Anda di halaman 1dari 21

MASA KEMERDEKAAN INDONESIA

Di
S
U
S
U
N
Oleh:

1. Andi Arsih Nurhandayani


2. Julia Rahman Salsabila
3.Munira Intang
4. Al Zhikra Ridwan
5.Anggi Moahi Valentain
6.Ahmad Nur Ubaidillah
DAFTAR ISI
BAB IV Indonesia dari Masa Kemerdekaan Hingga Masa
Reformasi……………………………………………………………….
A.Masa Kemerdekaan (1945-1950)…………………………………
1.Proklamasi Kemerdekaan……………………………………………..........

2.Terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia……………………

3. Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan……………………………

4. Perkembangan Politik Indonesia pada Masa Kemerdekaan……..........

5. Perkembangan Ekonomi Indonesia pada Masa Kemerdekaan….........

6. Kehidupan Masyarakat Indonesia pada Masa Kemerdekaan………….

v
PETA KONSEP

Proklamasi
Kemerdekaan

Terbentuknya
Negara Kesatuan
Republik Indonesia

Masa Perjuangan
Kemerdekaan Mempertahankan
(1945-1950) Kemerdekaan

Perkembangan
Politik Indonesia
pada Masa
Kemerdekaan

Perkembangan
Ekonomi Indonesia
pada Masa
Kemerdekaan

Kehidupan
Masyarakat
Indonesia pada
Masa
Kemerdekaan
1.PROKLAMASI KEMERDEKAAN
Menjelang akhir tahun 1944, posisi Jepang dalam Perang Asia
Pasifik semakin terdesak. Pada tanggal 7 September 1944
Perdana Menteri Jenderal Kuniaki Koiso menjanjikan
kemerdekaan kepada Indonesia.
1. Pembentukan Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (BPUPKI)Berkaitan dengan janji yang telah
dikemukakan oleh pihak Jepang, pada 1 Maret 1945, diumumkan
pembentukan Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan
Kemerdekaan (BPUPKI). i Dr. K.R.T.
Radjiman Wedyodiningrat.
a). Sidang Pertama BPUPKI Sidang BPUPKI yang pertama
membahas tentang rumusan dasar negara Indonesia merdeka.
b). Sidang Kedua BPUPKI Sidang kedua membahas rencana
Undang-Undang Dasar (UUD).
2. Pembentukan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI)
Pada 7 Agustus 1945 BPUPKI dibubarkan karena dianggap telah
menyelesaikan tugasnya.Selanjutnya dibentuklah Panitia
Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Ketua PPKI adalah Ir.
Soekarno dan wakilnya Drs. Mohammad Hatta.
b. Peristiwa Rengasdengklok
Rangkuman Masa Kemerdekaan (1945–1950), Peristiwa
Rengasdengklok diawali oleh peristiwa menyerahnya Jepang
tanpa syarat kepada pasukan Sekutu pada tanggal 14 Agustus
1945. Perbedaan pendapat yang melatarbelakangi peristiwa
Rengasdengklok.
c. Perumusan Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Pada malam hari, 16 Agustus 1945, pukul 20.00 WIB, Soekarno-
Hatta beserta rombongan berangkat
menuju Jakarta, lalu menuju rumah kediaman Laksamana
Maeda. Di kediaman Laksaman inilah
rumusan teks proklamasi disusun.
d. Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945
Persiapan upacara pembacaan proklamasi kemerdekaan
dilakukan di Jalan Pegangsaan Timur No. 56.
e. Sambutan Rakyat terhadap Proklamasi Kemerdekaan
1. Rapat Raksasa di Lapangan Ikada, Peristiwa ini mempertemukan
rakyat dengan para pemimpinnya dan sekaligus memberikan
kepercayaan rakyat kepada para pemimpinnya.
2. Tanggapan di Berbagai Daerah terhadap Proklamasi Yogyakarta
menyatakan bergabung dengan Indonesia.
2. TERBENTUKNYA NEGARA KESATUAN REPUBLIK
INDONESIA
a. Pengesahan UUD 1945
b. Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden
c. Pembagian Wilayah Indonesia
Rapat PPKI tanggal 19 agustus 1945 memutuskan pembagian
wilayah Indonesia menjadi delapan provinsi di seluruh bekas
jajahan Hindia Belanda. Kedelapan provinsi tersebut adalah
Sumatera, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sunda Kecil,
Maluku, Sulawesi, dan Kalimantan.
d. Pembentukan Kementerian
e. Pembentukan Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP)
f. Membentuk Kekuatan Pertahanan dan Keamanan
Pada tanggal 23 Agustus, Presiden Soekarno mengesahkan
secara resmi Badan Keamanan Rakyat (BKR) sebagai badan
kepolisian yang bertugas menjaga keamanan. Sebagian besar
anggota BKR terdiri dari mantan anggota PETA, KNIL, dan Heiho.
Pada tanggal 5 Oktober berdirilah TKR (Tentara Keamanan
Rakyat). Supriyadi (tokoh perlawanan tentara PETA terhadap
Jepang di Blitar) terpilih sebagai pimpinan TKR. Atas dasar
maklumat itu, Oerip Sumihardjo segera membentuk Markas
Besar TKR yang dipusatkan di Yogyakarta.
3.PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN
KEMERDEKAAN

