Republik Indonesia Serikat adalah suatu negara federasi yang berdiri yang berdiri pada tanggal 27
Desember 1949 sebagai hasil kesepatakan tiga pihak dalam Koferensi Meja Bundar. Tiga pighak
tersebut, yaitu:
Republik Indonesia
Bijeenkomst voor Federaal Overleg (BFO)
Belanda
Kesepakatan itu juga disaksikan oleh United Nations Commission for Indonesia (UNCI) sebagai
perwakilan dari PBB
Selama berlangsungnya koferensi di Den Haag, dibentuk Panitia Ketatanegaraan dan Hukum Tata
Negara yang antara lain membahas rancangan Konstitusi Se6mentara Republik Indonesia Serikat.
Panitia ini sudah menyelesaikan pekerjaannya dan pada 29 Oktober 1949, antara wakil-wakil
Republik Indonesia dan BFO, serta negara-negara federal yang dibentuk Belanda menandatangani
Piagam Persetujuan tentang Konstitusi Republik Indonesia Serikat.
1. Negara Indonesia Timur (NIT): negara bagian pertama ciptaan Belanda terbentuk pada 1946.
2. Negara Sumatera Timur: terbentuk pada 25 Desember 1947 dan diresmikan pada 16
Februari 1946.
3. Negara Sumatera Selatan: terbentuk atas persetujuan Van Mook pada 30 Agustus 1948,
daerah meliputi Palembang dan sekitarnya, dengan Presiden Abdul Malik.
4. Negara Pasundan (Jawa Barat).
5. Negara Jawa Timur: terbentuk pada 26 november 1948 melalui surat keputusan Gubernur
Jenderal Belanda.
6. Negara Madura: terbentuk melalui suatu plebesit dan disahkan Van Mook pada 21 Januari
1948
Setelah pengakuan kedaulatan RIS, tuntutan bergabung dengan negara RIS semakin
luas. Tuntutan semacam ini memang dibenarkan oleh konstitusi RIS pada pasal 43
dan 44. Penggabungan antara negara atau daerah dimungkinkan karena kehendak
rakyat.
Maka, pada 8 Maret 1950 pemerintah RIS dengan persetujuan DPR dan Senat RIS
mengeluarkan Undang-undang Darurat No. 11 Tahun 1950 tentang Tata Cara
Perubahan Susunan Kenegaraan RIS.
Setelah dikeluarkan UU Darurat No. 11 itu, maka negara-negara bagian atau daerah
otonom seperti Jawa Timur, Jawa Tengah dan Madura bergabung dengan RI di
Yogayakarta.
Karena semakin banyak negara-negara bagian atau daerah yang bergabung dengan
RI, maka sejak 22 April 1950, negara RIS hanya tinggal tiga yaitu Republik Indonesia,
Negara Sumatera Timur dan Negara Indonesia Timur
Pada 12 Agustus 1950, pihak KNIP RI menyetujui Rancangan UUD itu menjadi UUD
Sementara.
Pada 14 Agustus 1950, DPR dan Senat RIS mengesahkan Rancangan UUD
Sementara KNIP menjadi UUD yang disebut Undang-undang Dasar Sementara
(UUDS) tahun 1950.
Pada 15 Agustus 1950, diadakan rapat gabungan parlemen (DPR) dan Senat RIS.
Dalam rapat gabungan ini Presiden Soekarno membacakan Piagam Persetujuan
terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Pada hari itu, Presiden Soekarno langsung ke Yogyakarta untuk menerima kembali
jabatan Presiden Negara Kesatuan dari pejabat Presiden RI, Mr Asaat.
Dengan demikian, negara RIS berakhir dan secara resmi pada 17 Agustus 1950
terbentuk kembali NKRI. Dengan Soekarno sebagai Presiden dan Moh Hatta sebagai
Wakil Presiden RI.