DISUSUN OLEH :
AULIA NUR FADHILLAH
KELAS : IX D
GURU MAPEL : IIN PERMATA SARI, S.Pd
Puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat dan hidayah-Nya akhirnya makalah ini selesai.
Kami selaku penyusun ingin mengucap banyak terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah ini, baik secara langsung ataupun
tidak. Kami sadar makalah yang kami buat ini masih jauh dari kata sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari pembaca sekalian sangat kami harapkan guna
perbaikan pada tulisan kami selanjutnya.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
Rumusan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah diatas, terdapat beberapa rumusan masalah, yakni:
1. Apa latar belakang terjadinya KMB?
2. Bagaimanakah hasil dari KMB?
3. Bagaimana dampak yang dihasilkan dari perundingan tersebut?
BAB II
PEMBAHASAN
Kesimpulan
Konferensi Meja Bundar merupakan sebuah pertemuan pada tanggal 23 Agustus
hingga 2 November 1949 di Den Haag yang merupakan tindak lanjut dari perundingan
Roem-rojen yang secara eksplisit hasilnya menandakan bahwa Belanda mulai mengakui
kedaulatan Indonesia. Sidang KMB ini antara lain membahas mengenai pembentukan panitia
pusat yang anggotanya dari pihak Indonesia terdiri dari Mohammad Hatta, Moh Roem, A.K
Pringgodigdo, Sultan Hamid II, Ide Anak Agung, dan Soeparmo sementara dari pihak
Belanda sendiri anggotanya ialah Van Maarseven, D.U Stikker, Van Rojen dan Van der Vlak.
Di dalam konferensi ini juga banyak terjadi perdebatan, terutama yang menyangkut
masalah Irian Barat sebab pihak Belanda keberatan untuk menyerahkan Irian Barat kepada
Republik Indonesia Serikat. Hasil nyata dari adanya konferensi ini ialah adanya penyerahan
kedaulatan dari Belanda ke Indonesia yang secara resmi diserahkan oleh Ratu Juliana pada
tanggal 27 Desember 1949. Hasil ini cukup memuaskan bagi pihak Indonesia meskipun di
sisi lain perihal Irian Barat masih terombang-ambing karena keputusan mengenai Irian Barat
akan diputuskan maksimal setahun dari perundingan tersebut dengan pengertian bahwa dalam
jangka setahun dari penyerahan kedaulatan, soal-soal mengenai Irian Barat akan ditentukan
dengan jalan perundingan antara RIS dan Belanda.
Saran
Bahasan mengenai Konferensi Meja Mundar ini seharusnya bisa membuat kita lebih
tersadar akan betapa pentingnya perjuangan yang dilakukan oleh para pahlawan kita dalam
mencapai kemerdekaan dan mempertahankan kemerdekaan. Seharusnya ini bisa menjadikan
suatu refleksi bagi kita semua bahwa tidak ada perjuangan yang sia-sia baik perjuangan fisik
maupun diplomasi semua usaha yang dilakukan mendatangkan hasil positif yakni bagi
kemerdekaan Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA