Anda di halaman 1dari 9

RIS

KELOMPOK 3
LATAR BELAKANG
Gagasan pendirian Republik Indonesia Serikat atau RIS
diusulkan oleh Wakil Gubernur Jenderal Hindia Belanda
Dr. H. J. van Mook.
Tujuan pembentukan RIS dengan negara-negara boneka
yaitu untuk mempersiapkan Indonesia menjadi negara
federal. Pemunculan negara federal atau negara bagian
dengan kekuasaan teratas dipegang oleh Kerajaan
Belanda adalah sebagai upaya kolonial Belanda agar
tetap dapat mempunyai pengaruh di nusantara.
Untuk membuat RIS, van Mook menggelar Konferensi
Malino, yaitu konferensi yang membahas rencana
pembentukan negara- negara bagian dari suatu negara
federal di Malino, Sulawesi Selatan.
Konferensi Malino diadakan pada 15-25 Juli 1946
Van Mook lalu membentuk Pemerintah Federal
Sementara pada 9 Maret 1948. Pemerintah Federal
Sementara berfungsi sampai terbentuknya Negara
Indonesia Serikat. Pemerintahan ini diperkokoh dengan
Konferensi Federal di Bandung pada 27 Mei 1948 yang
menghasilkan Bijeenkomst voor Federaal Overleg (BFO)
atau Badan Permusyawaratan Federal dengan ketua
Sultan Hamid II.

Negara-negara bagian Indonesia hasil bentukan Belanda


sadar dukungan Belanda hanya upaya untuk kembali
menguasai Indonesia. Konferensi Inter-Indonesia lalu
digelar antara Indonesia dan negara-negara bagian pada
19-22 Juli 1949. Konferensi Inter-Indonesia bertujuan
untuk mencari jalan keluar mengusir Belanda.
Terbentuknya Republik Indonesia Serikat (RIS)

Negara Republik Indonesia Serikat terbentuk pada tanggal 27 Desember


1949. Negara RIS terbentuk dari hasil keputusan Konferensi Meja Bundar di
Den Haag, Belanda pada tanggal 23 Agustus - 2 November 1949.
Delegasi RI di Konferensi Meja Bundar (KMB) dipimpin oleh Drs.
Mohammad Hatta berupaya secara diplomatik memperjuangkan
pengakuan kedaulatan Indonesia. Hasil KMB disahkan KNIP dan
ditandatangani pada 14 Desember 1949. Parlemen RI menandatangani
keputusan tersebut pada 21 Desember 1949.
Hasil Konferensi Meja Bundar atau KMB

a. Kerajaan Belanda menyerahkan kedaulatan Indonesia secara penuh dan tanpa syarat kepada RIS.
b. Pelaksanaan kedaulatan akan dilaksanakan paling lambat 30 Desember 1949.
c. Status RIS dan Kerajaan Belanda terikat dalam suatu Uni Indonesia-Belanda yang dikepalai Ratu Belanda.
d. Kapal-kapal perang akan ditarik dari Indonesia dan beberapa korvet (jenis kapal laut) akan diserahkan
kepada RIS.
e. Tentara Belanda akan ditarik dari Indonesia, dan KNIP akan digabungkan ke dalam Angkatan Perang RIS.

Berdasarkan perjanjian Konferensi Meja Bundar, sejak 27 Desember 1949 NKRI berubah menjadi negara
Republik Indonesia Serikat. Pemerintahan RI berkedudukan di Yogyakarta dan pemerintahan RIS
berkedudukan di Jakarta.

Sistem pemerintahan yang berlaku pada masa Republik Indonesia Serikat adalah sistem demokrasi
parlementer. Mohammad Hatta menjadi Perdana Menteri RIS, Soekarno menjadi Presiden RIS, Mr. Asaat
menjadi Presiden RI, dan Mr. Sartono menjadi Ketua DPR RI. Anggota DPR dan Senat diambil dari tiap
negara bagian sebanyak 2 orang wakil, dengan total 32 orang dari 16 negara bagian.

Konstitusi yang berlaku pada masa Republik Indonesia Serikat adalah Konstitusi RIS atau Undang-Undang
Republik Indonesia Serikat
Wilayah negara RIS
a. negara bagian yang meliputi Negara Indonesia Timur, Negara
Pasundan, Negara Jawa Timur, Negara Madura, Negara Sumatra, Negara
Sumatra Timur, Negara Madura, Negara Sumatra, Negara Sumatra Timur,
dan Republik Indonesia.

b. satuan-satuan kenegaraan, yang meliputi Jawa Tengah, Bangka, Banjar,


Riau, Kalimantan Tenggara, Kalimantan Timur, Daerah Istimewa, dan
Kalimantan Barat

c. daerah Swapradja yang meliputi Kota Waringin, Sabang, dan Padang.


MENGAPA RIS BERDIRI?
Setelah perjanjian KMB, Indonesia resmi berubah menjadi Republik
Indonesia Serikat (RIS). Hal tersebut dilakukan agar Indonesia mendapat
pengakuan kedaulatan dari dunia internasional. Republik Indonesia
Serikat terdiri dari terdiri dari 7 negara bagian dan 9 daerah otonom,
Republik Indonesia menjadi negara bagian RIS.
PENYEBAB INDONESIA TERPECAH MENJADI RIS
Usaha Belanda untuk memecah belah Indonesia sudah terlihat ketika didirikannya negara boneka oleh
van Mook. Untuk mengatasi hal tersebut pada saat Kabinet Hatta ia beberapa kali mengadakan
Konferensi Inter-Indonesia untuk menghadapi usaha Van Mook dengan Negara bonekanya. Ternyata
hasil Konferensi Inter-Indonesia itu berhasil dengan baik. Walaupun untuk sementara pihak RI
menyetujui terbentuknya Negara RIS, tetapi bukan berarti pemerintah RIS tunduk kepada pemerintah
Belanda. Pada bulan Juli dan Agustus 1949 diadakan konferensi Inter-Indonesia. Dalam konferensi itu
diperlihatkan bahwa politik devide et impera Belanda untuk memisahkan daerah-daerah di luar wilayah
RI mengalami kegagalan. Hasil Konferensi Inter-Indonesia yang diselenggarakan di Yogyakarta antara
lain.
1. Negara Indonesia Serikat disetujui dengan nama Republik Indonesia Serikat (RIS) berdasarkan
demokrasi dan federalisme.
2. RIS akan dikepalai oleh seorang presiden dibantu oleh menteri-menteri yang bertanggung jawab
kepada presiden.
3. RIS akan menerima penyerahan kedaulatan, baik dari RI maupun Belanda.
4. Angkatan Perang RIS adalah Angkatan Perang Nasional, dan Presiden RIS adalah Panglima Tertinggi
Angkatan Perang.
5. Pembentukan Angkatan Perang RIS adalah semata-mata soal bangsa Indonesia sendiri.
Thank
you!

Anda mungkin juga menyukai