Anda di halaman 1dari 2

MENDALAMI PENGETAHUAN SEJARAH MELALUI PERISTIWA

KONFERENSI MEJA BUNDAR ( KMB )


Disusun Oleh : Nunik Artianik
Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia

Tanggal 17 Agustus 1945 adalah momen bersejarah bagi bangsa Indonesia, dimana Indonesia
memproklamasikan kemerdekaan. Momen tersebut menjadi bukti bahwa telah lahir sebuah bangsa
dengan segenap perjuangan dan pengorbanan rakyat Indonesia. Tentu berharap di momen yang teramat
istimewa itu menjadi titik akhir penjajahan yang membelenggu selama berabad-abad. Namun pada
kenyataannya penjajah tidak gentar menentang kemerdekaan negeri ini dengan kembali mencoba merebut
Republik Indonesia. Berbagai upaya dilakukan Indonesia agar bisa merdeka. Mulai dari perang dunia
hingga perjuangan diplomasi. Setelah berbagai upaya diplomasi mulai dari perundingan Linggarjati,
perundingan Renville, dan perundingan roem-royen ternyata belum mampu membuat pihak Belanda
mengakui kedaulatan Indonesia.
Dengan digelarnya Konferensi Meja Bundar merupakan salah satu kesepakatan dalam perjanjian
Roem Royen yang di tanda tangani pada 7 mei 1949 di Hotel Des indes Jakarta. Sebelum pelaksanaan
Konferensi Meja Bundar pihak Republik Indonesia menggelar perundingan dengan bijeenkomst Federal
overlegnieo atau Majelis Permusyawaratan Federal merupakan sebuah komite yang terdiri dari lima bulan
pemimpin negara bagian dan daerah otonom di dalam Republik Indonesia serikat. Pertemuan ini disebut
Konferensi Inter Indonesia dilaksanakan pada tanggal 19 sampai dengan 22 juli 1949 di Yogyakarta.
Kemudian tanggal 31 Juli sampai dengan 3 Agustus 1949 di Jakarta, disebutkan perbincangan dalam
Konferensi ini menghasilkan bentuk negara yang mirip publik Indonesia Serikat. Kemudian diadakannya
penelitian persiapan nasional sebagai persiapan penyerahan kedaulatan Belanda kepada Republik
Indonesia Serikat.
Konferensi Meja Bundar merupakan pertemuan antara pihak Belanda, Indonesia, dan
Bijekomfort Federal overleg di EVO. Momen penting dalam sejarah kemerdekaan Indonesia ini
dilaksanakan pada 23 agustus sampai 2 november 1949 di Den Haag Belanda. Konferensi Meja Bundar
bertujuan menyelesaikan sengketa Indonesia dan Belanda saat dan secepat mungkin. Delegasi Indonesia
diwakili oleh Muhammad Hatta, Muhammad Rouf, Profesor Soepomo, Johanesleimena, Ali
Sastroamidjojo, Insinyur Juanda, Sukiman Suyonoha dinoto, Sumitrodjojo Hadikusumo, Abdul Karim
pringgodigdo, Kolonel TB Simatupang, dan Muwardi. Sementara pihak Belanda diwakili Farmaar'seven
dan pihak BFO diwakili oleh Sultan Hamid 2.
Konferensi Meja Bundar yang dimulai pada tanggal 23 Agustus 1949 ini berlangsung cukup alot
hingga tanggal 2 November 1949 barulah tercapai kesepakatan atau hasil. Hasil Konferensi Meja Bundar
tersebut diantaranya kerajaan Belanda menyerahkan kedaulatan penuh atas Indonesia dengan tidak
bersyarat dan tidak dapat dicabut dan karena itu mengakui Republik Indonesia Serikat sebagai negara
yang merdeka dan berdaulat. Pengakuan kedaulatan akan dilaksanakan selambat-lambatnya pada tanggal
30 Desember 1949. Kemudian dibentuknya Uni Indonesia Belanda dibawah pimpinan kerajaan Belanda.
Selanjutnya masalah Papua Barat akan dibicarakan setahun setelah penyerahan kedaulatan dan yang
terakhir Republik Indonesia Serikat akan mengembalikan semua milik Belanda dan membayar hutang-
hutang Hindia-Belanda. Pada tanggal 27 Desember 1949 di adakan penyerahan kekuasaan dari pihak
Belanda kepada pihak Indonesia yang dilangsungkan di dua tempat yakni Indonesia dan Belanda.
Penyerahan kekuasaan yang dilangsungkan di Indonesia bertempat di Istana Merdeka Jakarta dengan
pengakuan kedaulatan dari Walid mahkota Belanda ahci love kepada Wakil pemerintah Republik
Indonesia Serikat Sri Sultan Hamengkubuwono Sembilan. Sementara penyerahan kekuasaan di Belanda
berlangsung di Amsterdam naskah penyerahan kedaulatan di tanda tangani oleh Ratu Juliana dan
Muhammad Hatta.
Insinyur Soekarno terpilih menjadi presiden Republik Indonesia Serikat dan dilantik pada 17
Desember 1949. Tiga hari kemudian Presiden Soekarno membentuk kabinet Republik Indonesia Serikat
dengan Muhammad Hatta sebagai perdana menterinya. Tanggal penyerahan kedaulatan oleh Belanda ini
juga merupakan tanggal yang diakui secara de jure oleh Belanda sebagai tanggal kemerdekaan Indonesia.
Barulah sekitar 60 tahun kemudian tepatnya pada 15 Agustus 2005 pemerintah Belanda secara resmi
mengakui bahwa kemerdekaan de facto Indonesia bermula pada tanggal 17-8-1945 dengan pengakuan
kedaulatan itu berakhirlah.kekuasaan Belanda atas Indonesia dan berdirilah negara Republik Indonesia
Serikat. Sehari setelah pengakuan kedaulatan, ibukota negara pindah dari Yogyakarta ke Jakarta
kemudian dilangsungkan upacara penurunan bendera Belanda dan dilanjutkan dengan pengibaran bendera
Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai