua pemimpin delegasi yaitu delegasi Indonesia mohammad roem dan delegasi
belanda herman van roijen tujuan perjanjian roem royen tak lain adalah untuk kembali
meredakan situasi Indonesia yang memanas akibat agresi militer belanda II.
Latar belakang diadakannya perjanjian roem royen adalah sebagai berikut :
 Adanya serangan belanda ke Yogyakarta (Agresi militer belanda II).
 Berhasilnya serangan secara umum 1 maret yang dilakukan pasca proklamasi
kemerdekaan.
 Belanda menahan para pemimpin Indonesia, yang menuai banyak kecaman
dunia internasional terutama AS dan dewan PBB.

Dalam perundingan roem-royen dihadiri oleh beberapa perwakilan dari


pihak Negara dimulai dari delegasi Indonesia oleh mohammad roam, yang beranggota:
alif sastroamidjojo, Drs. Leimena, latuharhari, Ir.H.juanda kartawijaya, dan PROF.Drs
soepomo,SH dan delegasi dari belanda yaitu: Drs.J.herman van roijen,
Drs.P.J.koents, van hoogstratendar, blom, Jacob, dr.van, dr.gede, dr.geiben.selain itu
perundingan ini juga dihadiri oleh UNCI sebagai pihak penengah yang diketuai oleh :
merl Cochran yang berasal dari amerika seikat dibantu oleh: critchley dari Australia
dan harremans dari belgia
Diawal pertemuan, perundingan mengalami jalan buntu hal ini karena
kedu belah pihak bersikukuh dengan kemauannya masing masing. Akhirnya kunci
sebagai penengah kemudian menghadirkan Moh.hatta dan sri sultan hamengkubuwono
IX juga turut hadir dalam pertemuan tersebut karena kehadirannya diperlukan untuk
menegaskan posisi Yogyakarta.

Pada tanggal 7 mei 1949 kedua delegasi sepakat mengeluarkan dari


masing masing pihak yang kemudian ditetapkan sebagai isi dari perjanjian roem-
royen. Isi dari perjanjian roem-royen adalah sebagai berikut:

 Indonesia menghentikan perang gerilya.


 Pemerintah RI akan menghadiri KMB.
 Belanda mengetujui pengembalian pemerintah RI ke Yogyakarta.
 Angkatan bersenjata belanda akan menghentikan semua operasi militer dan
membebaskan semua tahanan perang dan politik.
 Belanda menyetujui RI sebagai Negara Indonesia serikat.
 Kedaulatan akan diserahkan kepada Indonesia secara utuh dan tanpa syarat.
 Belanda dan Indonesia aka mendirikan persekutuan dengan dasar sukarela dan
persamaan hak.
 Belanda memberikan semua hak, kekuasaan, dan kewajiban kepada Indonesia.

Setelah tercapainya perundingan roem-royen pada tanggal 1 juli 1949


pemerintah republic Indonesia secara resmi kembali ke Yogyakarta. Perundingan
roem-royen menghasilkan keputusan jika belanda bersedia untuk membebaskan
seluruh tahanan perang dan menghentikan agresi militer, Begitu juga dengan
Indonesia yang setuju untuk menghentikan perang grilya. Pada tanggal 6 juli 1949
Ir.sukarno dan Moh.hatta kembali ke Yogyakarta setelah diasingkan, kemudian jendral
sudirman yang dalam kondisi sakit berjuang dalam grilya hamper tujuh bulan baru
kembali ke Yogyakarta pada 10juli 1949

Setelah pemerintahan pulih pada 13 juli 1949 diadakannya sidang kabinet


republic Indonesia yang pertama, dalam sidang tersebut diputuskan sri sultan
hamengkubuwono IX diangkat sebagai menteri pertahanan perakap koordinator
keamanan. Pada 13 juli 1949 kabinet hatta mengesahkan perjanjian roem-royen.
Mr.Sjafrudin prawiranegara yang menjabat presiden pemerintahan darurat republic
Indonesia dari tanggal 22 desember 1948 menyerahkan kembali mandatnya pada
Ir.sukarno dan secara resmi mengakhiri keberadaan PDRI pada tanggal 13 juli 1949.
B. KONFERENSI INTER-INDONESIA