a. Perjuangan Fisik
1). Insiden Hotel Yamato
Rangkuman Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan, Insiden
ini diawali oleh tindakan beberapa orang Belanda yang
mengibarkan bendera Belanda (merah-putih-biru) di tiang
bendera Hotel Yamato. Tindakan tersebut menimbulkan
kemarahan rakyat Surabaya. Mereka mendatangi hotel itu dan
berusaha menurunkan bendera tersebut
2). Pertempuran Surabaya
Pertempuran Surabaya diawali dengan kedatangan Brigade
49/Divisi India ke-23 tentara Sekutu di bawah komando Brigadir
Jenderal A.W.S. Mallaby pada 25 Oktober 1945 di Surabaya.
Pada tanggal 10 November 1945, tentara Inggris melakukan
serangan besar yang melibatkan 30.000 pasukan, sejumlah
pesawat terbang, tank, dan kapal perang.
3). Pertempuran Lima Hari di Semarang
Pada tanggal 14 Oktober 1945, tersiarnya kabar bahwa Jepang
telah meracuni cadangan air minum di Candi, Semarang. Dokter
Karyadi selaku kepala laboratorium pusat Rumah Sakit Rakyat
memberanikan diri untukmemeriksa air minum tersebut. Akan
tetapi, ketika hendak melakukan pemeriksaan, Jepang
menembaknya sehingga ia gugur. Peristiwa ini membuat pada
pemuda Semarang marah sehingga mereka serempak menyerbu
tentara Jepang.
4). Pertempuran Ambarawa
Rangkuman Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan,
Peristiwa perlawanan rakyat Indonesia terhadap tentara Sekutu
yang terjadi di Ambarawa, Jawa Tengah. Peristiwa ini diawali
dengan kedatangan tentara Sekutu di bawah pimpinan Brigadir
Jenderal Bethel tiba di Semarang. Pada 20 Oktober 1945 Pada
saat tentara Sekutu ingin menduduki dua desa di sekitar
Ambarawa, pasukan Indonesia di bawah pimpinan Letkol
Isdiman, Komandan Divisa V Banyumas berusaha membebaskan
dua desa itu.
Letkol Isdiman gugur dalam peristiwa tersebut. Setelah gugurnya
Letkol Isdiman, Panglima Divisi Banyumas Kolonel Sudirman
terjun langsung memimpin pertempuran. Setelah berlangsung
beberapa hari, pada tanggal 15 Desember 1945, pasukan
Indonesia berhasil mengalahkan tentara Sekutu dan menguasai
kota Ambarawa. Kemenangan Indonesia pada pertempuran ini
diabadikan dengan didirikannya Monumen Palagan di Ambarawa.
5). Bandung Lautan Api
Peristiwa kebakaran besar yang terjadi di kota Bandung, Jawa
Barat pada tanggal 23 Maret 1946. Kota Bandung sengaja
dibakar oleh Tentara Keamanan Rakyat (TKR) dan rakyat
setempat dengan maksud agar tentara Sekutu tidak dapat
menggunakan kota Bandung sebagai pos-pos militer.
