Proklamasi kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945 merupakan pernyataan bahwa bangsa Indonesia telah terbebas dari penjajahan bangsa asing yang telah lama membelenggu. Proses perjuangan bangsa Indonesia dalam meraih kemerdekaan pun melalui jalan Panjang dan berliku. Namun, dengan perjuangan yang gigih dan berkesinambungan kemerdekaan Indonesia pun berhasil diraih. Tahukah kamu apa hubungan antara kemerdekaan Indonesia dengan penegakkan hak bangsa Indonesia?
A. Persiapan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
1. Kekalahan Jepang. Memasuki tahun 1944 kekuatan bala tentara Jepang dalam perang dengan Sekutu mulai nampak kemundurannya dan posisinya semakin terjepit. Salah satu langkah kebijakan yang diambil oleh Koiso dalam rangka tetap mempertahankan pengaruh Jepang di daerah-daerah yang didudukinya adalah mengeluarkan pernyataan tentang "janji kemerdekaan di kemudian hari". Dengan cara demikian pemerintah Jepang berharap bahwa rakyat di daerah pendudukan akan dengan senang hati mempertahankan negerinya itu jika kelak Sekutu datang. Indonesia sebagai daerah pendudukan PAGEHANDOUT \* SEJARAH PEMINATAN MERGEFOR kemudian diberi janji kemerdekaan di kelak kemudian hari pada tanggal 7 September 1944. Pada tahun 1944 itu pula, dengan jatuhnya Pulau Saipan dan dipukul mundurnya tentara Jepang oleh angkatan perang Sekutu yang datang dari Papua Nugini, Kepulauan Solomon, dan Kepulauan Marshal, maka seluruh garis pertahanan angkatan perang Jepang di Pasifik mulai runtuh. Ini berarti kekalahan Jepang dalam perang besar itu sudah diambang pintu. Di wilayah Indonesia Angkatan perang Jepang juga sudah mulai kewalahan ketika menghadapi serangan-serangan Sekutu. Puncak dari kekalahan jepang adalah dengan dijatuhinya bom atom di Hiroshima dan Nagasaki pada tanggal 6 dan 9 Agustus 1945. Pada 15 Agustus Jepang menyerah kepada Sekutu. Tentara dan Angkatan Laut Jepang masih berkuasa di Indonesia karena Jepang telah berjanji akan mengembalikan kekuasaan di Indonesia ke tangan Belanda. 2. Tebentuknya BPUPKI. Ketika Jepang mengalami masa kritis saat Perang Dunia II, Kumakici Harada mengumumkan pembentukan Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) atau Dokuritsu Junbi Cosakai pada tanggal 1 Maret 1945. Badan ini beranggotakan 60 orang dan ditambah beberapa pimpinan. KRT Dr. Rajiman Wedyodiningrat sebagai ketua dan dibantu oleh orang Jepang Icibangase yang sekaligus kepala Perundingan dan R.P. Suroso yang sekaligus kepala sekretariat dibantu Toyohito Masuda. Tujuan utama dibentuknya BPUPKI adalah untuk mempelajari dan menyelidiki hal-hal yang berkaitan dengan Dasar pembentukan Negara Indoensia.
3. Perumusan dasar negara.
pada tanggal 28 Mei 1945 BPUPKI diresmikan di Gedung Chuo Sangi In di Jl. Pejambon Jakarta. Sidang ini dilaksanakan sebanyak dua kali yaitu : 1. Sidang ke-1 (29 Mei – 1 Juni 1945)
No Moh. Yamin Supomo Ir. Soekarno
1 Peri kebangsaan Persatuan Kebangsaan Indonesia 2 Peri kemanusiaan Kekeluargaan Internationalisme atau peri kemanusiaan 3 Peri ketuhanan Keseimbangan Mufakat atau demokrasi 4 Peri kerakyatan Musyawarah Kesejahteraan Sosial 5 Kesejahteraan rakyat Keadilan sosial Ketuhanan Yang Maha Esa Dari pidato ketiga tokoh diatas, pada 22 Juni 1945, BPUPKI berhasil membuat rumusan tentang maksud dan tujuan pembentukan Negara Indonesia yang dikenal dengan nama Piagam Jakarta. Rumusan Dasar negara tersebut adalah sebagai berikut. 1) Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluknya 2) Dasar kemanusiaan yang adil dan beradab 3) Persatuan Indonesia 4) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan PAGEHANDOUT \* 5)SEJARAH Mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. PEMINATAN MERGEFOR 2. Sidang ke-2 (10 17 Juli 1945) Sidang BPUPKI yang kedua diselenggarakan pada 10-16 Juli 1945 dengan agenda membahas: 1. Pembentukan kepanitiaan yang terdiri atas: ● Panitia perancang UUD diketuai oleh Ir. Soekarno. ● Panitia perancang ekonomi dan keuangan diketuai oleh Moh.Hatta. ● Pantia Pembela Tanah Air yang diketuai oleh Abikusno. 2. Menentukan wilayah Indonesia 3. Menentukan bentuk pemerintahan yang akan digunakan. 4. Pembentukan PPKI . BPUKPI kemudian dibubarkan setelah tugas-tugasnya selesai. Selanjutnya, dibentuklah Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada 7 Agustus 1945. Badan yang diketuai oleh Ir. Soekarno itu beranggotakan 21 orang yang terdiri dari 12 orang wakil dari Jawa, 3 orang wakil dari Sumatera, 2 orang dari Sulawesi, dan masing-masing satu orang dari Kalimantan, Sunda Kecil, Maluku, serta golongan etnis Tionghoa ditambah 6 orang tanpa izin dari pihak Jepang.