Pasca proklamasi kemerdekaan, belanda menerapakan kembali politik


mendapat hasil dari perundingan renville bahwa belanda memecahkan Indonesia
menjadi Negara-negara bagian dengan tujuan untuk menciptakan konflik antara
masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, Indonesia melakukan berbagai upaya untuk
membendung politik devide et impera pasca proklamasi dan juga sebagai tindak lanjut
dari persetujuan roem-royen.
Dalam perjanjian roem-royen (7 mei 1949), Indonesia dan belanda telah
menyepakati tentang pelaksanaan konverensi meja bundar (KMB) yang akan
diselenggarakan di Deen hag, belanda pada bulan desember 1949. Pemerintah
Indonesia menilai perlu adanya persiapan strategi diplomasi dan konsolidasi sebelum
pelaksanaan KMB. Dengan latar belakang tersebut, maka diadakanlah konferensi
inter-indonesia antara pemerintah Indonesia dengan pemerintah Negara bagian yang
tergabung dalam Bijeenkomst voor federaal overlag (BFO).
Dalam buku dari Negara Indonesia timur ke republic Indonesia serikat
(1985) karya ide anak agung, konferensi inter-indonesia bertujuan untuk konsolidasi
dan menyamakan pandangan dari pihak pemerintahan RI dan BFO untuk menghadapi
belanda dalam KMB. Konferensi inter-indonesia dilaksanakan dua kali sebagai berikut

1. KONFERENSI INTER-INDONESIA 1
Konferensi inter-indonesia 1 dilaksanakan pada tanggal 19-22 juli 1949
di Hotel tugu Yogyakarta. Konferensi inter-indonesia 1 dipimpin oleh Moh.hatta
dengan agenda utama pembahasan masalah pembentukan RIS (republic indonesia
serikat). Hasil dari konferensi inter-indonesia 1 adalah :
 RIS akan melaksanakan pemeritahan berdasarkan asas demokrasi dalam
bentuk Negara federal.
 RIS akan dikepalai oleh seorang presiden konstitusional dan dibantu oleh
menteri-menteri.
 Presiden dan menteri akan bertanggung jawab kepada dewan perwakilan
rakyat (legislatif).
 Pembentukan dua badan legislatif yaitu dewan perwakilan rakyat dan dewan
perwakilan Negara bagian
 Angkatan perang RIS adalah angkatan perang nasional yang terdiri dari TNI,
KNIL, ML ( militaire luchtvaart) dan VB (veileigheids batalyon)
2. KONFERENSI INTER-INDONESIA 2
Konferensi inter- indonesia 2 dilaksanakan pada 31 juli – 3 agustus 1949
di Jakarta. Konferensi yang dipimpim Moh.hatta ini membahas masalah pokok yang
telah disetujui di Yogyakarta. Melalui konferensi ini RI dan BFO membentuk panitia
persiapan nasional yang bertugas untuk menjaga keamanan dan ketertiban sebelum
dan sesudah KBM.