6). Pertempuran Medan Area
Sebuah peristiwa perlawanan rakyat terhadap tentara Sekutu
yang terjadi di Medan, Sumatra Utara. Pada tanggal 9 Oktober
1945, Pasukan Sekutu yang dipimpin oleh Brigadir Jenderal
T.E.D. Kelly tiba di kota Medan. Kedatangan tentara Sekutu ini
ternyata diboncengi oleh tentara NICA yang bertujuan mengambil
alih pemerintahan. Hal ini memicu munculnya perlawanan rakyat
di kota Medan.
7). Pertempuran Puputan Margarana
Merupakan salah satu pertempuran antara Indonesia dan
Belanda yang terjadi pada tanggal 20 November 1945. Dalam
pertempuran ini, pasukan Ngurah Rai melakukan ‘puputan’ atau
perang habis-habisan. Mereka bertekad tidak akan mundur
sampai titik darah penghabisan. Pertempuran berakhir dengan
gugurnya Letkol I Gusti Ngurah Rai bersama 96 orang anggota
pasukannya.
8). Serangan Umum 1 Maret 1949
Adalah serangan yang dilaksanakan pada tanggal 1 Maret 1949.
Serangan bertujuan untuk menunjukkan kepada dunia
internasional bahwa Republik Indonesia cukup kuat untuk
mempertahankan kemerdekaan, meskipun ibu kotanya telah
diduduki oleh Belanda.
Dampak seranga umum 1 maret 1949
a. Bagi dalam negeri:
1. Mendukung proses perjuangan diplomasi;
2. Meninggikan semangat dan kepercayaan diri bangsa, baik
rakyat maupun TNI yang sedang
bergerilya; b. Bagi luar negeri:
1. Menunjukkan kepada dunia internasional bahwa TNI masih
ada dan mampu mengadakan
serangan
2. Mematahkan dan menjatuhkan moral pasukan Belanda
4.PERKEMBANGAN POLITIK INDONESIA PADA MASA
KEMERDEKAAN
a). Republik Indonesia Serikat
Rangkuman Perkembangan Politik Indonesia pada Masa
Kemerdekaan, Republik Indonesia Serikat (RIS) berdiri pada tanggal 27
Desember 1949 dengan Undang-Undang Dasar Sementara sebagai
konstitusinya. Sesuai dengan isi konstitusi baru itu, negara berbentuk
federasi dan meliputi seluruh daerah Indonesia. Yang tergabung dalam
federasi ini antara lain adalah sebagai berikut.
 Negara bagian yang meliputi: Negara Indonesia Timur, Negara
Pasundan, Negara Jawa Timur, Negara  Madura, Negara Sumatra
Selatan, Negara Sumatra Timur, dan Republik Indonesia
 Satuan-satuan kenegaraan yang meliputi: Kalimantan Barat, Kalimantan
Timur, Kalimantan Tenggara, Banjar, Dayak Besar, Bangka, Belitung,
Riau, dan Jawa Tengah.
 Daerah Swapraja yang meliputi Kota Waringin, Sabang, dan Padang.
Baca juga 3. Rangkuman Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan

b. Kembali Menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia


Rangkuman Perkembangan Politik Indonesia pada Masa Kemerdekaan,
Bentuk negara Republik Indonesia Serikat (RIS) ternyata tidak sesuai
dengan cita-cita kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia. Oleh karena
itu, muncul gerakan-gerakan untuk mengubah bentuk negara kembali
menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
c. Gangguan Keamanan
1). Pemberontakan PKI Madiun 1948
Pemberontakan ini terjadi pada tanggal 18 September 1948 yang
dipimpinoleh Muso pemberontakan PKI Madiun berhasil ditumpas oleh
TNI Di bawah pimpinan Kolonel Gatot Subroto (Panglima Divisi H
Jawa Tengah bagian timur) dan Kolonel Sungkono (Panglima Divisi
Jawa Timur).
2). Pemberonta DI/TII (Daarul Islam/Tentara Islam Indonesia)
Pemberontakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII) adalah
suatu gerakan yang menginginkan berdirinya sebuah negara Islam
Indonesia
1. Jawa Barat. Pemberontakan DI/TII di Jawa Barat dipimpin oleh S.M.
Kartosuwiryo yang memiliki cita-cita mendirikan Negara Islam
Indonesia.
2. Sulawesi Selatan. Pemberontakan DI/TII di Sulawesi Selatan dipmpin
oleh Kahar Muzakar
3. Aceh Pemberontakan DI/TII di Aceh dipimpin oleh Daud Beureuh yang
merupakan mantan Gubernur Aceh.
4. Kalimantan Selatan Pemberontakan DI/TII di Kalimantan Selatan
dipimpin oleh Ibnu Hajar yang menamakan gerakannya dengan sebutan
Kesatuan Rakyat yang tertindas.
a. Permasalahan Inflasi
Beberapa bulan setelah Proklamasi Kemerdekaan, bangsa Indonesia
mengalami inflasi yang terlalu tinggi (hiperinflasi). Inflasi terjadi karena
mata uang Jepang beredar secara tak terkendali. Untuk mengatasi
masalah ini, pemerintah mengambil kebijakan berlakunya mata uang De
Javasche Bank, mata uang pemerintah Hindia Belanda dan mata uang
pendudukan Jepang.
b. Blokade Laut
Dilakukan oleh Belanda dimulai pada bulan November 1945. Blokade
ini menutup pintu keluar masuk perdagangan Indonesia. Akibatnya,
barang-barang dagangan milik Indonesia tidak dapat diekspor, dan
Indonesia tidak dapat memperoleh barang-barang impor yang sangat
dibutuhkan. Upaya menghadapi blokade laut :
1). Melaksanakan Program Pinjaman Nasional
Program pinjaman nasional dilaksanakan oleh Menteri Keuangan Ir.
Surachman dengan persetujuan dari Badan Pekerja Komite Nasional
Indonesia Pusat (BP-KNIP). Pada bulan Juli 1946, seluruh penduduk
Jawa dan Madura diharuskan menyetorkan sejumlah uang kepada Bank
Tabungan Pos dan rumah-rumah pegadaian.
2). Melakukan Diplomasi ke India
Pada tahun 1946, Indonesia membantu pemerintah India yang tengah
menghadapi bahaya kelaparan dengan mengirimkan beras seberat
500.000 ton. Sebagai imbalannya, pemerintah India menjanjikan akan
mengirimkan bahan pakaian yang sangat dibutuhkan oleh rakyat
Indonesia.
3). Mengadakan Hubungan Dagang Langsung ke Luar Negeri
Usaha mengadakan hubungan dagang ke luar negeri itu dirintis oleh
Banking and Tranding Coperation (BTC), suatu badan perdagangan
semipemerintah.
5.PERKEMBANGAN EKONOMI INDONESIA PADA
MASA KEMERDEKAAN
Indonesia telah dinyatakan merdeka berkat Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia yang dikumandangkan oleh Soekarno
pada 17 Agustus 1945 silam.  Namun meskipun sudah merdeka,
kondisi perekonomian Indonesia pada awal kemerdekaan
masihlah belum stabil.  Faktor utama penyebab kesulitan
ekonomi di awal kemerdekaan adalah sebagai berikut: Baca juga:
Pemberontakan DI/TII di Jawa Barat Inflasi Pada masa pasca
kemerdekaan antara tahun 1945 sampai 1950, kondisi ekonomi
Indonesia sangat buruk.  Terjadi hiperinflasi atau kenaikan harga-
