MATERI BAB 4
DISUSUN OLEH
AMANDA NABILA ABIDAH
KELAS IX A
1. Proklamasi Kemerdekaan
b. Peristiwa Rengasdengklok
Diawali dengan menyerahnya Jepang pada tanggal 14 Agustus 1945. Sutan Syahrir yang mendengar
berita tersebut akhirnya mendesak Ir. Sukarno dan Muh Hatta agar memproklamasikan kemerdekaan
Indonesia. Tetapi mereka menolak dengan alasan harus sesuai prosedur PPKI. Perbedaan sikap ini yang
mendorong pada pemuda yaitu Sukarni, Chaerul Shaleh, Yusuf Kunto, dr Mawardi, Syudanco Singgih dan Dr
Sucipto untuk membawa mereka ke Renglasdengklok pada tanggal 16 Agustus 1945, agar tidak
terpengaruhi oleh Jepang.
Sesampainya mereka di Rengalsdengklok, para pemuda kembali mendesak Ir. Sukarno dan Muh Hatta.
Tetapi dua tokoh tersebut masih berpegang teguh degan alasanya. Ditengah suasana tersebut Ahmad
Soebarjo datang dengan sekretarisnya. Ia memberitahukan kebenaran menyerahnya Jepang kepada sekutu.
Hal inilah yang membuat Ir Sukarno dan Muh Hatta bersedia memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.
a. Perjuagan Fisik
2) Pertempuran Surabaya
Terjadi pada tanggal 27 Oktober hingga 20 November 1945, dengan puncak pada tanggal 10
November 1945. Pertempuran diawali dengan tentara sekutu yang membonceng bersama NICA,
sehingga membuat Indonesia marah dan terjadilah pertempuran antara tentara sekutu dan Indonesia.
Pada tanggal 30 Oktober 1945, Indonesia berhasil megalahkan Jendral A. W. S Mallby. Hal ini la yang
menyebabkan tentara Ingris mengirim pasukan yang lebih besar ke Indonesia.
Pada tanggal 9 November 1945, pihak sekutu mengeluarkan ultimatum kepada rakyat Surabaya,
tetapi tidak dihiraukannya. Sehingga pada tanggal 10 November 1945 Ingris mengirim 30.000 pasukan,
sejumlah pesawat terbang, tank, dan kapal perang kepada Surabaya, yang kala itu dipimpin oleh Bung
Tomo. Meskipun kota Surabaya berhasil di taklukan oleh tentara sekutu, namun pertempuran
surabaya menjadi simbol nasional atas perlawanan bangsa Indonesia.
4) Pertempuran di Ambarawa
Diawali oleh pengingkaran janji tentara sekutu yang datang ke Semarang pada tanggal 20 Oktober
1945. Dimana tentara sekutu awalnya ingin melucuti senjata tentara Jepang dan mengurus tawanan
tentara jepang yang berada di Jawa tengah. Tetapi, para tentara sekutu telah mengikutkan tentara
NICA, dan mempersenjatai mereka. Tindakan inilah yang memicu kemarahan rakyat Indonesia.
Kemudian pada tanggal 12 Desember para TKR mulai melancurkan serangannya dengan menggunakan
taktik gelar supit urang. Pada tangal 15 Desember 1945, perang tersebut berakhir dan dimenangkan
Indonesia.
b. Perjuangan Diplomasi
1) Perundingan Linggarjati
Perundingan antara Indonesia dan Belanda dengan Ingris sebagai mediator yang dilaksanakan di
Linggarjati, Kuningan, Jawa Barat. Dilaksanakan pada tanggal 10 November 1946, hingga
ditandatangani resmi tanggal 25 Maret 1947, dengan isi sebagai berikut.
- Belanda mengakui secara de facto wilayah Republik Indonesia, yaitu Sumatra, Jawa, dan Madura
- Belanda harus meninggalkan wilayah Republik Indonesia paling lambat 1 Januari 1949.
- Republik Indonesia dan Belanda sepakat membentuk Negara Republik Indonesia Serikat (RIS), di
mana salah satu negara bagiannya adalah Republik Indonesia.
- Dalam bentuk RIS Indonesia harus bergabung dalam Commonwealth/ persemakmuran Indonesia-
Belanda dengan ratu Belanda sebagai ketuanya.
Walaupun sudah ditandatangani tetapi hubungan Indonesia dan Belanda masih belum membaik.
Salah satunya Belanda mengangap bahwa Belanda berdaulat atas wilayah Indonesia, dan begitu pula
Indonesia. Kekukuhan Belanda ditunjukan melalui penyerangan secara tiba-tiba pada tanggall 21 Juli
1947 atau dikenal sebagai Agresi Militer Belanda 1.
2) Perundingan Renville
Perundingan dalam rangka usaha perdamaian dunia oleh PBB, dengan wakil dari Indonesia Amir
Syarifudin dan dari Belanda Abdul Kadir Widijojoatmodjo. Kemudian PBB membentuk KTN terdiri dari
negara Australia, Belgia, dan Amerika Serikat. Mengusulkannya perundingan diatas kapal Angkatan
Laut Amerika Serikat. Dengan hasil keputusan sebagai berikut.
- Penghentian tembak-tembakan.
- Belanda hanya mengakui Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Sumatra sebagai bagian RI.
- Disetujuinya sebuah garis demarkasi yang memisahkan wilayah Indonesia dan penduduk Belanda.
- TNI harus mundur dari daerah-daerah penduduk Belanda di Jawa Barat dan Jawa Timur.
- Belanda bebas membentuk negara-negara federal di daerah-daerah yang didudukinya melalui
masa peralihan terebih dahulu.
Kesepakatan tersebut diingkar oleh Belanda pada tanggal 19 Desember 1948, dengan cara
melancarkan Agresi Militer II. Yang berhasil menalukan ibu kota RI Yogyakarta. Yang membuat para
pemimpin Indonesia diasingkan di Bangka. Tetapi, Indonesia telah dulu membentuk Pemerintahan
Darurat Republik Indonesia, selain itu dibuat Komando Perang Gerilya untuk mengambil lagi
Yogyakarta. Agresi Militer II dulu selalu mempropagandakan hahwa RI sudah tidak ada, kini dibantah
dengan PDRI.
3) Perundingan Roem-Royen
KTN bertugas untuk mendamaikan Indonesia, sekaligus diubanya nama KTN menjadi UNCI pada
tanggal 14 April 1949, maka diadalanlah sebuah perundingan Republik Indonesia dan Belanda dengan
hasil keputusan sebagai berikut:
Pihak Indonesia bersedia untuk:
- Menghentikan perang geriya
- Berkerjasama dalam mengembalikan perdamain dan menjaga ketertiban dan keamanan
- Turut serta dalam Kofrensi meja bundar di Den Haag
Pihak Belanda bersedia untuk:
- Menyetujui kembalinya pemerintahan Repulik Indonesia ke Yogyakarta.
- Menjamin penghentian pergerakan militer dan membebaskan semua tahanan politik.
- Tidak akan mendirikan negara-negara yang ada di daerah yang dikuasai oleh Republik Indonesia
sebelum 19 Desember 1948.
- Berusaha bersungguh-sungguuh supaya KBM segera diadakan sesuda pemerintahan Reublik
kembali ke Yogyakarta.
c. Ganguan Keamanan
a. Permasalahan Inflasi
Inflasi atau biasa kita sebut sebagai proses meningkatnya harga secara umum dan terus menurus. Pada
kasus ini mata uang Jepang beredar secara tidak terkendali, yang dimana pada saat itu Indonesia masih
belum memiliki mata uang sendiri. Sehingga pemerintah mengambil kebijakan De Javasche Bank, yaitu
penggunaan mata uang Hindia Belada dan mata uang pendudukan Jepang.
b. Blokade Laut
Menutupnya jalan masuk Impor dan Eksppor yang dilakukan oleh Belanda pada November tahun 1945.