C. KONFERENSI MEJA BUNDAR

Konferensi meja bundar (KMB) merupakan konferensi yang


dilaksanakan di den haag, belanda dalam penyelesaian permasalahan kedaulatan RI
Oleh belanda, KMB diadakan pada tanggal 28 agustus 1949 yang dihadiri oleh
republic Indonesia, belanda dan BFO ( Bijeenkomst voor federal overlag ) sebagai
wakil dari Negara boneka yang diciptakan belanda ( 15 daerah otonom di republic
Indonesia ).
Pasca kemerdekaan Indonesia, antara Indonesia dan belanda mengalami
konflik di berbagai daerah guna memperebutkan hak atas wilayah Indonesia. Upaya
damai dilakukan melalui jalur diplomasi namun tidak menyelesaikan masalah. Diawali
dari perjanjian linggarjati pada tahun 1946, perjanjian renville pada tahun 1948,
perjanjian roem-royen pada tahun 1949, kemudian diadakan konferensi meja bundar
merupakan hasil dari kesepakatan pada perjanjian roem-royen yang menginginkan
penyelesaian antara RI dan belanda. Latar belakang KMB adalah penyelesaian
masalah antara RI dan belanda. Hal ini tidak terlepas dari peran PBB yang menekan
belanda untuk memulihkan kembali keadaan diindonesia, PBB menekan belanda
untuk menyelesaikan konflik secara damai antara kedua belah pihak. Pada tanggal 23
agustus – 2 november 1949 diadakan konverensi meja bundar yang menjadi titik
terang upaya mempertahankan kemerdekaan RI.
dalamKMB, ada beberapa delegasi atau wakil dari masing-masing pihak.
Drs.moh hatta ditunjuk sebagai delegasi dari Indonesia, J.H.van maarseven mewakili
belanda, sedangkan sultan hamid II mewakili BF. Dari pihak UNCI (PBB) diwakili
Chritchley sebagai pihak netral. Turut hadir pula dari perwakilan Indonesia
mohammad roem, Mr.supomo, Dr.J.leimena , Mr.sujono hadinoto, sumitro djojo
hadikusum, Mr.abdul karim pringgodigdo, colonel T.B.simatupang, serta
Mr.muwardi.
hasil konferensi meja bundar menghasilkan :
 Belanda mengakui RIS sebagai Negara yang merdeka dan berdaulat.
 Pangakuan kedaulatan dilakukan selambat lambatnya tanggal 30 desember
1949.
 Masalah irian barat akan diadakan perundingan lagi dalam satu tahun setelah
pengakuan kedaulatan RIS.
 Antara RIS dan kerajaan belanda akan diadakan hubungan Uni Indonesia-
belanda yang diketuai belanda.
 RIS harus membayar semua hutang belanda sejak tahun 1942.

Indonesia secara sah diakui sacara de yure oleh belanda melalui KMB
pada tanggal 27 desember 1949. Penandatanganan naskah penyerahan berlangsungdi
dua kota yaitu Amsterdam dan Jakarta.

D. PEMERINTAH DARURAT REPUBLIK INDONESIA ( PDRI )

PDRI adalah penyelengaraan pemerintah republic Indonesia periode 22


desember 1948 hingga 13 juli 1949. PDRI disebut juga sebagai kabinet darurat yang
dipimpim oleh syafruddin prawiranegara. Sistem pemerintah PDRI berada disumatra
barat. Karena setelah ibu kota Yogyakarta lumpuh dan sejumlah tokoh ditangkap
terjadi kekosongan pemerintah Indonesia.
PDRI dibentuk tidak lama setelah ibu kota Yogyakarta dikuasai belanda
pada 19 desember 1948 saat agresi militer belanda II. dimana pada saat itu para
pemimpin Indonesia : sukarno, Moh.hatta, dan syutan syahrir, dan agus salim
ditangkap dan diasingkan belanda ke daerah luar jawa. Sebelum ditangkapnya sukarno
dan Moh.hatta diadakan rapat dan memberikan mandat kepada syafruddin
prawiranegara pada saat itu menjabat sebagai mentri kemakmuran untuk membentuk
pemerintah sementara. Mendengar ibu kota lumpuh dan sejumlah tokoh ditangkap,
syafruddin bersama kol.hidayat, panglima tentara dan teroterium Sumatra
mengunjungi teuku mohammad Hassan, gubernur Sumatra dikediamannya
mengadakan perundingan, kemudian mereka membentuk PDRI, sejak saat itu PDRI
menjadi musuh nomor satu belanda dan tokoh-tokoh PDRI diburu belanda, sehingga
membuat anggota PDRI harus menyamar dan bersembunyi dari kejaran belanda.
Sehari setelah PDRI terbentuk , syafruddin prawiranegara menyampaikan
pidato radio berbunyi.”Negara republic Indonesia tidak tergantung pada soekarno-
hatta sekalipun kedua pemimpin itu sangat berharga bagi bangsa kita. Patah tumbuh
hilang berganti. Hilang pemerintah soekarno-hatta, sementara atau untuk selama-
lamanya, rakyat Indonesia akan mendirikan pemerintah yang baru, hilang pemerintah
ini akan timbul yang baru lagi”. Peran PDRI sangat penting dalam mempertahankan
kemerdekaan Indonesia. Tidak hanya mengisi kekosongan pemerintahan, PDRI
berhasil menjalin hubungan dengan Negara-negara lain. Dimana informasi-informasi
tentang keberadaan dan perjuangan Indonesia disebarluaskan ke berbagai penjuru
dunia sehingga Negara-negara lainnya tahu mengenai keadaan Indonesia yang
sesungguhnya.
PDRI berakhir ketika perjanjin roem-royen yang disepakati oleh belanda
dan Indonesia disahkan pada 1 juli 1949 tercapai. Pada perjanjian tersebut semua
tawaran politik yang diasingkan oleh belanda dilepaskan tanpa syarat dan
dikembalikan di yogyakata. Maka pada tanggal 13 juli 1949 presiden RI Ir.sukarno
dan Moh.hatta kembali ke Yogyakarta
Berikut susunan pemerintahah PDRI sebagai berikut:
1) Mr.syafruddin prawiranegara sebagai ketua merangkap perdana menteri,
menterti pertahanan, dn menteri penerangan.
2) Mr.T.M.hassan sebagai wakil ketua merangkap menteri dalam negeri, menteri
pendidikan dan menteri agama.
3) Ir.S.M.rasyid sebagai menteri keamanan merangkap menteri sosial,
pembangunan dan pemuda.
4) Mr.lukman hakim sebagaimenteri keuangan merangkap menteri kehakiman.
5) Ir.sitompul sebagai menteri pekerja umum merangkap menteri kesehatan.
6) Maryono danubroto sebagai sekertaris PDRI.
7) Jenderal sudirman sebagai panglima besar tentara.
8) Kolonel A.H.nasution sebagai panglima tentara teritorial jawa.
9) Kolonel hidayat sebagai panglima tentara territorial Sumatra.
DAFTAR ISI

KATA PEMBUKAAN

DAFTAR ISI

I. PERJANJIAN ROEM-ROYEN
II. KONFERENSI INTER-INDONESIA
 Konferensi inter-indonesia I
 Konferensi inter-indonesia II
III. KONFERENSI MEJA BUNDAR ( KMB)
IV. PEMERINTAH DARURT REPUBLIK INDONESIA ( PADRI )
KATA PEMBUKAAN

Puji syukur atas berkat tuhan yang maha esa pada saat ini kami dapat
menyelesaikan makalah kami. Materi yang kami bawakan ini mengenai bagaimana situasi dan
keadaan Indonesia menjelang kemerdekaan. Banyak proses untuk meraih kebebasan
meskipun, Indonesia dinyatakan merdeka bebas dari penjajahan tetapi lain dimata belanda,
belanda tidak mengakui akan kemerdekaan bangsa Indonesia. Banyak jalur yang ditempuh
oleh bangsa Indonesia mulai dari peperangan hingga diadakannya diplomasi hanya untuk
meraih kemerdekaan. Diharapkan pad materi ini kita sebagai generasi maju menanamkan
sikap belah dan cinta tanah air. Semoga pada materi yang kami bawah ini bisa menjadi ilmu

Anda mungkin juga menyukai