harga barang secara ekstrem. Salah satu penyebab inflasi yakni
beredarnya lebih dari satu mata uang secara tidak terkendali. 
Saat itu, pemerintah RI menyatakan terdapat tiga mata uang yang
berlaku di wilayah Republik Indonesia. Mata uang De Javasche
Bank (DJB), mata uang pemerintah Hindia Belanda, dan mata
uang pendudukan Jepang diakui dan digunakan bersamaan. 
Belum selesai di situ, pada tanggal 6 Maret 1946, panglima
AFNEI yang baru, Letnan Jenderal Sir Montagu Stopford
mengumumkan berlakunya mata uang NICA di daerah yang
ditempati Sekutu.  Munculnya uang NICA ini sebagai pengganti
uang Jepang yang nilainya sudah sangat merosot.  Begitu
pemerintah RI mengetahui hal tersebut, melalui Perdana Menteri
Syahrir, mereka memproses tindakan Jepang yang dianggap
sudah melanggar persetujuan. Persetujuan tersebut berisikan
bahwa tidak akan muncul mata uang baru apabila belum ada
penyelesaian politik mengenai status Indonesia. Baca juga:
Keuangan Negara: Definisi dan Mekanisme Pengelolaan Belanda
Memblokade RI  Republik Indonesia yang baru berjalan selama
beberapa bulan terkena hiperinflasi, karena beredarnya mata
uang rupiah Jepang secara tidak terkendali.  Pemerintah RI pun
tidak bisa mengatasi mata uang asing yang sudah beredar,
terutama mata uang Jepang dan Belanda.  Akibatnya keadaan
kas negara dan bea cukai berada dalam keadaan nihil, begitu
pula dengan pajak, kas pemerintah kosong, pajak dan bea cukai
lainnya juga mengalami kemerosotan.  Belum selesai dengan
masalah inflasi, Belanda juga ikut menutup pintu perdagangan RI
sehingga barang-barang dagangan pemerintah RI tidak dapat
diekspor.  Alasan Belanda melakukan blokade terhadap RI
adalah: Untuk mencegah dimasukkannya senjata dan peralatan
militer ke Indonesia. Mencegah dikeluarkannya hasil-hasil
perkebunan milik Belanda dan milik asing lainnya.  Melindungi
bangsa Indonesia dari tindakan dan perbuatan yang dilakukan
oleh bukan bangsa Indonesia.  Blokade yang dilakukan Belanda
terhadap Republik Indonesia ini menimbulan keadaan sosial
ekonomi yang semakin memburuk dan kekurangan barang impor
yang sangat dibutuhkan. Baca juga: Pengertian Laporan
Keuangan, Tujuan dan Jenisnya Upaya Penanggulangan Inflasi
Pinjaman Nasional Kekosongan kas negara yang terjadi menjadi
salah satu pemicu besarnya inflasi di Indonesia pada awal
kemerdekaan.  Demi mengatasi hal tersebut, pemerintah RI pun
melakukan pinjaman nasional. Pinjaman nasional ini merupakan
salah satu kebijakan yang dicetuskan oleh Menteri Keuangan Ir.
Surachman dan dilaksanakan atas persetujuan BP-KNIP. 
Program tersebut juga didukung dengan adanya Bank Tabungan
Pos yang dibentuk pemerintah yang berguna untuk menyalurkan
pinjaman. Mata Uang ORI (Oeang Republik Indonesia) Pada
waktu Indonesia telah merdeka, Indonesia belum memiliki mata
uang sendiri sampai akhirnya pada tanggal 30 Oktober 1946
pemerintah Indonesia mengeluarkan uang kertas pertama. Uang
kertas tersebut dinamakan Oeang Republik Indonesia (ORI).
Mata uang ORI ini digunakan sebagai alat pembayaran yang sah
sekaligus sebagai mata uang pengganti mata uang Jepang
dengan kurs sejumlah satu per seribu.  Seribu mata uang Jepang
bernilai satu rupiah ORI.  Namun pengedaran mata uang ORI ini
mulai mengalami permasalahan semenjak Agresi Militer Belanda
I dan II terjadi.  Dalam agresi tersebut setiap daerah di Indonesia
harus mengeluarkan banyak biaya untuk perang.  Sejak itu,
hubungan antara pemerintah pusat dan daerah mulai mengalami
kesulitan.  Untuk menanggulangi hal tersebut pemerintah pusat
kemudian berinisiatif untuk mengeluarkan Oeang Republik
Indonesia Daerah (ORIDA).  Membentuk Bank Negara Indonesia
(BNI) Munculnya ORI ternyata memberikan masalah baru dalam
perekonomian Indonesia.  Masalah tersebut terjadi lantaran
peredaran ORI dalam masyarakat mulai tidak terkendali.  Oleh
karena itu, pemerintah merasa perlu mengatur percetakan dan
peredaran ORI dalam satu sistem perbankan Republik
Indonesia.  Terbentuklah Bank Negara Indonesia sebagai bank
induk pada tanggal 1 November 1946.  Bank Negara Indonesia
dibentuk untuk melaksanakan koordinasi dalam bidang ekonomi
keuangan dan juga bertugas untuk mengatur nilai tukar ORI
terhadap valuta asing.  Baca juga: Apa Itu Inflasi: Pengertian,
Penyebab, Dampak, dan Perhitungannya Upaya
Penanggulangan Blokade Belanda Melakukan diplomasi beras
Demi menembus blokade ekonomi dari Belanda, Pemerintah
Indonesia melakukan diplomasi beras ke India.  Tindakan ini
dilakukan atas inisiatif dari Perdana Menteri Sutan Syahrir, saat
tahun 1946 Pemerintah Indonesia mendengar bahwa rakyat India
dilanda masalah kelaparan.  Pada waktu yang sama, pemerintah
Indonesia juga mengalami surplus beras sekitar 200.000 -
400.000 ton.  Sehingga pemerintah Indonesia memutuskan untuk
mengirim bantuan beras sebanyak 500.000 ton untuk India. 
Dengan adanya bantuan yang diberikan Indonesia kepada India,
India menjadi salah satu negara Asia paling aktif dalam
membantu perjuangan diplomasi RI dalam forum internasional.
Membentuk Lembaga Banking and Trading Company (BTC)
Upaya selanjutnya yang dilakukan pemerintah Indonesia dalam
mengatasi blokade ekonomi Belanda adalah mengadakan
hubungan dagang langsung dengan luar negeri.  Upaya tersebut
dilakukan dengan BTC atau yang dikenal disebut Badan Pusat
Jual Beli. Organisasi tersebut diketuai oleh Dr. Soemitro
Djojohadikusumo. Peran BTC di sini adalah untuk mengawasi
seluruh kegiatan perdagangan ke luar atau masuk daerah
Republik Indonesia.  Tugas BTC yang selanjutnya adalah
melakukan kegiatan ekspor impor.  Melalui BTC ini, hubungan
dagang Indonesia mulai meluas. Indonesia berhasil melakukan
hubungan dagang dengan salah satu perusahaan Amerika
Serikat yaitu Isbranten Inc. Di mana perusahaan tersebut
mengirim kapal Matin Behrmann untuk mengangkut barang dari
pelabuhan Cirebon.  Membentuk Indonesia Office (Indoff)
Indonesia Office (Indoff) dipimpin oleh Mr. Oetojo Ramelan yang
dibantu dengan Soerjono Darusman, Mr. Zairin Zain, Thaharudin
Ahmad, dan Dr. Soeroso.  Dibentuknya Indoff ini bertujuan untuk
memperjuangkan kepentingan politik di luar negeri Indonesia. 
Selain itu, Indoff juga memiliki fungsi rahasia yaitu sebagai
pengendali upaya menembus blokade Belanda serta melakukan
perdagangan barter dengan dibantu Angkatan Laut RI. Salah satu
upaya yang Indoff lakukan adalah mengirim karet secara diam-
diam dari pelabuhan Belawan, Medan menuju ke Singapura. 
Membentuk Kementerian Pertahanan Usaha Luar Negeri
(KPULN) KPULN dipimpin oleh Aji Jayengprawiro.  Tugas dari
KPULN sendiri adalah membeli senjata dan perlengkapan
perang. Di mana senjata tersebut akan digunakan oleh para
tokoh yang tergabung dalam organisasi tersebut.  Tokoh-tokoh
tersebut adalah: John Lie O.P. Koesno Ibrahim Saleh Chris
Tampenawas Keempat tokoh tersebut turut berperan besar dalam
upaya menembus blokade laut yang dilakukan Belanda. 
6.KEHIDUPAN MASYARAKAT INDONESIA PADA MASA
KEMERDEKAAN
Proklamasi kemerdekaan merupakan tonggak awal berdirinya
negara Republik Indonesia. Namun, pasca kemerdekaan, kondisi
Negara Republik Indonesia masih belum stabil karena masih
banyak masalah-masalah di berbagai bidang yang perlu diatasi.
Selain itu, masyarakat Indonesia masih harus menghadapi agresi
penjajah Belanda yang masih belum menyerah untuk menguasai
Nusantara.