Sehingga membuat pemerintah melakukan upaya sebagai berikut.
1) Melaksanakan Program Pinjam Nasional: Pinjaman yang dilaksanakan oleh Mentri Keuangan Ir.
Surachman sebanyak 1 miliar rupiah, dibayar sekurang-kurannya dalam 40 tahun. Yang dinilai sukses
karena adanya dukungan dan kesadaran rakyat yang tinggi.
2) Melakukn Diplomasi ke India: Indonesia mengirimkan beras kepada India yang tengah menghadapi
bahaya kelaparan, sebagai imbalannya India memberikan pakaiyan yang dibutuhkan Indonesia.
3) Mengadakan Hubungan Langsung ke Luar Negri: BTC (Bangking and Trading Coperation) berhasil
mengadakan kontak dengan Amerika Serikat yang bersedia membeli barang-barang ekspor. Contoh
lainya Sumatra berhasil mengekspor barang ke Singapura dan Malaysia.
1. Perkembangan Politik
a. Sistem Pemerintahan
Pada masa Demokrasi parlemen, UUD Sementara 1950 digunakan sebagai landasan negara. Yang
diberlakukannhya sistem parlemen, artinya bakinet disusun menutut perimbangan kekuatan kepartian
dalam parelmen. Presiden hanya merupakan lambang kesatuan, dengan sistem bernama Zaken Kabinet.
Ciri-cirinya banyak partai politik yang saling berebut pengaruh untuk memengang tampuk kekuasaan. Pada
saat itu terdapat 7 kabinet.
b. Sistem Kepartaian
Menggunakan sistem multi partai yaitu suatu sistem kepartain yang memiliki banyak partai politik. Pada
masa ini partai memiliki 10 partai. Dengan banyaknya partai politik yang bergabung, mereka lebih memilih
mementingkan golongan daripada nasional. Sehingga sering terjadinya pergantian kabinet dan program-
program tidak berjalan semana mestinya.
c. Pemilu 1955
Pemilu yang terjadi pada tahun 1955, menjadi tonggak demokrasi pertama di Indonesia. DIlaksanakan
dua tahap pada tanggal 29 September 1955 dan 15 Desember 1955. Tahap pertama untuk memilih anggota
DPR, dan tahap kedua untuk memilih Dewan Kontitusi bertugas membuat Undang-Undang Dasar yang
Tetap.
d. Gangguan Keamanan
Pada pemilu 1955 nyatanya banyak yang tidak dapat memenuhi harapan rakyat, dikarenakan mereka
hanya memperjuangkan partainya masing-masing. Hal ini menyebabkan munculnya berbagai pergolakan di
berbagai daerah untuk memisahkan diri dari NKRI, seperti contoh.
1) Pemberontakan Angkatan Perang Ratu Adil (APRA): Dipimpin oleh Raymond Westerling, didasari akan
ada kepercayaan seorang ratu yang adil. Tujuannya adalah mrmprrtahankan bentuk negara federal dan
memiliki tentara sendiri pada negara bagian RIS.
2) Pemberontakan Republik Maluku Selatan (RMS): Dipimpin oleh Mr. Dr. Chistian Seten Soumokil yang
menolak NKRI, dan ingin melepaskan diri. Dikarenakannya masalah pemerataan jatah daerah maluku
yang tidak sebanding dengan daerah Jawa.
3) Pemberontakan Andi Aziz: Didasari oleh keinginan agar pasukannhya yang dijadikan sebagai pasukan
keamanan maksar bukan TNI.
4) Pemberontakan PRRI dan Permesta: didasari oleh jatah keuangan yang diberikan oleh pemerintah pusat
tidak sesuai dengan agaran yang diusukan, sehingga perjadilah pemberontakan. Hingga pada 29 Mei
1961 Ahmad Husein dan para tokoh-tokoh PRRI menyerah.
2) Deklarasi Juanda
Sebelum diadakannya deklarasi Juanda Indonesia masih menggunakan peraturan kolonial, yang
salah satunya luas teretorial Indonesia hanya 3 mil. Karena banhyaknya kapal-kapal asing yang bebas
memengaruhi laut tanpa hambatan. Melihat kondisi tersebut pemerintah kabinet Juanda
mendeklarasikan hukum teroterial, atau deklarasi Juanda yang dilakukan pada tahun 1982.
2. Perkembangan Ekonomi
Terdapat permasalahan dalam jangka pendek yaitu tingginya jumlah uang yang beredar dan meningkatnya
biaya hidup. Kemudian dalam jangka panjang yaitu pertambahan penduduk dan tingkat kesejahterahan yang
rendah. Dalam upaya ini pemerintah melakukan perbaiki ekonomi melalui.
a. Gunting Syafrudin:
Pada tanggal 20 Maret 1950 diambilah kebijakan untuk memotong semua uang yang bernilai Rp 2,50
keatas hingga nilai setengahnya. Bertujuan agar jumlah uang yang beredar dapat dikurangin.
1. Perkembangan Politik
2) Politik Mercusuar
Politik yang dijalankan oleh Presiden Sukarno dengan anggapan bahwa Indonesia merupakan
mercis-uar yang menerangi jalan bagi Nefo di seluruh dunia. Untuk melasanakannya dilaksanakan
proyek yang diharap dapat menempatkan Indonesia pada kedudukan termuka di kalangan Nefo.
1. Perkembangan Politik
a. Supermar
Pasca penumpasan G 30S/PKI, pemerintah belum sepenuhnya melakukan penyelesain terhadap peristiwa
tersebut. Ditambahnya lagi situasi ekonomi Indonesia masih beum stabil. Sehingga pada tanggal 12 Januari
1966 pelajar, mahasiswa, dan masyarakat mengajukan Tritula, yaitu:
1) Bubarkan PKI.
2) Bersihkan Kabinet Dwikora dari unsur-unsur Gerakan 30 September.
3) Turunkan Harga.
Tuntutan rakyat untuk membubarkan PKI ternyata tidak dipenuhi. Dengan gantinya presiden Sukarno
mengadakan perubahan Kabinet Dwikora menjadi Kabinet 100 Mentri. Tetap saja, hal ini tidak memuaskan
hati rakyat karena masih mengandung unsur G 30 S/PKI. Sampai pada saat pelantikan Kabinet 100 Mentri
para warga melakukan demo dijalan menuju Istana Merdeka.
Agar mengembalikan keamanan negara, presiden Sukarno pada tanggal 11 Maret 1966 mengeluarkan
surat kepada Letjan Soeharto untuk memulihkan keadaam dan kewibaan negara. Surat itu dikenal sebagai
Surat Pemerintah 11 Maret atau Supermar, yang dianggap sebagai lahirnya ore baru.
Keesokan harinya setelah penerimaan surat tersebut tepatnya pada tanggal 12 Maret 1966, Letjan
Soeharto melarang dan membubarkan PKI serta ormas-ormas yang senada dengannya, menyuruh para
pelajar dan mahasiswa untuk ke sekolah, serta menahan 15 mentri yang dinilai terlibat dalam G 30 S/PKI.
2. Perkembangan Ekonomi
Dalam perekembangan ekonomi pemerintah menerapkan kebijakan jangka pendek dan jangka panjang.
a. Kehidupan Sosial
Program-program untuk perbaikan kesejahterahan rakyat yang dilaksanakan pada masa Orde Baru
anatara lain adalah sebagai berikut.
1) Transmigrasi: Program pemindahan penduduk dari suatu daerah yang padat ke daerah yang sepi.
Dengan tujuan memeratakan pesebaran penduduk Indonesia.
2) Keluarga Berencana (KB): Program yang dirancang menyeimbangkan antara kebutuhan dan jumlah
penduduk. Program ini dinilai sukses dan diberi pujian oleh UNISCO.
3) Puskesmas dan Posyandu: Dengan tujuan meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat. Pada
puskesmas diberikan pelayanan kesehatan menyeluruh. Sedangkan untuk posyandu kesehatan ibu dan
anak, KB, Gizi, Penanggulanan Diare, dan Imunisasi.
b. Pendidikan
Kebijakan yang dilakukan pemerintah salah satunya adalah menciptakan kesempatan belajar yang luas
dan diimbangi dengan peningkatan mutu pendidikan. Serta munculnya konsep pendidikan sekolah
pembangunan yang dimana para siswa diperkenalkan kepada lapangan perkerjaan. Selain contoh tersebut,
masih banyak lagi program-program yang dilakukan. Contoh program wajib belajar dan program Gerakan
Orang Tua Asuh.
c. Kebudayaan
Pada masa Orde Baru, dilakukannya peningkatan dan pengembangan seni budaya diarahkan kepada
upaya memperkuat kepribadian, kebanggaan, dan kesatuan nasional. Serta, dilakukan budaya
penyelamatan budaya Indonesia.
2. Perkembangan Politik
b. Otonomi Daerah
Otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus
sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-
undangan. Dengan pelaksanaan ini diharapkan dapat meminimalkan ancaman didintregrasi bangsa.
e. Penyelenggaraan Pemilu
Walaupun pada pemilu nasa Revofmasi diikuti oleh banyak pertai, nyatanya berlangsung lebih aman dan
tertib. Pemilu pada tahun 2004 adalah pemilu pertama yang memungkinkan rakyat memilih presiden
secara langsung. Serta cara pelaksanaannya berbeda dari yang sebelumnya. Tahap pertama adalah pemilu
legistatif, tahap kedua pemilu presiden pertama, dan tahap ketiga pemilu presiden kedua.
3. Perkembangan Ekonomi
Dalam memuliskan keadaan ekonomi Indonesia yang masih belum stabil, dilakukan upaya-upaya berikut.
a. Kehidupan Sosial
Pada awal reformasi sempat diwarnai dengan terjadinya konflik-konflik yang bersifat etnis. Disebabkan
oleh lemahnya hukum dan kondisi ekonomi negara yang tidak stabil. Tetapi masalah-masalah yang terjadi
berngsur-angsur membaik. Serta masyarakat lebih bebas menyuarakan aspirasinya.
b. Pendidikan
Pada masa ini pemerintah mepriotasikan anggaran pendidikan sekurang-kurannya 20% dari APBN. Selain
itu, pemerintah melakukan kebijakan-kebijakan pendidikan baru yang bersifat reformatif dan revolusioner.
Sesuai dengan agenda reformasi, pemerintah menggati kurikulum kurikurum yang sekurang-kurangnya lima
tahun sebagai berikut.
1) Kurikurum Berbasis Kompetisi (KBK): siswa dituntut untuk aktif untuk memperoleh informasi dan guru
sebagai fasilator untuk memperoleh informasi.
2) Kuriulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP): tidak ada perbedaan yang mencolok dari KBK, bedanya
menagcu pada desentralisasi sistem pendidikan. Dan guru dituntit mengembangkan dalam bentuk
silabus dan penilaiannya sesuai daerahnya.
3) Kurikulum 2013: Kompetisi berbasis sikap, keterampilan, dan pengetahuan, serta kekreatifan sisiwa
dalam belajar.
c. Kebudayaan
Pada bidang kebudayaan ini dilakuakanya upaya pelestarian buda dengan mendaftarkannya ke UNISCO.
Hal ini dilakukan untuk menghindari pengklaiman negara lain terhadap warisan budaya Indonesia.