0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
7 tayangan17 halaman
Dokumen ini membahas sejarah awal kemerdekaan Indonesia, mulai dari Konferensi Meja Bundar yang mengakui kedaulatan Indonesia, pembentukan Republik Indonesia Serikat, penyerahan kedaulatan oleh Belanda pada 1949, hingga kembalinya ke Negara Kesatuan Republik Indonesia pada 1950.
Dokumen ini membahas sejarah awal kemerdekaan Indonesia, mulai dari Konferensi Meja Bundar yang mengakui kedaulatan Indonesia, pembentukan Republik Indonesia Serikat, penyerahan kedaulatan oleh Belanda pada 1949, hingga kembalinya ke Negara Kesatuan Republik Indonesia pada 1950.
Dokumen ini membahas sejarah awal kemerdekaan Indonesia, mulai dari Konferensi Meja Bundar yang mengakui kedaulatan Indonesia, pembentukan Republik Indonesia Serikat, penyerahan kedaulatan oleh Belanda pada 1949, hingga kembalinya ke Negara Kesatuan Republik Indonesia pada 1950.
SEJARAH INDONESIA INDONESIA Disusun oleh : 1.Dini Yesi Aulia (08) 2.Fatma Salsabilla (11) 3.Hernita Kharisma S (12) Materi 1. Konferensi meja bundar
2. Pembentukan republik Indonesia
serikat 3. Pengakuan kedaulatan
4. Kembali ke negara kesatuan
1.Konferensi meja bundar
Konferensi Meja Bundar
adalah sebuah pertemuan yang dilaksanakan di Den Haag Tujuan dari diselenggarakannya Konferensi Meja Bundar adalah mengakhiri perselisihan Indonesia dengan Belanda. Hasil dari Konferensi Meja Bundar -Belanda mengakui Republik Indonesia Serikat (RIS), sebagai negara yang merdeka dan berdaulat. -Pembentukan Uni Belanda - RIS secara simbolis yang dipimpin oleh Ratu Belanda. -Ir. Soekarno dan Moh. Dampak dari KMB yakni Indonesia akhirnya mendapat kedaulatannya. Acara penyerahan kedaulatan berlangsung pada 27 Desember 1949. 2.PEMBENTUKAN REPUBLIK INDONESIA SERIKAT
Republik Indonesia Serikat (RIS)
terbentuk sebagai salah satu cara Belanda untuk kembali menguasai Indonesia. Pembentukan negara bagian ini tidak mendapat dukungan dari rakyat Indonesia. Terbentuknya RIS tidak lepas dari dengan kedatangannya kembali Belanda ke Indonesia lewat Agresi Militer Belanda II pada 19 Desember 1948. Pada Agresi Militer II, Belanda menyerang Yogyakarta yang menjadi ibu kota Indonesia waktu itu. Bahkan sejumlah tokoh, seperti Soekarno, dan Moh Hatta, ditangkap oleh Belanda dan diasingkan ke daerah. Hasilnya terbentuk RIS dan Belanda mengakui kedaulatan kepada Indonesia kapada RIS tanpa syarat apa pun.
RIS terdiri ada beberapa negara bagian dan itu
dibentuk oleh Belenda, seperti Indonesia Timur, Sumatera Timur, Madura, Pasundan, Sumatera Selatan, dan Jawa Timur. 3.Pengakuan kedaulatan
Penyerahan kedaulatan Indonesia dan Belanda
ditandai oleh penandatanganan Akta Penyerahan dan Pengakuan Kedaulatan dalam sebuah upacara di Ruang Tahta Istana Kerajaan di Amsterdam pada 27 Desember 1949. Tokoh yang terlibat pada penyerahan kedaulatan di Belanda: -Delegasi Indonesia: Moh Hatta -Delegasi Belanda: Ratu Juliana, Perdana Menteri Willem Drees dan Menteri Seberang Lautan Sasseu. Tokoh yang terlibat pada penyerahan kedaulatan di Indonesia: -Delegasi Indonesia: Sri Sultan Hamengkubuwono IX -Delegasi Belanda: Wakil Tinggi Mahkota Belanda AHS Lovink. Kemudian Indonesia mendapat pengakuan dari negara² lain. Pengakuan pertama dari negara² yang tergabung dalam Liga Arab antara lain Mesir, Suriah, Lebanon, Saudi Arabia, Afganistan, India dll. Istilah "penyerahan kedaulatan" diartikan sebagai "pengakuan kedaulatan" oleh pihak Indonesia. Tetapi pihak Belanda tidak menyetujui hal tersebut. Belanda tidak mengakui Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945. Hanya mengakui momen 27 Desember 1949. Namun, bagi bangsa Indonesia keberadaan Negara Kesatuan Republik Indonesia tetap terhitung sejak Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia. 4.KEMBALI KENEGARA KESATUAN Kronologis kembali ke NKRI Pada 12 Agustus 1950, pihak KNIP RI menyetujui Rancangan UUD itu menjadi UUD Sementara. Pada 14 Agustus 1950, DPR dan Senat RIS mengesahkan Rancangan UUD Sementara KNIP menjadi UUD yang disebut Undang-undang Dasar Sementara (UUDS) tahun 1950. Pada 15 Agustus 1950, diadakan rapat gabungan parlemen (DPR) dan Senat RIS. Dalam rapat gabungan ini Presiden Soekarno membacakan Piagam Persetujuan terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Pada hari itu, Presiden
Soekarno langsung ke Yogyakarta untuk menerima kembali jabatan Presiden Negara Kesatuan dari pejabat Presiden RI, Mr Asaat. Dengan demikian, negara RIS berakhir dan secara resmi pada 17 Agustus 1950 terbentuk kembali NKRI. Dengan Soekarno sebagai Presiden dan Moh Hatta sebagai Wakil Presiden RI Terimakasih