Setidaknya ada 4 bidang penting yang perlu dibenahi oleh


pemerintah pasca proklamasi dan mempengaruhi kehidupan
masyarakat antara lain bidang ekonomi, bidang politik, bidang
sosial dan budaya, serta bidang pendidikan. Dimana, pemerintah
pada saat itu berupaya keras dengan berbagai upaya untuk
membuat kondisi Indonesia menjadi stabil dan membaik.

Bidang Ekonomi

Keadaan perekonomian Indonesia pasca proklamasi


kemerdekaan, mengalami kondisi yang cukup terpuruk dengan
terjadinya inflasi dan pemerintah tidak sanggup mengontrol mata
uang asing yang beredar di Indonesia terutama mata uang
Jepang dan mata uang Belanda. Akibatnya, keadaan kas Negara
dan bea Cukai dalam keadaan nihil begitu juga dengan pajak.

Oleh karena itu, dengan sangat terpaksa pemerintah Indonesia


menetapkan tiga mata uang sekaligus yaitu mata uang de
javasche Bank, mata uang Hindia Belanda dan mata uang
pemerintahan Jepang. Pemerintah Indonesia juga mengambil
tindakan lain yaitu menasionalisasikan de javasche bank dan
perkebunan & ndash; perkebunan asing milik swasta asing serta
mencari pinjaman dana dari luar negeri seperti Amerika.

Kendati demikian, kebijakan tersebut tidak memberikan hasil


yang berarti  dikarenakan adanya blokade ekonomi oleh Belanda
dengan menutup akses ekspor impor yang mengakibatkan
negara merugi sebesar 200.000.000.

Usaha-usaha lain yang dilakukan oleh pemerintah RI untuk


mengatasi masalah ekonomi adalah menyelenggarakan konfrensi
ekonomi pada bulan Februari tahun 1946. Agenda utamanya
adalah usaha peningkatan produksi pangan dan cara
pendistribusiannya, masalah sandang, serta status dan
administrasi perkebunan milik swasta asing.

Bidang Politik

Kondisi dunia politik bangsa Indonesia pasca proklamasi


kemerdekaan, banyak sekali mengalami perubahan dan
pembaharuan di segala aspek. Sebagian besar melakukan
pembenahan di dalam tubuh pemerintah yang mana sebelumnya
dipimpin oleh bangsa Jepang yang menduduki bangsa Indonesia
setelah Belanda.

Langkah pertama adalah dengan melakukan sidang PPKI yang


dilaksanakan pada 18 Agustus 1945. Agenda pertama menunjuk
Presiden dan Wakil Presiden serta mengesahkan dasar negara
yaitu UUD Negara. Kemudian rapat terus berlanjut dengan
agenda-agenda yang lebih luas yaitu pembentukan alat-alat
perlengkapan negara seperti Komite Nasional, Kabinet Pertama
RI, pembagian wilayah RI atas 8 provinsi beserta pada
gubernurnya, penetapan PNI sebagai satu-satunya partai politik
di Indonesia, pembentukan BKR/TKR dan lain-lain.

Tetapi banyaknya hambatan dan kurangnya pengalaman dalam


perjalanan pembangunan yang akan dihadapi membuat jalannya
pemerintahan menjadi tersendat dan tidak seluruhnya berjalan
sesuai dengan  rencana.

Bidang Sosial dan Budaya

Pasca proklamasi kemerdekaan Indonesia banyak terjadi


perubahan sosial budaya yang ada di dalam kehidupan
masyarakat Indonesia pada khususnya. Dikarenakan di dalam
kehidupan bangsa Indonesia sebelum kemerdekaan
diproklamirkan telah terjadi diskriminasi rasial dengan membagi
kelas-kelas masyarakat.

Masyarakat di Indonesia sebelum kemerdekaan di dominasi oleh


warga Eropa dan Jepang, sehingga warga pribumi hanyalah
masyarakat rendahan yang kebanyakan hanya menjadi budak
dari bangsawan atau penguasa. Namun setelah proklamasi
segala bentuk diskriminasi rasial dihapuskan dari bumi bangsa
Indonesia dan semua warga negara Indonesia dinyatakan
memiliki hak dan kewajiban yang sama dalam segala bidang.

Bidang Pendidikan

Perjalanan sejarah pendidikan Islam pada masa penjajahan


Belanda dan Jepang memiliki proses yang amat panjang.
Belanda yang menduduki Indonesia dengan misi gold, glory, dan
gospelnya mereka mempengaruhi pemikiran dan ideologi dengan
doktrin-doktrin barat.

Para tokoh muslim berupaya sekuat tenaga untuk mengajarkan


Islam dengan mendirikan lembaga pendidikan Islam seperti
Madrasah, Pesantren, Majelis Taklim, dan sebagainya. Dari
lembaga inilah lahir tokoh-tokoh muslim yang berperan besar
dalam mewujudkan kemerdekaan.

Anda mungkin juga menyukai