Anda di halaman 1dari 13

KONFERENSI MEJA BUNDAR

KE LOM PO K 8 :
I. A IN Y H AM D IYA H (0 1)
II. GA L IH GU ME LA R SKP.
(13 )
III.T E GU H P R A SE T YO (3 4)
IV. V IN D A JUA N F IR D AU S
(35 )

Pengertian Konferensi Meja Bundar

Konferensi Meja Bundar adalah


Sebuah perundingan tindak
lanjut dari perundingan akhir
permasalahan antara Indonesia
dan Belanda

Tanggal & Tempat Konferensi Meja Bundar

Tanggal
Terjadinya

Tempat
Terjadinya

23 Agustus - 2
November
1949

Den Haag,
Belanda

Penyebab Konferensi Meja Bundar

Penyebab KMB
Belanda yang berusaha meredam
kemerdekaan Indonesia dengan
berbagai tindak kekerasan.
Sebenarnya Indonesia-Belanda
sudah sering melakukan
penyelesaian secara diplomasi,
lewat perundingan Linggarjati,
perjanjian Renville, perjanjian
Roem-van Roijen. Namun belum juga
mendapatkan titik temu dari
permasalahan ini.

Tokoh-Tokoh Yang Terlibat KMB

Pihak Indonesia
Drs. Moh. Hatta

Mr. Mohammad Roem

Prof. Dr. Mr Soepomo

Tokoh-Tokoh Yang Terlibat KMB


Pihak BFO (Bijeenkomst voor Federaal

Overleg)
Dipimpin oleh :
Sultan Hamid II dari Pontianak

Tokoh-Tokoh Yang Terlibat KMB


Pihak Belanda & UNCI (United Nations Commission for
Indonesia)
Mr. Van maarseveen

&

Tom Critchley

Masalah Yang Dibahas Dalam KMB


Masalah KMB
1. Masalah Uni Indonesia Belanda
Indonesia menginginkan uni yang
sifatnya hanya kerja sama bebas,
sedangkan Belanda menghendaki
uni yang bersifat permanen.
2. Soal utang Hindia Belanda
Indonesia mengakui utang Hindia
Belanda sampai menyerahnya
Belanda kepada Jepang, sedangkan
Belanda menghendaki Indonesia
mengambil alih semua utang
Hindia Belanda sampai saat
berlangsungnya konferensi.

Hasil dari Konferensi Meja Bundar (KMB)


Serah terima kedaulatan dari pemerintah kolonial
Belanda kepada Republik Indonesia Serikat, kecuali
Papua bagian barat. Indonesia ingin agar semua
bekas
daerah
Hindia
Belanda
menjadi
daerah
Indonesia, sedangkan Belanda ingin menjadikan Papua
bagian barat negara terpisah karena perbedaan
etnis. Konferensi ditutup tanpa keputusan mengenai
hal ini. Karena itu pasal 2 menyebutkan bahwa Papua
bagian barat bukan bagian dari serah terima, dan
bahwa masalah ini akan diselesaikan dalam waktu
satu tahun.
Dibentuknya sebuah persekutuan Belanda-Indonesia,
dengan monarch Belanda sebagai kepala negara
Pengambil alihan hutang Hindia Belanda oleh
Republik Indonesia Serikat

Hasil dari Konferensi Meja Bundar (KMB)


Pada tanggal 27 desember 1949 diadakan upacara
pengakuan kedaulatan dari pemerintah Belanda kepada
pemerintah RIS(Republik Indonesia Serikat). Upacara
pengakuan kedaulatan dilakukan di dua tempat, yaitu
Den Haag dan Yogyakarta secara bersamaan. Dalam
acara penandatanganan pengakuan kedaulatan di Den
Haag, ratu Yuliana bertindak sebagai wakil negeri
Belanda belanda dan Drs. Moh. Hatta sebagai wakil
Indonesia.
Sedangkan
dalam
upacara
pengakuan
kedaulatan yang dilakukan di Yogyakarta, pihak
Belanda diwakili oleh Mr. Lovink (wakil tertinggi
pemerintah Belanda) dan pihak Indonesia diwakili
Sri Sultan Hamengkubuwono IX.

Hasil dari Konferensi Meja Bundar (KMB)

Dengan
pengakuan
kedaulatan
itu
berakhirlah
kekuasaan Belanda atas Indonesia dan berdirilah
Negara Republik Indonesia Serikat. Sehari setelah
pengakuan kedaulatan, ibu kota negara pindah dari
Yogyakarta
ke
Jakarta.
Kemudian
dilangsungkan
upacara penurunan bendera Belanda dan dilanjutkan
dengan pengibaran bendera Indonesia.

Dampak Konferensi Meja Bundar (KMB)


Dampak Positif
a.
Belanda
mengakui
kemerdekaan Indonesia.
b.
Konflik
dengan
Belanda dapat diakhiri
dan pembangunan segera
dapat dimulai.
c. Irian Barat belum
bisa diserahkan kepada
Republik
Indonesia
Serikat.
d. Bentuk negara serikat
tidak
sesuai
dengan
cita-cita
Proklamasi
Kemerdekaan 17 Agustus
1945.

Dampak Negatif
Belum diakuinya Irian
barat
sebagai
bagian
dari
Indonesia.
Sehingga
Indonesia
masih
berusaha
untuk
memperoleh
pengakuan
bahwa
Irian
Barat
merupakan bagian dari
NKRI.

Sekian
&
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai