Sejarah Indonesia
Anggota :
-Bigel Brata S. H.
-Eggy Pradipta
- Indah Novita Sari
-Priya Bagas
-Ronaldo Eleviery
Membahas :
-Perundingan Roem Royen
- Konferensi Meja Bundar
Latar Belakang
Perundingan Roem Royen
Agresi militer yang dilakukan Belanda
menimbulkan reaksi keras dari dunia Internasional,
dewan keamanan PBB kembali mengeluarkan
resolusi yang menyerukan untuk mengadakan
gencatan senjata United Nations Commitions for
Indonesia (UNCI) untuk menyelesaikan masalah
Agresi Milliter Belanda II.
PBB memerintahkan UNCI agar membantu
pelaksanaan resolusi tersebut. UNCI kemudian
menemui para pemimpin RI dan Belanda untuk
mengadakan perundingan. Delegasi Indonesia
diketuai oleh Mr. Moh. Roem, sedangkan pihak
belanda diketuai oleh Dr. J. H. van Royen.
Delegasi Indonesia
dibacakan oleh Mr. Moh.
Roem
1) Pemerintah RI akan mengeluarkan
perintah penghentian perang
gerilya.
2) Pemerintah RI akan turut serta
dalam Konferensi Meja Bundar yang
bertujuan mempercepat penyerahan
kedaulatan yang lengkap dan tidak
bersyarat kepada negara Republik
Delegasi Belanda
dibacakan oleh Dr.J.H. Van
Royen
1)Menyetujui Republik Indonesia kembali ke
Yogyakarta
2)Akan membebaskan para pemimpin Republik
Indonesia dan tahanan politik yang ditawan sejak
tanggal 19 Desember 1948
3)Menyetujui Republik Indonesia akan menjadi
bagian dari Republik Indonesia Serikat (RIS)
4)Akan mengadakan Konferensi Meja Bundar (KMB)
secepatnya di Den Haag sesudah pemerintah
Republik Indonesia kembali ke Yogyakarta
Proses KMB
No
Tanggal
Peristiwa
19 Juli 1949
RI mengadakan pendekatan
dan koordinasi dengan BFO
23 Agustus 2
November 1949
27 Desember 1949
upacara pengakuan
kedaulatan
30 Desember 1949
Hasil KMB
Belanda mengakui RIS sebagai negara yang merdeka dan berdaulat.
Antara RIS dan Kerajaan Belanda akan diadakan hubungan Uni Indonesia
Belanda yang dikepalai Raja Belanda.
Kapal-kapal perang Belanda akan ditarik dari Indonesia dengan catatan
beberapa korvet akan diserahkan kepada RIS.
Tentara Kerajaan Belanda selekas mungkin ditarik mundur, sedang Tentara
Kerajaan Hindia Belanda (KNIL) akan dibubarkan dengan catatan bahwa para
anggotanya yang diperlukan akan dimasukkan dalam kesatuan TNI.
Pengakuan Kedaulatan
Sesuai hasil KMB, pada tanggal 27 Desember 1949 diadakan
upacara pengakuan kedaulatan dari Pemerintah Belanda
kepadaPemerintah RIS. Upacara pengakuan kedaulatan
dilakukan di dua tempat, yaitu Den Haag dan Yogyakarta
secara bersamaan
Dampak
KMB
POSITI
F
Belanda mengakui
kemerdekaan Indonesia.
Konflik dengan Belanda
dapat diakhiri dan
pembangunan segera dapat
dimulai.
Irian Barat belum bisa
diserahkan kepada Republik
Indonesia Serikat.
Bentuk negara serikat tidak
sesuai dengan cita-cita
Kemerdekaan
NEGATI
F